Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUH (SAP)

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL

Pokok Pembahasan : Kekurangan Energi Kronik


Sub Pokok Pembahasan : Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil dengan Kek
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Februari 2021
Tempat : Desa Bunga Mawar
Pukul : 09.00 WIB
Penyuluh : Hema Malinie

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi
kronis pada kehamilan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang
kekurangan energi kronis pada kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir pertemuan peserta dapat :
a. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang pengertian
kekurangan energi kronik pada kehamilan
b. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tanda dan gejala
kekurangan energi kronik pada kehamilan serta penyebabnya
c. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan
dari kekurangan energi kalori pada kehamilan
d. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui cara pencegahan
kekurangan energi kalori pada kehamilan
e. Diharapkan ibu hamil dapat megetahui cara penanganan
kekurangan energi kalori pada kehamilan

B. Materi
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian kekurangan energi kronik pada ibu hamil
2. Tanda dan gejala kekurangan energi kronik pada ibu hamil
3. Penyebab kekurangan energi kronik pada ibu hamil
4. Pencegahan kekurangan energi kronik pada ibu hamil
5. Penanganan kekurangan energi kalori pada kehamilan

C. Media
1. Leaflet

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Setting Tempat
Desa Bunga Mawar
F. Pengorganisasian
1. Moderator
2. Penyuluh
3. Pasilitator
4. Observer

G. Pembagian Tugas
1. Moderator : mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan
dari awal sampai akhir.
2. Penyuluh : menyampaikan materi
3. Pasilitator : memotivasi peserta untuk bertanya
4. Observer : mengamati jalannya acara dari awal sampai akhir

H. Kegiatan Penyuluh
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Pesertar
1 Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
(5 menit) basmallah dan 2. Mendengarkan dan
memberi salam memperhatikan
2. Memperkenalkan 3. Menjawab
diri pertanyaan
3. Menggali 4. Mendengarkan dan
pengetahuan memperhatikan
pasien & keluarga 5. Menyetujui kontrak
pasien tentang waktu
“Kekurangan
Energi Kronis
pada Ibu Hamil”
4. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
5. Membuat kontrak
waktu
2 Kegiatan 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
inti tentang memperhatikan
(20 menit) “Kekurangan penjelasan
Energi Kronis penyuluh
pada Ibu Hamil” 2. Aktif bertanya
2. Memberikan 3. Mendengarkan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta

3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. mendengarkan dan


(10 menit) materi yang memperhatikan
disampaikan oleh 2. menjawab
penyuluh pertanyaan yang
2. mengevaluasi diberikan
peserta atas 3. mendengarkan
penjelasan yang kajian keislaman
disampaikan dan 4. mengucapkan
penyuluh hamdalah dan
menanyakan menjawab salam.
kembali pengenai
materi penyuluhan
3. memberikan
kajian keislaman
4. mengucapkan
hamdallah dan
salam

I. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian kekurangan energi kronis ?
2. Apa saja gejala dan tanda kek ?

KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL


A. PENGERTIAN KEK
Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis) kesehatan pada
ibu. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA,
adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK di Indonesia adalah
kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2002)
Kekurangan energi kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang menderita
kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan berbagai
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo,2007).

B. PENYEBAB KEK
Menurut (Djamaliah, 2008) penyebab dari KEK yaitu :
1. Ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemberian makanan yang
akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang rendah
maka kemungkinan besar gizi yang dibutuhkan tidak tercukupi.
2. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya.
Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang rendah, kemungkinan akan
memberikan gizi yang kurang bagi bayinya
3. Produksi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan
Pola konsumsi juga dapat mempengaruhi status kesehatan ibu hamil,
dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu
gangguan kesehatan atau penyakit pada ibu hamil

4. Usia Ibu Hamil


Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu karena pada ibu yang terlalu muda (kurang
dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya
sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan
hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling
baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, sehingga
diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
5. Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur
jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan
memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih
sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun.
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu
tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri
(ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan
setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan
menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
6. Berat Badan Selama Hamil
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata
untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat
makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan dengan
lancar. Di Negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar
12-14 kg. Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg
dengan akibat akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
Pertambahan berat badan selama  hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana
pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3
kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga
sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.
7. Pendapatan yang rendah
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang gizi, karena tidak
dapat menyediakan kebutuhan gizi yang seimbang

C. GEJALA DAN TANDA KEK


1. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
2. Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)
3. Rambut kusam
4. Turgor kulit kering
5. Hb kurang dari normal (<11gr%)
6. Nafsu makan kurang
7. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika
lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya
rendah atau kurang dari 2.500 gram.

D. DAMPAK KEK
1. Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya yang
pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus dan
infeksi (Susilowati, 2008).
2. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum waktunya,
perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar
cenderung meningkat (Susilowati, 2008).
3. Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami
keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, berat
badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).

E. PENCEGAHAN KEK
Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
a. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
b. tempe).
c. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat,
jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus.
2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet
penambah darah.

F. PENANGANAN KEK
1. Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan merupakan
sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan
tubuhnya sendiri. Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam
keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein,
mineral, dan energi.

Contoh Menu Ibu Hamil

2. Istirahat lebih banyak


Ibu hamil sebaiknya menghemat tenaga dengan cara mengurangi
kegiatan yang melelahkan. Siang ± 4jam/hari, malam ± 8 jam/hari

3. Pemberian makanan tambahan (PMT)


PMT yaitu pemberian tambahan makanan disamping makanan yang
dimakan sehari-hari untuk mencegah kekurangan energi kronis
Pemberian PMT harus memenuhi kalori dan protein, serta variasi menu
dalam bentuk makanan. Pemenuhan kalori yang harus diberikan dalam
program PMT untuk Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis
sebesar 600-700 kalori dan protein 15-20 mg (Ginarti, 2012).
Contoh makanan tambahan antara lain : susu untuk ibu hamil, Makanan
yang berprotein (hewani dan nabati), susu, roti, dan biji-bijian, buah dan
sayuran yang kaya vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, buah dan
sayuran lain

Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu dilakukan
yaitu :
1. Rujuk untuk konsultasi
2. Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
3. Minum tablet zat besi atau tambah darah : Ibu hamil setiap hari harus
minum satu tablet tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu ke
20.
4. Periksa kehamilan secara teratur : Setiap wanita hamil menghadapi resiko
komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya
memeriksakan

G. KAJIAN ISLAM
Adapun Firman Allah tentang makan makanan yag bergizi pada AL-
Baqarah:168

Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal dan baik yang
terdapat dibumi (AL-Baqarah : 168)

Dari ayat tersebut disebutkanan untuk makan makanan yang halal dan
baik, makanan yang halal dan baik pastinya makanan yang bergizi
seimbang seperti nasi, sayuran, ikan dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta: JHPIEGO
Djamaliah. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi
kronis pada ibu hamil. http://www.journal.unhas.ac.id, diakses tanggal 04
Februari 2021
Ginarti. 2012. Askeb KEK di BPS Ariyanti Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Surakarta: STIKES Husada
Susilowati. 2008. Pengukuran Status gizi dengan antropometri gizi. Jakarta : CV.
Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai