Di Susun Oleh :
Sudi Lestari., S.Kep
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
(Sudi Lestari.,S.Kep)
Kepala Ruangan
peran baru sebgai orang tua (Wagiyo &Putrono, 2016). Menurut Wignjosastro
teratur dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental serta
Menurut Marjati dkk, (2010) tanda dan gejala antenatal dibagi dalam :
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
c. Ngidam
deposit lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
f. Anoreksia nervousa
g. Sering kencing
h. Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama
kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar
rogga panggul.
i. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormon esterogen.
j. Epulis
k. Pigmentasi
a. Pembesaran perut
kehamilan.
b. Tanda hegar
c. Tanda goodel
Pelunakan serviks.
d. Tanda chadwiks
e. Tanda piskacek
otot uterus kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
g. Teraba ballotement
peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan diekskresi pada urine Ibu.
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
1. Uterus
2. Vagina
3. Ovarium
progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal
5. Dinding perut
putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
sedikit selama kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar
20-25%.
8. Sistem urinaria
1. Fertilisasi
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel,
rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang
antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel
disebut blastokista (4-5 hari).Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel
trofoblas bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) ke
dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
b) Masa embrionic
c) Masa fetat
separuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya kelopak mata, alis,
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
OIT
Sistem integumen Sistem urinaria
Peristaltik Meningkat
menururn Mual, Strie gravidarum frekuensi BAK
muntah,
anoreksia
Distensi Gangguan citra Gangguan pola
gastrointestinal tubuh tidur
Ketidakseimbangan
Konstipasi nutrisi kurang dari
kebutuhan
Resiko kekurangan
volume cairan
e) Tinggi Badan : cm
f) BB sebelum hamil : Kg
g) BB sekarang : Kg
h) Lila : cm
i) HTP :....................
j) Umur Kehamilan :.....................
2) Pemeriksaan khusus
a) Rambut : kebersihan, warna, kerapian rambut.
b) Wajah : tampak simetris atau tidak, adakah benjolan atau
nyeri tekan.
c) Mata : gerakan kedua mata, sclera, konjungtiva, serta pupil.
d) Hidung : kebersihan, apakah ada sinus atau nyeri tekan.
e) Telinga : kebersihan, apakah ada benjolan atau nyeri tekan.
f) Mulut : kelembaban mukosa bibir, kebersihan, apakah ada
nyeri tekan atau gangguan menelan.
g) Leher : apakah ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah
bening.
h) Dada : kondisi mamae dan sekitarnya.
i) Abdomen : kondisi perut dan pemeriksaan leopold I-IV, DJJ,
dan TFU
j) Ekstremitas : kondisi ekstremitas atas dan bawah, ada
gangguan atau tidak.
k) Genetalia : kebersihan gentalia, apakah ada benjolan atau
nyeri tekan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (D.0032)
4. Resiko kekurangan volume cairan (D.0036)
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
(D.0083)
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih (D.0040)
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
Ansietas berhubungan Dukungan Sosial Anxiety reduction
dengan kurang terpapar (L.13113) 1. Gunakan pendekatan yang
informasi (D.0080) Setelah dilakukan menenangkan
tindakan selama … 2. Temani pasien untuk
diharapkan masalah memberikan keamanan dan
kecemasan dapat teratasi mengurangi rasa takut
dengan kriteria hasil : 3. Dengarkan dengan penuh
1. Mampu meminta perhatian
bantuan orang lain 4. Bantu pasien mengenal
2. Dukungan emosi situasi yang menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
6. Kolaborasi pemberian obat
untuk mengurangi
kecemasan
Konstipasi berhubungan Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi
dengan Setelah dilakukan (I.04155)
ketidakcukupan tindakan selama … 1. Monitor tanda dan gejala
asupan serat (D.0049) diharapkan masalah konstipasi
konstipasi dapat teratasi 2. Monitor bising usus
dengan kriteria hasil : 3. Dorong pasien
1. Keluhan defekasi lama meningkatakan asupan
dan sulit menurun cairan
2. Tidak mengejan saat 4. Anjurkan pasien untuk diet
BAB tinggi serat
3. Mengidentifikasi 5. Kolaborasi pemberian
indikator untuk laksatif
mencegah konstipasi
4. Bebas dari
ketidaknyamanan dan
konstipasi
Ketidakseimbangan Status Nutrisi(L.03030) Manajemen nutrisi
Setelah dilakukan (I.03110)
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh selama …. Diharapkan 2. Kaji kemampuan pasien
masalah untuk mendapatkan nutrisi
(D.0032) ketidaksimbangan nutrisi yang dibutuhkan
kurang dari kebutuhan 3. Monitor jumlah nutrisi dan
dapat teratasi dengan kandungan kalori
kriteria hasil : 4. Berikan informasi tentang
1. Adanya peningkatan kebutuhan nutrisi
nafsu makan 5. Anjurkan pasien
2. Frekuensi makan meningkatkan protein dan
teratur vitamin
3. Mampu makan/minum 6. Kolaborasi dengan ahli gizi
sesuai dengan tujuan untuk menentukan jumlah
kesehatan kalori dan nutrisi yang
4. Asupan nutrisi yang dibutuhkan
tepat
Resiko kekurangan Keseimbangan cairan Manajemn cairan (I.03098)
(L.03020) 1. Monitor status hidrasi
volume cairan Setelah dilakukan 2. Monitor vital sign
(D.0036) tindakan kepeawatan 3. Monitor masukan
selama … diharapkan makanan/cairan
masalah resiko 4. Dorong masukan oral
kekurangan volume cairan 5. Pertahankan intake dan
dapat teratasi dengan output
kriteria hasil : 6. Kolaborasi pemberian
1. Mempertahankan urine cairan IV
output
2. Tekanan darah, nadi,
suhu dalam batas
normal
3. Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosa lembab.
Gangguan citra tubuh Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh (I.09305)
Setelah dilakukan 1. Kaji secara verbal dan non
berhubungan dengan tindakan selama … verbal respon klien
perubahan fungsi diharapkan masalah terhadap tubuhnya
gangguan citra tubuh 2. Monitor frekuensi
tubuh (D.0083) dapat teratasi dengan mengkritik dirinya
kriteria hasil : 3. Jelaskan tentang
1. Perasaan positif pengibatan, perawatan,
tentang perubahan kemajuan dan prognosis
tubuh penyakit kepada keluaga
2. Mampu
mengidentifikasi
kekuatan personal
3. Mendiskripsikan
secara faktual
perubahan fungsi
tubuh
4. Mempertahankan
interaksi social
Gangguan pola tidur Pola tidur (L.05045) Edukasi Aktivitas/Istirahat
Setelah dilakukan (I. 12362)
berhubungan dengan tindakan selama …
penurunan kapasitas diharapkan masalah 1. Ajarkan pengaturan
gangguan pola tidur dapat aktivitas dan istirahat.
kandung kemih teratasi dengan kriteria 2. Identifikasi kesiapan
hasil : pasien menerima
(D.0040) 1. Keluhan sering terjaga informasi.
menurun. 3. Sediakan materi atau
2. Keluhan pola tidur pengaturan aktivitas dan
berubah mulai istirahat.
menurun. 4. Edukasi tentang
3. Keluhan istirahat tidak pentingnya
cukup menurun. aktivitas/istirahat yang
secara rutin.
5. Anjurkan pasien menyusun
jadwal aktivitas/istirahat.
DAFTAR PUSTAKA
Tanda Tangan
No Tanggal Saran Pembimbing/Catatan Pemb. Pemb.
Akademik Klinik