Anda di halaman 1dari 28

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut penelitian WHO diseluruh dunia, terdapat kematian ibu

sebesar 500.000 jiwa/tahun dan kematian bayi, khususnya neonatus 10 juta

jiwa/tahun. Dengan tingginya angka kematian tersebut, maka petugas

kesehatan yang salah satunya dibagian kebidanan mempunyai tugas untuk

menurunkan angka kematian tersebut dengan meningkatkan pelayanan

kesehatan, terutama saat terjadi persalinan dan perawatan bayi baru lahir

Persalinan merupakan salah satu proses yang alamiah, dimana terjadi

pengeluaran hasil konsepsi melalui jalan lahir. Dalam proses persalinan,

sering terjadi beberapa penyulit. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan dan

deteksi dini untuk mengurangi resiko terjadinya patologi pada persalinan.

Dari pembahsan diatas, maka penulis mengambil judul kasus tentang

inpartu kala I fase aktif. Dimana nanti bisa diberikan asuhan persalinan yang

sesuai dengan persalinan.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan dan memberikan asuhan kebidanan

serta menerapkan pola pikir yang ilmiah dalam melaksanakan asuhan

kebidanan pada inpartu kala I fase aktif yang komprehensif.

1
1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah memberikan asuhan kebidanan, mahasiswa diharapkan dapat :

1) Melaksanakan pengkajian pada Ny A dengan inpartu kala I fase aktif

2) Mengidentifikasi diagnosa/masalah

3) Merencanakan asuhan yang akan diberikan

4) Melaksanakan asuhan sesuai dengan perencanaan

5) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan

1.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

a. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan klien untuk

mengetahui keluhan dan mendapatkan data yang diperlukan.

b. Studi dokumenter

Membaca dan mempelajari sumber buku, status pasien catatan

medis dan catatan perkembangan yang dapat mendukung terlaksananya

asuhan dan dapat membandingkan teori dan praktek.

c. Studi pustaka

Membaca sumber buku sebagai pedoman dalam melakukan

asuhan kebidanan

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

2
Terdiri dari latar belakng, tujuan, teknik pengambilan data

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Terdiri dari konsep persalinan (Kala II persalinan) dan Konsep

Kala I Fase Aktif Persalinan.

BAB III TINJAUAN KASUS

Terdiri dari pengkajian data, identifikasi masalah, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

BAB IV PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP PERSALINAN


2.1.1 Pengertian
- Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri )

yang telah cukup bualan atau dapat hidup diluar kandungan melalui

jalan lahir atau dengan jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.

(Manuaba,1998)
- Persalinan adalah suatu proses prngeluaran hasil konsepsi (janin dan

uri ) yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau

dengan jalan lain. (Rustam Mochtar,1999)


- Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. (Hanifa wiknjosastro,

1998)
- Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin

turun kedalam jalan lahir, kelahiran adalah proses dimana janin dan

ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.


2.1.2 Etiologi
Teori-teori yang mengatakan kemungkinan proses persalinan :
a. Teori Keregangan.
- Otot rahim mempunyai kemampuan meregang proses

persalinan.
- Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga

persalinan dapat dilakukan.


b. Teori Penurunan Progesteron

4
- Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28

minggu dimana terjadi penimbunan jaringan ikat. Pembuluh

darah mengalami penyempitan dan buntu.


- Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga alat rahim

lebih sensitif terhadap oksitosin.


- Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai

tingkat penurunan progesteron tertentu.


c. Teori Oksitosin Internal.
- Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hiposifis postenior.
- Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat

mengubah sensitifitas otot rahim. Sering terjadi braxtonhiks.


- Menunggu kontrasepsi progesteron akibat hanya kehamilan,

maka oksitosin dapat meningkatkan aktifitas sehingga

persalinan dapat dimulai.


d. Teori Prostaglandin
- Konsentrasi proftaglandin meningkat sejak usia kehamilan 15

minggu yang dikeluarkan.


- Memberi protaslandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi

otot rahim sehingga konsepsi dikeluarkan.


- Protaglandin dianggap dapat merupakan terjadinya persalinan.

e. Teori Hipotalamus pituitari dan glandula suprarenalis.


- Kehamilan dengan ancepalus sering terjadi kelambatan

persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus.


- Pemberian Kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas

janin, induksi (mulainya) persalinan.


- Percobaan tersebut dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan

antara hipotalamus dengan mulai proses persalinan.


- Glandulla suprerenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.

(Manuaba, 1998)

2.1.3 Tanda dan Gejala Persalinan


a. Terjadinya His Persalinan.
His persalinan mempunyai sifat :
- Pinggang terasa sakit yang manjalar kedepan.

5
- Sifatnya teratur interval makin pendek, kekuatan makin besar.
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.
- Makin beraktifitas, kekuatan makin bertambah.
b. Pengeluaran Lendir atau Darah.
His menyebabkan pendarahan pada serviks yang menimbulkan :
- Perdarahan dan Pembukaan.
- Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis

servikalis lepasan.
- Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

c. Pengeluaran Cairan.
Pada beberapa kasus yang terjadi ketuban pecah yang menimbulkan

pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang

pembukaan lengkap. Diharapkan dengan ketuban pecah persalinan

dapat berlangsung dalam waktu 24 jam. (Manuaba, 1998)


2.1.4 Kala Persalinan
a. Kala I
Disebut juga kala pembukaan. Serviks membuka sampai

terjadi pembukaan 10 cm. Klinis dapat dinyatakan partus mulai, bila

timbul His dan wanita tersebut mengeluarkan lendir tersebut berasal

dari kanalis servikalis yang membuka atau mendatar. Sedangkan

darahnya berasal dari pembuluh - pembuluh kapiler yang berada

disekitar kanalis servikalis itu pecah karena pembesaran-pembesaran

ketika serviks membuka.


Kala I dibagi dalam 2 fase yaitu fase aktif dan fase laten. Pada

primi gravida dan multi gravida terjadi fase - fase demikaian akan

tetapi pada multigravida fase laten aktif dan deselerasi terjadi lebih

pendek.
b. Kala II.
Kala pengeluaran janin. His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih

lama kira- kira 2 3 menit, dengan durasi 50-100 detik. Keadaan

6
janin sudah masuk ruas panggul sehingga terjadilah tekanan otot -

otot dasar pinggul sehingga menimbulkan rasa ingin meneran.


Karena tekanan rektum, ibu ingin seperti BAB dan anus

terbuka, vulva membuka dan perineum meregang dengan his. Pimpin

ibu untuk melahirkan kepala diikuti badan. Pada primi kala II

berlangsung 1,5 2 jam pada multi 0,5 1 jam.


c. Kala III
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim terhenti sebentar. Beberapa

saat kemudian His pelepasan dan pengeluaran uri dalam waktu 5 -15

seluruh plasenta lepas terdorong ke vagina dan akan lahir spontan.

Proses ini berlangsung 5 30 setelah bayi lahir. Pendarahan kira-kira

100 - 200 cc.


d. Kala IV
Kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir dan uri lahir

untuk memantau keadaan ibu dan janin terutama post partum.


2.1.5 Tanda tanda Permulaan Persalinan
a. Lightening atau setting : Kepala turun memasuki PAP.
b. Perut kelihatan lebih besar, Fundus uteri turun.
c. Perasaan sering / susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh

bagian terbawah janin.


d. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi

lemah.
e. Serviks menjadi lembek mulai mendatar dan sekresinya bertambah

bisa bercampur darah.

2.1.6 Faktor faktor Yang Berperan dalam Persalinan


a. Kekuatan mendorong janin keluar (POWER)
- His
- Kontraksi otot-otot dinding perut
- Kontraksi diagfragma pelvis atau kekuatan mengejan
- Ketegangan dan kontraksi ligamentum Rotundum.
b. Jalan Lahir (PASSAGE)
Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.
c. Janin dan Plasenta (PASANGER)

7
Besarnya janin yang kedudukanya dalam rahim sangat

menentukan apakah janin bisa melewati jalan lahir sampai

penyulit/tidak.
Kedudukan janin dalam rahim :
- Sikap Habitus.
Menunjukan bagian janin dengan sumbu janin umumnya

bersikap fleksi.
- Letak Situs
Menunjukan sumbu janin dengan sumbu ibu.
Letak Lintang : Sumbu janin tegak lurus dengan sumbu ibu dan

bayi.
Letak Membujur : Sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu.

- Presentasi
Menunjukan bagian terendah janin dalam Pelvis yaitu :

terbail (kepala dibawah) sungsang (bokong dibawah), bahu

(tangan dan bahu dibawah)


- Posisi
Menunjukan arah bagian terbawah janin terhadap sumbu

ibu.
d. Psikis Ibu.
Psikis ibu harus dikontrol secara baik, karena dapat

mempengaruhi proses persalinan maka dukungan dari suami dan

keluarga sangat diperlukan ibu. Diharapkan dapat membantu

kenyamanan ibu dalam persalinan yang memegangkan dan

menggugah emosi yang mungkin menyakitkan dan menakutkan bagi

ibu.
e. Penolong
Penolong persalinan harus dapat menciptakan hubungan saling

mengenal sehingga mencerminkan adanya inform consent. Dalam hal

ini penolong diharapakan mampu membantu ibu dalam persalinan dan

8
kelahiran bayinya dengan metode yang ada dan ibu mendapatkan

asuhan sayang ibu.


2.1.7 Lima Benang Merah dalam Persalinan
Ada 5 aspek dasar Lima Benang Berah yang sangat penting

dalam memberikan asuhan yang aman dan bersih. Aspek-aspek tersebut

akan terdapat pada semua persalinan baik normal maupun tidak.


Lima benang merah tersebut adalah :
1. Pengambilan keputusan klinik.
2. Asuhan sayang ibu juga berarti sayang bayi.
3. Pencegahan Infeksi.
4. Pencatatan (rekam medis).
5. Rujukan.
2.1.8 Partograf
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan

membantu petugas dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan.

Portograf dimulai pada pembukaan 4 cm.


Yang harus dicatat dalam partograf adalah :
a. DJJ.
b. Ketuban.
c. Penambahan bentuk kepala janin.
d. Dilatasi serviks.
e. Penurunan.
f. Waktu.
g. Kontraksi.
h. Oksitosin.
i. Obat yang diperlukan.
j. Nadi.
k. Tekanan Darah.
l. Suhu Badan.
m. Aseton dan Protein Urine serta Volumenya.
Jika temuan-temuan diatas melintas kearah kanan dan garis

waspada penolong harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan

janin dan segera mencari rujukan yang tepat.

2.2 KONSEP KALA I PERSALINAN


2.2.1 Definisi
Kala I prsalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan

menyebabkan perubahan pada serviks (mulainya pembukaan) sampai

pembukaan lengkap (10 cm). Ibu belum dikatakan inpartu jika kontraksi

9
uterus tidak mengakibatkan penipisan atau perubahan pada serviks. Dua

tanda utama pada kala I persalinan adalah keluarnya lendir darah

pervaginam dan kontraksi uterus yang belum teratur.


2.2.2 Pembagian Fase pada Kala I
2.2.2.1 Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat

sampai mencapai ukuran diameter 3 cm


2.2.2.2 Fase Aktif
Dibagi menjadi 3 fase, yaitu :

1) Fase akselerasi: Dalam 2 jam pembukaan 3 4 cm

2) Fase Dilatasi maksimal: Dalam 2 jam pembukaan 4 9 cm

3) Fase Deselerasi: Dalam 2 jam pembukaan 9 10 cm

2.2.3 Tanda pada Kala I Fase Aktif Persalinan

1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat. Kontraksi

adequat atau memadai jika terjadi 3X atau lebih dalam waktu 10 menit

dan berlangsung selama 40 detik atau lebih.

2) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm

akan terjadi dengan kecepatan rata rata 1 cm/jam pada primipara dan

2cm/jam pada multipara.

3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

2.2.4 Pencatatan Selama Kala I Fase Aktif Persalinan

1) Informasi tentang ibu

Nama dan umur, gravida, abortus, nomor catatan medis, tanggal

dan waktu mulai dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban.

10
2) Kondisi janin

Denyut jantung janin, warna dan adanya air ketuban, penyusupan

(Moulage) kepala janin

3) Jam dan waktu

Waktu mulainya fase aktif persalinan, waktu aktual saat

pemeriksaan atau penilaian

4) Kontraksi uterus

Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit, lamanya kontraksi

dalam detik

5) Obat obatan dan cairan yang diberikan

Uterotonika dan cairan infuse.

6) Kondisi ibu

TTV (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan), Urine (volume,

aseton, protein)

2.2.5 Kebutuhan Ibu Pada Kala I Fase Aktif Persalinan

a) Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu

b) Memberikan dukungan terus menerus pada ibu

c) Memberikan dukungan mental

d) Mengatur aktivitas dan posisi ibu

e) Membimbing ibu untuk rileks sewaktu terjadi his

f) Menjaga privasi ibu

g) Memberi nutrisi cukup saat tidak terjadi his

11
h) Memberikan sentuhan pada salah satu bagian tubuh yang bertujuan

untuk mengurangi rasa kesendirian ibu selama proses persalinan

(Syaifuddin, 2002:109)

BAB 3
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Maret 2009
Jam : 10.00 wib
Tempat : RB Melati
A. Data Subyektif
1. Biodata

12
Nama pasien : Ny A Nama Suami :Tn N
Umur : 28th Umur :30th
Agama : Islam Agama :Islam
Suku :Jawa Suku :Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp1.000.000/bl
Alamat : Jl.selomangleng no.1 kdr Alamat :Jl.Selomangleng no.1 Kdr

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perut kenceng-kenceng mulai tgl 16/12/09 jam: 06.00 wib
semakin lama semakin sering, dan mengeluarkan lendir dari kemaluan tgl
16/12/09 jam 09.15 wib warna jernih, sedikit dari kemaluan.
3. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
menahun seperti asma dan menurun seperti kencing manis.
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit menular seperti
TBC, menahun seperti asma dan menurun seperti kencing manis
c. Penyakit keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga Ibu dan suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, menahun seperti asma dan menurun
seperti kencing manis dan tdak mempunyai riwayat keturunan kembar.

4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : 9 bulan
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyak : 2 -3x ganti pembalut / hari
Teratur/tidak : teratur
Disminorhea : tidak

13
Fluor albus : ya sebelum dan sesudah menstruasi. Jumlah sedikit, wana
jernih, tidak gatal, tidak bau
HPHT : 13 Maret 2009
HPL : 20 Desember 2009
UK : 39 5/7 minggu
b. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

No Tgl/bln/th UK Tempat Jenis Penolong Penyulit anak Ket.


persalinan Persalinan Persalinan
JK BB PB
1 2004 9bl Bidan Spontan bidan - lk 3 50 Usia 5
kg cm thn,nif
as
2 Hamil ini normal

c. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, ibu rutin memeriksakan
kehamilan ke bidan setiap 1 bln sekali. Selama hamil muda ibu mengalami
mual, sering kencing, dan hamil tua sakit pinggang. Selama hamil ibu
mendapat terapi : tambah darah, vitamin, kalsium untuk tulang. Ibu
mendapat konseling tentang kehamilan, nutrisi, istirahat, perawatan
payudara, tanda bahaya kehamilan, tanda paersalinan dll. Ibu mendapat
TT: lengkap.
Ibu mengatakan perut kenceng2 mulai tgl 16/12/09 jam: 06.00 wib
semakin lama semakin sering, dan mengeluarkan lender dari kemaluan tgl
16/12/09 jam 09.15 wib warna jernih, jumlah sedikit dari kemaluan.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelum hamil ini memakai KB pil, tidak ada keluhan.
6. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 6 tahun
Usia pertama menikah : 22 tahun
7. Riwayat Psikososial

14
Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini adalah kehamilan yang sangat
diharapkan
Ibu mengatakann dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh suami
Ibu mengatakan bahwa dia cukup aktif dalam mengikuti kegiatan
kemasyarakatan seperti pengajian
8. Perilaku Kesehataan
Merokok : tidak
Minum jamu : tidak
Minum alcohol : tidak
9. Adat istiadat
Ibu mengatan dalam kehamilan masih dilakukan selamatan2, urut saat hamil
tidak dilakukan, dan tidak ada tarak.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan Saat hamil Saat inpartu
a. Nutrisi Makan 3x/hari,nasi, Makan sedikit2, kue.
sayur, lauk,buah
Minum 7-8 gls/hr air Minum teh manis dan
putih, kadang susu air putih
b. Eliminasi BAK : 5-6x/hr,lancer BAK : 2x
BAB : 1x/hr, langcar, BAB : 1x
konsistensi lembek
c. Istirahat Tidur siang : 1 jam Tidak bisa tidur, karena
Tidur malam : 7-8 jam perut kenceng2
d. Aktifitas Ibu mengatakan selama Istirahat
hamil pekerjaan rumah
dibantu suami dan ibu
e. Personal hygiene Mandi 2-3x/hr Mandi 1x, menggosok
, gosok gigi 2x/hari, gigi 1x
keramas 2x/ seminggu
f. Sexual 1x dalam seminggu -

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Ku : baik

15
Keadaran : Composmentis
Cara berjalan: lordosis
TTV : TD : 120/80 mmHg
S : 36,7C
N : 84x /menit
R R: 20x / menit
TB :153 cm
BB sbl hamil : 43 kg
BB Sekarang : 55 kg
LILA : 25 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala : Warna rambut hitam,tidak ada lesi, tdk ada ketombe,
tdk ada parasit, tdk ada benjolan, persebaran merata
Muka : tdk pucat, tdk ada kloasmagravidarum, tdk oedem
Mata : Simetris,konjungtiva tdk pucat ka/ki, sclera tidak
icterus ka/ki, tdk ada pembesaran kelenjar paltebra
ka/ki
Hidung : tidak ada polip ka/ki, tidak ada secret ka/ki,tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Mulut : Bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi bersih tidak
ada yang berlobang, lidah bersih.
Telinga : Simetris ka/ki,tidak ada serumen ka/ki, tidak ada
pembesaran masteodeus ka/ki
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
Dada : Payudara simetris, membesar, terjadi hiperpigmentasi
areola mammae ka/ki, putting menonjol ka/ki, tdk
ada benjolan
Perut : Bentuk normal, pembesaran sesuai UK, ada striae
gravidarum, ada linea nigra, tidak ada bekas operasi
Genetalia : keluar lendir, tdk ada darah, jaringan parut tdk ada

16
Ekstremitas : Atas : simetris , tidak oedema ka/ki,
Bawah : simetris , tidak oedema ka/ki, tidak
ada varises ka/ki
b. Palpasi
Leher : Tdk ada pembesaran kelenjar tyroid, tdk ada
pembesaran vena jugularis
Payudara : tidak ada nyeri tekan, tdk ada benjolan abnormal,
kolostrum +/+
Abdomen : Leopold I : TFU 3 jari bwh Px (30cm)
Leopold II: puki
Leopold III: letkep
Leopold IV: divergen (3/5)
His : 3.10.40, teratur
Ekstermitas : Atas : tdk oedema ka/ki
Bawah: tdk oedema ka/ki
c. Auskulatasi
DJJ : 143x/ menit, regular punctum maksimum kiri bwh pusat
d. Perkusi
Tidak terkaji

e. Pemerikasaan dalam (tgl : 16-12-2009 jam : 10.07 wib)


v/v : lendir +
Pembukaan : 5 cm
Efficement : 50 %
Ketuban :+
Presentasi : kepala
Denominator : UUK Depan
Hodge : II
Tidak teraba bagian kecil janin

17
II. INTERPRETASI DATA

Data Dasar Diagnosa/Masalah


Kebidanan
Ds: Diagnosa:
- Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua GIIP1001 UK 39 5/7
- HPHT tanggal 13-3-2009 minggu tunggal/
- Ibu mengatakan perut kenceng-kenceng mulai hidup/ intra uteri
tanggal 16-9-2009 jam 06.00 semakin lama inpartu kala I fase
semakin sering aktif.
- Ibu mengatakan mengeluarkan lendir 16-9-2009
jam 09.15 warna jernih, jumlah sedikit dari
kemaluan.

Do:
a.Pemeriksaan Umum
- KU: Baik
- Kesadaran: Composmentis
- TTV:
TD: 120/80 mmhg
Nadi: 84x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,7C
- BB: 55 kg
- TB: 153 cm
- Lila: 25 cm
b. Pemeriksaan Khusus
- Palpasi
LI: TFU 3 jari di bawah PX(30 cm)
LII: Puki
LIII: Letak kepala
LIV: Kepala masuk PAP (3/5)
- Auskultasi: DJJ 143x/menit,
teratur, punctum maksimum kiri
bawah pusat.
c.Pemeriksaan Dalam
- v/v: lendir +
- Pembukaan: 5 cm
- Eff: 50%
- Ketuban: +
- Presentasi: kepala
- Denominator: UUK depan
- Hodge: II
- Tidak teraba bagian kecil janin

18
III.INTERVENSI

Tanggal : 16 - 12 2009
Jam : 10. 15 wib
Intervensi Rasional
Diagnosa:
GIIP1001 UK 39 5/7 minggu
tunggal/ hidup/ intra uteri
inpartu kala I fase aktif
Tujuan :
- Mencegah terjadinya
komplikasi baik terhadap ibu
maupun bayinya
- Persalinan berjalan dengan
lancar
Kriteria Hasil:
- KU : Baik
- Kesadaran:Composmentis
- TTV :
TD: 110/60 130/90 mmHg
N : 60-100 x/ menit
S: 36,5-37,5C
RR: 16-24 x/menit
- DJJ : 120-160 x/ menit
- Dalam waktu 4 jam bayi
lahir normal
Intervensi:
1. Lakukan pendekatan terapiutik
dengan ibu dan keluarga
1. Pendekatan terapiutik dapat menjalin
kerjasama dan kepercayaan antara klien
dengan petugas kesehatan.

2. Hadirkan orang terdekat ibu 2. Dengan menghadirkan orang terdekat maka


ibu akan merasa tenang dan kuat
menghadapi persalinan
3. Observasi TTV 3. Pemantauan kondisi kesehatan ibu untuk
memastikan keadaan normal dan deteksi
dini bila timbul tanda-tanda bahaya
sehingga bias mengambil tindakan
secepatnya

4. Observasi CHPBK 4. Pemantauan kondisi kesehatan janin dan


penilaian kemajuan persalinan sebagai

19
antisipasi terjadinya komplikasi dini pada
janin.
5. Beritahu ibu tentang keadaannya 5. Pengetahuan yang cukup tentang
kondisinya dapat mengurangi kecemasan
ibu
6. Anjurkan ibu untuk miring kiri 6. Kepala janin segera turun ke PAP
bila masih kuat
7. Anjurkan ibu untuk makan dan 7. Sebagai tambahan energi saat mengejan
minum diantara his
8. Anjurkan ibu untuk 8. Kandung kencing yang penuh akan
mengosongkan kandung kencing mengganggu penurunan kepala janin
9. Ajari cara mengejan yang benar 9. Mengejan dengan cara yang benar dapat
mengurangi kemungkinan kehabisan tenaga
sebelum bayi lahir.
10. Lakukan relaksasi dan distraksi 10. Relaksasi dan distraksi sebagai upaya untuk
mengalihkan rasa cemas dan nyeri
11. Atur posisi ibu senyaman 11. Mengatur posisi sebagai upaya untuk
mungkin member kenyamanan pada ibu

20
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal : 16-12-2009
Jam : 10.20 wib

1. Melakukan pendekatan terapiutik dengan klien dengan cara


menjelaskan maksud dari tindakan yang akan dilakukan, menjelaskan
dengan sabar dan ramah.
2. Menghadirkan orang terdekat ibu yaitu suami atau ibu
3. Mengobservasi TTV
- Tensi setiap 4 jam
- Nadi setiap 30 menit
- RR tiap 2 jam
- Suhu tiap 2 jam
4. Mengobservasi CHPBK
- Cortonen (DJJ) setiap 30 menit
- His dan keinginan mengejan setiap 30 menit
- Penurunan bagian terendah setiap 4 jam melalui VT
- Lingkaran Bandle
- Ketuban
5. Memberitahu ibu tentang keadaannya bahwa kondisi ibu dan janin baik.
6. Menganjurkan ibu untuk miring kiri bila masih kuat
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum diantara his
8. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kencing
9. Mengajari cara mengejan yang benar yaitu posisi dagu menempel
dada,tidak boleh bersuara, mengejan seperti BAB.
10. Melakukan relaksasi dengan cara memasage punggung ibu dan distraksi
dengan cara mengajak ibu berbicara diantara kontraksi.
11. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin atau sesuai pilihan ibu.

21
V. EVALUASI
Tanggal : 16-12-2009
Jam : 10.40 wib

S:
- Ibu mengatakan bahwa kenceng-kenceng semakin sering dan sakit
- Ibu mengatakan bahwa dia sudah BAK
- Ibu mengatakan bahwa dengan pijatan pada punggung agak
menguramgi sakitnya ketika kenceng-kenceng

O:
- KU : baik
- Kesadaran: Composmentis
- TTV:
Nadi: 84x/menit
TD:120/80 mmHg
RR: 20X/menit
Suhu:36,8C
- DJJ: 144x/menit, regular, punctum maksimum kiri bawah pusat
- His: 3x dalam 10 menit selama 40

A: G II P1001 UK 39 5/7 minggu tunggal/ hidup/ intra uteri inpartu kala I


fase aktif.

P:
- Lanjutkan observasi TTV
- Lanjutkan observasi CHPBK

22
Catatan Perkembangan
Tanggal/jam Catatan Perkembangan
16-12-09/ S : - Ibu mengatakan perutnya semakin mules
12.30 wib - Ibu mengatakan merasakan ada cairan yang keluar dari
kemaluannya yang cukup banyak
- Ibu mengatakan seperti ingin BAB
- Ibu mengatakan ada tekanan kuat pada anus

O : - TTV : TD: 120/80 mmhg


Nadi : 80x/mnt
S : 37c
RR: 20x/mnt
- His : 5.10.55, teratur
- DJJ : 140x/menit, reguler
- VT :
v/v : bloodslym
Pembukaan: 10 cm
Eff. : 100%
Ket. : negatif, jernih, tdk ada mekonium
Pres. : kepala
Den. : UUK depan
Hodge : IV
Tdk teraba bag. Kecil janin
A : Masuk kala II
P : Lakukan asuhan persalinan normal (no.1-26)

16-12-09 S : - Ibu mengatakan lega atas kelahiran bayinya


13.00 wib - Ibu mengatakan masih terasa mules
- ibu mengatakan ari2 belum keluar
O:
- Bayi lahir spontan, menangis kuat, warna kulit merah,gerak
aktif, A-S: 7-9, Jk : perempuan
- TFU : setinggi pusat

23
- Kandung kemih kosong
- Keluar darah tiba2
O : Masuk kala III
P : Lakukan manajemen aktif kala III (no. 27-39)

16-12-09 S : - Ibu mengatakan lega karena persalinan berjalan lancar


13.10wib - Ibu mengatakan plasenta sudah lahir
- Ibu mengatakan masih lelah atas persalinannya
O:
- Plasenta lahir spontan, lengkap
- TFU : 3 jari bawah pusat
- UC : teraba keras
A : Kala IV
P : Lakukan asuhan kala IV

16-12-09 S : - Ibu mengatakan senang karena persalinannya lancar dan dia


14.10 wib merasa nyaman
- Ibu mengatakan perutnya masih sedikit mules
- Ibu mengatakan masih sedikit lelah
O:
- KU : baik
- Kesadaran : komposmentis
- TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/ mnt
S : 36.7c
RR : 20x/mnt
- TFU : 3 jari bawah pusat
- UC : keras
- Kandung kemih: kosong
- Perdarahan : 50 cc
- Bayi : S : 36,7c, RR: 50x/mnt, BB: 2700 gr, PB: 50 cm
A : P2002 2 jam post partum

24
P : - Ajari ibu cara meneteki yang benar
- Anjurkan ibu istirahat cukup
- Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini
- Anjurkan keluarga memberi nutrisi yang lebih untuk ibu
- Lakukan asuhan pospartum selanjutnya

BAB 4

25
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada NyA

didapatkan hasil pengkajian bahwa pasien datang dengan keluhan

perut kenceng-kenceng semakin lama semakin sering dan ibu

mengatakan mengeluarkan lendir warna jernih, jumlah sedikit dari

kemaluan. Merupakan kehamilan yang kedua dengan HPHT tanggal

13-3-2009. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa keadaan

umum ibu baik dan TTV dalam batas normal. BB ibu 55 kg, TB 153

cm dan Lila 25 cm. Hasil palpasi didapatkan LI: TFU 3 jari di

bawah PX(30 cm); LII: Puki; LIII: Letak kepala; LIV: Kepala

masuk PAP (3/5). Nilai DJJ 143x/menit, teratur, punctum

maksimum kiri bawah pusat. Hasil pemeriksaan dalam didapatkan

v/v: lendir +, pembukaan: 5 cm, eff: 50%, ketuban: +, presentasi:

kepala, denominator: UUK depan, hodge: II, dan tidak teraba bagian

kecil janin.
Diagnosa NyA adalah GIIP1001 UK 39 5/7 minggu

tunggal/ hidup/ intra uteri inpartu kala I fase aktif.


Intervensi yang dilakukan pada NyA adalah lakukan

pendekatan terapiutik, hadirkan orang terdekat ibu, observasi TTV,

observasi CHPBK, beritahu ibu tentang keadaannya , anjurkan ibu

untuk miring kiri bila masih kuat, anjurkan ibu untuk makan dan

minum diantara his, anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung

kencing, ajari cara mengejan yang benar , lakukan relaksasi dan

distraksi, atur posisi ibu senyaman mungkin atau sesuai pilihan ibu.

26
Implementasi yang dijalankan sesuai dengan intervensi.

Setelah di evaluasi, ibu mengatakan bahwa kenceng-kenceng

semakin sering dan sakit. Dalam catatan perkembangan ibu

didapatkan bahwa ibu bersalin dengan lancar serta ibu dan bayi

selamat.

4.2 SARAN

1. Mahasiswa

Diharapkan lebih aktif dalam memperkaya pengetahuan

dan keterampilan sehingga mampu memberikan asuhan yang

baik dalam pelayanan kebidanan.

2. Tenaga Kesehatan

Diharapkan untuk terus meningkatkan kemampuan dan

keterampilan sesuai dengan perkembangan demi tercapainya

pelayanan kesehatan yang memuaskan sehingga AKI dan AKB

dapat diturunkan.

3. Institusi

Diharapkan lebih membimbing dan mengevaluasi

keterampilan mahasiswa didik untuk menciptakan calon-calon

tenaga kesehatan yang berkualitas dan mampu memberikan

pelayanan kesehatan berdasarkan standar ketetapan yang

berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

27
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Bandung. 1993.
Obstetri Fisiologi. Bandung: Elster.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Saifuddin, Abdul Bahri dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Winkjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

28

Anda mungkin juga menyukai