Anda di halaman 1dari 41

PENGOBATAN

TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS


(TPT)
Apa kriteria pemberian TPT ?

1.Kelompok risiko tinggi


2.Tidak sakit TBC
3.Infeksi laten TBC*
4.Tidak ada kontra indikasi pemberian TPT

•Kecuali pasien HIV dan anak kontak usia < 5


tahun (akan dijelaskan kemudian)
Paduan obat TPT

1.INH selama 6 bulan, diminum tiap hari


2.Paduan INH dan Rifampicin selama 3 bulan,
diminum tiap hari
3.Paduan INH dan Rifapentin, selama 3 bulan,
diminum 1x per minggu
6H (INH) 3HP (INH & Rifapentin) 3HR (INH & Rifampicin)
Interval pemberian Harian Mingguan Harian
Durasi 6 bulan 3 bulan 3 bulan
Dosis 180 dosis 12 dosis 84 dosis
<10 thn: 10 mg/kg BB 2-14 thn dengan BB: <10 thn: INH 10 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari 10-15 kg: INH 300 mg, RPT 300 mg BB, RIF 15 mg/kg BB
16-23 kg: INH 500 mg, RPT 450 mg
24-30 kg: INH 600 mg, RPT 600 mg
≥ 31 kg: INH 700 mg, RPT 750 mg

≥ 10 thn: 5 mg/kg BB >14 thn untuk semua BB ≥10 thn: INH 5 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari ≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg BB, RIF 10 mg/kg BB
Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg RH 150mg/300 mg
Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg Anak: RH 50/75
Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+ ≥ 2 tahun Semua umur
yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG

Interaksi dengan Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir
ARV semua NNRTIs
A. Tuberkulosis Sensitif Obat
1. Paduan 6H
• Dosis dan lama pemberian
▪Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap
bulan (untuk anak).
▪Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang
sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam
sebelum makan atau 2 jam setelah makan).
▪Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 180
dosis
▪Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks
meninggal, pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA
nya sudah menjadi negatif.
•Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x
sehari)
▪Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil
atau menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
•Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
•Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik
swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas
dan/atau dinas kesehatan setempat).
2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin)
•DOSIS dan lama pemberian
▪Dosis INH dan Rifapentine berdasarkan usia dan berat
▪Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan
setiap bulan.
▪Dosis Rifapentine maksimal 900 mg/hari
▪Diberikan seminggu sekali
▪Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu)12 dosis
▪Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus
indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah menjadi
negatif
•Kontra indikasi:
• Usia < 2 tahun dan ibu hamil
•Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan
untuk menggunakan metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti
kondom, kap serviks, contraceptive sponge, diafragma untuk mencegah
kehamilan.

▪ Pemberian 3HP
• Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam)
• Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara dihancurkan dan dicampur
dengan sedikit makanan, seperti bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain
yang disukai anak
• Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan buah atau
makanan yang berbasis buah.
Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
-ika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
-Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.

• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan

catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan


setempat).
•3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani
pengobatan ARV yang umum digunakan kecuali
Nevirapine dan golongan protase inhibitor. ARV seperti
efavirenz atau raltegravir termasuk didalamnya dolutegravir
aman digunakan tanpa adanya perubahan dosis

•Suplemen (obat herbal) yang belum diatur dosis


pemakaiannya harus dihindari ketika mengkonsumsi 3HP
karena efeknya pada rejimen tidak dapat diantisipasi atau
diukur
•Jika selama menjalani TPT dengan paduan 3HP pasien
didiagnosis malaria. Lakukan pengobatan malaria terlebih
dahulu dan lanjutkan setelah pengobatan malaria selesai dan
gejala menghilang.
•Yang berperan sebagai pengawas minum obat adalah
orang tua atau keluarga pasien
•Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di
praktik swasta (dengan catatan sudah bekerja sama
dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat)
Tabel Pemberian Dosis 3HP
Paduan 3HR
▪Dosis dan lama pemberian
• Usia < 10 tahun: INH 10mg/kg BB/hari (maks 300 mg/hari) ; Rifampicin 15kg/mg
BB/hari (maks 600 mg/hari)
• usia > 10 tahun: INH 5 mg/kgBB/hari (maksi 300 mg/hari); Rifmpicin 10 mg/kgBB/hari
• Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
• Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari) --> 84 dosis
• Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau
sputumnya sudah negatif.

▪Pemberian
▪Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore
atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).
▪Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan
dengan jadwal control kasus indeks.
•Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
•Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
•Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau
dinas kesehatan setempat).
•Paduan 1HP
•Paduan yang bisa digunakan oleh program TBC Nasional untuk masa yang
akan datang.
•1HP merupakan kombinasi INH dan Rifapentine yang dikonsumsi setiap hari
selama satu bulan.
•Paduan ini hanya diberikan untuk kategori umur ≥ 13 tahun.
•Dosis pemberian 1HP adalah isoniazid 300mg dan rifapentine 600mg untuk
semua BB
•1HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV,
yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor.
•Paduan 1HP belum dapat digunakan dalam program TPT nasional karena
masih dibutuhkan bukti ilmiah yang lebih untuk memastikan keamanan
paduan ini.
Pilihan Paduan TPT
No Sasaran Plihan paduan TPT
3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun √ √
2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √ √ √
3 Kontak serumah usia > 5 tahun √ √ √
4 ODHA usia < 2 tahun √ √
5 ODHA usia > 2 tahun √ √
6 Kelompok risiko lainnya √ √ √
7 Kontak serumah semua usia dengan √
kasus indeks TB RO
B. Tuberkulosis Resisten Obat
Rekomendasi TPT untuk TBC-RO
•Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain
(etambutol, etionamid), lama 6 bulan
•Indonesia: Levofloksasin + etambutol
•Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada
pasien Pre-XDR/XDR TBC
•Dosis obat:
i.Levofloksasin: 15-20 mg/kgBB/hari
ii.Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari
iii.Diminum setiap hari selama 6 bulan
Contoh Kemasan Obat TPT

FDC/KDT 3HP FDC/KDT 3HR

Rifapentin Lepasan INH 300 mg


Tabel 2.2 Tatalaksana TPT dosis terlewat
Rejimen Durasi terapi Langkah selanjutnya Saran tindakan
TPT tertunda

3HR <2 minggu • Lanjutkan TPT segera dan tambah • Menyampaikan alasan
6H tertundanya TPT.
jumlah hari
berdasarkan dosis yang terlewat • Memberikan nasihat kepada orang
dari total durasi pengobatan. penerima TPT dan pendamping
tentang pentingnya TPT dan
kepatuhan selesai pengobatan.
• Jangan mengubah tanggal yang Peninjauan dan persetujuan dengan
dijadwalkan untuk kunjungan berikut, •
tetapi kunjungan terakhir akan orang penerima TPT dan
ditunda sesuai tambahan jumlah hari pendamping mengenai cara terbaik
untuk mengganti dosis yang terlewat untuk meningkatkan kepatuhan.
(misal: jika seorang anak dengan 3HR
melewatkan 3 hari, lanjutkan TPT
untuk durasi 3 bulan + 3 hari dari
tanggal memulai).
Tabel 2.2 Tatalaksana TPT dosis terlewat
Rejimen Durasi terapi Langkah selanjutnya Saran tindakan

WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT


TPT tertunda
3HR >2 minggu • Jika TPT berhenti setelah >80% dosis yang • Menyampaikan alasan
6H diharapkan pada rejimen terpilih, tidak perlu tertundanya TPT.
tindakan. Lanjut dan selesaikan sisa • Memberikan nasihat
perawatan sesuai rencana awal. kepada orang penerima
TPT dan pendamping
tentang pentingnya TPT
• Jika TPT berhenti <80% dosis yang diharapkan dan kepatuhan selesai
pada rejimen terpilih, TPT masih bisa
diselesaikan sesuai waktu yang diharapkan, yaitu pengobatan.
durasi pengobatan + 33% waktu tambahan, • Peninjauan dan
tidak perlu tindakan. Lanjut dan selesaikan sisa persetujuan dengan orang
perawatan sesuai rencana awal. penerima TPT dan
pendamping mengenai
cara terbaik untuk
• Jika pasien tetap tidak dapat menyelesaikan meningkatkan kepatuhan
minimal 80% dari total dosis yang diharapkan
setelah diberi perpanjangan waktu,
pertimbangkan memulai TPT kembali secara
lengkap.
Tabel 2.2 Tatalaksana TPT dosis terlewat

WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT


Rejimen Durasi terapi Langkah selanjutnya Saran tindakan
TPT tertunda

3HP >1 minggu • Jika antara 1-3 dosis mingguan terlewatkan, • Menyampaikan alasan
dosis yang terapi dilanjutkan sampai semua 12 dosis tertundanya TPT.
terlewat diminum, sehingga memperpanjang • Memberikan nasihat kepada
durasi terapi hingga maksimum 16 orang dengan TPT dan
minggu. pendamping tentang
pentingnya TPT dan
kepatuhan selesai
• Namun, jika 4 atau lebih dosis pengobatan.
mingguan terlewat, pertimbangkan
untuk memulai kembali TPT lengkap. • Peninjauan dan persetujuan
dengan orang dengan TPT dan
pendamping mengenai cara
• Jika kepatuhan terhadap rutinitas mingguan terbaik untuk meningkatkan
tidak memungkinkan, pertimbangkan kepatuhan.
menghentikan 3HP dan menawarkan rejimen
alternatif (harian).
Tuberculin Skin Test (TST)
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

• Mengetahui ada atau tidaknya bakteri penyebab TBC pada tubuh.

• Cairan tuberculin purified protein derivative PPD RT-23 atau PPD-S 5 TU


• Disuntik 0,1 mL intrakutan pada bagian volar lengan bawah
• Hasil dibaca 48-72 jam setelah penyuntikan (pengukuran indurasi)
• Penyimpanan suhu 2 – 8 ◦C dan terlindung dari cahaya
• Setelah dibuka, suhu penyimpanan dijaga 2 – 8 ◦C dan sisa digunakan dalam
maksimal 30 hari.
Interpretasi Hasil TST
Indurasi ≥ 5mm Indurasi ≥ 10mm Indurasi ≥ 15mm
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

dianggap positif dianggap positif dianggap positif


ODHIV Imigran (dalam waktu < 5 tahun) dari Orang yang tidak diketahui faktor
negara dengan prevalensi TBC yang risiko TBC,
tinggi pemeriksaan TST seharusnya
hanya
pada kelompok berisiko tinggi.

Baru berkontak dengan pasien TBC Pengguna narkoba suntik


Orang dengan perubahan bercak Penduduk atau pekerja yang tinggal di
fibrosis pada rontgen dada tempat khusus dengan risiko tinggi
- Pasien dengan transplantasi organ Staf laboratorium mikrobakteriologi
- Pasien immunosupresan dengan Orang-orang dengan kondisi klinis
alasan apapun khusus yang berisiko tinggi
Anak < 5 tahun, atau anak dan remaja
yang terpapar dengan orang dewasa
yang masuk kedalam kategori risiko
tinggi
Interferon • Uji diagnosis in-vitro dengan metode
enzyme-linked immunosorbent assay
Gamma-
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

(ELISA) untuk mengukur pembentukan


Release interferon-γ dalam darah pasien yang
Assay (IGRA) dikaitkan dengan infeksi M. tuberculosis.

Rekomendasi WHO: QuantiFERON®-TB Gold In-


Tube (QFT-GIT) dan T-SPOT® TB
• Sensitivitas QFT- GIT 70-83%, T-SPOT TB 62-
84%
• Spesifisitas QFT- GIT 91-100%, T-SPOT TB 90-96%
IGRA membedakan infeksi M. tuberculosis dan
mycobacterium lainnya (positif palsu TST)
Perbedaan TST dan IGRA
Kriteria TST IGRA
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Sensitivitas 68 – 71,5 % 80 – 84,5 %


Spesifisitas 86 – 88,7 % 99 – 99,4 %
Pengaruh vaksinasi BCG
terhadap hasil Ada Tidak ada

Pembacaan hasil 48-72 jam Sekitar 2 hari (48 jam)


(2x kunjungan) (1x kunjungan)
Tempat pemeriksaan Di Laboratorium/ RS rujukan dengan fasilitas
Bisa di poli, Puskesmas, dll hematologi, centrifuge, dan CO2 incubator
Listrik Tidak perlu Perlu untuk centrifuge
E-katalog Sudah ada Masih proses pendaftaran
Izin edar Ada Ada
Biaya Relatif lebih murah
(Disediakan program, alur Relatif lebih mahal
permintaan pada modul 800.000-1.000.000
logistik)
TST dan
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

IGRA

Uji Tuberkulin

1. Pengambilan 2. Pencampuran 3. Manual atau 4. Kalkulasi hasil


dan inkubasi tube ELISA dengan perangkat
darah vena lunak
otomatis

Uji IGRA
Tentukan dan asepsis lokasi injeksi

Prosedur
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

2-4 cm di bawah lipat siku

TST • Pilih area kulit yang tidak ada


kelainan
• Bersihkan kulit dengan swab
alkohol

Siapkan jarum suntik

• Periksa tanggal
kadaluarsa pada
vial dan pastikan
vial mengandung
tuberculin
• Siapkan jarum
suntik yang telah
mengandung
tuberculin 0,1 ml.

31
https://www.cdc.gov/tb/publications/posters/images/Mantoux_wallchart.pdf
Injeksi Tuberkulin
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Periksa uji kulit

Diameter wheal sebaiknya


6-10 mm. Jika tidak, ulangi
uji di tempat lain 2 cm
dari tempat injeksi awal
Suntikkan jarum dengan hati-hati secara intrakutan bevel jarum menhadap ke atas pada sudut 5-15°

Pencatatan tindakan
Catat waktu (tanggal dan jam) serta lokasi
penyuntikkan pada rekam medis
Bevel jarum dapat terlihat di bawah Setelah injeksi, akan timbul wheal pada
permukaan kulir tempat suntikan

https://www.cdc.gov/tb/publications/posters/images/Mantoux_wallchart.pdf 32
Pembacaan Hasil
Inspeksi lokasi injeksi
TST Tandai indurasi
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Inspeksi dibawah pencahayaan yang baik

Eritema ((bagian kemerahan di kulit)- tidak diukur Gunakan ujung jari/pulpen sebagai penanda
indurasi

Indurasi – di ukur

Palpasi indurasi Pengukuran indurasi (bukan eritema)

Gunakan ujung jari untuk memberi tanda indurasi


Ukur diameter transversal indurasi dengan
penggaris transparan dalam milimeter

https://www.cdc.gov/tb/publications/posters/images/Mantoux_wallchart.pdf 33
Latihan Soal
1. Seorang anak berusia 3 tahun datang ke Puskesmas karena ayahnya baru saja
terdiagnosis TB paru dengan hasil pemeriksaan dahak positif. Saat ini anak dalam
keadaan sehat, berat badan selalu naik dan aktif.

• Bagaimanakah tatalaksana pasien tersebut?


A.TCM
B.Tuberkulin
C.IGRA
D.Foto rontgen paru
E.Terapi pencegahan
Latihan Soal
2. Seorang ibu baru saja terdiagnosis TBC karena hasil pemeriksaan dahaknya positif.
Memiliki 1 orang anak berusia 12 tahun. Tinggal satu rumah dengan suami. Anak tidak
ada gejala klinis TB aktif bermain dan sekolah.

• Apakah yang akan dilakukan pada anak tersebut?


A.Tes Dahak
B.Tes Tuberkulin
C.Tes IGRA
D.Foto rontgen
E.Pemberian TPT
Latihan Soal
3. Kontak investigasi satu keluarga yang kontak dengan pasien TBC terdiagnosis klinis
dilakukan oleh petugas Puskesmas. Dan ditemukan ada anak berusia 8 tahun dengan
keluhan batuk selama 3 minggu terus menerus, anak tidak aktif, dan badan kurus atau
berat badan menurun.

• Apakah yang akan dilakukan pada anak tersebut?


A.Tes Dahak
B.Tes Tuberkulin
C.Tes IGRA
D.Foto rontgen
E.Pengobatan TPT
Latihan Soal
4. Seorang anak berusia 2 tahun kontak dengan ibu TBC terkonfirmasi bakteriologis. Berat badan anak
sejak 2 bulan yang lalu tidak pernah naik meskipun makan minum banyak, dan anak tidak aktif selama 2
bulan terakhir. Tuberkulin negatif. Foto rontgen AP/Lateral terdapat pembesaran kelenjar para hiler,
disertai dengan infiltrat minimal. Pemeriksaan bakteriologis tidak dapat dilakukan karena keterbatasan
sarana.

• Apakah tatalaksana yang akan dilakukan pada anak tersebut?


A.Tes Dahak tetap harus dilakukan, rujuk ke RSUD meskipun jauh dan lama
B.Skoring TBC belum terpenuhi (5) tidak perlu diterapi dulu
C.Tatalaksana nutrisi adekuat
D.Pengobatan TBC
E.Pengobatan TPT
Latihan Soal
5. Seorang anak berusia 1 tahun 8 bulan kontak dengan neneknya yang tinggal satu rumah dengan hasil
pemeriksaan TCM MTB detected Low Rifampisin resitant NOT detected. Anak dalam keadaan sehat, berat
badan naik tiap bulan dan aktif.

• Apakah obat yang akan diberikan pada anak tersebut?

A.KDT anak fase intensif

B.Isonizide + Rifapentin 3 bulan

C.Isonizide 6 bulan
D.Isoniazide + Rifampisin 4 bulan
E.KDT anak fase lanjutan 6 bulan
WORKSHOP MANAJEMEN ILTB DAN TPT

Anda mungkin juga menyukai