≥ 10 thn: 5 mg/kg BB >14 thn untuk semua BB ≥10 thn: INH 5 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari ≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg BB, RIF 10 mg/kg BB
Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg RH 150mg/300 mg
Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg Anak: RH 50/75
Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+ ≥ 2 tahun Semua umur
yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG
Interaksi dengan Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir
ARV semua NNRTIs
A. Tuberkulosis Sensitif Obat
1. Paduan 6H
• Dosis dan lama pemberian
▪Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap
bulan (untuk anak).
▪Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang
sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam
sebelum makan atau 2 jam setelah makan).
▪Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 180
dosis
▪Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks
meninggal, pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA
nya sudah menjadi negatif.
•Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x
sehari)
▪Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil
atau menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
•Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
•Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik
swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas
dan/atau dinas kesehatan setempat).
2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin)
•DOSIS dan lama pemberian
▪Dosis INH dan Rifapentine berdasarkan usia dan berat
▪Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan
setiap bulan.
▪Dosis Rifapentine maksimal 900 mg/hari
▪Diberikan seminggu sekali
▪Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu)12 dosis
▪Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus
indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah menjadi
negatif
•Kontra indikasi:
• Usia < 2 tahun dan ibu hamil
•Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan
untuk menggunakan metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti
kondom, kap serviks, contraceptive sponge, diafragma untuk mencegah
kehamilan.
▪ Pemberian 3HP
• Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam)
• Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara dihancurkan dan dicampur
dengan sedikit makanan, seperti bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain
yang disukai anak
• Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah atau
makanan yang berbasis buah.
Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
-ika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
-Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
▪Pemberian
▪Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore
atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).
▪Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan
dengan jadwal control kasus indeks.
•Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
•Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
•Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau
dinas kesehatan setempat).
•Paduan 1HP
•Paduan yang bisa digunakan oleh program TBC Nasional untuk masa yang
akan datang.
•1HP merupakan kombinasi INH dan Rifapentine yang dikonsumsi setiap hari
selama satu bulan.
•Paduan ini hanya diberikan untuk kategori umur ≥ 13 tahun.
•Dosis pemberian 1HP adalah isoniazid 300mg dan rifapentine 600mg untuk
semua BB
•1HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV,
yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor.
•Paduan 1HP belum dapat digunakan dalam program TPT nasional karena
masih dibutuhkan bukti ilmiah yang lebih untuk memastikan keamanan
paduan ini.
Pilihan Paduan TPT
No Sasaran Plihan paduan TPT
3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun √ √
2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √ √ √
3 Kontak serumah usia > 5 tahun √ √ √
4 ODHA usia < 2 tahun √ √
5 ODHA usia > 2 tahun √ √
6 Kelompok risiko lainnya √ √ √
7 Kontak serumah semua usia dengan √
kasus indeks TB RO
B. Tuberkulosis Resisten Obat
Rekomendasi TPT untuk TBC-RO
•Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain
(etambutol, etionamid), lama 6 bulan
•Indonesia: Levofloksasin + etambutol
•Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada
pasien Pre-XDR/XDR TBC
•Dosis obat:
i.Levofloksasin: 15-20 mg/kgBB/hari
ii.Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari
iii.Diminum setiap hari selama 6 bulan
Contoh Kemasan Obat TPT
3HR <2 minggu • Lanjutkan TPT segera dan tambah • Menyampaikan alasan
6H tertundanya TPT.
jumlah hari
berdasarkan dosis yang terlewat • Memberikan nasihat kepada orang
dari total durasi pengobatan. penerima TPT dan pendamping
tentang pentingnya TPT dan
kepatuhan selesai pengobatan.
• Jangan mengubah tanggal yang Peninjauan dan persetujuan dengan
dijadwalkan untuk kunjungan berikut, •
tetapi kunjungan terakhir akan orang penerima TPT dan
ditunda sesuai tambahan jumlah hari pendamping mengenai cara terbaik
untuk mengganti dosis yang terlewat untuk meningkatkan kepatuhan.
(misal: jika seorang anak dengan 3HR
melewatkan 3 hari, lanjutkan TPT
untuk durasi 3 bulan + 3 hari dari
tanggal memulai).
Tabel 2.2 Tatalaksana TPT dosis terlewat
Rejimen Durasi terapi Langkah selanjutnya Saran tindakan
3HP >1 minggu • Jika antara 1-3 dosis mingguan terlewatkan, • Menyampaikan alasan
dosis yang terapi dilanjutkan sampai semua 12 dosis tertundanya TPT.
terlewat diminum, sehingga memperpanjang • Memberikan nasihat kepada
durasi terapi hingga maksimum 16 orang dengan TPT dan
minggu. pendamping tentang
pentingnya TPT dan
kepatuhan selesai
• Namun, jika 4 atau lebih dosis pengobatan.
mingguan terlewat, pertimbangkan
untuk memulai kembali TPT lengkap. • Peninjauan dan persetujuan
dengan orang dengan TPT dan
pendamping mengenai cara
• Jika kepatuhan terhadap rutinitas mingguan terbaik untuk meningkatkan
tidak memungkinkan, pertimbangkan kepatuhan.
menghentikan 3HP dan menawarkan rejimen
alternatif (harian).
Tuberculin Skin Test (TST)
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
IGRA
Uji Tuberkulin
Uji IGRA
Tentukan dan asepsis lokasi injeksi
Prosedur
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
• Periksa tanggal
kadaluarsa pada
vial dan pastikan
vial mengandung
tuberculin
• Siapkan jarum
suntik yang telah
mengandung
tuberculin 0,1 ml.
31
https://www.cdc.gov/tb/publications/posters/images/Mantoux_wallchart.pdf
Injeksi Tuberkulin
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
Pencatatan tindakan
Catat waktu (tanggal dan jam) serta lokasi
penyuntikkan pada rekam medis
Bevel jarum dapat terlihat di bawah Setelah injeksi, akan timbul wheal pada
permukaan kulir tempat suntikan
https://www.cdc.gov/tb/publications/posters/images/Mantoux_wallchart.pdf 32
Pembacaan Hasil
Inspeksi lokasi injeksi
TST Tandai indurasi
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT
Eritema ((bagian kemerahan di kulit)- tidak diukur Gunakan ujung jari/pulpen sebagai penanda
indurasi
Indurasi – di ukur
https://www.cdc.gov/tb/publications/posters/images/Mantoux_wallchart.pdf 33
Latihan Soal
1. Seorang anak berusia 3 tahun datang ke Puskesmas karena ayahnya baru saja
terdiagnosis TB paru dengan hasil pemeriksaan dahak positif. Saat ini anak dalam
keadaan sehat, berat badan selalu naik dan aktif.
C.Isonizide 6 bulan
D.Isoniazide + Rifampisin 4 bulan
E.KDT anak fase lanjutan 6 bulan
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT