NEUROLOGIS
Pembimbing :
dr.Rachmanda Haryo Wibisono Sp.BS
Prinsip Pemeriksaan Fisik
• Sacred 7 + Fundamental 4
– Keluhan Utama
– Onset
– Gejala Penyerta
– Riw. Penyakit Sekarang (Kronologis)
– Faktor yg memperberat
– Faktor yg memperingan
– Riw. Penyakit Dahulu
– Riw. Penyakit Keluarga
– Ris. Sosial Ekonomi
– Pemeriksaan Fisik
Fungsional Sistem Saraf
• Pemeriksaan Motorik
• Pemeriksaan Sensorik/ Sensibilitas
• Pemeriksaan Refleks : fisiologis dan patologis
• Pemeriksaan fungsi saraf kranial
• Pemeriksaan rangsang meningeal
MOTORIK
• Motorik → fungsi gerakan
1. Gerakan Involunter
2. Tonus otot
3. Massa Otot
4. Kekuatan otot
5. Koordinasi
1. Gerakan Involunter
Amati gerakan involunter atau gerakan diluar
kemauan sperti tremor, tics, atau fasikulasi
Perhatikan :
a. Lokasinya
b. Kualitas
c. Kecepatan
d. Hubungan dengan postur tubuh, aktivitas,
kelelahan.
2. Tonus otot
Ketika otot yang normal
dengan inervasi saraf yang
baik berada dalam keadaan
rileks dibawah kendali
kamauan (volunter), otot
tersebut akan
mempertahankan sedikit
tegangan sisa
Tonus otot dapat dinilai
paling baik dengan meraba
resistensi otot terhadap
regangan pasif.
3. Massa Otot
Bandingkan ukuran dan kontur otot-ototnya
4. Kekuatan Otot
– 5: mampu melawan tahanan maksimal
– 4: mampu melawan tahanan sedang
– 3: mampu melawan tahanan ringan/ gravitasi
– 2: mampu menggeser-geser
– 1: mampu menggerakkan sendi-sendi kecil
– 0: tak ada gerakan
• Periksa kekuatan otot yg
memiliki fungsi
berlawanan
– Fleksi >< Ekstensi
– Endorotasi >< Eksorotasi
– Abduksi >< Adduksi
– Pronasi >< Supinasi
• Periksa kekuatan otot
masing-masing regio
5. Koordinasi
A. Inspeksi cara berjalan
B. Tes gerakan Berganti yang cepat (Rapid
Alteranating Movement)
C. Gerakan dari satu titik ke yang lain ( Point-to
point Movements)
D. Test Romberg
E. Test Pronator Drift
Sensorik
• Modalitas:
– Raba halus, kasar
– Tajam, tumpul
– Panas, dingin
– Getar
DERMATOM
Pemeriksaan Reflek fisiologis
1. Reflek Pectoralis
2. Reflek Biseps
3. Reflek Triceps
4. Reflek Brachialis
5. Reflek Pattela
6. Reflek Achiles
Pemeriksaan Reflek patologis
1. Reflek hoffmen dan Tromner
2. Reflek babinski
3. Reflek chaddock
4.Reflek Gordon
5. Reflek Oppenhim
6. Reflek Gonda
7. Reflek Schaefer
Pemeriksaan fungsi saraf kranial
N. Olfaktorius (N. I)
Gangguan N. II
Mata kabur = visus turun
Melihat dobel (diplopia) = aksis
visual terganggu
Lapang penglihatan menurun
Mata buta
Mata menjadi gelap
Papiledema
Nervi Okulares
• N. Okulomotorius (N. III)
• N. Trokhlearis (N. IV)
• N. Abdusen (N. VI)
• Komponen motorik:
– Depresi bola mata
– m. oblikus superior
• Komponen sensorik
– N.V1: dahi, kepala-vertex, palpebra
sup, bag. anterior hidung, kornea,
iris, dinding sinus frontal, sinus
ethmoidalis
– N.V2: palpebra inf, maxilla, bibir atas,
sinus maxillaris, palatum mole
– N.V3: bagian bawah rongga mulut,
ginggiva bawah, geligi bawah
• Komponen motorik:
– m. maseter
– m. temporalis
– m. pterigoideus eksterna & interna
– m. milohiodeus
– m. venter anterior m. digastrikus
– m. tensor veli palatini
– m. tensor timpani
• Komponen motorik:
– m. frontalis
– m. zigomatikus
– m. orbikularis
– otot-otot wajah
– platisma
• Observasi gerakan wajah volunter:
– mengerutkan dahi/ mengangkat dahi
– menutup mata
– meringis
– mengembungkan pipi
– menjungurkan bibir/ bersiul
– memperlihatkan gigi bagian atas
– menggerakkan daun telinga
– tulang-tulang pendengaran
• Observasi gerakan wajah involunter:
– Gerakan fasial involunter fisiologis
– Gerakan fasial involunter iritatif patologik: epilepsi
Jackson
– Gerakan fasial reflektorik: refleks glabela, tanda
Myerson, refleks visual-palpebral, refleks aurikulo-
palpebral, snout reflex, refleks palmomental,
refleks trigeminofasial, Chvostek sign’s
• Gangguan N. VII
– Lesi sentral: stroke
– Lesi perifer: Bell’s palsy,
trauma kepala (os
mastoideus, telinga)
• N. Akustikus (N. VIII)
• Komponen sensorik
– N. koklearis
– N. vestibularis
N. Glosofaringeus (N. IX)
• Komponen motorik:
– posisi uvula
– arkus faring
• Komponen sensorik:
– perasa 1/3 bagian posterior lidah
• Lesi N. IX:
– disfagia
– gangguan pengecapan: hipogeusia, ageusia
– gangguan protopatik orofaring
N. Vagus (N. X)
• Komponen motorik:
– m. trapezius
– m. sternokleidomastoideus
N. Hipoglosus (N.XII)
• Komponen motorik:
– gerakan lidah
– lesi → PELO
• Papil lidah
– lesi → atrofi papil
Pemeriksaan Rangsangan Meningeal