Tingkat pelaksana
Fasilitas pelayanan kesehatan
Kabupaten/kota
Provinsi
Pusat.
Input
Metode Pelaksanaan
Menelaah laporan
Pengamatan langsung
Proses Program
Wawancara petugas dan TB :
masyarakat Output Indikator
Mekanisme Program TB
Pencatatan dan pelaporan
standar dan terintegrasi
Pencatatan dan Pelaporan
• Mendapatkan data TB untuk diolah,
dianalisis, diinterpretasi, disajikan dan
disebarluaskan untuk dimanfaatkan.
• Data TB yang dikumpulkan harus sahih
atau valid (akurat), lengkap, tepat waktu.
• Dilaporkan secara berkala
• Berdasarkan fungsi masing masing
tingkatan
TPT Provinsi
Nama Kepala Keluarga
: _________________________________________________
: _________________________________________________
Nama fasyankes :
Alamat
Imunisasi BCG: : Ya Tidak
No.Reg TBC
Tinggi Badan: _______________ Berat Badan: ______________
Hasil Akhir Terapi Pencegahan Tuberkulosis (Tulis tanggal dalam kotak yang sesuai) catatan:
*) diisikan apabila bukan kontak serumah,
Lengkap Gagal Meninggal Putus berobat Tidak di evaluasi Pasien yang menjalani pengobatan anti-TNF (Tumor Necrosis Factor )
Data hasil akhir TPT Pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, Pasien yang sedang persiapan
transplantasi organ, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Petugas Kesehatan yang
berisiko tinggi, Sekolah berasrama, Barak Militer, dll)
Merupakan register yang berisi
Formulir TBC.15 daftar penerima TPT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Laporan TBC.15
Laporan TBC.15
Kab/Kota, Provinsi,
Fasyankes Laporan Utama
dan Nasional
(berisi data individu)
(berisi data agregat)
Cascade kegiatan IK dan TPT dilihat dari Laporan TBC.16K yang dapat diakses di SITB
Data cascade IK TPT yang tersedia di Laporan TBC.16K antara lain:
Jumlah kontak
serumah yang Jumlah kontak Jumlah kontak Jumlah kontak
teridentifikasi dari serumah yang serumah yang serumah yang
kegiatan diperiksa TBC sakit TBC mendapat TPT
investigasi kontak
• Budi (32 tahun) merupakan kontak • Bunga (25 tahun) merupakan kontak • Putri (44 tahun) merupakan pasien
serumah dari pasien TBC SO. Setelah serumah dari pasien TBC SO. Setelah dengan kondisi imunokompromais yang
dilakukan investigasi kontak, Budi dilakukan investigasi kontak, Bunga tidak sedang mendapatkan perawatan dialisis.
memiliki gejala TBC dan perlu dilakukan memiliki gejala TBC sehingga perlu Oleh karena itu, Putri perlu dilakukan
pemeriksaan diagnosis TBC. Hasil dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pemeriksaan untuk mengetahui adanya
pemeriksaan TCM Budi adalah negatif, untuk mengetahui adanya infeksi TBC infeksi TBC laten. Hasil pemeriksaan
sementara hasil pemeriksaan toraks nya laten. Setelah diperiksa, diketahui hasil toraks Putri adalah normal (tidak
adalah normal (tidak sugestif TBC) foto toraks Bunga adalah normal (tidak sugestif TBC), sedangkan hasil TST nya
sehingga dokter mendiagnosis Budi sugestif TBC) dan hasil TST nya positif positif sehingga perlu diberikan TPT.
Bukan Pasien TBC. Oleh karena itu, Budi sehingga mengharuskan Bunga Putri mendapatkan TPT dengan paduan
perlu dilakukan pemeriksaan infeksi TBC diberikan TPT. Bunga mendapatkan TPT 3HP. Di minggu ke 5, Putri tidak datang
laten menggunakan TST, ternyata hasil dengan paduan 3HP. Setelah ke fasyankes untuk mengambil obat TPT
TST menunjukkan positif sehingga Budi mendapatkan TPT selama 4 minggu, sehingga di minggu tersebut Putri tidak
perlu diberikan TPT. Kemudian Budi Bunga mengalami efek samping minum obat TPT. Oleh karena itu, Putri
mendapatkan TPT dengan paduan 6H hepatotoksisitas dan gangguan harus menambah 1 minggu di akhir
dan menyelesaikan terapinya sampai pencernaan sehinga pemberian TPT masa terapi untuk menggantikan
lengkap. perlu diberhentikan. pengobatan yang absen di minggu ke 5.
Putri menyelesaikan TPT sampai dengan
minggu ke-13.
MEDIA SOSIAL
Instagram : @tbc.indonesia
Facebook : TBIndonesia
Twitter : @TBIndonesia
YouTube : TB Indonesia
Website Subdit TB : tbindonesia.or.id