Anda di halaman 1dari 29

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG PERAWATAN

PAYUDARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian dan Statistik Dasar

Disusun Oleh :

Shofia Najma Fauzia (P17324115014)

Jalur Umum II – B

JURUSAN D – III KEBIDANAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat
Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan Payudara di Wilayah Kerja Puskesmas
Garuda”. Laporan proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
salah satu tugas kuliah metodologi penelitian dan statistik dasar. Penulis menyadari dalam
penyusunan proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Pembimbing dalam pembuatan proposal penelitian yang telah memberikan


bimbingan, arahan, maupun motivasi dalam penyelesaian proposal penelitian ini
yaitu Ibu Kurniaty Ulfah S,ST,M.Keb
2. Dosen mata kuliah metodologi penelitain dan statistik dasar yang telah memberikan
bimbingan dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
3. Kepada orang tua yang turut membantu baik secara dukungan moril maupun
materiil.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang turut membantu memberikan dukungan dalam
penyelesaian proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal penelitian ini tidak luput dari
berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan di kesempatan yang akan datang.

Bandung, Juni 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL & BAGAN ...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 4

2.1 Pengetahuan ........................................................................................................ 4

2.2 Konsep Dasar Nifas ............................................................................................. 6

2.3 Konsep Dasar Perawatan Payudara .................................................................... 7

2.4 Kerangka Teori ..................................................................................................... 11

2.5 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................................ 12

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 13

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................... 13

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ............................................................... 13

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 13

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................................... 14

3.5 Definisi Operasional ............................................................................................. 15

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 16

3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 16

3.8 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ........................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

JURNAL TERKAIT

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.5 Definisi Operasional .................................................................................... 15

DAFTAR BAGAN

2.4 Kerangka Teori...................................................................................................... 11

2.5 Kerangka Konsep .................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang Masalah


Angka kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil survey demografi dan
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 memperlihatkan bahwa AKB sebesar 32
kematian per 1000 kelahiran hidup. Di tahun yang sama WHO mencatat angka AKB
di dunia sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini lebih rendah dibanding AKB
yang direncanakan pada target MDG’s yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI
2013).
UNICEF memperingatkan bahwa 77 juta bayi yang tidak menerima ASI pada
jam-jam pertama yang penting setelah lahir berisiko besar meninggal dalam waktu
satu bulan. UNICEF mencatat lebih dari 800.000 nyawa akan diselamatkan jika
semua bayi hanya diberi ASI dari saat mereka lahir sampai usia enam bulan
(UNICEF 2010).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh World Health Organization
(WHO) pada tahun 2013 menyatakan bahwa baru sekitar 35% bayi usia 0-6 bulan di
dunia yang diberikan ASI ekslusif.
Menurut SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2007
cakupan ASI masih 53,5% pemberian ASI kepada bayi satu jam paska persalinan
hanya 9%, sedangkan pemberian ASI kepada bayi pada hari pertama setelah
kelahirannya adalah 51,7% (Infodatin Kemenkes, 2014).
Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1997-2007
memperlihatkan terjadinya penurunan prevalensi ASI ekslusif dari 40,2% pada tahun
1997 menjadi 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007 bahkan semakin
mengkhawatirkan dan turun menjadi 15,3% pada tahun 2010 (Riskesdas, 2013).
Post partum atau masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki
pengetahuan dan kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui anak. Perawatan
payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai
persiapan menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ
esensial penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi baru lahir sehingga perawatannya
harus dilakukan sedini mungkin. Dalam meningkatkan pemberian ASI pada bayi,

1
2

masalah utama dan prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi
serta dukungan agar merawat payudara pada saat menyusui bayinya. Pada saat
melahirkan sehingga menambah keyakinan bahwa mereka dapat menyusui bayinya
dengan baik dan mengetahui fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat
menyusui (Anwar, 2005 dalam Nur, 2012).
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa ketidaklancaran ASI banyak
dipengaruhi oleh perawatan payudara yang kurang. Oleh karena itu, perawatan
payudara sangat penting dilakukan bagi ibu yang telah melahirkan untuk mencegah
masalah-masalah yang timbul selama laktasi, seperti : pembengkakan payudara,
penyumbatan saluran ASI, dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan diatas,
lakukan perawatan payudara selama menyusui.
Ibu yang menyusui tidak akan mengalami kesulitan dalam pemberian ASI
bila sejak awal telah mengetahui bagaimana perawatan payudara yang tepat dan
benar. Apabila selama menyusui ibu tidak melakukan perawatan payudara dan
perawatan tersebut hanya dilakukan sewaktu di rumah sakit, maka akan
menimbulkan beberapa permasalahan, seperti ASI tidak keluar atau ASI keluar
setelah beberapa hari kemudian, puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit
menghisap, produksi ASI sedikit, dan tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada
payudara, payudara bengkak, bernanah, dan muncul benjolan di payudara. Dan
akibatnya bayi pun tidak mau menyusu atau minum ASI ibunya, padahal pemberian
ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi
umur kurang dari 6 bulan, selain itu juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung
semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6
bulan pertama kehidupannya. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan
makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna
memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI). Jika bayi tidak mau minum ASI, maka kebutuhan gizi bayi tidak akan
terpenuhi secara baik dan bayi akan mudah terkena penyakit (Saryono dan
Pramitasari, 2009 dalam Nur, 2012).
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah memberikan
pengarahan tentang perawatan payudara kepada ibu menyusui sedini mungkin,
melakukan Health Education melalui penyuluhan-penyuluhan pada ibu hamil yang
disertai demonstrasi cara perawatan payudara sebelum dan setelah melahirkan
dengan benar, serta peragaan tentang perawatan payudara pada saat kontrol
3

kehamilan dan kunjungan masa nifas, dimana penyuluhan tepat pada waktu ibu
mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan
informasi keterpaduan menalar ilmiah dan sistematis (Anwar, 2005 dalam Nur, 2012).
Upaya ini dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam perawatan payudara
secara baik dan benar sebagai upaya preventif terhadap masalah menyusui sehingga
proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan merupakan upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi (Saryono dan Pramitasari, 2009). Dari
uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti ꞌꞌGambaran Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Partum tentang Perawatan Payudaraꞌꞌ.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah ꞌꞌ Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu post partum tentang
perawatan payudara? ꞌꞌ.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan ibu post partum tentang perawatan payudara.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum tentang
perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Garuda pada
tingkat pengetahuan baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum tentang


perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Garuda pada
tingkat pengetahuan cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum tentang


perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Garuda pada
tingkat pengetahuan kurang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia yakni pengelihatan, pendengaran, penciuman, rabadan rasa. Pengetahuan
atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2010).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting bagi terbentuknya


tindakan seseorang. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai
6 tingkatan menurut Notoatmoajo (2010). yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari. Mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
mengetahaui apa yang dipelajari, antara lain :menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan lain sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men jelaskan secara


benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan meteri
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi
yang dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,
dan sebagainya terhadap obyek yang di pelajari.

4
5

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari


pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat di artikan
sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisisa dalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek
dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu stuktur organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat melalui penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.

5) Sintesis (synthensis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau


menghubung akan bagian-bagian didalam bentuk suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sentesis adalah suatu kemampuan menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau


penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian ini di dasar
kanpa dasuatu kriteria yang ditentukan sendiri menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang


menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subyek penelitian atau
responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur untuk
dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas.
6

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Umur
Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan
pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu
pengetahuan akan berkurang.

2) Pendidikan
Pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang terhadap informasi
yang diterimanya. Dengan pendidikan yang cukup baik terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa,
lebih baik dan matang pada diri individu.

3) Pengalaman
Berdasarkan fikiran kritis pengalaman yang disusun secara sistematis oleh
otak maka hasilnya adalah ilmu pengetahuan. Semua pengalaman pribadi
merupakan sumber pengetahuan untuk menarik kesimpulan dari
pengalaman.

4) Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang,
sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat
pengetahuan akan tinggi, sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga
(Notoatmodjo, 2012).

2.2 Konsep Dasar Nifas

2.2.1 Pengertian Nifas

Nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira
minggu menurut Sarwono (2005). Menurut Siti Nunung, Ade Siti dan Dewi
Laelatul (2013), nifas adalah masa yang dimulai setelah 2 jam postpartum
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil.
7

2.2.2 Pembagian masa terbagi menjadi 3 tahapan nifas menurut Marmi (2014),
yaitu
1) Poerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
2) Puerperium Intermedial yaitu suatu masa kepulihan menyeluruh dari
organ – organ reproduksi selama kurang lebih 6-8 minggu.
3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu apabila ibu
selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

2.2.3 Tujuan asuhan nifas menurut Saiffudin (2009), yaitu :

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi.


2) Melaksanakan skrining yang komperhensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.

2.3 Konsep Dasar Perawatan Payudara

2.3.1 Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat


payudara agar air susu keluar dengan lancar (Marmi, 2009).

2.3.2 Tujuan Perawatan Payudara, menurut Saryono dan Roischa Dyah (2009),
yaitu

1) Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi.


2) Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air
susu melalui pemijatan.
3) Mencegah bendungan ASI/pembengkakan payudara.
4) Melenturkan dan menguatkan puting.
5) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha
untuk mengatasi.
6) Persiapan psikis ibu menyusui.
8

2.3.3 Langkah-langkah Perawatan Payudara

Indikasi perawatan payudara ini dilakukan pada payudara yang tidak


mengalami kelainan dan yang mengalami kelainan seperti bengkak, lecet,
dan putting inverted (putting tidak menonjol atau masuk ke dalam). Cara
pemijatan payudara pada ibu menyusui yang dilakukan 2 kali sehari sejak
hari kedua pasca persalinan. Menurut Saryono dan Roischa Dyah (2009)
teknik melakukan perawatan payudara, antara lain :

1) Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan
dua atau tiga jari tangan kanan. Mulai dari pangkal payudara dan
berakhir dengan gerakan spiral pada daerah puting susu.
2) Selanjutnya buat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal
payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara.
3) Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara, unit dari tengah
ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya
perlahan, lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali. Variasi lainnya
adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan
empat jari lainnya di bawah, peras dengan lembut payudara sambil
meluncurkan kedua tang ke depan ke arah puting susu.
4) Posisi tangan pararel. Sangga payudara dengan satu tangan
sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari
arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar
30 kali, setelah itu letakkan satu tangan di sebelah atas adan satu lagi
dibawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah
puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai
semua bagian payudara terkena.

Adapun cara perawatan payudara yang sering dilakukan oleh tenaga


medis, yaitu :

1) Memasang handuk pada bagian perut bawah dan bahu sambil


melepaskan pakaian atas.
2) Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi minyak kelapa
atau baby oil selama 2-3 menit.
9

3) Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan melakukan


gerakan memutar dari dalam keluar.
4) Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian tengah puting dari sentral
keluar, apabila didapat puting susu inverted (puting susu menonjol)
lakukan penarikan.
5) Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil dan
melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua
payudara dengan gerakan ke atas , ke samping, ke bawah, ke depan
sambil menghentakkan payudara. Pengurutan dilakukan 20-30 kali.
6) Tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan melakukan
pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking, dilakukan sebanyak
20-30 kali. Lakukan pada kedua payudara.
7) Langkah selanjutnya dengan menggunakan sendi-sendi jari posisi
tangan mengepal, tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan
melakukan pengurutan dari pangkal ke arah puting. Lakukan sebanyak
20-30 kali pada tiap payudara.
8) Meletakkan waskom dibawah payudara dan menggunakan waslap yang
dibasahi air hangat.
9) Mengguyur payudara kurang lebihnya 5 kali kemudian di lap dengan
waslap bergantian dengan air dingin, masing-masing 5 kali guyuran
kemudian di akhiri dengan air hangat.
10) Mengeringkan payudara dengan handuk yang di pasang di bahu.
11) Memakai BH yang menopang payudara. (Saryono dan Roischa Dyah,
2009)

2.3.4 Teknik memijat payudara menurut Saryono dan Roischa Dyah (2009)

1) Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan gerakan ke


atas, menggunakan kedua telapak tangan.
2) Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang
dengan cara mengusap–usap dari segala arah menuju ketengah (puting
susu), kumpulkan daging payudara kearah tengah.
10

2.3.5 Manfaat Perawatan Payudara

1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu agar


terhindar dari infeksi.
2) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga bayi dapat
menyusu dengan baik.
3) Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar
4) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha-
usaha untuk mengatasinya.
5) Persiapan psikis ibu menyusui (Marmi, 2009).
11

2.4 Kerangka Teori

Tingkat pengetahuan
1. Tahu (Knowledge)
2. Memahami (Comprehension)
3. Menerapkan (Aplication)
4. Analisa (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
6. Evaluasi (Evaluation)

Perawatan payudara

1. Pengertian perawatan
payudara
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas 2. Tujuan perawatan
payudara
3. Langkah- langkah
perawatan payudara
4. Manfaat perawatan
payudara

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Sosial Ekonomi

Gambar 2.4 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Saryono dan Pramitasari Roischa, (2009)


12

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Baik

Pengetahuan Ibu nifas


tentang perawatan payudara Cukup

Kurang

Gambar 2.5 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei
yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi dimasyarakat dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif
tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang
(Notoatmojo, 2012). Penelitian ini menggambarkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara di Puskesmas Garuda Kota Bandung.

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan oleh peneliti dalam


melaksanakan penelitian (Hidayat, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Garuda Kota Bandung.

3.2.1 Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan oleh peneliti
dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat,2011). Penelitian ini
dilaksanakan bulan Mei – Juni 2017.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di wilayah kerja
Puskesmas Garuda Kota Bandung.

13
14

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian yang dilakukan peneliti mengambil sampel ibu nifas
mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas yang bersalin di wilayah
kerja Puskesmas Garuda.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel yang


digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel
akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Penelitian ini
menggunakan teknik sampel consecutive sampling. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Pada consecutive
sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan
terpenuhi.

3.3.4 Besaran Sampel

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indah Nugrahani


tahun 2015 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri adalah
sebagai berikut :

n = zα2 x p x q
d2
Diketahui :
p : 64,5% = 0,645
q : 1 – 0,645 = 0,355
zα : 1,645
d : 5% = 0,05

(1,645)2 x 0,645 x 0,355 = 2,706 x 0,228 = 246,7872 = 247 sampelnya=247


(0,05)2 0,0025

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2012). Variabel yang digunakan dalam
penelitian adalah variabel tunggal yaitu gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang perawatan payudara.
15

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mengidentifikasikan variabel secara operasional


berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2011).

Tabel 3.5 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala Kategori

Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui ibu Ordinal a) Baik, jika (x) >

ibu nifas nifas berkaitan dengan perawatan mean + 1SD

Tentang payudara, antara lain : b) Cukup, mean –

Perawatan 1. Pengertian perawatan payudara 1SD ≤ x ≤mean

payudara. 2. Tujuan perawatan payudara + 1SD

3. Manfaat perawatan payudara c) Kurang, (x) <

4. Alat-alat yang digunakan mean – 1SD

dalam perawatan payudara

5. Cara melakukan perawatan

Payudara

(Sumber Riwidikdo, 2010)


16

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu memberikan
suatu serangkaian pernyataan yang telah ditulis dan responden mengisi jawaban
(Notoadmodjo, 2012).

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk


mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara. dalam
bentuk multiple choice.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner


merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan
(Hidayat, 2011). Pengumpulan data adalah merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2011). Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini menggunakan data primer, yaitu :

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul
data (Sugiono, 2012). Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil pengisian
kuesioner di isi responden tentang perawatan payudara pada ibu nifas di Puskesmas
Garuda Kota Bandung.

3.8 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1 Metode Pengolahan Data

Dalam pengolahan data ada langkah-langkah yang akan dilakukan


diantaranya :

a) Editting (Penyuntingan data)

Editting adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang


diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini melakukan
editting dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan
konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.
17

b) Coding (Membuat lembaran kode)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri
atas beberapa kategori (Hidayat, 2007). Untuk memudahkan dalam proses
pembacaan yaitu kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar.

c) Entry

Entry data adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke


dalam master tabel atau data base komputer (Hidayat, 2007). Pada
penelitian ini dilakukan entry dengan cara memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base untuk mempermudah
penghitungan.

d) Cleansing (Pembersihan data)

Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya (Hidayat,


2007). Pada penelitian ini dilakukan cleansing untuk pengecekan kembali
pada hasil yang sudah di dapat dari hasil penelitian.

3.8.2 Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari
hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat diolah dengan
bantuan program komputer SPSS.

Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu


post partum ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD

c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


Hidayat, A. A. 2011 Metode penelitian Keperawatan dan tekhnik Analisis Data.
Jakarta : salemba Medika
Marmi. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas “peurperium care” :
Yogyakarta: Pustaka belajar
Notoatmodjo.S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta; Rineka Cipta
.2011 Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta

.2012 Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta; Rineka Cipta

Nugrahani, Indah. 2015. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan


Payudara di BPM Mulia Petirsari Pracimantoro Wonogiri. Diakses pada :
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra-
898-1-indahnu-9.pdf. Diakses tanggal 6 Juni 2017.
Nurjanah. S. N, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum Dilengkapi dengan
Asuhan Kebidanan Postpartum Sectio Caesarea. Bandung: Refika
Aditama
Pramudita, A. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan
Payudara di Polindes Desa Girikerto kec. Sine kab. Ngawi.STIKes
Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Prawiroharjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi Program
R dan SPSS. Yogyakarta :Pustaka Rihana
Saifudin, dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saryono dan Dyah Pramitasari Roischa. 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta:
Mitra Cendikia
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suyanto dan Ummi Salamah, 2009. Riset Kebidanan, Mitra Cendikia Press.
Jogjakarta
Wiknjonosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPS Prawiroharjo
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yth,
Responden Penelitian
Di tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Shofia Najma Fauzia
NIM : P17324115014

Adalah mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Kebidanan yang akan


melakukan penelitian untuk menyelesaikan proposal penelitian sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian dan statistik dasar. Adapun
penelitian yang dilakukan tersebut berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Post
Partum tentang Perawatan Payudara di wilayah kerja Puskesmas Garuda”.

Sehubungan dengan maksud tersebut, saya memerlukan data atau informasi yang
nyata dan akurat dari Ibu melalui pengisian kuesioner yang saya tanyakan pada Ibu. Ibu
berhak berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini, namun demikian penelitian ini sangat
berdampak positif terhadap kemajuan dalam bidang kebidanan bila semua pihak ikut
berpartisiasi dalam penelitian ini. Apabila Ibu setuju terlibat menjadi responden dalam
penelitian ini, dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan ini.

Kesedian Ibu menjadi responden sangat saya harapkan, atas kerja samanya saya
ucapkan terimakasih.

Diploma III Jurusan Kebidanan Bandung


Poltekkes Kemenkes Bandung

Shofia Najma Fauzia


Lampiran 2

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sukarela beredia menjadi responden
penelitian yang akan di lakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan
Kebidanan

Nama : Shofia Najma Fauzia


NIM : P17324115014

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bersedia menjadi responden dan sampel
dalam penelitian ini dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawatan Payudara
pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda Tahun 2017”.
Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden dari saya semoga dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.

Responden

(…………………………)
Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Perawatan Payudara

A. Penjelasan Maksud dan Tujuan


Pengisian kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pengetahuan Ibu postpartum mengenai perawatan payudara sehingga proses
menyusui dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga cakupan pemberian
ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Garuda meningkat.
Manfaat penyebaran kuesioner ini untuk responden adalah dapat
mengetahui sejauh mana penegtahuannya terhadap perawatan payudara. Peneliti
mengucapkan banyak terimakasih kepada responden yang telah bersedia mengisi
kuesioner ini.
B. Petunjuk bagi Petugas
1. Kuesioner dibagikan kepada seluruh responden yang telah ditetapkan oleh
peneliti.
2. Pengisian kuesioner ini dilakukan dengan cara menjawab pernyataan yang telah
tersedia.
3. Waktu pengisian kuesioner ini berdurasi 10-15 menit.
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah identitas Anda secara lengkap pada tempat yang telah tersedia.
2. Pilihlah jawaban yang menurut Anda benar sesuai dengan pengetahuan Anda.
3. Kuesioner yang telah diisi dikembalikan/dikumpulkan kembali kepada peniliti.

Terimakasih atas kerjasama dan ketersediaannya menjadi responden.

D. Identitas Responden
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Jumlah anak :
KUESIONER PENELITIAN

I. Identitas Responden

1. Kode Responden : ……………………..(diisi oleh peneliti )

2. Umur : ……………. Tahun

3. Pendidikan : …………….

4. Pekerjaan : …………….

5. Tanggal Pengisian : ………………….

II. Kuesioner Penelitian

A. Perawatan Payudara

1. Apakah ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan?

a. Melakukan

b. Tidak Melakukan

2. Berapa kali dalam sehari ibu melakukan perawatan payudara?

a. 1 kali dalam sehari

b. 2 kali dalam sehari

c. 3 kali dalam sehari

d. lain-lain………………. (sebutkan)

B. Pengetahuan

1. Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara?

a. Perawatan yang dilakukan pada payudara supaya tetap sehat

b. Perawatan yang dilakukan pada payudara supaya tetap sehat dan

tidak terjadi infeksi


c. Perawatan yang dilakukan pada payudara supaya tidak mengecil

2. Di bawah ini salah satu tujuan dari perawatan payudara adalah:

a. Meningkatkan produksi ASI

b. Membengkakkan payudara

c. Membengkakkan putting

3. Manfaat melakukan perawatan payudara bagi ibu nifas yaitu:

a. Mencegah bendungan pada payudara

b. Menghambat reflex pemgeluaran ASI

c. Menurunkan volume ASI

4. Mencegah bendungan ASI/pembengkakan payudara merupakan:

a. Manfaat perawatan payudara

b. Manfaat dan tujuan perawatan payudara

c. Tujuan perawatan payudara

5. Memijat payudara dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengusap payudara

b. Mengusap payudara dan menyapu payudara dengan telapak tangan

c. Meremas payudara dengan kuat

6. Perawatan payudara masa nifas dilakukan pertama kali pada hari?

a. Pertama setelah melahirkan

b. Kedua setelah melahirkan

c. Ketiga setelah melahirkan

7. Berapa kali dalam seharikah minimal perawatan payudara dilakukan?

a. 1 kali sehari

b. 2 kal sehari

c. 3 kali sehari

8. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan


payudara masa nifas?

a. Potong kuku tangan sependek mungkin

b. Potong kuku tangan sependek mungkin dan cuci bersih tangan

c. Potong kuku tangan sependek mungkin, cuci bersih tangan dan

lakukan dalam suasana santai

9. Salah satu syarat dalam melakukan perawatan payudara yaitu?

a. Tidak harus memperhatikan makanan dengan menu seimbang

b. Istirahat yang cukup

c. Istirahat yang cukup dan memakai BH yang bersih yang menyokong payudara

10. Pegurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua

kali sehari, ini merupakan?

a. Syarat perawatan payudara

b. Tujuan perawatan payudara

c. Manfaat perawatan payudara

Anda mungkin juga menyukai