Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

“Kebutuhan Dasar Personal Hygiene pada Ibu Nifas”

DOSEN PENGAMPU:

Rahajeng Siti Nur Rahmawati, M.Keb

DISUSUN OLEH :

1. Sinta Effelia Agatra (P17321181007)


2. Faizatul Azimah (P17321183026)
3. Selvyra Eka Masturina (P17321183040)
4. Vinanda Qurotu A (P17321173028)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Kebersihan Diri dan Perineum)” dapat tersusun
hingga selesai.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Asuhan Kebidanan Nifas Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 31 Agustus 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................2

DAFTAR ISI ..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................4

1.3 Tujuan .......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Personal Hygiene ....................................................................5

2.2 Tujuan Personal Hygiene .........................................................................5

2.3 Kebutuhan Personal Hygiene ...................................................................5

2.4 Perawatan Perineum..................................................................................6

2.5 Tindakan bidan dalam perawatan kebersihan diri ibu nifas .....................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…..…………………………………………………………….9

3.2 Saran……………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..………...…..10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
kekeadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet  yang
cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya. Selama
kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut
menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul.
Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima,
senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut
untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah
beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses Personal Hygiene pada ibu nifas ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui personal hygiene yang baik dan benar untuk ibu nifas

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Personal Hygiene


Menjaga Kebersihan diri selama masa nifas merupakan upaya untuk
memelihara kebersihan tubuh mulai dari pakaian, kebersihan dari ujung rambut
sampai kaki. Terutama pada daerah genitalia perlu mendapatkan perhatian yang lebih
karena terdapat pengeluaran cairan/lochea. Letak vagina yang berdekatan dengan
meatus eksternus uretra dan anus, yakni daerah tersebut banyak mengandung
mikroorganisme patogen.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
2.2 Tujuan Melakukan Personal Hygiene
a. Meningkatkan derajat kesehatan
b. Mengurangi resiko infeksi
c. Memberikan rasa nyaman
d. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
e. Memelihara kebersihan diri seseorang
f. Menciptakan keindahan
g. Meningkatkan rasa percaya diri

2.3 Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat
perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu
diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan
diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun
kulit.
a) Pakaian

5
Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara
tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar
tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b) Kebersihan Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut
akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi
lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya
kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan.
Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir
yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c) Kebersihan Kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil
akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk
menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu.
oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu
akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
d) Kebersihan Vulva dan sekitarnya
a. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari
depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau
besar.
b. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika
telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari
atau disetrika.
c. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
2.4 Perawatan Perineum
Robekan perineum terjadi pada semua persalinan, dan biasanya robekan
tenjadi di garis tengah dan dapat meluas apabila kepala janin lahir terlalu cepat.
Perineum yang dilalui bayi biasanya mengalami peregangan, lebam, dan trauma. Rasa

6
sakit pada perineum semakin parah jika perineum robek atau disayat pisau bedah.
Seperti semua luka baru, area episiotomi atau luka sayatan membutuhkan waktu untuk
sembuh, yaitu 7 hingga 10 hari Infeksi dapat terjadi, tetapi sangat kecil
kemungkinanya jika luka perineum dirawat dengan baik. Selama di rumah sakit,
dokter akan memeriksa perineum setidaknya sekali sehari untuk memastikan tidak
terjadi peradangan atau tanda infeksi lainnya. Dokter juga akan memberi instruksi
cara menjaga kebersihan perineum pascapersalinan untuk mencegah infeksi.
Perawatan perineum 10 hari :
1. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4 - 5 jam. Posisikan pembalut
dengan baik sehingga tidak bergeser.
2. Lepaskan pembalut dari arah depan ke belakang untuk menghindani
penyebaran bakteri dan anus ke vagina.
3. Alirkan atau bilas dengan air hangat atau cairan antiseptic pada area perineum
setelah defekasi. Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara
ditepuk – tepuk dari arah depan ke belakang.
4. Jangan dipegang sampai area tersebut pulih.
5. Rasa gatal pada area sekitar jahitan adalah normal dan merupakan tanda
penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan mandi
berendam air hangat atau kompres dingin dengan kain pembalut yang telah
didinginkan.
6. Berbaring miring, hindari berdiri atau duduk lama untuk mengurangi tekanan
pada daerah tersebut.
7. Lakukan latihan Kegel sesering mungkin guna merangsang peredaran darah di
sekitar perineum. Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan
memperbaiki fungsi otot - otot. Tidak perlu terkejut bila tidak merasakan apa
pun saat pertama kali berlatih karena area tersebut akan kebal setelah
persalinan dan pulih secara bertahap dalam beberapa minggu.

2.5 Tindakan yang dapat dilakukan bidan dalam perawatan kebersihan diri ibu
nifas
1. Anjurkan ibu untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin
2. Anjurkan ibu untuk mandi atau berseka. Menjaga kebersihan tubuh dapat
mencegah terjadinya infeksi dan alergi kulit pada bayi akibat bersentuhan
dengan kulit ibu yang kotor

7
3. Mengajarkan cara membersihkan daerah kelamin. Ingatkan pada ibu bahwa
vagina baerada dekat saluran buang air kecil dan buang air besar sehingga
mudah dimasuki kuman yang kemudian menjalar ke rahim. Oleh karena itu,
pastikan bahawa ibu mengerti membersihkan daerah vulva terlebih dahulu,
dari depan ke belakang dengan air dan sabun yang lembut, baru kemudian
membersihkan daerah anus. Jika mempunyai luka episiotomy , ingatkan ibu
untuk menghindari menyentuh daerah luka untuk mengurangi resiko
terjadinya infeksi sekunder.
4. Banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina. Segera mengganti
pembalut setiap kali terasa penuh atau minimal empat kali dalam sehari.
Adanya luka terbuka di dalam Rahim dan vagina sebagai media masukny
kuman penyebab infeksi Rahim, maka ibu harus senantiasa menjaga seasana
keasaman dan kebersihan vagina dengan baik.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang dalam
memenuhi kebutuhan ibu masa nifas. Peran bidan dapat membantu ibu dalam
memenuhi kebutuhannya dengan baik. Kebutuhan pada masa nifas yaitu : kebutuhan
nutrisi dan cairan pada masa nifas, ambulasi, eliminasi BAB/BAK , kebersihan diri
atau personal hygiene, istirahat dan tidur, seksual, rencana KB, perawatan peyudara,
dan latihan senam nifas pada masa nifas

3.2 Saran

Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih
baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://nikenmayangsari.wordpress.com/2017/08/14/personal-hygiene-pada-ibu-nifas/
(Diakses pada tanggal 1 September 2020. 08:30)

https://rahmawatifattah.blogspot.com/2013/02/makalah-kebutuhan-dasar-masa-
nifas.html (Diakses pada tanggal 1 September 2020. 08:30)

file:///C:/Users/asus/Downloads/jtptunimus-gdl-rizkinuraf-5617-4-bab2%20(1).pdf
(Diakses pada tanggal 1 September 2020. 08:30)

Marliani Yeti SST.,M.Kes, Puspitaningrum Ningrum SST, 2015. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta : Salemba Medika

10

Anda mungkin juga menyukai