Anda di halaman 1dari 17

MEMBERIKAN DAN

MENERIMA FEEDBACK

OLEH
Didik Dwi Sanyoto, dr, M.Kes, M.Med.Ed

Literatur terkait feedback

Dalam penyelenggaraan pendidikan berkualitas


sangat diperlukan pemberian feedback (Gordon, 2006)
Dosen di institusi kedokteran sering melalaikan
untuk memberi feedback dalam proses pelatihan
(Mcllwrick et al, 2005)

Survey terhadap persepsi residen pada proses


evaluasi menunjukkan hanya 8% yang menyatakan
sangat puas dengan proses feedback, bahkan 80%
jarang mendapat feedback (Hewson & Little, 1998)

Literatur terkait feedback

Feedback merupakan langkah kunci dalam


acquisition (penguasaan) keterampilan klinik

(Ende,

1983)

Peran feedback sangat penting untuk proses belajar


dan mengontrol kemampuan keterampilan (Patrick, 1992)
Feedback dapat meningkatkan performa
keterampilan mahasiswa (Hollingwort)
Feedback pada performance dapat meningkatkan
keterampilan diagnostik (wington)

Pengertian Feedback

Penilaian secara rasional, tidak evaluatif dan


objective pada kinerja guna meningkatkan/
memperbaiki keterampilan yang sudah
dikuasai (Richardson, 2004)
Informasi yang spesifik, fokus pada hal
tertentu dan didasarkan pada sesuatu yang
diamati constructive feedback

Teori Acquisition of practical skills


(Bond & Spurritt)
Novice

cognitive Fase
Feedback & Reflection

Intermediate

Close Fase
Feedback & Reflection

Competence

Open Fase
Feedback & Reflection

Expert

Automatic Fase

Pentingnya feedback

Belajar adalah pengembangan kreatifitas, tetapi juga


penyesuaian, perluasan, dan pendalaman
pengetahuan
Belajar berdasar-kerja (Work-based learning) adalah
mempunyai keuntungan diantaranya kesesuaian
kebutuhan (relevant) dan praktis serta dapat
mencegah kebosanan
Kesadaran masing-masing individu untuk belajar
adalah essensial
Dua cara menimbulkan kesadaran untuk belajar yaitu
dengan refleksi diri dan pemberian feedback dari
pihak lain.

saya mampu memahami diriku hanya


melalui orang lain dan orang lain
merupakan cermin bagi diriku.

Setiap orang perlu mendapat


penghargaan dan perhatian
tentang apa yang telah mereka
lakukan.
Melakukan koreksi kesalahan
yang telah dilakukan akan dapat
meningkatkan mutu standard
pelayanan.
Menguatkan dan
memberdayaan kembali apa
yang telah dilakukan sebagai
dasar pengembangan diri.

Pemberian feedback sebagai


sarana pengembangan
kemampuan
kerja
Feedback diberikan
setelah melakukan observasi

Dalam kerja, maksud pemberian feedback adalah


menyadarkan pekerja bagaimana kondisi
penampilan kerja mereka, apa yang dilakukan
telah sesuai standard dan mana yang masih perlu
ditingkatkan.
Pemberian dan penerimaan feedback adalah
bagian dalam pembelajaran pada semua level
tugas.

Prinsip-prinsip pemberian
feedback secara konstruktif
1. Feedback harus diberikan secara diskritif
dari pada menghakimi dan menilai.
2. Feedback lebih baik bersifat spesifik dari
pada umum, misalnya dalam kejadian,
proses, isi, deskripsi.
3. Fokus feedback terhadap
kemampuan/kinerja dari pada kepribadian
4. Feedback diberikan atas dasar manfaat bagi
pembelajar

5. Fokus feedback lebih baik sharing informasi


daripada memberikan petunjuk
6. Perhatian terhadap interpretasi penerima
adalah penting. Jika saya berikan ini berarti
dia..?
7. Perlu memperhatikan kemampuan
pembelajar menerima jumlah informasi yang
dapat ditindak lanjuti.

8.
9.
10.
11.
12.
13.

Feedback harus bersifat penyadarkan pribadi


daripada pemaksaan.
Berikan feedback yang hanya sesuatu yang bisa
diperbaiki atau diubah
Feedback harus konstruktif dari pada destruktif
Kata-kata menunjukkan nilai positif perlu dipakai
pada awal pemberian feedback.
Rasa simpati terhadap pembelajar perlu ditunjukkan
selama pemberian feedback.
Diskusikan dengan pembelajar apa yang
bermanfaat apa yang tidak.

Role plays feedback

Contoh feedback setelah


melihat sejawat melakukan

prosedure
. tahap- tahapketerampilan
1.2.3 posedure yang saudara

lakukan sudah sesuai dengan urutan standard


namun supaya dapat dilakukan lebih cepat dan
tepat maka latihan sangat diperlukan dengan
memperhatikan terutama tahap .
Saudara telah lengkap melakukan semua
prosedure pada keterampilan ini, beberapa tahap
urutannya sudah sesuai, namun pada tahap ini
dan tahap itu perlu diperhatikan urutannya agar
dapat memperoleh hasil yang lebih baik

Contoh feedback setelah


melihat sejawat melakukan
prosedure keterampilan

Setelah praktik tadi, adakah sesuatu dari


pengalaman praktek itu saudara menemukan
masalah, kesukaran, hambatan, (dapat
didiskripsikan lebih detail) masihkah ada
peluang untuk memperbaiki? Menurut saudara
bagaimana menyempurnakan keterampilan
saudara agar sesuai standard?
Apa yang sudah saudara lakukan sudah sesuai
dengan aturan baku namun akan lebih efisien
atau efektif jika saudara..

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai