Anda di halaman 1dari 19

STASE MATERNITAS

RESUME PADA Ny.S DENGAN DIAGNOSA PERSALINAN NORMAL

PADA RUANGAN PERSALINAN

OLEH

RAHIL ATIKA

N.2112358

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME PADA Ny.S DENGAN DIAGNOSA PERSALINAN NORMAL

PADA RUANGAN PERSALINAN PKM BONTOMATENE

Diajuakn untuk disetujui pada


Pada hari : Senin

Tanggal : 8 Maret 2022

Tempat : PKM Bt. Matene

Menyetujui,

Preeptor lahan Preeptor lnstitusi

................................... ....................................

Mengetahui,
Ketua program studi Ners

Rusli Taher, S.Kep., Ns., M.Kes


NIDN : 0920089002
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi pembentukan serviks serta pengeluaran
janin dan placenta  dari ibu.Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir. Persalinan normal adalah suatau proses dimana janin cukup bulan
dengan placenta  belakang kepala masuk melalui jalan lahir dengan normal dan lahir secara
spontan
B. Macam-Macam Persalinan
1. Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
2. Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya dengan forceps, sectio caesarea
3. Persalinan anjuran
Persalinan terjadi bil abyi sudah cukup besar untuk hidup diluar tetapi tidak sedemikian
besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan
tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan  ketuban,
pemberian pitocin atau prostaglandin
C. Penyebab Terjadinya Persalinan
Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab terjadinya persalinan :
1. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,  sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim, selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan estrogen dalam darah, tapi pada akhir  kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga timbul his
2. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-
otot rahim
3. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot makin rentan
4. Pengaruh janin
5. Teori prostaglandin
Peningkatan kadar prostaglandin dalam decidua mengakibatkan kontraksi myometrium
pada setip umur kehamilan atau pada/selama persalinan
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
1. Jalan lahir
2. Hal ini mengacuh kemampuan panggul dan jalan lahir dalam memungkinkan janin  turun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
 Tipe panggul
 Struktur panggul
 Diameter PAP
 Diamater PBP
 Kemampuan uterus berdistensi, kemampuan serviks berdilatasi dan saluran  vagina
dan introitus vagina berdistensi
3. Janin
Hal ini mengacuh pada janin dan kemampuan untuk bergerak melalui jalan lahir  yang
berdasarkan fakotr berikut ini
 Ukuran kepala janin dan kemampuan kepala untuk moulase dalam jalan lahir
 Presentase  bagian janin yang masuk pertama kali dalam panggul ibu
 Posisi janin : hubungan dari titik patokan dan bagian terendah janin dan panggul ibu
4. Tenaga
Mengacuh pada frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi uterus untuk menyebabkan
pendataran dan dilatasi serviks komplet
5. Psikis
Mengacuh pada keadaan psikologik klien, sistem pendukung yang tersedia persiapkan
kelahiran anak, pengalaman dan strategi  koping
E. HIS
1. Definisi
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari masa
kehamilan sebelum persalinan sudah ada kontraksi yahg disebut his pendahuluan atau his
palsu. His pendahuluan  ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan
lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari pinggang ke perut bagian
bawah dan lipat paha tidak tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke
perut bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak
bertambah kuat bahkan serig berkurang. His pendahuluan tidak mempunyai pengaruh
pada serviks.
His persalinan disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot waktu kontraksi, tekanan pada
ganglia dalam serviks dan segmen bahwa rahim oleh serabut-serabut otot-otot yang
berkontraksi. Kontraksi rahim bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemaunan, walau
begitu dapat dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan jari-jari tangan dapt
menimbulkan  kontraksi.
2. Macam-macam his
a. His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks
b. His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan biasanya disertai dengan
keinginan untuk mengejan
c. His pelepasan uri yang melepaskan uri
F. Pembagian Persalinan
1. Kala I
Serviks membuka sampai 10 cm, kala I dinamakan juga kala pembukaan secara klinis
dapat dinyatakan partus mulai bila his dan (blood show) lendir campur darah ini berasal
dari kapiler-kapiler yang berada disekitar kanalis servikal.
Proses-proses serviksakibat his dibagidalam 2 fase
a. Faselaten
Fase pertama dalam tahap persalinan, mulai dengan awitan persalinan sejati dan
berakhir pada dilatasi serviks 4 cm. Fase rata-rata kira-kira 8/10-20 jam untuk
nulipara dan 3/6-14 jam untuk multipara.
b. Fase aktif
Bila kontraksi meningkat sampai intensitasnya sedang dalam fase ini dan saat dilatasi
dari 4-8 jam, klien menjadi lebih terlibat dan terfokus pada pross persalinan. Fase
aktif berakhir kira-kira 1-2 jampada multipara, 3-4 jam pada nulipara. Janin turun
pada jalan kira-kita 1 cm perjam pada nulipara dan 2 cm pada multipara
c. Tanda-tanda kala I :
1) His kuat dan teratur serta intervalnya makin lama makin pendek
2) Pengeluaranlendircampurdarahlewat vagina
3) Seringberkemih
4) Padapemeriksaansudahadapembukaan
2. Kala II
Tahap pengeluaran mulai dengan dilatasi serviks penuh (10 cm) dan berakhir  dengan
lahirnya bayi. Ibu berupaya untuk mengejan terjadi secara involunter selama kontraksi
yaitu 1,5-2 menit, berakhir 60-90 detik
a. Tanda-tanda kala II
 His lebih teratur/terkoordinir, lebioh kuat dan intervalnya makin pendek yaitu antara
2-3 menit
 Adanya perusaan ingin mengedan
 Ibu merasa seperti ingin BAB
 Pada pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan lengkap
 Anus dan vulva terbuka serta perineum menonjol
 Presentase (bagian paling rendah) akan kelihatan)
3. Kala III
Persalinan tahap III mulai dengan kelahiran bayi yang disesuaikan dengan pelepasan da
pengeluaran placenta. Berakhir kapan saja 30 menit dengan rata-rata selama 3-4 menit
pada nulipara dan 4-5 menit pada multipara. Tahap ini paling pendek
4. Kala IV
Dalam kala ini diamati apakah ada/terjadi perdarahan post partum atau tidak. Beberapa
hal yang diamati :
a. Kelengkapan placenta dan selaput ketuban
b. Perkiraan jumlah darah yang hilang
c. Perineum\
d. Keadaan ibu
e. Tanda-tanda vital
G. Tujuan Persalinan Normal
Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan mempertahankan aspek sayang ibu dan
sayang bayi

H. Tugas Penolong Persalinan


1. Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarga selama proses persalinan saat akan
melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya
2. Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan dan setelah
persalinan ; menilai adanya faktor resiko ; melakukan defekasi dini terhadap komplikasi
persalinan yang mungkin muncul
3. Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan amniontomy ; episiotomy
pada kasus gawat janin, melakukan penatalaksaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia
ringan
I. Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. Pemeriksaan HB
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

KALA I (Fase Laten)


A. Pengkajian
1. Integritas ego
Klien merasa cemas
2. Klien merasa tidak nyaman
Kontraksi reguler, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan
3. Seksualitas
Serviks dilatasi 0-4 cm mungkin ada lendir merah muda kecoklatan atau terdidi dari
flek lendir.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NIC NOC
1 Ansietas b/d krisis situasi Setelah dilakukan ashuan 1. Orientasi pasien
kebutuhan tidak keperawatan selama 3x24 jam pada lingkungan,
terpenuhi diharapkan ansietas pasien staf dan prosedur
berkurang dengan kriteria hasil 2. Berikan informasi
: tentang perubahan
- TTV normal psikologis dan
- Pasien dapat fisiologis pada
mengungkapkan perasaan persalinan
cemasnya 3. Kaji tingkat dan
- Lingkungan sekitar pasien penyebab ansietas
tenang dan kondusif 4. Pantau tekanan
darah dan nadi
sesuai indikasi
5. Anjurkan pasien
mengungkapkan
perasaannya
6. Berikan lingkungan
yang tenang dan
nyaman untuk
pasien

KALA I (Fase Aktif)


A. Pengkajian
1. Aktif / istirahat
Klien tampak kelelahan
2. Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan tentang
kemampuan mengendalikan pernapasan.
3. Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2,5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
4. Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
5. Seksualitas
Dilatasi serviks dan 4-8 cm (1,5 cm / jam pada multipara dan 1,2 / jam pada
primipara)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d kurang mengingat informasi
yang diberikan, kesalahan interpretasi informasi.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NIC NOC
1 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan ashuan 1. Kaji persiapan,
tentang kemajuan keperawatan selama 3x24 jam tingkat
persalinan b/d kurang diharapkan ansietas pasien pengetahuan dan
mengingat informasi berkurang dengan kriteria hasil harapan pasien.
yang diberikan, : 2. Berikan informasi
kesalahan interpretasi - TTV normal tentang persalinan
informasi - Pasien dapat normal
mengungkapkan perasaan 3. Demontrasikan
cemasnya teknik pernapasan
- Lingkungan sekitar pasien atau relaksasi
tenang dan kondusif dengan tepat
untuk setiap fase
persalinan

KALA II
A. Pengkajian
1. Aktifitas / istirahat
a. Melaporkan kelelahan
b. Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik relaksasi
c. Lingkaran hitam dibawah mata
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3. Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4. Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5. Nyeri / ketidaknyamanan
a. Dapat meringis atau menangis selama kontraksi
b. Melaporkan rasa terbakar atau meregang pada perinium
c. Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
d. Kontraksi uterus kuat teradi 1,5-2 menit
6. Pernapasan
Peningkatan frekuensi pernapasan
7. Seksualitas
a. Serviks dilatasi penuh (10cm)
b. Peningkatan perdarahan pervagina
c. Membran mungkin ruptur, bila masih utuh
d. Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d pemeriksaan vagina berulang dan
kontaminasi fekal.

Intervesi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NIC NOC
1 Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan ashuan 1. Kaji latar
infeksi maternal b/d keperawatan selama .... jam belakang budaya
pemeriksaan vagina diharapkan infeksi maternal pasien.
berulang dan dapat terkontrol dengan 2. Kaji sekresi
kontaminasi fekal kriteria hasil : vagina, pantau
- TTV normal tanda-tanda vital
- Tidak terdapat tanda-tanda 3. Tekankan
infeksi pentingnya
mencuci tangan
yang baik
4. Gunakan teknik
aspentic saat
pemeriksaan
vagian
5. Lakukan
perawatan
perineal setelah
eliminasi

KALA III
A. Pengkajian
1. Aktifitas / istirahat
Pasien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
a. Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal
dengan cepat
b. Hipotensi akibat analgetik dan ansietas
c. Nadi melambat
d. Kehilangan darah normal 250-300 ml
3. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
4. Seksualitas
a. Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
b. Tali pusat memanjang pada muara vagina
B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d masukan dan peningkatan kehilangan
cairan melalui pernafasan mulut.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NIC NOC
1 Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan ashuan 1. Pantau input dan
kekurangan cairan b/d keperawatan selama .... jam output cairan
masukan dan diharapkan cairan seimbang 2. Pantau suhu setiap
peningkatan kehilangan dengan kriteria hasil : 4 jam atau lebih
cairan melalui pernafasan - TTV normal sering bila suhu
mulut. - Input dan output cairan meningkat, pantau
seimbang TTV, dan DJJ
- Turgor kulit baik sesuai indikasi
3. Kaji produksi
mukus dan turgor
kulit
4. Kolaborasi
pemberian cairan
parenteral
5. Pantau kadar
hematokrit
KALA IV
A. Pengkajian
1. Aktifitas kelelahan
Kelelahan
2. Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit), tekanan darah bervariasi, mungkin
lebih rendah pada respon terhadap analgetik atau anastesi, atau mungkin meningkat
pada respon pemberian oksitosin atau HKK, edema, kehilangan darah selama
persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagian, dan 600-800 ml untuk kelahiran
saesar.
3. Integritas ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4. Eliminasi
Haeomoid, kandung kemih teraba diatas simfisis pubis
5. Makanan/cairan
Mengeluh lapar dan haus
6. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, misal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy,
kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor

7. Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
8. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus, perinium
bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan
payudara.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d ketidakadekuatan sistem
pendukung.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NIC NOC
Keperawatan
1 Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan ashuan 1. Tentukan
koping individu tidak keperawatan selama .... jam pemahaman dan
efektif b/d diharapkan koping pasien efektif harapan terhadap
ketidakadekuatan dengan kriteria hasil : proses persalinan
sistem pendukung. - Pasien dapat mengungkapkan 2. Anjurkan
perasaanya mengungkapkan
perasaan
3. Beri anjuran kuat
terhadap
mekanisme
koping positif dan
bantu relaksasi.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN RESUME MATERNITAS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Nama Mahasiswa yang Mengkaji : SRI WAHYUNI NIM : N.2112359

Ruangan      : Persalinan Tanggal Pengkajian : 21/02/2022

Kamar : kamar bersalin Waktu Pengkajian : 09.00 WITA

Tanggal Masuk PKM : 21/02/2022 Auto Anamnese :


Allo Anamnese : √

A. Identitas pasien

Padatanggal 21 Februari2022 ,pukul 09.00 pasien baring di atas tempat

tidur diruang persalinan dengan identitas pasien sebagai berikut :

N : Santi/Sudirman

U : 06-10-1998/10-12-1990

N : 2-2 Thn/1-2 tahun

S : makassar/makassar

A : Islam/islam

P : SMA/SMA

P : IRT/Swasta

A : Kayuloe Desa Kayuloe Timur


B. KEADAAN UMUM
1. Keluhan Utama : pasien tampak meringis, terasa nyeri pada perut
bagian bawah
 Data Subjektif : Pasien bertanya pada bidan apakah tidak akan
terjadi apa-apa pada saat persalinan
 Data Objektif : Pasien tampak cemas karena takut terjadi sesuatu
pada saat persalinan Alergi makanan (-), Alergi obat (-), Riwayat
op (-), Riwayat penyakit (-) dan Asma (-)
2. Tanda-tanda vital
Kesadaran
Kualitatif: Composmentis
Kesimpulan :Kesadaran pasien pada saat pengkajian cukup baik
TD : 120/80 mmHg
N : 82×/Menit
S : 36,5°C
P : 24×/Menit

C. Pemeriksaan fisik
L1 : 3 jr bawah px
: TFU 37 M
: Lp 96 M
L2 : Puka
L3 : kepala
L4 : BDP
TBJ : 35,5 Gram

D. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Ibu
a. Gurita 3 buah
b. Baju tidur 3 buah
c. Undarware secukupnya
d. Handuk, sabun, shampo, sikat gigi dan pasta gigi
e. Pembalut khusus, 1 bungkus
f. Under pad 3 lembar

2. Bayi
a. Popok dan gurita bayi, 1-2 buah
b. Baju bayi 1-2 buah
c. Diaper (popok sekali pakai) khusus new beby born, 1-2 buah
d. Selimut, topi, dan kaos kaki bayi
e. Perlengakapan resusitasi bayi baru lahir

3. Penolong
a. Memakai APD, terdiri dari : sarung tangan steril, masker, alas kaki
dan celemek
b. Menyiapkan tempat persalinan, perlengakapn dan bahan penolong
peraslinan harus menilai ruangan dimana proses peraslinan akan
berlangsung. Ruangan tersebut harus memiliki penerangan yang
cukup. Tempat tidur dengan kasur yang dilapisi kain penutup yang
bersih, kain tebal, dan pelapis anti bocor. Ruangan harus hangat
(tetapi jangan pamas), harus bersedia meja atau permukaan yang
bersih dan mudah dijangkau untuk meletakan peralatan yang
diperlukan
c. Menyiapkan tempat dan lingkungan kelahiran bayi
d. Memastikan bahwa ruangan tersebut bersih, hangat (minimal 25°C
pencahayaan cukup dan bebas dari tiupan angan

4. Alat
Partus set
a. 2 klem kelly dan 2 klem kocher
b. Gunting tali pusar
c. Benang tali pusar
d. Kateter nelaton
e. Gunting episiotomy
f. Alat pecah selaput ketuban
g. 2 pasang sarung tangan
h. Kasa atau kain kecil
i. Tabung suntik 3 ml dengan jarum im sekali pakai
j. Kateter penghisap lendir
k. 4 kain bersih
l. Handuk atau kain untuk mengeringkan bayi

5. Bahan
a. Partograf
b. Termometer
c. Pita pengukur
d. Feteskop/dopler
e. Jam tangan
f. Steteskop
g. Tensi meter
h. Sarung tangan bersih
6. Obat-obatan
a. Ibu
 8 ampul oksitosin 1 ml 10 U (4 Oksitosin 2ml U/ml)
 20 ml lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10 ml 20% tanpa
epirefrin
 3 botol RL
 2 ampul metal ergometrin meleat (disimpan dalam suhu 2-8°c
b. Bayi
 Salep mata tetrasiklin
 Vit K mg

Anda mungkin juga menyukai