Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS

PADA NY. S USIA 23 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 35+5 MINGGU


DI PMB SANIS MELIANAWATI
A. Pengkajian
Tanggal : 5 Oktober 2020
Jam : 16.00 WIB
Tempat : PMB Sanis Melianawati.
B. Identitas Pasien:
Nama : Ny. S Nama : Tn. R
Umur : 23 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Purbalingga 2/8 Alamat :Purbalingga 2/8

C. Data Subyektif
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengalami sering kencing.
Uraian Keluhan Utama.
Ibu mengalami sering kencing sejak 2 hari yang lalu, tidak terasa nyeri saat
kencing, tidur ibu pada malam hari mengalami gangguan karena sering
BAK
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, hipertensi, anemia, DM, asma serta penyakit
menular seperti TBC, HIV, dan hepatitis.
b. Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak sedang dan tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, anemia,
DM, asma dan penyakit menular seperti TBC, HIV, hepatitis serta tidak
ada riwayat kembar baik dari ibu, suami, maupun keluarga.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Siklus: + 28 hari, Warna darah:
merah tua
Nyeri haid : Tidak Lama: 7 hari
Leukorea : kadang-kadang, tidak berbau, tidak gatal, dan tidak
berwarna
3
Banyaknya : Hari ke 1-3 ganti pembalut 3 x sehari, penuh.
4
1
Hari ke 4-5 ganti pembalut 2x sehari, penuh.
2
Hari ke 6-7 ganti pembalut 2 x sehari, bercak cokelat
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Hamil ke-1, usia kehamilan 35+5 minggu
2) HPHT : 29 Januari 2020
HPL : 5 November 2020
3) Gerakan janin
 Quickening : usia kehamilan ±19 minggu
 Gerak janin dalam 12 jam : 12x/12 jam.
4) Tanda bahaya : tidak ada
5) Kekhawatiran khusus : tidak ada
6) Imunisasi TT : TT 2, saat usia kehamilan ±22
minggu..
7) ANC : 6 kali.
Ibu mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan kehamilan
sebelumnya.
Tabel 4.1 Riwayat ANC
Tanggal Tempat Keluhan Pemberian Nasehat yg
Suplement diberikan
26 PMB Sanis Telat B6, Asam KIE pemenuhan
Maret Melianawat menstruasi, folat nutrisi ibu hamil,
2020 i mual. KIE
ketidaknyamanan
TM I dan cara
mengatasi

30 April PMB Sanis Tidak ada Fe, Asam KIE cara minum Fe.
2020 Melianawat folat
i
28 Mei PMB Sanis Tidak ada Fe, licokalk, KIE cara
2020 Melianawat keluhan vitamin B menghitung gerakan
i complex janin.
KIE tanda bahaya
kehamilan
21 Juni Puskesmas Tidak ada Fe, Licokalk KIE adaptasi TM II.
2020 Imunisasi TT 2
Hasil pemeriksaan
laboratorium:
a. Hb:11,8 gr%
b. HbsAg: NR.
c. HIV: NR
d. Sifilis: NR.
e. Urin
protein:negative.
f. Urin glukosa:
negative.
19 Juli PMB Sanis Tidak ada Fe, licokalk, KIE senam hamil
2020 Melianawat keluhan vitamin B
i complex
25 PMB Sanis Tidak ada Vitamin B KIE body mekanik.
Agustus Melianawat keluhan complex,
2020 i Licokalk

c. Riwayat Kehamilan, persalinan dan Nifas yang Lalu.


Ibu mengatakan belum pernah hamil, bersalin, dan nifas sebelumnya.
Tabel 4.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Keadaa
n anak
Kehamilan Persalinan Nifas
sekaran
Tahu
g
n
Asi
Frek. Keluhan/ Penolon JK/B Penyuli IM Penyuli
UK Jenis Eksklusi
ANC penyulit g B t D t
f
- - - - - - - - - - - -
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi apapun sebelumnya.
Setelah melahirkan, ibu masih bingung dalam memilih kontrasepsi.
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil
1) Makan

a) Frekuensi makan pokok : 3x perhari

b) Komposisi :

 Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang)

 Lauk : 3x @ 1 potong (sedang),


jenisnya ikan, ayam, telur, tahu, tempe, bervariasi

 Sayuran : 2 x @ ½ mangkuk sayur ;


jenis sayuran bayam, kangkung, sawi, pakchoy, bervariasi.

 Buah : 5x/seminggu; jenis pisang,


melon, pepaya, kurma, bervariasi.

 Camilan : 2x sehari; jenis biskuit,


keripik

c) Pantangan : tidak ada.


2) Minum

a) Jumlah total ±8 gelas perhari; jenis air putih, teh

b) Susu 0 gelas perhari; jenis -


Selama hamil pada trimester III
1) Makan
Ibu mengatakan porsi makan ibu berubah menjadi bertambah dengan
frekuensi menjadi ±4-5x/hari. Ibu mengatakan semenjak trimester III
porsi makan sayur dan buah menjadi lebih berkurang.
2) Minum
Ibu mengatakan kurang lebih minum ±9-10 gelas air putih, 1 gelas
teh pada pagi hari, dan kadang-kadang minum 1 gelas susu pada
malam hari. Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam mengkonsumsi
minuman tersebut.
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil

1) Buang air kecil :

 Frekuensi perhari ±4-5x ; warna kuning jernih

 Keluhan/masalah : tidak ada.

2) Buang air besar :

 Frekuensi perhari : 1x/hari ; warna kuning kecoklatan,


konsistensi lembek

 Keluhan/masalah : tidak ada.

Selama hamil Trimester III


BAK menjadi lebih sering akhir-akhir ini sebanyak ±6-7x sehari dan
BAB 1x/ 3-4 hari dengan feses sedikit keras dan ibu merasa sembelit.

c. Personal hygiene

Sebelum Hamil:

 Mandi 2x sehari

 Keramas 3x seminggu

 Gosok gigi 2x sehari

 Ganti pakaian 2x sehari; celana dalam 3x sehari

 Kebiasaan memakai alas kaki : Ibu memiliki kebiasaan


menggunakan sandal bila keluar rumah.

 Ibu selalu mengeringkan genitalia setiap sehabis cebok dari arah


depan ke belakang.

Selama hamil Trimester III:

Ibu mengatakan belum ada perubahan selama hamil.

d. Hubungan seksual

Sebelum hamil:

 Frekuensi 3-4x seminggu

 Contact bleeding : sewaktu awal-awal berhubungan setelah


menikah.
 Keluhan lain : tidak ada.
Selama hamil Trimester III:
Ibu mengatakan frekuensi aktivitas seksual menjadi ±1x/1-2 minggu.

e. Istirahat/tidur

Sebelum hamil

 Tidur malam ±6-7 jam

 Tidur siang 1 jam

 Keluhan/masalah : tidak ada.

Perubahan selama hamil Trimester III:

Ibu mengatakan belum ada perubahan selama hamil.


f. Pola Aktivitas
1) Sebelum hamil

 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) :

Ibu mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibu


mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci,
dan mengepel setiap hari sendiri.

 Olah raga : jenisnya senam

Frekuensi ±1-2 x seminggu


2) Selama hamil
Ibu mengatakan masih melakukan pekerjaan rumah tangga, namun
selama hamil ini ibu dibantu oleh ibunya dan suami. Semenjak hamil
ibu mencoba rutin melakukan senam hamil dengan frekuensi ±1x/1-2
minggu dan jalan santai selama ±15 menit setiap minggu.

g. Pola Hidup Sehat

Kebiasaan yang merugikan kesehatan :

1) Merokok : pasien tidak pernah merokok.

2) Minuman beralkohol : pasien tidak pernah konsumsi alkohol.


3) Obat-obatan : pasien tidak konsumsi obat selain dari
dokter/bidan.

4) Jamu : pasien tidak konsumsi jamu.


7. Data Psikososial dan Spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah 22 tahun.
2) Pernikahan ini yang ke 1, sah lamanya 11 bulan.
3) Hubungan dengan suami : baik.
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;

Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :


Keluarga merespon baik dan mendukung terhadap kehamilan ini
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) :
Ibu mengatakan bila mengalami masalah, ibu akan bercerita kepada
orang terdekat.
d. Ibu tinggal serumah dengan suami.
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga adalah suami,
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.

f. Orang terdekat ibu: suami, ibu dari Ny. S


Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC adalah suami.
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat yang dilakukan berkaitan dengan
kehamilan.
h. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan :
Ibu ingin bersalin di fasilitas kesehatan dengan penolong bidan.
i. Penghasilan perbulan Rp 4.500.000,00 dan mencukupi kebutuhan
sehari-hari dan persiapan persalinan.
j. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini.

Ibu tidak memiliki kebiasaan puasa selama kehamilan ini.

2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :


 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
 lainnya : .....................................................
k. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu:
Keluhan mual muntah wajar bagi ibu hamil.
Hal-hal yang ingin diketahui ibu:
Cara mengurangi mual muntah pada ibu hamil.
D. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

3) Tensi : 100/70 mmHg

4) Nadi : 80x/menit

5) Suhu : 36,2°C

6) RR : 20x/menit

7) BB Sebelum/ Sekarang : 48 / 58 kg

8) TB : 155 cm

9) LILA : 24,6 cm

10) IMT : 20 kg/m2


b. Status Present
Kepala : simetris, tidak ada luka, rambut tidak mudah rontok, tidak ada
benjolan.
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : simetris, normal, tidak ada polip, bersih.
Telinga : simetris, tidak ada serumen, fungsi normal.
Mulut : bibir lembab, bersih, tidak ada gusi berdarah, dan tidak ada
karies gigi.
Leher : tidak ada bendungan vena di leher, tidak ada pembesaran
kelenjar gondok, ataupun pembesaran kelenjar limfe.
Ketiak : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe.
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, bunyi napas
vaskuler.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi.
Lipat paha: tidak ada nyeri tekan.
Vulva : tidak ada oedema.
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada oedema, reflek
baik, kapiler refill normal.
Bawah : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada oedema, tidak ada
varises, reflek baik, kapiler refill normal, reflek patella
Kanan +2/ Kiri +2.
Punggung: tidak ada lordosis, kifosis, maupun skoliosis.
c. Status Obstetrik
1) Inspeksi dan Palpasi
Muka : tidak ada chloasma gravidarum
Mamae : tidak ada masa abnormal, ukuran payudara kanan dan kiri
simetris, puting payudara menonjol, ada hiperpigmentasi
areola, kolostrum belum keluar.
Abdomen : tidak ada striae gravidarum, ada linea nigra.
Vulva : tidak ada infeksi, tidak ada varises, tidak ada pengeluaran
cairan abnormal.
2) Palpasi Leopold
Leopold I : Bagian fundus teraba 1 bagian besar, lunak, kurang
bulat. TFU teraba 2 jari dibawah px,
Leopold II : teraba 1 bagian memanjang seperti papan, keras, di
sebelah kanan perut ibu.
Teraba bagian kecil-kecil di sebelah kiri perut ibu.
Leopold III : bagian terbawah teraba 1 bagian keras, meleting,
bulat, tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV : konvergen.
TFU: 31 cm TBJ: 3100 gram

3) Auskultasi
DJJ: +135x/menit, teratur, jumlah 1, punctum maksimum disebelah
kanan bawah pusat.

2. Pemeriksaan Penunjang
Pada kunjungan ANC kali ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang karena
tidak ada indikasi.

E. Analisa
1. Diagnosa Kebidanan.
Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 hamil 35+5 minggu janin tunggal, hidup
intrauterine, letak memanjang, punggung kanan, preskep dalam kehamilan
trimestser III fisiologis.
2. Masalah.
Ketidaknyamanan sering kencing
3. Diagnosa Potensial.
Tidak Ada.
4. Tindakan Segera.
Tidak ada.

F. Penatalaksanaan
Tanggal : 5 Oktober 2020 Jam: 16.15 WIB

1. Melakukan pemeriksaan dan memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan


yang telah dilakukan bahwa kondisi ibu dan janin saat ini sehat.
Hasil: Ibu terlihat senang dan bahagia setelah mendengar hasil pemeriksaan
2. Memberikan Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa kondisi yang di
alami merupakan ketidaknyamanan trimester III, terjadi karena kandung
kencing pada bulan akhir kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga menyebabkan tertekannya kandung kemih dan volume
kandung kemih berkurang, sehingga mengalami sering BAK.
Hasil: Ibu memahami penjelasan yang diberikan.
3. Memberikan KIE dan latihan tentang senam kegel untuk mengurangi
frekuensi BAK. Yaitu dengan mengontraksikan otot sekitar vagina dengan
gerakan seperti menahan buang air kecil. Senam kegel bisa dilakukan
sambil duduk ataupun berdiri dengan 3-10 hitungan dan dilakukan
berulang sampai delapan kali. Senam kegel bisa dilakukan 4 kali sehari.
Penelitian yang dilakukan oleh lestari, 2011 bahwa senam kegel dapat
menurunkan frekuensi berkemih yang dilakukan pada wanita dewasa 50-60
th dengan stress urinary incontinence, hal ini serupa denga penelitian yang
dialakukan oleh Milya, 2017, bahwa dengan dilakukanya latihan kegel
mampu mengurangi inkontinensia urine pada lansia.
Hasil: Ibu bisa mengulangi gerakan yang diajarkan.
4. Menyarankan kepada ibu bahwa mengganti celana dalam apabila keadan
sering BAK, dikarenakan jika tidak mengganti celana dalam dalam
keadaan lembab akan mempermudah tumbuhnya bakteri kuman. Perlunya
mengganti celana dalam secara teratur juga penting untuk menjaga
kebersihan organ genetalia, mengganti celana dalam minimal dua kali
dalam sehari, menggunakan celana yang menyerap keringat seperti bahan
katun, apabila genetalia menjadi lembab, berkeringat dan akhirnya mudah
ter infeksi mikroorganisme. (Depkes, 2014; Kusmiran, 2011, Manuaba
2009).
Hasil: Ibu bersedia mengikuti anjuran.
5. Menyarankan kepada ibu untuk mengurangi frekuensi minum pada malam
hari dan menganjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi minuman yang
mengandung kafein karena meningkatkan frekuensi berkemih. Menurut
Hirayama, 2012 Kafein sering dihubungkan dengan kejadian peningkatan
resko terjadinya gangguan berkemih, karena kafein dapat meningkatkan
tekanan otot polos detrusr saat pengisian kandung kemih dan memiliki efek
diuretik.
Hasil: Ibu bersedia mengikuti anjuran.
6. Memberikan terapi Fe dan Vit C. Pada teori menyebutkan berikan terapi
atau suplemen tablet Fe sesuai kebutuhan dan menjelaskan cara
mengknsumsinya. Pada ibu hamil diupayakan agar tidak mengalami
defisiensi Fe yang dapat menyebabkan anemia, karena anemia dapat
berakibat buruk dalam kehamilan, persalinan maupun nifas. Sehingga ibu
hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe setiap hari selama
kehamilan berjumlah 90 tablet untuk mencegah anemia pada ibu hamil
(Manuaba,2005 dalam buku Rukiyah,2009:104).
Hasil: Ibu bersedia mengonsumsi suplemen sesuai anjuran.
PMB Sanis Melianawati, NO.RM
Amd.Keb Nama Pasien: Ny.S
Nama Bidan : Bidan Sanis/Nismasari
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal dan Jam CATATAN Nama
PERKEMBANGAN (SOAP) dan
Paraf
10 Oktober 2020 S= Pasien mengatakan keluhan sering kencing
08.00 semakin berkurang dan saat ini ibu tidak
memiliki keluhan.

O= TD: 120/80 mmHg.


S : 36,5°C
N : 80x/menit.
RR: 20x/menit

A= Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 hamil 37+3


minggu janin tunggal, hidup intrauterine,
letak memanjang, punggung kanan, preskep
dalam kehamilan trimestser III fisiologis.
.
P=
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
bahwa keadaan Nn.S baik.
Hasil: Nn. S terlihat bahagia setelah
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan konseling dan memastikan
persiapan persalinan yang meliputi:
a. Memastikan ibu telah mengetahui
taksiran persalinan.
b. Memastikan ibu telah menyiapkan
dana untuk persiapan persalinan.
c. Merencanakan penolong persalinan
dan tempat persalinan.
d. Mempersiapkan surat-surat
persyaratan untuk persalinan.
e. Mempersiapkan satu atau dua orang
yang memiliki golongan darah yang
sama dengan ibu apabila sewaktu-
waktu dibutuhkan.
f. Mempersiapkan kendaraan apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan dalam
proses persalinan.
Hasil: pasien memahami penjelasan
yang diberikan dan mengatakan semua
telah dipersiapkan dan akan mengecek
kembali.
3. Menganjurkan ibu untuk mencukupi
kebutuhan istirahat.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap
memenuhi kebutuhan nutrisi dan
meningkatkan konsumsi serat serta
melakukan olahraga ringan agar keluhan
konstipasi/sembelit mereda.
Hasil: pasien bersedia mengikuti
anjuran.
5. Menganjurkan ibu untuk datang 1
minggu lagi atau jika ada keluhan.
Hasil: Ibu bersedia mengikuti anjuran.
6. Mendokumentasikan tindakan.
Hasil: tindakan telah tercatat.
14 Oktober 2020/ S= Pasien mengatakan tidak ada keluhan
08.00 WIB
O= TD: 120/80 mmHg.
S : 36,5°C
N : 80x/menit.
RR: 20x/menit

A= Ny. S umur 23 tahun G1P0A0 hamil 38


minggu janin tunggal, hidup intrauterine,
letak memanjang, punggung kanan, preskep
dalam kehamilan trimestser III fisiologis.
.
P=
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
bahwa keadaan Ny.S baik.
Hasil: Ny. S terlihat bahagia setelah
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan konseling tanda awal
persalinan yaitu perut mulas-mulas yang
teratur, timbulnya semakin sering dan
lama, keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir atau keluar cairan ketuban
dari jalan lahir. Menganjurkan ibu agar
segera menuju tenaga kesehatan/fasilitas
kesehatan bila mengalami tanda awal
persalinan.
Hasil: pasien memahami penjelasan
yang diberikan dan mampu
menyebutkan ulang 2 tanda awal
persalinan. Ibu bersedia mengikuti
anjuran.
3. Menganjurkan ibu untuk mencukupi
kebutuhan istirahat.
Hasil: pasien bersedia mengikuti
anjuran.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap
mengonsumsi tablet tambah darah.
Hasil: Ibu bersedia mengikuti anjuran.
5. Menganjurkan ibu untuk datang 1
minggu lagi atau jika ada keluhan.
Hasil: Ibu bersedia mengikuti anjuran.
6. Mendokumentasikan tindakan.
Hasil: tindakan telah tercatat.

PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses manajemen asuhan kebidanan ibu
hamil trimester III pada Ny. S usia 23 tahun G 1P0A0 usia kehamilan 35+5 minggu
dengan sering BAK secara terperinci mulai dari langkah pertama yaitu pengkajian
data sampai dengan evaluasi sebagai langkah terakhir. Dalam pembahasan ini akan
dijelaskan mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat proses serta
kesenjangan antara teori dan praktek langsung di lapangan juga alternatif dari
permasalahan yang ada.
I. Asuhan Kebidanan Kunjungan Awal
A. Pengkajian
Pengkajian data merupakan tahap awal untuk menentukan langkah
berikutnya, dari penilaian keadaan umum ibu secara menyeluruh baik yang
bersifat subjektif yang berasal dari keterangan pasien dan keluarga, serta yang
bersifat objektif yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan kebidanan dan
pemeriksaan penunjang lainnya, sehingga dapat menentukan diagnosa pada
langkah selanjutnya. Selama melakukan pengkajian penulis tidak menemukan
hambatan karena adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara penulis
dan pasien.
Ibu mengatakan bahwa di akhir kehamilan ini mengalami sering BAK, ibu
mengalami sering BAK, ibu mengalami sering BAK sudah 2 hari, tidak terasa
nyeri dan tidur ibu pada malam hari mengalami gangguan karena sering BAK.
Ketidaknyamanan yang mungkin terjadi pada trimester ketiga Ny S
mengeluhkan sering BAK, perlunya memberikan pendidikan kesehatan tentang
perubahan fisiologis kehamilan trimester III, dalam kasus Ny.D mengatakan
sering BAK, dibandingkan dengan sebelum hamil, frekuensi BAK semenjak
hamil meningkat. Sesuai teori Widatiningsih&Dewi 2017) sering BAK yang
dialami oleh Ny D disebabkan oleh Berkurangnya kapasitas kandung kencing
karena penekanan oleh uterus. Stress incontinence karena pengaruh homonal
(progesteron, relaxin) sehingga terjadi relaksasi spinkter kandung kencing serta
penekanan kandung kemih oleh bagian terendah janin.
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi
miksi (berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan
oleh rahim yang membesar(Kumalasari, 2015)
Ibu tidak merasakan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan, hal ini
diperlukan untuk melakukan deteksi dini gejala bahaya selama kehamilan
diantaranya yaitu perdarahan melalui jalan lahir, sakit kepala hebat atau bengkak
pada muka, tangan dan kaki (tanda pre-eklampsia, kejang (eklampsia), anemia,
muntah terus, gerakan janin tidak ada/ berkurang, keluar air sebelum waktunya
(Dewi dan Tri Sunarsih, 2011). Berdasarkan riwayat kunjungan antenatal bahwa
ibu tidak memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan ibu dan kehamilan
ibu seperti TBC, PMS/ HIV/ AIDS, Hepatitis, jantung, Diabetes Mellitus,
hipertensi dan asma.
Ny. S mendapatkan standar pelayanan antenatal yaitu berupa pengukuran
tinggi badan yaitu 155 cm, BB yaitu 58 kg, TFU yaitu 31 cm dengan TBJ 3100
gram. Berdasarkan program pemerintah , pemberian tablet Fe minimal diberikan
sebanyak 90 tablet selama hamil dan Ny. S telah mendapatkan Tablet Fe sesuai
kebutuhan. Status imunisasi TT Ny. S adalah TT 2 TT 2 karena Penghitungan
status imunisasi TT 1 yang dimulai saat WUS sebelum menikah karena
ditakutkan WUS lupa mengenai riwayat imunisasinya sehingga disesuaikan
dengan peraturan Kabupaten Purbalingga, sehingga masih perlu dilakukan
pemrograman sesuai jadwal agar status imunisasi Ny.S terpenuhi
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data, kesadaran umum : baik, kesadaran:
composmentis. Tekanan darah: 100/70 mmHg, pernafasan: 20x/menit, nadi:
80x/menit, berat badan sebelum hamil: 48 kg, berat badan saat hamil : 58 kg,
tinggi badan : 155 cm. Pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi : tidak ada luka,
auskultasi: detak jantung janin: 135 x/ menit, bayi tunggal, tinggi fundus uteri 29
cm, hasil leopold I: teraba bokong, leopold II: bagian kiri perut teraba kecil-kecil
yaitu ekstermitas janin dan bagian perut kanan teraba keras memanjang ada
tahananyaitu punggung janin, Leopold III : kepala janin, Leopold IV: kepala
masuk PAP. Tulang belakang lordosis, peningkatan berat badan ketika hamil 10
kg.
Peningkatan frekuensi berkemih pada trimester III paling sering dialami oleh
wanita primigravida setelah lightening terjadi . lightening menyebabkan bagian
pretense (terendah) janin akan menurun masuk ke dalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi, 2014:134). Pada
hasil pemeriksaan leopold didapatkan hasil bahwa presentasi terbawah janin
sudah mulai memasuki PAP, hal inilah yang menyebabkan peningkatan frekuensi
berkemih Ny. S. Hal ini sesuai teori Marmi (2014:134)
B. Interpretasi Data
Pada langkah data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga
dapat merumuskan diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan yang ditegakkan
dalam kasus ini yaitu Ny. S usia 23 Tahun, G1P0A0, usia kehamilan 35+5 minggu,
janin tunggal, hidup intra uterin, punggung kanan, sudah masuk PAP dalam
kehamilan Trimester III fisiologis. Tidak ada masalah yang muncul dari sering
BAK , karena sering BAK disebabkan kandung kencing pada akhir kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga menyebabkan tertekannya
kandung kemih dan volume kandung kemih berkurang, sehingga mengalami
sering BAK.
Dasar ini bersesuaian dengan gejala yang dialami Ny. S sehingga penulis
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus. Faktor penghambat pada
langkah ini tidak ada dan faktor pendukung dalam interpretasi data ini adalah
data yang diberikan pada pasien, sehingga memudahkan untuk mengelompokkan
data dan menegakkan diagnosa kebidanan.
C. Diagnosa Potensial
Kasus pada Ny. S dengan sering BAK adalah hal yang fisiologis, maka
tidak dibutuhkan penanganan segera. Selain itu tidak terdapat masalah yang
membutuhkan tindakan kegawatdaruratan dan kolaborasi atau rujukan serta
penanganan secara team, sehingga diagnosa potensial tidak ditegakkan.
D. Antisipasi
Tidak ditegakkannya diagnosa potensial, maka tidak dilakukan tindakan
antisipasi dalam langkah keempat ini.
E. Rencana Tindakan
Langkah ini adalah merencanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal
trimester III dengan sering BAK bawah secara menyeluruh dengan didukung
berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Rencana tindakan tersebut adalah :
7. Melakukan pemeriksaan dan memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan bahwa kondisi ibu dan janin saat ini sehat.
8. Memberikan Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa kondisi yang di
alami merupakan ketidaknyamanan trimester III.
9. Memberikan KIE dan latihan tentang senam kegel untuk mengurangi
frekuensi BAK. Yaitu dengan mengontraksikan otot sekitar vagina
dengan gerakan seperti menahan buang air kecil. Senam kegel bisa
dilakukan sambil duduk ataupun berdiri dengan 3-10 hitungan dan
dilakukan berulang sampai delapan kali. Senam kegel bisa dilakukan 4
kali sehari.
10. Menyarankan kepada ibu bahwa mengganti celana dalam apabila keadan
sering BAK, dikarenakan jika tidak mengganti celana dalam dalam
keadaan lembab akan mempermudah tumbuhnya bakteri kuman.
11. Menyarankan kepada ibu untuk mengurangi frekuensi minum pada
malam hari dan menganjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi minuman
yang mengandung kafein karena meningkatkan frekuensi berkemih.
12. Memberikan terapi Fe dan Vit C. Pada teori menyebutkan berikan terapi
atau suplemen tablet Fe sesuai kebutuhan dan menjelaskan cara
mengknsumsinya.
13. Melakukan dokumentasi
F. Implementasi
Dari semua rencana tindakan sebagian besar dapat diterapkan dan dilaksanakan
dengan baik, karena adanya kerjasama yang baik antara ibu dan penulis.
Implementasi yang telah dilakukan :
2. Melakukan pemeriksaan dan memberi tahu ibu tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa kondisi ibu dan janin saat ini
sehat.
3. Memberikan Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa kondisi yang di
alami merupakan ketidaknyamanan trimester III, terjadi karena kandung
kencing pada bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga menyebabkan tertekannya kandung kemih dan
volume kandung kemih berkurang, sehingga mengalami sering BAK.
4. Memberikan KIE dan latihan tentang senam kegel untuk mengurangi
frekuensi BAK, yaitu dengan mengontraksikan otot sekitar vagina
dengan gerakan seperti menahan buang air kecil. Senam kegel bisa
dilakukan sambil duduk ataupun berdiri dengan 3-10 hitungan dan
dilakukan berulang sampai delapan kali. Senam kegel bisa dilakukan 4
kali sehari. Penelitian yang dilakukan oleh lestari, 2011 bahwa senam
kegel dapat menurunkan frekuensi berkemih yang dilakukan pada wanita
dewasa 50-60 th dengan stress urinary incontinence, hal ini serupa
denga penelitian yang dialakukan oleh Milya, 2017, bahwa dengan
dilakukanya latihan kegel mampu mengurangi inkontinensia urine pada
lansia.
5. Menyarankan kepada ibu bahwa mengganti celana dalam apabila keadan
sering BAK, dikarenakan jika tidak mengganti celana dalam dalam
keadaan lembab akan mempermudah tumbuhnya bakteri kuman.
Perlunya mengganti celana dalam secara teratur juga penting untuk
menjaga kebersihan organ genetalia, mengganti celana dalam minimal
dua kali dalam sehari, menggunakan celana yang menyerap keringat
seperti bahan katun, apabila genetalia menjadi lembab, berkeringat dan
akhirnya mudah ter infeksi mikroorganisme. (Depkes, 2014;Kusmiran,
2011, Rohmah 2014, manuaba 2009)
6. Menyarankan kepada ibu untuk mengurangi frekuensi minum pada
malam hari dan menganjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi minuman
yang mengandung kafein karena meningkatkan frekuensi berkemih.
Menurut Hirayama, 2012 Kafein sering dihubungkan dengan kejadian
peningkatan resko terjadinya gangguan berkemih, karena kafein dapat
meningkatkan tekanan otot polos detrusr saat pengisian kandung kemih
dan memiliki efek diuretik.
7. Memberikan terapi Fe dan Vit C. Pada teori menyebutkan berikan terapi
atau suplemen tablet Fe sesuai kebutuhan dan menjelaskan cara
mengknsumsinya. Pada ibu hamil diupayakan agar tidak mengalami
defisiensi Fe yang dapat menyebabkan anemia, karena anemia dapat
berakibat buruk dalam kehamilan, persalinan maupun nifas. Sehingga
ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe setiap hari selama
kehamilan berjumlah 90 tablet untuk mencegah anemia pada ibu hamil
(Manuaba,2005 dalam buku Rukiyah,2009:104).
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau
bila ada keluhan.
9. Mendokumentasikan tindakan di buku register dan buku KIA.
G. Evaluasi
Langkah terakhir ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan,
dan hasilnya tidak terdapat kesenjangan antara teori, evidence based practice dan
praktik karena hasil evaluasi yang didapatkan sudah sesuai dengan pelaksanaan
yang sudah dilakukan. Dengan demikian rencana dan pelaksanaan yang
dilakukan sudah efektif. Hasil akhir yang diharapkan akan bisa terwujud,
kehamilan berjalan normal dan tidak terjadi komplikasi.
I. Asuhan Kebidanan Kunjungan Ulang
Pada kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2020. Usia
kehamilan Ny.S 37+3 minggu dihitung dari HPHT. Hasil pengkajian, ibu mengatakan
sering BAK yang dirasakan sudah mulai berkurang setelah melakukan senam kegel.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan TTV dan palpasi leopold seperti
pada kunjungan awal, hasil pemeriksaan tidak ada kesenjangan. Pada kunjungan ini
diberikan KIE persiapan persalinan agar ibu dan keluarga menyiapkan lebih awal
mengenai hal-hal apa saja yang sekiranya dibutuhkan dalam proses persalinan.
Kunjungan ketiga dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2020. Usia kehamilan Ny.J 38
minggu dihitung dari HPHT. Ibu mengatakan sudah tidak mengatakan sudah tidak
sering BAK. Pemeriksaan yang dilakukan sama dengan pemeriksaan yang dilakukan
pada kunjungan pertama dan kedua, tidak ada kesenjangan teori dan praktik. Asuhan
yang diberikan berdasarkan data tersebut adalah mengingatkan KIE yang telah
diberikan pada kunjungan awal. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda
persalinan. Menganjurkan ibu untuk rutin meminum tablet tambah darah dan vitamin
yang telah diberikan. Sesuai dengan teori Kementrian Kesehatan RI, 2015 bahwa
pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Menurut Susilonigtyas
(2012) Kebutuhan Fe selama hamil sebesar 800-1040 mg, untuk pertumbuhan janin,
plasenta, meningkatkan masa hemoglobin ibu, sekresi dan hilang saat melahirkan.
Tablet besi berguna untuk meningkatkan kesehatan janin dan ibu, mencegah
perdarahan, meningkatkan penambahan berat badan lahir bayi dan mencegah
gangguan pertumbuhan pada janin. Pemberian preparat Fe sebesar 60 mg selama 30
hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1gr%

Anda mungkin juga menyukai