A. latar belakang
Puskesmas adalah unit teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Oleh karena itu Rawat Inap
merupakan upaya puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kepada masrarakat
Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpasang di
fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kejadian darurat sehari-hari,
tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana di wilayah Indonesia.
Pelayanan rawat inap merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan dokter
dan perawat berdasarkan temuuan-temuanyang diperoleh selama anamnesa dan
pemeriksaan. Dalam proses perawatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh
pengetahuan dan keterampilan untuk intervensi pengobatan dan perawatan yang member
manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien.
Upaya pengobatan dan perawatan yang komprehensif di puskesmas salah satunya
dilaksanakan di ruang rawat inap dengan mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien
secara optimal yang dapat dipertanggung jawabkan. Sistem Pelayanan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT) menjadi solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi
seseorang dengan kriteria “gawat darurat” . Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu
system yang baik akan tercermin dari waktu tanggap (Respon Time) sesaat setelah
cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung
kepada :
Kecepatan ditemukannya penderita
Kecepatan meminta bantuan pertolongan
Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan
Kedudukan tenaga kesehatan di dalam SPGDT memiliki posisi sangat strategis.
Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih, ventilasi paru adequat, dan
terhindar dari perdarahan lanjut serta terlindungi dari kecacatan menjadi poin penting bahwa
seorang penolong pertama harus mempunyai dasar keilmuan yang memadai tentang
keterampilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD). Kurikulum Program
Pendidikan Ners atau Bidan yang sekarang diterapkan, juga dapat memudahkan
mereka jika mengikuti pelatihan mengenai PPGD.
Untuk itu diperlukan penyusunan rencana asuhan keperawatan secara komprehensif
dalam mengatasi masalah pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang
dapat dipertanggung jawabkan
2. Tujuan khusus
a. Melakukan anamneses,pemeriksaan dan tata laksana penderita
b. Melakukan pencatatan rekam medic pasien
c. Pengobatan medic
d. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien
e. Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
f. Konseling medic umum
g. Deteksi dini
h. Menerima rujukan
i. Melakukan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi /RS
j. Meningkatkan kopetensi petugas Rawat Inap
BAB II
ANALISIS SITUASI
C. Data Umum
Secara geografis, kecamatan Sempol merupakan salah satu dari 23 kecamatan di
Kabupaten Bondowoso, dengan jarak kurang lebih 64 km arah timur dari kota
Bondowoso.Secara geografis kecamatan Sempol terletak pada ketinggian antara 1050 s/d
1500 meter diatas permukaan laut.
Dan yang menjadi wilayah kerja puskesmas Ijen adalah seluruh wilayah kecamatan
Sempol karena puskesmas Sempol merupakan satu satunya puskesmas di kecamatan
Sempol, Puskesmas Sempol terletak di jalan raya Kawah Ijen No 1 Ds Sempol,Kec
Sempol kabupaten Bondowoso.
1. kondisi geografis
Batas wilayah kerja puskesmas kasembon adalah sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo
Selatan : Kecamatan Temuguruh Kabupaten Banyuwangi.
Timur : Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.
Barat : Kecamatan Sukosari dan Kecamatan Klabang
2. Tata guna lahan wilayah puskesmas Sempol:
Pemukiman : 923,76
Tegal : 34,37 Ha
Sawah : 1994 Ha
3. Jarak pusat pemerintahan wilayah kecamatan dengan :
Desa / Kelurahan terjauh : 12km (15 menit)
Ibukota kabupaten : 90km (2.5 jam)
Ibukota Propinsi : 125 km (4jam)
E. gambaran umum Rawat Inap
1. Petugas rawat inap terdiri dari :
Dokter umum : 1 Orang
Tenaga perawat : 12 orang
2. Luas gedung Rawat Inap :
3. Sarana dan prasarana :
Tempat tidur pasien : 15 buah
Lemari pasien : 15 buah
Kursi : 2 buah
Standart Infus : 15 buah
Kamar mandi : 10 buah
Jam dinding : 1buah
Alat kesehatan :
Tensimeter : 1
Stetoskop : 2
Timbangan dewasa : 1
Thermometer manual: 1
Reflek hammer : 1
Senter : 1
Tempat sampah tertutup:2
BAB III
HASIL KEGIATAN
Dari data tersebut diatas, kasus penyakit yang terbanyak Rawat Inap adalah gangguan
penyakit Diare
I. Analisa Masalah
II. Identifikasi masalah
a. Tingginya angka kesakitan penyakit
III. Pemecahan Masalah
Masalah yang akan harus segera diatasi (what) adalah
1. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas
2. Tingginya angka kesakitan penyakit Gastritis