Anda di halaman 1dari 3

KEWASPADAAN PENULARAN MELALUI UDARA

(AIRBORNE)
No.Dokumen : 440/C.VII.SOP.0007.02/436.7.2.63/2021

No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 23 Februari 2021

Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas dr. Erna Mindarti


Tanda Tangan :
Sawah Pulo NIP. 19670225 200312 2 001

Kewaspadaan penularan melalui udara (airborne) adalah


1. Pengertian
kewaspadaan risiko penularan melalui penyebaran partikel kecil (<5
m) ke udara, baik secara langsung atau melalui partikel debu yang
mengandung mikroorganisme infeksius. Partikel ini dapat tersebar
dengan cara batuk, bersin, berbicara, dan tindakan seperti
bronkoskopi atau lendir. Partikel infeksius dapat menetap di udara
selama beberapa jam dan dapat di sebarkan secara luas dalam
suatu ruangan atau dalam jarak yang lebih jauh. Pengelolaan secara
khusus dan ventilasi di perlukan untuk mencegah transmisi melalui
udara.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk kewaspadaan
2. Tujuan
penularan melalui percikan (droplet)
3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Sawah Pulo Kota
Surabaya Nomor 440/C.IX.SP.0003.01/436.7.2.63/2021 tentang
Indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
4. Referensi Permenkes Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Alat dan Bahan - Masker disposable
- Sarung Tangan
- Gaun
- Kacamata Google
6. Prosedur 1. Penempatan pasien
Tempatkan di ruang rawat terpisah yang mempunyai :
1. Tekanan negatif
2. Pertukaran udara 6-12x /jam
3. Pengeluaran udara terfitrasi sebelum udara mengalir keruang
atautempat lain di RS Usahakan pintu ruang pasien tertutup.
Apabila ruangterpisah tidak memungkinkan, tempatkan pasien
dengan pasien lain yang mengidap mikroba yang sama, jangan
di campur dengan infeksi lain (kohorting) dengan jarak > 1 meter.
2. Transport pasien
Batasi gerakan dan transport pasien hanya kalau diperlukan saja.
1/2
Apabila perlu untuk pemeriksaan, pasien dapat diberi masker
bedah untuk mencegah penyebaran droplet
nuklei..
3. Cuci tangan
4. Sarung tangan
Jika akan menyentuh darah cairan tubuh dan benda yang
terkontaminasi dan apabila melakukan tindakan.
5. Masker
Kenakan masker respirator (N95 / Kategori N pada efisiensi 95%)
saat masuk ke ruang pasien atau suspek TB paru. Orang yang
rentan seharusnya tidak boleh masuk ke ruang pasien yang di
ketahui suspek campak, cacar air, kecuali petugas yang telah
imun.Apabila terpaksa harus masuk,maka harus mengenakan
masker respirator untuk pencegahan.orang yang telah pernah
sakit campak atau cacar air tidak perlu memakai masker.
6. Kaca mata (googles)
Apabila melakukan Tindakan dengan kemungkinan timbul
aerosol
7. Gaun
Apabila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul
aerosol.
8. Peralatan untuk perawatan pasien
Transmisi pada TB sesuai pedoman TB CDC Gidline for
Preventing of Tubercolosis in Healthcare Facilities.

2/2
7. Diagram Alir
Mulai

Penempatan pasien

Transport Pasien

Memakai Cuci Tangan

Memakai Masker

Memakai Kaca Mata (Googles)

Memakai Gaun

Memakai Peralatan untuk perawatan pasien

Selesai

1. Pelayanan Pemeriksaan Umum;


8. Unit Terkait
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
3. Pelayanan KIA-KB;
4. Pelayanan Laboratorium;
5. Pelayanan Vaksinasi
-
9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan

3/2

Anda mungkin juga menyukai