Anda di halaman 1dari 3

KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET

Nomor : SOP/PPI/VII/016/2019
Terbit ke :1
SOP No.Revisi :0
Dinkes Kota Tgl. : 3 Januari 2019 Puskesmas
Pekalongan Diberlakukan Bendan

Halaman :1-3
Ditetapkan Kepala dr. Aswina Azis Michroza
Puskesmas Bendan NIP: 19810824 200902 1 001

A. Pengertian Kewaspadaan transmisi droplet adalah suatu cara


untuk memutus mata rantai transmisi mikroba
penyebab penyakit baik melalui droplet.
Kohorting adalah menempatkan pasien terinfeksi atau
kolonisasi patogen yang sama di ruang yang sama,
pasien lain tanpa patogen yang sama dilarang masuk
B. Tujuan Untuk mencegah penularan penyakit infeksi baik dari
pasien ke petugas , ke pasien lain maupun lingkungan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bendan Nomor
188.4/400/IX/057/I/2019 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Puskesmas Bendan

D. Referensi Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes
(Permenkes No 27 tahun 2017)
E. Alat dan 1. Handscoon
bahan 2. Masker
3. Kaca Mata
4. Alat Kesehatan
5. Bahan Habis Pakai
F. Langkah- a. Penempatan pasien :
langkah
 Tempatkan pasien di kamar tersendiri jika
memungkinkan

 Tempatkan pasien berdasar penyakit infeksius


atau tidak (Kohorting) , jika memungkinkan

 Jika tidak memungkinkan, rawat gabung


pasien dengan jarak antar bed > 1 meter dan

1/3
terpisah tirai

 Pertahankan pintu terbuka , tidak perlu


penanganan khusus terhadap udara dan
ventilasi.

b. APD petugas :

 Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan


bersih nonsteril saat masuk keruangan pasien,
ganti sarung tangan setelah kontak dengan
bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah,
cairan drain)

 Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari


kamar pasien dan cuci tangan dengan
antiseptik

 Gunakan masker bila bekerja dalam radius 1


meter terhadap pasien, masker seyogyanya
menutupi mulut dan hidung, dipakai saat
memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi
saluran nafas

 Gaun bersih/ tidak steril dipakai saat


memasuki ruangan rawat pasien bila baju yang
digunakan tembus air

 Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang


antara pasien dengan lingkungan dan dari
lingkungan pasien lain

c. Transportasi pasien

 Batasi gerak dan transportasi

 Untuk membatasi droplet dari pasien dengan


menggunakan masker bedah pada pasien

 Terapkan etika batuk

d.Peralatan untuk perawatan pasien

 Tidak perlu penanganan udara secara khusus

2/3
 Desinfeksi permukaan yang dilakukan
terjadwal dengan baik ( desinfeksi permukaan
dilakukan setiap hari)

G. Diagram Alir -
(jika diperlukan)
H. Unit Terkait 1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan Rawat Inap Umum
3. Pelayanan Rawat Inap Persalinan
I. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait

J. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal
diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai