A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kronis
pada kehamilan, diharapkan ibu hamil mampu memahami tentang
kekurangan energi kronis pada kehamilan
2. Tujuan Khusus
1. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang pengertian kekurangan
energi kronis pada kehamilan
2. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tanda dan gejala kekurangan
energi kronis pada kehamilan
3. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
kekurangan energi kronis pada kehamilan
4. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui penyebab kekurangan energi
kronis pada kehamilan
5. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui cara pencegahan kekurangan
energi kronis pada kehamilan
6. Diharapkan ibu hamil dapat megetahui cara penanganan kekurangan
energi kronis pada kehamilan
B. Materi (terlampir)
1. Pengertian kekurangan energi kronis pada ibu hamil
2. Tanda dan gejala kekurangan energi kronis pada ibu hamil
3. Dampak kekurangan energi kronis pada ibu hamil
4. Penyebab kekurangan energi kronis pada ibu hamil
5. Pencegahan kekurangan energi kronis pada ibu hamil
6. Penanganan kekurangan energi kronis pada kehamilan
C. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Persiapan
Membuat Satuan Acara Penyuluhan
Membuat Leaflet
Melakukan pendekatan dan persiapan terhadap klien yang akan diberi
penyuluhan.
Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan
mempersiapkan mental untuk menyampaikan penyuluhan
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
No Kegitan Waktu
Penyuluhan Peserta Media
1. Pembukaan - Mengucapkan - Menjawab 3 menit
salam salam
- Memperkenalkan - Memperhatikan
diri - Memperhatikan
- Menjelaskan
maksud dan tujuan
D. METODE
1. Ceramah secara individual (face to face)
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. MEDIA
Leaflet
F. EVALUASI
1. Ibu hamil dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh
penyuluh, berupa :
a) Pengertian kekurangan energi kronis pada kehamilan
b) Tanda dan gejala kekurangan energi kronis pada kehamilan
c) Dampak dari kekurangan energi kronis pada kehamilan
d) Penyebab dari kekurangan energi kronis pada kehamilan
e) Pencegahan dari kekurangan energi kronis pada kehamilan
f) penanganan kekurangan energi kronis pada kehamilan
2. Peserta aktif bertanya
3. Peserta merasa senang mengikuti penyuluhan
G. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian KEK
Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis) kesehatan pada
ibu. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA,
adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK di Indonesia adalah
kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2002)
Kekurangan energi kronis (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang
menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronis) dengan
berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo,2007).
2. Gejala dan tanda KEK
a. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
b. Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)
c. Rambut kusam
d. Turgor kulit kering
e. Hb kurang dari normal (<11gr%)
f. Nafsu makan kurang
g. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika
lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya
rendah atau kurang dari 2.500 gram.
3. Dampak KEK
a. Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan
fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama,
abortus dan infeksi (Susilowati, 2008).
b. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum
waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan
operasi cesar cenderung meningkat (Susilowati, 2008).
c. Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan
mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).
4. Penyebab KEK
Menurut (Djamaliah, 2008) penyebab dari KEK yaitu :
a. Ekonomi
5. Pencegahan KEK
Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
- Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
- Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk,
dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat
besi dalam usus.
b. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet
penambah darah.
6. Penanganan KEK
a. Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan
merupakan sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan
janin dan tubuhnya sendiri. Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus
dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein,
mineral, dan energi.
Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu dilakukan
yaitu :
a) Rujuk untuk konsultasi
b) Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
c) Minum tablet zat besi atau tambah darah : Ibu hamil setiap hari harus
minum satu tablet tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu
ke 20.
d) Periksa kehamilan secara teratur : Setiap wanita hamil menghadapi
resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya
memeriksakan
7. DAFTAR PUSTAKA