DosenPembimbing :
Disusun Oleh:
Amalia Sofia
(P17310181007)/2A
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2018/20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan berkat dan rahmatnya
saya bisa membuat sebuah makalah yang berjudul “ Asuhan Kebidanan
Kehamilan Pada Masalah Oligohidramnion Dengan Manajemen Kebidanan
Metode Varney ”.
1. Dosen saya yakni ibu Didien Ika Setyarini, S.Si.T., M. Keb yang telah
membimbing dan mengarahkan saya untuk membuat makalah ini.
2. Orang tua dan keluarga saya yang sudah memberi dukungan dan motivasi
kepada saya.
Dengan itu saya berharap jika ada kekeliruan atau kesalahan dalam proses
mengerjakan makalah ini dimohon kepada ibu Didien Ika Setyarini, S.Si.T.,
M.Keb untuk memberikan arahan dan bimbingannya, guna untuk memperbaiki
dan menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Amalia Sofia
NIM: P17310181007
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1. TEORI.......................................................................................................3
2.1.1. Cairan Amnion...................................................................................3
2.1.2. Definisi Oligohidramnion..................................................................3
2.1.3. Etiologi...............................................................................................6
2.1.4. Patofisiologi.......................................................................................7
2.1.5. Diagnosis Oligohidramnion...............................................................8
2.1.6. Gambaran Klinis................................................................................9
2.1.7. Akibat Oligohidramnion....................................................................9
2.1.8. Prognosis..........................................................................................10
2.1.9. Pemeriksaan Penunjang...................................................................11
2.1.10. Penatalaksanaan...............................................................................11
BAB III MANAJEMEN ASUHAN....................................................................12
3.1. Manajemen Asuhan Varney........................................................................12
3.1.1. Pengkajian...........................................................................................12
3.1.2. Interpretasi Data Dasar (Identifikasi diagnosis Masalah).........17
3.1.3. Penegakkan Masalah Potensial....................................................18
3.1.4. Menetapkan Kebutuhan Segera..................................................18
3.1.5. Merencanakan Asuhan Menyeluruh............................................19
3.1.6. Pelaksanaan (Implementasi).........................................................19
3.1.7. Evaluasi...........................................................................................20
BAB IV PENUTUP..............................................................................................21
4.1. Kesimpulan.................................................................................................21
4.2. Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab angka kematian bayi yang terbesar adalah asfiksia,
asfiksia merupakan salah satu komplikasi akibat terjadinya oligohidramnion.
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal
yaitu kurang dari 500 ml, yang mempunyai resiko terjadinya gawat janin maupun
infeksi. Penurunan volume cairan amnion atau oligohidramnion berhubungan
dengan kondisi ibu atau janin seperti pada keadaan hipertensi, pertumbuhan janin
terhambat atau kelainan bawaan, sindroma aspirasi meconium, skor APGAR
rendah. Sedangkan luaran perinatal yang terkait oligohidramnion berhubungan
dengan kondisi mendasar dimana proses alamiahnya masih belum diketahui
secara pasti. Pada kehamilan post-term, influensi plasnta merupakan factor utama
penurunan jumlah cairan ketuban.
1
terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan. Sesaat setelah dilahirkan pun
sangat mungkin bayi beresiko tak segera bernafas secara spontan dan teratur.
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami teori yang berkaitan dengan kasus
kehamilan dengan Oligohidramnion.
2. Mahasiswa mampu memahami konsep manajemen asuhan kehamilan
dengan oligohidramnion dengan metode varney.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TEORI
2.1.1. Cairan Amnion
3
Menurut Sukarni K, Incesmi (2015) Oligohidramnion sering berkaitan
dengan:
a. Janin kecil
b. Agnesis renal
c. Dysplasia Traktus Urinarius
4
Oligohidramnion Awitan Dini
JANIN IBU
Kelainan kromosom Insufisiensi uteroplasenta
Anomaly congenital Hipertensi
Hambatan pertumbuhan Preeclampsia
Kematian Diabetes
Kehamilan post matur
Ketuban pecah
PLASENTA Obat
Solusio Inhibitor Prostaglandin sintase
Transfuse kembar-ke-kembar Inhibitor angiostesin –
converting enzyme
Idiopatik
2.1.3. Etiologi
5
Penyebab pasti oligohidramnion belum diketahui secara pasti, beberapa
keadaan yang berhubungan dengan oligohidramnion hampir selalu berhubungan
dengan obstruksi saluran traktus urinarius janin atau renal agenesis. Sebab
oligohidramnion secara primer karena pertumbuhan amnion yang kurang baik,
sedangkan secara sekunder yaitu ketuban pecah dini.( Khumaira, 2012:188)
6
Menurut Sinclair (2009) oligohidramnion disebabkan oleh :
2.1.4. Patofisiologi
Fenotip potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru
lahir, dimana cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnon
menyebabkan janin tidak mempunyai bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan
dari dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah potter).
Selain itu, karena ruang didalam rahim sempit maka anggota gerak tubuh menjadi
abnormal.
7
postterm, insufiensi plasenta, obat-obatan( misalnya dari golongan
antiprostaglandin). Kelainan kongenital yang paling sering menimbulkan
oligohidramnion adalah kelainan sistem saluran kemih dan kelainan kromosom.
(Prawirohardjo, 2010:155).
Indikasi amnioskopi:
8
Teknik dapat dilakukan dengan cara Ultrasonografi yang dapat menentukan:
9
akibat tekanan di dalam rahim yang tidak seragam ke segala arah.
Buntutnya, persalinan jadi lama atau malah “berhenti”
2.1.8. Prognosis
Tidak baik terutama untuk janin, apabila terjadi kehamilan muda akan
mengakibatkan gangguan bagi pertumbuhan janin, dan bahkan akan terjadi foetus
papyreceous, yaitu picak seperti kertas karena tekanan-tekanan. Bila terjadi pada
kehamilan lanjut akan terjadi cacat bawaan,cacat karena tekanan kulit menjadi
tebal dan kering, selain itu dapat mengakibatkan muskculoskeletal
(Khumaira,2012:189)
(Kanneth J. 2009: )
10
Hernia diafragmatika
Kemih kelamin
Skeletal : sirenomalia,agenesis sacrum,tidak adanya radius,sumbing
wajah.
Transfuse kembar-ke-kembar
2.1.10. Penatalaksanaan
11
5) Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN
1. Data Subjektif
a. Biodata atau identitas dari klien dan suami.
Yang dikaji: nama, umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, penghasilan.
Tujuannya : untuk mengenal klien, dan membedakan antara klien yang
satu dengan yang lainnya.
b. Keluhan utama
Alasan ibu datang ke fasilitas kesehatan atau ke BPM dan apa saja yang
dirasakan oleh ibu
c. Riwayat perkawinan
d. Riwayat menstruasi
e. Riwayat Obstetric
Kehamilan yang lalu
12
Untuk mengetahui ibu pernah hamil berapa kali, apakah ada yang
dikeluhkan ibu, atau ibu merasakan mual muntah.
Persalinan yang lalu
Untuk mengetahui jenis persalinan yang lalu, ditolong siapa,
dimana dan bagaimana keadaan bayi saat lahir panjang badan dan
berat badan bayi dan apakah ada penyulit.
Nifas yang lalu
Untuk mengetahui keadaan ibu selama masa nifas, apakah ada
penyulit dan bagaimana proses laktasinya.
f. Pola makan
Untuk mengetahui bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya
selama hamil, dapat menggali informasi dari pasien tentang makanan
yang disukai dan tidak disukai, dan seberapa banyak ibu
mengkonsumsinya.
g. Pola minum
Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan cairan, sangat dibutuhkan
cairan yang cukup bagi ibu hamil.
h. Pola istirahat
Untuk mengetahui hambatan yang mungkin muncul jika bidan
mendapatkan data yang senjang tentang kebutuhan pemenuhan
istirahat bidan dapat menanyakan berapa lama ibu tidur disiang dan
malam hari
i. Pola aktivitas
Untuk mengetahui seberapa berat aktivitas yang biasa pasien laukan
dirumah
j. Personal hygine
Perlu sekali digali karena hal ini dapat mempengaruhi kesehatan
pasien dan janin
13
Apakah klien pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya
Apakah pasien sudah mendapatkan imunisasi TT
l. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu:
Untuk mengetahui apakah klien pernah mengalami penyakit-
penyakit seperti, penyakit DM, penyeakit jantung, hipertensi dsb.
Riwayat kesehatan yang sekarang:
Apakah klien sedang sakit seperti, DM, Penyakit jantung,
hipertensi dsb.
m. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui kemungkinan keluarga pasien sedang atau
menderita penyakit kronis, riwayat penyakit menurun, penyakit
menular seksual dan kehamilan kembar dsb.
n. Riwayat kontrasepsi
Untuk mengetahui pasien menggunakan alat kontrasepsi atau tidak,
dan alat kontrasepsi seperti apa yang pernah pasien gunakan
o. Riwayat seksual
Untuk mengetahui apakah pasien ada gangguan atau keluhan dengan
aktifitas seksualnya.
p. Riwayat Sosial, Ekonomi dan Budaya
Untuk mengetahui bagaimana hubungan pasien dengan suami,
keluarga, dan masyarakat. kemungkinan ekonominya yang kurang
mencukupi, dan adanya kemungkinan kebudayaan yang
mempengaruhi kesehatan klien.
q. Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kemungkinan pasien melakukan ibada, dan
memiliki kepercayaan dengan baik.
r. Riwayat psikologis
Untuk mengetahui tanggapan keluarga tentang kehamilan ini: takut,
cemas dsb
14
2. Data Objektif
Untuk melengkapi data dalam menegakkan diagnose, bidan harus
melakukan pengkajian data objektif, melalui pemeriksaan inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan.
a. Keadaan umum
Memerlukan pengamatan secara keseluruhan, untuk mengetahui
keadaan ibu secara umum. Respon baik apabila memperlihatkan
respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan respon
lemah apabila pasien memberikan respon yang kurang baik atau tidak
merespon orang lain dan lingkungan.
b. Keasadaran
Untuk mengetahui kesadaran pasien, dengan pengkajian derajat
keasadaran apakah pasien composmentis (kesadaran maksimal)
sampai dengan coma (pasien tidak dalam keadaan sadar)
c. Tanda-tanda Vital (TTV)
Untuk mengetahu pemeriksaan yang meliputi: tekanan darah, nadi,
pernapasan, dan suhu
d. Pemeriksaan Fisik
Untuk mengetahui kedaan pasien head to toe yang meliputi :
Secara inspeksi: pemeriksaan yang dilihat (pandang) dari kepala
sampai kaki
Mata : oedem atau tidak
Konjungtiva : pucat atau tidak
Sclera : ikterik atau tidak
Mulut dan Gigi : lidah bersih atau tidak, ada karies pada gigi
atau tidak
Leher : kelenjar tiroid ada pembesaran atau tidak, kelenjar
getah bening ada pembekakan atau tidak.
15
Payudara : simetris atau tidak, putting susu menonjol atau
tidak
Abdomen : ada bekas operasi atau tidak, berapa tinggi TFU
apakah sesuai dengan usia kehamilan atau tidak
Vulva : bersih atau tidak, ada varises atau tidak, ada oedem
atau tidak
Vagina : ada pengeluaran dari vagina atau tidak
Anus : ada hemoroid atau tidak
Ekstremitas : ada kelainan atau tidak
Secara palpasi :
Leopold I : untuk mengetahui TFU, dan bagian apa yang
berada di fundus, apakah bokong/ kepala atau yang lainnya
Leopold II : untuk mengetahui bagian apa yang terdapat
dibagian kiri dan kanan perut pasien, kemungkinan teraba
punggung, anggota gerak, atau kepala/ bokong
Leopold III : untuk menentukan apa bagian yang terbawah dar
bagian abdomen ibu, apakah kepala/ bokong dan bagian yang
lainnya
Leopold IV : untuk mengetahui dan menentukan sejauh mana
kepala janin masuk kerongga panggul ibu, dan berapa
masuknya dihitung dengan perlimaan
Secara Auskultasi
Untuk mengetahui kemungkinan terdengar DJJ, apakah terdengar
keras/lemah, berapa frekuensinya, cepat/ tidak bagaimana
intensitasnya dan dimana punctum maximumnya
Secara Perkusi
Pemeriksaan reflek patella kiri dan kanan yang berkaitan dengan
kekurangan vitamin B dan penyakit syaraf
e. Pemeriksaan tafsiran berat janin
Kemungkinan berat badan janin normal atau tidak dengan
menggunakan rumus :
(TFU dalam cm- 13)x155
16
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui :
a. Darah: HB, hematogkrit, golongan darah dan kadar sterol
b. Urine : untuk pemeriksaan protein urine, glukosa urine, dan aseton
urine
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau
diagnose kebutuhan pasien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data
yang diperoleh dan dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan menjadi masalah atau diagnose yang spesifik. Rumusan
diagnosis dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat di
defenisikan seperti diagnosis, akan tetapi tetap membutuhkan penanganan.
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang dialami pasien yang di identifikasi
sesuai dengan hasil pengkajian. Beberapa masalah tidak dapat di selesaikan
seperti diagnosis, tetapi sebenarnya membutuhkan penanganan yang di tuangkan
kedalam sebuah rencana asuhan terhadap pasien. Dalam inteprestasi data ada 3
komponen penting yang terdapat di dalamnya yaitu :
a. Diagnosa
Ny. “..” umur … G… P….Ab… T/H/I UK…minggu dengan
kehamilan oligohidramnion
Dasarnya : HPHT, uterus lebih kecil dari usia kehamilan, dan ibu
merasakan merasakan nyeri perut pada saat pergerakan janin.
b. Masalah
Kemungkinan masalah yang akan timbul adalah nyeri pada perut
Dasarnya : pergerakan janin yang tidak optimal karena kurangnya
cairan ketuban
c. Kebutuhan
Berikan dukungan psikologis kepada ibu
Dasarnya : keadaan kehamilan ibu yang sedang bermasalah
Tirah baring atau istirahat yang cukup
17
Dasarnya : berbaring membuat sirkulasi oksigen ke otak lebih
lancer sehingga ibu tidak mengalami gangguan nafas
Hidrasi
Dasar : karena kebutuhan cairan meningkat pada ibu hamil
Nutrisi
Dasarnya : ibu membutuhkan nutrisi dan gizi yang cukup
Pemantauan kesejahteraan janin
Cairan amnion yang sedikit membuat janin sukar beraktifitas
18
a. Gawat janin
Tindakan yang dilakukan :
Posisi tidur miring kekiri
Pemberian oksigen 6 liter/menit
Memberikan cairan oral maupun parenteral (infuse dextrose 10%
tetesan cepat)
b. Kolaborasi dengan tim medis lainnya
19
dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagian oleh pasien, dan tim kesehatan lainnya,
apabila seorang bidan tidak melakukanya sendiri maka ia harus bertanggung
jawab sepenuhnya untuk mengarahkan pelaksanaan sesuai yang telah
direncanakan.
Apabila seorang bidan melakukan pelaksanaan berkolaborasi dengan dokter maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan kebidanan pada pasien adalah tetap
tanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan menyeluruh. Tindakan
yang mungkin dapat dilakukan :
a. Menjelaskan pada ibu dan keluarga, keadaan ibu dan janin saat ini
b. Memberitahu keluarga bahwa ibu membutuhkan perhatian yang intensif
c. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dan keluarga
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
e. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan perkerjaan rumah tangga yang
biasa dilakukan sebelum hamil
f. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu
g. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang berserat
h. Waspadai adanya komplikasi dalam kehamilan polihidramnion
i. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG atau amnioscopi
j. Menjadwalkan kunjungan ulang
k. Kolaborasi dengan dokter kandungan
l. Jika terjadi masalah yang serius segera rujuk ibu.
3.1.7. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang bidan berikan
kepada pasien. Hasil evaluasi yang kemungkinan didapat :
a. Ibu mengerti dengan penjelasan yang sudah di jelaskan oleh bidan.
b. Ibu mau mengikuti saran dari bidan.
c. Ibu mau makan makanan yang bergizi dan seimbang.
d. Janin dalam keadaan baik.
e. Ibu akan melakukan pemeriksaan USG.
f. Ibu mengerti dan mengetahui tanda bahaya pada ibu hamil dengan
oligohidramnion.
20
g. Ibu mau minum obat dari bidan.
h. Dilakukan kolaborasi dengan dr. obgyn.
i. Ibu dan keluarga sudah mengetahui bahwa ibu akan di rujuk, dan sudah
mempersiapkan rujukan.
j. Ibu akan datang 2 minggu kemudian untuk memeriksakan kehamilannya
atau jika ada indikasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi atau abnormal.
4.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah kehamilan dengan oligohidramnion ini semoga
memberikan manfaat kepada penulis maupun pembaca, dan sangat diharapkan
sekali oleh penulis kritik dan saran dari pembaca, dikarenakan mengingat banyak
21
sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dan kurangnya sumber dan ilmu
pengetahuan dari penulis, penulis mengharapkan bimbingan dan arahan dari dosen
pengampu.
DAFTAR PUSTAKA
Sukarni K, Icesni. Margareth ZH. 2015. Kehamilan Persalinan dan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika
Pudiastuti. R. D. 2012 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika
22
23