Anda di halaman 1dari 5

A.

Konseling dan edukasi gangguan haid

Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik darisegi fisik
maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapatmenyebabkan
tergangguanya aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguanmenstruasi tersebut.1,2,3

Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu danmulainya
haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus.Saat mulainya haid
pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakanmenopause.1,2,3
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain :

1. Kelainan siklus

2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan

3. Pendarahan di luar haid

4. Gangguan lainnya.

Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik darisegi fisik
maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapatmenyebabkan
tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguanmenstruasi
tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu1,2,3 :

1. Kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi.

2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnyamenstruasi.

3. Emosi meninggi.

4. Hilangnya kepercayaan diri


5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.

Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klienmengatasi gangguan
psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:

1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatuproses


fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanitayang
subur.1,2

2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi


yangrileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang
akanmembuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga
mampumencegah terjadinya gangguan fisiologis.1,2

3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri


saat prosesmenstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air
putih danmelakukan kompres air hangat pada bagian perut.1,2

4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga
dapatmembantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk
jugamengurangi rasa tersinggung dan jengkel.5. Memberikan support mental atau
dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dantidak merasa takut dalam menghadapi
masa menstruasi.1,2,3
B. Konseling dan edukasi infertilitas

Masalah Menstruasi yang tidak teratur mungkin memang ada kaitannya


dengan Kontrasepsi yang dipakai ibu. Salah satu kelemahan dari KB suntik adalah
adanya mens yang tidak teratur.1,2,3

Untuk pemeriksaan infertilitas ibu diberi konseling terlebih dahulu bahwa


infertilitas itu tidak sepenuhnya karena faktor dari istri. Bisa juga karena faktor
dari suami. Jika hendak dilakukan pemeriksaan, istri dan suami sebaiknya semua
diperiksa.1,2,3

Infertilitas karena faktor dari istri misalnya :

1. Masalah vagina : Sumbatan psikogen (vaginismus)


 Sumbatan anatomik (karena didapat ataupun bawaan)
 Radang (karena Candida Albicans atau Trichomonas
vaginalis)1,2,3

2. Masalah serviks : Sumbatan canaliscervikalis


 Lendir cerviks yang abnormal
 Malposisi cerviks
 Kombinasi
 Kelainan anatomi serviks (atresia, polips, stenosis, radang
kronik)2,3

3. Masalah uterus : Radang endometrium

 Gangguan kontraksi uterus


 Distorsi cavum uteri karena polip atau mioma,2,3

4. Masalah Tuba Falopii : karena sumbatan, dll.1,2,3


5. Adanya penyakit radang panggul1,2,3

Dari faktor suami misalnya :

1. Masalah Air Mani : Gangguan ereksi dan ejakulasi


 Aspermia : tidak ada semen
 Hiperspermia : vol semen > 6 ml
 Hipospermia : vol semen < 1,5 ml
 Oligozoospermia : Σ spermatozoa < 20 jt/ml
 Asthenozoospermia : motilitas < 50%
 Teratozoospermia : morfologi normal < 50%
 Azoospermia : tidak ada spermatozoa dalam semen1,2,3

Referensi :

1. Baradero, M., dkk. (2006). Klien Gangguan Sistem Reproduksi & Seksualitas.
Jakarta: EGC
2. Djuwantono, T., dkk. (2008). Hanya 7 hari Memahami Infertilitas. Bandung: PT
RefikaAditama
3. Reeder, dkk. (2012). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai