Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PANJANG

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S UMUR 25 TAHUN


G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP,
INTRAUTERI, PRESENTASI KEPALA, PUKI, SUDAH MASUK PAP
DALAM KEADAAN NORMAL DI PUSKESMAS CEPOGO

Disusun Guna Memenuhi Syarat Mengikuti Praktek Klinik Periode I Stase


Praktek Kebidanan Fisiologis Holistik

Disusun Oleh :
MIFTAHUL JANNAH
NIM. 62021137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANESTU UTOMO
BOYOLALI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kasus asuhan kebidanan pada pasien ini telah dikonsultasikan pada
pembimbing akademik dan disetujui pada:
Tanggal :
Waktu :

Selanjutnya, setelah laporan ini direvisi direvisi sessuai hasil masukan, saran
dan pembimbing dari Pembimbing Lahan dan Pembimbing Akademik serta
disahkan pada:
Tanggal :
Waktu :

Demikian laporan ini disusun.

Mengetahui, Boyolali, 2022

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN/CI

Sri Handayani SSiT., M.Kes Riyanti AMd., Keb.


NIP.197405062005012.001 NIP.196601111989032.007
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan kasus ini. Penulisan
Laporan kasus ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan praktik
Stase 1 Fisiologi Holistik Program Pendidikan Profesi Bidan STIKes Estu Utomo.
Dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Sarwoko, S.Ag., S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai Ketua STIKes Estu Utomo


2. Ibu Ardiani, SST.,M.Kes Sebagai Ka. Prodi Sarjana Kebidanan dan Pendidikan
Profesi Bidan STIKes Estu Utomo
3. Ibu Raudhatul Munawarah, SST., M.Keb Sebagai Penanggung jawab praktik Stase
1 Fisiologi Holistik Program Pendidikan Profesi Bidan STIKes Estu Utomo
4. Ibu Sri Handayani SSit.M.Kes selaku pembimbing akademik
5. Drg. Heri sebagai Kepala Puskesmas Cepogo
6. Ibu Riyanti, A.Md.Keb sebagai bidan Koordinator KIA di Puskesmas
Cepogo
6. Seluruh bidan dan pegawai di Puskesmas Cepogo
7. Orang tua serta teman-teman yang memberikan dukungan baik berupa material
dan moril kepada penulis
8. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu
Akhir kata, saya berharap Allah, Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Laporan Kasus ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Boyolali, September 2022

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................3
D. Manfaat...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................................5
A. Kehamilan......................................................................................................5
B. Standar Pelayanan Pada Masa Kehamilan....................................................14
BAB III ASUHAN KEBIDANAN.......................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA JURNAL........................................25
A. Pembahasan..................................................................................................25
B. Analisa Jurnal...............................................................................................25
BAB V PENUTUP...............................................................................................33
A. Kesimpulan...................................................................................................33
B. Saran.............................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu masalah
kesehatan yang menyita perhatian dunia. Hal ini disebabkan karena Angka
Kematian Ibu (AKI) maupun Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah
satu indikator yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan dunia. Terdapat
berbagai komponen yang berpengaruh terhadap proses kematian ibu. Yang
paling dekat dengan kematian dan kesakitan ibu adalah kehamilan, persalinan,
atau komplikasinya, dan masa nifas. Karena seorang wanita harus hamil atau
bersalin terlebih dahulu sebelum dapat digolongkan dalam kematian ibu
(Saifudin, 2009:254).

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap wanita


secara alamiah dan fisiologis yang dapat menyebabkan perubahan pada ibu,
baik secara fisik maupun mental. Wanita yang memiliki organ reproduksi yang
baik dan sehat, serta pernah mengalami menstruasi, dan juga melakukan
hubungan seksual dengan pria yang sehat sehingga dengan besar kemungkinan
akan mengalami kehamilan (Yosefni, Yulia dan Ester 2018). Kehamilan terjadi
secara alami, tetapi setiap perempuan juga memiliki faktor risiko pada
kehamilannya yang dapat mengakibatkan pada terjadinya Angka Kematian Ibu
(AKI) maupun Angka Kematian Bayi (AKB).

Berdasarkan data dari profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2018,


angka kematian ibu sebanyak 421 kasus yang tersebar di berbagai kota dan
kabupaten di Jawa Tengah. Sebanyak 25,42% kematian terjadi pada masa
kehamilan serta 65,08% kematian maternal terjadi pada kelompok umur
20-34 tahun. Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Bayi dan
Angka Kematian Ibu adalah karena kurangnya pengetahuan tentang
penanggulangan dan komplikasi - komplikasi penting dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas(Dinkes, 2020). Menurut World Health Organization
(2019), sekitar 810 ibu hamil meninggal setiap harinya karena komplikasi
terkait dengan kehamilan dan persalinan. Komplikasi utama yang
menyebabkan hamper 75% dari semua kematian ibu hamil di dunia yaitu
karena perdarahan, infeksi, preeklamsia dan aborsi yang tidak aman (WHO,
2019).

Program yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya pencegahan AKI


dan AKB terdapat dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 97 Tahun 2015
Kemenkes RI memiliki program Kesehatan dalam Kerangka Sustainable
Development Goals (SDG’s). Seluruh tujuan SDG’s adalah sebuah kesatuan
sistem pembangunan, tidak mementingkan satu isu tertentu. SDG’s memiliki17
goals atau tujuan, 169 target, serta 220-250 indikator. Perhatian khusus sektor
kesehatan khususnya penurunan AKI dan AKB terdapat dalam goals tepatnya
point 3 yaitu kesehatan yang baik. Target dari kesehatan yang baik adalah pada
tahun 2025 mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000
kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha menurunkan AKN setidaknya hingga 12 per
1.000 KH dan AKB 25 per 1.000 KH. Tindak lanjut pemerintah daerah untuk
pencapaian SDG’s pada sektor kesehatan salah satunya adalah menetapkan
koordinator SDG’s bidang Kesehatan di institusi masing-masing untuk
memudahkan koordinasi pada tahun 2016 sampai ke depan (Kemenkes RI,
2015).

Upaya Dinas Kesehatan RI untuk mendeteksi, mencegah, mengawasi,


maupun mengatasi dengan segera faktor risiko pada kehamilan adalah ibu
hamil diupayakan untuk pelayanan Antenatal Care terpadu (pelayanan
sebelum melahirkan) yang berkualitas, kelas ibu hamil, KIE (Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi) pada ibu hamil. et al., 2017) Antenatal care bertujuan
untuk memantau dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi janin. Strategi
WHO untuk menurunkan kehamilan risiko tinggi melalui perawatan rutin
untuk semua wanita, perawatan tambahan untuk wanita dengan penyakit
penyerta dalam kategori sedang dan komplikasi, perawatan obstetrik dan
neonatal khusus untuk wanita dengan penyakit penyerta yang berat dan
komplikasi. Kunjungan kehamilan di negara berkembang capaiannya sebesar
48,1% pada tahun 2013, angka ini jauh lebih rendah daripada negara maju
sebesar 84.8%. Capaian kunjungan awal kehamilan pada trimester 1 sebesar
24% di negara berkembang dan 81,9% pada negara maju (Moller, et al.,
2017) .
Upaya Dinas Kesehatan RI untuk mendeteksi, mencegah, mengawasi,
maupun mengatasi dengan segera faktor risiko pada kehamilan adalah ibu
hamil diupayakan untuk pelayanan Antenatal Care terpadu (pelayanan
sebelum melahirkan) yang berkualitas, kelas ibu hamil, KIE (Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi) pada ibu hamil. et al., 2017) Antenatal care bertujuan
untuk memantau dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi janin. Strategi
WHO untuk menurunkan kehamilan risiko tinggi melalui perawatan rutin
untuk semua wanita, perawatan tambahan untuk wanita dengan penyakit
penyerta dalam kategori sedang dan komplikasi, perawatan obstetrik dan
neonatal khusus untuk wanita dengan penyakit penyerta yang berat dan
komplikasi. Kunjungan kehamilan di negara berkembang capaiannya sebesar
48,1% pada tahun 2013, angka ini jauh lebih rendah daripada negara maju
sebesar 84.8%. Capaian kunjungan awal kehamilan pada trimester 1 sebesar
24% di negara berkembang dan 81,9% pada negara maju (Moller, et al., 2017)
Selain itu, salah satu upaya terobosan yang dicanangkan pada tahun
2007 oleh Kementerian Kesehatan RI adalah Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) didasari oleh Surat Edaran Menteri
Kesehatan No.295 tahun 2008 tentang percepatan pelaksanaan program
perencanan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker dan Surat
Edaran Menteri dalam Negeri No.441.7/1935.SJ tahun 2008 tentang
percepatan pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan stiker (Depkes, 2009). Pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker yang
ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata
dan terpantau secara tepat. Data-data yang ada pada stiker P4K digunakan
suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa untuk memantau secara
intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil. Hal-hal yang menjadi
fokus kegiatan P4K oleh masyarakat terdiri dari notifikasi (penandaan),
penggalangan donor darah, mempersiapkan tabungan ibu bersalin (tabulin) dan
dana sosial bersalin (Dasolin), serta persiapan ambulance desa (Depkes, 2009).

Sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang dimiliki pemerintah,


Puskesmas Boyolali juga menerapkan asuhan antenatal care yang dilakukan
pada setiap ibu hamil di dalam maupun wilayah kerja Puskesmas salah satunya
dilakukan pada NY. S. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
membuat Laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY. S
Umur 25 Tahun G1P0a0 Umur Kehamilan 39 Minggu Janin Tunggal Hidup,
Intrauteri, Presentasi Kepala, Puki, Sudah Masuk PAP Dalam Keadaan Normal
Di Puskesmas Cepogo”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dapat
penulis rumuskan yaitu : ”Bagaimanakah Penerapan Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil NY. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 39
Minggu Janin Tunggal Hidup, Intrauteri, Presentasi Kepala, Puki, Sudah
Masuk Pap Dalam Keadaan Normal Di Puskesmas Cepogo?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil NY. S umur 25 tahun G1P0a0 umur
kehamilan 39 minggu janin tunggal hidup, intrauteri, presentasi kepala, puki,
sudah masuk pap dalam keadaan normal di Puskesmas Cepogo

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin
b. Melakukan analisa pada ibu bersalin
c. Melakukan penatalaksanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
d. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu bersalin
e. Melakukan analisis asuhaan kebidanan pada ibu bersalin
f. Melakukan analisis jurnal asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan
g. memberikan penatalaksanaan kasus sesuai dengan Eviden based kebidanan

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil NY. S umur 25 tahun
G1P0A0 umur kehamilan 39 minggu janin tunggal hidup, intrauteri, presentasi
kepala, puki, sudah masuk pap dalam keadaan normal di Puskesmas Boyolali

2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi penulis
Meningkatkan pemahaman, wawasan, pengetahuan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada asuhan kebidanan pada ibu hamil serta mampu menganalisa
kesesuaian antara teori dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan
kebidanan pada ibu hamil.
b. Bagi Institusi STIKes Estu Utomo Boyolali
Dijadikan sebagai acuan dan evaluasi tingkat pengetahuan, wawasan dan
pemahaman mahasiswi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
serta kemamampuan mahasiswa dalam menganalisa kesesuaian antara teori
dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil

c. Bagi Lahan Praktik


Dijadikan sebagai bahan tambahan informasi serta pengetahuan apabila ada
pembaruan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KEHAMILAN
1. Pengertian
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila
dihitung darisaat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua
15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-25 hingga ke-40) (WHO, 2016).

2. Lingkup Asuhan Kehamilan


Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan
normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk
menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi
kehamilan (Juwitaningsih, 2013). Ruang lingkup asuhan kehamilan
meliputi:

a. Konsepsi : Bersatunya ovum dan sperma yang didahului oleh ovulasi


dan inseminasi
b. Ovulasi : Runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium bila ovum gagal
bertemu dalam waktu 2 x 24 jam mati/hancur
c. Inseminasi : Keluarnya sperma dari urethra pria kedalam vagina
wanita. Sperma bergerak melalui uterus tuba fallopi dengan
kecepatan 1 kaki/jam. Alat gerak sperma Ekor dengan panjang rata-
rata10x bagian kepala
d. Asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka
penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan.
Adapun prinsip pokok asuhan kehamilan
yaitu
a. Kelahiran adalah proses yang normal
b. Pemberdayaan
c. Otonomi
d. Jangan membahayakan
e. Tanggung jawab
3. Tujuan Asuhan Kehamilan
a. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu dan bayi dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI
Ekslusif
f. Peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal (Yulizawati. dkk, 2017).
4. Standar Asuhan Kehamilan Kebijakan program : Anjuran WHO
a. Trimester I : Satu kali kunjungan‡

b. Trimester II : Satu kali kunjungan‡


c. Trimester II : Dua kali kunjungan (Yulizawati. dkk, 2017).
5. Fisiologi Kehamilan
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, hormon progesteron berperan untukelastisitas/kelenturan
uterus. Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi
fundus :

Tabel 2.1 Tinggi fundus uteri menurut usia kehamilan


Umur Kehamilan TFU
12 minggu 3 jari diatas simpisis
16 minggu pertengahan simfisis-pusat
20 minggu 3 jari dibawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
25 minggu 1/3 diatas pusat
32 minggu 1/2 pusat- prosessus xifoideus
39 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari dibawah prosessus
xifoideus
Sumber : Wulandari, dkk (2021) berdasarkan Manuaba (2009)
Berat uterus perempuan tidak hamil adalah 25 gram, pada saat
mulai hamil maka uterus mengalami peningkatan sampai pada
akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).

Gambar 2.1 Pembesaran uterus menurut umur kehamilan


Sumber: Obstetri Fisiologi UNPAD
Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban, dinding rahim teraba tipis, bagian – bagian rahim dapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim. Berikut adalah
tabel taksiran berat janin menurut usia kehamilan.

Tabel 2.2 taksiran berat janin


Umur Kehamilan Berat Badan Janin
1 bulan -
2 bulan 5 gram
3 bulan 15 gram
4 bulan 120 gram
5 bulan 250 gram
6 bulan 600 gram
7 bulan 1000 gram
8 bulan 1800 gram
9 bulan 2500 gram

Sumber : Wulandari, dkk (2021) berdasarkan Mochtar


(2012) 2) Vagina / vulva.
12Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasi menimbulkan
warna merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina
ibu hamil berubah menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah
dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan wanita hamil lebih
rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.
Hypervaskularisasi pada vagina dapat menyebabkan
hypersensitivitas sehingga dapat meningkatkan libido atau
keinginan atau bangkitan seksual terutama pada kehamilan
trimester dua.
7

3) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan
pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus
hormonal menstruasi.

b. Perubahan Pada Payudara.


Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu perkembangan
duktus (saluran) air susu pada payudara. sedangkan hormon progesterone
menambah sel-sel asinus pada payudara. Hormon laktogenik plasenta
(diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat
kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu
hamil payudara membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta
hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat
pengaruh melanofor, puting susu membesar dan menonjol.

c. Perubahan Pada System Endokrin.


1) Progesteron
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus
luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar
hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan
mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari.

2) Estrogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan
kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 25–
40 mg/hari.Kadar terus meningkat menjelang aterm.
3) Kortisol.
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada
kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian
8

25mg/hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein


sehingga tidak bersifat aktif.Kortisol secara simultan merangsang
peningkatanproduksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu
pada insulin.

4) Human Chorionic gonadotropin (HCG).


Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda
hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh
plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu
hamil pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu
hamil pada 12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCG pada ibu
hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan.
Kadar HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan
karena kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang
meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda
kemungkinan hamil.

5) Human Placental Lactogen.


Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan.Hormon ini
mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin.HPL juga bersifat
diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan insulin padawanita
hamil meningkat.

6) Relaxin
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan,
kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum
jelas, diduga berperan penting dalam maturasi servik.

7) Hormon Hipofisis.
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan,
namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar
prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat
9

ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan


dengan rangsangan pada puting pada saat bayi mengisap puting susu
ibu untuk memproduksi ASI. Perubahan Pada Kekebalan.

d. Perubahan Pada Sistem Pernapasan


Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada
umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus
yang semakin membesar sehingga menekan usus dan mendorong keatas
menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa
bergerak. Kebutuhan oksigen wanita hamil meningkat sampai 20%,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan oksigen wanita hamil bernapas
dalam.

e. Perubahan Pada Sistem Perkemihan


Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter membesar,
tonus otototot saluran kemih menurun. Kencing lebih sering (poliuria),
laju filtrasi glumerulus meningkat sampai 69 %. Dinding saluran kemih
dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada trimester I dan
III, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal. Wanita hamil trimester I dan III sering
mengalami sering kencing (BAK/buang air kecil) sehingga sangat
dianjurkan untuk sering mengganti celana dalam agar tetap kering.

f. Perubahan Pada Sistem Pencernaan


Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntahmuntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut
Morning Sickness. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan
gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan patologik tertentu
dapatterjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).Aliran darah ke panggul dan tekanan vena yang
meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada akhir kehamilan. Hormon
10

estrogen juga dapat mengakibatkan gusi hiperemia dan cenderung mudah


berdarah. Ibu hamil trimester pertama sering mengalami nafsu makan
menurun, hal ini dapat disebabkan perasaan mual dan muntah yang sering
terjadi pada kehamilan muda. Pada trimester kedua mual muntah mulai
berkurang sehingga nafsu makan semakin meningkat.

Lingkup asuhan kehamilan meliputi komponen-komponen: a.


Diagnosa dan manajemen awal dari kehamilan

b. Penilaian dan evaluasi kesejahteraan dan kesehatan wanita


c. Penilaian dan evaluasi kesejahteraan dan kesehatan janin
d. Keringanan tindakan untuk kegelisahan kehamilan yang umum
e. Mengantisispasi bimbingan dan instruksi
f. Skrining komplikasi maternal dan janin.
Asuhan kebidanan mengutamakan kesinambungan pelayanan
(Continuity Of Care) bertujuan agar keadaan ibu tetap terpantau dengan baik.
Pelayanan yang terpusat pada wanita (women) serta keluarga (family
centered). Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi
dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan
kehamilannya (Dewi dan Sunarsih, 2011).

6. Ketidaknyamanan Kehamilan
Tabel 2.3 Ketidaknyamanan Kehamilan
No Ketidaknyamanan Cara mengatasi Waktu
a. Mengatur pola makan Trimester I
1. Mual dan muntah b. Menghindari stress
c. Menghindari kafein
2. Hipersaliva a. Menyikat gigi Trimester I

b. Berkumur
c. Menghisap permen
yang mengandung mint
a. Istirahat Trimester I
3. Pusing
b. Mengurangi aktivitas dan II
11

a. Melakukan pemeriksaan Trimester I


kadar HB
b. Istirahat siang hari
c. Minum air mineral
4. Mudah Lelah
lebih banyak
d. Olahraga ringan
e. Konsumsi makanan
seimbang
a. Latihan kegel Trimester I,
Peningkatan frekuensi b. Buang air kecil dengan II dan III
5. teratur
berkemih c. Hindari penggunaan pakaian
ketat
Makan makanan berserat Trimester I
6. Konstipasi
dan II
Hindari berdiri tiba-tiba setelah Trimester II
7. Nyeri perut bagian bawah
jongkok
a. Jaga posisi tubuh Trimester II
8. Nyeri punggung b. Mengurangi aktifitas
dan menambah istirahat
a. Menggunakan lotion Trimester II
Flek kecoklatan pada
b. Gunakan bra yang berukran
9.
lebih besar
wajah dan sikatrik
c. Diet seimbang
a. Mengganti celana dalam bila Trimester II
basah dan lembab
10. Secret vagina berlebihan
b. Memelihara kebersihan alat
reproduksi
a. Makan makanan yang baik Trimester II
11. Penambahan berat badan dikonsumsi
b. Menjaga pola makan
Rasakan gerakan janin, dan Trimester II
12. Pergerakan janin
hitung pergerakannya
Libatkan orang terdekat untuk Trimester II
13. Perubahan psikologis memotivasi, memberikan
dukungan dan ketenangan
a. Olahraga ringan Trimester III
b. Konsumsi susu aau makanan
kaya kalsium
14. Pegal-pegal
c. Jangan berdiri atau duduk
terlalu lama
d. Istirahat setiap 25 menit
12

a. Hindari konstipasi Trimester III


b. Makan makanan berserat
15. Hemoroid dan banyak minum
c. Kompres air es atau hangat
d. BAB teratur
a. Meningkatkan asupan Trimester III
kalsium
16. Kram dan nyeri pada kaki
b. Melakukan senam ringan
c. Istirahat cukup
a. Latihan nafas melalui senam Trimester III
hamil
17. Gangguan pernafasan
b. Tidur dengan posisi bantal
yang tinggi
a. Istirahat Trimester III
b. Meninggikan kaki
18. Oedema bila berbaring atau
duduk
c. Olahraga ringan
Sumber : Irianti dkk (2013)
7. Tanda Bahaya Kehamilan
Prawirohardjo (2010) mengatakan bahwa terdapat beberapa gejala dan
tanda bahaya dalam kehamilan diantaranya perdarahan pada usia kehamilan di
bawah 20 minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Preeklampsia
biasanya terjadi pada ibu hamil usia kehamilan di atas 20 minggu disertai
peningkatan tekanan darah di atas normal, serta mengalami nyeri hebat di
daerah abdominopelvikum di trimester kedua dan ketiga dan disertai tanda
trauma pada abdomen, preeklampsi, TFU lebih besar dari usia kehamilan,
bagian-bagian janin sulit diraba, uterus tegang dan nyeri, janin mati dalam
rahim maka diagnosanya mengarah pada solusio plasenta. Adapun gejala dan
tanda lain yang harus diwaspadai yaitu muntah berlebihan selama kehamilan,
demam, ketuban pecah dini, serta uterus lebih kecil atau besar dari usia
kehamilannya.

8. Faktor Risiko Kehamilan


Faktor risiko pada ibu hamil menurut Syafrudin (2009) meliputi: a.
Primigravida dengan usia <20 tahun atau > 35 tahun
13

b. Anak lebih dari 4


c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang <2 tahun
d. Tinggi badan kurang dari 145 cm
e. Berat badan kurang dari 38 kg atau LILA <23,5 cm
f. Riwayat keluarga menderita penyakit diabetes, hipertensi dan riwayat
kongenital
g. Kelainan bentuk tubuh.
Semakin banyak ditemukan faktor risiko pada ibu hamil, semakin tinggi
risiko kehamilannya. Jika risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan
penyimpangan dari normal, maka secara langsung menyebabkan kesakitan
atau kematian pada ibu dan bayi.

B. Standar Pelayanan pada Masa Kehamilan


1. Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar. Pada masa kehamilan, ANC sangat penting
untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan
persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
janin. Selain itu ANC secara teratur sangatlah penting untuk mendapatkan
penyuluhan dan agar dilakukan pemeriksaan pada penyakit genetik sehingga
kesehatan ibu dan bayi baik (Susanto, 2016). Tujuan kunjungan menurut
Rukiah (2013) yaitu :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan


tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil.
14

d. Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat


ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2. Pelayanan Antenatal Terpadu
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif
dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan
program lain yang memerlukan intervensi selama kehamilannya. Tujuan ANC
terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang
sehat (Sari.dkk, 2015).

Penerapan operasionalnya dikenal standar minimal (10 T) yang terdiri


dari (Tutik dkk, 2019)

a. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan


Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
(BMI: Boddy mass index) dimana metode ini untuk penambah berat badan
yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita yang hamil. Total penambahan berat badan yang
normal 11,5 - 16 kg atau penambahan berat badan setiap minggunya yaitu
0,4 - 0,5 kg. Menurut kemenkes RI (2010) mengukur tinggi badan adalah
salah satu deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko dimana bila tinggi
badan ibu hamil kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul
dan tulang belakang.

b. Ukur tekanan darah


Pada saat kehamilan, tekanan darah pada ibu hamil merupakan faktor yang
penting dalam memberikan makanan pada janin pengaturan tekanan darah
selama kehamilan sangat tergantung pada hubungan antara curah jantung
15

dan tekana atau resistensi pada pembuluh darah, yang keduanya berubah
selama kehamilan . tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg
bila melebihi 140/90 mmHg perlu di waspadai adanya preeklamsi (Jannah,

2012)
c. Ukuran (Tinggi) Fundus Uteri
Pemeriksaan kehamilan untuk menentukan tinngi kehamilan dan berat
badan janin dapat dilakukan dengan pengukuran tinggi fundus uteri yang
dapat dihitung dari tanggal haid terakhir yang menggunakan rumus.
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan
jari, tetapi apabila kehamilan lebih diatas 24 minggu memakai pengukuran
mac.Donald yaitu yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus uteri
memakai centimeter dari atas simfisis kefundus uteri kemudian ditentukan
sesuai rumusnya. Cara ,enghitungnya adalah modifikasi spegelbeg yaitu
jarak fundus simfisis dalam centimeter dibagi 3,5 merupakan tuanya
kehamilan.

d. Pemberian imunisasi (Tetatnus Toxoid) / TT lengkap


Imunisasi terutama pada ibu hamil yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya tetanus neonatorium, dengan cara pemberian suntik tetanus
tokoid pada ibu hamil. Pemberian imuniasasi TT pada kehamilan
umumnya diberikan 2 kali. Imunisasi pertama diberikan pada usia
kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian
(selang waktu 4 minggu). Apabila pernah menerima TT dua kali pada
kehamilan terdahulu dengan jarak kehamilan tidak lebih dari dua tahu,
maka hanya diberikan satu kali (Jannah, 2012).

e. Pemberian (tablet besi), minimal 90 tablet selama kehamilan


Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadinya
menstruasi dan perdarahan. Dimulai dengan memberikan 1 tablet zat besi
sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet besi
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500
mikrogram. Minimal masing-masing 90 tablet besi yang berfungsi untuk
16

meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah
janin serta plasenta. Bila ditemukan anemia pada ibu hamil (<1gr%),
berikan tablet zat besi 2 atau 3 kali sehari. Pada setiap kali kunjungan
mintalah ibu untuk meminum dilakukan pada ibu hamil.

f. Tetapkan status gizi


Pengukuran ini merupakan satu cara untuk mendekteksi dini adanya
kekurangan gizi saat hamil. Jika kekurangan nutrisi, penyaluran gizi ke
janin akan berkurang dan berakibat pertumbuhan terhambat juga potensi
bayi lahir dengan berat rendah. Cara pengukuran ini dilakukan dengan pita
ukur mengukur jarak pangkal bahu ke ujung siku, dan lingkar lengan atas

(LILA)
g. Tes laboratorium (Rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan kadar hemoglobin,
golongan darah dan rhesus, tes HIV juga penyakit menular lainnya, serta
rapid test untuk malaria. Pengangan ini lebik baik tentu sangat bermanfaat
bagi proses kehamilan.

h. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)


Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk memantau, mendekteksi, dan
menghindarkan faktor resiko kematian prenatal yang disebabkan oleh
hipoksia,, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, serta infeksi.
Pemeriksaan denyut jantung sendiri biasanya dapat dilakukan pada usia
kehamilan 16 minggu

i. Tatalaksana kasus
Apabila dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan penyakit, ibu
perlu dilakukan perwatan khusus.

j. Temu wicara persiapan rujukan


Temu wicara dilakukan setiap kali kunjungan. Biasanya, bis aberupa
konsultasi, persiapan rujukan dan anamnesa yang meliputi informasi
17

biodata, riwayat menstruasi, kesehatan, kehamilan, persalinan, nifas, dan


lain-lain
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S UMUR 25 TAHUN


G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP,
INTRAUTERI, PRESENTASI KEPALA, PUKI, SUDAH MASUK PAP
DALAM KEADAAN NORMAL DI PUSKESMAS CEPOGO

No Regestrasi :12 -1250-07


Tanggal/waktu : 02 Agustus 2022/10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas
Identitas
Nama ibu : Ny. S Nama suami : Tn. R
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa :Jawa/indonesia
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Wonosari Cepogo Alamat : Wonosari
Cepogo

Data Subjektif
1. Alasan datang : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
kehamilan dan ANC untuk saat ini tidak ada keluhan
2. Riwayat perkawinan:
Ibu mengatakan menikah 1 kali, umur ibu ketika menikah 22 tahun dan
umur suami 24 tahun, dengan suami sekarang sudah 3 tahun, tercatat di
KUA sah.

3. Riwayat menstruasi
- HPHT : 18.12.2021
19

- HPL : 10.08.2022
- Menarche : 14 tahun
- Lama Menstruasi : 5-6 hari
- Teratur/tidak : teratur
- Siklus : 25 hari
- Banyaknya : sedang
- Ganti pembalut : 3 x sehari
- Keluhan/Disminore : tidak ada
1. Riwayat kehamilan ini
a. Riwayat ANC
ANC selama TM III sudah sebanyak 3 kali di Puskesmas Cepogo
Tabel 3.1 Riwayat ANC
FREKUENSI KELUHAN PENANGANAN
Trimester III
26 Juni Tidak ada 1. Memberikan KIE nutrisi Ibu Hamil
2022 keluhan 2. Memberikan KIE Tanda bahaya
kehamilan TM III
3. Memberikan KIE tanda persalinan
4. Memberikan terapi SF XXX, Kalk
X, serta Vit C X
5. Menganjurkan kunjungan ulang 1
minggu lagi
02 September 2022 Perut terasa 1. Memberikan KIE tentang istirahat
mulas tapi cukup
2.
jarang, nyeri Memberikan KIE kebutuhan nutrisi
pinggang ibu hamil TM III
3. Memberikan KIE
ketidaknyamanan pada kehamilan
TM III dan cara mengatasinya
4. Memberikan KIE Tanda bahaya
kehamilan TM III
5. Memberikan KIE persiapan
persalinan
6. Memberikan terapi Kalk X, serta
Vit C X
7. Menganjurkan kunjungan ulang 1
minggu lagi
20 September 2022 Perut terasa 1. .Memberikan KIE nutrisi ibu hamil
mulas tapi 2. Memberikan KIE Persiapam
jarang, nyeri persalinan
pinggang 3. Memberikan terapi SF XXX, Kalk
20

X, serta Vit C X
Sumber: Register Ibu
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20 minggu,
pergerakan janin dalam waktu 24 jam terakhir 10-12 kali.
c. Pola nutrisi
Tabel 3.2 Pola Nutrisi
Pola Sebelum hamil Saat hamil
Nutrisi Makan Minum Makan Minum
Frekuensi 2-3 kali 8-10 gelas 3 kali 9-10 gelas

Macam Nasi, sayur, Air putih, teh Nasi, sayur, Air


lauk, buah lauk, buah
putih, teh,
susu
Asupan nutrisi ½ piring 8-10 gelas 1 piring 9-10 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

d. Pola Eliminasi
Tabel 3.3 Pola Eliminasi
Pola eliminasi Sebelum hamil Saat hamil
BAB BAK BAB BAK
Warna Kuning Kuning Kuning Kuning
kecoklatan jernih kecoklatan Jernih

Bau Khas BAB Khas BAK Khas BAB Khas BAK


Konsistensi Lembek Cair Lembek Cair
Jumlah 1 kali 6-7 kali 1 kali 8-9 kali
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

e. Pola aktivitas
Tabel 3.4 Pola Aktivitas
Kegiatan sehari-hari : menyapu, memasak, cuci piring, mengurus
Istirahat/tidur anak.
Seksualitas : siang 2 jam, malam 7 jam
: tidak berhubungan seksual selama hamil

f. Pola Hygiene
Ibu mengatakan kebiasaan mandi 2 kali/hari, kebiasaan
membersihkan alat kelamin setiap habis mandi, BAK dan BAB.
Kebiasan mengganti pakaian dalam setiap sehabis mandi dan jenis
pakaian yang digunakan adalah bahan katun, tidak ketat.

g. Imunisasi
21

Ibu mengatakan sudah imunisasi TT4


h. Riwayat kehamiln persalinan dan nifas yang lalu
Tabel 3.5 Riwayat yang lalu
Umur Jenis Tempat Penolong Bayi Nifas
Persalinan Persalinan
PB/BB Kead Laktasi
Jenis
Kelamin
Kehamilan sekarang

i. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


Ibu mengatakan sebelumnya pernah menggunakan KB suntik, selama
4 tahun.

j. Riwayat kesehatan
1) Riwayat sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, menular seperti HIV, TBC, menahun
seperti DM dan HIV.
2) Riwayat yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak tidak pernah/sedang menderita
penyakit menurun seperti hipertensi, DM, menular seperti HIV,
TBC, menahun seperti DM dan HIV.
k. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar.
l. Kebiasaan-kebiasaan
Ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak
minum jamu-jamuan dan tidak ada makanan pantang.

m. Keadaan Psiko Sosial Spiritual


1) Ibu mengatakan kelahiran ini diinginkan.
2) Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang tanda bahaya
kehamilan,

3) Penerimaan ibu terhadap kehamilan ini


Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini,
4) Tanggapan keluarga terhadap kehamilan ini
22

Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dan


mendukung kehamilan ini.

Data Objektif
1. Keadaan umum : baik, sehat
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 111/74 mmHg
Suhu : 39,6oC
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 21 kali/menit
Lila : 26 cm
Tinggi badan : 151 cm
BB sebelum : 50 kg
BB sekarang : 60 kg
IMT : BB (Kg) / TB (m)2 = 60 / (1,54)2
= 60 / 2,37 = 25,32
Kenaikan BB ideal selama hamil : -1,2 x IMT +42 (±2)
= -1,2 x 25,32 +42 = 11,62 Kg
(±2)
= 9,62 kg – 13,62

3. Pemeriksaan Fisik

a. Muka : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak


edema.
b. Mata : simetris, tidak juling, tidak ada secret, seclera putih,
konjungtiva agak pucat.
c. Mulut : simetris, bibir lembab, tidak ada sariawan, tidak ada Caries
dentis, ada epulis.
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe tidak parotis atau tidak ada bendungan
vena jugularis.
e. Payudara : simetris, putting susu menonjol, tidak ada benjolan,
kolostrum belum keluar, tidak ada bekas operasi.
f. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada strie gravidarum,
terdapat linea nigra, tidak ada warna kemerahan.
Palpasi : TFU 33 cm
Leopold I : setinggi prosessus xipoideus, teraba bulat, lunak
23

(bokong)
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : teraba bulat keras (kepala), sudah masuk PAP,
konvergen

Auskultasi DJJ : Puntum maxsimum terdengar jelas pada perut bagian


bawah pusat sebelah kiri, Frekuensi 139 kali/menit
TBJ : (33-12) x 155 = 3.255 gram
g. Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada varises, reflek patella (+),
kuku tangan dan kaki sedikit pucat
h. Genetalia : tidak varises, tidak ada bekas luka, tidak ada hematoma
dan tidak ada hemoroid

Pemeriksaan LAB : B
ANALISA
NY. S umur 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu janin tunggal
hidup, intrauteri, presentasi kepala, punggung kiri, sudah masuk PAP
dalam keadaan normal.
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan
umum baik, TD: 111/74 mmHg, N: 80 kali/menit, S:39,6oC, R: 21
kali/menit, TBJ : 3.410 gram, DJJ : 139 kali/menit.
Evaluasi : Ibu mengerti dan tampak senang dengan hasil pemeriksaan.

2. Memberikan KIE pada ibu tentang nutrisi yang baik selama


kehamilan, yaitu makanmakanan yang bergizi seimbang seperti
sayuran hijau, makanan berprotein, mengurangi konsumsi teh karena
dapat menghambat penyerapan zat besi
Evaluasi : Ibu mengerti tentang KIE nutrisi selama kehamilan.

3. Memberi KIE tanda bahaya kehamilan TM III diantaranya demam


tinggi, gerakan janin kurang, air ketuban keluar sebelum waktunya,
24

perdarahan pervaginam, bengkak kaki, tangan dan wajah, serta sakit


kepala disertaoi kejang
Evaluasi : ibu mengerti tentang KIE yang disampaikan
4. Memberikan KIE tentang tanda-tanda persalinan diantaranya perut
mulas-mulas yang teratur, rimbulnya semakin sering dan lama, keluar
lender bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari
jalan lahir
Evaluasi : ibu mengerti tentang KIE tanda-tanda peralinan yang
disampaikan.
5. Memberikan terapi obat SF yang mengandung ferrous fumarate 60
mg dan asam folat 400 mcg 25 tablet 1x1, Kalk 500 mg 10 tablet
1x1, dan vitamin C 50 mg 10 tablet 1x1.
Evaluasi : Ibu bersedia minum terapi secara teratur di rumah

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium di


puskesmas boyolali 2 1 minggu lagi atau segera ke fasilitas kesehatn
jika ada keluhan

Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan pemeriksaan lab


mingggu depan
7. Melakukan pendokumentasian tindakan
Evaluasi : Pendokumentasian telah dilakukan
25

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA JURNAL

A. PEMBAHASAN
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal. Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27)
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-25 hingga ke-40) (WHO, 2016).
Pada NY. S termasuk dalam kehamilan normal dan usia kehamilan 39 minggu
yang berarti sudah trimester III.

NY. S melakukan pemeriksaan kehamilan di TM III sudah 3 kali, hal ini


sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa standar asuhan kehamilan yaitu
melakukan pemeriksaan minimal dua kali kunjungan di TM III (Yulizawati.
dkk, 2017). Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada NY. S
TFU 33 cm dengan bagian teratas berada setinggi prosessus xipoideus. Ini
menunjukkan bahwa pemebsaran TFU sesuai dengan usia kehamilan, yang
didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Wulandari, dkk (2021)
berdasarkan Manuaba (2009) yang menyatakan bahwa TFU udia kehamilan
39 minggu setinggi prosessus xifoideus. Berdasarkan TFU yang ada maka
dapat dihitung TBJ. Pada kehamilan NY. S TBJ nya yaitu 3.255 gram, hal ini
masih dalam batas normal sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa saat
usia 9 bulan memasuki 10 bulan berat badan janin berkisar antara 2.500 gram
sampai 2500 gram (Wulandari, dkk 2021).

Irianti dkk (2013) menyatakan bahwa beberapa ketidaknyamanan yang


dapat dirasakan oleh ibu hamil trimester III diantaranya adalah pegal-pegal,
hemoroid, kram dan nyeri pada kaki, gangguan pernafasan serta oedema. NY.
S mengeluh pinggang terasa sakit dan pegal-pegal. Hal ini berarti bahwa NY.
S mengalami ketidaknyamanan kehamilan trimester III. Prawirohardjo (2010)
mengatakan bahwaibu hamil juga dapat mengalami beberapa gejala dan tanda
26

bahaya dalam kehamilan diantaranya di trimester kedua dan ketiga dan disertai
tanda trauma pada abdomen, preeklampsi, TFU lebih besar dari usia kehamilan,
bagian-bagian janin sulit diraba, uterus tegang dan nyeri, janin mati dalam rahim
maka diagnosanya mengarah pada solusio plasenta. Adapun gejala dan tanda lain
yang harus diwaspadai yaitu muntah berlebihan selama kehamilan, demam,
ketuban pecah dini, serta uterus lebih kecil atau besar dari usia kehamilannya.
NY. S tidak mengalami tanda bahaya apapun selama kehamilan ini.

Factor risiko yang sapat terjadi pada ibu hamil menurut Syafrudin (2009)
meliputi primigravida dengan usia <20 tahun atau > 35 tahun, anak lebih dari 4,
jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang <2 tahun, tinggi badan kurang
dari 145 cm, berat badan kurang dari 38 kg atau lila <23,5 cm, riwayat keluarga
menderita penyakit diabetes, hipertensi dan riwayat kongenital, serta kelainan
bentuk tubuh. NY. S tidak memiliki factor risiko, usia 25 tahun, TB > 145, jarak
persalinan dengan anak sebelumnya 7 tahun, serta tidak ada riwayat penyakit.

Pemeriksaan pada NY. S menerapkan asuhan sesuai standar yaitu


mengukur BB dan TB, mengukur tekanan darah, TFU, imunisasi TT ibu sudah
TT4, ibu diberikan tablet tambah darah sebanyak XXX tablet diminum 1x1, status
gizi ibu baik dinilai dari pengukuran LILA, ibu melakukan pemeriksaan
laboratorium di kehamilan TM III ini, dilakukan pemeriksasn presentasi janin dan
DJJ didapatkan hasil DJJ normal, presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung
kiri, ibu diberikan konseling tentang ketidaknyamanan pada kehamilan TM III
dan cara mengatasinya, serta diberi konseling perispan persalinan dan tanda-tanda
persalinan. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Tutik, dkk (2019)
yaitu penerapan operasionalnya dikenal satndar minimum 10 T diantaranya
timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan, ukur tekanan darah, ukuran
(tinggi) fundus uteri, pemberian imunisasi (tetatnus toxoid) / TT lengkap,
pemberian (tablet besi), minimal 90 tablet selama kehamilan, tetapkan status gizi,
tes laboratorium (rutin dan khusus), tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin (DJJ), tatalaksana kasus, dan temu wicara persiapan rujukan.

Selain itu juga pada NY. S dibeikan konseling tentang pengisian stiker
P4K guna mendukung program pemerintah yang menyatakan bahwa Pelaksanaan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat,
terdata dan terpantau secara tepat. Data-data yang ada pada stiker P4K digunakan
27

suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa untuk memantau secara
intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil. Hal-hal yang menjadi
fokus kegiatan P4K oleh masyarakat terdiri dari notifikasi (penandaan),
penggalangan donor darah, mempersiapkan tabungan ibu bersalin (tabulin) dan
dana sosial bersalin (Dasolin), serta persiapan ambulance desa (Depkes, 2009).

Berdasarkan asuhan yang telah diberian terhadap NY. S di kehamilan TM


III tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik di lahan.

B. ANALISA JURNAL

Judul Frekuensi Dan Faktor Risiko Kunjungan


Antenatal Care
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery)

Volume & Halaman Vol 6, No 1


Tahun 2020
Penulis Sari Priyanti, Dian Irawati, Agustin Dwi Syalfina

Riviewer Miftahul Jannah


Tanggal September 2022
Tujuan penelitian Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor risiko
yang berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan
antenatal care.
Kerangka pemikiran :
- Teori yang mendukung Menurut WHO, program antenatal care (ANC) pada
penelitian yang tahun 2002 yaitu kunjungan antenatal care dilakukan 4
bersangkutan kali terdiri dari kunjungan pertama pada umur kehamilan
kurang dari 12 minggu, kedua pada umur kehamilan ± 26
minggu, ketiga pada umur kehamilan ± 32 minggu dan
keempat pada umur kehamilan ± 38 minggu. Program ini
mengalami perkembangan pada tahun 2016, kunjungan
pemeriksaan kehamilan dengan standar 8 kali kunjungan
sebagai upaya menurunkan angka kematian perinatal dan
kualitas perawatan pada ibu. 8 kali kunjungan antenatal
care ditetapkan
28

berdsarkan riset dan meliputi kontak pertama dengan


petugas kesehatan pada umur kehamilan ± 12 minggu,
kedua pada umur kehamilan ± 20 minggu, kontak
ketiga pada umur kehamilan ± 26 minggu, kontak ke
empat umur kehamilan ± 25 minggu, kontak ke lima
umur kehamilan ± 34 minggu, kontak ke enam umur
kehamilan ± 39 minggu, kontak ke tujuh umur
kehamilan ± 38 minggu dan kontak ke delapan pada
umur kehamilan 40 minggu (WHO, 2016). Berikut
tabel perbedaan progam antenatal care WHO Tahun
2002 dan 2016

Capaian kunjungan kehamilan di seluruh dunia


meningkat dari 40,9% pada tahun 1990 menjadi 58,6%
Problem/Populasi pada tahun 2013. Kunjungan kehamilan di negara
Latar Belakang berkembang capaiannya sebesar 48,1% pada tahun
Masalah) 2013, angka ini jauh lebih rendah daripada negara
maju sebesar 84.8%. Capaian kunjungan awal
kehamilan pada trimester 1 sebesar 24% di negara
berkembang dan 81,9% pada negara maju
(Moller, et al., 2017)

Metode penelitian
- Intervensi Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
epidemiologi analitik dengan metode cross sectional.

Jumlah sampel 140 responden yang diperoleh dengan


- Komparasi/perbandingan menggunakan teknik simple random sampling. Data
dengan metode standar diambil di poli KIA UPT Puskesmas Dlanggu dengan
menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul
diolah dan dianalisis dengan menggunakan chisquare
untuk analisis bivariat dan regresi logistic untuk uji
multivariate

Outcome:
- Hasil penelitian dan Pengetahuan dan paritas merupakan faktor risiko
temuan penelitian yang paling berpengaruh terhadap frekuensi
kunjungan ANC. Setelah dilakukan uji dengan
memasukkan seluruh variabel, besar faktor risiko
pengetahuan sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap frekuensi kunjungan ANC menjadi lebih
besar dan
29

kuat. Ibu dengan pengetahuan kurang baik


5,114 kali berisiko memiliki frekuensi
kunjungan ANC < 6 kali dibandingkan ibu
berpengetahuan baik. Frekuensi kunjungan
ANC menggunakan standar mean yaitu 6 kali
tetapi rekomendasi WHO tahun 2016 standar
frekuensi kunjungan kehamilan adalah 8 kali

Dalam jurnal dengan praktik di lahan tidak


Analisis kasus
terdapat kesenjangan, terutama pada standar
jurnal yang dipilih
asuhan kehamilan dilakukan pemeriksaan
kehamilan minimal 4 kali selama hamil.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan kebidanan pada ibu hamil yang dilakukan pada NY. S dilakukan
sesuai dengan standar asuhan dengan penerapan 10 T, hal ini sesuai dengan teori
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan
praktik dilahan terkait asuhan kebidanan pada ibu hamil.

B. SARAN
1. Bagi penulis
Diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, wawasan, pengetahuan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. serta meningkatkan
kemampuan dalam menganalisa kesesuaian antara teori dengan praktik yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

2. Bagi Institusi STIKes Estu Utomo Boyolali


Diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan, wawasan dan
pemahaman mahasiswi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
serta kemamampuan mahasiswa dalam menganalisa kesesuaian antara teori
dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

3. Bagi Lahan Praktik


Diharapkan dapat dijadikan bahan tambahan informasi serta pengetahuan
apabila ada pembaruan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Juwitaningsih, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Semarang :
STIKes Ngudi Waluyo
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Selatan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
___________ .(2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan : Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
www.depkes.go.id
___________ (2016). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan : Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan www.depkes.go.id
___________ . (2017). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan www.depkes.go.id
Morissan.(2012). Metode Penelitian Survei.Jakarta : Kencana
Priyanti, dkk. 2020. Frekuensi Dan Faktor Risiko Kunjungan Antenatal Care.
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol 6,
No. 1
Sulistyawati,Ari. (2009).Asuhan Kebidanan pada Masa Khamilan. Jakarta :
Salemba Medika
Syafrudin, Hamidah. (2009).Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Trirestuti, C., Dewi, P. (2018). Buku Ajar Asuhan Kebidanan 2. Jakarta : CV
Trans Info Media
Tyastuti S & Wahyuningsih. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan . Jakarta :
Pusdik SDM Kesehatan
Vianti & Hasanah. 2022. Edukasi Pelayanan Kehamilan selama Covid-19. Jurnal
ABDIMAS- HIP Vol 3 No 1
Yulizawati, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Padang:
CV. Rumahkayu Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai