Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANTENATAL CARE DI


RUANG PERMATA BUNDA RS PERKEBUNAN JEMBER KLINIK

Oleh :

Totok Budi Permono Hadi, S.Kep


NIM. 2023042195

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA
JOMBANG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Pembelajaran Stase Keperawatan Maternitas pada Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang yang disusun oleh:
Nama : Totok Budi Permono Hadi, S.Kep
NIM : 2023042195
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Antenatal Care di Poli dr
Yonas RS Perkebunan Jember Klinik

Telah diperiksa dan disahkan oleh Pembimbing pada:


Hari/tanggal : Jumat, 26 November 2023
Tempat : Ruang Permata Bunda RS Perkebunan Jember Klink

Jember, 26 November 2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Klinik

Ns. S.Kep., M.Kep. NIP. Ns., S.Kep. NIP.

Mengetahui,
Kepala Ruang Mimosa
RSP Jember Klinik

Ns., S.Kep. NIP.


DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1. KONSEP DASAR PENYAKIT........................................................1
1.1 Definisi..............................................................................................1
1.2 Tanda Kehamilan .............................................................................1
1.3 Tujuan Pemeriksaan ANC ................................................................3
1.4 Standar Pelayanan Antenatal Care 10 T............................................4
1.5 Komplikasi Kehamilan .....................................................................5
1.6 Pathway...............................................................................................6
1.7 Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan...........................................6
BAB 2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN............................................8
2.1 Pengkajian...........................................................................................8
2.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................10
2.3 Intervensi Keperawatan.....................................................................11
2.4 Implementasi Keperawatan...............................................................13
2.5 Evaluasi Keperawatan.......................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
BAB 1
KONSEP ANTENATAL CARE

1.1 Definisi

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki
organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar
kemungkinannya terjadi kehamilan. Menurut Federasi Obstetri ginekologi Internasional,
kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar rahim dan
berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.

Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester :
trimester I, dimulai dari konsepsisampai tiga bulan (0-12 minggu); trimester II, dimulai
dari bulan keempat sampai enam bulan (13-28 minggu); trimester III dari bulan tujuh
sampai sembilan bulan (29-42 minggu) (Fatimah & Nuryaningsih, 2017).

Antenatal (ANC) adalah adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan
saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar
tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat. Pemeriksaan ANC (Antenatal Care)
merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik
dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan,
nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan
alat reproduksi dengan wajar.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu
1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan
2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

1.2 Tanda Kehamilan

Tanda kemungkinan hamil adalah:


1. Tanda tidak pasti/ presumtif/ kehamilan
a Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak
terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat
penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan,

1
dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.
b Mual muntah, umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c Ngidam, menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d Sinkope atau pingsan, terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e Payudara tegang, pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomatropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa
sakit terutama pada kehamilan pertama.
f Anoreksia nervousa, pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g Sering kencing, hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul
h Konstipasi/obstipasi, hal ini terjadi karena tonus otot menurun dikarenakan oleh
pengaruh hormone estrogen
i Epulis, hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j Pigmentasi terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
2. Tanda kemungkinan (probability sign)
a Pembesaran Rahim/Perut: Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada
bulan keempat kehamilan. Tetapi perlu di perhatikan pembesaran perut belum
jadi tanda pasti kehamilan, kemungkinan lain disebabkan oleh mioma, tumor,
atau kista ovarium.
b Tanda Hegar: yaitu melunaknya isthmus uteri (daerah yang mempertemukan
leher rahim dan badan rahim) karena selama masa hamil, dinding –dinding otot
rahim menjadi kuat dan elastis sehingga saat di lakukan pemeriksaan dalam akan
teraba lunak dan terjadi antara usia 6-8 minggu kehamilan

2
c Tanda Goodel: melunaknya serviks akibat pengaruh hormone esterogen yang
menyebabkan massa dan kandungan air meningkat sehingga membuat serviks
menjadi lebih lunak
d Tanda Chadwiks: Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e Tanda Piskacek: Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f Kontraksi Braxton Hicks: Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g Teraba Ballotement: pantulan yang terjadi saat jari telunjuk pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus, hal ini menyebabkan janin berenang jauh
dan kembali keposisinya semula/ bergerak bebas. Pantulan dapat terjadi sekitasr
usia 4-5 bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan sebagai tanda pasti
kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor dalam kandungan ibu
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a Gerakan janin dalam rahim: Gerakan janin ini wajib dapat diraba dengan jelas
oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b Denyut jantung janin: Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan
memanfaatkan alat fetal electrocardiograf (misalnya doppler)
c Bagian bagian janin: Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir)
d Kerangka janin: Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

1.3 Tujuan Pemeriksaan ANC


Ada beberapa tujuan pemeriksaan ANC yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.

3
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal

1.4 Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC) 10 T

Standar pelayanan antenatal care antara lain:


1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ). Dalam keadaan normal kenaikan berat
badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7
- 12 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 -
0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk
mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan
keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah ( T2). Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila
melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 ) Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc.
Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa
di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan
gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam
minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 ) 5. Pemberian
Imunisasi TT ( T5 )
5. Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil
melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4
6. Pemeriksaan Hb ( T6 ) Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan
pertama dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka
harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr%
atau lebih.

4
7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 ) Pemeriksaan dilakukan
pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc.
apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan..
8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 ) Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine
mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil
positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10. Perawatan Payudara ( T10 ) Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil,
dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.

1.5 Komplikasi Kehamilan


Beberapa komplikassi kehamilan yang mungkin muncul:
1. Hipertensi Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya terjadi pada usia kehamilan
memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
proteinuria, dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya
terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya
pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan
28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan
kehamilan sebelum 28 minggu. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari
fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak
mampu melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal
akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a Letak lintang Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira
tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.Letak lintang adalah suatu
keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang
satu sedangkan bokong berada padasisi yang lain. Pada umumnya bokong
berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada
pintu atas panggul.

5
b Letak sungsang Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim
pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau
kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar lahir, karena kepala lahir
terakhir.
5. Hidramnion Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan
ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahanlahan atau sangat
cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter. Karena rahim
sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature (Hamilton,
Persis Mary., 2012)

1.6 Pathway (terlampir)


1.7 Penatalaksanaan Medis Dan Keperawatan
1. Penatalaksanaan Medis
a Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c Vitamin untuk ibu hamil.
d Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari.
3) Tingkatkan istirahat.
4) Hindari sikat gigi setelah makan.
b Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
c Sakit punggung atas dan bawah: Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan
abdomen eksternal.
d Edema dependen

6
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki setiap hari
e Nyeri ulu hati
1) Distraksi / nafas dalam
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan.
f Kesemutan jari-jari
1) Menjelaskan penyebab kesemutan
2) Berbaring rileks

7
BAB 2
KONSEP KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian
Pengkajian Prenatal
1. Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi dapat
meningkat 10 – 15 DPM. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan
peningkatan volume episode singkope.
2. Varises
Sedikit edema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada (terutama pada trimester
akhir)
3. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
4. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan
dan peningkatan berat jenis serta hemoroid
5. Makanan/Cairan
a. Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi
b. Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua
dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
c. Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah
Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
d. Sedikit edema dependen
e. Sedikit glikosuria mungkin ada g. Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat
terjadi pada akhir kehamilan.
6. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton Hicks terlihat
setelah 28 minggu; nyeri punggung

8
7. Pernapasan Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal Frekuensi
pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.

8. Keamanan
a. Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC),
b. Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12 minggu)
atau fetoskop (17 - 20 minggu)
c. Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.
d. Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
e. Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
9. Seksualitas
a. Penghentian menstruasi.
b. Perubahan respon /aktivitas seksual Leukosa mungkin ada.
c. Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada
10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah
kartilago ensiform (pada 36 minggu).
d. Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas
lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar,
hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan
ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12
minggu
e. Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial
gravidarum.
f. Tanda-tanda Goodell, Hegar Scodwick positif.
10. Integritas Sosial
a. Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
b. Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
c. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
11. Penyuluhan/Pembelajaran

9
12. Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak, stabilitas
ekonomik.
13. Pemeriksaan Diagnostik
a. DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit).
b. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
c. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d. Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
e. Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil vagina,
lesi, rabas abnormal.
f. Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
g. Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2 h.
Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi, diabetes
penyakit ginjal)
h. Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
i. Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
j. Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
k. Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan
antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari fokus pengkajian
dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.

2.2 Diagnosa Keperawatan


1. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurang asupan makan, ketidakmampuan makan
dan factor biologis (D.0019)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
3. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
4. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih
(D.0040)
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (D.0083)
6. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036) 6. Risiko defisit nutrisi (D.0032)

10
11
2.3 Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL


KRITERIA HASIL
1 Ansieas Ansietas pasien teratasi Terapeutik Terapeutik
berhubungan setelah 1x24 jam 1. Ciptakan suasana yang terapeutik untuk 1. Suasana yang tenang
dengan kurang perawatan menumbuhkan kepercayaan mengurangi ansietas
terpapar informasi Kriteria hasil: 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan 2. meyakinkan pasien
1. Perilaku gelisah 3. Pahami situasi ansietas 3. menumbuhkan kepercayaan
menurun 4. Dengarkan dengan penuh perhatian 4. membina hubungan saling
2. Perilaku tegang 5. Gunakan pendekatan yang meyakinkan percaya
menurun Observasi Observasi
3. Muka pucat 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah Pasien merasa didukung
menurun 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan Edukasi
4. Verbalisasi 3. Monitor tanda-tanda ansietas Pasien mampu menjelaskan
kebingungan Edukasi tingkat kecemasannya
menurun 1. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, Kolaborasi
pengobatan dan prognosis Mendukung program
2. Anjurkan keluargaa untuk tetap bersama pasien pengobatan
3. Anjurkan mengungnkapkan perasaan dan
persepsi
4. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian anti ansietas

12
2 Kesiapan Kesiapan persalinan Terapeutik Terapeutik
persalinan pasien membaik setelah 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 1. Meningkatkan pengetahuan
berhubungan dilakukan perawatan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai klien
dengan ststus 1x24 jam kesepakatan 2. Menyesuaikan dengan
kesehatan ibu dan Kriteria hasil 3. Berikan kesempatan untuk bertanya keinginan ibu
janin sehat 1. kelekatan 4. Berikan reinforcement positif terhadap 3. Mengetahui penegtahuan ibu
emosional dengan perubahan perilaku ibu 4. Meningkatkan kepercayaan
janin meningkat Observasi Observasi
2. koping dengan 1. Identifikasi tingkat pengetahuan 1. Membantu menyusun
ketidaknyamanan 2. Identifikasi pemahaman ibu tentang kehamilan intervensi
meningkat Edukasi 2. Menyesuaikan materi
3. nausea menurun 1. Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan Edukasi
4. nyeri abdomen 2. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan 1. Memberikan ibu pilihan
menurun 3. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada 2. Kelas ibu hamil membantu
5. status kognitif usia kehamilan lebih daari 35 minggu melancarkan persalinan normal
membaik 4. Anjurkan ibu menggunakan teknik menajemen 3. Mengurangi nyeri
nyeri persalinan tiap kala 4. Mencukupi kebutuhan nutrisi
5. Anjurkan ibu cukup nutrisi janin
6. Anjurkan teknik relaksasi untuk meredakan 5. Meningkatkan pengetahuan
kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan ibu tentang tanda-tanda
7. Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
persalinan 6. Mengetahui tanda bahaya
8. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan persalinan

13
2.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi/ pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan


yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data
secara berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah tindakan dan
menilai data yang baru. Keterampilan yang dibutuhkan antara lain: keterampilan
kognitif, keterampilan interpersonal dan keterampilan psikomotor.

2.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan dengan membandingkan perubahan


keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat di
tahap perencanaan. Tujuan dari evaluasi adalah mengakhiri rencana tindakan,
memodifikasi rencana tindakan dan meneruskan rencana tindakan. Evaluasi dapat
dilakukan setiap selesai tindakan dengan berorientasi pada etiologi (formatif) dan
bisa dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara paripurna yang berorientasi
pada masalah keperawatan dimana menjelaskan keberhasilan atau ketidakberhasilan
serta sebagai kesimpulan atas status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu
yang ditetapkan (sumatif).

14
1.6 Pathway

Faktor predisposisi: Faktor psikologis: Faktor organik:


kehamilan Ganda, Stress, kurang antigen baru janin
Molahidatosa support sosial dan palsenta

Berlawanan dengan antigen ibu,


HCG dan Estrogen meniggkat Motilitas gastrointestinal turun masuk ke dalam sirkulasi
peredaran darah

Merangsang SSP Merangsang Perubahan metabolik


hipotalamus

Aktivasi dan stimulasi


CT2

Asam lambung meningkat

MK:
Hipertermia
Hiperemesis Gravidarum

Suhu tubuh
meningkat
Defisiensi nutrisi Dehidrasi

Turgor kulit Kehilangan Cairan ekstrasel


Dehidrasi Dehidrasi Energi Turun cairan berlebih dan plasma
turun
berkurang

Glukosa darah MK: Ganguan MK: Hemokonsentra


Ketosis Kelemahan si menurun
dan otak turun integritas kulit Hipovolemi
a
Suplai O2 tidak
Pusing, sakit Asidosis MK: adekuat
kepala metabolik Intoleransi
aktifitas
Metabolik
Anaerob
MK: Nyeri MK: pola nafas
tidak efektif MK: Nyeri Asam laktat
akut meningkat
15
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification Fifth Edition. Missouri:
Elsevier Mosby.

Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : Vivo Publisher.

Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC.

Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2015. NANDA International Nursing Diagnosis : Definition
and Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.

Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.

Marjati, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification Fifth Edition. Missouri: Elsevier
Mosby.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

16

Anda mungkin juga menyukai