Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEB

ASUHAN KEBIDANAN PADA MENARCHE


SMP NEGERI 22 SAMARINDA

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Praktik Klinik


Asuhan Kebidanan Remaja dan Perimenopause
Program Studi Profesi Bidan

Disusun Oleh :
AMALIA JAHRINA
21082001

PROGRAM STUDI PROFESI JURUSAN KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA AN.A UMUR 10 TAHUN
PADA MENARCHE DI PUSKESMAS SEPARI III

Disusun Oleh:
TITIK ROSTIKA
21082054

Telah Disetujui
Pada tanggal

Mengetahui,Pembimbing Lahan

Kalis Anjarwati, A.Md.Keb

Mengetahui,

Pembimbing Institusi

Chandra Sulistyorini, M.keb


LAPORAN PENDAHULUAN
MENARCHE

A. DEFINISI
Menarche adalah haid atau menstruasi yang datang pertama kali pada remaja
yang menginjak dewasa. Menarche umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun.
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang
usia 10-15 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum
memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari
uterus disertai dengan pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche
merupakan suatu tanda yang penting bagi seorang wanita yang menunjukkan
adanya produksi hormon yang normal yang dibuat oleh hipotalamus dan kemudian
diteruskan pada ovarium dan uterus. Selama sekitar dua tahun hormon hormon ini
akan merangsang pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder seperti pertumbuhan
payudara, perubahan-perubahan kulit, perubahan siklus, pertumbuhan rambut
ketiak, dan rambut pubis serta bentuk tubuh menjadi bentuk tubuh wanita yang
ideal (Proverawati,2009).

B. FAKTOR YANG MEMPERCEPAT DATANGNYA MENARCHE


Cepat atau lambatnya kematangan seksual meliputi menstruasi, dan kematangan
fisik ini ditentukan oleh kondisi fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras
atau suku bangsa, faktor iklim, cara hidup yang melingkungi anak, badan yang
lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis bisa memperlambat tibanya
menstruasi (Waryana, 2010). (Putra et all, 2016) menyatakan faktor yang
mempengaruhi usia menarche ialah status gizi gemuk dan obesitas, berat badan saat
lahir, usia menarche ibu, usia ibu saat melahirkan dan faktor pendidikan orang tua.
Selain itu faktor yang berhubungan dengan usia menarche dini antara lain konsumsi
lemak, konsumsi protein nabati, konsumsi protein hewani, fast food, soft drink,
penghasilan orang tua dan olahraga (Putri & Melaniani, 2014). Faktor nutrisi
seperti konsumsi lemak, konsumsi protein nabati, konsumsi protein hewani, fast
food, soft drink, dan sebagainya adalah faktor lingkungan yang paling kuat dan
paling jelas mempengaruhi kapan terjadinya pubertas pada anak perempuan. Anak
perempuan sangat sensitive terhadap gizi karena mereka akan mengkontribusikan
nutrisi pada janin yang dikandungnya kelak. Kelebihan kalori dalam jumlah lemak
tubuh, yang memberikan sinyal ke otak mengenai ketersediaan sumber daya untuk
inisiasi pubertas dan kesuburan (Verawaty & Rahayu, 2012). Asupan zat gizi
terutama lemak di dalam tubuh pada jumlah tertentu atau melebihi dari kebutuhan
individu mempengaruhi mulai dan berlangsungnya menstruasi. Dalam teori
menekankan bahwa menarche terjadi pada berat badan tertentu pada seorang wanita
dan tidak dipengaruhi oleh faktor usia, sehingga adanya wanita pada usia dini bila
memiliki berat badan berlebih cenderung mengalami menarche dini.

C. TANDA DAN GEJALA MENARCHE


1) Keputihan
Beberapa bulan sebelum menstruasi pertama atau menarche, anak perempuan
biasanya mengalami keputihan. Keputihan adalah gejala yang normal terjadi
sebagai persiapan untuk terjadinya menstruasi pertama. Kemudian, pada saat
sistem reproduksi anak perempuan sudah matang, anak akan mengalami
menstruasi pertama.
2) Muncul flek
Tanda menstruasi pertama kali adalah anak akan menemukan darah di celana d
alam yang keluar dari vagina. Pada beberapa kasus, flek ini mulai keluar sekita
r 6 bulan sebelum anak mendapatkan menstruasi pertama. Darah ini berwarna k
ecoklatan dan baru keluar dalam jumlah sedikit pada beberapa hari pertama me
narche. Kemudian, darah akan berubah menjadi merah dan jumlahnya bertamb
ah banyak pada hari-hari berikutnya. Pada saat ini, anak perempuan harus mem
akai pembalut untuk membantu menampung darah yang keluar
3) Perubahan Emosi
Sebelum mendapat menstruasi pertama kali, mungkin anak perempuan akan m
erasa tanda-tanda yakni menjadi lebih tegang dan emosional. Anak akan menja
di lebih mudah marah atau lebih mudah menangis dari biasanya tanpa alasan ya
ng jelas. Ini wajar karena tubuh sedang mengalami perubahan hormon yang ak
hirnya memengaruhi kondisi emosional anak.
4) Perubahan fisik lain
Tanda-tanda pubertas menuju menstruasi pertama kali pada anak perempuan ju
ga terjadi pada perubahan fisik lain. Perkembangan payudara mungkin akan m
ulai antara usia 8-13 tahun dan berlanjut sampai masa pubertas. Perkembangan
payudara dari dengan area sekitar puting susu (areola) yang menjadi membesar
dan beberapa jaringan payudara terbentuk di bawah puting susu. Mengutip dari
Sutter Health, saat perkembangan payudara selesai, masing-masing payudara d
an areola tidak lagi nampak bengkak. Payudaranya mungkin juga menjadi lebih
sensitif. Hal ini biasanya disebut dengan premenstrual syndrome (PMS).
5) Nafsu makan meningkat
Selain itu, sebelum atau saat menstruasi pertama kali, anak juga akan mengala
mi lonjakan nafsu makan. Lonjakan nafsu makan ini akan berhubungan dengan
tinggi dan kenaikan berat badan. Penambahan berat badan ini normal dan meru
pakan bagian dari pubertas.

D. PENYEBAB NYERI SAAT HAID


Nyeri haid atau dismenore umum dialami setiap wanita selama menstruasi. Pe
nyebab nyeri haid bermacam-macam. Namun, Anda perlu waspada bila nyeri haid
yang muncul tak tertahankan dan tak kunjung hilang, karena bisa jadi ini menandak
an adanya penyakit atau gangguan tertentu. Nyeri haid umumnya dialami wanita pa
da awal masa menstruasi. Rasa sakit di perut bagian bawah ini tidak begitu menyiks
a pada sebagian wanita, sehingga mereka tetap bisa melakukan aktivitas seperti bias
a. Namun, beberapa wanita mungkin merasakan nyeri haid yang tidak tertahankan h
ingga tidak mampu melakukan apa pun. Ada beberapa faktor yang dapat meningkat
kan resiko seorang wanita mengalami nyeri haid yang lebih parah, di antaranya:
 Berusia di bawah 30 tahun
 Riwayat menstruasi pertama kali saat berusia 11 tahun atau lebih awal
 Menorrhagia
 Perdarahan berlebihan selama menstruasi (metrorrhagia)
 Riwayat keluhan nyeri haid parah di keluarga
 Berat badan berlebih atau kurang
 Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
Berbagai Penyebab Nyeri Haid. Nyeri haid yang dialami wanita saat
menstruasi bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1) Kontraksi otot pada rahim
Saat menstruasi, dinding rahim akan meluruh dan berkontraksi lebih kencang u
ntuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Keluarnya sel telur dan jaringa
n dinding rahim inilah yang tampak menyerupai darah haid. Kontraksi ini dapat
menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutus suplai d
arah dan oksigen ke rahim. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan rahim mele
paskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri
2) Prostaglandin.
Prostaglandin dapat membuat otot rahim berkontraksi semakin kencang, sehing
ga menimbulkan nyeri haid. Zat ini juga dapat menimbulkan beberapa keluhan
lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, dan sakit kepala. Setelah menstruasi
selesai, jumlah prostaglandin akan berkurang, sehingga nyeri haid dan gejala la
innya pun bisa mereda dengan sendirinya.
3) Penyakit lain, seperti masalah pada kandung kemih atau saluran indung telur (t
uba Falopi) dan penyempitan leher Rahim
4) Nyeri haid akibat dismenore sekunder biasanya terjadi lebih awal dari nyeri hai
d biasa dan berlangsung lebih lama. Selain nyeri haid, dismenore sekunder um
umnya juga dapat disertai gejala lain, seperti menstruasi tidak teratur, keputiha
n yang kental dan berbau, perdarahan di antara masa menstruasi, serta nyeri saa
t melakukan hubungan seksual.

E. PENANGANAN
Cara Mengatasi Nyeri Haid yang Tidak Tertahankan
Jika Anda merasakan nyeri haid yang mengganggu, ada beberapa cara sederhana ya
ng bisa Anda lakukan untuk meringankan keluhan tersebut, antara lain:
 Memberikan kompres hangat di perut bagian bawah yang terasa nyeri atau kram
 Memperbanyak aktivitas fisik atau olahraga
 Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan
 Membatasi konsumsi makanan berlemak dan minuman yang mengandung kafein
serta alkohol
 Mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih
 Mengonsumsi teh herbal, seperti teh chamomile dan jahe
 Mengurangi stres
 Menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol
Nyeri haid yang muncul sesekali bukanlah hal yang berbahaya. Namun, Anda perlu
waspada jika nyeri haid terasa sangat parah dan muncul setiap kali datang bulan. Be
gitu pula jika nyeri haid muncul beserta keluhan lain, seperti perdarahan berlebih, p
eriode menstruasi lebih lama dari biasanya, keputihan tidak normal, nyeri terasa int
ens di area panggul, serta demam. Jika berbagai cara di atas tidak mampu menguran
gi nyeri haid yang Anda rasakan, cobalah periksakan diri ke dokter. Setelah memeri
ksa kondisi Anda dan menentukan penyebab nyeri haid yang Anda rasakan, dokter
dapat memberikan pengobatan yang sesuai.

F. TIPS MENJAGA KEBERSIHAN MS V


Banyak hal yang membuat sebagian wanita merasa tidak nyaman selama haid
Keluhan seperti rasa gatal, perih dan keputihan berbau tidak sedap sudah menjadi
masalah yang sering dialami para wanita. Bisa jadi, keluhan-keluhan ini muncul kar
ena kebersihan vagina selama haid tidak terjaga. Vagina yang sehat idealnya tidak b
erbau, tidak terasa gatal, dan tidak berwarna kemerahan di bagian vulva. Nyatanya,
vagina cenderung menjadi lebih lembap selama menstruasi. Area kewanitaan yang t
ertutup, rentan membuat vagina menjadi lembap dan membuat bakteri dan jamur be
rkembang biak dengan mudah. Akibatnya, wanita akan lebih mudah mengalami vag
ina gatal dan keputihan. Selain kedua keluhan tersebut, pertumbuhan jamur yang tid
ak terkendali di vagina juga bisa menyebabkan kemerahan, nyeri saat buang air kec
il atau berhubungan seksual, ruam, gatal, serta pembengkakan vagina.
9 Tips Menjaga Kebersihan Vagina :
1) Membersihkan vagina secara rutin
Membersihkan vagina sangat penting untuk dilakukan secara rutin dan benar,
terutama saat Anda sedang memasuki siklus menstruasi. Bersihkan vagina
setiap kali Anda selesai buang air kecil dan buang air besar. Pastikan Anda
membersihkan vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus),
bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke
vagina. Sesekali, Anda juga bisa menggunakan tisu bersih dan tidak beraroma
untuk mengeringkan vagina.
2) Menggunakan pembersih kewanitaan dengan bijak
Anda juga bisa menggunakan sabun kewanitaan untuk membersihkan vagina.
Namun, hindari penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung pewangi
atau parfum. Sebab, pemakaian sabun dengan pewangi hanya akan membuat
kulit di sekitar vagina mengalami iritasi. Selain itu, hindari
penggunaan vaginal douching karena justru dapat mengganggu keseimbangan
pH vagina, sehingga pertumbuhan bakteri baik di vagina menjadi terganggu.
Anda cukup menggunakan air untuk membersihkannya.
3) Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat
Selalu gunakan celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat
dan tidak terlalu ketat. Penggunaan celana dalam seperti ini, bisa membantu
menjaga vagina tetap kering sehingga tidak terlalu lembap dan menjadi gatal.
4) Konsumsi makanan sehat
Perhatikan asupan makanan yang anda konsumsi, karena pola makan yang
sehat akan turut menjaga kesehatan vagina. Makanan yang dianggap baik
untuk kesehatan area kewanitaan di antaranya yoghurt, ikan, buah beri, dan
makanan yang mengandung kedelai.
5) Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut atau pantyliner
Kegiatan yang sederhana ini sering sekali dilupakan para wanita. Padahal,
mencuci tangan berguna untuk mencegah perpindahan bakteri yang mungkin
ada di tangan ke vagina, sehingga memperkecil terjadinya infeksi. Pastikan
selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut
atau pantyliner untuk vagina yang lebih sehat.
6) Ganti pembalut atau pantyliner setiap 3-4 jam sekali
Pastikan Anda mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti pembalut
atau pantyliner. Karena saat menstruasi, darah dan cairan di sekitar vagina
dapat menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi dan
iritasi. Pembalut yang tidak kunjung diganti dapat menimbulkan bau dan
infeksi yang diakibatkan oleh darah haid. Oleh karena itu, disarankan
mengganti pembalut setidaknya setiap 3-4 jam sekali, bahkan jika volume
darah tidak terlalu banyak.
7) Pilih pembalut yang berdaya serap baik
Gunakanlah pembalut yang memiliki daya serap baik. Penggunaan pembalut
yang berdaya serap baik memungkinkan vagina tetap kering, sehingga
terlindungi dari pertumbuhan bakteri dan jamur, serta mencegah munculnya
bau tidak sedap selama haid. Jadi, temukanlah pembalut yang sesuai dengan
kebutuhan Anda.
8) Pilih pembalut yang tidak beraroma
Disarankan memilih pembalut yang tidak mengandung pewangi atau parfum,
terlebih jika Anda mempunyai kulit sensitif. Tambahan parfum pada pembalut
hanya akan membuat kulit area kewanitaan rentan mengalami gatal-gatal dan
terjadi keputihan. Disarankan memilih produk pembalut yang berlabel
hipoalergenik, karena produk jenis ini dianggap lebih aman untuk pemilik kulit
sensitif.
9) Pembalut dengan antibakteri alami
Untuk mendapatkan perlindungan ekstra, Anda bisa menggunakan pembalut
yang memiliki kandungan bahan alami, salah satunya adalah daun sirih. Daun
sirih sudah sejak lama diketahui memiliki kandungan antiseptik. Tak heran bila
kandungan yang terdapat di dalam daun sirih kerap digunakan untuk mencegah
infeksi dan iritasi pada luka. Meski demikian, bukti klinis terkait efektivitas
daun sirih dalam mencegah iritasi dan infeksi masih perlu diteliti lebih lanjut.
Konsultasikanlah ke dokter apabila Anda mengalami tanda infeksi atau iritasi pada
vagina yang bisa terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan organ kewanitaan. O
leh karena itu, jangan malas untuk selalu menjaga kebersihan organ kewanitaan sec
ara rutin, terutama saat menstruasi.
ASKEB SOAP
ASUHAN KEBIDANAN MENARCHE
PADA An. A USIA 10 TAHUN DENGAN
MENARCHE DI SMP NEGERI 22 SAMARINDA
TAHUN 2022

Hari tanggal : 45 Agustus 2022


Tempat : SMP Negeri 22 Samarinda
Waktu : 08.30 WITA

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata

Nama : An. A
Umur : 10 Tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Dr. Soetomo
No.Telepon/Hp : 0852xxxxxxxx

2. Keluhan utama
Anak mengatakan satu hari yang lalu terdapat bercak darah pada celana
dalamnya dan semakin lama semakin banyak, perut mulas dan merasa ada
perubahan dengan dirinya.

3. Riwayat perkawinan
a. Jumlah perkawinan :-
b. Usia perkawinan pertama: -
4. Riwayat Haid
a. Usia menarche :-
b. Siklus :-
c. Teratur/ tidak :-
d. Lamanya :-
e. Dysminorrhea :-
5. Riwayat Ginekologi
a. perdarahan Haid :-
b. Riwayat perdarahan setelah Hub. Seksual : -
c. Riwayat nyeri saat berhubungan badan : -
d. Riwayat ada massa, tumor pada payudara dan alat kandungan : -
e. Lain-lain : -
6. Riwayat obstetri
a. Jumlah anak :-
b. Riwayat keguguran :-
7. Riwayat keluarga berencana
a. Jenis alat kontrasepsi : -
b. Lama : -
c. Masalah : -
8. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit keturunan yang pernah diderita ibu :
Anak mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun yang
diturunkan dari keluarga
b. Riwayat penyakit keturunn yang pernah diderita keluarga
Anak mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun
9. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
- Jenis makanan yang dikonsumsi : Nasi dan Lauk Pauk
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Porsi makan : Normal
- Jenis minuman yang dikonsumsi : Air putih dan susu
- Frekuensi : kurang lebih 4-5 gelas air putih perhari, 3 gelas s u s u
- Pantangan : Tidak ada pantangan
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : Normal
Warna : Normal
BAK
Frekuensi : kurang lebih 3-4 kali sehari
Konsistensi: Normal cair
Warna : Jernih kekuningan
Personal Hygiene
- Mandi
Frekuensi : 2 kali sehari
Keramas : 3-4 kali dalam satu minggu
- Gosok gigi
Frekuensi : 2 kali sehari
- Ganti pakaian
Frekuensi : 4 kali sehari
c. Aktifitas
- Tidur/ Istirahat
a. Siang : 1 jam
b. Malam : ± 8 jam sehari
c. Masalah : Tidak Ada
10. Data psikologi dan spiritual
a. Tanggapan Anak terhadap keadaan dirinya
Anak mengatakan cemas terhadap keadaannya sekarang, karena anak
merasakan ada perubahan pada dirinya.
b. Ketaatan beribadah
Anak mengatakan sebelumnya solat 5 waktu, tapi pada saat haid anak tidak
bisa solat 5 waktu
c. Pengetahuan Anak tentang penyakit yang diderita
Anak mengatakan tidak mengetahui
d. Hubungan sosial ibu dan keluarga
Anak mengatakan hubungannya dengan keluarga baik-baik saja dan
tidak memiliki masalah dalam keluarga.
e. Penentu dan pengambil keputusan dalam keluarga
Penentu dan pengambil keputusan dalam keluarga adalah Ayah

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah :-
- Pernapasan : 20 Kali/ Menit
- Suhu : 36,2OC
- Nadi : 82 Kali/ Menit
d. BB dan TB
- BB : 47 Kg
- TB : 153 Cm
- IMT : 14,4 (Normal/ideal)
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan inpeksi dan palpasi
a. Kepala :
- Normal, tidak ada benjolan, rambut tidak rontok, rambut hitam
dan ikal
b. Muka :
- Simetris, normal, tidak odema, tidak ada benjolan/massa,dan tidak
ada nyeri tekan
c. Mata :
- Simetris, Normal, tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak
ada tanda- tanda infeksi
d. Telinga :
- Simetris, tidak ada nyeri saat disentuh, tidak ada tanda-tanda
infeksi, pendengaran ibu baik
e. Hidung :
- Simetris, tidak odema, tidak ada benjola/masa, tidak ada polip,
dan tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada tanda-tanda infeksi
f. Mulut :
- Simetris, tidak odema, mukosa mulut normal, gigi dan lidah
bersih, tidak ada infeksi maupun sariawan
g. Leher :
- Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar
tyhroid, maupun vena jugularis, normal, tidak nyeri tekan
maupun nyeri saat menelan, dan tidak ada massa/benjolan
h. Dada :
- Normal, simetris, tidak ada retraksi dinding dada yang berlebih
saat melakukan pernafasan, bunyi paru=\-paru dan jantung
normal.
- Mammae :Normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan/massa, kulit payudara normal
i. Perut :
- Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa/benjolan, bising usus
normal
j. Ekstremitas
- Kanan : Tidak bengkak, turgor kulit baik
- Kiri : Tidak bengkak, turgor kulit baik
- Reflek patella : Tidak dilakukan
- Varises : Tidak ada varises
k. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium)
Tidak Dilakukan
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa kebidanan
An. A usia 10 tahun dengan Menarche
Masalah : Ketidak nyamanan dengan perubahan dirinya
2. Kebutuhan
- KIE tentang menarche
- Diagnosis Potensial Tidak Ada
- Masalah Pontensial Tidak Ada

D. PLANNING (implementasi dan evaluasi)


Tanggal : 05 Agustus 2022
1. Memberitahu Anak hasil pemeriksaan dan hasil anamnesa yang telah
dilakukan:
Nadi : 82 x/mnt, Respirasi : 20 x/m Suhu : 36,2°C
Evaluasi : mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan pada Anak tentang menarche yaitu siklus menstruasi yang
pertama yang dialami Wanita, yang merupakan ciri kedewasaan seorang
Wanita yang sehat dan tidak hamil
Evaluasi :Anak sudah mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat
mengulang kembali penjelasan yang sudah diberikan.
3. Menjelaskan tentang siklus menstruasi yaitu serangkaian periode dari
perubahan yang terjadi berulang ada uterus yang dihubungkan pada saat
pubertas dan berakhir pada saat menopause. Siklus tersebut bervariasi dari
18-40 hari rata-rata 28 hari
Evaluasi : Anak sudah mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat
mengulang kembali penjelasan yang sudah diberikan.
4. Menjelaskan tentang usia menarche yaitu antara 10-15 tahun.
Evaluasi : Anak sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5. Menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi usia menarche yaitu factor
genetic, factor RAS dan suku bangsa, factor lingkungan sekitar atau tempat
tinggal, factor social ekonomi dan factor status gizi.
Evaluasi : Anak sudah mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat
mengulang kembali penjelasan yang sudah diberikan.
6. Menjelaskan tanda dan gejala menarche yaitu emosi meningkat, nyeri dan
bengkak pada payudara, keputihan, gelisah/susah tidur, tubuh tidak fit,
perut teras amulas dan kadang mual.
Evaluasi : Anak sudah mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat
mengulang kembali penjelasan yang sudah diberikan.
7. Menjelaskan tentang personal hygine yaitu dengan mengganti pembalut
setiap 3-4 jam /hari, gunakan celana dalam yang dapat menyerap keringat.
Evaluasi : Anak sudah mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat
mengulang
kembali penjelasan yang sudah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Menarche.


Pada Remaja Putri (Studi Kasus Pada Siswi SDN Pondok Cina 1, SD Isla
m Terpadu, SMP Islam Terpadu Nurul Fikri, Mts Uswanul Khairiyyah, De
pok, Jawa Barat) Nurul Fikri. FKM UI.

Adriani, M., & B. Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jak
arta: Kencana.

Almatsier, S. 2013. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Uta
ma.

Almatsier, S. 2013. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Uta
ma.

Ambarwati, F. R. 2015. Ilmu Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Cakr


awala Ilmu.

Anggraini, A. K. 2013. Hubungan Kejadian Obesitas pada Anak dengan Kebiasa


an Mengkonsumsi Makanan Siap Saji di SDIT. Ulul Albab Bekasi. Jurnal
Kesehatan.

Arlinda Sheva, 2015, Hubungan Konsumsi Fsst Food Dengan Obesitas Pada Re
maja Di Smp Muhammadiyah 10, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehtan Aisyiyah
Yogyakarta

Aryani. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Med
ika.

Anda mungkin juga menyukai