Anda di halaman 1dari 6

LESSON PLAN PENYULUHAN KESEHATAN

TOPIK : Hiperemesis Gravidarum


WAKTU : 25 menit
SASARAN : Ibu hamil
LAHAN PRAKTEK : Ruang Kebidanan Puskesmas Alue Bilie, Nagan Raya

A. MEDIA DAN BAHAN


1. Lembaran Power Poin
2. Lisan

B. KEGIATAN
Waktu Kegiatan Metode dan
media
5 menit PENDAHULUAN : Ceramah secara
1. Mengucapkan salam Lisan
2. Menjelaskan materi penyuluhan pada pertemuan
ini
3. Menggali informasi tentang pengertian dari
materi
penyuluhan
4. Mempertegas jawaban responden
15 menit KEGIATAN INTI Ceramah, tanya
1. 1. Menjelaskan isi materi : secara lisan
a. Pengertian dengan
b. Etiologi memperlihatkan
c. Klasifikasi brosur
d. Penatalaksanaan
2. 2. Menjelaskan materi
3. 3. Mempersilakan sasaran untuk mengajukan
pertanyaan
4. 4. Menjawab pertanyaan sasaran
5 menit PENUTUP Cearamah secara
1. Menyimpulka isi materi lisan
2. Salam penutup

C. BUKU PUSTAKA
1. Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

YBP-SP : Jakarta.

2. Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP : Jakarta.

D. LAMPIRAN ISI MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis

dipakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran tubuh beralih pada

cadangan lemak dan protein. Karena pembakaran lemak kurang sempurna

terbektuklah badan keton didalam darah yang dapat menambah beratnya gejala

klinik (Manuaba, 2010).

Hiperemesis gravidarum juga dapat diartikan keluhan mual muntah yang

dikategorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum ataupun

makan. Akibatnya, tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air

kecil menurun drastis, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan


umum menurun. meski begitu, tidak sedikit ibu hamil yang masih mengalami

mual muntah sampai trimester ketiga (Rukiyah, 2010).

2. Etiologi

Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun

diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut:

a. Faktor predisposisi

1) Primigravida

2) Overdistensi rahim: hidramnion, kehamilan ganda, estrogen, HCG tinggi

dan mola hidatidosa

b. Faktor organik

1). Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal.

2). Perubahan metabolik akibat hamil.

3). Resistensi yang menurun dari pihak ibu.

4). Alergi.

c. Faktor psikologis

1). Rumah tangga yang retak.

2). Hamil yang tidak di inginkan.

3). Takut terhadap kehamilan dan persalinan.

4). Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.

5). Kehilangan pekerjaan (Rahmawati, 2011).


3. Klasifikasi Hyperemesis Gravidarum

a. Tingkat I

1).Muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi (turgor kulit

turun) nafsu makan berkurang, berat badan menurun, mata cekung dan

lidah kering

2).Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi

ke esophagus

3).Nadi meningkat dan tekanan darah turun

4).Frekuensi nadi sekitar 100 kali/ menit

5).Tampak lemah dan lemas.

b. Tingkat II

1).Dehidrasi semakin meningkat akibatnya: turgor kulit makin menurun,

lidah kering dan kotor, mata tampak cekung dan sedikit ikterus.

2).Pada kardiovaskuler, frekuensi nadi semakain cepat >100 kali/ menit, nadi

kecil karena volume darah turun, suhu badan meningkat, tekanan darah

turun

3).Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus

4).Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan

oliguria, anuria dan terdapat timbunan benda keton aseton, aseton dapat

tercium dalam hawa pernapasan

5).Kadang-kadang muntah bercampur darah akibat perdarahan esophagus

dan pecahnya mukosa lambung.


c. Tingkat III

1). Keadaan umum lebih parah

2). Muntah berhenti

3). Kesadaran semakin menurun hingga mencapai somnollen atau koma

4).Terdapat ensefalopati werniche: nistagmus, diplopia, dan gangguan

mental

5).Kardiovaskuler, nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperature

meningkat

6).Gastrointestinal, ikterus semakin berat, terdapat timbunan aseton yang

makin tinggi dengan bau yang makin tajam, oliguria semakin parah dan

menjadi anuria.

4. Penatalaksanaan

a. Memberikan penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu

proses yang fisiologi

b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan

gejala fisiologi pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4

bulan

c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah

kecil tetapi sering

d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,

terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaikya dihindarkan.

f. Makanan sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.

g. Defekasi yang teratur.

h. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting,

dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

i. Obat-obatan

Sedative yang sering digunakan adalah phenobarbital. vitamin yang

dianjurkan vitamin B1 dan B6.

j. Terapi psikologi

Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,

hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta

menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar

belakang penyakit ini.

k. Cairan parenteral

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolik, karbohidrat dan protein

dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3 liter/hari.

Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B

kompleks dan vitamin C. bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula

asam amino secara intravena (Indrayani, 2011).

Anda mungkin juga menyukai