Anda di halaman 1dari 5

Kriteria 5.5.

Dilakukan upaya pencegahan


penularan infeksi dengan penerapan
kewaspadaan berdasar transmisi
dalam penyelenggaraan
pelayananpasien yang dapat
ditularkan melalui transmisi

a) Dilakukan identifi kasi penyakit


infeksi yang ditularkan
melaluitransmisi airborne dan
prosedur atau tindakan yang
dilayani di Puskesmas yang
menimbulkan aerosolisasi serta
upaya pencegahan penularan
infeksi melalui transmisi airborne
dengan pemakaianAPD, penataan
ruang periksa, penempatan
pasien, ataupun transfer pasien
sesuai dengan regulasi yang
disusun

I SOP / alur pemisahan


pelayanan Pasien untuk
mencegah terjadinya
transmisi
2. SOP penetapan prosedur
pelayanan untuk
mencegahterjadinya transmisi

TAHUN 202212023

@n UPT Puskesmos Minosolene


Ko b. Ponqkoiene Don Kepulouon
PEITEMPATAN PROSEDUR
PELAYANAIY UITTUK MENCIGAII
TER.'ADIITYA TRANSMISI
No.Dokumen :
1 09 / PKM.MT/ SOP/ r / 2023
soP N91dffilffiX :0
Mffeatffipoz rANuAB, 2oz5
:l 1 2

I'PT PUSKESMAS ITURUL MUKMIN. SI(il.M.Kes


MINASATENE NIP: 19760309 2006()4 2 Ols

Penempatan prosedur pelayanan untuk mencegah terJadtnya


transmist adalah kewaspadaan yang di terapkan untuk memutus
mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi pada pasien yang
1. Pengertian
di ketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi pathogen
yang dapat transmisi lewat udara (airbone),droplet,kontak dengan
kulit maupun dengan lingkungan yang terkontaminasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk alur pemisahan
2. T\.rjuan pasien untuk menjaga te{adinya transmisi.
Surat Keputusan Kepala UPT Fuskesmas Minasatene Nomor
3. Kebijakan
/PKM.MT /Il2O23 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Peraturan menteri kesehatan No 11 tahun 2AtT tentang
Keselamatan Pasien
2. Permenkes No 27 tahun 2Ol7 tentang Pedoman Pencegahan
4. Referensi
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Pedoman Pencegahan Pengendalian Infeksi di UPT Puskesmas
Minasatene.
1. Penempatan Pasien
a. Transmisi melalui droplet
Di ruang tunggu pasien duduk berjarak > 1 meter dengan
pasien lainnya, di berikan masker, dan membatasi mobilisasi
sebelum mendapat giliran di unit rawat jalan.
b. Transmisi melalui udara (airbone)
Di ruang tunggu pasien duduk berjarak > 1 meter dengan
5. Prosedur/
Langkah- pasien lainnya,di berikan masker, dan membatasi
L"angkah mobilisasisebelum mendapat giliran di unit rawat jalan.
2. Penggunaan APD Petugas
a. Transmisi melalui droplet:
Petugas menggunakan APD atau masker yang memadai.
b. Transmisi melalui Airbone:
Petugas menggunakan APD atau masker yang memadai
3. Peralatan untuk perawatan pasien
a. Transmisi melalui droplet
o tidak perlu penanganan udara secara khusus
. desinfeksi permukaan yang di lakukan secara rutin
b. Transmisi melalui airbone
. tidak perlu penanganan udara secara khusus
. desinfeksi permukaan yang di lakukan secara rutin

6. Bagan Alir

7. Hal - hal yang Edukasi kepada pasien/keluarga tentang pelaksan€urn pencegahan


perlu
dan pengendalian infeksi.
diperhatikan
1. Ruang pendaftaran
8. Unit terkait
2. Ruang Pemeriksaan umum
9. Dokumen
Rekam medis
terkait

Tanggal Mulai
l0.Rekaman NO Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Historis
perubahan
ALUR PEffi SAHAIT PELITYAITAIT PASIEX
IIITTT'K UE1TCEGAII TTRT'N'IIVYA
TRAITSUISI
No.Dokumen :

1 1 0/ PKM.MT/ SOP/ r I 2023

soP No.Revisi 0
t9@!(r' JANtrARr ).,L3
-\oY'
Wfr'
UPT
PUSXESIIITAS NURUL MUKMIN. SKM.M.Kes
NIP: 19760309 2o,o,6o,4 2 O15
MINASATTNE

a Pemlsehan Pelayanan Parlen adalah cara yang di lakukan pada


ruarlgan pelayanan pasien dengan penyakit menular melalui
transmisi droplet dan airbone infection
1. Pengertian
a ?ransmisl droplet dan airbone merupakan perpindahan droplet

infeksius melalui percikan ludah dan udara.


sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan alur
2. Tujuan pemisahan pasien untuk mencegah tedadinya Transmisi

Surat Keputusan Kepa1a UPT Puskesmas Minasatene Nomor : /PKM-


3. Kebijakan MT/I/2O22 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
TOLT tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2Ol7
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Fasilitas
4. Referensi
Pelayanan Kesehatan.
3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPT Puskesmas
Minasatene.

1. Petugas menerapkan kewaspadaan standar yaitu menerapkan


kebersihan tangan, menggunakan alat pelindung diri sesuai indikasi.
2. Menyediakan ruang terbuka sebagai tempat tunggu pasien.
5. Prosedur/
Langkah - 3. Melakukan idenffikasi pasien yang memungkinkan untuk menularkan
t^angkah penyakit melalui airbone dan droplet.
4. Pasien diberikan masker serta di tempatkan di rl.ang tunggu terpisah
atau duduk beq'arak > 1 meter dengan pasien lainnya.

Menyediakan ruang
Petugas menerapkan terbuka dan Pasien diberi
kewaspadaan standar mengidentilikasi pasien masker dan
(Hand Hygene dan yang memungkinkan duduk terpisah
6. Bagan Alir APD penularan melalui air dari pasien
bome lainnya
7. HaJ - hal yang Edukasi kepada pasien/keluarga tentang pelaksanaan pencegahan dan
perlu pengendalian infeksi.
diperhatikan
1. Ruang pendaftaran
8. Unit terkait
2. Ruang pemeriksaan umum
9. Dokumen
Rekam medis
terkait

Tanggal Mulai
NO Yang Diubah Isi Perubahan Diberlakukan
l0.Rekaman
Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai