Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. “S” DENGAN USIA


KEHAMILAN TRIMESTER III DI RUANG KLINIK
KANDUNGAN RSUD DR. R. SOEDJONO SELONG
LOMBOK TIMUR-NTB

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Stase Keperawatan Maternitas

Di Susun Oleh :
Sudi Lestari., S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resume Profesi Ners Dengan Judul : Laporan Resume Asuhan


Keperawatan Pada Ny. “S” Dengan Usia Kehamilan Trimester III Di Ruang
Klinik Kandungan RSUD DR. R. Soedjono Selong
Lombok Timur-NTB tanggal 13 Januari 2022
telah di syahkan dan disetujui pada

Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

(Sudi Lestari.,S.Kep)

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Apriana Sartika, M.Kep) (Nurmawati, Amd. Keb.)

Kepala Ruangan

(Nurmawati, Amd. Keb.)


LAPORAN PENDAHULUAN

“ANTENATAL CARE (ANC)”

A. Definisi Antenatal Care

Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh

perawat kepada wanita selam hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan

secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta

mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi

peran baru sebgai orang tua (Wagiyo &Putrono, 2016). Menurut Wignjosastro

(2012) antenatal care (ANC) merupakan pengawasan wanita hamil secara

teratur dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

Sedangkan menurut Depkes RI (2012) mengatakan pelayanan antenatal

merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu

selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

antenatal yang ditetapkan dalam Standar pelayanan kebidanan.

Berdasarakan pengertian diatasa dapat disimpulkan bahwa antenatal

care adalah perawatan kehamilan yang merupakan pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar

pelayanan antenatal care yang sudah ditetapkan.


B. Tanda dan Gejala Antenatal

Menurut Marjati dkk, (2010) tanda dan gejala antenatal dibagi dalam :

1. Tanda dan Gejala Presumtif Kehamilan

a. Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan Folikel

de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena

umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan

perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya

kehamilan dan tafsiran persalinan.

b. Mual muntah

Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.

Progesteron dan esterogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung

yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

c. Ngidam

Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-

bulan pertama kehamilan tetapi menghilang sering tuanya kehamilan.

d. Sinkop atau pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia

susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang

setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.


e. Payudara tegang

Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotropin menimbulkan

deposit lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit

terutama pada kehamilan pertama.

f. Anoreksia nervousa

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi

setelah itu nafsu makan muncul lagi.

g. Sering kencing

h. Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama

kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.Pada trieulan

kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar

rogga panggul.

i. Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh

hormon esterogen.

j. Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

k. Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.

1) Pipi : Cloasma Gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.


2) Perut : strie livide dan strie albican, linea alba makin menghitam,

payudara hiperpigmentasi areola mamae.

3) Varises atau penampakan pembuluh vena

Karena pengaruh esterogen dan progesteron terjadi penampakan

pembuluh darah vena.Terutama bagi mereka yang mempunyai

bakat.Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia

eksterna, kaki dan betis serta payudara.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

a. Pembesaran perut

Terjadi akibat pembesaran uterus.Hal ini terjadi pada bulan keempat

kehamilan.

b. Tanda hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istimus uterus.

c. Tanda goodel

Pelunakan serviks.

d. Tanda chadwiks

Perubahan warna menjadi keungunan pada vulva dan mukosa vagina

termasuk juga porsio dan serviks.

e. Tanda piskacek

Pembesaran uterus yang tidak simetris.Terjadi karena ovum

berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut

berkembang lebih dulu.


f. Kontraksi baxton hicks

Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin di dalam

otot uterus kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya

timbul pada kehamilan 8 minggu.

g. Teraba ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam

cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.

h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang diproduksi

oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan.Ormon ini disekresi di

peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan diekskresi pada urine Ibu.

3. Tanda Pasti (Positive Sign)

a. Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.

Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

b. Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunkan alat fetal

(elektrocardiograf) misalnya doppler.

c. Bagian-bagian janin

Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan

dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua

(trimester akhir).
d. Kerangka janin

Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan

1. Uterus

Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran

ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.

2. Vagina

a) Elastisitas vagina bertambah

b) Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.

c) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput

lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).

3. Ovarium

Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai

terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan

progesteron.

4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal

dan linea alba.

5. Dinding perut

Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan

perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.


6. Payudara

Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli

putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae

melebar dan lebih tua warnanya.

7. Sistem respirasi

Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan

pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan

ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat

sedikit selama kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar

20-25%.

8. Sistem urinaria

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus

yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan

janin dan persiapan pemberian ASI.

D. Patofisiologi dan Pathway

Proses Kehamilanmenurut Hamilton, Persis Mary (2012) yaitu:

1. Fertilisasi

Yaitu bertemunya sel teliur dan sel sperma.Tempat bertemunya didaerah

ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi 3 fase yaitu:

a) Tahap penembusan korona radiata

Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa

menembus korona radiata karena sudah megalami proses kapisitasi.


b) Penembusan zona pellusida

Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu

yang terlihat ampu menembus oosit.

c) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromososm

diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru

(XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki).

2. Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel,

sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah

gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan

memperoleh membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk

rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang

antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel

menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga

disebut blastokista (4-5 hari).Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel

diluar disebut trofoblas.Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga

trofoblas bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam

bentuk blastokista tingkat lanjut.

3. Nidasi / Implantasi

Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) ke

dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars

superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput


lendir rahim sedang berada pada fase sekretonik (2-3 hari setelah

ovulasi).Pada saat ini, kelenjar rahimdan pembuluh nadi menjadi berkelok-

kelok jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati dkk, 2010).

4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio

a) Masa pre embrionic

Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi

proses pembelahan sampai dengan nidasi.

b) Masa embrionic

Berlangsung sejak 2-6 minggu.

c) Masa fetat

Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru lahir.

Minggu ke 12 panjang janin kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi

tubuh berfungsi. Minggu ke 16 panjang janin 16 cm, berat 20 gram,

kulit transparan, rambut mulai tumbuh. Minggu ke 20 kepala tegak

separuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya kelopak mata, alis,

kuku sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput, lanugo menjadi gelap

dengan vernix meningkat. Minggu ke 28 mata terbuka, alis dan bulu

mata berkembang dengan baik, rambut menutupi kelapa, deposit

lembak subkutan, testis turun ke skrotum. Minggu ke 32 lanugo

berkurang, tubuh bulat, testis turun.Minggu ke 36 lanugo sebagian

besar terkelupas, kulit tertutup, vernikx kareosa.Minggu ke 40

osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini

memudahkan fetus melalui jalan lahir (Marjati dkk, 2010).


E. Pathway

Fertilisasi Konsepsi Monella Nidasi

Trodubilla, Posika

Ansietas
Embriogesis

Kurang
Oronogesis pengetahuan

Perubahan Perubahan pada Perubahan


fisiologis ibu hamil psikologis

OIT
Sistem integumen Sistem urinaria

Progesteron & Hc6 Uterus membesar


Esterogen meningkat Esterogen
meningkat
meningkat
Tekanan pada vesicula
Penurunan Peningkatan urinaria meningkat
kekuatan otot Hiperpigmentasi
asam lambung

Peristaltik Meningkat
menururn Mual, Strie gravidarum frekuensi BAK
muntah,
anoreksia
Distensi Gangguan citra Gangguan pola
gastrointestinal tubuh tidur

Ketidakseimbangan
Konstipasi nutrisi kurang dari
kebutuhan
Resiko kekurangan
volume cairan

(Marjati dkk, 2010 & SDKI, 2017)


F. Komplikasi Kehamilan
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki
potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya
terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria,
dan oedema yang timbul karena kehamilan.Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya
misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu.Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan
kehamilan sebelum 28 minggu. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh
dari fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya
kematian maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a) Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak
lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.Letak lintang adalah suatu
keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi
yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya
bokong berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala janin, sedangkan
bahu berada pada pintu atas panggul.
b) Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada
kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau
kaki di bawah.Bayi letak sungsang lebih sukar lahir, karena kepala lahir
terakhir.
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.Keadaan ini
mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau
sangat cepat.Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter.
Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature
(Hamilton, Persis Mary., 2012)
G. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Penatalaksanaan medis
a) Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b) Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c) Vitamin untuk ibu hamil.
d) Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a) Nausea
 Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
 Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi
hari.
 Tingkatkan istirahat.
 Hindari sikat gigi setelah makan.
3. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
 Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
 Banyak minum di siang hari
 Kurangi minum di malam hari.
4. Sakit punggung atas dan bawah
Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
5. Edema dependen
 Hindari menggunakan pakaian ketat
 Elevasi kaki setiap hari
6. Nyeri ulu hati
 Distraksi / nafas dalam
 Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu
pencernaan.
7. Kesemutan jari-jari
 Menjelaskan penyebab kesemutan
 Berbaring rileks
H. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
1. Pengkajian Keperawatan
a. Data subjektif
1) Identitas
a) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga
dapat terjalin komunikasi dengan baik.
b) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding
umur 20 sampai 30 tahun.
c) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan /
informasi bila diperlukan.Bila keadaan mendesak, dengan
diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui tempat
tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
d) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.
e) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
f) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan
seseorang.
g) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa
kalinya.
h) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu
besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan
(anak mahal)
2) Alasan datang
Ditanyakan tujuan datang ke poli kandungan.
3) Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.
4) Riwayat kesehatan sekarang
Ditanyakan riwayat kesehatan masa lalu, masa sekarang dan
riwayat kesehatan keluarga.
5) Riwayat obstetri
Ditanyakan menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak,
siklus haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT
kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.
6) Riwayat perkawinan
Ditanyakan klien dan suami menikah berapa kali, pada usia
berapa mereka menikah dan lama pernikahan mereka.
7) Riwayat KB
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti
KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,
sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
9) Riwayat Kehamilan Sekarang
Ditanyakan kehamilan ke berapa untuk yang sekarang,
melahirkan berapa kali, apakah pernah abortus atau tidak, sudah
berapa kali melakukan pemeriksaan ANC, sudah berapa kali
melakukan imunisasi TT, apa saj keluhannya saat hamil
sekarang dan apakah pergerakan janin terasa atau tidak.
10) Perilaku kesehatan.
Ditanyakan apakah ada jamu khusus yang dikonsumsi selama
kehamilan yang sekarang, apakah klien merokok, minum
minuman keras, dan ada pantangan baik itu makanan maupun
minuman.
11) Pola kebiasaan sehari-hari
Pada bagian ini berisi tentang pola nutrisi, eliminasi, istirahat,
aktivitas, serta personal hygiene klien selama hamil.
b. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan Umum :
b) Kesadaran : GCS :
c) Keadaan Emosional :
d) TTV : - TD : /mmHg
- Nadi : x/menit
- RR : x/menit
- Suhu : 0
C

e) Tinggi Badan : cm
f) BB sebelum hamil : Kg
g) BB sekarang : Kg
h) Lila : cm
i) HTP :....................
j) Umur Kehamilan :.....................
2) Pemeriksaan khusus
a) Rambut : kebersihan, warna, kerapian rambut.
b) Wajah : tampak simetris atau tidak, adakah benjolan atau
nyeri tekan.
c) Mata : gerakan kedua mata, sclera, konjungtiva, serta pupil.
d) Hidung : kebersihan, apakah ada sinus atau nyeri tekan.
e) Telinga : kebersihan, apakah ada benjolan atau nyeri tekan.
f) Mulut : kelembaban mukosa bibir, kebersihan, apakah ada
nyeri tekan atau gangguan menelan.
g) Leher : apakah ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah
bening.
h) Dada : kondisi mamae dan sekitarnya.
i) Abdomen : kondisi perut dan pemeriksaan leopold I-IV, DJJ,
dan TFU
j) Ekstremitas : kondisi ekstremitas atas dan bawah, ada
gangguan atau tidak.
k) Genetalia : kebersihan gentalia, apakah ada benjolan atau
nyeri tekan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (D.0032)
4. Resiko kekurangan volume cairan (D.0036)
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
(D.0083)
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih (D.0040)
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
Ansietas berhubungan Dukungan Sosial Anxiety reduction
dengan kurang terpapar (L.13113) 1. Gunakan pendekatan yang
informasi (D.0080) Setelah dilakukan menenangkan
tindakan selama … 2. Temani pasien untuk
diharapkan masalah memberikan keamanan dan
kecemasan dapat teratasi mengurangi rasa takut
dengan kriteria hasil : 3. Dengarkan dengan penuh
1. Mampu meminta perhatian
bantuan orang lain 4. Bantu pasien mengenal
2. Dukungan emosi situasi yang menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
6. Kolaborasi pemberian obat
untuk mengurangi
kecemasan
Konstipasi berhubungan Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi
dengan Setelah dilakukan (I.04155)
ketidakcukupan tindakan selama … 1. Monitor tanda dan gejala
asupan serat (D.0049) diharapkan masalah konstipasi
konstipasi dapat teratasi 2. Monitor bising usus
dengan kriteria hasil : 3. Dorong pasien
1. Keluhan defekasi lama meningkatakan asupan
dan sulit menurun cairan
2. Tidak mengejan saat 4. Anjurkan pasien untuk diet
BAB tinggi serat
3. Mengidentifikasi 5. Kolaborasi pemberian
indikator untuk laksatif
mencegah konstipasi
4. Bebas dari
ketidaknyamanan dan
konstipasi
Ketidakseimbangan Status Nutrisi(L.03030) Manajemen nutrisi
Setelah dilakukan (I.03110)
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh selama …. Diharapkan 2. Kaji kemampuan pasien
masalah untuk mendapatkan nutrisi
(D.0032) ketidaksimbangan nutrisi yang dibutuhkan
kurang dari kebutuhan 3. Monitor jumlah nutrisi dan
dapat teratasi dengan kandungan kalori
kriteria hasil : 4. Berikan informasi tentang
1. Adanya peningkatan kebutuhan nutrisi
nafsu makan 5. Anjurkan pasien
2. Frekuensi makan meningkatkan protein dan
teratur vitamin
3. Mampu makan/minum 6. Kolaborasi dengan ahli gizi
sesuai dengan tujuan untuk menentukan jumlah
kesehatan kalori dan nutrisi yang
4. Asupan nutrisi yang dibutuhkan
tepat
Resiko kekurangan Keseimbangan cairan Manajemn cairan (I.03098)
(L.03020) 1. Monitor status hidrasi
volume cairan Setelah dilakukan 2. Monitor vital sign
(D.0036) tindakan kepeawatan 3. Monitor masukan
selama … diharapkan makanan/cairan
masalah resiko 4. Dorong masukan oral
kekurangan volume cairan 5. Pertahankan intake dan
dapat teratasi dengan output
kriteria hasil : 6. Kolaborasi pemberian
1. Mempertahankan urine cairan IV
output
2. Tekanan darah, nadi,
suhu dalam batas
normal
3. Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosa lembab.
Gangguan citra tubuh Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh (I.09305)
Setelah dilakukan 1. Kaji secara verbal dan non
berhubungan dengan tindakan selama … verbal respon klien
perubahan fungsi diharapkan masalah terhadap tubuhnya
gangguan citra tubuh 2. Monitor frekuensi
tubuh (D.0083) dapat teratasi dengan mengkritik dirinya
kriteria hasil : 3. Jelaskan tentang
1. Perasaan positif pengibatan, perawatan,
tentang perubahan kemajuan dan prognosis
tubuh penyakit kepada keluaga
2. Mampu
mengidentifikasi
kekuatan personal
3. Mendiskripsikan
secara faktual
perubahan fungsi
tubuh
4. Mempertahankan
interaksi social
Gangguan pola tidur Pola tidur (L.05045) Edukasi Aktivitas/Istirahat
Setelah dilakukan (I. 12362)
berhubungan dengan tindakan selama …
penurunan kapasitas diharapkan masalah 1. Ajarkan pengaturan
gangguan pola tidur dapat aktivitas dan istirahat.
kandung kemih teratasi dengan kriteria 2. Identifikasi kesiapan
hasil : pasien menerima
(D.0040) 1. Keluhan sering terjaga informasi.
menurun. 3. Sediakan materi atau
2. Keluhan pola tidur pengaturan aktivitas dan
berubah mulai istirahat.
menurun. 4. Edukasi tentang
3. Keluhan istirahat tidak pentingnya
cukup menurun. aktivitas/istirahat yang
secara rutin.
5. Anjurkan pasien menyusun
jadwal aktivitas/istirahat.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification Fifth Edition.


Missouri: Elsevier Mosby.

Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan.Ungaran : Vivo


Publisher.

Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.


Jakarta : EGC.

Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2015. NANDA International Nursing Diagnosis :


Definition and Classification, 2015-2017.Oxford : Wiley Blackwell.

Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta


: EGC.

Marjati, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

Moorhead, S. et al. 2013.Nursing Outcomes Classification Fifth Edition.


Missouri: Elsevier Mosby.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
SEKOLAH ATINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR NUSA TENGGRA BARAT
STATUS AKREDITASI BAN-PT
Jl. Raya Lb. Lombok Komplek Ponpes Maraqitta’limat Mamben Daya
Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur NTB Telp. 0376292470 Kode Pos 83653
Email:stikeshamzar@yahoo.co.idWebsite: www.stikeshamzar.ac.id

LEMBAR KONSULTASI PROFESI NERS

NAMA MAHASISWA : ……………………………………


NIM :…………………………………….
STASE :…………………………………….
RUANGAN :…………………………………….
NAMA PEMBIMBING :…………………………………….

Tanda Tangan
No Tanggal Saran Pembimbing/Catatan Pemb. Pemb.
Akademik Klinik

Anda mungkin juga menyukai