Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENANGANAN AWAL

KEGAWATDARURATAN MATERNAL
NEONATAL
VIDE BAHTERA DINASTITI
PENDAHULUAN
MDGs 2015 telah menetapkan target untuk AKI dan AKB
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dapat dicegah
serta Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 melalui deteksi
per 1000 kelahiran hidup dini terjadinya
kasus serta
Tercatat AKI 305/100.000 kelahiran hidup
rujukan yang
(2018/2019) sedangkan AKB 21/1000 cepat dan tepat
kelahiran hidup (2019) untuk setiap kasus
kegawatdaruratan
pada maternal
Traget SDGs pada tahun 2030 AKI menjadi
dan neonatal.
70/100.000 kelahiran hidup dan AKB
12/1000 kelahiran hidup
DEFINISI

kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara


tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang
berbahaya

KEGAWATDARURATAN

situasi serius dan kadang kala berbahaya yang


terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
membutuhkan tindakan segera guna
menyelamatkan jiwa/nyawa
DEFINISI

kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam


kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran.
apabila kasus tidak segera ditangani akan berakibat kematian
KEGAWATDARURATAN ibu dan janinnya. Masalah kedaruratan selama kehamilan
dapat disebabkan oleh komplikasi kehamilan spesifik atau
MATERNAL penyakit medis atau bedah yang timbul secara bersamaan

situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen yang


tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari),
KEGAWATDARURATAN serta membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali
NNEONATAL perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam
jiwa yang bisa saja timbul sewaktu-waktu
pasien yang perlu pertolongan tepat,
cermat, dan cepat untuk mencegah
kematian/kecacatan. Ukuran
keberhasilan dari
pertolongan ini adalah waktu tanggap
Pasien Gawat (respon time) dari penolong

Darurat

penderita yang bila tidak ditolong


segera akan meninggal atau menjadi
cacat, sehingga diperlukan tindakan
diagnosis dan penanggulangan segera
CARA MENCEGAH
KEDARURATAN
Cara mencegah terjadinya kegawat
daruratan adalah dengan
melakukan perencanaan yang baik,
mengikuti panduan yang baik dan
melakukan pemantauan yang terus
menerus terhadap ibu/klien
CARA MERESPON KEDARURATAN

❑ Tenakes harus mengetahui peran mereka dan bagaimana tim


seharusnya berfungsi untuk berespon terhadap kegawatdaruratan
secara paling efektif
❑ Tenakes harus mengetahui situasi klinik dan diagnose medis, juga
tindakan yang harus dilakukannya
❑ Tenakes harus memahami obat-obatan dan penggunaannya, juga cara
pemberian dan efek samping obat tersebut
❑ Tenakes harus mengetahui peralatan emergensi dan dapat menjalankan
atau memfungsikannya dengan baik
PENATALAKSANAAN AWAL TERHADAP KASUS
KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN
❑ Bidan seharusnya tetap tenang, jangan panik, jangan membiarkan ibu
sendirian tanpa penjaga/penunggu. Bila tidak ada petugas lain,
berteriaklah untuk meminta bantuan
❑ Jika ibu tidak sadar, lakukan pengkajian jalan nafas, pernafasan dan
sirkulasi dengan cepat.
❑ Jika dicurigai adanya syok, mulai segera tindakan membaringkan ibu
miring ke kiri dengan bagian kaki ditinggikan, longgarkan pakaian yang
ketat seperti BH/Bra.
❑ Ajak bicara ibu/klien dan bantu ibu/klien untuk tetap tenang.
❑ Lakukan pemeriksaan dengan cepat meliputi tanda-tanda vital, warna kulit
dan perdarahan yang keluar
PENGKAJIAN AWAL KASUS KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN SECARA CEPAT

Jalan nafas dan pernafasan


Perdarahan pervaginam
Klien tidak sadar/kejang
Demam yang berbahaya
Nyeri abdomen
Memperhatikan tanda-tanda kegawatdaruratan
PENGKAJIAN AWAL KASUS KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN SECARA CEPAT
Jalan nafas dan pernafasan Perdarahan pervaginam Klien tidak sadar/kejang

• Perhatikan adanya cyanosis, • Bila ada perdarahan • Tanyakan pada keluarga,


gawat nafas, lakukan pervaginam, tanyakan : apakah ibu sedang hamil,
pemeriksaan pada kulit: Apakah ibu sedang hamil, usia kehamilan, periksa:
adakah pucat, suara paru: usia kehamilan, riwayat tekanan darah (tinggi,
adakah weezhing, sirkulasi persalinan sebelumnya dan diastolic > 90 mmHg),
tanda tanda syok, kaji kulit sekarang, bagaimana proses temperatur (lebih dari 38ᴼC)
(dingin), nadi (cepat >110 kelahiran placenta, kaji
kali/menit dan lemah), kondisi vulva (jumlah darah
tekanan daarah (rendah, yang keluar, placenta
sistolik < 90 mmHg) tertahan), uterus (adakah
atonia uteri), dan kondisi
kandung kemih (apakah
penuh)
PENGKAJIAN AWAL KASUS KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN SECARA CEPAT
Demam yang berbahaya Nyeri abdomen Memperhatikan hal sbb

• Tanyakan apakah ibu • Tanyakan Apakah ibu • Keluaran darah, adanya


lemah, lethargie, sering sedang hamil dan usia kontraksi uterus, pucat,
nyeri saat berkemih. kehamilan. Periksa lemah, pusing, sakit
Periksa temperatur tekanan darah (rendah, kepala, pandangan
(lebih dari 39oC), tingkat systolic < 90 mmHg), kabur, pecah ketuban,
kesadaran, kaku kuduk, nadi (cepat, lebih dari demam dan gawat nafas
paru paru (pernafasan 110 kali/ menit)
dangkal), abdomen temperatur (lebih dari
(tegang), vulva (keluar 38ᴼC), uterus (status
cairan purulen), kehamilan)
payudara bengkak
PERAN BIDAN DALAM
KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN

Bidan mempunyai peranan penting dalam


menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
melalui kemampuannya untuk melakukan
pengawasan, pertolongan pada ibu, pengawasan bayi
baru lahir (neonatus) dan pada persalinan, ibu post
partum serta mampu, mengidentifikasi
penyimpangan dari kehamilan dan persalinan normal
dan melakukan penanganan yang tepat termasuk
merujuk ke fasilitas pelayanan yang tepat
PERAN BIDAN DALAM KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN

Melakukan Stabilisasi klien (ibu), Ditempat kerja,


pengenalan segera dengan oksigen, menyiapkan sarana
kondisi gawat terapi cairan, dan dan prasarana di
darurat medikamentosa kamar bersalin,

Memiliki ketrampilan
klinik
PERAN BIDAN DALAM KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN
Stabilisasi klien (ibu) Ditempat kerja, menyiapkan Memiliki ketrampilan klinik :
• Mampu melakukan resusitasi
dengan oksigen, terapi sarana dan prasarana di pada ibu dan bayi dengan
cairan, dan medikamentosa kamar bersalin, yaitu: peralatan yg
dengan : • Menyiapkan radiant berkesinambungan. Peran
• Menjamin kelancaran warmer/lampu pemanas organisasi sangat penting
jalan nafas, memperbaiki untuk mencegah didalam pengembangan
sumber daya manusia (SDM)
fungsi system respirasi kehilangan panas pada
untuk meningkatkan keahlian
dan sirkulasi bayi • Memahami dan mampu
• Menghentikan • Menyiapkan alat resusitasi melakukan metode efektif
perdarahan kit untuk ibu dan bayi dalam pelayanan ibu dan bayi
• Mengganti cairan tubuh • Menyiapkan alat baru lahir, yang meliputi
yang hilang pelindung diri making pregnancy safer, safe
motherhood, bonding
• Mengatasi nyeri dan • Menyiapkan obat obatan attachment, inisiasi menyusu
kegelisahan emergensi dini dan lain lainnya.

Anda mungkin juga menyukai