Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Praktik


Klinik Stase XI (Praktk Manajemen Kebidanan Dalam Pelayanan Kebidanan) di
Program Studi Profesi Kebidanan

Disusun Oleh :

ASTI SITI FUJIANTI


NIM. P20624821007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATANTASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah


memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat membuat dan
menyelesaikan Laporan Stase 11
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktik Kebidanan
Patologis dalam Program Profesi Bidan. Laporan Pendahuluan ini bisa
diselesaikan tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
masukan-masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Hj Ani Radiati R, S.Pd, M.Kes, selaku direktur Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
2. Nunung Mulyani,APP,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
3. Dr. Meti Widiya Lestari, SST,M.Keb selaku ketua Program Studi Profesi
Bidan
4. Tim Penganggung Jawab Praktek Kebidanan Stase 11
5. Orang tua dan adik serta seluruh keluarga yang selalu memberi doa dan
dukungan baik moril ataupun materil.
6. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan
dan pengalaman. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan.Terimakasih.

Tasikmalaya, 10 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................3
C. Manfaat........................................................................................3
BAB II ANALISA SITUASI PUSKESMAS
A. Data Umum.................................................................................4
B. Data Wilayah...............................................................................5
C. Data Kependudukan....................................................................6
D. Struktur Organisasi Puskesmas...................................................8
E. Sumber Daya Puskesmas............................................................10
BAB III KEGIATAN PUSKESMAS
A. Capaian Program.........................................................................15
B. Analisa Masalah..........................................................................19
C. Planning Of Action (POA)..........................................................24

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................25
B. Saran............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia kini adalah status
kesehatan masyarakat yang rendah, antara lain ditandai dengan angka
kematian ibu dan bayi yang tinggi serta masih banyak indikator pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA) yang belum ideal. Kesehatan ibu dan anak
(KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan dasar yang ada di puskesmas.
Tujuan umum program KIA ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi, untuk itu diperlukan
pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak setinggi-tingginya ( Peraturan Presiden
RI, 2012).
Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas
Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu
indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005 - 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas dalam pembangunan kesehatan (Renstra Tahun 2015-2019).
Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan
derajat kesehatan suatu wilayah.
Pemerintah berupaya bahu membahu membuat berbagai strategi untuk
akselerasi menurunkan AKI. Menurut data Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu
menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali
menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup dan menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup,
berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus ( SUPAS) 2015. (Depkes,
2016).

1
Untuk menunjang keberhasilan upaya-upaya kesehatan maka
pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat
(Pusekesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya diwilayah
kerja dan pembagian waktu kerjanya.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) selalu menjadi fokus utama
dalam pelayanan kesehatan terutama bagi Puskesmas. Kesehatan ibu, bayi,
dan balita menjadi hal yang penting untuk diperhatikan karena ibu, bayi dan
balita termasuk dalam penduduk yang rentan terhadap penyakit. Selain itu,
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita ( AKABA) merupakan indikator derajat kesehatan suatu
Negara. Banyak program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam pelayanan KIA. pemecahan masalah penurunan AKI dan
AKB dilakukan melalui intervensi yang terbukti efektif di Srilangka yaitu
semua persalinan harus di fasilitas kesehatan (Kementrian Kesehatan RI,
2010). Persalinan di fasilitas kesehatan harus didukung oleh tenaga kesehatan
yang kompeten, fasilitas kesehatan yang memenuhi standart operasional,
manajemen program yang efektif dan dukungan penuh dari semua pengampu
(Stakeholder) terkait (Permenkes No 71 Tahun 2013).
Sementara itu, akses terhadap pelayanan kesehatan meningkat selama
tahun 2021 meskipun pandemi covid-19 yang ditunjukkan jumlah persalinan
di fasilitas (111,3%) dan cakupan pemeriksaan kehamilan pertama (K1)
103%. Cakupan pemeriksaan kehamilan 4 kali (K4) naik dari 105,7%

2
pelayanan Ante Natal Care (ANC) di Indonesia mengacu pada rekomendasi
WHO tahun 2001 untuk melakukan minimal 4 kali kunjungan yang disebut
sebagai Focused Antenatal Care (FANC) Model. Pelayanan antenatal
termasuk Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tingkat Kabupaten/Kota di
bidang kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
yang pencapaiannya diwajibkan 100%. tentang Administrasi Kependudukan.
Diharapkan setiap ibu hamil sudah memiliki jaminan kesehatan sejak awal.
Sesuai Permenkes No.741/Menkes/Per/VII/2008 tentang standar
pelayanan minimal bidang pelayanan kesehatan di Kabupaten/Kota yaitu
cakupan kunjungan ibu hamil K4 (96%), cakupan pertolongan persalinan oleh
bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (100%),
cakupan pelayanan nifas (93%) , cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi yang
dirujuk (85%),cakupan kunjungan neonatus (98%), cakupan kunjungan bayi
(97%), cakupan neonatus komplikasi tertangani ditangani (84%). Salah satu
yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran
hidup.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan
dalam lingkup manajemen pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya situasi Puskesmas
b. Teridentifikasinya kegiatan Puskesmas
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetahuan dan mampu mengaplikasian teori yang telah
didapatkan selama kegiatan perkuliahan ke dalam kehidupan nyata,
sehingga mampu mengaplikasikan manajemen dalam pelayanan
kebidanan.

3
BAB II
ANALISA SITUASI PUSKESMAS

A. Data Umum
1. Sejarah
Di wilayah kecamatan Mangkubumi terdapat dua puskesmas induk
yaitu UPTD Puskesmas Mangkubumi dengan 5 kelurahan wilayah kerja
dan UPTD Puskesmas Sambongpari dengan 3 kelurahan wilayah kerja.
UPTD Puskesmas Mangkubumi awalnya dibangun pada tahun 1982
dengan sesuai standar Puskesmas non rawat inap satu lantai, pada tahun
2016 dilakukan renovasi menjadi dua lantai dan ditambah bangunan baru
untuk ruang persalinan 24 jam pada tahun 2019.
2. Status Puskesmas
UPTD Puskesmas Mangkubumi ditetapkan menjadi puskesmas
perkotaan non Rawat Inap berdasarkan Peraturan Walikota Tasikmalaya
Nomor 50 tahun 2019 tentang Penetapan Kategori dan Jaringan Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas
Kesehatan kota Tasikmalaya, dengan ijin operasional puskesmas
berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Tasikmalaya Nomor :
440/3780/PKM/DPMPTSP/X/2019.

Peta Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Mangkubumi

4
B. Data Wilayah
UPTD Puskesmas Mangkubumi terletak pada -7,348611 LU (Lintang
Utara) dan 108,178122 (LS) Lintang Selatan dan beralamat di Jalan Cigantang
– Mangkubumi Kota Tasikmalaya No. Telepon (0265) 73524703 Kode Pos
46181.UPTD Puskesmas Mangkubumi merupakan Puskesmas dengan Kriteria
Puskesmas Perkotaan dengan Jenis Pelayanan Non Rawat Inap. Dengan
Wilayah Kerja :
1. Kelurahan Mangkubumi
2. Kelurahan Cigantang
3. Kelurahan Karikil
4. Kelurahan Cipari
5. Kelurahan Cipawitra
Kecamatan Mangkubumi merupakan pintu gerbang Kota Tasikmalaya
dari sebelah barat yang berbatasan dengan Kecamatan Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya. UPTD Puskesmas Mangkubumi terletak di wilayah Kecamatan
Mangkubumi Pemerintahan Kota Tasikmalaya dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Kec. Bungursari
b. Sebelah Selatan : Kec. Kawalu
c. Sebelah Timur : Kec. Cihideung
d. Sebelah Barat : Kec Singaparna

5
Secara Administratif Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mangkubumi
termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya
dengan luas wilayah 1.483,47 km2. Terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu
Kelurahan Mangkubumi dengan luas wilayah 335 km2, Kelurahan Cigantang
dengan luas wilayah 301,63km2, Kelurahan Cipari dengan luas wilayah
283,4km2, Kelurahan Karikil dengan luas wilayah 267km2 dan Kelurahan
Cipawitra dengan luas wilayah 299,44 km2 terdiri dari 62 RW dan 266 RT.
UPTD Puskesmas Mangkubumi dalam 5 tahun terakhir merupakan
daerah dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk yang bertambah jumlah
penduduk pada tahun 2015 sebanyak 46.821 jiwa, pada tahun 2016 sebanyak
47.328 jiwa, pada tahun 2017 sebanyak 47.813 jiwa, pada tahun 2018 sebanyak
48.301 jiwa, pada tahun 2019 sebanyak 48.912 jiwa, pada tahun 2020 sebanyak
49.419 jiwa. Dan pada tahun 2021 sebanyak 52.593 jiwa.

C. Data Kependudukan
Angka pertumbuhan penduduk tersebut hanya didasarkan kepada jumlah
angka kelahiran, kematian, yang datang serta yang pergi keluar daerah karena
alasan pekerjaan. Gambaran pertambahan penduduk UPTD Puskesmas
Mangkubumi dapat dilihat pada gambar berikut ini ;

Pertambahan penduduk UPTD Puskesmas Mangkubumi


Tahun 2015 – 2021

Pertambahan Jumlah Penduduk


54000 52593
53000
52000
51000
50000 49419
48912
49000 48301
47813
48000 47328
47000
46000
45000
44000
2016 2017 2018 2019 2020 2021

Series 1

6
Perempuan Laki-laki
50.4% 49.6%

UPTD Puskesmas Mangkubumi pada Tahun 2021 dengan jumlah


keseluruhan penduduk laki-laki sebesar 24.465 jiwa (49,6%) dan penduduk
perempuan sebanyak 24.878 jiwa (50,4%) . Jenis kelamin sangat berpengaruh
terhadap jenis penyakit, derajat kesehatan, penanganan dan pelayanan
kesehatan.

Puskesmas Mangkubumi merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas


Kesehatan Kota Tasikmalaya yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mangkubumi di
kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Berdasarkan karakteristik wilayah,
Puskesmas Mangkubumi termasuk wilayah perkotaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Non Rawat
Inap.

Puskesmas sesuai dengan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya. Melaksanakan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya
disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

7
perseorangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat (1), Puskesmas memiliki fungsi:

1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan


2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
UPTD Puskesmas Mangkubumi Kota tasikmalaya berlokasi di Jalan
Cigantang Kelurahan Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota
Tasikmalaya, E-mail : pkm.mkbumi@gmail.com, Telp. 0265-3164980 kode
pos 46181. Wilayah kerja Puskesmas Mangkubumi sebanyak 5 kelurahan di
wilayah kecamatan Mangkubumi. UPTD Puskesmas Mangkubumi didukung
jejaring dibawahnya sebanyak 4 Puskesmas Pembantu (Pustu), 1 poskesdes,
68 Posyandu Balita, 1 Posyandu Remaja dan 11 Posyandu Lansia.
Pada Tahun 2017 Puskesmas Mangkubumi meraih sertifikat ISO
9001:2005 dilajutkan dengan akreditasi Puskesmas pada tahun 2018 dengan
akreditasi madya.

D. Struktur Organisasi Puskesmas


Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan
Pelayanan Masyarakat, UPTD Puskesmas Mangkubumi Kota Tasikmalaya
ditunjang dengan rincian Struktur Organisasi sebagai berikut :

1) Kepala Puskesmas
2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas terdiri dari :
a. Pelaksana Koordinator Tim Manajemen Puskesmas
b. Pelaksana Sistem Informasi Puskesmas
c. Pelaksana Bendahara Penerimaan
d. Pelaksana Bendahara Pengeluaran
3) Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan
4) Penanggung Jawab Keselamatan Pasien
5) Penanggung Jawab PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
6) Penanggung jawab Mutu

8
a. Audit Internal
b. Keluhan Pelanggan
c. Mutu Admen
d. Mutu UKM
e. Mutu UKP
7) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perkesmas.
Penanggung jawab UKM bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang
terbagi dalam :
(1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a. Pelaksana Promosi Kesehatan
b. Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c. Pelaksana Gizi
d. Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana (KB)
e. Pelaksana Pencegahan dan pengendalian Penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Masyarakat
g. Pelayanan Kesehatan Haji
(2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
d. Pelayanan Kesehatan Olahraga
e. Pelayanan Kesehatan Indera
f. Pelayanan Kesehatan Lansia
g. Pelayanan Kesehatan Kerja
h. Pelayanan Kesehatan CA Cervik
i. Pelayanan Kesehatan Kusta
j. Pelayanan Kesehatan UKS
k. Pelayanan Kesehatan UKGMD
l. Pelayanan Kesehatan PIS-PK
m. Pelayanan Kesehatan UKGS

9
8) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan
Laboratorium
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan KIA – KB
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi
f. Kefarmasian
g. Pelayanan Persalinan
h. Pelayanan Laboratorium
i. Pelayanan Pendaftaran
j. Pelayanan Rekam Medik
k. Pelayanan MTBS
l. Pelayanan DOTS
9) Penanggung Jawab ,Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas
(1) Puskesmas Pembantu (Pustu)
a. Penanggung Jawab Pustu Cigantang
b. Penanggung Jawab Pustu Karikil
c. Penanggung Jawab Pustu Cipari
d. Penanggung Jawab Pustu Cipawitra
(2) Bidan Kelurahan (BidLur)
a. Bidlur Mangkubumi
b. Bidlur Cigantang
c. Bidlur Karikil
d. Bidlur Cipari
e. Bidlur Cipawitra
(3) Puskesmas Keliling

E. Sumber Daya Puskesmas


1. Sumber Daya Manusia

10
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di lingkup UPTD Puskesmas
Mangkubumi Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 sebanyak 48 orang.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
Jumlah Ketenagaan Di UPTD Puskesmas Mangkubumi
J
U
M
NO JENIS PROFESI KET
L
A
H
Dokter Umum 2 1 PNS, 1
o Non PNS
ra
n
g
Dokter Gigi 1 PNS
o
ra
n
g
Apoteker 1 PNS
o
ra
n
g
Bidan 1 PNS
8
o
ra
n
g

11
Perawat 1 PNS
4
o
ra
n
g
Therafis Gigi Mulut 2 PNS
o
ra
n
g
Tenaga Gizi 2 1 PNS, 1
o Non PNS
ra
n
g
Tenaga Sanitasi 2 1 PNS, 1
o Non PNS
ra
n
g
Kesehatan Masyarakat 0 -
o
ra
n
g
Ahli Teknologi 1 PNS
Laboratorium Medik o
ra
n

12
g
Tenaga Akuntansi 1 Non PNS
o
ra
n
g
Tenaga Tehnis 1 1 PNS
Kefarmasian o
ra
n
g
Tenaga Administrasi 2 PNS
o
ra
n
g
Tenaga Promotor 1 Non PNS
Kesehatan o
ra
n
g
Pekarya 0 -
o
ra
n
g
Tenaga IT 0 -
o
ra
n

13
g
Security 0 -
o
ra
n
g
Supir Ambulans 0 -
o
ra
n
g
Tenaga Rekam Medik 0 -
o
ra
n
g
Jumlah 4 43 PNS,5
8 Non PNS
o
ra
n
g
Sumber Data : Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

Jumlah Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Mangkubumi


sebanyak 48 orang, dengan rincian tenaga Kesehatan di Puskesmas Induk
sebanyak 36 orang, tenaga kesehatan di Pustu Cigantang sebanyak 3 orang,
tenaga Kesehatan di Pustu Karikil sebanyak 3 orang, tenaga Kesehatan di
Pustu Cipari sebanyak 3 orang, tenaga Kesehatan di Pustu Cipawitra
sebanyak 3 orang.

14
Adapun jumlah tenaga kesehatan menurut jenis profesi sebagai
berikut:

Jumlah Tenaga Kesehatan menurut Jenis Profesi

JUMLA
NO JENIS PROFESI
H
Dokter Umum 2 orang
Dokter Gigi 1 orang
Apoteker 1 orang
Bidan 18
orang
Perawat 14
orang
Therafis Gigi Mulut 2 orang
Tenaga Gizi 2 orang
Tenaga Sanitasi 2 orang
Kesehatan Masyarakat 0 orang
Ahli Teknologi Laboratorium Medik 1 orang

Tenaga Akuntansi 1 orang

Tenaga Tehnis Kefarmasian 1 orang

Tenaga Administrasi 2 orang

Tenaga Promotor Kesehatan 1 orang

Jumlah 48
orang
Sumber Data : Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

15
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan analisis beban kerja dibandingkan banyaknya SDM
yang ada, jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan, diantaranya masih
kekurangan untuk tenaga Kesehatan Masyarakat 1 orang, tenaga ahli
teknologi laboratorium medik 1 orang dan tenaga rekam medik 1 orang.
sedangkan dari segi kualitas dan kualifikasi pendidikan masih kurang
merata, khususnya untuk tenaga-tenaga fungsional kesehatan. Sumber
Daya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Mangkubumi kota Tasikmalaya terdiri dari fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) yaitu Puskesmas dan jaringannya serta jejaring. Berikut
rincian data fasilitas kesehatan di UPTD Puskesmas Mangkubumi kota
Tasikmalaya.

Data Fasilitas kesehatan


Tahun 2021
NO JENIS FASIILITAS KESEHATAN JUMLAH
Puskesmas 1 Buah
Puskesmas Pembantu 4 Buah
Pusling -
Klinik Swasta 2 Buah
Poskesdes -
Pos UKK 2 Buah
Bidan Praktek Mandiri 14
Orang
10Posyandu 68
Poyand
u
11Apotek 7
Apotek
12Perawat Praktek Mandiri 14
Orang

16
Sumber Data : Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

3. Sarana Kesehatan
Jenis Sarana Kesehatan
Jenis Sarana Kesehatan
No Kelurahan PKM/ Posk Posbind Posbind Posyan Poned
Pustu estre u PTM u Lansia du
n
1 Mangkubumi 1 1 2 18 1
2 Cigantang 1 1 2 12
3 Karikil 1 1 4 12
4 Cipari 1 2 13
5 Cipawitra 1 1 1 1 13
Jumlah 5 1 4 11 68 1

Dari tabel diatas diketahui bahwa di setiap kelurahan sudah


tersedia sarana kesehatan baik puskesmas induk, poskestren, posbindu
PTM, posbindu lansia, posyandu serta poned.

17
BAB III
KEGIATAN PUSKESMAS

A. Capaian Program
Capaian Program KIA-KB

Tahun 2020 Tahun 2021

No Indikator Kesen-
Targe Reali- Reali- Kesen-
Target
t sasi jangan sasi jangan

1 Kunjungan K1 100% 100,8 +0,8 100% 103 ±2,2

2 Kunjungan K4 96% 100,3 +4,3 96% 105,7 ±5,3

3 Risti Nakes 20% 94,2 +74,2 20% 107,6 ±13.4

4 Risti Masy. 20% 84,3 +64,3 20% 80,8 ±3,5

Komplikasi
5 85% 142,9 +57,9 85% 189 ±46,1
Kebidanan

6 Linakes 92% 101,9 +9,9 92% 111,3 ±9,4

7 KF1 93% 102 +9 93% 110,7 ±8.7

8 KF3 93% 99,8 +6,8 93% 113,5 ±13,7

9 Kunjungan N1 98% 86,96 -11,04 98% 92 ±5,1

Kunjungan N3 103,8
10 95% +8,89 95% 118 ±14,2
9

Komplikasi
110,6
11 neonatal 84% 26,6 84% 25,4 ±82,5
0
tertangani

12 Kunj. By ke-4 97% 93,14 -3,86 97% 107,9 ±14,8

13 Kunj. By ke-8 92% 34,69 57,31 92% 112,9 ±78.3

14 KB Aktif 84% 87,80 +3,8 84% 93,36 ±9,36

Sumber : Program KIA UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

18
Data Persalinan, Kelahiran dan Kematian

Penolong
BBL BBLR
Persalinan
Total
L
No Kelurahan Kelahira
M Nor BB Non
n
mal H M Nakes
LR Nakes

1 Mangkubumi 281 0 278 7 6 0 281 0

2 Cigantang 190 0 190 1 0 0 190 1

3 Karikil 164 0 162 5 6 0 164 0

4 Cipari 163 0 162 12 6 0 163 0

5 Cipawitra 158 0 158 5 5 0 158 0

Jumlah 956 0 951 30 23 0 956 1

Sumber : Program KIA UPTDPuskesmas Mangkubumi Tahun 2021

Data Persalinan

Jml Kelahiran
Sasaran Total
N0 Kelurahan %
Proyeksi kelahiran
Nakes %

1 Mangkubumi 261 281 117,6 281 117,6

2 Cigantang 185 190 108,6 190 108,6

3 Karikil 163 164 109,3 164 109,3

4 Cipari 160 163 107,2 163 107,2

5 Cipawitra 142 158 110,5 158 110,5

Jumlah 911 956 111,3 927 111,3

Sumber : Program KIA UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

19
Data Kematian

Jumlah Kematian
No Kelurahan Lahir Mati
Neo Bayi Balita Ibu

1 Mangkubumi 0 2 0 0 1

2 Cigantang 0 1 0 0 1

3 Karikil 0 1 0 0 1

4 Cipari 0 3 0 1 1

5 Cipawitra 0 2 0 0 0

Jumlah 0 9 0 1 1

Sumber : Program KIA UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

Sebab Kematian

N0 Sebab kematian Jml

1 BBLR 0

2 IUFD 13

3 Asfiksi Berat 5

4 Penyakit Jantung 1

5 VDRL Positif 2

6 PCR Positif 1

7 ARDS 1

Jumlah 23

Sumber : Program KIA UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

20
Sasaran KB Aktif

No Alat Kontrasepsi Jumlah

1 IUD 1496

2 MOW 164

3 MOP 60

4 Implan 405

5 Suntik 4769

6 Pil 1221

7 Kondom 210

Jumlah

Sumber : Program KIA/KB UPTD PuskesmasMangkubumiTahun 2021

Data Peserta KB Aktif UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

No Alat Kontrasepsi Jumlah %

1 IUD 1496 16,7

2 MOW 164 1,8

3 MOP 60 0,67

4 Implan 405 4,54

5 Suntik 4769 53,7

6 Pil 1221 13,6

7 Kondom 210 2,3

Jumlah 8352 93,6

Sumber : Program KIA/KB UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

21
Sandingan Peserta KB Aktif dan Baru

UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

Peserta KB Baru Peserta KB Aktif


Jumlah
No Kelurahan
PUS
Jumlah % Jumlah %

1 Mangkubumi 2485 320 12,8 2159 86,8

2 Cigantang 1822 226 12,4 1774 97,3

3 Karikil 1554 175 11,2 1618 104,1

4 Cipari 1575 182 11,5 1339 85

5 Cipawitra 1481 171 11,5 1435 96,8

Jumlah 8917 1074 12,04 8325 93,3

Sumber : Program KIA/KB UPTD Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021

B. Analisa Masalah
1. Curah Pendapat ( Brainstorming)
Dari hasil Brainstorming dengan staff Puskesmas Mangkubumi
ditemukan beberapa masalah di lapangan, diantaranya :
a. Masalah dalam Input
1) Belum terdapatnya program khusus mengenai pemantauan
kesejahteraan janin untuk ibu hamil dengan komplikasi
b. Masalah dalam Proses
1) Pemeriksaan kesejahteraan janin hanya dilakukan ketika ibu
hamil memeriksaan kehamilannya ke puskesmas
2) Memberikan edukasi mengenai pemantauan gerakan janin pada
ibu hamil saat sedang dirumah
c. Masalah dalam Output
1) Hanya dilakukannya pemeriksaan kesejahteraan janin di
puskesmas, bidan, posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya.

22
2) Kurangnya pengetahuan ibu hamil dengan komplikasi dalam
melakukan pemantauan kesejahteraan janin
d. Outcome
1) Terdapat peningkatan kasus kejadian IUFD pada tahun 2019-
2021 di puskesmas mangkubumi
2. Konfirmasi Masalah dengan Data
Di wilayah kerja puskesmas mangkubumi kota tasikmalaya angka
kejadian kasus IUDF pada tahun 2019 sebanyak 1 orang, pada tahun 2020
sebanyak 6 orang dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2021
yaitu sebanyak 13 kasus. Penyebabnya sebagian besar karena ibu hamil
dengan komplikasi seperti ibu hamil dengan hipertensi, demam, penyakit
sifilis, solusio plasenta dan lain sebagainya.
3. Pernyataan Masalah
a. Tidak adanya program khusus mengenai cara pemantauan
kesejahteraan janin pada ibu hamil dengan komplikasi untuk
mendeteksi dini masalah pada janin.
b. Kurang pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan pemantauan
kesejahteraan janin
c. Meningkatnya angka kejadian kasus IUFD di wilayah kerja
Puskesmas Mangkubumi
4. Penentuan Prioritas Masalah
Analisis SWOT Untuk Menentukan Prioritas Masalah

No Kriteria S W O T

Masalah
1 Tidak adanya Mudahnya Kurang Tersedianya Kurang
program khusus tenaga optimalnya SDM melalui optimalnya
mengenai cara Kesehatan pemeriksaan beberapa pelayanan
pemantauan dalam pemantauan kegiatan baik Kesehatan di
kesejahteraan membuat kesejahteraan itu pelatihan puskesmas

23
janin pada ibu program janin pada ibu maupun
hamil dengan khusus hamil dengan penyuluhan
komplikasi mengenai komplikasi
untuk pemantauan
mendeteksi dini kesejahteraan
masalah pada janin pada ibu
janin. hamil
2 Kurang Mudahnya ibu Hanya Adanya Adanya
pengetahuan ibu hamil diberikan beberapa cara keterlambatan
hamil tentang memperoleh edukasi untuk dalam
cara melakukan informasi tentang cara melakukan mendeteksi dini
pemantauan tentang cara pemantauan pemantauan masalah yang
kesejahteraan melakukan kesejahteraan kesejahteraan terjadi pada
janin pemantauan janin oleh janin yang janin
kesejahteraan tenaga dapat
janin kesehatan dilakukan oleh
ibu hamil
3 Meningkatnya Ibu hamil Belum Melakukan Meningkatnya
angka kejadian dengan terdapatnya pemantauan angka kematian
kasus IUFD di komplikasi program kesejahteraan neonatal di
wilayah kerja rentan inovasi khusus janin secara wilayah kerja
Puskesmas terjadinya untuk maksimal puskesmas
Mangkubumi masalah pada pemantauan kepada ibu mangkubumi
janin kesejahteraan hamil dengan
janin bagi ibu komplikasi
hamil dengan
komplikasi

24
5. Penetapan Prioritas Alternative Pemecahan Masalah
Efektivitas Efisiensi Skor Prioritas

No Kriteria Efektivitas Efisiensi Skor Prioritas


Masalah M I V C Nilai Ranking
1 Tidak adanya program 4 3 3 3 13 I
khusus mengenai cara
pemantauan
kesejahteraan janin pada
ibu hamil dengan
komplikasi untuk
mendeteksi dini masalah
pada janin.
2 Kurang pengetahuan ibu 4 3 2 2 11 II
hamil tentang cara
melakukan pemantauan
kesejahteraan janin
3 Meningkatnya angka 4 1 1 1 7 III
kejadian kasus IUFD di
wilayah kerja
Puskesmas
Mangkubumi

Keterangan
M : Kesesuaian (Magnitude)
I : Secara Ekonomis Murah (Important)
V : Dapat Diterima (Vunerabillity)
C : Tersedia Sumber Daya (Cost)

Nilai

25
1 : Biaya sangat murah/sangat mudah dilaksanakan
2 : Biaya murah/mudah dilaksanakan
3 : Biaya cukup murah/cukup mudah dilaksanakan
4 : Biaya mahal/sulit dilaksanakan

Berdasarkan formula perhitungan diatas maka nilai tertinggi


dengan skor 13 adalah tidak adanya program khusus mengenai cara
pemantauan kesejahteraan janin pada ibu hamil dengan komplikasi untuk
mendeteksi dini masalah pada janin dan kedua dengan skor 11 Kurang
pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan pemantauan kesejahteraan
janin. Merupakan hal yang saling berhubungan sehingga kedua kriteria
masalah tersebut dapat dijadikan dasar pembuatan program atau inovasi
pada manajemen puskesmas, atau perbaikan pada program yang telah
dilaksanakan

C. Planning Of Action (POA)

Planning Of Action (POA)

No Masalah Tujuan Solusi Indikator Waktu Penanggung


Keberhasilan Jawab
Tidak adanya Untuk Membuat Terbuatnya Sesuai Penanggung
program membuat kartu program jadwal jawab
khusus program pemantauan khusus untuk jam kerja petugas
mengenai inovasi dalam kesejahteraan pemantauan puskesmas kesehatan,
cara melakukan janin untuk kesejahteraan dokter,bidan,
pemantauan pemantauan ibu hamil janin dengan dan kader
kesejahteraan kesejahteraan dengan menggunakan
janin pada janin dan komplikasi kartu
ibu hamil untuk pemantauan
dengan meningkatkan untuk ibu
komplikasi pengetahuan hamil dengan
untuk ibu hamil komplikasi

26
mendeteksi dalam
dini masalah melakukan
pada janin pemantauan
dan Kurang kesejahteraan
pengetahuan janin
ibu hamil
tentang cara
melakukan
pemantauan
kesejahteraan
janin

27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari proses analisis masalah diatas ditemukan beberapa kriteria
masalah yang dikerucutkan dengan menggunakan skala prioritas. Setelah
dilakukan perhitungan diperoleh masalah prioritas berupa Tidak adanya
program khusus mengenai cara pemantauan kesejahteraan janin pada ibu
hamil dengan komplikasi untuk mendeteksi dini masalah pada janin dan
Kurang pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan pemantauan
kesejahteraan janin. Dengan ditemukannya permasalahan tersebut penulis
tertarik untuk membuat sebuat program inovasi berupa membuat kartu khusus
untuk pemantauan kesejahteraan janin dalam mendeteksi dini masalah pada
janin.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan praktik manajemen dalam
pelayanan kebidan yang sesuai dengan teori yang ada dalam memberikan
pelayanan kepada klien, sehingga manajemen pelayanan kebidanan yang
dilakukan bisa mendapatkan hasil yang optimal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya praktik manajemen dalam pelayanan kebidanan diagendakan
lebih sering agar generasi selanjutnya dapat memahami manajemen
pelayanan yang harus diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi
dilapangan dalam melakukan pelayanan kepada pasien
3. Bagi Tempat Praktik
Bagi bidan sebagai pelaksana pelayanan Kesehatan diharapkan dapat
melaksanakan manajemen pelayanan kebidan dengan optimal

28
DAFTAR PUSTAKA

Puskesmas Mangkubumi. 2021. Rekap Laporan PWS KIA Wilayah Kerja


Puskesmas Mangkubumi Tahun 2021. Tasikmalaya.
Puskesmas Mangkubumi. 2021. Profil UPTD Puskesmas Mangkubumi
Tahun
2021. Tasikmlaya.
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2016. Profil Kesehatan Jawa Barat. Dinas Kesehatan
Jawa Barat.
Gavi. 2016. Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian
Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2016. Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif.
Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2015. Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif.

29

Anda mungkin juga menyukai