Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEBIDANAN

PERSALINAN DAN BBL

Nurul Herawati, S.ST, M.Tr.Keb


PERSALINAN

DEFINISI :
PERSALINAN adalah serangkaian kejadian yang
berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari uterus ibu.
Persalinan dimulai(inpartu)sejak uterus berkontraksi
dan menyebabkan perubahan pada serviks( membuka
dan menipis) (JNPK-KR DepKes RI, 2008; 37)
• Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks,janin turun ke dalam jalan lahir.
• Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
terdorong keluar melalui jalan lahir.
• Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu),lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam,tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Saifuddin,2008;100)
MACAM-MACAM PERSALINAN:

1. Persalinan Spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan Buatan
Persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps, atau vacum ektraksi atau operasi
Sectio Caesaria.
lanjutan:

3. Persalinan Anjuran
Kadang-kadang persalinan tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban,pemberian Pitocin atau
Prostaglandin.
Beberapa istilah :
1. Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum
kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat
badan kurang dari 500 gram.
2. Partus Immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu
– 28 minggu atau bayi berat badan antara 500
gram dan 999 gram.
3. Partus Prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28
minggu dan 37 minggu atau bayi
dengan berat badan .
4. Partus maturus atau partus a’terme:
Pengeluaran buah kehamilan antara 37
minggu dan 42 minggu atau bayi dengan
berat badan 2500 gram atau lebih.
5. Partus postmaturus atau serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah
kehamilan 42 minggu.
• Selama kehamilan terdapat kontraksi
kontraksi uterus yang dikenal sebagai
kontraksi Braxton Hicks.
• Apa sebabnya kontraksi-kontraksi
uterus ini yang tadinya tidak nyeri
berubah menjadi kontraksi-kontraksi
yang terkoordinir, nyeri, sangat efisien
sehingga menyebabkan pembukaan
servix dan pengeluaran bayi?

Teori-teori terjadinya persalinan:

1. Penurunan kadar progesteron


Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot
rahim,sebaliknya oestrogen meninggikan
kerentanan otot rahim.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan
antara kadar progesteron dan estrogen didalam
darah,tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his.
2. Teori oxytosin:
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin
bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan otot-otot:
Seperti halnya dengan kandung kencing dan
lambung,bila dindingnya teregang oleh karena
isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim,maka dengan
majunya kehamilan makin teregang otot-otot
dan otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin:
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin juga
memegang peranan,oleh karena pada
anencephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasa.
5. Teori Prostaglandin.
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua,disangka
menjadi salah satu sebab permulaan persalinan.
Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin
F2 atau E2 yang diberikan secara intravena,intra dan
extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada
setiap umur kehamilan.
Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban
maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil
sebelum melahirkan atau selama persalinan.
Persalinan dibagi 3 kala:
Kala I ( kala pembukaan )
Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai
pembukaan servix lengkap.
Kala II ( kala pengeluaran )
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
Kala III ( kala uri)
Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta.
4. Kala IV :
Setelah plasenta lahir mulailah masa nifas
(puerperium) ialah masa 1 jam pertama dari masa
nifas.
Masa ini harus tetap berada di ruang bersalin
tidak boleh dipindahkan ke ruangan rawat karena
sering timbul terjadinya perdarahan.
Selanjutnya bagaimana terjadinya persalinan? :
1. Tenaga yang mendorong anak keluar (Power)
a. His
b. Tenaga mengejan
2. Perubahan-perubahan pada uterus dan jalan
lahir dalam persalinan.
3. Gerakan anak pada persalinan.
1. Tenaga yang mendorong anak keluar (Power)
His ialah kontraksi otot-otot rahim pada
persalinan.
Pada bulan terakhir kehamilan sebelum
persalinan dimulai ada kontraksi rahim yang
disebut his pendahuluan atau his palsu.
His pendahuluan tidak bertambah kuat
dengan majunya waktu,ini bertentangan
dengan his persalinan yang makin lama
makin kuat.
Yang paling penting ialah bahwa his
pendahuluan tidak mempunyai pengaruh
pada servix.
His persalinan:
Kontraksinya bersifat nyeri.
Nyeri ini disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot
–otot waktu kontraksi,tekanan pada ganglia
dalam servix dan segmen bawah rahim oleh
serabut-serabut otot –otot yang
berkontraksi ,regangan dari cervix karena
kontraksi atau regangan dan tarikan pada
peritonium waktu kontraksi.
Kontraksi rahim bersifat berkala ,yang harus
diperhatikan ialah:
- Lamanya kontraksi :
kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik.
- Kekuatan kontraksi :
menimbulkan naiknya tekanan intrauterin
sampai 35 mmHg.Kekuatan kontraksi secara
klinis ditentukan dengan mencoba apakah jari
kita dapat menekan dinding rahim kedalam.
- Interval antara dua kontraksi :
Pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam
10 menit,pada kala pengeluaran sekali dalam 2
menit.
Menurut faalnya his persalinan dibagi dalam:
- His pembukaan ialah:
His yang menimbulkan pembukaan dari servix
- His pengeluaran ialah :
His yang mendorong anak keluar.Biasanya disertai
dengan keinginan mengejan.
- His pelepasan uri yang melepaskan uri.
• B. Tenaga mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga
yang mendorong anak keluar selain his,terutama disebabkan oleh
kontraksi otot- otot didnding perut yang mengakibatkan
peninggian tekanan intra abdominal.
Tenaga mengedan akan berhasil kalau pembukaan sudah
lengkap dan sewaktu kontraksi rahim.
2.Perubahan-perubahan pada uterus dan jalan
lahir dalam persalinan.
Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan.
Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas :
1. Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke
keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek
walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi .Kejadian ini disebut
“ Relaksasi”
2. Kontraksi tidak sama kuatnya ,tapi paling kuat didaerah fundus
uteri berangsur berkurang kebawah dan paling lemah pada
segmen bawah rahim.
Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin
tipis,maka batas antara segmen atas dan segmen bawah menjadi
jelas.
Batas ini disebut :
”lingkaran retraksi yang fisiologis”
Kalau segmen bawah sangat diregang maka lingkaran retraksi lebih jelas lagi
dan naik mendekati pusat dan disebut :
“ lingkaran retraksi yang patologis atau lingkaran Bandl”.
Lingkaran Bandl adalah tanda ancaman robekan rahim dan terdapat kalau
bagian depan tidak dapat maju ,misalnya : karena panggul sempit.
Kebutuhan fisiologis dan psikologis serta
manajemen kala I

1.Asuhan kbidanan kala I


Kalai persalinan atau kala pembukaan dimulai dari his persalinan
yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap (10 cm).
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam,sedangkan
pada multigravida berlangsung 8 jam.
2. Rencana asuhan kala I
Mempersiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi.
Mempersiapkan peralatan dan obat-obatan.
Mempersiapkan rujukan
Pengurangan rasa sakit.
3.Perubahan fisiologis dan psikoogis pada kala I
Perubahan fisiologis pada kala I meliputi:
- Uterus ( rahim )
- Kontraksi uterus
Kontraksi uterus dimulai dari fundus uteri dan terus menyebar
kedepan dan kebawah abdomen,gerak his dengan masa yang
panjang dan sangat kuat pada fundus.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan pembukaan serviks adalah:
Otot-otot serviks menarik pada ostium dan membesarkannya.

5. Sistem urinarius
Pada akhir bulan ke 9, dari hasil pemeriksaan didapatkan fundus uteri lebih
dari pada kedudukan nya dan kepala janin mulai masuk Pintu Atas Panggul
(PAP).Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga
merangsang ibu untuk sering kencing.
6.Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah
Tekanan darah meningkat saat kontraksi ,sistole meningkat sekita 10 -20 mm
Hg.
Denyut jantung.
Karena kontraksi menyebabkan metabolisme meningkat,mengakibatkan
kerja jantung meningkat sehingga denyut jantung akan meningkat selama
kontrasi.
7.Perubahan psykologis ibu bersalin kala I meliputi:
Kecemasan dan ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan sendiri.
Timbulnya rasa tegang ,ketakutan,kecemasan dan konflik-konflik batin .
Hal ini disebabkan oleh semakin membesarnya janin dalam kandungan yang
dapatmenyebabkan calon ibu mudah capek,tidak nyaman,susah tidur dan
sering kesulitan bernafas.
8.Tahapan persalinan kala I
Perubahan serviks yang cepat dan diakhiri dengan dilatasi serviks yang komplit
( 10 cm)
lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan untuk
multigravida sekitar 8 jam.Pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan
multigravida 2 cm/jam.
a.Fase laten.
Dimulai dari puncak kontraksi yang reguler sampai 3 cm dilatasi.
Kontraksi terjadi setiap menit dan berakhir detik.Dimana
pembukaan serviks berlangsung lambat ,hingga 7-8 jam.
b. Fase aktif
Secara uum darinpembukaan 4 cm ( akhir dari fase laten) sampai 10 cm atau
dilatasi akhir dan berlangsung selama 6 jam.
Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu:
- Akselerasi : berlangsung 2 jam
- Dilatasi maksimal/kemajuan maksima: selama 2 jam pembukaan berlangsung
cepat dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm sampai 10 cm atau lengkap.
9. Kala II
dimulai dari pembukaan lengkap dari serviks hingga lahirnya bayi.
10. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit.
11. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post
partum, untuk mengamati keadaan ibuterutama perdarahan post
partum
12. Tujuan asuhan persalinan
Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek
sayang ibu dan sayang bayi.
13. Membuat keputusan klinik
Membuat keputusan klinik merupakan proses yg sangat penting untuk
menyeesaikan masalah dan menentukan asuhan yg diperlukan oleh
pasen.Keputusan ini harus akurat , komprehensif dan aman ,baik bagi pasen
dan keluarganya maupun bagi petugas yang memberikan pertolongan.
14. Tujuh langkah dlm membuat keputusan klinik :
a. Pengumpulan data
b. Interpretasi data
c. Menetapkan diagnosis atau masalah potensial
d. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera.
e. Menyusun rencana asuhan
f. Menyusun rencana asuhan atau intervensi
g. Melaksanakan asuhan.
15. Lima benang merah dalam asuhan persalinan
Lima aspek dasar atau lima benang merah dalam asuhan persalinan baik normal
maupun patologis termasuk bayi baru lahir.Lima benang merah tersebut adalah :
a. Membuat keputusan klinik
b. Asuhan sayang ibu dan bayi
c. Pencegahan infeksi
d. Pencatatan ( rekam medik) asuhan persalina
e. Rujukan
16. Persiapan yang harus dilakukan sebelum merujuk:
B : Bidan
A : Alat
K : Keluarga
S : Surat
O : Obat
K : Kendaraan
U : Uang
Da : Darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai