Anda di halaman 1dari 11

Konsep pemasaran merupakan rancangan yang berorientasi pada laba dan lebih mementingkan

kepuasan konsumen. Sedangkan konsep penjualan pada dasarnya lebih berorientasi pada laba
yang besar tetapi tidak mementingkan kepuasan konsumen. Berikut penjelasan terperinci
mengenai kedua konsep tersebut:

Konsep Inti Pemasaran


Lebih memfokuskan pada kebutuhan konsumen. Karena itulah, konsep ini melakukan sebuah
pemikiran guna menjadikan konsumen merasa puas melalui produk dari keseluruhan barang
yang berkaitan dengan pembuatan, pengantaran, sampai pengonsumsiannya. Konsep pemasaran
memiliki unsur tiga dasar pokok, yaitu:

1. Orientasi dan perencanaannya merujuk pada kebutuhan dan keinginan para konsumen.
2. Seluruh aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu.
3. Tujuan akhir konsep ini yaitu mencapai keinginan perusahaan dan terus berusaha
memberikan kepuasan yang maksimal pada konsumen.
4.

Konsep pemasaran menggambarkan keadaan yang ideal. Hal itu ada ketika sebuah perusahaan
memfokuskan semua upayanya pada penyediaan produk yang dapat memuaskan konsumen.
Produk dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Konsep Inti Penjualan


Konsep penjualan lebih memfokuskan pada penjualan. Konsep ini lebih mengutamakan produk
yang diciptakan dengan sebaik-baiknya, barulah memikirkan bagaimana cara menjualnya. Pada
konsep ini, memiliki pandangan sebagai berikut:

 para konsumen tidak akan membeli produk yang dianggap tidak penting.
 Konsumen dapat diajak untuk membeli lebih banyak peralatan agar terdorong untuk
membeli.
 Tugas perusahaan yaitu mengorganisir bagian yang berorientasi pada penjualan untuk
menarik dan mempertahankan konsumen.

Konsep ini dipraktikkan pada barang yang jarang dibeli oleh konsumen seperti produk asuransi
dan lain sebagainya. Tujuan penjual adalah bisa menjual sesuatu yang terpenting akan
menghasilkan keuntungan bagi mereka daripada memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan harus
mendorong produk mereka melalui penjualan pribadi yang agresif, iklan persuasif, promosi
penjualan yang ekstensif seperti penggunaan diskon harga yang besar, publisitas yang kuat, dan
hubungan masyarakat.

Berikut inilah perbedaan antara konsep dari inti pemasaran dan konsep inti
penjualan:
 Fokus pada konsep penjualan ada pada produk, sedangkan pada konsep pemasaran fokus
ada pada kebutuhan konsumen.
 Konsep penjualan disini kegiatannya berfokus pada promosi atau penjualan, sedangkan
konsep pemasaran dilakukan lebih kepada pemasaran yang terintegrasi.
 Tujuan akhir konsep penjualan adalah mendapatkan laba melalui volume penjualan,
sedangkan konsep pemasaran adalah laba yang didapat melalui kepuasan konsumen.

Berikut penjelasan faktor pemasaran:

1. Target Pemasaran

Seorang pemasar harus menentukan pasar yang akan mengarahkan usahanya. Perlu mengadakan
survei guna mengetahui spesifikasi dan identifikasi pasar yang akan memungkinkan pemasar
untuk merancang strategi pemasaran khusus. Target pasar didefinisikan sebagai sekumpulan
pembeli yang berpotensi membeli suatu produk.

2. Kebutuhan Konsumen

Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen tidak selalu sederhana. Beberapa konsumen
memiliki kebutuhan yang tidak mereka sadari. Mereka memiliki jenis kebutuhan seperti
kebutuhan nyata, kebutuhan tak tertulis, kebutuhan kegembiraan, dan kebutuhan rahasia.
Pemasar responsif akan menemukan kebutuhan konsumen tersebut kemudian menciptakannya
untuk dipenuhi.

3. Pemasaran Terpadu

Pemasaran terpadu terjadi pada dua level. Pertama, berbagai fungsi pemasaran seperti tenaga
penjualan, iklan, layanan pelanggan, manajemen produk, dan riset pemasaran. Kedua, pemasaran
harus dianut oleh departemen lain. Mereka juga harus memikirkan konsumen.

Untuk mendorong kerja tim di antara semua departemen, perusahaan melakukan pemasaran
internal serta pemasaran eksternal. Pemasaran internal adalah tugas merekrut, melatih, dan
memotivasi karyawan yang mampu dan ingin melayani konsumen dengan baik. Pemasaran
eksternal adalah pemasaran yang ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan.

4. Profitabilitas

Tujuan akhir konsep pemasaran adalah guna membantu perusahaan mencapai tujuan. Dalam
kasus perusahaan, tujuan utamanya adalah untung. Perusahaan menghasilkan uang dengan
memuaskan kebutuhan pelanggan lebih baik daripada pesaingnya.

Demikan penjelasan mengenai konsep pemasaran dan konsep penjualan yang perlu diketahui.
Hal ini ditujukan agar Anda tahu pentingnya memahami konsep inti pemasaran dan konsep inti
penjualan.
Penjabaran lebih lanjut dari berbagai definisi pemasaran menghasilkan sejumlah konsep inti
pemasaran sebagaimana yang dimaksudkan oleh Kotler dan Keller (2009) yakni : kebutuhan,
keinginan, dan permintaan produk; target pasar, positioning, dan segmentasi; penawaran dan
brand; nilai dan kepuasan; marketing channel ; supply chain ; kompetitor; lingkungan pasar.
Masing-masing konsep inti pemasaran tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan

Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan
manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang
kompleks. Semua ini termasuk kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan
keamanan; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang; dan kebutuhan individu
akan pengetahuan dan mengekspresikan diri. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia
yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual. Bila didukung oleh daya beli,
keinginan menjadi permintaan.

b. Target, positioning, segmentasi

Sebelum memasarkan suatu produk, marketer harus mengidentifikasi profil dari pembeli
dengan cara menguji dari sisi demografi, psikografi, dan perbedaan kebiasaan antar pembeli.
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka memutuskan untuk menentukan target pasar
sebagai kesempatan terbesar. Perusahaan membentuk penawaran pasar untuk memposisikan
produknya. Perusahaan harus hati-hati dalam memilih target dan mempersiapkan program
pemasaran.

c. Penawaran dan brands

Nilai proposisi yang tidak dapat diukur secara fisik adalah penawaran, yang mana Perlu
dikombinasikan dengan produk, pelayanan, informasi, dan pengalamannya. Brand merupakan
penawaran dari sumber daya yang diketahui. Seperti contoh Mc Donald diasosiasikan sebagai
makanan cepat saji untuk hamburger, untuk anak-anak, ceria. Semua perusahaan bekerja
keras membangun image yang kuat, menguntungkan, dan unik.

d. Nilai, Kepuasan, dan Mutu

Nilai bagi pelanggan merupakan perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena
memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
Kepuasan pelanggan tergantung pada anggaran kinerja produk dalam menyerahkan nilai
relatif terhadap harapan pembeli. Bila prestasi produk jauh lebih rendah ketimbang harapan
pela nggan, pembelinya tidak puas, begitu juga sebaliknya. Mutu mempunyai dampak
langsung pada prestasi produk, dan demikian dengan kepuasan pelanggan.

e. Marketing Channel
Untuk meraih target pasar, marketer menggunakan tigas jenis marketing channel yaitu
communication channel yaitu melalui surat kabar, radio, televisi, dan media lainnya;
distribusi channel yaitu melalui distribusi penjualan; dan service channel untuk membawa
transaksi dengan pembeli potensial.

f. Supply chain

Adalah saluran distribusi yang panjang dari bahan baku menuju komponen,sampai produk
akhir dan dibawa ke pembeli terakhir.

g. Persaingan

Persaingan meliputi semua aktual dan potensial penawaran pesaing terhadap pembeli.

h. Pasar

Konsep pertukaran mengarah ke konsep suatu pasar. Pasar merupakan perangkat dari semua
pembeli aktual dan potensial suatu produk dan jasa. Para pembeli ini mempunyai kebutuhan
atau keinginan yang sama yang dapat dipuaskan lewat pertukaran. Jadi, ukuran suatu pasar
tergantung pada jumlah orang yang menunjukan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk
terlibat dalam pertukaran, dan bersedia menawarkan sumber daya ini dalam pertukaran untuk
apa yang mereka inginkan.
KONSEP INTI PEMASARAN

22 Votes

KONSEP INTI PEMASARAN

 Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang merekabutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
 Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan danbertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai ”seni menjual produk.”Akan
tetapi, orang heran ketika mereka mendengar bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran
adalah bukan penjualan! Penjualan itu hanya merupakan puncak kecil gunung es pemasaran.

Peter Drucker, seorang ahli teori manajemen terkemuka, mengatakan sebagi berikut:

Orang dapat mengansumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan tetapi,
tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemanamana. Tujuan pemasaran
bukan untuk mengetahui dan memahami pelanggnan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa
itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran
hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan
selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.

(Manajemen) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, menetapan


harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan

Pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran.
Kebutuhan menggambarkan tuntunan dasar manusia. Kebutuhan adalah keadaan tidak memiliki
kebutuhan dasar. Orang membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan tempat berlindung
untuk bisa bertahan hidup. Orang juga sangat membutuhkan rekreasi, pendidikan, dan hiburan.
Kebutuhan-kebutuhan itu menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran-sasaran spesifik yang
mingkin dapat memenuhi kebituhan. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan. Orang Amerika membutuhkan makanan tetapi menginginkan sepotong hamburger,
kentang goreng, dan miniman ringan. Keinginan dibentuk oleh lingkungan masyarakat
seseorang.

Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan
memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari. Atau, mereka tidak dapat
mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhannya itu. Atau, mereka menggunakan kata-kata yang
memerlukan penafsiran. Apakah artinya bila pelanggan meminta mobil yang ”tidak mahal”,
mesin pemotong rumput halaman yang ”bertenaga,”mesin bubut yang ”cepat”, pakaian mandi
yang ”menarik”, atau hotel yang ”penuh ketenangan?”

Permintaan adalah keinginan akan produk-produk spesifik yang diduking oleh kemampuan
untuk membayar. Banyak orang menginginkan sebuah Mercedes, hanya sedikit yang mampu dan
mau membelinya. Perusahaan harus mengukur bukan saja berapa banyak orang menginginkan
produk mereka melainkan juga berapa banyak yang akan benar-benar mau dan mampu
membelinya.

Produk atau Tawaran

Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Produk adalah setiap
tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa: barang, jasa,
pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan gagasan.

Nilai dan Kepuasan

Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran.
Pembeli memilih di antara beraneka ragam tawaran dari mulai yang dianggap memberikan nilai
yang paling banyak. Nilai adalah rasio antara apa yang didapatkan dan apa yang diberikan
pelanggan. Nilai juga dapat diartikan sebagai perkiraan konsumen tentang kemampuan
total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Pelanggan mendapatkan manfaat dan
mengeluarkan biaya. Manfaat mencakup manfaat fungsional dan manfaat emosional. Biaya
mencakup biaya moneter, biaya waktu, biaya energi, dan biaya fisik.dengan demikian, nilai
dirumuskan:

Manfaat Manfaat fungsional + Manfaat emosional

Nilai =___________ = ______________________________________________

Biaya Biaya Moneter + Biaya waktu + Biaya energi + Biaya fisik

Seorang pemasar dapat meningkatkan nilai tawaran pelanggan dengan beberapa cara, yakni
meningkatkan manfaat, mengurangi biaya, meningkatkan manfaat dan mengurangi biaya,
meningkatkan manfaat lebih besar dari pada kenaikan biaya, atau mengurangi manfaat lebih
kecil dari pada pengurangan biaya.

Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan

Pertukaran, yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan produk yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.Pertukaran diartikan
sebagai cara mendapatkan sesuatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya.

Supaya muncul potensi pertukaran, lima persyaratan harus dipenuhi :

1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak.

2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.

3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu.

4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran.

5. Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal yang
tepat dan diinginkan.

Transaksi adalah pertukaran nilai antara dua pihak. Diupayakan agar transaksi dapat berjalan
terus menerus. Pemasar berusaha membangun hubungan jangka panjang saling percaya, win-win
dengan pelanggan, distributor, penyalur, dan pemasok yang dia hargai. Hal ini akan membentuk
jaringan pemasaran dan hubungan bisnis yang handal (relation marketing).

Pasar

Secara tradisional, ”pasar” adalah tempat fisik di mana para pembeli dan penjual berkumpul
untuk mempertukarkan barang. Para ahli ekonomi sekarang menggambarkan pasar sebagai
kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok
produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan ). Akan tetapi, para pemasar memandang
penjual sebagai bagian yang membentuk pasar.

Orang-orang bisnis sering menggunakan istilah pasar untuk meliput berbagai pengelompokan
pelanggan. Mereka berbicara tentang pasar kebutuhan (pasar orang yang melakukan diet); pasar
produk (pasar sepatu); pasar demografis (pasar orang muda); dan pasar geografis (pasar
perancis). Atau, mereka memperluas konsep itu untuk meliputi pasar lain, seperti pasar pemilih
(pemberi suara), pasar tenaga kerja, dan pasar donor. Jadi pasar adalah kelompok orang yang
memiliki kebutuhan yang sama. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan/keinginan terterntu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut.

Pemasaran dan Pemasar


Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan danbertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu
yang bernilai untuk itu. Pemasar juga dapat diartikan sebagai seseorang yang mencari tanggapan
(perhatian, pembelian, pemberian suara, sumbangan) dari pihak lain yang disebut prospek. Jika
dua pihak itu saling berusaha untuk menjual sesuatu kepada yang lain, kita menyebut keduanya
pemasar(marketers).Tugas seorang pemasar adalah menggarap pasar dan menciptakan pasar.

WAWASAN PERUSAHAAN TERHADAP PASAR

Ada lima konsep pemasaran yang melandasi cara organisasi melakukan kegiatan pemasaran.

1. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi
menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah.
Para manejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi
produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran. Mereka
mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang
rendah. Orientasi itu dimaklumi di negara-negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik
untuk mendapatkan produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan
yang ingin memperluas pasar. Konsep ini memiliki kelemahan yaitu produsen menjadi kurang
ramah.

2. Konsep Produk

Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.

Para manajer di organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul
dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli
mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja.
Akan tetapi, para manajer itu kadang-kadang terperangkap dalam kecintaan akan produk mereka
dan tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan,
tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi yang ditawarkan oleh
organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif.

Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau
penolakan pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan
bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk
merangsang lebih banyak pembelian.

Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas


yang berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya
menghasilkan apa yang diinginkan pasar.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis yang baru
saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut
harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara beraneka ragam:

” Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan ” ” Temukan keinginan dan


penuhilah.”

” Cintailah pelanggan, bukan produk.”

” Lakukan dengan cara Anda.” (Burger King)

” Andalah sang bos.” (United Airlines)

“ Utamakan orang-orang.” (British Airways)

“ Bermitra untuk mendapatkan laba.” (Milliken & Company)

Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep
penjualan dan pemasaran.:

Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.
Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi
uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat
sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal
menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya.

Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.

Konsep Penjualan

5. Konsep Pemasaran Masyarakat


Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep ini menegaskan pentinya menghindari konflik
yang destruktif di dalam masyarakat.

Referensi

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 1, Prenhalliinso, Jakarta.

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 2, Prenhalliinso, Jakarta.

Ekspektasi konsumen makin meningkat saat ini, apalagi dilihat dari pemasaran harus semakin
relevant, useful, and assistive experiences. Saat ini google menjelaskan hal – hal yang harus
diperhatikan oleh merek-merek untuk menembus dan bertahan dalam pemasaran di masa depan.

1) Evolusi ketergantungan orang dalam asistensi dengan smartphone

Smartphone/gadget menjadi alat yang ketergantungan dalam perihal seperti informasi apa yang
harus diketahui, mencari tempat tujuan, ide kegiatan yang apa ingin dilakukan, hingga mencari
tahu spesifikasi barang.

Smartphone/gadget menjadi asisten pribadi dengan pencarian mengetik hingga memakai suara.
Menurut statistic Google, pencarian suara telah mencapai 20%.

2) Konsumen ingin mobile experience tanpa kesusahan

Saat ini lalu lintas internet cukup tinggi karena banyak orang yang memakai smartphone/gadget
yang lebih dari satu. Melihat hal itu, website anda perlu di optimisasi untuk dapat loading dengan
baik jika website anda di mobile-optimised.

Para pemasar perlu memikirkan kembali dalam mengoptimasi merek mereka agar jejak merek
mereka dapat sukses di masa akan datang. Google telah membuat suatu benchmark optimisasi
website yaitu Accelerated Mobile Page (AMP).

Benchmark ini telah di kembangkan selama 18 bulan. Anda dapat mengetahui website tersebut
memiliki AMP atau tidak dengan melihat keberadaan tanda AMP. Jika ada mencoba membuka
website tersebut dengan tanda “AMP”, biasanya loading halaman akan terbuka lebih cepat.

3) Sinergi dunia digital dan fisik

Dunia online dan offline kini tidak bisa dibatasi masing-masing. Kedua dunia ini harus dapat
bersinergi untuk memaksimalkan produktivitas dari marketing. Tumbuhnya berbagai inovasi,
memunculkan beragam jenis measurement tool untuk mengukur jejak konsumen melalui
channel, gawai, dan tipe-tipe media – membantu menjembatani dunia digital dan fisik.

Sehingga para pebisnis dapat mengetahui ke toko mana dan apa yang dibeli. Sehingga dari data-
data yang dapat dikumpulkan baik diketahui atau tidak identitasnya, para pebisnis terutama
marketing mampu mempelajari jejak tersebut untuk nantinya menjadi pertimbangan dalam
decision making.

Sebab data yang dipelajari nyata dari kegiatan nyata. Harapannya, marketing dapat menyiapkan
pemasaran yang lebih tepat sasaran.

4) Ekspetasi pemasaran meningkat

Iklan yang eye-catching tidak melulu menjadi cara untuk menarik perhatian mereka. Perhatian
mereka akan suatu iklan akan terjadi saat mereka dapat menghubungkan produk dalam iklan
dalam kebutuhan mereka

Pemograman telah mengalami revolusi. Lebih fokus dalam mengkombinasi data, mesin belajar,
otomatisasi untuk menggerakkan performa yang lebih baik. Bagaimana pun juga, beberapa
keuntungan dapat diimplementasikan dalam perancangan media, dimana sebuah fondasi dari
kampanye sukses dibangun.

Agar dapat menciptakan kampanye tersebut, data-data dari program pembelajaran untuk
menganalisa kampanye pemasaran sebelumnya. Hasil analisis yang tepercaya mampu membantu
dalam merekomendasikan inventaris tepat, serta menargetkannya berdasarkan tujuan anda yang
unik dan penampilan (pemasaran) dapat ditampilkan dalam histori. Dimana mempermudah anda
untuk mempelajari dan membuat strategi pemasaran dengan terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai