Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan
ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan (Depkes RI, 1996). Antenatal care adalah perawatan selama masa
kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan
sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan antenatal care ( ANC )
2. Apa tanda dan gejala yang terjadi pada masa kehamilan
3. Apa saja perubahan dan adaptasi fisiologis pada kehamilan
4. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada masa kehamilan
5. Bagaimana konsep asuhan keperawatan Antenatal Care

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apakah yang di maksud dengan antenatal care ( ANC )
2. Untuk mengetahui Apa tanda dan gejala yang terjadi pada masa kehamilan
3. Untuk mengetahui Apa saja perubahan dan adaptasi fisiologis pada kehamilan
4. Uuntuk mengetahui Apa komplikasi yang dapat terjadi pada masa kehamilan
5. Untuk mengetahui Bagaimana konsep asuhan keperawatan Antenatal Care

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun untuk membantu pembaca untuk mengetahui dan mempelajari hal-
hal terkait dengan apa yang dimaksud dengan kehamilan dan bagaimana perawatannya,
susunannya hingga bagaimana cara pemeriksaannya sehingga dapat diimplementasikan
dengan baik di kehidupan sehari-hari.

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep teori Antenatal Care ( ANC )


1. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan
ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu,
kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga
mulai 28-42 minggu. Kehamilan adalah suatu proses yang natural bagi perempuan,
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan rentang waktu 280 hari (40
minggu/ 9 bulan 7 hari). (Kemenkes, 2011 dan Ronalen, dkk. 2020).
2. Definisi Ante Natal Care (ANC)
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 1998). Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan ANC adalah pelayanan yang bersifat preventif
untuk memantau kesehatan ibu dan mencegah komplikasi bagi ibu dan janin (Bartini,
2012).

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.

2
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 2011).

C. Tanda dan Gejala


Tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama hamil. Secara tradisional,
tanda dan gejala kehamilan dikelompokkan menjadi 3 tanda kehamilan, yaitu presumtif
(perubahan yang dirasakan wanita), kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi
pemeriksa), dan positif hamil (table 5.1) (Irene M Bobak, 2005) (Ricci, 2017)
1. Tanda presumtif (perubahan yang dirasakan wanita)
a. Amenore (terhentinya menstruasi)
Amonere atau tidak datang bulan terjadi karena mengalami konsepsi dan nidasi
yang mengakibatkan folikel de graff dan ovulasi tidak terjadi (Saifuddin, 2008).
Hal ini tidak dianggap sebagai tanda pasti kehamilan karena amenore dapat juga
terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor hipofise, perubahan faktor-faktor
lingkungan, malnutrisi dan yang paling sering adalah gangguan emosional
(Prawirohardjo, 2010)
b. Fatique (keletihan) Terjadi pergeseran pada kecepatan metabolisme tubuh ibu dan
adanya tuntutan baru terhadap pasokan energi pada ibu, menyebabkan keletihan
tidak biasa dan ibu membutuhkan tidur lebih banyak (Simkin, 2007).
c. Perubahan payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena- vena di
bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak. Setelah bulan pertama satu cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal ini berasal dari kelenjar- kelenjar
asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat
di produksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone
(Prawirohardjo, 2010).
d. Morning sicknes (mual dan muntah di pagi hari)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan menyebabkan mual dan muntah. Mual dan muntah merupakan gejala

3
umum, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam
kedokteran sering di kenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi
hari. Keluhan dapat hilang pada beberapa jam tetapi kadang- kadang keluhan ini
menetap lebih lama dan dapat timbul pada waktu yang berbeda. Gejala yang
mengganggu ini. Dimulai biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama
menstruasi.
Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu di beri
makan- makanan yang ringan, mudah di cerna dan jangan lupa menerangkan
bahwa keadaaan ini dalam batas normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula
diberikan obat- obat anti muntah.
e. Quickening (persepsi gerakan janin) Pada usia kehamilan antara 16 dan 20
minggu (sejak hari pertama menstruasi berakhir), wanita hamil mulai menyadari
adanya gerakan berdenyut ringan di perutnya, dan intensitas gerakan ini semakin
meningkat secara bertahap. Sensasi ini disebabkan oleh gerakan janin, dan hari
ketika gerakan tersebut disadari oleh wanita hamil disebut quickening atau
munculnya persepsi kehidupan. Namun, hanya merupakan bukti penunjang
kehamilan, dan apabila berdiri kurang kurang bernilai diagnostik
(Cuningham,2006).
f. Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan pingsan.
g. Ngidam : Keinginan untuk makan tertentu
h. Mastodinia
Adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar.
Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus berproliferasi karena pengaruh
estrogen dan progesteron dan somatomammotropi
i. Hiperpigmentasi kulit
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofis anterior menyebabkan
pigmentasi kulit di sekitar pipi. Dinding perit mengalami striae lividae, striae
nigra, linea alba atau nigra. Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu makin
menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah manifes sekitar
putting. Terjadi varises atau penumpukkan pembuluh darah karena pengaruh dari
estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.

4
j. Konstipasi
Pengaruh peregangan dapat mengahbat peristaltic usus dan dapat menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar
k. Perubahan berat Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan,
karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat
badan akan selalu meningkat sampai stabil menjelang aterm.
2. Tanda kemungkinan hamil (yang dapat diobservasi pemeriksa)
a. Tanda Hegar Adalah lembeknya segmen bawah uterus pada perabaan. Pada
minggu-minggu pertama kehamilan, meningkatnya ukuran uterus terutama
terbatas pada diameter anteroposterior, tetapi pada masa gestasi selanjutnya,
korpus uterus hampir membulat garis tengah uterus rata-rata 8 cm dicapai pada
minggu ke-12. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah dan karena terjadinya odema dari serviks dan hyperplasia kelenjar-
kelenjar serviks sehingga serviks menjadi lunak.
Pada pemeriksaan bimanual, korpus uterus selama kehamilan teraba liat atau
elastis dan kadang- kadang sangat lunak. Pada sekitar 6 sampai 8 minggu setelah
hari pertama menstruasi terakhir, tanda hegar mulai tampak. Tanda hegar dengan
melakukan satu tangan pemeriksa diatas abdomen dan dua jari tangan yang lain
dimasukkan kedalam vagina, dapat diraba serviks yang keras, dengan korpus
uterus yang elastis di atas ismus yang lunak bila di tekan, yang terletak diantara
dua bagian tersebut (Cunningham, 2005 & Rustam, 2005).
b. Tanda Piscasek
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan
implantasi plasenta.
c. Kontraksi Braxton his
Uterus berkontraksi bila dirangsang, tanda ini khas untuk uterus pada masa
kehamilan.
d. Tanda Goodell's (serviks melunak)
Pada minggu ke-6 sampai 8, konsistensi jaringan serviks yang mengelilingi os
eksternus lebih mirip dengan mulut bibir daripada tulang rawan hidung, yang khas
untuk serviks pada wanita tidak hamil. Namun, keadaan- keadaan lain dapat
menyebabkan serviks melunak, misalnya kontrasepsi yang mengandung estrogen-
progestin. Seiring dengan perkembangan kehamilan, kanalis servikalis dapat
menjadi sedemikian melebar sehingga jari tangan dapat dimasukkan. Pada proses

5
peradangan tertentu, serta karsinoma, serviks akan tetap keras selama kehamilan
dan, bilapun mungkin, hanya membuka saat persalinan (Cuningham, 2006).
e. Tes kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2008), Terdapat sejumlah perangkat uji kehamilan yang
beredar di pasaran dengan harga terjangkau. Uji kehamilan ini dapat dibaca dalam
3 sampai 5 menit, dengan tingkat akurasi yang tinggi, dan tingkat kecermatan
yang tinggi pada tahap tertentu. Sistem yang digunakan dalam berbagai perangkat
berbeda-beda namun, masing-masing berpegang pada prinsip yang sama
(pengenalan HCG dan subunitnya) oleh suatu antibodi molekul HCG atau epitop
subunit ẞ. Hormon ini di ekskresikan ke dalam sirkulasi wanita hamil dan
diekskresikan melalui urin (Cuningham, 2006).
3. Positif hamil
a. Bunyi jantung janin
Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat memastikan diagnosis
kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasi dengan auskultasi
menggunakan fetoskop khusus, ultrasonografi, dengan prinsip Doppler dan
sonografi. Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi dengan
menggunakan stetoskop laenec rata-rata pada usia kehamilan 17 minggu, pada
usia kehamilan 19 minggu, denyut jantung janin dapat dideteksi pada hampir
semua wanita hamil yang tidak kegemukan.
Frekuensi denyut jantung janin pada tahap ini dan sesudahnya berkisar antara 120
sampai 160 dpm dan terdengar sebagai bunyi ganda mirip detak jam dibawah
bantal. Tidak cukup apabila kita hanya mendengar jantung janin. Denyut jantung
janin harus berbeda dengan ibunya.
b. Sonografi
Pemakaian Sonografi Transvaginal telah menimbulkan revolusi dalam pencitraan
kehamilan tahap awal dan perkembangannya. Dengan sonografi abdomen,
kantung gestasi dapat dilihat hanya setelah usia 4 sampai 5 minggu sejak
menstruasi terakhir. Pada hari ke-35, semua kantung gestasi normal seyogyanya
sudah terlihat, dan setelah 6 minggu, denyut jantung seharusnya sudah terdeteksi.
Pada minggu ke-8, usia gestasi dapat dapat diperkirakan secara cukup akurat.
Sampai minggu ke-12, tiap millimeter panjang puncak. puncak kepala-bokong
merefleksikan pertambahan usia gestasi 4 hari.

6
c. Pemeriksa melihat dan merasakan gerakan janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan sekitar 20
minggu. Gerakan janin memperlihatkan intensitas yang bervariasi dari getaran
halus pada awal kehamilan sampai gerakan nyata pada periode selanjutnya, dapat
dilihat selain itu dapat diraba. Sensasi yang agak mirip dapat ditimbulkan oleh
kontraksi otot abdomen atau peristaltik usus (Cuningham, 2006).

D. Perubahan dan Adaptasi Fisiologis pada Kehamilan


1. Perubahan Psikologi
a. Trimester I
1) Merupakan metode penyesuaian terhadap kenyataan.
2) Sebagian besar wanita mengalami kebahagiaan.
3) Merasa tidak sehat karena morning sickness.
4) Pasangan merasa kagum
5) Meningkatnya kebutuhan mencintai dan dicintai
6) Penurunan Libido.
7) Adanya kekhawatiran dan kecemasan.
b. Trimester II
1) Lebih menyenangkan karena sickness hilang
2) Fase batiniah karena kehamilan meningkatkan identitas.
3) Sebagai wanita merasa lebih erotis.
c. Trimester III
1) Ketidaknyamanan karena bayi membesar.
2) Rasa ketakutan dan gelisah.
3) Memerlukan dukungan.
4) Seksualitas menurun karena perut membesar.
5) Reaksi persalinan tergantung pada persiapan dan persepsi.
2. Perubahan Fisiologis
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
1) Tidak hamil : sebesar telur ayam (+ 30 g)
2) Kehamilan 8 minggu :sebesar telur bebek.
3) Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa.

7
4) Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis.
5) Kehamilan 20 minggu:. Pinggir bawah pusat.
6) Kehamilan 24 minggu: Pinggir atas pusat.
7) Kehamilan 28 minggu: Sepertiga pusat -xyphoid.
8) Kehamilan 32 minggu: Pertengahan pusat -xyphoid.
9) Kehamilan 36-42 minggu: 3-1 jari dibawah xyphoid.
b. Vaginal
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3.5-6.
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya
berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
d. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal dan
linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli putting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae melebar dan lebih
tua warnanya.
g. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah
diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.

8
E. Patofisiologi dan Pathway
Proses Kehamilan menurut Hamilton, Persis Mary (2012) yaitu:
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel teliur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla
tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi 3 fase yaitu:
a. Tahap penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah megalami proses kapisitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yang
terlihat ampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel spermi
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromososm diploid
(44 autosom dän 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita
dan XY untuk laki-laki).
2. Pembelalan
Setelah itu zigot akan membelih menjadi tingkat 2 sel (30 am), 4 sel, 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan memperoleh membelah membentuk
morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona
pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam.
Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhimya terbentuklah sebuah rongga
blastokel sehingga disebut blastokista (4-5 hari). bagian dalam disebut embrioblas dan
sel diluar disebut trofoblas Zona pellasida akhirnya menghilang sehingga trofoblas
bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut.
3. Nidasi/Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) ke dalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada
pada fase sekretonik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahimdan
pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok jaringan ini mengandung banyak cairan
(Marjati dkk, 2010).

9
4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
a. Masa pre embryonic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi.
b. Masa embryonic
Berlangsung sejak 2-6 minggu
c. Masa fetat
Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru lahir. Minggu ke 12
panjang janin kira-kira 9 cm. berat 14 gram, sirkulasi tubuh berfungsi. Minggu ke
16 panjang janin 16 cm. berat 20 gram. kulit transparan, rambut mulai tumbuh.
Minggu ke 20 kepala tegak separuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya
kelopak mata, alis, kuku sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput, lanugo menjadi
gelap dengan vernix meningkat. Minggu ke 28 mata terbuka, alis dan bulu mata
berkembang dengan baik, rambut menutupi kelapa, deposit lembak subkutan,
testis turun ke skrotum. Minggu ke 32 lanugo berkurang, tubuh bulat, testis turun.
Minggu ke 36 lanugo sebagian besar terkelupas, kulit tertutup, vernikx kareosa.
Minggu ke 40 osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan
ini memudahkan fetus melalui jalan lahir (Marjati dkk, 2010).

10
5. Pathway
Trimester I

Konsepsi
c
Fertilisasi

Implantasi

Embryogenesis

Maturase janin

Perubahan pada ibu hamil

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis

Kecemasan akan System


GIT
integumen kehamilan reproduksi
(Gastrointestinal)

Krisis situasi Esterogen dan


Progesteron Hcg
esterogen Progesteron

Kurangnya
Peningkatan asam Hipertropi otot
informasi
Terbentuk striae uterus
lambung pengetahuan
gravidarum

Ketidakmampuan
Pembesaran
Mual,muntah, mengakses
Gangguan citra uterus
anoreksia pelayanan
tubuh
kesehatan

Perubahan
Defisit Nutrisi Resiko
bentuk tubuh
ketidakseimbangan Ansietas
volume cairan

Gangguan rasa
aman nyaman

11
6. Pathway
Trimester II

Perubahan pada ibu hamil Trimester II dan III

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis

Kurang informasi System


Desakan uterus peningkatan hormon
reproduksi
ke diafragma esterogen dan progesteron

Kebiasaan perilaku
System urinaria
Rongga dada Relaksasi pada ligament tidak tepat
sempit dan sendi-sendi

Tidak tau apa yang


harus dilakukan Pembesaran
Komplien paru Peningkatan mobilitas uterus
terbatas dari otot-otot perlvis

Defisit
Menekan vesika
ventilasi pengetahuan
Nyeri pada urinaria
pinggang

Nafas pendek Peningkatan


dan dangkal Sering terbangun karena Nyeri akut frekuensi BAK
nyeri pinggang

Gangguan
Pola nafas tidak Gangguan pola eliminasi urine
efektif tidur

12
7. Pathway
Trimester III

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis

Peningkatan
System
berat badan
reproduksi

Aktifitas otot meningkat


Esterogen dan untuk menopang BB
progesteron meningkat

Hipertrofi otot Kurangnya informasi


uterus pengetahuan

Peningkatan
Uterus membesar
penggunaan energi

Perubahan bentuk
dan postur tubuh Energi menurun

Resiko jatuh keletihan

Intoleransi aktivitas

13
F. Komplikasi
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu: tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90
mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya terjadi pada usia kehamilan
memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-cklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan
oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan
ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum
28 minggu. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dan fasilitas pelayanan
kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan
tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak lintang dan sungsing)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus
dengan sumbu memanjang tubuh ibu. Letak lintang adalah suatu keadaan di mana
janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan
bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih
tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul.
b. Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan
tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau kaki di bawah. Bayi
letak sungsang lebih sukar lahir. karena kepala lahir terakhir.
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan ini mulai
tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada
kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar
akan menekan pada organ tubuh sekitarnya.

14
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan.
Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu maka disebut
ketuban pecah dini pada kehamilan premature (Hamilton, Persis Mary., 2012).
7. Masalah lain pada ibu Hamil
a. Trimester I :
1) Perubahan payudara, sensasi baru: nyeri, kesemutan.
2) Ingin berkemih dan peningkatan frekuensi berkemih.
3) Mual muntah, morning sikness,Ptyalism (saliva berlebih) terjadi mulai 2-3 mg
setelah menstruasi berhenti.
4) Psychososial dynamic, tersinggung, perasaan tidak menentu
b. Trimester II
1) Pigmentasi, jerawat, kulit beminyak .
2) Spider nevi muncul pada trimester ke 2 atu 3 pada leher, dada, muka dan
tangan.
3) Kemerahan pada telapak tangan terjadi pada 50 % ibu hamil; mungkin
bersamaan dengan spider nevy.
4) Pruritus (non inflamantory).
5) Heartburn, Konstipasi.
6) Varices pada kaki, vulva dan anal, Leukore.
7) Rasa Baal dan kesemutan.
8) Nyeri sekitar ligament.
9) Nyeri persendian.

G. Pemeriksaan Diagnostik
1. PPT test/Urine Test
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan urinre digunakan untuk mengetahui kadar urine, protein dan kadar
glukosa
b. Pemeriksaan darah untuk mengetahui factor rhesus, golongan darah, Hb, dan
penyakit rubella
c. Pemeriksaan Rontgen

15
Digunakan untuk mengetahui kapasitas kehamilan, menentukan hamil kembar,
menentukan kelainan pada anak, menentukan bentuk dan ukuran panggul.
Pemeriksaan rontegen sebaiknya dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut
karena sebelum bulan ke-4 rangka janin belum tampak dan pada hamil muda
pengaruh rontgen terhadap janin lebih besar.
d. Pemeriksaan USG
Digunakan untuk mendiagnosis dan konfirmasi awal kehamilan, penentuan umur
getasi dan penafsiran ukuran fetal, mengetahui adanya IUFD, mengevaluasi
pergerakan janin dan detak jantung janin, dll (Hani, Ummi, dkk, 2010)

H. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam.
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari.
3) Tingkatkan istirahat.
4) Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM 1 dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
1) Isitirahat cukup menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
d. Edema dependen
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
1) Distraksi nafas dalam
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan.

16
I. Pemeriksaan Ante Natal
Pada awal pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami
kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya
pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam
hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan
hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di
berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah
konsepsi.

TPP = tgl HPHT+7 – 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT


atau
TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT

Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus. kunjungan antenatal untuk pemantauan
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan selama
kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
1. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
2. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
3. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan
medik lain, harus lebih sering dan intensif. berdasarkan standar pemeriksaan
kehamilan ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut :
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid Satu kali
dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan Dua kali sebulan sampai umur
kehamilan 8 bulan Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan
bersalin. Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan :
a. Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
b. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan.
4. Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold :
a. Leopold I:

17
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus
apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa
keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
b. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya : Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi
abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
c. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas
simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya.
Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika
disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
d. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu
jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
5. Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
a. Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d Desember
b. Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret
c. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
d. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.

18
e. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.

6. Pemeriksaan panggul luar


Tujuan :
a. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
7. Pemeriksaan panggul dilakukan:
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
b. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama
pada primipara.
8. Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
a. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri
( normal: 23-26 cm).
b. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri
(normal: 26-29).
c. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung
prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
d. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter
mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke
atas simpisis (normal : 80-90 cm).

J. Konsep Asuhan Keperawatan Antenatal Care (ANC)


1. Pengkajian ibu Hamil
a) Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.

19
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila diperlukan.
Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat
mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkun.gannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mongetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa. kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali dan ini
harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
9) Suku Bangsa.
b) Riwayat Keperawatan
1) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Menstruasi
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari,
lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau
tidak.
b) Riwayat Kehamilan, Persalinan, nifas yang lalu
Anak keberapa, kehamilan: umur kehamilan, penyulit, Persalinan:
jenis,penolong,penyulit, komplikasi nifas: laserasi, infeksi,perdarahan,
anak: jenis kelamin, BB, PJ.

20
c) Genogram
Riwayat kesehatan keluarga Penyakit keturunan dalam keluarga, anak
kembar atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
d) Kehamilan sekarang
Diagnosa, Yang perlu dikaji sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak.
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan,
teraphic yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai
didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual,
muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di
kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
Pengobatan selama hamil, pergerakan janin, rencana perawatan bayi,
kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi: breast care, perineal,
nutrisi, senam nifas, KB, Menyusui.
2) Riwayat Lingkungan
Kebersihan, bahaya, dan lain-lain.
3) Aspek Psikososial
Persepsi ibu setelah bersalin, apakah keadaan ini menimbulkan perubahan
terhadap kehidupan sehari-hari?bila ya bagaimana, ibu tinggal dengan siapa,
siapa orang terpenting bagi ibu, sikap anggota keluarga tentang keadan saat
ini, kesiapan mental menjadi ibu.
4) Kebutuhan dasar khusus
a) Pola nutrisi
Frekuensi makan dalam sehari, nafsu makan, jenis makanan rumah,
makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan.
b) Pola Eliminasi
BAK (frekuensi, warna, keluhan), BAB (frekuensi, warna, konsistensi,
bau, keluhan)
c) Pola personal hygiene
Mandi (Frekuensi, sabun), oral hygiene (frekuensi,waktu), cuci rambut
(frekuensi, shampoo)
d) Pola istirahat tidur
Lama tidur (jam/hari), kebiasaan sebelum tidur, keluhan.
e) Pola aktivitas dan Latihan

21
Kegiatan dalam pekerjaan, waktu bekerja, olahraga, frekuensi, kegiatan
waktu luang, keluhan dalam aktivitas.
f) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok, minuman keras, ketergantungan obat.
5) Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, kesadaran, TD, Respirasi, BB, Nadi, Suhu, TB.
a) Kepala :
bentuk,keluhan.
b) Mata :
Kelopak mata, Gerakan mata, konjungtiva, sclera, akomodasi.
c) Hidung :
Reaksi alergi, sinus.
d) Mulut dan tenggorokan :
Gigi geligi, kesulitan menelan.
e) Dada dan axila :
mammae membesar, areola mammae, papilla mammae, colostrums.
f) Pernafasan :
jalan nafas, sura nafas, menggunakan otot bantu nafas.
g) Sirkulasi jantung :
kecepatan denyut apical, irama, kelainan bunyi jantung, sakit dada.
h) Abdomen :
membesar, linea dan striae, luka bekas operasi, leopold I, leopold II,
leopold III, Leopold IV, denyut jantung janin, kontraksi.
i) Genitourinary :
keputihan, Pap smear.
j) Ekstremitas (integument / muskuluskoletal) :
Turgor kulit, warna kulit, Kontraktur ekstremitas, kesulitan pergerakan.
k) Data Penunjang :
Laboratorium, USG, rontgen, terapi yang didapat.
6) Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a) Inspeksi
(1). Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.

22
(2). Leher apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
(3). Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum.
(4). Abdomen GIT: bentuk abdomen,wama, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria(pembesaran hepar),
epigastric (gastritis),hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan
dan kiri (ginjal), umbilicus, illiaka kanan (apendiksitis), hipokondria,
iliaka kiri (scibala).
(5). Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
(6). Vulva keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus.
(7). Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha,
CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
b) Palpasi
(1) Tujuan :
(a) Menentukan besamya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
(b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
(2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3½ cm.
(3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
(a) Kurang dari 12 minggu belum dapat diraba di atas simpisis.
(b) 12 minggu-1-2 jari di atas sisfisis.
(c) 16 minggu pertengahan antara sisfisis dan pusat
(d) 24 minggu setinggi pusat
(e) 28 minggu-3 jari diatas pusat
(f) 32 minggu pertengahan antara pusat dan px
(g) 36 minggu 3 jari dibawah px
(h) 40 minggu pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)

23
(4) Menurut leopold
(a) Leopold I
(1) Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arah muka penderita.
(3) Rahim dibawa ke tengah
(4) Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus.
(b) Leopold II
(1) Keadaan tangan pindah ke samping
(2) Tentukan dimama punggung janin.
(3) Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah
letak lintang.
(c) Leopold III
(1) Dipergunakan satu tangan saja.
(2) Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
(3) Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
(d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah. Jika kita rapatkan ke
dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang
masih teraba diluar :
(1) Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul.
(2) Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul.
(3) Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk kedalam
rongga panggul.
c) Auskultasi
(1) DJJ terdengar dimana, frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang,
30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
(2) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan 02).

24
B. Diagnosa Keperawatan yang Muncul

1. Trimester I
a. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan progesterone dengan mual
muntah dan anoreksia.
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan integument dengan estrogen
meningkat
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisiologi payudara.
d. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah dan
anoreksia.
e. Ansietas berhubungan dengan perubahan psikologis krisis situasi.
2. Trimester II
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pendesakan diafragma karena
pembesaran uterus.
b. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan Peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dengan nyeri punggung.
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
d. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan system urinaria peningkatan
frekuensi BAK.
e. Nyeri akut berhubungan dengan Peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dengan nyeri punggung.
3. Trimester III
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan.
b. Resiko jatuh berhubungan dengan estrogen dan progesteron perubahan bentuk
dan postur tubuh

25
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Raisonal
Jam Keperawatan hasil
1. Pola napas Setelah dilakukan A. Manajemen
tindakan jalan nafas
tidak efektif keperawatan selama 1. Monitor pola 1. untuk mengetahui
berhubungan …x 24 jam nafas (frekuensi, monitor pola nafas
diharapakan Pola kedalaman, (frekuensi,kedalaaman
dengan napas tidak efektif usaha napas). ,usaha napas )
pendesakan membaik dengan 2. Monitor bunyi 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil : napas tambahan monitor bunyi napas
diafragma a. Ventilasi semenit (mis. Gurgling, tambahan
karena meningkat. mengi, (mis.gurgling,mengi,w
b. Diameter thoraks wheezhing, heezhing,ronkhi kering
pembesaran anterior-posterior ronkhi kering). )
uterus. meningkat. 3. Posisikan semi 3. Untuk mengikuti
c. Tekanan ekspirasi fowler atau posisikan semifowler
meningkat. fowler. atau fowler
d. Tekanan inspirasi
meningkat.
e. Dispnea menurun
f. Penggunaan otot
bantu napas
menurun

26
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Raisonal
Jam Keperawatan hasil
2 Gangguan Setelah dilakukan A. Dukungan
tindakan Tidur
Pola tidur keperawatan selama 1. Identifikasi pola 1. untuk memberikan
berhubungan …x 24 jam aktivitas dan waktu istrahat yang
diharapakan tidur cukup
dengan Gangguan Pola 2. Identifikasi 2. Untuk
Peningkatan tidur dapat membaik faktor mengidentifikasi pola
dengan kriteria pengganggu aktivitas dan tidur
hormon hasil : tidur (fisik dan 3. Untuk
estrogen dan a. Keluhan sulit atau psikologis) mengidentifikasi
tidur menurun 3. Modifikasi faktor pengganggu
progesteron b. Keluhan sering lingkungan tidur
dengan nyeri terjaga menurun (mis. 4. Untuk memodifikasi
c. Keluhan tidak Pencahayaan, lingkungan
punggung. puas tidur kebisingan, ( mis,pencahayaan,ke
menurun suhu, matras, bisingan,suhu,matras,
d. Keluhan pola dan tempat dan tempat tidur.
tidur berubah tidur). Batasi 5. Untuk mengetahui
menurun waktu tidur prosedur agar dapat
e. Keluhan siang jika perlu. meningkatlkan
istirahat tidak 4. Lakukan kenyamanan
cukup menurun prosedur untuk 6. Untuk menganjurkan
meningkatkan faktor-faktor yang
kenyamanan berkontribusi
(mis pijat, terhadapa gangguan
pengaturan pola tidur
posisi, terapi 7. Untuk mengajarkan
akupresur). relaksasi autogenic
5. Anjurkan atau cara
factor-faktor nonfarmakologi
yang lainnya
berkontribusi
terhadap
gangguan pola
tidur mis.
Psikologis, gaya
hidup,

27
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Raisonal
Jam Keperawatan hasil
3. Defisit Setelah dilakukan A. Edukasi
tindakan kesehatan
pengetahuan keperawatan selama 1. Identifikasi 1. untuk mengidentifikasi
berhubungan …x 24 jam kesiapan dan kesiapan dan
diharapakan Defisit kemampuan kemampuan
dengan pengetahuan dapat menerima menerima informasi
kurangnya membaik dengan informasi. 2. Untuk memberikan
kriteria hasil : 2. Berikan kesempatan bertanya
informasi. a. Kemampuan kesempatan 3. untuk menjelaskan
menjelaskan untuk bertanya. factoir resiko yang
pengetahuan 3. Jelaskan factor dapat mempengaruhi
tentang suatu risiko yang dapat kesehatan
topik meningkat. mempengaruhi 4. Untuk mengajarkan
b. Pertanyaan kesehatan perilaku hidup bersih
tentang masalah 4. Ajarkan perilaku dan sehat
yang dihadapi hidup bersih dan 5. Untuk mengajarkan
menurun. sehat. strategi yang dapat
c. Persepsi yang 5. Ajarkan strategi digunakan untuk
keliru terhadap yang dapat meningkatkan perilaku
masalah digunakan untuk hidup bersih dan sehat
menurun. meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat.

28
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Raisonal
Jam Keperawatan hasil
4. Gangguan Setelah dilakukan A. Dukungan
tindakan perawatan diri:
eliminasi urine
keperawatan selama BAK.
berhubungan …x 24 jam 1. Identifikasi 1. Untuk mengidentifikasi
diharapakan kebiasaan BAK kebiasaan BAK sesuai
dengan system
Gangguan eliminasi sesuai usia. usia
urinaria urine dapat 2. Dukung 2. Untuk mendukung
membaik dengan penggunaan penggunaan
peningkatan
kriteria hasil : toilet/commod
frekuensi BAK. a. Sensasi berkemih e/urinal/ secara
meningkat. konsisten.
b. Desakan
berkemih
(urgensi)
menurun.
c. Distensi kandung
kemih menurun.
d. Volume residu
urine menurun
e. Frekuensi BAK
membaik

29
C. Implementasi Keperawatan
Menurut Setiadi (2012) implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Implementasi merupakan tahap
proses keperawatan di mana perawat memberikan intervensi keperawatan langsung dan
tidak langsung terhadap klien (Perry, 2009).

D. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk
menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi klien
(Perry, 2009). Adapun macam – macam evaluasi menurut Setiadi (2012):
1. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif berfokus pada aktivitas proses keperawatan dan hasil tindakan
keperawatan. Evaluasi formatif ini dilakukan segera setelah perawat
mengimplementasikan rencana keperawatan guna menilai keefektifan tindakan
keperawaatan yang telah dilaksanakan. Perumusan evaluasi formatif ini meliputi
empat komponen yang dikenal dengan istilah SOAP, yakni subjektif (data berupa
keluhan klien), objektif (data hasil pemeriksaan), analisis data (perbandingan data
dengan teori), dan perencanaan.
2. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah semua aktivitas proses
keperawatan seelsai dilakukan. Evalusi sumatif ini bertujuan menilai dan memonitor
kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan. Metode yang dapat digunakan
pada evaluasi jenis ini adalah melakukan wawancara pada akhir layanan,
menanyakan respon klien dan keluarga terkait layanan keperawatan, mengadakan
pertemuan pada akhir layanan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta.

Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification Fifth Edition.


Missouri: Elsevier Mosby.

Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : VivoPublisher.

Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta :


EGC.
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2015. NANDA International Nursing Diagnosis :
Definition and Classification, 2015-2017.

Kusmiyati, et al. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina Pustaka.

Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.

Marjati, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification Fifth Edition.Missouri:


Elsevier Mosby.

Oxford : Wiley Blackwell. Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.

Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta:


Nuha Medika.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan


Tindakan Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

31
Rohmah, Nikmatur dkk. 2012. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta :
Ar-ruzz Media.

32

Anda mungkin juga menyukai