Anda di halaman 1dari 20

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL PADA NY.

Disusun oleh :
Indah fitriani (G3A021062)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL

A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin (Sarwono, 2010).

B. Penyebab
1. Teori penurunan hormon progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen didalam darah,
tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga
menimbulkan his.
2. Teori oksitoksin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
3. Teori plasenta menjadi tua
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesteron yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini
akan menimbulkan his.
4. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan.
5. Pengaruh janin
Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada
anencephalus, kehamilan sering lama dari biasanya.
6. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia otot–
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
7. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser
dan ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan his.

Faktor Predisposisi
1. Maternal
a) Ketuban pecah dini
b) Persalinan prematur
c) Distosia
d) Hamil posterm
e) Tidak ada kemajuan dalam persalinan
f) Emboli cairan ketuban
g) Perdarahan
2. Infant
a) Gawat janin
b) Distosia
c) Kelainan posisi janin
d) Janin > 1
e) Prolaps tali pusat (Nurhati, 2009).

C. Bentuk Persalinan
1. Persalinan Spontan: Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri
2. Persalinan Buatan: Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari
luar
3. Persalinan Anjuran: Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan rangsangan Istilah yang berkaitan dengan
umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan:
a) Abortus
1) Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum
mampu
2) Hidup diluar kandungan
3) Umur hamil sebelum 28 minggu
4) Berat janin kurang dari 1000 gram
b) Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu Berat janin
kurang dari 2.449 gram.
c) Persalinan Aterm
1) Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
2) Berat janin diatas 2500 gram
d) Persalinan Serotinus
1) Persalinan melampaui umur 42 minggu
2) Pada janin terdapat tanda postmaturitas
e) Persalinan Presipitatus: Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3
jam

D. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri.hal ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim,
penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin,
dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan
SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik.
Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain
enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi
kepala janin, rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan
rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan
terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir
kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan berkontraksi lagi.
Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil, dinding
menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. Dari berbagai
implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan
lahir sebagai tempat invasi bakteri secara asending yang dapat menyebabkan
terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan pelepasan plasenta maka produksi
estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan, sehingga hormon
prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai. Proses persalinan terdiri dari 4
kala yaitu:
1. Kala I: waktu pembukaan serviks samapi menjadi pembukaan lengkap 10
cm.
2. Kala II: dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir
3. Kala III: dari bayi lahir sampai keluarnya plasenta
4. Kala IV: keluarnya plasenta sampai 2 jam post Partum

E. Proses Persalinan
1. Kala 1
Fase ini disebut juga kala pembukaan. Pada tahap ini terjadi
pematangan dan pembukaan mulut rahim hingga cukup untuk jalan keluar
janin. Pada kala 1 terdapat dua fase yaitu :
a. Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar
delapan jam.
b. Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar enam jam.
Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10
menit selama 20-30 detik. Frekuensi kontraksi makin meningkat hingga
2-4 kali tiap 10 menit, dengan durasi 60-90 detik. Kontraksi terjadi
bersamaan dengan keluarnya darah, lendir, serta pecah ketuban secara
spontan. Cairan ketuban yang keluar sebelum pembukaan 5 cm kerap
dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
2. Kala II
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang
membutuhkan waktu sekitar dua jam. Fase dimulai saat serviks sudah
membuka selebar 10cm hingga bayi lahir lengkap. Pada kala 2, ketuban
sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan kontraksi yang lebih sering
terjadi yaitu 3-4 kali tiap 10 menit.
Refleks mengejan juga terjadi akibat rangsangan dari bagian
terbawah janin yang menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga
mengejan dan kontraksi otot-otot dinding abdomen serta diafragma,
membantu ibu mengeluarkan bayi dari dalam rahim.
3. Kala III
Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari
dalam rahim. Fase ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri
keluarnya plasenta. Pada tahap ini biasanya kontraksi bertambah kuat,
namun frekuensi dan aktivitas rahim terus menurun. Plasenta bisa lepas
spontan atau tetap menempel dan membutuhkan bantuan tambahan.
4. Kala IV
Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan
untuk mengobservasi persalinan. Pada tahap ini plasenta telah berhasil
dikeluarkan dan tidak boleh ada pendarahan dari vagina atau organ.
Luka-luka pada tubuh ibu harus dirawat dengan baik dan tidak boleh ada
gumpalan darah.

F. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala peringatan akan meningkatnya kesiagaan seorang wanita
mendekati persalinan. Wanita tersebut mungkin mengalami semua, sebagian
atau bahkan tidak sama sekali tanda gejala yang ada dibawah:
1. Lightening : Ligtening yang mulai dirasakan kira-kira dua minggu
sebelum persalinan, adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam
pelvis minor. Pada presentasi sevalik, kepala bayi biasanya engaged
setelah lightening. Saat itu, sesak nafas yang dirasakan oleh ibu opada
trimester 3 berkurang, karena kondisi ini akan menciptakan ruang baru
abdomen atas untuk ekspansi paru. Sebaliknya ibu akan merasa menjadi
sering berkemih, perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang
menyeluruh, kram pada tungkai, dan peningkatan statis pada vena.
2. Perubahan Servik : Mendekati persalinan serviks semakin matang.
Konsistensi servik menjadi seperti pudding dan terjadi sedikit penipisan.
3. Ketuban pecah Dini : Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala
satu persalinan. KPD dialami oleh 80% wanita hamil dan mengalami
persalinan spontan dalam 24 jam.
4. Persalinan Palsu : Persalinan palsu tediri dari kontraksi uterus yang sangat
nyeri, yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks. Kontraksi pada
persalinan palsu sebenarnya terjadi karena kontraksi Braxton Hicks yang
tidak nyeri, yang telah terjadi sejak 6 minggu kehamilan.
5. Bloody show : Plak lendir disekresi serviks sebagai hasil proliferasi
kelenjar lendir serviks pada awal kehamilan. Plak ini menjadi sawar
pelindung dan penutup jalan lahir selama kehamilan. Plak lender inilah
yang dinamakan blody show.
6. Lonjakan energy : Wanita hamil mengalami lonjakan energi 24 sampai 48
jam sebelum terjadinya persalinan. Ia akan merasa bersemangat, setelah
beberapa minggu dan hari merasa letih secara fisik dan kelelahan akibat
kehamilan.
7. Gangguan saluran cerna : Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk
diare, kesulitan mencerna, mual muntah, diduga hal-hal tersebut
merupakan gejala menjelang persalinan walaupun belum ada penjelasan
untuk hal ini

G. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Pemeriksaan urine protein (Albumin)
b) Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun
adanya gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
c) Pemeriksaan urin gula
d) Pemeriksaan darah
2. Ultrasonografi (USG): Alat yang menggunakan gelombang ultrasound
untuk mendapatkan gambaran dari janin, plasenta dan uterus.
3. Stetoskop Monokuler: Mendengar denyut jantung janin, daerah yang
paling jelas terdengar DJJ, daerah tersebut disebut fungtum maksimum.
4. Memakai alat Kardiotokografi (KTG): Kardiotokografi adalah gelombang
ultrasound untuk mendeteksi frekuensi jantung janin dan
tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus kemudian keduanya
direkam pada kertas yang sama sehingga terlihat gambaran keadaan
jantung janin dan kontraksi uterus pada saat yang sama

H. Penatalaksanaan
1. Kala I
a) Mengukur TTV
b) Auskultasi DJJ
c) Memperhatikan kontraksi uterus, dilatasi uterus, penurunan presentasi
terendah dan kemajuan persalinan serta perineum
2. Kala II
Mengajari ibu untuk mengejan
3. Kala III
a) Pengawasan terhadap perdarahan
b) Memperhatikan tanda plasenta lepas
4. Kala IV
a) Pemeriksaan fisik, observasi TTV dan KU
b) Kontraksi rahim
c) Letakkan bayi yang telah dibersihkan disebelah ibu

I. Pengkajian
1. Identitas Pasien : Nama , jenis kelamin, suku/budaya, agama, tingkat
pendidikan, dll.
2. Riwayat Obstetri
a) Riwayat kehamlan, persalinan dan nifas yang lalu
b) Riwayat kehamilan sekarang, meliputi: keadaan waktu hamil
keluhan yang di rasakan selama hamil, imunisasi dan pemeriksaan
selama, kehamilan (ANC), hamil ke berapa
c) Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi : Menarche, Siklus haid, Lama haid, banyak
haid, dismenorhoe, HPHT, HPL
2) Riwayat pernikahan : Usia pernikahan suami-istri, Pernikahan
Riwayat KB : Apakah klien mengikuti program KB/tidak, Jenis
KB yang di gunakan
d) Riwayat Kesehatan Keluarga : Apakah dalam keluarga terdapat
penyakit keturunan,ataupun penyakit menular.
3. Pemeriksaan Fisik
a) Penampilan atau keadaan umum
b) Tingkat kesadaran:umumnya sadar penuh
c) Tanda-tanda vital
d) Kepala : warna rambut, kebersihan, keluhan nyeri atau tidak, lesi
ada atau tidak, edema ada atau tidak
e) Mata : fungsi penglihatan, tanda-tanda anemis ada atau tidak, warna
kornea, sklera ikterik atau tidak
f) Hidung : fungsi penciuman, adanya nyeri tekan ada atau tidak,
kesimetrisan, kebersihan, kesimetrisan, kebersihan
4. Pengkajian
a) Kala I
1) Memeriksa tanda-tanda vital.
2) Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi serviks dan
penurunan karakteristitik yang mengambarkan kontraksi
uterus: frekuensi, internal, intensitas, durasi, tonus.
3) Penipisan serviks, evasemen mendahului dilatasi serviks pada
kehamilan pertama dan sering diikuti pembukaan dalam
kehamilan berikutnya.
4) Pembukaan serviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang
menentukan bahwa kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan
kemajuan persalinan.
5) Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi
jumlah fetus, letrak janin, penurunan janin.
6) Pemeriksaan Vagina: membran, serviks, foetus, station.
7) Tes diagnostik dan laboratorium: Specimen urin, tes darah,
ruptur membran, cairan amnion (warna, karakter dan jumlah).
b) Kala II
1) Tanda yang menyertai kala II: Keringat terlihat tiba-tiba diatas
bibir, adanya mual, bertambahnya perdarahan, gerakan
ekstremitas, pembukaan serviks, his lebih kuat dan sering, ibu
merasakan tekanan pada rektum, merasa ingin BAB, ketuban
+/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah
mengatakan saya ingin BA, pada waktu his kepala janin
tampak di vulva.
2) Melakukan monitoring terhadap: His (frekuensi, kekuatan,
jarak, intensitas), keadaan janin (penurunan janin melalui
vagina), kandung kemih penuh/tidak, nadi dan tekanan darah.
3) Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida
berlangsung 45– 60 menit , multipara berlangsung 15 – 30
menit.
c) Kala III
1) Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut:
a. Adanya kontraksi vunds yang kuat
b. Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke
bentuk bulat pipih sehingga plasenta bergerak kebagian
bawah
c. Keluarnya darah hitam dari introuterus
d. Terjadinya perpanjangan taliu pusat sebagai akibat
plasenta akan keluar.
e. Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan
vagina atau rektal , atau membran poetus terlihat pada
introitus).
2) Status Fisik mental
Perubahan secara Psikologi setelah melahirkan akan
dijumpai, curah jantung meningkat dengan cepat pada saat
sirkulasi maternal ke plasenta berhenti.didapatkan melalui
pemeriksaan: Suhu, nadi, dan pernafasan, pemeriksaan
terhadap perdarahan (warna darah dan jumlah darah)
3) Tanda-tanda masalah potensial: Saat praktisi keperawatan
primer mengeluarkan plasenta perawat mengobservasi tanda-
tanda dari ibu, perubahan tingkat kesadaran atau perubahan
pernafasan
d) Kala IV
1) Tanda tanada vital: Vital sign dapat memberikan data dasar
untuk diagnosa potensial,komplikasi seperti perdarahan dan
hipertermia. Pada kala IV observasi vital sign sangat penting
untuk mengetahui perubahan setelah melahirkan seperti : pulse
biasanya stabil sebelum bersalin selama 1 jam pertama dan
mengalami perubahan setelah terjadi persalinan yaitu dari
cardiovaskuler.
2) Kandung kemih: Dengan observasi dan palpasi kandung
kemih. Jika kandung kemih menengang akan mencapai
ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi. Kateterisasi
mungkin diperlukan mencegah peregangan kandung kemih dan
retensi kandung kencing jika klien tidak bisa kencing.
3) Lochea: Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi
perineum ibu dan kain dibawah bokong ibu. Jumlah dan ukuran
gumpalan darah jika dilihat dicatat hasil dan bekuannya.
4) Perinium: Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan
untuk mengiring dan melenturkan kembali otot otot panggul
atas dan dengan perlahan-lahan mengangkat bokong untuk
melihat perineum.
5) Temperatur: Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan
sesuaikan dengan keadaan temperatur ruangan. Temperatur
biasanya dalam batas normal selama rentang waktu satu jam
pertama,kenaikan pada periode ini mungkin berhubungan
dengan dehidrasi atau kelelahan.
6) Kenyamanan: Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik
yang didapatkan selama persalinan akan berpengaruh terhadap
persepsi ketidaknyamanannya.
7) Tanda-tanda potensial masalah: Karena pendarahan dapat
menyebabkan potensial masalah komplikasi,perawat harus
waspada adanya potensial komplikasi (Nurarif, 2015).

J. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan

K. Intervensi Keperawatan
TUJUAN & KRITERIA
INTERVENSI
HASIL
(SIKI)
(LUARAN)
Setelah dilakukan tindakan Perawatan kenyamanan (I.08245)
diharapkan keluhan tidak Observasi
nyaman berkurang dengan 1. Identifikasi gejala yang tidak
KH: menyenangkan
Status kenyamanan 2. Identifikasi pemahaman tentang
(L.08064) kondisi, situasi dan perasaannya
- Rileks meningkat 3. Identifikasi masalah emosional dan
- Gelisah menurun spiritual
- Merintih menurun Terapeutik
1. Berikan posisi yang nyaman
2. Berikan kompres dingin / hangat
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
4. Berikan pemijatan
5. Dukung keluarga terlihat dalam terapi
6. Diskusikan mengenai situasi dan
pilihan terapi/ pengobatan yang
diinginkan
Edukasi
1. Jelaskan mengenai kondisi dan
pilihan terapi/ pengobatan
2. Ajarkan terapi relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesik
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Depkes
RI Jakarta.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Nurhati, Ummi. 2009. Buku Pintar Kehamilan Lengkap 9 Bulan Yang Menakjubkan.
Jakarta : Garamond
Nugroho, Taufan. 2011. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2012. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi.
Jakarta: Buku Kesehatan
Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
A. PENGKAJIAN
Rumah Sakit : Dr. Kariadi Semarang
Ruang : Obstetri
Tanggal Masuk : 13 Desember 2021
No. RM : C894702
Diagnose Medis : Maternal care for poor fetal growth
Tanggal Pengkajian : 14-12-2021
1. BIODATA
Nama Klien : Ny. V
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Semarang
2. RIWAYAT KESEHATAN
a) Keluhan Utama
Pasien hamil dengan riwayat colostomi
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien hamil dengan riwayat colostomy sejak tahun 2007. Pasien
terpasang colostomy permanen. Keluhan perut kenceng-kenceng
disangkal, keluhan keluar air dari jalan lahir disangkal, keluhan
keluar lendir dari jalan lahir disangkal
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak menderita DM, hipertensi, alergi, asma,
jantung namun memiliki riwayat colostomi sejak tahun 2007
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti DM,
hipertensi, alergi, asma dan jantung
e) Riwayat Psikososial
Hubungan klien dengan keluarga baik.
3. RIWAYAT KEHAMILAN
Klien hamil 1 kali. Riwayat ANC SpOG lebih dari 4x. Klien mengatakan
tidak menderita DM, hipertensi, alergi, asma, jantung namun memiliki
riwayat colostomi sejak tahun 2007. Dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit seperti DM, hipertensi, alergi, asma dan jantung.
4. RIWAYAT MENSTRUASI
- Menarche Umur : 14 tahun
- Siklus Menstruasi : 28 hari
- Lama Menstruasi : 7 hari
5. RIWAYAT KB
Klien mengatakan pil berhenti pada bulan november 2020
6. PEMERIKSAAN FISIK
a) Tanda vital
- TD : 119/85 mmHg
- HR : 82x/mnt
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36°C
b) Kulit, kuku : Kulit lembab, kuku bersih
c) Kepala, leher : Rambut bersih, berwarna hitam, leher tidak ada
benjolan
d) Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi
e) Abdomen
- Inspeksi : Terdapat luka bekas operasi
- Auskultasi : Bising usus terdengar
- Palpasi : TFU 29 cm
- Perkusi :-
f) Genetalia
Keluar air dan lendir dari jalan lahir
7. PENGKAJIAN KEBUTUHAN KHUSUS
a) Oksigenasi : Klien tidak sesak nafas
b) Nutrisi : Klien makan 3x sehari dan ditambah dengan buah
c) Cairan : Klien sehari minum air putih sebanyak ±1,5 liter
d) Eliminasi : BAK warna kuning muda, BAB 1x sehari
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG 1/12/2021
Tampak janin I intrauteri, letak kepala, punggung kiri, EFW 2600 gr
Lab 13/12/2021
HB/L/TR : 12.8/10.500/198.000
GDS : 88
OT/PT : 12/15
Ur/Cr : 9/0.90
Na/K/Cl : 140/3.5/107
HbsAg : Negatif
PPT/PPTK : 14.4 (14.2) / 32.4 / 29.8
9. TERAPI
Infus RL 20 tpm 500 ml

B. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Masalah Etiologi
14-12-2021 DS : Keluhan perut kenceng Gangguan Gangguan
08.00 -kenceng, keluhan keluar air rasa nyaman adaptasi
dari jalan lahir, keluhan keluar (D.0074) kehamilan
lendir dari jalan lahir. Pasien
hamil dengan riwayat
colostomy sejak tahun 2007
DO :
- Pasien tidak mampu
rileks
- Tampak gelisah
- Tampak merintih

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN &
INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
(SIKI)
(SDKI) (LUARAN)
Gangguan rasa Setelah dilakukan Perawatan kenyamanan
nyaman tindakan 2 x 30 menit (I.08245)
diharapkan keluhan Observasi
tidak nyaman 1. Identifikasi gejala yang
berkurang dengan KH: tidak menyenangkan
Status kenyamanan 2. Identifikasi pemahaman
(L.08064) tentang kondisi, situasi
- Rileks dan perasaannya
meningkat 3. Identifikasi masalah
- Gelisah emosional dan spiritual
menurun Terapeutik
- Merintih 1. Berikan posisi yang
menurun nyaman
2. Berikan kompres
dingin / hangat
3. Ciptakan lingkungan
yang nyaman
4. Berikan pemijatan
5. Dukung keluarga terlihat
dalam terapi
6. Diskusikan mengenai
situasi dan pilihan
terapi/ pengobatan yang
diinginkan
Edukasi
1. Jelaskan mengenai
kondisi dan pilihan
terapi/ pengobatan
2. Ajarkan terapi relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgesik

E. IMPLEMENTASI (TINDAKAN KEPERAWATAN)


NO. DX Tgl/Jam Tindakan Respon pasien
1. 14/12/2021 Ajarkan terapi relaksasi Pasien kooperatif
Jam 08.00
14/12/2021 Mengkolaborasi pemberian Pasien kooperatif
Jam 08.20 analgesik
1. 15/12/2021 Ajarkan terapi relaksasi Pasien kooperatif
Jam 09.00
15/12/2021 Mengkolaborasi pemberian Pasien kooperatif
Jam 09.10 analgesik

F. EVALUASI KEPERAWATAN
NO.DX WAKTU EVALUASI TTD &
(TGL/JAM) NAMA
1. Selasa S : Pasien mengatakan dapat sedikit Indah
14 Desember tenang
2021 O:
09.00 - Pasien sedikit rileks
- Terkadang masih gelisah
- Terkadang masih merintih
A : Masalah gangguan rasa nyaman
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Rabu S : Pasien mengatakan lebih tenang Indah
15 Desember dan dapat mengontrol nyeri
2021 O:
10.00 - Pasien tampak lebih rileks
A : Masalah gangguan rasa nyaman
teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai