Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN ANC (ANTENATAL CARE)PADA

NY. A DI POLIKLINIK OBGYN

RSBT PANGKALPINANG

DISUSUN OLEH

WIDARIANTI

NIM : 11222109

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PERTAMEDIKA JAKARTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa


karena Berkat, Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan praktekstase maternitas Antenatal Care di Poliklinik Obgyn
Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang dengan judul “Asuhan
Keperawatan ANC (Antenatal Care) pada Ny. M di Poliklinik Obgyn RSBT
pangkalpinang.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini tidak dapat diselesaikan
tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu,penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. Hanik Rohmah I, M.Kep., Sp.Kep.Mat
2. Ns. Nila Rostarina, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing yang
telah dengan sabar bersedia membimbing dan memberikan
saran-saran, motivasi, serta nasihatnya yang sangat berguna bagi
penulis.
3. Orang tua penulis tercinta yang selalu mendukung hingga saat ini
dengan penuh pengorbanan.
4. Temam-teman seangkatan yang telah mendukung pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca. Semoga tugas makalah ini memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
ANC (Antenatal Care)

Definisi Antenatal
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan
oleh perawat kepada wanita selam hamil, misalnya dengan
pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk
pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses
persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru
sebgai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Menurut Wignjosastro
(2012) antenatal care (ANC) merupakan pengawasan wanita hamil
secara teratur dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan nifas. Sedangkan menurut Depkes RI (2012)
mengatakan pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar pelayanan kebidanan.
Berdasarakan pengertian diatasa dapat disimpulkan bahwa
antenatal care adalah perawatan kehamilan yang merupakan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal care yang
sudah ditetapkan.

Tanda dan Gejala Antenatal


Menurut Marjati dkk, (2010) tanda dan gejala antenatal dibagi dalam :
1. Tanda dan Gejala Presumtif Kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan Folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala
ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama
haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi
pada pagi hari. Progesteron dan esterogen mempengaruhi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga
menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang
sering tuanya kehamilan.
d. Sinkop atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan
dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar. Pada trieulan kedua umumnya keluhan ini hilang
karena uterus yang membesar keluar rogga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormon esterogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.
Pipi : Cloasma Gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
Perut : strie livide dan strie albican, linea alba makin
menghitam, payudara hiperpigmentasi areola mamae.
Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh esterogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi
mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis
serta payudara.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istimus uterus.
c. Tanda goodel
Pelunakan
serviks.
d. Tanda chadwiks
Perubahan warna menjadi keungunan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi baxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomycin di dalam otot uterus kontraksi ini tidak beritmik,
sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu.
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan.
Ormon ini
disekresi di peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan
diekskresi pada urine Ibu.
3. Tanda Pasti ( )
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunkan
alat fetal(elektrocardiograf) misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen
maupun USG

Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan


1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal,
papila normal dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga
timbulstrie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
aveoli putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Aerola mamae melebar dan lebih tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang
sering ditemukan pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar
20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan
oleh uterus yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

Patofisiologi dan Pathway


Proses Kehamilan menurut Hamilton, Persis Mary (2012) yaitu:
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel teliur dan sel sperma. Tempat bertemunya
didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi
3 fase yaitu:
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi
yang bisa menembus korona radiata karena sudah megalami
proses kapisitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida,
tetapi hanya satu yang terlihat ampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang
mempunyai kromososm diploid (44 autosom dan 2 gonosom)
dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY
untuk laki-laki).
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam),
4 sel,8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan
membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari
sel-sel tersebut akan memperoleh membelah membentuk morula
(4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang
ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel
menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel
sehingga disebut blastokista (4-5 hari). Sel bagian dalam disebut
embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblas bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk
blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan.
Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim
sedang berada pada fase sekretonik (2-3 hari setelah ovulasi).
Pada saat ini, kelenjar rahimdan pembuluh nadi menjadi
berkelok-kelok jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati
dkk, 2010).
4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi
terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2-6 minggu.
c. Masa fetat
Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru lahir.
Minggu ke 12 panjang janin kira-kira 9 cm, berat 14 gram,
sirkulasi tubuh berfungsi. Minggu ke 16 panjang janin 16 cm,
berat 20 gram,
kulit transparan, rambut mulai tumbuh. Minggu ke 20 kepala
tegak separuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya kelopak
mata, alis, kuku sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput, lanugo
menjadi gelap dengan vernix meningkat. Minggu ke 28 mata
terbuka, alis dan bulu mata berkembang dengan baik, rambut
menutupi kelapa, deposit lembak subkutan, testis turun ke
skrotum. Minggu ke 32 lanugo berkurang, tubuh bulat, testis
turun. Minggu ke 36 lanugo sebagian besar terkelupas, kulit
tertutup, vernikx kareosa. Minggu ke 40 osifikasi tulang
tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini
memudahkan fetus melalui jalan lahir (Marjati dkk, 2010).
Pathway

Fertilisas Konsepsi Mon Nid


i

Trodubilla, Posika

Ansietas
Embriogesis

Kurang
Oronogesis pengetahu
an

Perubaha Perubahan Peruba


n padaibu han
fisiologis

Sistem urinaria
Sistem
OIT
integumen

Uterus
Progestero Esterogen membesar
Esteroge
n& Hc6
n

Hiperpigmenta Tekanan pada


Peningkata si vesicula
Penuruna n asam urinaria
n lambung
kekuatan
otot Strie
gravidarum Meningkat
frekuensi BAK

Peristaltik
Mual, Gangguan
menururn munt citra
Gangguan
ah,
anore eliminasi
ksia i
Distensi
gastrointe Ketidakseimba Resiko
stinal ngannutrisi kekuran
kurang dari gan
volume

Konstipasi
(Marjati dkk, 2010 & SDKI, 2017)
Komplikasi Kehamilan
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih
tinggi dari 140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu
sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius
pada kehamilan. Biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki
20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
proteinuria, dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit
ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi
dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih
berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu.
Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan, maka
umumnya kematian maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin
kira-kira tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh
ibu.Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin
melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu
sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada
umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala
janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul.
b. Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam
rahim pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di
atas dan bokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang
lebih sukar lahir, karena kepala lahir terakhir.
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.
Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara
perlahan-lahanatau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah
air ketuban ½ sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan
menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu maka disebut ketuban pecah dini pada
kehamilan premature (Hamilton, Persis Mary., 2012)

Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


1. Penatalaksanaan medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagihari.
Tingkatkan istirahat.
Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
Banyak minum di siang hari
Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan
abdomeneksternal.
d. Edema dependen
Hindari menggunakan pakaian ketat
Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
Distraksi / nafas dalam
Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat
mengganggupencernaan.
f. Kesemutan jari-jari
Menjelaskan penyebab kesemutan
Berbaring rileks

Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian ibu hamil
a. Identitas
Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien
keluargadapat terjalin komunikasi dengan baik.
Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding
umur 20 sampai 30 tahun.
Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan /
informasi bila diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan
diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.
Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya
tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku
kesehatan seseorang.
Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap
masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa
kalinya.
Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu
besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan
(anak mahal)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang
mendorongpasien/klien datang mencari
pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala
dirasakanR : Region / dimana gejala
dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami
pasien T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan
sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan
anak, umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang
didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau
kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di
kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan
lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus
haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT
kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.
Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati,
usia, sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau
tidak.
Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah
mengikuti KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan
sekarang direncanakan atau tidak.
Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau
penyakitmenular yang dapat mempengaruhi persalinan.
3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput
mata pucat atau merah adakah oedema pada
muka,bagaimanakeadaan lidah, gigi.
Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada
pembesaran kelenjar gondok dan limpe.
Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke
samping, keadaan pucat, pigmentasi linia alba,
nampakkah gerakan anak atau kontraksi uterus, adakah
strie gravidarum atau bekas luka.
Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada
lipat paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui
kemungkinan dehidrasi.
b. Palpasi
Tujuan :
Menentukan besarnya rahim dan dengan ini
menentukan usia kehamilan.
Menentukan letaknya anak dalam rahim
Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara
simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter
dibagi 3 ½ cm.
Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU
secara internasional
Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas
simpisis.
12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
24 minggu – setinggi pusat
28 minggu – 3 jari diatas pusat
32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
36 minggu – 3 jari dibawah px
40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
Menurut leopold
Leopold I
i. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan
paha
ii. Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan
melihat ke arah muka penderita.
iii. Rahim dibawa ke tengah
iv. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian
apadari anak yang terdapat dalam fundus
Leopold II
i. Keadaan tangan pindah ke samping
ii. Tentukan dimama punggung janin.
iii. Kadang-kadang di samping terdapat
kepala/bokongialah letak lintang.
Leopold III
i. Dipergunakan satu tangan saja.
ii. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari
lainya
iii. Cobalah apakah bagian bawah masih
dapatdigoyangkan.
Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke
dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya
bagian bawah.Jika kita rapatkan ke dua tangan pada
permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang
masih teraba diluar :
i. Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun
ke rongga panggul
ii. Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul
iii. Divergent yaitu sebagian besar dari kepala
masukkedalam rongga panggul
c. Auskultasi
DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5
detik berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1
menit penuh.
Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih
dari 160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam
keadaan asphyxial (kekurangan O2).

Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidak cukupan asupan
serat(D.0049)
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan
kapasitaskandung kemih(D.0040)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
fungsitubuh(D.0083)
5. Resiko ketidak seimbangan cairan(D.0036)
6. Risiko defisit nutrisi (D.0032)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
Konstipasi
berhubungan Setelah dilakukan
denga tindakanselama …
nkelemahan diharapkan masalah 1. Monitor tanda
otot konstipasi dapat teratasi dangejala konstipasi
abdomen (D.0049) dengankriteria hasil : 2. Monitor bising usus
1. Keluhan defekasi lama 3. Dorong
dansulit menurun pasien
2. Tidak mengejan saat BAB meningkatakan
3. Mengidentifikasi asupan cairan
indikatoruntuk mencegah 4. Anjurkan
konstipasi pasienuntuk diet
4. Bebas dari tinggi serat
ketidaknyamanandan 5. Kolaborasi
konstipasi pemberianlaksatif
Gangguan
eliminasi urine Setelah dilakukan
berhubungan tindakanselama … 1. Pantau penggunaan
dengan penurunan diharapkan masalahgangguan obat dengan sifat
eliminasi urine dapatteratasi antikolinergik
kapasitas kandung
dengan kriteria hasil : 2. Monitor efek dari
kemih (D.0040)
1. Desakan berkemih menurun obat
2. Tidak ada distensi 3. Pantau asupan dan
kandungkemih keluaran
3. Tidak ada spasme bladder 4. Anjurkan
4. Balance cairan seimbang pasien untuk
merekam output
urine
Ansietas
berhubungandengan Setelah dilakukan 1. Gunakan
kuran tindakanselama … pendekatanyang
g diharapkan masalah menenangkan
terpapar kecemasan dapat teratasi 2. Temani pasien
informa dengankriteria hasil : untukmemberikan
si(D.0080) 1. Mampu meminta keamanan
bantuanorang lain danmengurangi rasa
2. Dukungan emosi takut
3. Dengarkan
denganpenuh
perhatian
4. Bantu
pasienmengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan
teknikrelaksasi
6. Kolaborasi
pemberian obat
untuk
menguran
gi
kecemasa
n
Gangguan citra
tubuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan
dengan perubahan selama … diharapkan masalah 1. Kaji secara verbal
fungs gangguan citra tubuh dapat dan non verbal
itubuh (D.0083) teratasi dengan kriteria hasil : respon klien
1. Perasaan positif terhadaptubuhnya
tentangperubahan tubuh 2. Monitor frekuensi
2. Mampu mengkritik dirinya
mengidentifikasikekuatan 3. Jelaskan
personal tentangpengibatan,
3. Mendiskripsikan secara
faktual perubahan perawatan,
fungsitubuh kemajuan dan
4. Mempertahankan prognosi
interaks spenyakit
isocial kepada
keluaga
Resiko
ketidakseimbang Setelah
ancairan dilakukan
(D.0036) tindakan 1. Monitor status
kepeawatan selama … hidrasi
diharapkan masalah 2. Monitor vital sign
resikokekurangan 3. Monitor
volume cairan dapatteratasi masukan
dengan kriteria hasil : makanan/cairan
1. Mempertahankan 4. Dorong masukan oral
urineoutput 5. Pertahankan
2. Tekanan darah, nadi, suhu intakedan output
dalam batas normal 6. Kolaborasi
3. Tidak ada pemberiancairan IV
tanda-tandadehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosalembab.
Risiko defisit
nutrisi(D.0032) Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ….
Diharapkan 1. Kaji adanya alergi
masala makanan
h ketidaksimbangan nutrisi 2. Kaji kemampuan
kurang dari kebutuhan dapat pasien
teratasi dengan kriteria hasil : untu
1. Adanya peningkatan nafsu k mendapatkan
makan nutrisi yang
2. Frekuensi makan teratur dibutuhkan
3. Mampu makan/minum 3. Monitor
sesuai dengan tujuan jumlah nutrisi dan
kesehatan kandungankalori
4. Asupan nutrisi yang tepat 4. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
5. Anjurkan
pasien
meningkatkan
protein dan vitamin
6. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan

7. Evaluasi
Diagnosa Kepeawatan Evaluasi
Defisit nutrisi berhubungan S = klien mengatakan mengetahui
denganketidak mampuan kebutuhan nutrisinya
mencerna makanan O = tidak terdapat
tanda-tandamalnutrisi
A = masalah ketidak
seimbangannutrisi kurang dari
kebutuhan teratasai P = hentikan
intervensi
Konstipasi berhubungan dengan S = klien mengatakan BAB lancar
kelemahanotot abdomen danteratur
Klien mengatakan feses
lunak O = klien tampak lebih
rileks A = masalah
konstipasi teratasi
P = hentikan intervensi
Gangguan eliminasi urine S=-
berhubungan dengan penurunan O = tidak terdapat ISK, balance
kapasitas kandungkemih cairanseimbang
A = masalah gangguan eliminasi
urindapat teratasi
P = hentikan intervensi

Ansietas berhubungan dengan S = klien mengatakan sudah lebih


kurangterpapar informasi tenang
O = klien tampak rileks, TTV
dalamrentang normal
A = masalah ansietas teratasi
P = hentikan intervensi
Gangguan citra tubuh berhubungan S = klien mampu mendiskripsikan
denganperubahan fungsi tubuh perubahan tubuhnya
O = klien tampak percaya diri,
mampuberinteraksi sosial
A = masalah gangguan citra diri
teratasi
P = hentikan intervensi
Resiko ketidakseimbangan cairan S=-
O = TTV dalam rentang normal,
turgor kulit baik, mukosa lembab,
tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi
A = masalah resiko kekurangan
volume cairan teratasi
P = hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification Fifth Edition.


Missouri: Elsevier Mosby.

Hadi, RA. 2011. . Ungaran : Vivo


Publisher.

Hamilton, Persis Mary. 2012.


Jakarta : EGC.

Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2015.


Oxford : Wiley
Blackwell.

Manuaba. 2010.
Jakarta : EGC.

Marjati, dkk. 2010. . Jakarta : EGC.

Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification Fifth Edition.


Missouri: Elsevier Mosby.

PPNI (2016).
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016).
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016).
Edisi 1, Jakarta: DP

Anda mungkin juga menyukai