Contoh:
Ho (Hipotesis Nol)
Tdk ada perbedaan BB bayi dari ibu yang merokok
dengan BB bayi dari ibu yang tidak merokok
Tidak ada hubungan status merokok ibu dengan BB
bayi yang mereka lahirkan
Ha (Hipotesis Alternatif)
Ada perbedaan BB bayi antara mereka yang dilahirkan
dari ibu yg merokok dg ibu yang tidak merokok
Ada hubungan status merokok ibu dengan BB bayi
yang mereka lahirkan
POPULASI
Ho Benar
Benar
(1-)
Kesalahan
Type I ( )
Ho Salah
Kesalahan
Type II ()
Benar
(1-)
Uji Parametrik
- Syarat distribusi normal
- Variabel berjenis numerik/kwantitatif
- Jumlah data yang dianalisis besar ( >30 )
Uji Non Parametrik
C in c lu s c in c lu s
Dasar dari uji kai kuadrat adalah membandingkan frekuensi yang diamati
dengan frekuensi yang diharapkan.
Ketentuan:
1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan <1 (satu)
2. Sel yang nilai harapannya <5 tidak boleh >20% jumlah sel
Cara menghitung nilai harapan (EXPECTED):
Status gigi
Tidak
peminum
Peminum
sedang
Peminum
berat
total
Berlubang
Utuh (tidak
berlobang)
a
d
b
e
c
f
K
L
TOTAL
APAKAH IMUNISASI Hep B <7 hari lebih efektif daripada imunisasi Hep B pada um
>28 hari
Imunisasi
Membentuk
antibodi
Tidak
membentuk
antibodi
UK
SAMPEL
>28 hari
30
70
100
0-7 hari
55
45
100
JUMLAH
75
125
200
(O E)
X = -------------------E
Rumus Kai Kuadrat
N (ad - bc)
X = -----------------------------
SIKAP
JENIS SEX
BOLEH
TDK BOLEH
UK
SAMPEL
WANITA
30
70
100
LAKI
55
45
100
JUMLAH
85
115
200
(O E)
X = -------------------E
Rumus Kai Kuadrat
N (ad - bc)
X = ----------------------------(a+c) (b+d)
Langkah-langkah uji:
1. Tentukan Hypotesis
Ho = Tidak ada perbedaan sikap setuju/tidak thdp
LELAKI BOLEH BERISTRI >1 antara pria dan wanita
Hi = Ada perbedaan sikap setuju/tidak terhadap LELAKI BOLEH BERISTRI >1
antara pria dan wanita
2. Tentukan batas kritis alpha (misal: 5% )
3. Df = (baris-1) x (kolom-1)
4. Perhitungan nilai kai kuadrat 11.78517
5. Tentukan nilai kai kuadrat tabel (pada dan df yang sesuai) dengan
melihat tabel kai kuadrat = 3.841
6. Kesimpulan: Karena nilai perhitungan > nilai tabel maka keputusannya:
Ho ditolak . Berarti ada perbedaan sikap antara pria dan wanita
Contoh:
Misalkan seorang Kepala Dinas Kesehatan menyatakan bahwa
proporsi anemia pada ibu hamil di Kelurahan A sama dengan
Kelurahan B dan sama dengan Kelurahan C. Pernyataan tersebut
akan diuji pada derajat kemaknaan 5% yaitu dengan mengambil
sampel secara random pada wilayah 3 Kelurahan tersebut, sampel
yang diambil adalah ibu hamil yang datang memeriksakan diri ke
Puskesmas, masing-masing Puskesmas A = 50, Puskesmas B =
40, Puskesmas C = 60 dengan frekuensi sbb:
Kelurahan
kelurahan A
kelurahan B
Kelurahan C
Anemia
20
25
Tdk Anemia
30
15
35
25
Rumah sakit A
Rumah sakit B
Rumah sakit C
Jumlah
Anemia
20 / E1
25 / E3
35 / E5
80
Tdk anemia
30 / E2
15 / E4
25 / E6
70
jumlah
50
40
60
150
O
20
30
25
15
35
25
E
(O-E)
26.66667 -6.66667
23.33333 6.666667
21.33333 3.666667
18.66667 -3.66667
32
3
28
-3
Jumlah
(O-E)2
44.44444
44.44444
13.44444
13.44444
9
9
(O-E)2/E
1.666667
1.904762
0.630208
0.720238
0.28125
0.321429
5.524554
Apa kesimpulannya?
Apakah