OLEH :
NI KADEK NOVITA DEWI
NIM. 2022207209061
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN ANC
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher,
2013). Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil,
yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan
anak sehat (Mochtar, 2013). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah
adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi
sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2014)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan
memuaskan (Handayani, 2012).
b. Reaksi Psikologis
1) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksamaOleh karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin
akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya.
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang
dapat terjadi:
a) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan
“Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah
dikenal orang lain.
b) Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan
dapat diterima.
c) Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk
pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d) Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e) Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu
penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
f) Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku
kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk
komunikasi yang rutin”.
g) Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda
kehamilan mulai dapat diobservasi.
h) Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada
janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang
Baik)
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya.
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3) Perubahan Psikologis pada Trimester III
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat
waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya. Khawatir bayi
akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya. Merasa sedih
karena akan terpisah dari bayinya. Merasa kehilangan
perhatian.
d) Perasaan mudah terluka (sensitif).
e) Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami
oleh ibu dan ayah selama trimester III:
a) Perubahan Psikologis Ibu
(1) Penerimaan terhadap janin meningkat
(2) Fantasi terhadap perubahan peranRasa cemas akan
keadaan janin meningkat
(3) Fokus perhatian pada persalinan
(4) Menaruh perhatian pada persalinan
b) Perubahan Psikologis Ayah
(1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa
kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat
(2) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
b. Trimester II
1) Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam,
klien menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
a) Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
b) Ekspansi dada simetris
c) Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
d) Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
e) RR dalam batas normal (16-20x/menit)
f) Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di
rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman Mengetahui perkembangan kondisi
dan usaha respirasi klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan Mengetahui adanya kelainan dalam
area penurunan/tidak adanya pernafasan klien
ventilasi dan adanya bunyi nafas
tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat melakukannya di
keluarga tentang teknik relaksasi rumah
untuk meningkatkan pola
pernafasan
c. Trimester III
1) Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam
kelebihan volume cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
a) TTV klien normal
b) klien terbebas dari edema kaki
c) tidak ada proteinuria
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang sesuai Menentukan penyebab edema dan
dengan retensi cairan memudahkan untuk intervensi
selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan Mengidentifikasi adanya perubahan
(edema) edema
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang
terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume
cairan dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan Mengontrol intake dan output
output yang akurat cairan, intake dan output yang tidak
seimbang akan dapat menyebabkan
kelebihan volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output
nutrisi, intake dan output yang tidak
seimbang akan dapat menyebabkan
kelebihan volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan
Berikan diuretic sesuai interuksi pada tubuh
C. Daftar Pustaka
Carpenito, L.J. 2011. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Doenges, Marylinn E 2011. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman
untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Guttmacher Institute. 2013. Aborsi di Indonesia dalam Kesimpulan.
Guttmacher Journal Seri 2008, No. 2.
Hamilton, Persis. (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
EGC: Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis
dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Irianto, Koes. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced
Nutrition in Reproductive Health).Bandung:ALFABETA
Kemenkes. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. (2013). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
patologi. EGC: Jakarta.
Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhn Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Saifuddin, A. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharohardjo.