Anda di halaman 1dari 6

ANAMNESIS

Anamnesis adalah pengumpulan data status pasien yang didapat dengan


mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan
pasien. Tujuan dari anamnesis antara lain: mendapatkan keterangan
sebanyak mungkin mengenai penyakit pasien, membantu menegakkan
diagnosa sementara dan diagnosa banding, serta membantu menentukan
penatalaksanaan selanjutnya. Wawancara yang baik seringkali sudah
dapat mengarah masalah pasien dengan diagnosa penyakit tertentu.
Adapun anamnesis meliputi: pencatatan identitas pasien, keluhan utama
pasien, riwayat penyakit pasien serta riwayat penyakit keluarga.
Anamnesis terbagi kepada dua yaitu :
I. Anamnesis Umum :
Identitas penderita:
Nama, alamat dan usia pasien dan suami pasien.
Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
II. Anamnesis Khusus :
Keluhan utama : Ibu 35 thn, 3 jam yang lalu lahir spontan setelah
bayi lahir terjadi pendarahan banyak.
Keluhan tambahan ?
Riwayat Obstetri
Riwayat persalinan sekarang:
Apakah persalinan normal (pervaginam) atau sectio
caesarea?
Kapan pasien selamat melahirkan yang dinyatakan
dalam tanggal dan jam.
Apakah persalinan berjalan lancar? Di mana dan siapa
yang membantu saat melahirkan?
Apakah placenta sudah selamat dilahirkan atau belum?
Pendarahan: Pendarahan banyak? Berapa lama terjadi
pendarahan? Apakah pada saat awal postkehamilan, terdapat
pendarahan (ringan, berat, sedang)? Berwarna merah segar?
Disertai gumpalan atau tidak? Apakah ada tanda-tanda syok seperti
pusing, changes in vision, palpitasi, fatigue/lemah, ortostatis,
syncope, dan presyncope.
Mendeteksi tanda-tanda infeksi :
Apakah ada penetrasi pada vagina setelah melahirkan?
3
(tampon, jari, benda asing lainnya atau hubungan seksual)
Riwayat persalinan dahulu:
Pasien sudah berapa kali hamil? Sudah berapa kali
bersalin? Berapa berat anak saat dilahirkan? Perempuan atau lelaki
dan ditanya usianya kini.
Kalau persalinan dengan sectio caesarea, diketahui apa
alasannya.
Apakah pernah mengalami PPH pada kehamilan
sebelumnya?
Adakah komplikasi pada kehamilan terdahulu?
(Polyhydramnion, infeksi, pendarahan di vagina, abnormalitas
placenta)
Apakah pada kehamilan sebelumnya sudah pernah
3
keguguran – berapa kali, dan usia kehamilan pada saat itu. 
Riwayat Obat-obatan :
Menanyakan apakah ada mengkonsumsi obat-obatan, diet
supplement, dan vitamin yang berhubungan seperti antikoagulan,
platelet inhibitor, uterine relaxant, dan antihipertensi.
Riwayat Haid :
Ditanyakan berapa umur pasien saat menarche?
Riwayat Perkawinan:
Sudah berapa kali menikah?
Penikahan sekarang sudah berapa lama?
Riwayat penyakit pasien:
Ditanyakan apakah pasien mempunyai riwayat penyakit
lain seperti Diabetes Mellitus, hipertensi, allergi, asma dan lain-
lain lagi.
Apakah pernah transfusi darah? Sebab transfusi darah?
Ditanyakan apakah sebelum kehamilan ada riwayat
bedah uteri seperti myomectomi dan lain-lain.
Riwayat penyakit keluarga:
Ditanyakan apakah dalam keluarga ada menderita kelainan
perdarahan?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan darah lengkap/ Complete blood counts (CBC) :
-  Pemeriksaan Hb dan Ht sangat membantu dalam
menentukan jumlah kehilangan darah, namun pada pasien dengan
perdarahan akut, ukuran Hb dan Ht memerlukan waktu sehingga
beberapa jam untuk menunjukkan jumlah kehilangan darah dan
platelet count.
-  Mengetahui jumlah leukosit dan trombosit.
-  Pemeriksaan golongan darah dan tes antibodi (crossmatch)
harus dilakukan sejak periode antenatal yang sangat membantu
sekiranya transfusi darah diperlukan.
Coagulation Laboratory Studies :
- Peningkatan PT , aPTT dan INR (International Normalized Ratio)
dapat menunjukkan adanya kelainan pembekuan darah atau koagulopati.
Fibrinogen Level :- Kadar fibrinogen sering meningkat
sehingga 300-600 mg/dl pada kehamilan. Nilai normal atau kadar
yang rendah memungkinkan sesuatu koagulopati.
Pemeriksaan Elektrolit.
- Memeriksa apakah ada gangguan pada elektrolit seperti hipokalsemia,
hipokalemia, dan hipomagnesemia. Pemeriksaan diperlukan sebagai
dasar untuk membandingkan antara sebelum dan setelah dilakukan
resusitasi cairan atau resusitasi darah.
BUN/Kreatinin- Pemeriksaan ini dapat membantu untuk
mengidentifikasi apakah ada kegagalan pada ginjal sebagai suatu
komplikasi syok. Jika nilai BUN meningkat selama atau setelah
resusitasi cairan, pertimbangkan suatu hemolisis yang terjadi dari
6
komplikasi.
Pemeriksaan Radiologi.
Ultrasonografi
Secara umum, ultrasonografi pelvik (transabdominal/transvaginal)
sangat membantu untuk melihat adanya sisaplasenta yang besar,
hematoma, atau abnormalitas intrauterin yang lainnya. Sisa plasenta dan
hematoma dapat terlihat identik, namun dapat dibedakan antara satu
lainnya dengan menggunakan Doppler USG di mana hematoma tampak
avaskule sedangkan pada sisa plasenta dapat terlihat adanya aliran darah
persisten dari uterus. Pemeriksaan abdominal FAST (focused assessment
with sonography in trauma) dapat membantu mengidentifikasi cairan
dalam peritoneal yang dapat disebabkan oleh perdarahan.
CT-Scan: memperlihatkan gambaran detail terhadap
hematoma pelvis, luka persalinan sectio Caesarea, dan sisa
plasenta.
MRI : membantu mengidentifikasi hematoma dan abses
pada intrauterin atau ekstrauterin yang tidak dapat dilihat jelas oleh
6
USG atau CT-scan 2.4 – Klasifikasi Postpartum Hemorrhage
(PPH)
Pendarahan postpartum adalah pendarahan pervaginam 500 cc atau lebih
setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir). Fase dalam persalinan
dimulai dari kala I yaitu cervix membuka kurang dari 4cm sampai
penurunan kepala dimulai, kemudian kala II di mana cervix sudah
membuka lengkap sampai 10 cm atau kepala janin sudah tampak,
kemudian dilanjutkan dengan kala III persalinan yang dimulai dengan
lahirnya bayi dan berakhirnya dengan pengeluaran plasenta.
Klasifikasi pada postpartum hemorrhagic (PPH) :
Pendarahan Postpartum Primer: Pendarahan melebihi 500ml setelah
persalinan dalam 24 jam pertama kelahiran.

Pendarahan Postpartum Sekunder : Pendarahan pasca persalinan yang


7
terjadi setelah 24 jam pertama kehamilan

Klasifikasi pendarahan berdasarkan kehilangan darah :


i. Minor : kehilangan darah sekitar 500-1000ml

ii. Major : kehilangan darah > 1000 mlRerbagi lagi kepada : -


Moderate : kehilangan darah sebanyak 1000-2000ml - Severe :
7
kehilangan darah >2000ml

Sumber :
Anderson JM, Etches D, Prevention and management of postpartum
th
hemorrhage, Journal of American family physician (AAFP), 15
March 2007 diunduh dari :
http://www.aafp.org/afp/2007/0315/p875.html, 26 Mei 2012

Anda mungkin juga menyukai