Sasaran : Ny. W
Waktu : 15 Menit
D. Media
- Leafleat
- Lembar balik
E. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
F. Sumber / Referensi
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluahn Peserta Waktu
kegiatan
1. Pra kegiatan 1. Menyiapkan media 1. Menyiapkan alat tulis
2. Menyiapkan tempat/ruangan 2. Menyiapkan alat bahan
3. Melakukan kontrak 3. Menyepakati kontrak
2. Kegiatan inti
- Menyimak
2. Kegiatan inti
- Menjelaskan pengertian
kekurangan energi kalori pada- Menyimak
ibu hamil
- Menjelaskan tanda dan gejala
kekurangan energi kalori pada
ibu hamil - Menyimak
- Menjelaskan pencegahan
kekurangan energi kalori pada
ibu hamil
- Menjelaskan dampak - Menyimak
kekurangan energi kalori pada
ibu hamil
- Menjelaskan asupan makanan- Menyimak
seimbang untuk ibu hamil
- Menjelaskan pengobatan
kekurangan energi kalori pada- Menyimak
ibu hamil
- Mendiskusikan tanda dan
gejala kekurangan energi
kalori pada ibu hamil - berdiskusi
- Mendiskusikan pencegahan
kekurangan energi kalori pada
ibbu hamil
- Mendemonstrasiakn - berdiskusi
pengobatan kekurangan energi
kalori pada ibu hamil
3. Penutup
- Menyimpulkan meteri - menyimak
penyuluhan
- Melakukan evaluasi subyektif
dan obyektif
3. penutup
- mendengarkan
- menjawab pertanyaan
1.Lampiran
KEK PADA IBU HAMIL
A. pengertian
Menurut Depkes RI (2002) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan bahwa
Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK
dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Pada ibu hamil
lingkar lengan atas digunakan untuk memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan lahir rendah. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari
pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di
Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah
pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan
berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak. Lingkar lengan atas merupakan indicator
status gizi yang digunakan terutama untuk mendeteksi kurang energi protein pada anak-anak
dan merupakan alat yang baik untuk mendeteksi wanita usia subur dan ibu hamil dengan
resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
B. Penyebab
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KEK:
Pendapatan Keluarga
Faktor Perilaku
2. Faktor Biologis
Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3).
Karena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi
makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan
adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan (Soetjiningsih, 1995: 96).
Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun,
sehingga diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara
kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup
lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran
dibawah 2 tahun. (Aguswilopo, 2004 : 5).
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk
memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali
maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
(Baliwati, 2004 : 3).
Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
(viable). (Mochtar, 1998). Paritas diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali dengan
janin yang telah mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau
mati pada waktu lahir.
b) Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih kehamilan
yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
c) Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau lebih
kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah ( Erna, dkk, 2004 ).
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 12 kg, dimana pada trimester
I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.
Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.
C. Tanda dan gejala
1. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm.
2. Kurang cekatan dalam bekerja.
3. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara
normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari
2.500 gram.
D. Dampak yang ditimbulkan
1. Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan
terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu (Zulhaida, 2003).
2. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta
persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Zulhaida, 2003).
3. Janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (Zulhaida,
2003).
1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori
dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
2. Protein Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan
mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar
pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi
tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun
dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
3. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur
sayuran.
4. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji bijian, kacang-
kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
5. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.
Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan
sayuran hijau.
7. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak
terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan
brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan
tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama
pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu
pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak
janin.
8. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya),
daging dan hati.
9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi
ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi,
maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang
lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik
diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak
vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
o Pemberian makakanan tambahan yang mengandung tinggi kalori dan protein dan
dipadukan dengan penerapan porsi kecil tapiu sering
o Konsumsi tablet Fe selama hamil
Kebutuhan ibu hamil terhadap energi, vitamin maupun mineral meninhgkat sesuai
dengan perubahan fisiologis ibu yang membutuhkan suplemen vitamin dan zat besi.
G. Pencegahan Kekurangan Energi Kalori Pada Kehamilan