INTRANATAL CARE
Disusun Oleh :
Moch Ilham Nurfalah
NIM. 1490122019
A. PENGERTIAN
pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rukiyah, dkk (2012).
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan
fisiologis yang normal proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
2. Teori prostaglandine.
3. Teori oksitosin.
C. Manifestasi Klinis
persalinan adalah :
1. Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
4. Perasaan sakit perut dan dipinggang karena kontraksi lemah dari uterus.
adalah :
besar.
2. Pengeluaran lendir dan darah (bloody show) yang lebih banyak karena
3. Pengeluaran cairan yang terjadi pada beberapa kasus ketuban pecah, dan
24 jam kemudian.
4. Pada pemeriksaan dalam serviks telah mendatar dan pembukaan telah ada
kontraksi otot rahim yang terjadi diluar kesadaran. Power terdiri dari 2
faktor, yaitu:
- Tenaga mengejan.
sewaktu BAB namun lebih kuat). Setelah kepala sampai pada dasar
kebawah. Hal ini berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan efektif
Meliputi jalan lahir keras (rongga pelvis) dan jalan lahir lunak (serviks
dan vagina).
c) Passanger (janin).
Letak janin yaitu hubungan antara sumbu panjang ibu dan sumbu
yaitu bagian terendah janin yang berada di pintu atas panggul yang
Apabila ibu hamil mengalami stress psikologis, janin dan ibu akan
uterus. Agar tidak terjadi hal tersebut sang calon ibu harus diberikan
mempercepat persalinan
1. Adaptasi janin :
aterm adalah 140 denyut/menit, dan batas normalnya adalah 110 – 160
denyut/menit.
biasanya aliran darah tali pusat tidak terganggu oleh kontraksi uterus
2. Adaptasi ibu :
a. Perubahan kardiovaskuler.
dikeluarkan dari uterus dan masuk kesistem vaskuler ibu dan hal ini
mmHg.
b. Perubahan pernafasan.
malu.
d. Perubahan integumen.
e. Perubahan pencernaan.
dicerna, mual dan sendawa juga sering terjadi sebagai respon refleks
f. Perubahan endokrin.
(Cunningham, 2006).
a. Fase laten.
Tahap awal persalinan ini dimulai begitu sudah ada pembukaan leher
rahim. His mulai teratur, muncul rasa sakit yang perlahan makin nyeri
b. Fase aktif
Pada kala ini his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama ± 2 – 3 menit
sekali. Kepala janin mulai turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum ibu merasa seperti mau BAB
dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan,
Dengan his mengejan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh
Pada kala ini uterus akan teraba keras dengan tinggi fundus uteri setinggi
pusat. 5 – 30 menit setelah bayi lahir rahim akan berkotraksi dan ibu akan
terdorong kedalam vagina dan akan keluar dengan spontan atau dengan
sedikit dorongan dari atas simfisis pubis atau fundus uteri. Pengeluaran
plasenta disertai dengan pengeluaran darah ± 100 – 200 cc. Setelah itu
(jika masih ada jaringan plasenta yang tertinggal dalam rahim dapat terjadi
±¼ jam.
4. Kala IV (Pengawasan)
E. FISIOLOGI/PATOFISILOGI
permulaan persalinan :
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu
kentara.
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Rekaman kardiotogravi.
jantung janin. Dilakukan pada kala 1 untuk mengetahui kekuatan dan sifat
ibu, janin dan proses persalinan. Partograf dimulai pada pembukaan mulut
4. Ultrasonografi (USG).
H. KOMPLIKASI
perdarahan dengan jumlah lebih dari 500 ml setelah bayi lahir. Ada dua
dua jam pertama, kondisi terus dipantau, salah satunya untuk mengetahui
nifas dapat terjadi ketika sudah tidak berada di rumah sakit lagi. Oleh
post partum.
2. Infeksi paska persalinan (post partum)
Infeksi post partum adalah infeksi yang terjadi setelah ibu melahirkan.
Keadaan ini ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan pada
dua kali pemeriksaan, selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama
setelah persalinan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius dan tidak
sekitar rahim, atau vagina. Infeksi ginjal juga terjadi segera setelah
persalinan.
3. Ruptur uteri
Secara sederhana ruptur uteri adalah robekan pada rahim atau rahim tidak
4. Trauma perinium
Perineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan
anus. Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat
proses persalinan. Hal ini karena desakan kepala atau bagian tubuh janin
1. Ibu:
Epinefrin
- 3 botol RL
2. Bayi:
J. PENGKAJIAN
darah
2. Integritas
3. Eliminasi
- Timbulnya hemoroid
4. Keluhan Utama
5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat pembedahan
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC :
e. Monitor TTV
NOC:
Fluid balance
NOC :
Pain level
Pain control
Comfor level
nyeri 3
e. Kaji TTV
NOC :
Immune status Ø
Risk control