ANTEPARTUM
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Antenatal
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada wanita selam hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara
fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi
peran baru sebgai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Menurut
Wignjosastro (2012) antenatal care (ANC) merupakan pengawasan wanita
hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental
serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
Sedangkan menurut Depkes RI (2012) mengatakan pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu
selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan dalam Standar pelayanan kebidanan.
Berdasarakan pengertian diatasa dapat disimpulkan bahwa antenatal care
adalah perawatan kehamilan yang merupakan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan antenatal care yang sudah ditetapkan.
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
Sistem urinaria
Sistem integumen
OIT
Uterus membesar
Progesteron Esterogen
Esterogen
& Hc6
Tekanan pada
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Penurunan
Peningkatan
kekuatan
asam
otot
lambung Strie gravidarum Meningkat
frekuensi BAK
Distensi
gastrointesti Ketidakseimbangan Resiko
nal nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume cairan
(Marjati dkk, 2010 & SDKI, 2017)
Konstipasi
E. Komplikasi Kehamilan
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki
potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya
terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
proteinuria, dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi
sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan
28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada
perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Jika perdarahan terjadi di
tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang
diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira
tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.Letak lintang
adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada
sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi dari
pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul.
b. Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada
kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong
atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar lahir, karena
kepala lahir terakhir.
c. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.
Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara
perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air
ketuban ½ sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan menekan
pada organ tubuh sekitarnya.
5. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature
(Hamilton, Persis Mary., 2012)
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih(D.0040)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh(D.0083)
5. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036)
6. Risiko defisit nutrisi (D.0032)
Intervensi Keperawatan
7. Evaluasi
Diagnosa Kepeawatan Evaluasi
Defisit nutrisi berhubungan dengan S = klien mengatakan mengetahui
ketidakmampuan mencerna makanan kebutuhan nutrisinya
O = tidak terdapat tanda-tanda
malnutrisi
A = masalah ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasai
P = hentikan intervensi
Konstipasi berhubungan dengan kelemahan S = klien mengatakan BAB lancar
otot abdomen dan teratur, Klien mengatakan
feses lunak
O = klien tampak lebih rileks
A = masalah konstipasi teratasi
P = hentikan intervensi
Gangguan eliminasi urine berhubungan S = -
dengan penurunan kapasitas kandung kemih O = tidak terdapat ISK, balance
cairan seimbang
A = masalah gangguan eliminasi
urin dapat teratasi
P = hentikan intervensi
A. Uraian Kasus
Ny. A usia 24 tahun datang ke poliklinik kebidanan Puskesmas dengan
keluhan sudah terlambat menstruasi kurang lebih satu minggu, beberapa hari
terakhir merasa mual di pagi hari, serta payudara terasa agak keras dan nyeri
jika tersentuh. Pasien sangat berharap bahwa keluhan tersebut adalah tanda ia
sedang hamil. Dari hasil wawancara hari ini (13 Desember 2021) didapatkan
data: HPHT 06 November 2021, siklus haid teratur 28 hari, hasil test pack
positif. Pasien mengatakan sangat senang mengetahui dirinya hamil, namun
juga cemas karena belum mengetahui apa saja yang harus dilakukan agar
dirinya dan janinnya tetap sehat, mengingat ini adalah kehamilan pertamanya.
B. Asuhan Keperawatan
1. Analisa data
No Data Masalah Etiologi
1 Data Subjektif : Ansietas kurang terpapar
- Pasien mengatakan informasi
sudah terlambat
menstruasi kurang lebih
satu minggu
- Pasien mengatakan
cemas karena belum
mengetahui apa saja
yang harus dilakukan
agar dirinya dan
janinnya tetap sehat
- Pasien mengatakan ini
adalah kehamilan
pertamanya
Data Objektif :
- HPHT 06 November
2021
- Siklus haid teratur 28
hari
- Hasil test pack positif
2 Data Sukjektif : Risiko defisit nutrisi Mual
- Pasien mengatakan
sudah terlambat
menstruasi kurang lebih
satu minggu
- Pasien mengatakan
beberapa hari terakhir
merasa mual di pagi hari
Data Objektif :
- HPHT 06 November
2021
- Siklus haid teratur 28
hari
- Hasil test pack positif
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
b. Risiko defisit nutrisi (D.0032)
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Hasil (SLKI)
1 Ansietas berhubungan Dukungan Sosial Anxiety reduction
dengan kurang terpapar (L.13113) 1. Gunakan
informasi (D.0080) Setelah dilakukan pendekatan yang
tindakan selama 1 x 24 menenangkan
jam diharapkan masalah 2. Temani pasien
kecemasan dapat teratasi untuk memberikan
dengan kriteria hasil : keamanan dan
1. Mampu meminta mengurangi rasa
bantuan orang lain takut
2. Dukungan emosi 3. Dengarkan dengan
penuh perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi
yang menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik relaksas
6. Kolaborasi
pemberian obat
untuk mengurangi
kecemasan
2 Risiko defisit nutrisi Status Nutrisi Manajemen nutrisi
(D.0032) (L.03030) (I.03110)
Setelah dilakukan 1. Kaji adanya alergi
tindakan keperawatan makanan
selama 2 x 24 jam 2. Kaji kemampuan
Diharapkan masalah pasien untuk
ketidaksimbangan nutrisi mendapatkan
kurang dari kebutuhan nutrisi yang
dapat teratasi dengan dibutuhkan
kriteria hasil : 3. Monitor jumlah
1. Adanya peningkatan nutrisi dan
nafsu makan kandungan kalori
2. Frekuensi makan 4. Berikan informasi
teratur tentang kebutuhan
3. Mampu makan/minum nutrisi
sesuai dengan tujuan 5. Anjurkan pasien
kesehatan meningkatkan
4. Asupan nutrisi yang protein dan vitamin
tepat 6. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : Vivo
Publisher.