PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Premenopouse adalah suatu fase dalam proses menua (aging) yaitu ketika seorang wanita
mengalami peralihan dari masa reproduktif ke masa non reproduktif. Pada fase ini, wanita
akan mengalami premenopouse berasal dari bahasa Yunani yaitu “men” yang artinya
“bulan” dan “pauo” yang artinya “berhenti”. Adapun menopouse didefinisikan sebagai suatu
“cut point” dimana seorang wanita mengalami henti haid atau haid terakhir atau final
menstrual period (FMP) karena berhentinya aktivitas folikel ovarium dan diikuti dengan
adanya amenorea (tidak haid) sekurang-kurangnya 12 bulan berturut-turut.
Premenopouse merupakan masa sebelum menopouse dimana mulai terjadi perubahan
endokrin, biologis, dan gejala klinik sebagai awal permulaan dari menopouse dan mencakup
juga satu tahun atau dua belas bulan pertama setelah terjadinya menopouse.
Pada tahun 1996, WHO membuat beberapa definisi yang berkaitan dengan menopouse.
Natural menopouse didefinisikan sebagai berhentinya menstruasi secara permanen akibat
hilangnya aktivitas folikel ovarium. Natural menopouse terjadi bilamana tidak terdapat
menstruasi selama 12 bulan dimana tidak terdapat kondisi patologis yang menjadi penyebab.
B. Tujuan
Tujuan Umum
a. Dapat melakukan pengkajian pada Ny. T baik data subyektif maupun data obyektif
b. Dapat membuat interprestasi data pada Ny. T dengan tepat
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah dan antisipasi pada Ny. T
d. Dapat menentukan perencanaan tindakan segera yang tepat untuk Ny. T
e. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk Ny. T
f. Dapat melaksanakan tindakan yang telah di buat dengan baik pada Ny. T
Tujuan Khusus:
Untuk memenuhi pencapaian target akhir PPK II Kesehatan Reproduksi
Agar mahasiswa lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan kesehatan
Reproduksi
C. Manfaat
Sebagai bukti telah dilakukannya asuhan pada klien
Sebagai catatan kesehatan klien
Sebagai bahan diskusi seminar askeb di institusi kesehatan untuk kepentingan
pembelajaran
Sebagai dokumentasi untuk pemberian asuhan yang komprehensif
Sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat yang sah di mata hukum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi premenopause
Premenopause adalah suatu kondisi fisiologis wanita yang telah memasuki masa penuaan
(aging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen ovarium yang sangat
berperan dalam reproduksi seksualitas. Premenopause sering menimpa wanita yang berusia
menjelang 40 tahun ke atas. Fase premenopause adalah sebagai permulaan transisi
klimakterik, yang dimulai 4-5 tahun sebelum premenopause. Keluhan klimakterium sudah
mulai muncul dan hormon estrogen masih dibentuk oleh tubuh, Bila kadar estrogen turun
maka akan terjadi perdarahan yang tidak teratur (Proverawati, 2010).
Wanita yang menjalani fase premenopause akan mengalamikekacauan dalam pola
menstruasi, terjadi perubahan psikologis/kejiwaan, perubahan fisik, dan sekitar 40-80% dari
semua wanita klimakterium mempunyai keluhan baik fisik maupun psikologis (Manuaba,
2009).
A. PENGERTIAN
Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode pencegahan masalah cesara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (Essawibawa, 2011).
B. DATA SUBYEKTIF
Data subyektif adalah informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh
dari hasil wawancara langsung dengan pasien / klien (anamnesis) atau dari keluarga dan
tenaga kesehatan (allo anamnesis) (Hidayat, 2008). Pada data subyek meliputi :
1. Biodata Pasien
a. Nama
Untuk mengenal dan mengetahui pasien (Nursalam, 2009)
b. Umur
Mengetahui adanya faktor resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat reproduksinya
belum matang, mental psikisnya belum siap. Ditulis dalam tahun. Pada kasus pre
menopause biasanya dialami oleh wanita usia >40 tahun (Varney, 2007).
c. Agama
Untuk memberikan motivasi dan dorongan moril sesuai apa yang dialami ( Ety,
2011)
d. Suku/ Bangsa
Untuk mengetahui faktor bawaan atau Ras (Nursalam, 2009)
e. Pendidikan
Mengetahui latar belakang, tingkat pendidikan dan pengetahuan (Ety, 2011). Pada
kasus gangguan sistem reproduksi
f. Alamat
Mengetahui lingkungan, tempat tinggal dan karakteristik masyarakat ( Ety, 2011)
g. Pekerjaan
Mengetahui status sosial ekonomi (Ety, 2011)
2. Keluhan utama
Alasan wanita tersebut mengunjungi tenaga kesehatan di klinik, kantor, kamar
gawat darurat, pusat pelayanan persalinan, rumah sakit atau rumahnya, seperti yang
diungkapkan dengan kata-katanya sendiri (dapat berhubungan dengan sistem tubuh)
(Essawibawa, 2011).
3. Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi meliputi umur menarche, frekuensi menstruasi, lama
menstruasi, banyaknya darah yang keluar, gangguan sewaktu menstruasi (Essawibawa,
2011)
4. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan, lama perkawinan, berapa kali menikah, dan
pernikahan pertama pada usia berapa apakah merupakan faktor predisposisi (Imamah,
2012).
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Disajikan dalam bentuk table yang berisi tentang berapa kali ibu hamil, umur
kehamilan selama hamil, tanggal lahir bayi, jenis persalinan, tempat persalinan, penolong
persalinan dan penyulit. Keadaan anak dan nifas yang lalu berisi mengenai jenis kelamin
putra putri ibu, berat badan waktu lahir, panjang badan waktu lahir, keadaan anak
sekarang, riwayat laktasi, perdarahan dan lamanya ibu nifas (Essawibawa, 2011).
6. Riwayat Keluarga Berencana
Untuk mengetahui apakah alat kontrasepsi yang pernah digunakan ibu yang
mungkin berpengaruh terhadap penyakitnya (Imamah, 2012).
7. Riwayat kesehatan menurut Essawibawa (2011), yang meliputi
Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal asma/TBC,
hepatitis, DM, hipertensi, dan epilepsi serta penyakit sistemik lain seperti penyakit
kelamin diantaranya bacterial vaginosis, trikomonas, dan candidiasis (Purwantyastuti,
2004).
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Mengetahui seberapa banyak asupan nutrisi pada pasien dengan mengamati
adakah penurunan berat badan atau tidak pada pasien (Susilawati, 2008).
b. Pola eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAK dan BAB (Varney, 2007).
c. Pola istirahat
Mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan berapa lama ibu tidur malam
(Essawibawa, 2011).
d. Pola aktifitas
Mengetahui aktifitas ibu sehari-hari (Ety,2011)
e. Personal hygiene
Mengetahui kebersihan tubuh yang meliputi frekuensi mandi, gosok gigi, ganti
baju atau pakaian dalam, keramas, dan cara membersihkan alat genetalianya
(Essawibawa, 2011).
f. Pola hubungan seksual
Untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu
dan ada atau tidaknya keluhan (Essawibawa, 2011).
9. Data psikologis
Digunakan untuk mengetahui perasaan ibu menghadapi gangguan reproduksi
dengan keputihan sekarang ini (Nursalam, 2008).
C. DATA OBYEKTIF
Data obyektif adalah pencatatan yang dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksaan khusus kebidanan, dan data penunjang (Hidayat, 2008).
1. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, sedang,
buruk, kemudian tingkat kesadaran dan keadaan emosional
(Nursalam, 2009). Pada kasus pre menopause keadaan umum ibu
baik.
Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu yang terdiri dari
kesadaran composmentis (yaitu kesadaran normal, sadar
sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan
sekelilingnya), kesadaran apatis (yaitu keadaan kesadaran yang
segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak
acuh), kesadaran delirium (yaitu gelisah, disorientasi orang, tempat,
tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal) (Rizky,
2010).
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah:untuk mengetahui factor risiko hipertensi/hipotensi dengan satuan
mmHgdarah normal 110/80 sampai 140/90 mmHg (Saifuddin, 2002).
Suhu: untuk mengetahui suhu badan apakah ada peningkatan atau tidak. Suhu tubuh
normal 35,6oC sampai 37,6o(Wiknjosastro, 2006).
Nadi: untuk mengetahui denyut nadi pasien dengan menghitung dalam 1 menit
adalah 60-100 x/menit (Saifuddin, 2002).
Respirasi: untuk mengetahui pernafasan pasien dalam waktu 1 menit. Sedangkan
normalnya pernafasan dalam 1 menit adalah 20-24x/menit (Saifuddin, 2002).
3. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
Untuk mengetahui rambut bersih tidak rontok atau tidak, berketombe tidak (Ety,
2011).
b. Muka
Untuk mengetahui ada oedema apa tidak, anemis atau tidak, pucat atau tidak
(Ety, 2011).
c. Mata
Untuk mengetahui apakah ada konjungtiva warna merahmuda atau anemis dan
sclera warna putih atau ikterik(Ety, 2011).
d. Hidung
Untuk mengetahui ada polip atau tidak, ada lender atautidak (Ety, 2011).
e. Telinga
Untuk mengetahui adanya serumen atau tidak (Ety,2011).
f. Mulut dan gigi
Untuk mengetahui lidah bersih atau kotor, ada stomatitis atau tidak, apakah gigi
bersih atau caries (Nursalam,2009).
g. Leher
Untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar thyroid dan pembesaran
kelenjar getah bening (Nursalam, 2008).
h. Dada
Untuk mengetahui apakah ada retraksi dada kanan, kiri saat bernafas sama dan
apakah payudara kanan dan kirisimetris atau tidak (Nursalam, 2008).
i. Mammae menurut Varney (2004),
1) Pembesaran : ada pembesaran atau tidak.
2) Tumor : ada benjolan tumor atau tidak.
3) Simetris : simetris atau tidak.
4) Areola : hyperpigmentasi.
5) Putting susu : menonjol/tidak.
6) Kolostrum : sudah keluar atau belum.
j. Abdomen
Apakah ada jaringan parut atau bekas operasi, dan adanya nyeri tekan
(Wiknojosastro, 2006).
k. Anogenital
Vulva dan vagina
Bentuk genetalia, pengeluaran (warna, bau, jumlah dan karakter) ada tidaknya
varices, ada atau tidaknya kemerahan, nyeri tekan dan pembesaran kelenjar
bartholini (Essawibawa, 2011).
1) Inspeculo
Pemeriksaan dalam yang dilakukan untuk mengetahui keadaan portio dan
servik serta pengeluaran pervaginam (Widjanarko, 2011).
2) Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam (Vagina toucher dan inspekulo) dikaji untuk
mengetahui kondisi vagina urethra, dinding vagina, portio, Orifisium
urethra, korpus uteri, pengeluaran dan discharge (Essawibawa, 2011).
Anus
Untuk mengetahui ada hemoroid atau tidak (Nursalam, 2008).
a. Ekstremitas
Varices : apakah ada varices atau tidak (Nursalam, 2008).
Oedema : apakah ada oedema atau tidak (Nursalam, 2008).
Reflek patella :pemeriksaan dengan pengetukan pada tendom patella
menggunakan palu reflex (Nazriel, 2011).
4. Pemeriksaan penunjang
Data penunjang diperlukan sebagai pendukung diagnosa, apabila diperlukan
misalnya pemeriksaan laboratorium dan hasil pap smear (Varney, 2007).
D. ASSESMENT
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan (Essawibawa, 2011).
Diagnosa kebidanan sendiri didapat dari data dasr yang terdiri dari data subjektif dan data
objektif. Diagnosa yang ditegakkan adalah Ny. ... usia... tahun dengan tindakan penkes
premenopouse.
E. PENATALAKSANAAN
Bidan mengembangkan rencana asuhan/tindakan yang komprehensif berdasar langkah
yang telah dilakukan sebelumnya. Rencana asuhan harus disetujui bersama dengan klien
agar pelaksanaannya efektif. (Widatiningsih, dkk., 2017:186)
Dilaksanakan sesuai rencana tindakan
Mengetahui,
Magelang, Juni 2018
Dosen Pembimbing Mahasiswa
A. KESIMPULAN
Premenopause adalah suatu kondisi fisiologis wanita yang telah memasuki masa penuaan
(aging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen ovarium yang sangat
berperan dalam reproduksi seksualitas. Premenopause sering menimpa wanita yang berusia
menjelang 40 tahun ke atas. Fase premenopause adalah sebagai permulaan transisi
klimakterik, yang dimulai 4-5 tahun sebelum premenopause. Keluhan klimakterium sudah
mulai muncul dan hormon estrogen masih dibentuk oleh tubuh, Bila kadar estrogen turun
maka akan terjadi perdarahan yang tidak teratur (Proverawati, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian, analisa data, serta pembahasan dari
kasus. Ny T usia 45 tahun P3A0 dengan sindrome pre menopause, dapat disimpulkan bahwa
ibu sedang berada pada fase pre menopause. Oleh karena itu pentalaksanan yang dibuat
disesuaikan dengan kebutuhan Ibu.
B. SARAN
Dianjurkan pemberian kepada klien bahwa keadaan yang dialaminya sekarang
merupakan suatu proses yang normal. Keadaan yang dialami klien merupakan kondisi yang
tidak perlu dikhawatirkan. Karena kondisi ini dialami oleh semua wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Atikah, Proverawati, MPH. 2010. Menopause dan Sindrome Pre Menopause. Yogyakarta:Muha
Medika.
Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Waluyo, Srikandi, Budhi Mahendra Putra. 2010. 100 Questions&Answers Menopause atau Mati