Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY R DENGAN DIARE SEDANG TANGGAL 30 OKTOBER 1 NOVEMBER 2012 DI RSUP dr.

RASSIDIN PADANG

Disusun Oleh : Kelompok 4

Fitria kasih Foni noveliza Gusfidira darma Harla pebriza septi herda Hartati Helmi fitrayuna Ilda febrianis Linda smi purwanti Novia muchtar

1021995 1021996 1021997 1021998 1021999 10211000 10211001 10211002 10211014

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERCUBAKTIJAYA PADANG 2012

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing kepada kami yang berjudul KONSEP DASAR MANAJEMENT ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS SOLUSIO PLESENTA. Dan salawat beriring salam tak lupa pula kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benerang dan dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Terima kasih saya ucapkan kepada : 1. Dosen pembimbing : DEVI SYARIEF,. S.SiT,. M.Keb yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini 2. Untuk teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada kami baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan yang di sengaja maupun tidak disengaja kami selaku penulis mohon maaf karena seperti yang kita ketahui tak ada gading yang tak retak seperti itu pun manusia tak ada yang sempurna. Demikian lah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Lebih dan kurang kami ucapkan terima kasih. Wassalammualaikum Wr Wb

Padang,

April 2012

Penulis

Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Batasan Masalah ............................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 1 D. Metode Penulisan .......................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Diare ............................................................................. 2 2.2 Etiologi Diare ................................................................................. 2 2.3 Penyebab Timbulnya penyakit diare .............................................. 2 2.4 Komplikai pada Diare .................................................................... 2 2.5 Penularan Kuman Penyakit Diare .................................................. 3 2.6 Macam-macam penyakit diare ....................................................... 3 2.7 Tanda-Tanda Penyakit Diare...........................................................6 2.8 Bahaya Dari Diare...........................................................................7 2.9 Usaha Untuk Mengatasi Diare........................................................7 2.10 Cara Membuat Larutan Oralit dan LGG.......................................7 2.11 Cara Memberikan Larutan Oralit...................................................7 2.12 Cara Pencegahan Penyakit Diare...................................................8

BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................ BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... B. Saran-saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

Page 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Dimana pada dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 Juta orang pertahun. Diare kondisinya dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose), penyakit dan makana atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut dan seringkali enek dan muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik. Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele penanganannya. Pada kenyataanya diare dapat menyebabkan gangguan sistem ataupun komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita. Beberapa di antaranya adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, shock hipovolemia, gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian. Dengan demikian menjadi penting bagi perawat untuk mengetahui lebih lanjut tentang diare, dampak negative yang ditibulkan, serta upaya penanganan dan pencegahan komplikasinya B. Batasan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan teori pendukung, dan supaya penulisan dapat dilakukan secara baik dan mendalam, maka masalah yang akan diangkat hanya pokok bahasan yang mendalam saja. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu membuat dan mengetahui asuhan yang tepat terhadap penderita diare. 2. Tujuan Khusus Setelah melaksanakan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Melakukan pengkajian pada bayi b. Menganalisa masalah dan diagnose potensial c. Melakukan penatalaksanaan d. Melakukan evaluasi

Page 4

BAB II TINJAUAN TEORI DIARE

2.1 Pengertian Diare Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Pengertian lain diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. 2.2 Etiologi diare a. Faktor infeksi : Bakteri, virus, parasit, kandida b. Faktor parenteral : infeksi di bagian tubuh alin (OMA sering terjadi pada anak-anak) c. Faktor malbabsorpsi : karbohidrat, lemak, protein d. Faktor makanan : makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran yang dimasak kurang matang, kebiasaan cuci tangan e. Faktor psikologis : rasa takut, cemas 2.3 Penyebab Timbulnya Penyakit Diare Penyakit Diare ditimbulkan oleh a. Makan tanpa cuci tangan dengan sabun b. Minum air mentah c. Makan makanan yang dihinggapi lalat d. Keracunan makanan e. Beberapa infeksi virus tetapi juga sering kali akibat dari racun Bakteri. f. Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makanan. 2.4 Komplikasi pada diare Menurut Bongard (2002), ada 5 komplikasi utama yang muncul pada kasus diare, yaitu: a. Dehidrasi 1. Dehidrasi Ringan; Kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok. 2. Dehidrasi Sedang; Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.

Page 5

3. Dehidrasi Berat; Kehilangan cairan 8 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis. b. Renjatan hipovolemik 1. Ringan (kehilangan cairan < 20% volume darah); pasien mengeluhkan perasaan dingin, perubahan tekanan darah dan nadi, kulit pucat, dingin, lembab, flat neck veins, urin pekat 2. Sedang (defisit 20-40 % dari volume darah); pasien mengaluh haus, tekanan darah turun pada posisi supine, oliguria. 3. Berat (defisit cairan >40 % volume darah); pasien tampak gelisah, lemah, bingung, obtune,tekanan darah rendah dan nadi tak teraba, takhipnea, jika progres berlanjut terjadi cardiac arrest. c. Kejang d. Bakteriemia e. Malnutrisi f. Intoleran sekunder akibat kerusakan mukosa usus (perforasi) 2.5 Penularan Kuman Penyakit Diare Kuman penyakit diare dapat ditularkan melalui : a. Air dan makanan yang tercemar b. Tangan yang kotor c. Berak disembarang tempat d. Botol susu yang kurang bersih 2.6 Macam-macam penyakit diare Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya yaitu : 1) Diare akut Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. a. Etiologi Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat, nutrisi eteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi tekal (overflow diarrhea) atau berbagai kondisi lain. b. Patogenesis

Page 6

Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekresiyang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya adalah transmisi orang ke orang melalui aeorosolisasi (Morwalk, Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium diffecile), atau melalui aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah faktror penyebab (agent) dan faktor penjamu (host). Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap organisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga mencakup lingkongan mikroflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, serta daya lekat kuman-kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare. Patogenesis diare yang disebabkan infeksi bakteri terbagi dua, yaitu: 1. Bakteri noninvasit (enterotoksigenik) Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Toksin meningkat kadar siklik AMP di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation natrium, dam kalium. 2. Bakteri enteroinvasif Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang termasuk dalam golongan ini adalah Enteroinvasive E. Coli (EIEC). S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S. enteriditis, S. choleraesuis, Shigela, Yersinia, dan C. Pertringens tipe C. penyebab diare lainnya seperti parasit menyebabkan kerusakan berupa ulkus besar (E. histolytica), kerusakan vilia yang penting untuk penyerapan air, elektrolit, dan zat makanan (G. Lambdia)

c. Manifestasi klinis Secara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan yaitu : 1. Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja 2. Disentriform, pada diare di dapat lendir kental dan kadang-kadang darah.

Page 7

d. Penatalaksanaan penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri dari : 1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan Empat hal penting yang perlu diperhatikan adalah : a. Jenis cairan b. Jumlah cairan c. Jalan masuk atau cara pemberian cairan d. Jadwal pemberian cairan. 2. Identifikasi penyebab diare akut karena infeksi 3. Terapi simtomatik 4. Terapi defenitif

2) Diare kronik Diare kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu. a. Etiologi Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui. b. Patofisiologi Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi feses dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat pengaruh keduanya. Gangguan proses mekanik dan ensimatik, disertai gangguan mukosa, akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk. Diare kronik dibagi tiga yaitu : 1. Diare osmotik Dijelaskan dengan adanya faktor malabsorpsi akobat adanya gangguan absorpsi karbohidrat, lemak atau protein, danb tersering adanya malabsorpsi lemak. Teses berbentuk steatore. 2. Diare sekretorik Terdapat gangguan tranpor akibat adanya perbedaan osmotif intralumen dengan mukosa yang besar sehungga terjadi penarikan cairan dan alektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Teses akan seperti air. Diare sekresi terbagi dua berdasarkan pengaruh puasa terhadap diare :

Page 8

a. Diare sekresi yang dipengaruhi keadaan puasa berhubungan dengan proses intralumen, dan diakibatkan oleh bahan-bahan yang tidak dapat diabsorpsi, malabsorpsi karbohidrat, letesiensi laktosa yang mengakibatkan intolerassi laktosa. b. Diare cair yang tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sidrom korsinoid, VIP (Vasoactive Inkestinal Polypeptida) oma, karsinoma tiroid medular, adenoma vilosa, dan diare diabetik. c. Diare inflamasi Diare dengan kerusakan kematian enterosit disertai peradangan. Fese berdarah. Klompok ini paling sering ditemukan. Trbagi dua yaitu nonspesitik dan spesitik. c. Penatalaksanaan a. Simtomatis 1. Rehidrasi 2. Antipasmodik, antikolinergik 3. Obat anti diare b. Obat antimotilitas dan sekresi usus : Laperamid, ditenoksilat, kodein fosfat. c. Aktreotid (sadratatin) d. Obat anti diare yang mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin yaitu Arang, campura kaolin dan mortin. e. Antiemetik (metoklopromid, proklorprazin, domperidon). f. Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan, yaitu: Vitamin Bie, asam, vitamin A, vitamin K g. Preparat besi, zinc,dan lain-lain. h. Obat ekstrak enzim pankreas. i. Aluminium hidroksida, memiliki efek konstifasi, dan mengikat asam empedu. j. Fenotiazin dan asam nikotinat, menghambat sekresi anion usus. k. Kausal Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi Pada diare kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan etiologinya.

2.7 Tanda-Tanda Penyakit Diare Berak encer, biasanya 3X atau lebih dalam sehari, kadang-kadang disertai : a. Muntah

Page 9

b. Badan lesu dan lemah c. Tidak mau makan d. Panas

2.8 Bahaya Dari Diare a. Penderita akan kehilangan cairan tubuh b. Penderita akan menjadi lesu dan lemah c. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak

2.9 Usaha Untuk Mengatasi Diare Penderita diberi minim, larutan yang terbaik untuk penderita diare adalah Oralit, kalau tidak ada boleh diberi larutan Gula, Garam (LGG), bisa juga diberi air the, air kelapa.

2.10 Cara Membuat Larutan Oralit dan LGG 1. Larutan Oralit Bubuk oralit 1 bungkus dilarutka kedalam 1 gelas air masak aduk sampai semua larutan larut dalam air.

2. Larutan Gula, Garam (LGG) Gula 1 sendok the, garam sendok the dilarutkan kedalam 1 gelas air masak, kemudian diaduk sampai

2.11 Cara Memberikan Larutan Oralit 1. Minumkan segera larutan sampai penderita tidak merasa haus lagi (pada anak balita diasanya memerlukan 3 bungkus oralit 200 CC dalam 3 jam pertama) 2. Jika anak muntah pemberian oralit dihentikan dulu, lau kemudian dilanjutkan lagi. 3. Bila sampai hati ke-2 anak masih terus diare atau keadaan anak bertambah parah maka dengan segera dibawah ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Selam perjalanan pemberian oralit harus terus diberikan.

Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan dan Minuman pada Penderita Selama dan Sesudah Diare : 1. Penderita diare dangan dipuaskan 2. Bagi yang masih menetek, pemberian ASI diteruskan.
Page 10

3. Berikan segera cairan Rumah tangga seperti ait kelapa, air sayur, air buah bila penderita mulai menimbulkan gejala Diare. 4. Makanan pendamping ASI yang lunak seperti bubur 5. Teruskan pemberian makanan. Makanan sebaiknya nudah dicerna dan tidak merangsang 6. Sesudah diare pemberian makanan diteruskan dan perlu ditambah.

2.12 Cara Pencegahan Penyakit Diare 1. Pemberian ASI Dapat mencegah Diare karena terjamin kebersihannya serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh baalita. 2. Pemberian makanan Berilah anak balita makanan yang bersih dan bergizi. 3. Pemakaian air besih Gunakan air bersih untuk membersihkan makanan dan minuman bayi. 4. Berak pada tempatnya Biasakanlah anak anda buang kotoran pada jamban (kakus) 5. Kebersihan perorangan Biasakanlah mencuci tangan sebelm makam serta sesudah buang kotoran. 6. Kebersihan makanan dan minuman Perhatikan kebersihan makanan dan miniman meulai daor cara-cara mencuci, memasak, menhhidangkan dan cara menyimpan makanan.

Page 11

BAB III TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN PADA ANAK BALITA

Tanggal masuk Jam No. RM

: 30 Oktober 2012 : 08.00 WIB

1. Pengkajian ( Tanggal/jam) : A. Data Subjektif 1. Identitas anak balita/balita Nama : M.Rangga Umur : 8 bulan Jenis kelamin : Laki-Laki Tanggal/Jam lahir : 06 Maret 2012 /23.00 WIB 2. Identitas orang tua/penanggung jawab Nama : Riyanti Umur : 34 Tahun Agama : Islam Pendidikan : SI Pekerjaan : PNS Suku/bangsa : Melayu/Indonesia Alamat : Jl.M.Hatta No.51 Pasar Ambacang No. Telp : 0852785035 3. Anamnesa a. Keluhan utama : Muntah dan Mencret sejak 4 hari yang lalu b. Lamanya keluhan : 4 hari yang lalu c.Riwayat kesehatan anak balita/balita 1). ANC : > 4 X selama hamil 2). INC : BPS 3). Pemberian nutrisi ASI : Eksklusif PASI : PROMINA MP-ASI : PROMINA 4). Alergi : Susu Sapi 5). Imunisasi Imunisasi BCG Hep B DPT Polio Campak Tanggal 07-03-2012 07-03-2012 07-05-2012 07-03-2012 Belum Tanggal 07-04-2012 08-05-2012 07-05-2012 Tanggal 08-05-2012 08-05-2012 Tanggal -

Page 12

d. Pola kebutuhan sehari-hari 1). Nutrisi : ASI : Eksklusif PASI : Promina Jenis Makanan : Promina Porsi makan sehari : 3 X Sehari 2). Eliminasi BAK Frek : 7-10 X/ Hari Warna : Jernih Keluhan : Tidak ada BAB Frek : >10 X Sehari Warna : Kuning Konsistensi : Encer 3). Istirahat Istirahat siang : 4 jam Istirahat malam : 8 jam B. Data Objektif 1. Pemeriksaan umum KU : Kurang Baik Kesadaran : Baik Status gizi : Baik Nadi : 142 x/i Pernafasan : 49x/i Suhu : 38,1 oC 2. Pemeriksaan antropometri PB : 68 cm BB : 7.1 kg LILA : 18 cm LK : 42 cm LD : 58 cm 3. Pemeriksaan fisik Kepala : Ubun-Ubun datar Rambut : Warna hitam dan tidak rontok Mata : Tidak cekung Muka : Normal Mulut : Bersih Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis Dada : Putting susu ada dan simetris kiri kanan Abdomen : Tidak Asites Genitalia : Bersih

Page 13

Ekstremitas Anus Reflek Morrow Rooting Walking Graphs Sucking Tonick neck

: Gerakan Aktif : Tidak nampak lecet, ada bintik-bintik merah : Ada : Ada : Ada : Ada : Ada : Ada

4. Pemeriksaan laboratorium HB : 13,49 % Leukosit : 11.300 Trombosit : 475.000 Hematokrit : 39

Petugas kesehatan

Padang,______________2012 Klien/Keluarga

(________________________)

(__________________________)

Page 14

TINJAUAN KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. R DENGAN DIARE SEDANG TANGGAL 30 OKTOBER 2012 DI RSUD.DR. RASSIDIN PADANG

Pengumpulan Data

Interprestasi Data

Diagnos a Potensia l

Tindaka n Segera

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Tanggal

30 Diagnosa : Bayi usia 8 Bulan

Gea Dehidras i berat

Pemasan gan infuse RL 58 tetes

1. Informasika n

1. Menginformasika

1.Ibu keluarga

dan

Oktober 2012 Pukul WIB

: 08.00 dengan gea dehidrasi sedang Dasar :

hasil n pada ibu dan mengerti dengan keluarga tentang informasi hasil pemeriksaan diberikan: yang dilakukan telah -TTV

pemeriksaa n pada ibu

yang

DS 1. Ibu mengatakan bahwa muntah mencret sejak anaknya dan 4

1. Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 03-2012 2. Ibu mengatakan anaknya BAB >10x/hari 2. ibu dukungan 06-

bayi

normal yaitu: N : 142 x/menit P : 49 x/menit S : 38.10c

hari yang lalu 2. Ibu mengatakan anaknya BAB 10 x/hari 3. Ibu mengatakan

Berikan 2.Memberikan ibu

2.

Kecemasan

dukungan ibu agar berkurang

sudah

emosional

Page 15

Sudah

pernah

emosional

jangan cemas

terlalu dengan

membawa anaknya berobat. 3.Lakukan 4. Ibu mengatakan bahwa anaknya personal hygiene

keadaan bayinya. 3.Melakukan 3.Bayi

sudah

Personal Hygiene dalam untuk mempertahankan kebersihan bayi. bersih.

keadaan

sangat rewel.

5. Ibu mengatakan anaknya sudah 4.Berikan 4.Memberikan

4.Bayi telah di

berusia 8 bulan.

bayi larutan bayi larutan oralit berikan larutan n oralit sachet anak semau oralit. untuk

DO 1. KU bayi :

sachet semau anak

mengganti cairan yang telah hilang.

kurang baik 2. TTV N : 142 x/menit P : 49 x/menit S : 38.10c 3. BB sekarang : 7.1 kg 5.Pantau tetesan infus

5.Memantau tetesan dengan

5.Tetesan infus

infuse tetap 58 tetes. cara

mempertahankan tetesan infuse

tetap 58 tetes. Ini 4. PB : 68 cm dipantau setiap

satu jam sekali. 5. LiLA : 18 cm

Page 16

6.Hitung 6. LK : 42 cm 7 LD : 58 cm 8. Pemeriksaan intake

6.Menghitung

6. intake bayi

dan intake dan output sekitar 520 cc

output bayi bayi setiap pergantian shift dinas pergantian dinas.

setiap dan output bayi shift sekitar 270 cc.

fisik secara head to toe dalam batas

normal.

9. Reflek -Morro : Ada -Rooting: Ada -Walking:Ada -Graph: Ada -Sucking :Ada Tonickneck:Ada

Page 17

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. R DENGAN DIARE SEDANG TANGGAL 31 OKTOBER 2012 DI RSUD.DR.RASSIDIN PADANG

Pengumpulan Data

Interprestasi Data

Diagnos a Potensia l

Tindaka n Segera

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Tanggal

31 Diagnosa : Bayi umur 8

Dehidras i berat

Untuk saat ini belum

1. Informasika

1. Menginformasika

1.Ibu keluarga

dan

Oktober 2012 Pukul WIB

: 18.00 bulan

dengan

n pada ibu n pada ibu dan mengerti dengan keluarga tentang informasi hasil pemeriksaan diberikan. yang dilakukan: - TTV - BB telah

dehidrasi sedang. Dasar:

diperluka dan n keluarga tentang hasil pemeriksaa n

yang

DS 1. Ibu mengatakan bahwa anaknya

1.ibu tanggal

mengatakan lahir

mencret anaknya 06-03-2012 sudah 2.Ibu mengatakan

mulai berkurang.

bayinya mencret 7 x dalam 4 jam 2. cairan infuse dengan tetesan 12x/i. Ganti 2.

Mengganti 2. Infus sudah

2. Ibu mengatakan Ini

terakhir.

cairan infuse RL terpasang dengan 12x/i. tetesan tetes x/i

12

BAB Masalah: Gangguan

anaknya sudah ada rasa nyaman. ampasnya. DO

Page 18

3.Tetap 1.Infus terpasang

3.

Memberikan 3.Oralit oralit diberikan

sudah

memberikan larutan larutan oralit semau semau anak.

RL 12 tetes/i. 2.TTV: N:115x/i S:37.3 0C P:50x/i BB:7.5 kg

kepada anaknya.

anak.

4.Berikan obat

4.Memberikan oral

4.Ibu

sudah

oral obat

pada memberikan obat 3x1 anaknya.

pada bayi.

bayi yaitu : -Neokalana cth -cotrimoxazole 2x1 cth -Puyer 4x1/hari. demam

kepada

Page 19

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. R DENGAN DIARE SEDANG TANGGAL 1 NOVEMBER 2012 DI RSUD.DR. RASSIDIN PADANG

Pengumpulan Data

Interprestasi Data

Diagnos a Potensia l

Tindaka n Segera

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Tanggal

1 Diagnosa : Bayi usia 8 Bulan KU bayi

Tidak ada

Untuk saat ini tidak dibutuhk an

1. Informasika n

1. Menginformasika

1.Ibu keluarga

dan

November 2012 Pukul WIB

: 06.00 dengan baik. Dasar :

hasil n pada ibu dan mengerti dengan keluarga tentang informasi hasil pemeriksaan diberikan: yang dilakukan telah -TTV

pemeriksaa n pada ibu

yang

DS 1. Ibu mengatakan bahwa dan muntah mencret

1. Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 03-2012 2. Ibu mengatakan mencret sudah ada. 3. TTV : N : 87 x/menit tidak 06-

bayi

normal yaitu:

N : 87 x/menit P : 28 x/menit S : 36.40c

anaknya tidak ada. 2. ibu mengatakan nafsu anaknya bertambah. 3. Ibu mengatakan anaknya rewel lagi tidak makan sudah

2. Anjurkan 2. Menganjurkan 2. ibu untuk ibu mengontrol makanan dikonsumsi

Ibu

akan

untuk mengontrol makanan yang akan

mengontrol makanan yang

yang

diberikan

oleh atau yang akan

Page 20

4. Ibu mengatakan anaknya sudah

P : 28 x/menit S : 36.40c

dikonsumsi oleh bayi

bayi

di makan oleh bayinya.

beristirahat dengan cukup. Masalah : tidak ada Kebutuhan : tidak DO 1. KU bayi : baik 2. TTV N : 87 x/menit P : 28 x/menit S : 36.40c 3. BB sekarang : 7.6 kg ada 3.ajarkan ibu 3. Mengajarkan 3.Ibu

mengerti

untuk ibu

untuk dengan personal

menjaga personal hygiene anaknya.

menjaga personal hygiene hygiene anaknya. diajarkan berjanji menjaga personal hygiene anaknya.

yang

dan

akan

4. PB : 68 cm

4.Katakan pada

4.

Mengatakan 4.Ibu

senang

ibu pada ibu bahwa dengan pasien sudah yang

berita

5. LiLA : 18 cm

bahwa pasien

telah

diperbolehkan pulang

disampaikan

6. LK : 42 cm 7 LD : 58 cm 8. Pemeriksaan

sudah diperbolehk an pulang

bahwa anaknya telah perbolehkan pulang.

di

fisik secara head to toe dalam batas 5.Rencanak an

5. Merencanakan 5. Ibu bersedia

normal.

untuk untuk kunjungan untuk ulang melakukan

kunjungan

Page 21

ulang

kunjungan ulang.

Page 22

BAB IV PEMBAHASAN

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny R dengan diare sedang diperoleh analisa bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan. Pada teori menyebutkan bahwa bayi dengan gastroenteritis potensial terjadi dehidrasi ringan atau sedang dan berat. Sedangkan pada praktek lapangan didapatkan bayi dengan keadaan dehidrasi sedang. Pada pengkajian tidak ada kesenjangan antara teori dengan subyektif maupun data obyektif. Pada pengambilan diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan karena diagnosa diambil dari prosedur anamnesa. Pada langkah antisipasi masalah potensial, dalam kasus ini yang diangkat adalah potensial terjadi dehidrasi. Dalam indentifikasi kebutuhan segera sudah diberikan penanganan yang khusus, cepat dan segera pada bayi Pada pengembangan rencana, implementasi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek. Pada evaluasi tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan keadaan pasien.

Page 23

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Diare adalah buang air besar (defekasi) denganjumlah yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi. Penyalitm diare ditimbulkan oleh makanan, miniman, virus dan bakteri, dan juga alkohol. Kuman penyakit diare ditularkan melalui air dan makanan, tangan yang kotor, berak sebarang tempat dan botol susu yang kurang bersih. Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya yaitu; diare aku dan kronik. Penyakit diare ditandai dengan adanya berak encer, biasanya 3x atau lebih dalam sehari, disertai muntah, badan lesu dan lemah, tidak mau makan, panas. Bahaya dari pada diare itu adalah banyaknya kehilangan cairan tubuh, dan menyebabkan kematian. Usaha untuk mengatasi diare yaitu dengan cara memberi minuman, larutan Oralit, biasanya juga larutan gula, garam (LGG). Yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan dan minuman pada penderita diare yaitu Jangan dipuaskan, ,pemberian ASI, pemberian air sayur, buah bila penderita menimbulkan gejala diare. Cara pencegahan penyakit diare yaitu dengan cara pemberian ASI, makanan, pemakaian air bersih, berak pada tempatnya, kebersihan perorangan, kebersihan makanan dan minuman.

B. Saran Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada diare tersebut, maka kita harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri dan lingkunyan. Oleh karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran, semua masyarakat mau bergotong royong untuk membersihkan dan memelihara lingkunyam dengan baik. Mudah-mudahan harapan kita semua untuk hidup bersih dapat diwujudkan bagi kita semua.

Page 24

DAFTAR PUSTAKA

Talley NJ, Martin CJ. Clinical gastroenterology : A Practical-based Approach. Sydney; Maclennan dan Petty Pty Limited, 1996.

Noer HMS, Waspdji S, Rachman AM, dkk. Buku aja Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Edisi XVII. Jakarta: Kerjasama Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

http://www.lagalus.com/2011/11/diare.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Diare

http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/diare.htm

Page 25

Anda mungkin juga menyukai