Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny. “A” GIPIOOO UK 40 Minggu T / H / IU


Presentasi Kepala, Jalan Lahir Normal, KU Ibu Baik
Dengan Kala II Persalinan
Di Puskesmas Ngulan Kulon
Trenggalek

Oleh :
HERLIDIAN PUTRI
NIM. 05610132

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME, karena atas ridlo-Nya saya dapat
menyelesaikan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ny. “A” GiPiOOO UK 40 Minggu T / H /
IU Pres-Kep Jalan Lahir Normal, KU Ibu Baik Dengan Kala II Persalinan Di BPS Titik
Irdayani Gembleh – Trenggalek.
Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Dana sumanti, selaku Kepala Puskesmas Ngulan Kulon Trenggalek yang
senantiasa telah memberikan kesempatan pada saya untuk praktek di Puskesmas ini.
2. Umi Sulikah,Amd.Keb selaku Pembimbing Klinik yang senantiasa membimbing
dan mengarahkan saya dalam praktek kebidanan.
3. Dewi Candra,S.ST, selaku Pembimbing dari Institusi yang telah membimbing dan
mengarahkan saya dalam penyusunan Asuhan Kebidaanan.
Penulis menyadari bahwa Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan sebagai motifasi dalam perbaikan Asuhan
Kebidanan ini. Semoga melalui Asuhan Kebidanan ini yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat sekaligus sumbangsih saya bagi terwujudnya Asuhan Kebidanan
yang komprehensif. Khususnya Asuhan Kebidanan pada ibu dengan kala II persalinan.

Trenggalek, 13 November 2007

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stadium (kala) II persalinan didefinisikan mulai dari dilaktasi serviks penuh
sampai diikuti kelahiran bayi, ditandai dengan dorongan untuk mengejan yang
bersifat spontan dan dapat mendahului dilatasi penuh / terjadi selama / sesaat
setelahnya. Dengan membatasi keterbatasan waktu pada kala II persalinan hingga 2
jam pada wanita primigravida dan 30 menit pada multigravida adalah biasa dan
tidak didukung oleh data. Menghentikan kala II yang lama dengan dengan
persalinan instrumental justru akan meningkatkan morbiditas dan janin serta tidak
akan memperbaiki hasil.
Dengan berdasarkan beberapa pengertian dan pendapat di atas maka penulis
mengangkat kasus kala II persalinan yang terjadi pada Ny “A” G iPiOOO UK 40
Minggu T / H / IU Pres-Kep Jalan Lahir Normal, KU Ibu Baik Dengan Kala II
Persalinan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek di Puskesmas Watulima Trenggalek
diharapkan mahasiswa dapat dan mampu melakukan asuhan kebidanan pada
kala II persalinan sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memberikan pelayanan kebidanan pada kala II
persalinan.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tanda-tanda kala II persalinan.
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan untuk memastikan kala II
persalinan.
4. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada kala II persalinan
sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal.

1.3 Tehnik Pengambilan Data


1.3.1 Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui keluhan
yang dirasakan serta mengetahui tanda-tanda kala II persalinan, sehingga
dapat memberikan intervensi sesuai dengan keadaan.
1.3.2 Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien
1.3.3 Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari sumber buku, status px, catatan medis, dan
catatan perkembangan yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan
dapat membandingkan teori dan praktik.
1.3.4 Studi Pustaka
Membaca sumber buku sebagai pedoman dalam melaksanakan Asuhan
Kebidanan.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, tehnik pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Terdiri dari konsep persalinan (kala II persalinan) dan manajemen Asuhan
Kebidanan.

BAB 3 TINJAUAN KASUS


Terdiri dari pengumpulan data, identifikasi, diagnosa, masalah, intervensi,
implementasi dan evaluasi.

BAB 4 PEMBAHASAN
Terdiri dari adanya kesenjangan atau tidak antar teori dan kasus.

BAB 5 PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Persalinan


2.1.1 Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan / dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir /
dengan bantuan / tanpa bantuan (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan loahir / dengan
jalan lahir (Rustam Mochtar, 1998).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luas. (Hanifa Wiknjosastro,
1998).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan / hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Fak. Kedokteran
UNPAD, 1983).
2.1.2 Etiologi
Teori-teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan.
a. Teori keregangan
- Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
- Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraski sehingga persalinan
dapat dilalui (contoh pada kasus kehamilan ganda).
b. Teori Penurunan Progesteron
- Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu,
dimana terjadi penumbuhan jaringan ikat, pembuluh darah
mengalami penyempitan dan buntu.
- Produksi progesteron mengalami penurunan, sehinga atur rahi
lebih sensitif terhadap oxitosin.
- Akibatnya alat rahim mulai berkonsistensi setelah tercapai
tingkat penurunan progesteron tertentu.
c. Teori Oksitosin Internal
- Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis posterior.
- Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat
mengubah sensivitas otot rahim, sering terjadi kontraksi hicks.
- Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan
maka oksitosin dapat meningkatkan aktifitas, sehingga persalinan
dapat dimulai.
d. Teori Prostoglandin
- Konsistensi prostagladin meningkat sejak usia kehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua.
- Pemberian prostagladin saat hamil daapt menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
- Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
e. Teori hiotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis.
- Teori Linggin (1973)
Kehamilan dengan anensepatus sering terjadi kelambatan persalinan
karena tidak terbentuk hipertalamus.
- Pemberian kastiteriod yang dapat menyebabkan maturitan janin,
induksi persalinan.
- Percobaan tersebut dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara
hipotalamus - piluitari dengan mulainya proses persalinan.
- Glandula suprorenal merupakan pemicu terjadinya persalinan
(Manuaba, 1998)
2.1.3 Tanda dan Gejala Persalinan
a. Terjadinya his persalinan
His persalinan mempunyai sifat
- Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan.
- Sifatnya teratur, interval makin pendek, kekuatannya makin
besar.
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.
- Makin beraktifitas, kekuatan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir dan darah
His menyebabkan perubahan pada serviks yang menimbulkan :
- Pendataran dan pembukaan
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis
servikalis lepas.
- Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
c. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan sebagian besar ketuban baru pecah menjelang
pembukaan lengkap. Diharapkan dengan ketuban pecah, persalinan dapat
berlangsung dalam waktu 24 jam
(Manuaba, 1998)

2.1.4 Kala Persalinan


a. Kala I
- Serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm, disebut juga
kala pembukaan.

- Klinis dapat dinyatakan partus mulai, his dan wanita tersebut


mengeluarkan lendir yang bersemu darah (blaady shom).
Lendir tersebut berasal dari kanalis serviks yang membuka atau
mendatar, sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh
kapiler yang berada disekitar kanalis serviks itu pecah karena
pergeseran-pergeseran ketika servik membuka.
Kala I dibagi dalam 2 fase :
1. Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
2. Fase aktif
Dibagi dalam 3 fase lagi :
a. Fase akasekrasi
- dalam 2 jam, pembukaan 3-4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal
- dalam 2 jam, pembukaan 4-9 cm.
c. Fase deselerasi
- dalam 2 jam, pembukaan 9- lengkap.
Pada primigravida dan multigravida terjadi fase demikian, akan tetapi
pada multigravida fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih
pendek

b. Kala II
Pada pengeluaran janin his terkoordinir kuat, cepat dan lebih lama kira-
kira, 2-3 menit sekali. Keadaan janin masuk ruas panggul sehingga
terjadilah tekanan otot. Otot dasar panggul sehingga menimbulkan rasa
ingin menekan karena tekanan retrum ibu seperti ingin BAB dan anus
terbuka, vulva membuka dan perineum teregang. Dengan his, pimpin
ibu untuk melahirkan kepala diikuti badan.
Pada primi Kala II berlangsung 1,5 – 2 jam,pada multi 0,5 – 1 jam.
c. Kala III
Setelah bayi lahir kontraksi rahim terhenti sebentar, beberapa saat
kemudian his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-15 menit
seluruh plasenta lepas, terdorong ke vagina dan akan lahir spontan.
Proses ini berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Perdarahan kira-
kira 100 – 200 cc.
d. Kala IV
Kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir dan uri lahir untuk
meantau keadaan ibu dan janin, terutama post partum.

2.2 Konsep Kala II Persalinan


2.2.1 Definisi
Kala II adalah kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his
ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir.
(Rustam Mochtarm, 94)
Kala II adalah kala pengeluaran dimulai dari pembukaan lengkap sampai
lahirnya bayi.
(FK. UNPAD, 224)
2.2.2 Tanda dan Gejala Kala II
- Ibu ingin meneran.
- Perineum menonjol.
- Vulva dan anus membuka.
- Keningkatnya pengeluaran darah dan lendir.
- Kepala telah turun di dasar panggul.

Lama kala II
- Pada primigravida 1 ½ jam – 2 jam.
- Pada multigravida ½ - 1 jam.
2.2.3 Mekanisme Penurunan Kepala
a. Engangement (kepala terfiksir dengan PAP) : sinklitimus.
b. Descent (kepala turun) : Asinklitismus posterior (litaman).
c. Fleksi : Asinklitismus anterior (Naegle).
d. Fleksi maksimal : sinklitismus.
e. Rotasi internal : terjadi putar paksi dalam di dasar panggul yang
meliputi moulage kepala janin, ekstensi, dengan hiplomokion lilik di
bawah simpisis.
f. Ekstensi.
g. Ekspulsi kepala janin, lahirnya UUB, dahi, muka, dagu.
h. Rotasi eksterna : terjadi putar paksi luar (restitusi).
i. Ekspulsi total : cara melahirkan bahu depan, bahu belakang, seluruh
badan, dan ekstremitas.

Perilaku Khas Ibu


Beberapa ibu mengambil kesempatan untuk tidur ketika kontraksinya
berhenti dan menaydarinya sebagai stadium “istirahat + berterimakasih”
atau fase laten kala ke-2. Beberapa ibu mengalami peningkatan dorongan
untuk mengejan dan mengeluarkan + mengeluarkan suara pengejanan leher
yang jelas pada puncak kontraksi, beberapa ibu menyatakan dengan kata
bila ingin mengejan.

Mengejan Spontan Alamiah


Bersifat involunter dan ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
 Inspirasi pendek.
 Periode menahan nafas pendek (tidak pernah > 6).
 Ibu mengejan hanya setelah kontraksi penuh. Bagian kontraksi menarik
vagina menguncup, mencegah terdorong ke bawah di depan bagian
presentasi yang turun.

Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil


pemeriksaan dalam yang menunjukkan :
 Pembukaan serviks telah lengkap.
 Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina.

Persiapan untuk kala II persalinan


- Persiapan penolong persalinan antara lain :
Cuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung
pribadi.
- Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan.
- Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi.
- Persiapan ibu dan keluarga
- Membersihkan perineum ibu (untuk pencegahan infeksi).
- Pengosongan kandung kemih (hindari kateterisasi).
- Jika ketuban belum pecah + pembukaan lengkap, lakukan
amniotomi.
- Mengatur posisi ibu untuk meneran (sesuai yang ibu inginkan /
sesuai keinginan ibu).

Penatalaksanaan Kala II Persalinan


I. Melihat tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda + gejala persalinan kala II
- Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada ructum
vaginanya.
- Perineum menonjol.
- Vulva-vagina + sfingter anal membuka.
II. Menyiapkan pertolongan persalinan.
III. Memastikan pembukaan lengkap + keadaan janin baik.
IV. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan
meneran.
V. Persiapan pertolongan kelahiran bayi.
14. Jika kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan
bayi.
15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian untuk
mengeringkan bayi.
16. Membuka partus set.
17. Memakai sarung tangan DDT / steril pada kedua tangan.
VI. Menolong kelahiran bayi.
18. Saat kepala bayi sudah membuka vulva dengan diameter 5 – 6
cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi +
lakukan tekanan yang lembut + tidak menghambat kepala bayi,
membiarkan kepala bayi keluar perlahan-lahan. Menganjurkan
ibu untuk meneran perlahan-lahan / bernafas cepar saat kepala
lahir.
19. Dengan Lembut mengusap muka, mulut, hidung bayi
menggunakan kasa.
20. Memeriksa lilitan tali pusat + mengambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi + kemudian meneruskan segera proses
kelahiran bayi.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putar paksi luar.
22. Tepatkan kedua tangan di masing-masing posisi muka bayi.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya.
Dengan lembut menariknya kearah bawah + ke arah luar
hingga bahu anteria muncul di bawah arcus pubis + kemudian
dengan lembut menarik ke arah atas + ke arah luar untuk
melahirkan bahu posterior.
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai
kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum,
membiarkan bahu + tangan posterior lahir, kemudian disangga
dan disusur sampai mata kaki.
VII. Penanganan BBL
25. Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, diletakkan pada
tempat yang memungkinkan).
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala + badan bayi
kecuali bagian tali pusat.
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari
pusat bayi. Melakukan urutan tali pusat dan klem 2 cm dari
klem 1.
28. Memegang tali pusat dengan 1 tangan, melindungi bayi dari
gunting + memotong tali pusat di antara kedua klem.
29. Mengganti handuk yang basah + menyelimuti dengan kain /
selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala,
membiarkan tali pusat terbuka.
30. Memberikan bayi kepada ibunya + menganjurkan ibu untuk
mulai memberikan ASI jika ibu menghendakinya.
B. Manajemen Asuhan Kebidanan
I. Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Biodata
Identitas px, pendidikan, pekerjaan, penghasilan + alamat untuk
mempermudah membuat ASKEB.
2. Alasan datang
Mau melahirkan.
3. Keluhan utama
Ingin mengejan.
4. Riwayat kesehatan yang lalu.
Pernah / tidak menderita sakit parah / dirawat di RS, pernah / tidak
menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan.
5. Riwayat kesehatan sekarang.
Sedang / tidak sakit parah / dirawat di RS, sekarang sedang / tidak sakit
menular, penyakit menurun mapun keturunan kembar.
6. Riwayat Kesehatan keluarga.
Dalam keluarga ada / tidak yang menderita penyakit menular, menurun,
+ keturunan kembar.
7. Riwayat Haid.
Amenorhoe, menarche, siklus haid, keluhan selama haid, HPHT.
8. Riwayat Perkawinan
Berapa kali menikah , lamanya menikah, dan umur pertama kali
menikah.
9. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah selama hamil ada keluhan / tidak, ANC
dimana, berapa kali, TT berapa kali, kelahiran dimana, ditolong siapa,
normal / naik, jenis kelamin, nifas perdarahan normal / tidak, apakah ada
riwayat persalinan yang buruk.
10. Riwayat Kehamilan sekarang
Untuk mengetahui selama hamil ibu ada keluham, ANC dimana, TT
berapa kali.
11. Riwayat KB.
Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengikuti KB, jenis KB yang
digunakan, berapa lama, apakah ada keluhan dan rencana KB yang akan
datang.
12. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktifitas dan
kebiasaan ibu selama di rumah sebelum hamil + saat hamil.
13. Data personal dan spiritual
Untuk mengetahi keadaan psikologis, sosial dan agama ibu.
14. Latar belakang sosial budaya
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai pantangan tertentu selama
hamil.

b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 100 /70 - 130 / 90 mmHg
Nadi : 80 - 100 x / menit
Pernapasan : 16 - 24 x / menit
Suhu : 36,50C – 37,5 0C
BB sebelum hamil : …….. kg
BB sekarang : …….. kg
TB : ≥ 145 cm
Lila : ≥ 23,5 cm.
2. Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
Rambut : Hitam / tidak, bersih / kotor, rontok / tidak
Muka : Pucat / tidak, cloasma ada / tidak, menyeringai
saat timbul his, tegang saat diperiksa,
Mata : Simetris / tidak, sclera kuning / tidak,
konjungtiva pucat / tidak.
Hidung : Sekret ada / tidak, polip ada / tidak
Mulut : Bibir kering / tidak, pecah-pecah / tidak, gigi
bersih / tidak, caries ada / tidak, lidah bersih /
tidak.
Leher : Tidak / tampak pembengkakan kelenjar tyroid
dan vena jugularis.
Dada : Simetris / tidak, puting susu meonjol / tidak,
bersih / tidak, terdapat hiperpegmintasi areola
mamae / tidak.
Abdomen : Pembesaran perut menurut UK, ada striae
gravidarum / tidak, ada bekas luka operasi /
tidak.
Genetalia externa : Dorongan meneran, tekanan anus, perineum
menonjol, vulva membuka.
Extremitas : simetris / tidak, varices / tidak, oedema / tidak.

- Palpasi
Leher : teraba / tidak pembesaran kelenjar tyroid dan
vene jugularis
Payudara : colostrum ada / tidak, teraba / tidak benjolan
abnormal, ada nyeri tekan / tidak.
Abdomen : Leopoid I : TTU ………. Cm
Leopoid II : puka / puki
Leopoid III : Let kep / Let su / Let li
Leopoid IV : sudah masuk PAP / belum
(berapa bagian).
TBJ : TFU – 11 (155(
His : berapa lama, teratur / tidak, berapa sering

- Auskultas
DJJ (+) / (-), freukuensi 120 – 160 x / menit
Punctum maximum bawah pusat / kanan / kiri.
3. Pemeriksaan dalam
VT tanggal………………jam………………
v/v : darah dan lendir
 : 10 cm
eff : 100%
Ketuban : (+) / (-)
Bagian terdahulu : kepala
Bagian terendah : UUK kanan / kiri.
hodge …………………..
Disekitar kepala tidak teraba bagian kecil janin / tidak.

II. Identifikasi Diagnosa / Masalah


Dx : G… P... AB… UK………mg T/H/IV jalan lahir……………..
KU…………..dengan kala II persalinan.
DS : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke….usia……bln
- HPHT……
- Ibu merasa ingin mengejan.
DO : - Inspeksi → Ibu tampak ingin meneran
- Genetalia : tekanan anus.
perineum menonjol.
vulva membuka.
- Pemeriksaan dalam :
VT tanggal………………jam………………
v/v : darah dan lendir
 : 10 cm
eff : 100%
Ketuban : (+) / (-)
Bagian terdahulu : kepala
Bagian terendah : UUK kanan / kiri
hadge ……
Disekitar kepala tidak teraba bagian kecil janin / tidak.

III. Intervensi
Dx : G… P... AB… UK………mg T/H/IV jalan lahir……………..
KU…………..dengan kala II persalinan.
Tujuan : - Persalinan berjalan normal.
- komplikasi / penyulit persalinan tidak terjadi.
- keadaan ibu dan janin baik.
Kriteria hasil : - kala II berlangsung 15 – 30 menit
- bayi lahir spontan, belakang kepala, pernapasan spontan, warna
kulit merag, gerak aktif.
- A S 8 – 9 (tidak afiksia)
Intervensi :
1. Lakukan pimpinan meneran.
R/ : Memulai proses persalinan.
2. Lakukan persiapan pertolongan kelahiran bayi
R/ : memperlancar proses persalinan.

3. Lakukan pertolongan kelahiran bayi.


R/ : Membantu proses kelahiran bayi.
4. Lakukan penanganan BBL
R/ : Memonitor keadaan bayi.
IV. Implementasi
Sesuai dengan intervensi

V. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil dengan menggunakan SOAP.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 12 November 2007


Jam : 02.00 WIB
Tempat: Polindes Titik Indayani

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny “A” Nama Suami: Tn “Y”
Umur : 20 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT. 27 Nglegok Penghasilan : Rp 1.000.000 / bulan
Trenggalek
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin melahirkan, dan perutnya terasa kenceng-kenceng
sejak tanggal 11 November 2007 jam 11.00 WIB mengeluarkan darah dan
lendir.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin mengejan dan sudah tidak bisa ditahan lagi.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis)
tidak pernah sakit menahun (jantung, darah tinggi, asma) dan tidak
mempunyai penyakit yang menurun (kencing manis).
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun yang dapat
membahayakan proses persalinannya misalnya jantung dan asma.
6. Riwayat keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang sakit menular (TBC, hepatitis),
sakit menahun (jantung, darah tinggi, asma) dan sakit menurun (kencing
manis), dan tidak ada keturunan kembar.

7. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur 28 hari
Lama : + 7 hari
Banyaknya : 3x ganti softek / hari
Keluhan : tidak ada
Disninorhoe : ada sebelumh aid
Fluor albus : tidak
HPHT : 05 – 02 – 2007
HPL : 12 – 11 – 2007
8. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 x
Lamanya : + 2 tahun
Umur menikah : 18 tahun
9. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan inikehamilan yang pertama.
10. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini hamil I, UK + 9 bulan merasakan gerakan janin yang
pertama UK 4 bulan periksa di bidan, PP test (+).
ANC Trimester I : di bidan 3x, mual, muntah, pusing, diberi obat anti
mual, tablet penambah darah + vitamin.
ANC Trimester II : di bidan 3x, tidak ada keluhan, diberi tablet
tambah darah + vitamin.
ANC Trimester III : di bidan 3, tidak ada keluhan, diberi tablet tambah
darah + vitamin.
Imunisasi TT 4x ibu pernah mendapat penyuluhan tentang gizi.
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah ikut KB.
12. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : - Makan sehari 3x,
nasi, lauk, sayur kadang buah.
- Minum + 8 gelas /
hari (air putih / teh)
Saat hamil : - Ibu belum makan.
- Minum + 2 gelas
(air puytih + air gula)

b. Eliminasi
Sebelum hamil : - BAB 1x / hari,
konsistensi lunak, warna + bau khas.
- BAK 5 – 6 x/hari.
Saat hamil : - Belum BAB dan
BAK.
- Ibu ingin BAB.
c. Aktivitas
Sebelum hamil : Pekerjaan rumah dikerjakan sendiri, seperti
memasak, mencuci, menyapu.
Saat hamil : Hanya tiduran (terlentang + miring).
d. Istirahat
Sebelum hamil : - Tidur siang + 1 jam
- Tidur malam + 9
jam
Saat hamil : - Tidak bisa tidur
selama proses persalinan.
e. Personal hygiene
Sebelum hamil : - Ibu mandi, gosok
gigi, ganti baju 2x/hari.
- Keramas 2x
seminggu.
Saat hamil : - Ibu hanya diseka
wajahnya saat menjelang proses
persalinan.
13. Keadaan psikososial spiritual
- Ibu mengatakan selalu berdoa agar anak lahir dengan selamat dan
normal.
- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik, begitu juga dengan
tetangga sekitar, terbukti saat mau melahirkan ibu ditunggu
orangtuanya dan keluarganya.
14. Latar belakang sosial dan budaya
- Ibu mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan selama hamil.
- Keluarga mengadakan selamatan saat hamil usia 7 bulan.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 120 / 70 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 360 C
TB : 154 cm
BB sebelum hamil : 46 Kg
BB saat ini : 52 kg
Lila : 25 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Rambut hitam, bersih, ketombe tidak ada.
- Muka : Tidak oedema, tidak pucat, cloasma gravidarum tidak
ada.
- Mata : Konjungtiva merah, sklera putih.
- Hidung : Simetris, sekrtet tidak ada, polip tidak ada.
- Mulut : Bibir lembab, gigi tidak karises, lidah bersih,
stomatitis tidak ada.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid / pembesaran
vena jugularis.
- Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
- Mamae : Membesar, simetris, colostrum belum keluar, puting
menonjol, hiperpigmentasi.
- Perut : Pembesaran uterus sesuai UK, bekas operasi tidak
ada, linea nigra ada, strie gravidarum.
- Genetalia : Oedema tidak, varices tidak, tampak keluar darah dan
lendir, vulva membuka, perineum menonjol, sfingter
anal membuka.
- Ekstremitas : - Atas : oedema tidak varices
tidak.
- Bawah : oedema tidak varices
tidak.

Palpasi
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid + vena
jugularis.
- Payudara : Benjolan abnormal tidak ada, colostrum belum keluar.
- Abdomen : Leopold I : Teraba bokong, 3 jari di bawah px,
TFU 31 cm.
Leopold II : Puki
Leopold III : Pres Kep.
Leopold IV : Kepala masuk divergen (0/5).
TBJ : 31 – 11 x 155 : 3100 gr
HIS : 5x dalam 10 menit, lama > 40 detik

Auskultasi
- DJJ (+) 11, 12, 11 (134x/menit)
- Frek. Teratur, punctum max. kiri bawah pusat.
Pemeriksaan Dalam
VT, tanggal 12 – 11 – 2007 , Jam 02.00 WIB
v/v : tampak darah dan lendir
Pembukaan : 10 cm
Efficement : 100%
Ketuban : (+)
Bagian terendah : UUK kiri
Hodge : IV
Disektar kepala tidak teraba bagian kecil janin.

Riwayat persalinan
- Mulai terus kenceng-kenceng jam 11.00 WIB
- Kenceng-kenceng semakin sering Tgl. 12 – 11 – 2007 jam 01.00 WIB.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Dx : Ny. “A” GIPOOOO UK 40 minggu T/H/IV preskep, jalan lahir normal, KU
ibu baik dengan kala II persalinan.
Ds : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke-I.
- HPHT : 09 – 02 – 2007.
- HPL : 12 – 11 – 2007.
- Ibu mengatakan usia kehamilannya + 9 bulan.
- Ibu mengatakan mengeluarkan air ketuban sejak
tanggal 12 November 2007 Jam 02.00 WIB.
- Ibu mengatakan ingin mengejan dan sudah tidak
bisa ditahan lagi.
Do : - Inspeksi
- Muka : Ibu tampak menyeringai saat kontraksi dan tampak
ingin mengejan.
- Genetalia : Tampak keluar darah + lendir, tampak tekanan pada
anus, perineum neonjol, + vulva membuka.

Pemeriksaan Dalam
VT, tanggal 12 – 11 – 2007 , Jam 02.00 WIB
v/v : tampak darah dan lendir
Pembukaan : 10 cm
Efficement : 100%
Ketuban : (+)
Bagian terendah : UUK kiri
Hodge : IV
Disektar kepala tidak teraba bagian kecil janin.

III. INTERVENSI
Dx : Ny. “A” GIPOOOO UK 40 minggu T/H/IV preskep, jalan lahir
normal, KU ibu baik dengan kala II persalinan.
Tujuan : - Persalinan berjalan fisiologis.
- Tidak terjadi komplikasi + penyulit dalam
persalinan.
- Keadaan umum ibu dan janin baik.

Kriteria Hasil :
 Kala II berlangsung 15 – 30 menit.
 Bayi lahir spontan belakang kepala.
 Pernafasan spontan, gerak aktif.
 Bayi warna merah muda / tidak afiksia.
 Ibu tidak ruptur perineum.

Intervensi :
 Melakukan pertolongan persalinan 60 langkah sesuai dengan standar APN.
R/ : Membantu proses persalinan bayi dan mencegah komplikasi pada ibu dan
bayi.

IV. IMPLEMENTASI
Tanggal : 12 November 2007
Jam : 02.10 WIB.
Dx : Ny. “A” GIPOOOO UK 40 minggu T/H/IV preskep, jalan lahir normal,
KU ibu baik dengan kala II persalinan.

 Mengenali Gejala dan tanda kala II.


1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II.
- Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran.
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan
vagina.
- Perineum menonjol.
- Vulva dan spingter ani membuka.
 Menyiapkan pertolongan persalinan.
2. Memastikan perlengkapan alat dan obat-obatan esensial.
Mematahkan ampul oxitosin dan meletakkan tabung suntiuk ke dalam
partus set.
3. Memakai celemek.
4. Melepas semua perhiasan kemudian cuci tangan, keringkan dengan
handuk.
5. Memakai sarung tangan.
6. Menghisap oxitosin 10 IU ke dalam tabung suntik dan meletakkannya ke
dalam partus set.
7. Mengambilkapas DTT dan melakukan vulva hygiene.
8. Melakukan pemeriksaan dalam Ø : 10 cm, penurunan kepala 0/5, EFF :
100%, dilakukan amniotomi.
9. Mendekomentasi sarung tangan ke dalam larutan klorin.
10. Memeriksa DJJ (+) frek. Teratur (134x/menit).
11. Memberitahu ibu pembukaan seudah lengkap dan keadaan janin baik.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran. Dan menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
dengan memberikan minum, dan menilaia DJJ.
14. Jika kepala bayi terlihat di vulva 5 – 6 cm, meletakkan handuk bersih di
atas perut ibu.
15. Meletakkan kain bersih dilipan 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16. Membuka partus set.
17. Memakai sarung tangan DTT.
18. Saat kepala bayi terlihat di vulva 5 – 6 cm, melindungi perineum dengan
satu tangan, dan tangan yang lain melakukan tekanan dengan lembut dan
membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
19. Dengan Lembut mengusap muka, mulut, hidung bayi menggunakan kasa.
20. Memeriksa lilitan tali pusat (tidak ada lilitan tali pusat).
21. Menunggu putar paksi luar.
22. Memegang kedua tangan (bapanetal) tarik ke bawah untuk melahirkan
bahu depan dan tarik ke atas untuk mengeluarkan / melahirkan bahu
belakang.
23. Menjaga badan bayi.
24. Menelusuri tangan, badan bayi sampai kedua mata kaki lahir seluruhnya.
Lahir tanggal : 12 November 2007 Jam : 02.15 WIB.
25. Menilai bayi dengan cepat + meletakkan di atas perut ibu dengan kepala
lebih rendah dari tubuh.
I menit 5 menit
Apparenace (warna kulit ) 1 2
Pulse Rate (frek. Jantung) 1 1
Grimice (reaksi rangsang) 2 2
Activity (tonus otot) 2 2
Respiration (pernafasan) 2 2
8 9
26. Segera mengeringkan dan membungkus dengan handuk.]
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Kemudian diurut ke arah ibu, klem kedua 2cm dari klem pertama.
28. Memegang tali pusat dengan 1 tangan, melindungi bayi dari gunting dan
potong di antara kedua klem.
29. Mengganti handuk yang basah dengan yang kering.
30. Memberikan bayi kepada ibunya untuk disusui.

V. EVALUASI
Tanggal : 12 November 2007
Jam : 02.15 WIB

Dx : Ny. “A” GIPOOOO UK 40 minggu T/H/IV preskep, jalan lahir normal,


KU ibu baik dengan kala II persalinan
S : - Ibu mengatakan sangat lega dan bersyukur
anaknya lahir dengan selamat dan sehat.
- Ibu mengatakan perutnya mules.
O : - Bayi lahir spontan belakang kepala.
- Jenis kelamin laki-laki.
- Warna kulit kemerahan.
- Gerah aktif.
- Bernafas spontan.
- AS : 8 – 9.
- Tidak cacat.
A : P2002 masuk kala III
P : Lakukan manajemen aktif kala III

CATATAN PERKEMBANGAN
Kala III
Tanggal : 12 November 2007
Jam : 02.18 WIB.

S : - Ibu mengatakan bersyukur dan lega anaknya


sudah lahir dengan selamat.
- Ibu mengatakan perutnya mules.
O : Fundus uteri setinggi pusat.
A : P10001 dengan kala III.
P : Lakukan Manajement Aktif kala III.

31. Meletakkan kain bersih dan kering di


atas perut ibu, palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan bayi
kedua.
32. Memberitahu bahwa ibu akan
disuntik.
33. Memberikan suntikan oxitosin 10 IU
IM.
34. Menindahkan klem pada tali pusat
sekitar 5 – 10 cm dari vulva.
35. Meletakkan satu tangan di atas perut
ibu dan melakukan palpasi kontraksi untuk menstabilkan uterus.
36. Menunggu uterus berkontraksi +
kemudian melakukan penegangan kearah bawah tali pusat dengan lembut.
Tangan yang lain melakukan dorso kranial dan yang satunya melakukan PTT,
hentikan PTT dan tunggu hingga kontraksi berikutnya.
37. Setelah placenta lepas, minta ibu
untuk meneran sambil tangan satunya mendorong uterus ke arah dorso kranial,
dan tangan yang lain menarik tali pusat sesuai jalan lahir.
38. Jika placenta terlihat di depan vulva
tangkap dengan kedua tangan putar ke arah jarum jam sehingga selaput
terpilin, plasenta lahir jam 02.20 WIB.
39. Setelah placenta lahir seluruhnya
segera melakukan masase pada fundus sampai uterus berkontraksi.
40. Memeriksa kedua sisi placenta.
- Kotiledon 20.
- Selaput lengkap.
- Tebal 3 cm.
- Diameter : 15 cm.
- Panjang tali pusat 50 cm.
Evaluasi
Tanggal : 12 November 2007
Jam : 05.20 WIB

S : Ibu mengatakan merasa lega karena bayi dan ari-arinya telah lahir.
O : Placenta lahir lengkap dan spontan.
A : P2002 masuk kala IV.
P : - Observasi
- Ajarkan ibu dan keluarga melakukan masase uterus.

Kala IV
S : Ibu mengatakan perutnya masih mules.
O :
 Ibu
- TFU 2 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus baik, teraba keras.
- Perdarahan + 100cc
- Perineum tidak ada laserasi.
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80x/menit.
- S : 36,9 0C

 Bayi
- KU : Baik
- JK :♂
- BB : 3500 gr
- PB : 50 cm
- LK : 31,5 cm
- A–5 :8–9
- Reflek : Baik
- Rooting : Baik
- Morow : Baik
- Isap : Baik
- Staping : Baik
- Grafing : Baik
- Swalowing : Baik
 Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Chepal hemantom tidak ada, penyebaran
rambut merata.
- Mata : Simetris, sklera tidak ikterus.
- Hidung : Simetris.
- Telinga : Simetris.
- Bibir : Lembab, tidak ada labiopaloskizis.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran vena jugularis.
- Dada : Simetris.
- Perut : Tidak ada kelainan perdarahan tali pusat.
- Genetalia : Anus berlubang.
- Ekstremitas : Atas bawah aktif.

A : P2002 dengan kala IV


P : Melakukan prosedur pasca persalinan.
I :
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, jika ada segera
lakukan penjahitan.
42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik,
mengevaluasi perdarahan pervaginan.
43. Mencelupkan kedua tangan ke dalam klorin 0,5% dan bilas menggunakan ait
DTT kemudian keringkan dengan handuk bersih.
44. Melakukan simpul mati pada tali pusat.
45. Mengikat satu lagi simpul mati di daerah yang berseberangan.
46. Melepaskan klem dan meletakkan ke dalam larutan klorin 0,5%.
47. Menyelimuti bayi dan menutupi bagian kepala.
48. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI.
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan.
50. Mengajarkan pada ibu / keluarga bagaimana melakukan masase uterus +
memeriksa kontraksi uterus.
51. Mengevaluasi kehilangan darah.
52. Memeriksa TD, N, kandung kemih, setiap 15 menit pada jam I.
Jam Kontraksi Kandung
Waktu TD N S TFU Perdarahan
Ke Uterus Kemih
I 02.20 120/80 84 36 0C 2 jari bwah pst Baik Kosong 100 cc
02.35 120/80 84 2 jari bwah pst Baik Kosong 100 cc
02.50 120/80 84 2 jari bwah pst Baik Kosong 100 cc
03.05 120/80 84 2 jari bwah pst Baik Kosong 50 cc
0
II 03.35 120/80 84 36 C 3 jari bwah pst Baik Kosong 50 cc
04.05 120/80 84 3 jari bwah pst Baik Kosong 50 cc
53. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi 10 menit.
54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi.
55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.
56. Memastikan bahwa ibu nyaman.
57. Mendekontaminasikan darah yang digunakan dengan larutan klorin.
58. Mencelupkan sarung tangan kedalama larutan klorin 0,5%, dan merendamnya
selama 10 menit.
59. Mencuci tangan.
60. Melengkapi potograf.

BAB 4
PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” GIPOOOO UK 40 minggu


T/H/IU pres. kep, jalan lahir normal, KU ibu baik dengan kala II persalinan ini penulis
melakukan asuhan meliputi :
1. Pengkajian.
2. Pemeriksaan.
3. Menegakkan diagnosa.
4. Menetapkan intervensi.
5. Implementasi.
6. Evaluasi.
7. Membuat catatan perkembangan.
Pada kasus ini tidak ada penyimpangan yang mencolok dari pengkajian sampai
dengan evaluasi. Hal ini dikarnakan Ny.”A” cukup kooperatif sehingga mudah
dilakukan pengkajian dengan lengkap dan dapat ditentukan diagnosa / masalah yang
sesuai dengan kasus yang ada sebenarnya. Pada implementasi sebagian besar intervensi
yang telah dibuat dapat dilaksanakan sehingga Ny.”A” dapat melewati proses
persalinannya dengan baik dan kemungkinan adanya komplikasi dapat dihindari.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” G IPOOOO UK 40 minggu
T/H/IV preskep, jalan lahir normal, KU ibu baik dengan kala II persalinan penulis
menyimpulkan bahwa tidak ada masalah yang timbul sehingga tidak diperlukan
tindakan segera, intervensinya melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan
Asuhan Persalinan Normal, implementasi sesuai jiga dengan Asuhan Persalinan
Normal. Evaluasi jan 02.15 WIB. Bayi lahir spontan belakang kepala, jenis laki-laki,
warna kulit kemerahan, gerak aktif, pernafasan spontan, AS : 8 – 9, BBL : 3500 gr,
PB : 50 cm, tidak ada cacat.
Tindakan serta evaluasi pada kala III dan IV masuk dalam catatan
perkembangan dan tidak ditemukan adanya gangguan / komplikasi.

5.2 Saran
5.2.1 Untuk Petugas
 Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada kala II persalinan sesuai
dengan Asuhan Persalinan Normal.
 Tetap melaksanakan usaha pencegahan infeksi antara lain memakai
barier protektif + penggunaan alat-alat yang steril.
 Mampu memberikan KIE yang dibutuhkan pada kala II persalinan.
5.2.2 Untuk Pasien dan Keluarga.
 Supaya lebih kooperatif dalam upaya pelaksanaan Askeb.
 Supaya melaksanakan anjuran-anjuran yang telah diberikan.
5.2.3 Untuk Mahasiswa
 Supaya lebih menguasai teori Asuhan Persalinan Normal, sehingga bisa
menerapkan dalam praktek.
 Lebih banyak membaca referensi-referensi.

DAFTAR PUSTAKA

JNPK-KR. 2002. Asuhan Persalinan Normal, Jakarta : Dep. Kes RI.

Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC.

UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai