Anda di halaman 1dari 54

1.

MERAWAT BAYI KEJANG

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk merawat bayi kejang
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan perawatan bayi kejang dengan benar dan sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Sebelum memahami definisi dari kejang, kita kupas dahulu pengertian dari seizure dan
konvulsi. Seizure merupakan cetusan aktivitas listrik abnormal yang terjadi secara tiba-tiba.
Aktivitas ini bersifat sementara di antara saraf-saraf otak yang tidak bisa dikendalikan. Hal ini
mengakibatkan terganggunya kerja otak dan bisa menyebabkan penurunan kesadaran, gerakan
klonik (kelonjotan) atau gerakan tonik (kaku), konvulsi dan fenomena psikologis lainnya.
Terjadinya gejala seizure secara berulang tanpa pencetus apapun disebut dengan epilepsi atau
ayan.
Sementara itu pengertian dari konvulsi adalah gerakan otot-otot tak terkendali yang terjadi tiba-
tiba dan serempak serta bersifat menyeluruh. Gerakan ini lebih dikenal dengan kejang. Dengan
kata lain, kejang hanya merupakan salah satu manifestasi dari seizure.

Kejang merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada anak.
Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang
disebabkan oleh proses ekstrakranium. Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan
anak umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun
pernah menderita kejang demam.

ciri-ciri seorang anak yang terkena kejang demam, diantaranya:

 Kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang
selama 5 menit
 Bola mata berbalik ke atas
 Gigi terkatup
 Muntah
 Tak jarang si anak berhenti napas sejenak.
 Pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil
 Pada kasus berat, kasus kejang demam pada balita bisa membuat si kecil kerap tak
sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik
sampai puluhan menit.
Untuk mencegah terjadinya kejang demam, ada beberapa hal yang dapat dilakukan ibu yaitu:
1. Memberi obat penurun panas, misalnya paracetamol atau ibuprofen jika anak demam (suhu
tubuh>37,5)
2. Memberikan kompres hangat (bukan dingin) pada dahi, ketiak dan lipatan siku. Ukur suhu
anak saat sedang demam, oleh karena itu sebaiknya orang tua memiliki termometer di rumah

TUJUAN

1. Mencegah terjadinya cidera pada bayi


2. Menenangkan jika bayi rewel
3. Merawat bayi agar tidak terjadi kejang kembali
4. Terlindungi dan aman

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Gendongan bayi
 Handuk
 Perlak Pengalas
 Tongue spatel

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Jangan panic
2. Letakkan bayi di lantai atau di atas permukaan datar. Miringkan kepala
3. Longgarkan baju bayi
4. Pastikan area sekitar terbebas dari benda kecil yang mungkin tertelan
5. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut bayi
6. Jangan meminumkan bayi, termasuk kopi atau menyusui saat kejang
7. Segera cari tahu penyebab kejang bayi & bawa bayi ke UGD
8. Tenangkan bayi dengan menggendongnya
9. Rapikan bayi
10. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
11. Mencuci tangan
LATIHAN SOAL

1. Apa yang menyebabkan bayi kejang ?


2. Sebutkan gejala – gejala bayi kejang !
3. Tindakan apa yang dilakukan saat anak kejang ?
4. Tindakan apa yang dilakukan pasca anak kejang diatas ?
5. Bagaimana cara mencegah kejang pada bayi ?
2. MERAWAT BAYI TERSEDAK

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk merawat bayi tersedak
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan perawatan bayi tersedak dengan benar dan sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Tersedak merupakan suatu kegawat daruratan yang sangat berbahaya, karena dalam
beberapa menit akan terjadi kekurangan oksigen secara general atau menyeluruh sehingga hanya
dalam hitung menit klien akan kehilangan reflek nafas, denyut jantung dan kematian secara
permanent dari batang otak, dalam bahasa lain kematian dari individu tersebut. Tersedak adalah
masuknya makanan atau benda lain kedalam tenggorokan, misalnya mainan kecil yang tertelan
tanpa sengaja.
Cara mencegah bayi agar tidak tersedak :
1. Gunakan Peralatan Minum yang Tepat
2. Hindari Memberikan Minum Sambil Bercanda
3. Kenalkan Makanan Padat Pada Waktu yang Tepat
4. Hindari Makanan yang Akan Membuatnya Tersedak
TUJUAN
1. Untuk mencegah tersumbatnya saluran pernapasan pada bayi.
2. Agar pemberian cairan dapat terkontrol.
3. Agar tidak terjadi masalah yang serius usai bayi tersedak.
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Bengkok
 Handuk
 Kursi untuk duduk suster

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan
2. Pegang erat satu tanganya, dan tempatkan tangan yang lain di pinggang kita Gendong bayi
dengan posisi wajah ke bawah, lalu telungkupkan di atas pangkuan tangan kita. Pastikan
kepala bayi lebih rendah daripada kakinya. Posisi kita duduk/berlutut
3. Sanggah kepala dan rahang bawah bayi dengan tangan kita
4. Jangan menekan leher bayi
5. Gunakan pangkal telapak tangan, lakukan 5x tepukan di punggung (antara 2 tulang belikat
bayi).ingat, jangan menepuk tengkuk bayi
6. Jika benda asing belum keluar, dan bayi masih sulit bernapas segera terlentangkan bayi,
sangga leher belakangnya dengan tangan
7. Gunakan 2 jari kita (telunjuk dan jari tengah) untuk menekan dada bayi 5x (persis di tengah
antara dua puting bayi) dengan kedalaman sekitar 1 ½ -2 ½ cm
8. Jika bayi masih kesulitan bernapas, lihat mulut bayi, adalah penghalang napas. Keluarkan
benda asing
9. Bila diperlukan, pukulkan pada bagian belakang bayi dapat diulang
10. Lakukan sampai bayi tidak kesulitan bernapas
11. Tenangkan bayi dengan menggendongnya
12. Rapikan bayi
13. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
14. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Apa yang menyebabkan bayi tersedak ?


2. Sebutkan gejala – gejala bayi tersedak !
3. Tindakan apa yang dilakukan saat bayi tersedak ?
4. Tindakan apa yang dilakukan pasca bayi tersedak diatasi ?
5. Bagaimana cara mencegah bayi tersedak ?
3. MERAWAT KEPALA BAYI TERBENTUR

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk merawat kepala bayi
terbentur sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan perawatan kepala bayi terbentur dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Bayi yang jatuh dari tempat tidur (+ 50 cm dari lantai), meskipun kepalanya terbentur,
biasanya tidak berakibat buruk. Karena tulang kepala bayi masih cukup elastis, ubun-ubun belum
menutup hingga perubahan tekanan tidak memberikan benturan yang keras pada otak.

Bayi terjatuh dari tempat tidur, perlu diperhatikan bagaimana posisi bayi saat jatuh,
bagian tubuh mana yang terbentur lantai, pingsan atau tidak, bila pingsan berapa lama, muntah
atau tidak, adakah benjolan di kepala setelah jatuh, adakah tulang kepala, tulang leher, bahu,
tangan atau kaki yang retak, adakah gangguan penglihatan.

Anak tidak terluka, tidak selalu tidak ada luka dalam. Trauma kepala dengan luka ringan
tidak selalu menimbulkan kegawatan. Sebaliknya benjolan kecil di kepala akibat terbentur lantai
dapat menimbulkan kegawatan. Jika pingsan, ada benjolan di kepala, sakit kepala atau muntah
yang menetap, keluar cairan/ darah dari telinga atau hidung, adanya kelumpuhan di wajah atau
ada kebutaan perlu pemeriksaan CT scan kepala. Dan perlu dilakukan pemerikasaan lanjutan.

Pasien yang sembuh dari trauma kepala berat, umumnya mempunyai gangguan yang menetap,
sedangkan trauma kepala ringan dan sedang memiliki resiko mengalami gangguan fungsi
kognitif dan motorik di kemudian hari. Namun hampir sebagian besar kasus trauma kepala
ringan pada anak tidak memberikan gejala sisa di kemudian hari. Urut / pijat bayi dapat
dilakukan pada bayi umur 5 bulan, bahkan pada bayi prematur.

TUJUAN

1. Untuk mencegah memar akibat terbentur tidak semakin parah.


2. Untuk mengurangi rasa nyeri akibat terbentur.
3. Agar tidak terjadi masalah yang serius usai kepala bayi terbentur.
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Air biasa untuk kompres


 Bengkok
 Handuk
 Waslap

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Setelah kepalanya terbentur, jika bayi tidak sadar, segera bawa ke IGD
2. Jika sadar, kompres dengan waslap di bagian kepala yang benjol / sakit
3. Observasi tanda cedera otak:
• Muntah
• Kejang
• Pola pernapasan yang berbeda saat tidur
• Bayi tampak ingin tidur terus
• Mata bayi tampak juling
• Bayi sangat rewel
4. Jika terdapat tanda cedera otak, segera bawa ke IGD
5. Tenangkan bayi dengan menggendongnya
6. Rapikan bayi
7. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
8. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Apa yang menyebabkan kepala bayi terbentur ?


2. Bagaimana cara mengkaji luka pasca kepala bayi terbentur ?
3. Bagaimana perawatan kepala bayi pasca terbentur ?
4. Apa yang harus dilakukan pasca perawatan ?
5. Untuk luka lebam atau memar lebih baik di kompres dengan panas atau dingin ? Jelaskan
alasannya !
4. MEMINUMKAN OBAT PADA BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk meminumkan obat pada
bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan meminumkan obat pada bayi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Obat memang berfungsi untuk membantu menyembuhkan sakit yang diderita. Hanya
saja, memberikan obat untuk bayi tidak bisa dilakukan sembarangan karena pemberian yang
tidak tepat justru dapat membahayakan kesehatan bayi.

Setelah membuka dan menggunakan obat, baca petunjuk penyimpanan obat. Beberapa
obat perlu disimpan di tempat yang tidak terpapar langsung oleh sinar matahari, misalnya di
tempat yang kering dan sejuk. Namun beberapa obat lain perlu disimpan di lemari pendingin.
Saat menyimpan, hindari memindahkan obat ke wadah obat lain untuk menghindari salah
konsumsi obat. Selain itu selalu simpan obat di kotak obat atau lemari terkunci yang tidak
terjangkau oleh anak-anak.

Bayi jauh lebih rentan terhadap efek obat-obatan dibandingkan orang dewasa, terutama
jika dosis dan waktu pemberian obat tidak tepat. Obat untuk bayi yang dijual bebas, apabila
penggunaannya tidak benar, juga dapat menimbulkan risiko berbahaya bagi bayi. Segera bawa
bayi ke dokter, jika gejala semakin memburuk atau timbul efek samping setelah diberikan obat.

TUJUAN

1. Untuk menyembuhkan penyakit yang diderita bayi / anak.


2. Untuk mengurangi rasa nyeri.
3. Agar tidak terjadi masalah saat meminumkan obat pada bayi.
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membantu bayi meminum obat tanpa ada pemaksaan
6. Mencegah hal yang tidak diinginkan
7. Agar lebih teliti dalam memberikan obat bayi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Bengkok
 Celemek
 Gelas berisi air matang hangat
 Obat sesuai resep dokter
 Pipet pendek
 Tissue Bayi

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat di dekat bayi
3. Memasang celemek dibawah dagu bayi
4. Posisikan bayi dalam keadaan duduk
5. Pegang erat satu tanganya, dan tempatkan tangan yang lain di pinggang kita
6. Dengan lembut, goreslah pipi bayi perlahan. Ini akan merangsang bayi membuka mulut
7. Masukan obat ke dalam pipet pendek kemudian dorong pipet perlahan di sisi dalam pipi
bayi, di sebelah lidah agar rasa obat tak terlalu terasa untuk bayi.
8. Tunggu bayi menelan obat, lalu berikan minum agar obat dapat tertelan seluruhnya
9. Jangan memasukkan obat dengan pipet pendek langsung ke belakang tenggorokan bayi untuk
menghindari tersedak
10. Keringkan bibir bayi dengan tissue bayi
11. Ambil celemek bayi
12. Rapikan bayi
13. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
14. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Hal – hal apa yang diperhatikan dalam memilih obat untuk bayi ?
2. Sebutkan prinsip benar pemberian obat pada bayi !
3. Hal – hal apa yang diperhatikan dalam memberi obat untuk bayi ?
4. Bagaimana cara meminumkan obat pada bayi ?
5. Tindakan apa yang dilakukan pasca bayi minum obat ?
5. MENIDURKAN BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk menidurkan bayi sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan menidurkan bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ada
pada job sheet.

DASAR TEORI

Tidur merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan. Kebutuhan tidur pada anak
semakin berkurang sesuai usia anak. Tidur adalah aktivitas utama otak sepanjang awal
perkembangan. Tidur memegang peranan penting dalam maturasi otak dan ekstra uterin.
Fungsi otak manusia pada masa anak, dewasa, dan masa tua dipertahankan oleh interaksi
kompleks dengan lingkungan selama periode terjaga. Tidur berperan dalam konsolidasi interaksi
tersebut dan dalam pembuangan pengalaman yang tidak diinginkan. Tidur normal terdiri dari
beberapa siklus yang merupakan proses aktif yang berputar dalam irama ultradian. Irama
ultradian adalah putaran proses fisiologis yang terjadi berulang-ulang dalam periode 24 jam atau
kurang, seperti pada pelepasan hormon, aktivasi sistem saluran cerna, denyut jantung,
pengaturan suhu, serta tidur. Irama ultradian pada tidur berlangsung selama kurang lebih 90
menit. Satu siklus memiliki tahap yang dibagi menjadi tidur (NREM)
dan (REM).

Bayi yang baru lahir memerlukan tidur selama 18 jam dalam sehari. Bayi belum dapat
membedakan siang dan malam. Mereka juga belum mengerti bahwa malam hari adalah waktu
untuk tidur sehingga bayi cenderung tidak mengikuti siklus waktu normal.

Cara menidurkan bayi yang utama adalah menciptakan rutinitas yang sama di tiap
malam. Dengan demikian, bayi lebih mudah tidur, Anda pun bisa cukup istirahat. Bila Anda
disiplin menerapkannya, bayi pun lambat laun akan memahami bahwa malam hari adalah
waktunya untuk tidur.

TUJUAN

1. Untuk membantu tidur bayi tidur lelap


2. Untuk mengurangi rasa takut anak akan tidur sendirian
3. Agar tidak terjadi masalah saat anak tertidur
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak nyaman dengan tidurnya
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Bantal dan guling bayi


 Tempat tidur & selimut bayi

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Matikan suara yang keras
3. Atur suhu ruangan kamar bayi
4. Gendong bayi sambil dinyanyikan lagu pengantar tidur
5. Saat bayi sudah mulai mengantuk secara perlahan letakkan bayi dalam tempat tidurnya
6. Jika bayi terbangun sesaat tepuk pinggul atau paha bayi secara perlahan
7. Awasi selalu bayi
8. Jika sudah tertidur selimuti bayi lalu matikan lampu utama dan nyalakan lampu tidur
9. Duduk disebelah bayi sampai bayi tertidur pulas
10. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Ada berapa rentang tidur bayi ?


2. Apa saja gangguan pola tidur bayi ?
3. Sebutkan fase – fase tidur bayi !
4. Bagaimana cara menidurkan bayi ?
5. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam menidurkan bayi ?
6. MENGUKUR SUHU BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk menghitung suhu bayi
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan menghitung suhu bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Pada bayi dan balita belum terjadi kematangan mekanisme pengaturan suhu sehingga
dapat terjadi perubahan suhu tubuh yang drastis terhadap lingkungan. Pastikan mereka
mengenakan yang cukup dan hindari pajanan terhadap suhu lingkungan. Seorang bayi baru lahir
dapat kehilangan 30 % panas tubuh melalui kepala sehingga dia harus menggunakan tutup
kepala untuk mencegah kehilangan panas. Suhu tubuh bayi lahir berkisar antara 35,5˚C sampai
37,5˚C.Regulasi tubuh baru mencapai kestabilan saat pubertas. Suhu normal akan terus menerus
menurun saat seseorang semakin tua.

Bayi yang berbeda akan memiliki suhu dasar yang berbeda. Agar tubuh berfungsi secara
efisien, suhunya harus berada dalam kisaran normal 36,5 sampai 37,2 derajat., terutama saat bayi
tampak sedikit lebih hangat dari biasanya dan / atau tampil di bawah cuaca. Karena bayi tidak
dapat mengatur suhu tubuh mereka sendiri, penting agar suhu mereka dipantau secara teratur
selama beberapa bulan pertama kehidupan mereka untuk memastikan keamanan mereka.
Menurut American Association of Pediatrics (AAP), “Bayi cenderung memiliki suhu yang lebih
tinggi daripada anak yang lebih tua, dan suhu setiap orang paling tinggi antara sore dan sore hari
dan paling rendah antara tengah malam dan pagi hari.”

Dalam hal rentang khas untuk bayi, seperti yang diuraikan oleh AAP, di manapun antara
97,5 ° F (36,4 ° C) dan 99,5 ° F (37,5 ° C) benar-benar normal. Pembacaan suhu 100,4 ° F (38 °
C) dianggap sebagai awal demam dan biasanya disertai gejala lain. Jika pembacaan suhu
melebihi ini, tergantung pada tingkat keparahannya, konsultasikan dengan dokter Anda segera.
Penting untuk diperhatikan: Jika bayi berusia di bawah enam bulan, demam dapat menimbulkan
kekhawatiran; Jika lebih tua, biasanya demam bisa diobati di rumah.

TUJUAN

1. Untuk membantu memeriksa suhu tubuh bayi


2. Untuk mengetahui penyebab anak rewel
3. Agar tidak terjadi masalah yang diinginkan
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak nyaman
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Tissue
 Pena, pensil dan lembar kerja
 Termometer aksila (digital)

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan
2. Atur posisi yang nyaman bayi yaitu terlentang atau dalam dekapan. Lepaskan pakaian atau
baju dari bahu dan tangan bayi dan bersihkan daerah aksila
3. Masukkan termometer ke tengah aksila bayi. Turunkan tangan bayi atau sambil bayi
digendong
4. Tahan termometer pada tempatnya selama 5-10 menit
5. Lepaskan termometer dan bersihkan menggunakan tisu, baca hasilnya
6. Rapikan pakaian bayi
7. Bersihkan termometer sesuai dengan jenisnya. Kemudian simpan pada tempatnya.
8. Cuci tangan
9. Catat hasil pengukuran pada catatan

LATIHAN SOAL

1. Berapakah nilai normal suhu bayi ?


2. Apa saja gangguan suhu pada bayi ?
3. Bagaimana cara mengukur suhu pada bayi ?
4. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam mengukur suhu ?
5. Sebutkan tujuan mengukur suhu bayi !
7. MENGHITUNG NADI BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk menghitung nadi bayi
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan menghitung nadi bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang
ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Detak jantung bayi dan anak-anak memang lebih cepat ketimbang anak besar dan orang
dewasa. Ini karena kebutuhan akan suplai darah lebih tinggi dibandingkan anak besar. Untuk
memenuhi kebutuhan suplai darah yang lebih banyak itulah, jantung harus berdetak lebih cepat.

Berikut rata-rata detak jantung bayi dan anak-anak:


Usia 1-2 hari: 123-159 kali/menit
Usia 3-6 hari: 129-166 kali/menit
Usia 1-3 minggu: 107-182 kali/menit
Usia 1-2 bulan: 121-179 kali/menit
Usia 3-5 bulan: 106-186 kali/menit
Usia 6-11 bulan: 109-169 kali/menit
Usia 1-2 tahun: 89-151 kali/menit
Usia 3-4 tahun: 73-137 kali/menit
Usia 5-7 tahun: 65-133 kali/menit
Usia 8-11 tahun: 62-130 kali/menit
Usia 12-15 tahun: 60-119 kali/menit

Denyut jantung juga tergantung pada aktivitas bayi dan anak. Misalnya, ketika menangis
atau kesakitan, denyut jantung bisa mencapai 180 kali/menit. Ketika anak demam atau dehidrasi,
denyut jantung juga meningkat.

Anda perlu cepat-cepat ke dokter bila anak tampak pucat dan membiru, sesak, atau saat
bernapas tampak tarikan otot-otot dada cekung ke dalam. Jika sudah bisa bicara pun, anak
mengeluhkan sakit dada, pingsan, atau mengalami penurunan kesadaran, dan denyut jantung saat
anak beristirahat lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. Kalau terdapat kelainan di atas,
sebaiknya bawa ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir di bagian jantung meliputi pemeriksaan detak dan
suara jantung menggunakan Denyut jantung normal bayi yang baru lahir berkisar antara 120
jsampai 160 denyut per menit. Suara atau bunyi jantung yang tidak normal bisa mengindikasikan
adanya masalah pada struktur jantung
TUJUAN

1. Untuk membantu memeriksa nadi tubuh bayi


2. Untuk mengetahui penyebab anak rewel
3. Agar mengetahui denyut nadi bayi apakah normal atau tidak
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak nyaman

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Jam tangan dengan detiknya


 Pena, pensil dan lembar kerja

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan.
2. Atur posisi yang nyaman pada bayi yaitu berbaring dan tenang. Letakkan tangannya lurus.
3. Letakkan ujung dua jari pertama atau tiga jari tengah anda menekan sepanjang celah radial.
4. Beri tekanan ringan dan rileks di atas radius sehingga denyutan mudah dipalpasi.
5. Hitung selama 1 menit penuh
6. Tentukan kekuatan nadi. Perhatikan apakah nadi yang diraba dengan ujung jari menonjol,
kuat, lemah atau cepat.
7. Cuci tangan .
8. Catat karakteristik nadi dalam lembar kerja.

LATIHAN SOAL

1. Berapakah nilai normal nadi bayi ?


2. Apa saja gangguan nadi pada bayi ?
3. Bagaimana cara mengukur nadi pada bayi ?
4. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam mengukur nadi ?
5. Sebutkan tujuan mengukur nadi bayi !
8. MENGHITUNG RESPIRASI BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk menghitung respirasi
bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan menghitung respirasi bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Pernafasan pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran. Pernafasan ini timbul
akibat aktivitas normal dari susunan saraf pusat seperti sentuhan, perubahan suhu dari dalam
uterus ke luar uterus yang semuanya mengarahkan diafragma serta alat-alat pernafasan lainnya.

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara
yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada
manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau ( ) adalah bagian tubuh


manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-
paru.

TUJUAN

1. Untuk membantu memeriksa pernapasan bayi


2. Untuk mengetahui penyebab anak rewel
3. Agar mengtahui apakah pernapasan bayi normal atau tidak
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak nyaman

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Jam tangan dengan detiknya


 Pena, pensil dan lembar kerja

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan.
2. Bayi sebaiknya dalam keadaan tenang / tidur
3. Baju dibuka dan posisi terlentang
4. Observasi siklus pernapasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi).
5. Mendengarkan bunyi nafas dengan stetoskop atau degan meletakkan jari/tangan tepat
dibawah Px
6. Menghitung pernapasan selama satu menit penuh
7. Selama menghitung, perhatikan kedalaman dan irama nafas
8. Catat hasil pada lembar kerja
9. Pakaian bayi dirapikan
10. Alat – alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
11. Cuci tangan

LATIHAN SOAL
1. Berapakah nilai normal respirasi bayi ?
2. Apa saja gangguan respirasi pada bayi ?
3. Bagaimana cara menghitung respirasi pada bayi ?
4. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam menghitung respirasi bayi ?
5. Bagaimana persiapan bayi sebelum menghitung respirasi bayi ?
9. MEMOTONG KUKU BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk memotong kuku bayi
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan memotong kuku bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang
ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Menjaga kebersihan adalah hal penting yang harus senantiasa dilakukan setiap hari. Hal
ini dikarenakan tubuh yang kotor dan tidak terjaga kebersihannya akan menjadi sarang kuman.
Bila kuman masuk kedalam tubuh, maka penyakit akan mudah timbul dan menginfeksi.

Sama halnya dengan yang terjadi pada orang dewasa, bahkan kuman, bakteri dan
ancaman mikroorganisme lebih rentan menyerang anak bayi. Segala celah akan dimasuki oleh
kuman agar bisa mendapatkan tempat dalam tubuh, terutama bila tubuh bayi tidak bersih, maka
hal ini akan menjadi media yang mudah untuk kuman dan bakteri bisa berkembang.

Untuk itulah, penting sekali menjaga kebersihan pada tubuh, terutama kebersihan tubuh
pada si kecil. Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang belum terbentuk dengan sempurna pada
ajnak bayi akan semakin memudahkan kuman berkembang biak dan menimbulkan banyak
masalah. Akibatnya hal ini bukan tidak mungkin membuat si bayi akan mudah terserang dengan
penyakit.

Nah, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam hal menjaga kebersihan bayi adalah
dengan memotong kuku-kukunya. Kuku adalah bagian tubuh pada bayi yang mengalami
perkembangan yang cukup pesat, sehingga demikian kegiatan memotong kuku haruslah
dilakukan dengan rutin. Kuku pada bayi perlu dipotong setiap kali sudah panjang. Tidak perlu
memegang aturan yang mengatakan bahwa memotong kuku bayi harus dilakukan mulai dari usia
4-6 minggu pada si bayi. Bila sudah melihat dan mendapati kuku bayi panjang dan runcing,
maka sebaikanya segera persiapkan perlengkapan untuk memotong kuku bayi agar menjadi lebih
bersih dan pendek.

Memotong kuku bayi adalah membersihkan kuku bayi dengan cara yang khusus dan dilakukan
dengan hati-hati. Pertumbuhan kuku tangan bayi sangatlah cepat maka harus dirawat beberapa
kali seminggu.

TUJUAN

1. Untuk membantu menjaga kebersihan kuku bayi


2. Untuk mengetahui adakah infeksi pada kuku
3. Agar tidak terjadi masalah tentang kebersihan kuku bayi
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak aman dengan kuku yang terawat
6. Mencegah kuman berkembang biak dikuku bayi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Alkohol 70%
 Bengkok
 Gunting kuku khusus bayi
 Kapas
 Tissue

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Bersihkan peralatan gunting kuku dengan alkohol 70%
3. Potong kuku bayi dalam keadaan terlentang atau saat bayi tertidur atau juga bisa setelah bayi
mandi
4. Beri penerangan yang cukup
5. Pasang tisu dibawah tangan bayi
6. Pegang tangan bayi, lalu arahkan bagian jemari tangan bayi kedepan
7. Tahan dengan perlahan buku – buku jari bayi agar kukunya mengarah kebagian atas
8. Potong kuku bayi dengan perlahan dari bagian depan sampai kebagian sisi – sisinya secara
merata
9. Jangan memotong menggunakan gunting kuku yang diposisikan terlalu dekat
10. Potong kuku secukupnya, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek
11. Gulung tisu berisi potongan kuku dan buang ke bengkok
12. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Kapan saja waktu yang baik untuk memotong kuku ?


2. Sebutkan jenis kuku pada bayi !
3. Penyakit apa saja yang biasa menyerang kuku bayi ?
4. Bagaimana cara memotong kuku bayi ?
5. Apa yang harus dilakukan bila tangan bayi tergores gunting kuku ?
10. MEMANDIKAN BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk memandikan bayi sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan memandikan bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang
ada pada job sheet.

DASAR TEORI
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi
bersih, terasa segar , dan mencegah kemungkinan infeksi.
Cara memandikan bayi yang benar dapat dilakukan dengan menggunakan kain atau
washlap pada ibu yang masih belum berani memandikan bayi dan bayi dapat dimandikan di bak
mandi bayi oleh ibu yang sudah yakin melakukannya. Memandikan bayi harus berhati – hati
karena apabila dilakukan dengan cara yang salah dapat membahayakan keselematan bayi
tersebut.

Memandikan bayi dengan cara yang benar akan menjaga kebersihan bayi, mengurangi kolonisasi
bakteri di kulit, dan tentunya mengurangi kemungkinan bayi sakit. Memandikan bayi juga dapat
meningkatkan bonding antara bayi dan ibu dan memberikan rasa bahagia pada ibu.

Sebelum memandikan bayi, beberapa bahan yang perlu dipersiapkan adalah washlap, baskom
berisi air hangat, handuk kering dan bersih, tempat meletakkan bayi saat mengeringkan bayi,
kapas lembab yang diseduh dengan air masak, kapas alkohol, peralatan mandi bayi berupa sabun,
sampo, bedak serta minyak telon.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam memandikan bayi


o Hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan
o Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika sedang mandi
o Suhu air 37º - 38º C
o Hindari bayi dari kedinginan.
TUJUAN

1. Untuk membantu menjaga kebersihan tubuh bayi


2. Untuk membantu membersihkan kotoran yang ada pada tubuh bayi
3. Agar tidak terjadi masalah tentang kebersihan tubuh bayi
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak aman dengan tubuh yang bersih
6. Mencegah penyakit datang yang berkaitan dengan kebesihan penyakit
7. Membuat anak lebih senang karena bersih, wangi dan nyaman
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 1 set Baby Shop


 Bengkok
 Cotton bud atau kapas bersih
 Handuk 2 buah (besar, kecil)
 Kapas untuk membersihkan daerah perineal
 Keranjang untuk pakaian kotor
 Popok dan pakaian bersih
 Waskom 1 buah dan bath up berisi air hangat
 Waslap 2 buah

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan.
2. Siapkan/dekatkan alat-alat.
3. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan. Atau letakkan bayi yang sudah dialasi
dengan perlak bayi.
4. Periksa kembali temperatur air dengan suhu (37-38 derajat) hangat-hangat kuku, air dalam
waskom hanya digunakan untuk membasuh dan membersihkan rambut.
5. Ambil satu waslap , lalu basahi waslap menggunakan air yang ada di Waskom.
6. Usap mata dari kantus dalam ke luar. Gunakan bagian yang berbeda untuk tiap mata.
7. Bersihkan wajah dengan lembut. Gunakan air biasa tanpa menggunakan sabun.
8. Bersihkan telinga dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang berbeda untuk tiap-
tiap telinga.
9. Pegang bayi dengan aman, gunakan foot ball hold, basahi rambut dengan air secara lembut.
10. Usapkan sampo bayi dengan menggunakan waslap, bilas rambut dan keringkan kulit kepala
dengan cepat.
11. Setelah melepas selimut mandi atau pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan, kaki,
punggung dengan sabun dan dengan waslap yang berbeda.
12. Bilas tubuh bayi ke dalam bath up dengan hati-hati dan keringkan tubuh bayi dengan handuk
besar yang sudah dipersiapkan.
13. Membersihkan bagian genetalia dengan kapas.
14. Berikan minyak telon untuk menghangatkan tubuh bayi lalu pakaikan baju bayi atau bedong.
15. Cuci tangan.
LATIHAN SOAL

1. Kapan saja waktu yang baik untuk memandikan bayi ?


2. Sebutkan tujuan memandikan bayi !
3. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam memandikan bayi ?
4. Bagaimana cara memandikan bayi ?
5. Apa yang harus dilakukan saat bayi rewel waktu mandi ?
11. PERAWATAN TALI PUSAT

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk perawatan tali pusat
bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan perawatan tali pusat bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Anak yang baru lahir, mempunyai tali pusat yang menghubungkan antara bayi dengan
Bunda. Untuk Bunda yang baru mempunyai anak, ataupun yang baru melahirkan, sering tidak
mengetahui tentang cara perawatan tali pusat bayi agar tidak terjadi infeksi atau terkena penyakit
lainnya.

Bayi menerima makanan dan oksigen melalui tali pusat yang menempel di dinding rahim.
Setelah melahirkan, tali pusat dan juga ari-arinya tidak diperlukan lagi. Tali pusat akan dipotong
2 – 3 cm, dan tali pusat inilah yang harus dijaga dan dirawat, dengan maksud agar cepat kering
dan juga tidak akan terjadinya infeksi, maka rawatlah tali pusat bayi dengan baik dan benar.
Proses pelepasan tali pusat ini terjadi antara 1 – 3 Minggu lamanya.

Menurut dr Meta Hanindita SpA, berikut adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika
merawat tali pusat bayi baru lahir:

1. Selama tali pusat belum terlepas dari perut bayi, maka sangat disarankan agar bayi baru
lahir tidak dimandikan, namun cukup hanya dilap dengan washlap. Umumnya, tali pusat
akan puput atau terlepas dalam jangka waktu 7 hingga 14 hari. Jadi hindari memasukkan
seluruh tubuh bayi ke dalam air.
2. Ketika mengelap tubuh bayi baru lahir, hindari membasahi area tali pusat. Biarkan area
tali pusat tetap kering, karena kondisi yang lembap dapat memicu timbulnya infeksi.
3. Tali pusat tidak perlu lagi diberi alkohol, obat antiseptik ataupun bedak. Pastikan juga
tidak ada bedak yang menempel di tali pusat.
4. Tali pusat jangan ditutup dengan kain kassa atau apapun juga dan jangan tertutup popok
atau diapers, karena jika tertutup popok atau diapers, maka kemungkinan tali pusat
terkena urine atau pup akan lebih besar. Biarkan tali pusat dalam kondisi terbuka.
5. Jika tali pusat terkena kotoran saat si kecil BAK atau BAB, segera bersihkan dengan
washlap basah atau kain kassa basah dengan cara ditepuk-tepuk, bukan diusap. Setelah
itu baru dikeringkan dengan cara ditepuk-tepuk juga. Pastikan tangan juga bersih ketika
akan membersihkan area tali pusat yang terkena kotoran.
6. Tanda-tanda tali pusat terkena infeksi : Akan timbul nanah (umumnya di pangkal tali
pusat), tercium bau atau aroma tidak sedap, terlihat berwarna kemerahan dan nyeri tekan
di sekitar tali pusat. Bayi pun bisa menjadi demam.
7. Jika menemukan tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi makan segera bawa bayi ke
dokter.

TUJUAN

1. Untuk membantu menjaga kebersihan talu pusat bayi


2. Untuk mengetahui adakah infeksi pada tali pusat bayi
3. Agar tidak terjadi masalah tentang kebersihan tali pusat bayi
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak aman dengan tali pusat yang bersih
6. Mencegah kuman berkembang biak di tali pusat bayi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Bengkok 1 buah
 Handscoon
 Kassa steril dalam tempatnya
 Perlak dan pengalas

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Menyiapkan alat didekat pasien


2. Mencuci tangan
3. Pasang perlak dan pengalas disamping kanan bayi
4. Pasang handscoon
5. Bersihkan tali pusat dengan kassa steril
6. Bila tali pusat masih basah, bersihkan dari arah ujung ke pangkal Bila tali pusat sudah kering,
bersihkan dari arah pangkal ke ujung
7. Setelah selesai, pakaian bayi dikenakan kembali. Sebaiknya bayi tidak boleh dipakaikan
gurita karena akan membuat lembab daerah tali pusat sehingga kuman/bakteri tumbuh subur
dan akhirnya menghambat penyembuhan. Lepaskan sarung tangan.
8. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula, lalu cuci tangan
LATIHAN SOAL

1. Kapan waktu harus membersihkan tali pusat ?


2. Sebutkan tujuan merawat tali pusat ?
3. Hal – hal apa yang harus diperhatikan saat merawat tali pusat ?
4. Bagaimana cara merawat tali pusat ?
5. Apa saja tanda – tanda infeksi pada tali pusat ?
12. MEMBERSIHKAN BAB & BAK BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk membersihkan BAB &
BAK bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan membersihkan BAB & BAK bayi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam 48 jam
pertama. Jika ini tidak terjadi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut. Selanjutnya bayi akan BAK 5-6
kali per hari dan BAB 3-4 kali per hari. Warna BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna
pekat, sedangkan warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya
berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus
dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI. Jika ibu menemukan darah pada kemaluan bayi
perempuan saat awal-awal kelahiran, ibu tidak perlu khawatir, karena hal itu disebabkan bayi
masih dipengaruhi hormon ibu. Keadaan tersebut masih dianggap normal.

Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah
dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah anus
ke kemaluan.

TUJUAN

1. Untuk membantu menjaga kebersihan genitalia bayi


2. Untuk mengetahui adakah infeksi pada genetalia bayi
3. Agar tidak terjadi masalah tentang kebersihan genetalia bayi
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membuat anak nyaman, bersih
6. Mencegah kuman berkembang biak di genetalia
7. Mencegah penyakit yang timbul akibat kebersihan genetalia yang kurang

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Alas karet
 Bengkok & pispot
 Handuk kering
 Keranjang pakaian kotor
 Lap bersih dengan sedikit dibasahkan
 Perlak
 Popok baru
 Tisu basah khusus bayi

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Angkat kaki bayi sedikit dipergelangan kakinya
3. Usapkan tisu basah khusus bayi atau lap bersih mulai dari atas ke bawah pantat dan dari
depan ke belakang
4. Untuk bayi perempuan, bersihkan mulai dari vulva menuju bokong tetapi jangan
membersihkan terlalu kedalam, vulva bagian luar dan tengah saja
5. Untuk bayi laki – laki, bersihkan area penis, skrotum, dan daerah sekitarnya dan kemudian
pantat
6. Cuci pantat bayi dengan lembut, jangan lupa untuk menyeka setiap lipatan dan kerutan kulit
7. Tepuk daerah popok dengan handuk lembut dan bersih, termasuk di setiap lipatan kulit
8. Jika memungkinkan, biarkan mongering dengan sendirinya dengan diangin – anginkan untuk
mencegah timbulnya ruam popok
9. Ganti alas meja atau perlak dengan yang baru
10. Buka popok bersih dan baringkan bayi tepat ditengahnya lalu pasang popok bayi
11. Untuk bayi laki – laki pastikan penis diposisikan ke bawah agar mencegah kebocoran
12. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
13. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Bagaimana memilih popok yang baik untuk bayi ?


2. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat membersihkan BAB & BAK bayi ?
3. Apa tujuan membersihkan BAB & BAK bayi ?
4. Bagaimana cara membersihkan BAB & BAK bayi ?
5. Kapan anak dijadwalkan untuk toilet training ?
13. PIJAT BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk memijat bayi sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan pijat bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ada pada
job sheet.

DASAR TEORI

Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga peredaran
darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi. Seni pijat adalah terapi
sentuhan kulit dengan menggunakan tangan. Pijat meliputi manipulasi terhadap jaringan atau
organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta sebagai istilah yang digunakan untuk
menggambarkan gerakan manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh (Lowe, 2003).

Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya
kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Sentuhan
juga akan merangsang peredaran darah dan akan menambah energi karena gelombang oksigen
yang segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan seluruh tubuh . Stimulasi sentuh dapat
merangsang semua sistem sensorik dan motorik yang berguna untuk pertumbuhan otak,
membentuk kecerdasan emosi, inter, intrapersonal dan untuk merangsang kecerdasan-kecerdasan
lain.
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai dengan keinginan orang tua.
Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Apalagi jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7
bulan. Waktu terbaik untuk memijat bayi ketika bayi terjaga dan senang. Demikian pula dengan
orang tua sendiri harus dalam kondisi tenang dan santai, sehingga bayi juga merasa tenang

TUJUAN
1. Untuk membantu meningkatkan curah jantung dan gizi serta oksigen ke dalam tubuh bayi
2. Untuk membantu melancarakan metabolisme tubuh bayi
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
4. Meningkatkan aliran cairan getah bening keseluruh tubuh untuk membersihkan zat yang
berbahaya dalam tubuh
5. Mengubah gelombang otak secara positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan,
merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan, meningkatkan kenaikan berat badan,
mengurangi depresi dan ketegangan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit,
mengurangi kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan batin antara orang tua
dan bayinya, meningkatkan volume air susu ibu, mengembangkan komunikasi, memahami
isyarat bayi, meningkatkan percaya diri
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Alas yang lembut


 Satu set baju ganti bayi
 Baby oil/baby lotion

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Sebelum melakukan pemijatan sediakan alas yang lembut seperti selimut


2. Lepas pakaian bayi dan pastikan ruangan tetap hangat
3. Tuangkan sedikit baby oil/baby lotion pada telapak tangan dan gosok supaya hangat
4. Temukan pemijatan yang disukai bayi
Wajah
5. Pijat bagian tengah kening tekan jemari kearah pelipis dan turun ke pipi
6. Gunakan ibu jari, pijat lembut bagian atas matanya
7. Dengan tekanan lembut tarik garis dari hidung bayi ke arah pipinya
8. Tekan-tekan lembut di sekitar mulut memberi kenyamanan pada bayi terutama pada saat
pertumbuhan gigi
9. Pijat rahang bayi dan daerah belakang telinga
Dada
10. Letakkan tangan ke tengah dada bayi dan gerakkan ke sisi luar tubuh
11. Tanpa mengangkat tangan buatlah gerakan melingkar kembali ke tengah dada seperti
membuat bentuk hati
12. Buat gerakan menyilang ke arah bahu dengan meluncurkan kedua tangan secara bergantian
maju dan mundur
13. Pada saat memijat berbicaralah atau bernyanyi supaya pemijatan menjadi saat beermain yang
menyenangkan
14. Tambahkan baby oil/baby lotion bila perlu
Tangan
15. Pijat lengan satu persatu dengan jari yang melingkar pada lengan bayi.
16. Pijat dari arah bahu ke arah pergelangan tanganya (perahan india)
17. Sebaliknya dari pergelangan tangan bayi ke arah bahu ( perahan swedia )
18. Buka telapak tangan nya lakukan gerakan memutar pada setiap jarinya satu persatu
19. Dengan kedua ibu jari pijat telapak tangan maupun belakang telapak tangan ke arah
jemarinya
20. Buat gerakan menggulung secara lembut dengan kedua telapak tangan
21. Lakukan gerakan yang sama ditangan yang lain
Perut
22. Mulailah memijat perut dengan gerakan kedua tangan seperti mengayuh pedal
23. Angkat kedua kaki bayi dan tekan perlahan kearah perut, gerakan ini membantu melenturkan
otot perutnya
24. Buat gerakan memutar membentuk lingkaran dengan menggunakan kedua tangan atau juga
bisa menggunakan gerakan I Love U yang juga membantu sistem pencernaan bayi, huruf ”I”
dibagian kiri perut bayi, kemudian huruf “L” terbalik dan diakhiri membentuk huruf “U”
terbalik diatas perut bayi
25. Gerakan jemari berjalan sepanjang perut bayi dari arah kanan bayi ke kiri
Kaki
26. Hampir sama dengan pemijatan tangan lakukan pemijatan satu-persatu
27. Dapat menggunakan gerakan (perahan india) pijat kaki dari arah pinggul ke pergelangan kaki
bayi atau pun sebaliknya (perahan swedia)
28. Bayi seperti hal nya orang dewasa menyukai pijatan pada telapak kakinya, mulailah dengan
memijat telapak kaki dari tumit kearah jari kakinya dengan menggunakan ibu jari
29. Secara bergantian tekan lembut setiap jarinya satu perstu, lakukan pula pemijatan dibagian
atas telapak kaki dengan menggunakan ibu jari
30. Lakukan gerakan yang disukai bayi dikaki satunya
Punggung
31. Tengkurapkan bayi diatas pangkuan atau diatas selimut atau bantal
32. Mulailah pemijatan maju mundur dengan menggunakan telapak tangan disepanjang
punggungnya berulang-ulang
33. Gerakkan salah satu tangan dari leher sampai ke pantat bayi dengan sedikit tekanan
34. Lalu gunakan ujung jari buat gerakan melingakar kecil pada punggung bayi
35. Untuk menyelesaikan pemijatan tekan lembut punggung bayi anda dari leher ke bawah
dengan sentuhan panjang yang lembut sebagai tanda pada bayi bahwa pemijatan telah
selesai.

LATIHAN SOAL

1. Kapan waktu yang baik untuk memijat bayi ?


2. Sebutkan tujuan memijat bayi !
3. Hal – hal apa yang harus dieprhatikan saat memijat bayi ?
4. Bagaimana cara memijat bayi ?
5. Apa yang harus dilakukan saat bayi rewel waktu di pijat ?
14. MENJAGA BAYI PASCA IMUNISASI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk menjaga bayi pasca
imunisasi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan penjagaan bayi pasca imunisasi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Imunisasi adalah proses membuat subyek imun atau menjadikan imun secara aktif :
perangsangan dengan antigen spesifik untuk menghindari respon imun, secara pasif : pemberian
reaktivitas imun spesifik pada individu yang sebelumnya tidak imun melalui pemberian serum
dari individu yang imun

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah
disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan tubercoluse.

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi
tertentu. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat
menimbulkan cacat dan kematian.

Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan kematian. Sedangkan
manfaat bagi keluarga adalah dapat menghilangkan kecemasan dan mencegah biaya pengobatan
yang tinggi bila anak sakit. Bayi dan anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap akan
terlindungi dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan
teman-teman disekitarnya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak
sehingga mampu melawan penyakit yang dapat di cegah dengan vaksin tersebut. Anak yang
telah di imunisasi bila terinfeksi oleh kuman tersebut maka tidak akan menularkan ke adik,
kakak dan teman-teman .

TUJUAN

1. Untuk membantu menjaga kesehatan bayi


2. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
3. Agar tidak terjadi masalah tentang kesehatan bayi
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
5. Membantu mengatasi bayi rewel pasca imunisasi
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Air biasa untuk kompres bayi


 Tempat tidur & selimut bayi
 Thermometer
 Waslap

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Berikan bayi istirahat setelah imunisasi
3. Atur suhu ruangan kamar bayi
4. Pantau suhu tubuh bayi
5. Jaga asupan cairannya
6. Hindari memberikan selimut tebal
7. Jika terjadi pembengkakan, ambil waslap dan basahi lalu kompres bekas suntikannya
8. Berikan pijatan lembut
9. Jika bayi rewel maka tenangkan bayi
10. Cari tahu penyebab bayi rewel dan segera cari solusinya
11. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Apa saja macam – macam imunisasi bayi ?


2. Apa manfaat imunisasi bagi bayi ?
3. Apa yang terjadi bila bayi tidak di imunisasi ?
4. Apa saja gejala pasca bayi di imunisasi ?
5. Bagaimana cara menjaga bayi pasca imunisasi ?
15. GIZI BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat memahami gizi bayi sesuai dengan pedoman
yang telah diberikan.
2. Siswa dapat memahami gizi bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ada pada
job sheet.

DASAR TEORI

Status gizi adalah Keadaan kesehatan fisik seseorang atau sekelompok orang yang
ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuran gizi tertentu.

Faktor yang mempengaruhi status gizi

1. Faktor Eksternal

a. Pemberian ASI

b. Pemberian makanan tambahan

c. Pemberian ASI dan makanan tambahan

2. Faktor Internal

a. Usia

b. Kondisi fisik

c. Infeksi dan demam

d. ASI

ASI adalah Cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrisi yang diperlukan
untuk status gizi bayi. ASI Eksklusif adalah Pemberian hanya ASI saja tanpa tambahan cairan
lain dan tanpa tambahan makanan padat. Pemberian ASI Eksklusif wajib diberikan selama 6
bulan pertama.

Manfaat pemberian ASI

1. Bagi bayi

– Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

– Meningkatkan kecerdasan

– Membentuk kepribadian dan percaya diri


– Menjaga status gizi bayi agar stabil

2. Bagi Ibu

Mengurangi perdarahan setelah melahirkan, karena menyusui akan meningkatkan


oksitosin yang berguna menutup pembuluh darah sehingga perdarahan akan cepat berhenti

3. Manfaat ASI bagi lingkungan

ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di udara.

TUJUAN

1. Untuk membantu menjaga kesehatan bayi


2. Untuk menurunkan resiko kekurangan gizi
3. Agar tidak terjadi masalah tentang kesehatan bayi
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar

LATIHAN SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif ?


2. Apa manfaat ASI ?
3. Bagaimana keadaan bayi jika tidak diberikan ASI Eksklusif ?
4. Apa saja gangguan saat memberikan ASI ke bayi ?
5. Bagaimana kualitas ASI yang baik untuk bayi ?
16. MEMBUAT SUSU FORMULA UNTUK BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk membuat susu formula
bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan membuat susu formula untuk bayi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah
komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai
bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak

Komposisi Susu Formula

a. Lemak

Kadar lemak disarankan antara 2.7 – 4.1 g tiap 100 ml. Komposisi asam lemaknya harus
sedemikian hingga bayi umur 1 bulan dapat menyerap sedikitnya 85%. Disarankan juga bahwa 3
– 4 % dari kandungan energi harus terdiri dari asam linoleik.

b. Protein

Kadar protein harus berkisar antara 1.2 dan 1.9 g/100 ml. Bayi baru lahir dan terutama yang
dilahirkan sebagai prematur bel dapat megibah asam amino metionin menjadi sistein, hingga
pemberian susu sapi tanpa diubah dahulu dapat menyebabkan kekurangan relatif sistein.
Penambahan protein akan memperbaiki susunan asam aminonya hingga mendekati
kandungan sistein yang terdapat dalam ASI.

c. Karbohidrat

Disarankan untuk formula ini kandungan karbohidrat antara 5.4 dan 8.2 g bagi tiap 100 ml.

d. Mineral

Kandungan mineral dalam susu formula adaptasi memang rendah dan mendekati yang terdapat
pada ASI (tabel 6.2). Penurunan kadar mineral diperlukan sangat oleh karena bayi baru lahir
belum dapat mengekskrisi dengan sempurna kelebihanannya.
e. Vitamin

Biasanya berbagai vitamin ditambahkan pada pembuatan formula demikian hingga dapat
mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

f. Energi

Banyaknya energi dalam formula demikian biasanya disesuaikan dengan jumlah energi yang
terdapat pada ASI.

TUJUAN

1. Untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan


2. Untuk membantu mencegah dehidrasi
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
4. Sebagai pengganti ASI
5. Memberikan sistem imun untuk bayi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. Botol susu steril


2. Susu formula bayi
3. Air panas 70º C
4. Mangkuk berisi air dingin

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Siapkan botol susu yang sudah disterilkan
3. Rebus air yang akan digunakan untuk menyeduh susu formula hingga 70º C
4. Siapkan susu formula dengan melihat tanggal kadaluwarsanya
5. Masukkan beberapa sendok susu formula ke dalam air (sesuai petunjuk)
6. Dinginkan botol dengan menempatkan ke dalam mangkuk berisi air dingin
7. Keringkan dengan lap bersih
8. Jika susu sudah tidak lagi panas atau sudah hangat maka berikan susu ke anak
9. Buang sisa susu yang tidak dihabiskan bayi jika sudah lebih dari 2 jam sejak penyajian
10. Setelah bayi diberikan susu maka sendawakan bayi dengan cara gendong bayi menghadap
pundak kita lalu tepuk perlahan tengkuk bagian belakang bayi secara perlahan
11. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Bagaimana cara memilah susu formula yang baik untuk bayi ?


2. Apa saja kandungan susu formula yang baik untuk bayi ?
3. Apa yang harus dilakukan sebelum membuat susu formula untuk bayi ?
4. Bagaimana cara membuat susu formula bayi ?
5. Tindakan apa yang harus dilakukan pasca memberikan susu formula untuk bayi ?
17. MENSTERILKAN BOTOL SUSU BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk mensterilkan botol susu
bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan mensterilkan botol susu untuk bayi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Sterilisasi botol susu penting untuk melindungi pencernaan bayi. Walaupun tidak harus
dilakukan setiap kali, namun pada keadaan tertentu, botol susu bayi perlu disetrilisasi.

Bayi masih rentan terhadap berbagai macam penyakit. Hal yang tidak berbahaya bagi
orang dewasa dapat saja membahayakan nyawa bayi. Botol susu yang tidak disterilisasi dapat
meningkatkan risiko infeksi virus, parasit, dan bakteri pada saluran pencernaan bayi, yang bisa
menyebabkan muntah atau diare. Sterilisasi botol susu perlu dilakukan terutama bila air yang
dipakai untuk mencuci botol susu tidak terjamin kebersihannya, atau apabila bayi sedang sakit.
Selain itu, sterilisasi botol susu juga perlu dilakukan sejak pertama perlengkapan tersebut dibeli.

TUJUAN

1. Untuk mencegah kuman berada di botol susu bayi


2. Untuk menjaga kebersihan botol susu bayi
3. Menjaga kebersihan susu bayi
4. Agar bayi tidak terkena penyakit
5. Menjaga kesehatan bayi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Air biasa
 Botol susu bayi
 Kompor
 Panci berukuran besar
 Piring atau mangkuk tahan panas
 Serbet bersih

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Isi panci dengan air biasa lalu masukkan botol susu bayi ke dalamnya
3. Pastikan semua perlengkapan tersebut terendam dan tidak ada gelembung – gelembung udara
di dalamnya
4. Letakkan piring atau mangkuk untuk menutup panci sekaligus menjaga semua perlengkapan
yang direbus tetap berada di bawah permukaan air
5. Nyalakan kompor dan biarkan hingga airnya mendidih, lalu diamkan selama sekitar 10 menit
6. Jangan angkat piring atau mangkuk selama tidak menggunakan botol tersebut. Jika sudah
dingin langsung pasang kembali botol dan penutupnya
7. Keringkan botol susu steril dengan serbet yang telah disterilkan
8. Lalu simpan ke tempat yang bersih dan steril
9. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
10. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Apa saja klasifikasi botol susu bersih ?


2. Mengapa pentingnya botol susu bayi harus disterilkan ?
3. Sebutkan tujuan mensterilkan botol susu bayi !
4. Apa yang terjadi bila botol susu bayi tidak disterilkan ?
5. Bagaimana cara mensterilkan botol susu bayi ?
18. MEMBERSIHKAN FEEDING SET BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk membersihkan feeding
set bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan membersihkan feeding set untuk bayi dengan benar dan sesuai
dengan prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Bayi sangat rentan terhadap lingkungan sekitarnya, termasuk peralatan makan dan
minum yang digunakan setiap hari. Peralatan ini dapat berupa feeding set bayi.

Peralatan-peralatan ini harus selalu bersih dan steril sebelum dipakai bayi karena sistem
kekebalan tubuh bayi masih belum sempurna sehingga sangat rentan terhadap berbagai virus dan
bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.

Kebersihan alat makanan bayi adalah aspek penting dalam menjaga kesehatan bayi dan
menjaga agar pertumbuhannya tidak terganggu oleh berbagai kuman penyakit di sekitarnya
apalagi ini berkaitan dengan alat makannya. Untuk itu, ada beberapa cara mencuci alat makan
bayi sehingga tetap bersih dan aman untu dipakai oleh bayi. Pertama, rebus terlebih dahulu di
dalam air mendidih dan pastikan alat-alat tersebut terendam dengan sempurna di dalam air
rebusan. Rebus selama kurang lebih lima menit atau bisa saja lebih, jangan merebusnya terlalu
lama karena dikhawatirkan sebagian alat makan tersebut menempel di permukaan panci yang
akan membuatnya meleleh dan rusak.

TUJUAN

1. Untuk mencegah kuman berada di feeding set


2. Untuk menjaga kebersihan feeding set bayi
3. Menjaga kebersihan makanan bayi
4. Agar bayi tidak terkena penyakit
5. Menjaga kesehatan bayi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Air bersih mengalir


 Air panas
 Cairan pencuci piring khusus bayi
 Feeding set yang sudah terpakai
 Serbet bersih
 Spons steril
 Waskom

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Isi waskom dengan air panas dan tambahkan cairan pencuci piring khusus bayi
3. Rendam feeding set di dalam air panas tersebut, biarkan beberapa menit
4. Lalu angkat dan biarkan feeding set dingin
5. Lalu cuci seperti biasa dengan spons steril
6. Bilas dengan air mengalir hingga bersih
7. Keringkan feeding set dengan serbet yang telah disterilkan
8. Lalu simpan feeding set ke tempat yang bersih dan steril
9. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
10. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Bagaimana memilih Feeding Set bayi yang baik dan aman untuk bayi ?
2. Perlukah Feeding Set di sterilkan seperti mensterilkan botol susu bayi ?
3. Sebutkan tujuan membersihkan Feeding Set bayi !
4. Apa yang terjadi apabila Feeding Set hanya dicuci biasa ?
5. Bagaimana cara membersihkan Feeding yang aman untuk bayi ?
19. MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN BAYI DAN TEMPAT TIDUR BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk membersihkan


lingkungan dan tempat tidur bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan membersihkan lingkungan dan tempat tidur bayi dengan benar dan
sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Mulailah dengan memperhatikan kebersihan yang menutupi matras kasur bayi.


Pentingnya menjaga kebersihan tempat tidur bayi, dan seprei yang melekat di kasur bayi
masihlah seprei yang sama, segera mungkin bangkit dang anti seprei tersebut. Apabila mungkin
ada baiknya langsung mencuci seprei daripada nantinya menumpuk.

Jangan masukkan ke dalam mesin cuci baju. Mesin cuci baju telah dimasuki banyak
pakaian dan mungkin telah banyak deterjen yang terlalu keras mengendap di dalam, jadi yah,
mesin cuci baju adalah pilihan yang jelek. Sama halnya dengan pakaian dalam, seprei bayi harus
diperlakukan khusus karena media satu ini akan menempel di kulit bayi paling sering dibanding
peralatan bayi lain.

Carilah deterjen super lembut yang diklaim tanpa bau sehingga cenderung lebih aman
untuk bayi. Semprotkan ke area dimana bekas bekas kotoran (muntahan, tempat mengganti
popok, atau ompol) berada lalu gosok. Jemur di tempat penuh cahaya dengan banyak angin agar
seprei cepat kering dan bisa digunakan kembali.

Cucilah seprei bayi secara total seminimal mungkin 2 kali dalam sebulan.

Hal kedua yang harus dikhawatirkan adalah serangga. Tidak ada salahnya untuk rajin
rajin memeriksa kondisi tempat tidur bayi sebelum membiarkan diri merasa aman dengan tidur
lelapnya sang bayi.

TUJUAN

1. Untuk memberi rasa nyaman kepada bayi


2. Untuk mempertahankan supaya bayi bisa tidur nyenyak
3. Menghindari adanya kuman / bakteri
4. Menjadikan bayi lebih tenang
5. Membuat anak nyaman, bersih
6. Menjaga kesehatan bayi
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Air secukupnya
 Kain lap
 Kardus
 Penyedot debu atau vacuum cleaner
 Sapu
 Satu set alat pel
 Tempat sampah

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Untuk sementara, pindahkan barang yang berserakan ke atas tempat tidur sehingga lantai dan
furniture mudah dibersihkan
3. Geser semua furniture menjauhi dinding agar bisa menjangkau bagian belakangnya dan
lantai dibawahnya
4. Buka jendela untuk membiarkan udara segar masuk
5. Singkirkan debu dari bagian belakang dan permukaan furniture dengan kain lap, lalu sapu
atau sedot debu di lantai bawahnya
6. Pindahkan furniture tersebut kembali ke tempat semula
7. Sortir barang – barang di tempat tidur, mana yang masih dapat digunakan dan mana yang
akan disumbangkan
8. Tempatkan barang yang sudah disortir berdasarkan tempatnya
9. Bersihkan tempat tidur bayi dari debu dengan penyedot debu
10. Bersihkan bantal, guling dan boneka bayi dari debu sama seperti membersihkan tempat tidur
11. Ganti sprei dan sarung bantal bersih. Pasang seprei dengan membentuk sudut disetiap pinggir
kasur bayi
12. Sapu atau sedot debu dari seluruh bagian lantai
13. Pel lantai jika diperlukan
14. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
15. Mencuci tangan
LATIHAN SOAL

1. Kapan waktu yang baik untuk membersihkan lingkungan bayi & tempat tidur ?
2. Apa saja yang perlu dibersihkan ?
3. Apa tujuan membersihkan lingkungan & tempat tidur bayi ?
4. Bagaimana prosedur membersihkan lingkungan dan tempat tidur bayi ?
5. Apa yang terjadi apabila lingkungan dan tempat tidur bayi tidak dibersihkan ?
20. MERAWAT PAKAIAN DAN LENA BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk merawat pakaian dan
lena bayi sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan perawatan pakaian dan lena bayi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Merawat pakaian bayi adalah membersihkan pakaian atau lena bayi yang terkena kotoran
dan dilakukan secara hati-hati karena pakaian bayi dengan pakaian dewasa lebih mudah rusak
pakaian bayi. Dimulai dari mencuci pakaian, menjemur pakaian, menyetlika pakaian hingga
menyimpan pakaian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mencuci baju bayi, antara lain:

 Cermati bahan baju bayi


 Pisahkan popok kain
 Perhatikan suhu air
 Deterjen yang sesuai
 Merendam baju
 Cuci dengan tangan
 Jangan menggunakan pewangi
 Memisah pakaian bayi sesuai dengan jenis dan bahannya
Manfaat

 Menjadikan pakaian lebih bersih


 Menjaga kesucian pakaian
 Member rasa nyaman
 Wangi
 Bersih

TUJUAN

1. Untuk membantu menghilangkan noda atau kotoran.


2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman.
3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan.
4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Baju bayi kotor pada tempatnya


 Detergen khusus bayi
 Air bersih
 Ember
 Setrika
 Almari pakaian bayi
 Mesin cuci (bila diperlukan)

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Terapkan petunjuk perawatan perlengkapan bayi
3. Selama enam bulan pertama usia bayi, cuci pakaian bayi terpisah dari pakaian orang dewasa
4. Tangani noda kotoran sebelum pakaian dicuci, buang kotoran padat pada kain
5. Lalu bilas bagian tersebut di bawah air mengalir. Jika bercak masih ada, rendam dalam air
bercampur sedikit detergen lembut
6. Sebaiknya jangan menambahkan cairan pelembut pakaian ke dalam cucian pakaian bayi
selama enam bulan pertama
7. Jika mencuci dengan tangan , pastikan bilas beberapa kali hingga sisa – sisa detergen hilang
8. Jika menggunakan mesin cuci pilih siklus putaran lembut pada mesin cuci
9. Lalu jemur pakaian bayi tapi jangan langsung terkena paparan sinar matahari
10. Hampir semua pakaian bayi tidak memerlukan untuk disetrika. Jika diperlukan, hindari suhu
terlalu panas karena bisa merusak pakaian bayi
11. Sebelum memulai menyetrika pakaian bayi sebaiknya jika pakaian dibalik terlebih dahulu
agar warna tidak mudah pudar
12. Rapikan pakaian bayi dalam almari yang sudah tersedia
13. Hindari membuka pintu almari terlalu lama agar debu tidak terlalu banyak masuk ke almari
14. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
15. Mencuci tangan
LATIHAN SOAL

1. Bagaimana cara mencuci pakaian yang baik untuk pakaian bayi ?


2. Bolehkah mencuci pakaian bayi dengan detergen dewasa? Jelaskan alasannya !
3. Bolehkah mencuci pakaian bayi bersamaan dengan pakaian dewasa ? Jelaskan alasannya !
4. Bagaimana tips menjemur pakaian bayi ?
5. Haruskah pakaian bayi disetrika ? Jelaskan alasannya !
21. SENAM BAYI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk senam bayi sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan senam bayi dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ada pada
job sheet.

DASAR TEORI

Senam bayi adalah suatu gerakan pada bayi yang di bantu oleh orang lain ( orang tua )
yang berguna untuk perkembangan motorik tanpa ada indikasi medis dengan tujuan
memperlihatkan hasil yang baik. Dengan senam, bayi menjadi lebih percaya diri, lebih aktif
bergerak, sosialisasinya lebih bagus, dan lebih cepat berjalan di bandingkan anak seumurnya.

Waktu atau Usia yang Baik untuk Memulai Senam Bayi


Senam bayi dimulai saat bayi berymur tiga bulan .pada saat itu ,reflex-refleks primitive
atau reflex-refleks yang dibawa sejak lahir sudah mulai menghilang.
TUJUAN

1. Untuk membantu mengurangi rasa pegal di badan bayi


2. Agar tidak terjadi masalah tentang kesehatan bayi
3. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
4. Melatih kekuatan otot
5. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Kasur atau busa tebal

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Pastikan kuku kita pendek
3. Lepaskan semua perhiasan agar bayi tidak tergores
4. Pastikan aliran udara dalam ruangan lancar, hangat, dan tidak pengap
5. Baringkan bayi diatas permukaan yang rata, misalnya kasur atau busa tebal
6. Putarlah musik berirama lembut dan menyenangkan untuk di dengar
7. Posisi terlentang
8. Pegang jari – jari tangan bayi
9. Gerakkan kedua lengannya menyilang di atas dada, lalu kembalikan ke samping tubuhnya
10. Lakukan secara bergantian letak lengan yang saling menyilang
11. Pegang jari – jari tangan bayi. Rasakan genggamannya pada ibu jari kita
12. Rentangkan lengan kirinya setinggi bahu dan sejauh mungkin kea rah atas. Gerakkan
kembali ke samping tubuh
13. Lakukan gerakan ini secara bergantian antara lengan kiri dan lengan kanan. Masing – masing
3 sampai 5 kali ulangan
14. Posisi tengkurap
15. Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi kanan
16. Tekuk tungkai kanannya
17. Luruskan lengan kanan bayi seperti hendak mengambil mainan di sisi kanan
18. Bantu dengan tangan kita yang menekan dan mendorong bokong dan punggung bayi secara
perlahan – lahan
19. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap
20. Pegang kedua tungkai bawah bayi di daerah betis dengan ibu jari kita pada bagian depan dan
keempat jari lainnya dibagian belakang
21. Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas dengan perut tetap menempel di alas. Lakukan
bergantian dengan tungkai kiri
22. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap
23. Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki kiri sampai telapak kakinya menapak
24. Kembalikan ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan kaki kirinya
25. Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling menempel
26. Buka kedua telapak kaki dengan sisi – sisi dalam kaki tetap menempel satu sama lain
27. Lakukan gerakan seperti buka tutup
28. Biarkan bayi beristirahat sejenak dan rapikan bayi
29. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
30. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Apa itu senam bayi ?


2. Apa tujuan senam bayi ?
3. Pada umur berapakah bayi boleh diberi senam ?
4. Kapan waktu yang baik untuk melakukan senam bayi ?
5. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam senam bayi ?
22. TUMMY TIME

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat untuk tummy time sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan tummy time dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ada pada
job sheet.

DASAR TEORI

Tummy time adalah waktu yang digunakan bayi untuk tengkurap alias bertumpu pada
perutnya, sambil melakukan berbagai aktivitas.Tummy time memiliki banyak manfaat dalam
menunjang perkembangan kemampuan motorik bayi.

Tummy time adalah waktu yang digunakan bayi untuk tengkurap alias bertumpu pada
perutnya, sambil melakukan berbagai aktivitas.
Tummy time memiliki banyak manfaat dalam menunjang perkembangan kemampuan motorik
bayi, yaitu:

 Merangsang kemampuan bayi untuk menjaga keseimbangan tubuh, melakukan koordinasi


pada paha, dan mengontrol gerakan kepala. Selain itu, dalam posisi telungkup, bayi berlatih
menggunakan tangannya untuk meraih sesuatu. Itu adalah kemampuan yang menjadi bekal
untuk merangkak (Dr. Henry Shapiro, M.D., Kepala Departemen Tumbuh Kembang Anak di
Children’s Hospital, St. Petersburg, Florida, AS,
 Dalam posisi tengkurap, bayi membiasakan diri untuk melihat apa yang ada di sekelilingnya
dari sudut pandang berbeda, melatih bayi mengangkat leher dan memutar kepala sambil
menjaganya agar tetap tegak, sehingga otot leher dan bahunya kuat Tummy time sebaiknya
dilakukan rutin setiap hari, dengan membiarkan bayi berbaring dalam posisi tengkurap,
selama 15-20 menit.
 Bagi bayi-bayi yang rewel atau menangis setiap kali ditelungkupkan, cukup lakukan selama
5 menit, 3 kali sehari.
 Awalnya, mungkin bayi tampak tidak suka atau marah ketika tubuhnya ditelungkupkan.
Untuk itu, mulailah dengan cara menelungkupkan bayi di atas kedua paha Anda, lalu salah
satu paha Anda sedikit dinaikkan. Cara lainnya, gendong bayi dalam posisi telungkup, satu
tangan Anda menopang leher dan dadanya, tangan yang lain menyangga perut bayi.
Hadapkan tubuhnya ke depan sehingga dia dapat leluasa memandang sekitarnya.

TUJUAN

1. Untuk membantu mengurangi rasa pegal di badan bayi


2. Agar tidak terjadi masalah tentang kesehatan bayi
3. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
4. Melatih kekuatan otot
5. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Buku
 Mainan bayi
 Perlak / Alas lembut

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan
2. Tengkurapkan bayi
3. Letakkan mainan yang aman berdekatan dengan bayi. Gerakkan mainan dari kiri ke kanan di
depan bayi untuk merangsangnya bergerak, mengangkat kepala, dan menoleh
4. Lakukan kegiatan tummy time ini di berbagai tempat berbeda, seperti di halaman rumah
(dengan alas empuk dan hangat)
5. Ikutlah melantai bersama bayi, buka halaman buku supaya bayi melatih kekuatan matanya
6. Ajak bayi bicara dan bernyanyi bersama
7. Awasi selalu bayi
8. Jauhkan dari benda kecil yang mungkin tertelan atau berujung tajam yang bisa melukai bayi
9. Rapikan bayi
10. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
11. Mencuci tangan

LATIHAN SOAL

1. Apa itu Tummy Time ?


2. Apa tujuan Tummy Time ?
3. Kapan waktu yang baik untuk Tummy Time bayi ?
4. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam memberikan Tummy Time ?
5. Bagaimana cara memberikan Tummy Time pada bayi ?
23. Alat Permainan Edukatif (APE) Bayi

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menyiapkan alat permainan edukatif untuk bayi
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Siswa dapat melakukan permaian edukatif untuk bayi dengan benar dan sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah sarana untuk merangsang anak dalam
mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi moderen,
konvensional maupun tradisional. Latar belakang dibuatnya APE adalah sebagai upaya
merangsang kemampuan fisik motorik anak (aspek psikomotor), kemampuan sosial emosional
(aspek afektif) serta kemampuan kecerdasan (kognisi).
Prinsip-prinsip APE merupakan prinsip produktifitas, kreatifitas, aktifitas, efektif dan
efisien, serta menarik dan menyenangkan. Dari sudut pandang materinya, APE harus mampu
mengembangkan daya pikir (kognisi), daya cepat, aspek bahasa, motorik dan ketrampilan.
Melalui alat yang digunakan sebagai sarana bermain,sehingga anak diharapkan mampu
mengembangkan fungsi intelegensinya, emosi dan spiritual sehingga muncul kecerdasan yang
melejit.
Alat permainan yang baik diharapkan mampu menjadi sarana yang dapat mendorong
anak bermain bersama, mengembangkan daya fantasi, multi fungsi, menarik, berukuran besar
dan awet, tidak membahayakan, disesuaikan dengan kebutuhan, desain mudah dan sedrhana,
serta bahan-bahan yang digunakan murah dan mudah diperoleh.
Pembuatan APE yang baik mampu mengembangkan totalitas kepribadian anak, bukan
karena kebagusannya, tetapi karena aspek kreatifitasnya, sehingga mampu menjadi sarana
bermain yang aktif, menarik, menyenangkan dan bermanfaat.
TUJUAN

1. Mengajar menjadi lebih mudah dan cepat diterima anak


2. Melatih konsentrasi anak
3. Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat
4. Membangkitkan emosi
5. Menambah daya ingat
6. Menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati – hati dan teliti

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Activity bars
 Bola
 Boneka
 Buku
 Mainan alat musik
 Mainan dorong
 Mainan karet (bebek kuning kecil)
 Mainan teether
 Wind chimes (lonceng angin)

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Pastikan bayi dalam keadaan nyaman


2. Buku : dudukkan bayi, pilih buku yang berwarna terang lalu dekatkan ke bayi , biarkan bayi
meraih buku dan membukanya
3. Wind chimes (lonceng angin) : letakkan wind chimes ditempat yang terlihat seperti diatas
boks bayi
4. Activity bars : meski bayi sedang duduk atau berbaring, bayi masih dapat bermain – main
dengan activity bars yang ada dalam jangkuannya
5. Boneka : berikan boneka yang lembut tanpa ada benda kecil seperti lonceng, pita maupun
kancing, biarkan si kecil dengan boneka
6. Mainan karet : berikan mainan bebek – bebek kecil yang bisa mengeluarkan bunyi untuk
menemaninya mandi
7. Mainan teether : berikan mainan teether agar bayi bisa menggigitnya untuk menyamankan
rasa nyeri tumbuh giginya
8. Bola : pilih bola warna terang, lemparkan bola ke lantai, biarkan bayi merangkak
mengejarnya
9. Mainan alat music : berikan mainan drum yang bisa mengeluarkan bunyi dan bisa dipukul
10. Mainan dorong : biarkan anak belajar mendorong mainan sambil berjalan atau merangkak
11. Rapikan bayi
12. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
13. Mencuci tangan
LATIHAN SOAL

a. Apa itu APE ?


b. Sebutkan tujuan APE !
c. Kapan waktu yang baik untuk memberikan APE ?
d. Hal – hal apa yang harus diperhatikan dalam memberikan APE ?
e. Sebutkan permainan edukatif dan caranya !

Anda mungkin juga menyukai