Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN I

1. Pokok Bahasan : Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil

2. Kompetensi Dasar : Ibu dan keluarga mengetahui dan

memahami mengenai Kekurangan Energi Kronis pada Ibu

Hamil

3. Standar Kompetensi :

a. Memahami pengertian Kekurangan Energi Kronis

b. Cara mengetahui resiko KEK

c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi KEK

d. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari KEK

4. Sasaran : Ibu hamil dengan KEK

5. Tanggal/ Waktu : 20 Februari 2022 / Pukul 10.00 WIB

6. Tempat : Rumah Klien

7. Media : Leaflet

8. Metode : Penyuluhan, tanya jawab, diskusi

9. Materi :

a. Pengertian Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil.

b. Cara Mengetahui Resiko KEK

c. Faktor yang mempengaruhi KEK

d. Dampak yang ditimbulkan dari KEK


10. Skenario Pembelajaran

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan

1. Mengucapkan salam
1 Pembuka 5 Menit
2. Menyampaikan tujuan penyuluhan

1. Menyampaikan materi
Penyajian
2 25 Menit 2. Menekankan hal-hal penting
Materi
3. Diskusi dan tanya jawab

1. Mengucapkan salam
3 Penutup 5 Menit
2. Menjadwalkan kunjungan ulang

11. Evaluasi

Memberikan pertanyaan langsung tentang materi yang sudah diajarkan

a. Apa pengertian KEK pada ibu hamil?

b. Bagaimana cara mengetahui resiko KEK?

c. Apa saja faktor yang mempengaruhi KEK?

d. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat KEK?

MATERI PENYULUHAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

A. Pengertian Kekurangan Energi Kronis

Kekurangan energi kronis atau yang selanjutnya disebut dengan KEK merupakan suatu

keadaan dimana status gizi seseorang buruk yang disebabkan kurangnya konsumsi pangan
sumber energi yang mengandung zat gizi makro.

B. Cara Mengetahui Resiko KEK

Jenis antropometri yang digunakan untuk mengukur resiko KEK adalah dengan

pengukuran LILA (Supariasa & Fajar, 2012). Cara mengukur LILA : Membebaskan lengan

kiri dari pakaian, mempersilahkan ibu berdiri dengan menekuk siku tangan yang tidak

dominan (90º), mengukur pertengahan antara siku dan pangkal lengan bagian atas (akromion)

dengan pita ukur LILA, beri tanda pada pertengahan lengan (pita ukur tetap berada pada

posisi pertengahan tersebut), minta ibu untuk meluruskan lengan dengan tergantung bebas,

melingkarkan pita di bagian tengah lengan atas sebelah kiri (pertengahan siku dengan pangkal

lengan sebelah atas), memasukkan ujung lancip pita ke dalam lubanga garis 0 (titik 0),

menarik pita sehingga melingkari lengan (tidak longgar dan tidak ketat). Hasil pengukurran

LILA <23,5 cm berarti resiko KEK (Wahyuningsih & dkk, 2015).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian KEK

Beberapa faktor yang menyebabkan KEK yaitu:

1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan. Wanita yang sedang hamil dan telah

berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi anggota keluarga yang lain. Padahal

sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi.

2. Status ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemeliharaan makanan yang akan

dikonsumsi sehari-harinya.

3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan

mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Ibu dengan pengetahuan gizi baik,

kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.


4. Status kesehatan. Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap

nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan

yang berbeda dengan ibu yang sehat.

5. Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif

memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Maka

semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.

6. Suhu lingkungan. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau

tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus

melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar

perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan makin besar pula panas yang

dilepaskan.

7. Berat badan. Berat badan seorang ibu hamil yang sedang hamil akan menentukan zat

makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.

8. Umur. Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan

berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan (Kristiyanasari, 2010).

D. Dampak Yang Ditimbulkan Dari KEK

1. Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu

antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan

terkena penyakit infeksi.

2. Pada Saat Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan

sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum.
3. Terhadap Janin

Kurang gizi pada ibu hamil dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,

kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum, pertumbuhan bayi terhambat,

ketika bayi lahir, berat bayi rendah.

Anda mungkin juga menyukai