Oleh :
Sifana Ayu Damayanti
Nim : G2A017003
Email : sivana.ayudamyanti99@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang : seorang wanita yang berada dalam masa kehamilan sering
mengalami banyak perubahan, baik itu perubahan secara fisik maupun psikologis,
dengan perubahan psikologis pada ibu hamil akan berpengaruh pada kondisi ibu
maupun bayi, senam yoga di lakukan pada saat kehamilan merupakan sebagai salah
satu bentuk pengobatan non farmakologi yang dapat membantu wanita fokus pada
proses persalinan yang bisa menetralisir kecemasan menjadi energi. Tujuan
penelitian : untuk menganalisa penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil
trimester III di wilayah sembungharjo. Metode : Metode penulisan studi kasus ini
dengan menggambarkan tentang proses asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
terapi self healing senam yoga untuk menurunkan rasa kecemasan pada ibu hamil
trimester III dengan jumlah sampel 2 menggunakan instrumen HARS. Hasil : setelah
di lakukan intervensi senam yoga menggunakan instrumen HARS pada kedua ibu
hamil pada ibu hamil 1 mengalami penurunan kecemasan yaitu di dapatkan skor 26
(kecemasan sedang) menjadi 19 (kecemasan ringan). Pada ibu hamil 2 di dapatkan
skor 28 (kecemasan berat) menjadi 21 (kecemasan sedang). Saran : hasil penelitian
ini di harapkan dapat membantu untuk menambah wawasan ilmu keperawatan
khususnya menerapkan terapi non farmakologis yaitu terapi self healing senam yoga
untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III.
METODE PENELITIAN
Metode penulisan ini yaitu dengan menggambarkan tentang proses asuhan
keperawatan dengan mengaplikasikan terapi self healing senam yoga untuk
menurunkan rasa kecemasan pada ibu hamil trimester tiga di RT 03 kelurahan
sembungharjo semarang.
Sampel yang di ambil 2 ibu hamil dengan kriteria inklusi ibu hamil yang
mengalami kecemasan pada trimester ke tiga dan bersedia menjadi responden untuk
di berikan terapi self healing senam yoga ini. Alat pengumpulan data dengan
wawancara, serta pengukuran tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan
menggunakan lembar kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Jika hasil
<14 (tidak ada kecemasan), nilai 14-20 (kecemasan rigan), nilai 21-27 (kecemasan
sedang), nilai 28-41 (kecemasan berat), nilai 42-56 (panik)
Pengambilan data di lakukan setelah penulis mendapatkan persetujuan dari
responden dengan menandatangani informed consent. Prosedur intervensi pada ibu
hamil ini akan di kaji tingkat kecemasan dengan memberikan kuesioner sebelum di
berikan terapi self healing, intervensi di berikan dalam 2 minggu dengan 1 minggunya
2 kali pertemuan. Pengamatan awal (pretes) di lakukan 10 menit sebelum intervensi,
pengamatan kedua ketiga dan keempat yaitu (post test) di lakukan dalam waktu 10
menit setelah di berikan intervensi setiap pertemuanya. Pemberian terapi self healing
senam yoga ini selama 30 menit setiap pertemuan dengan cara mengikuti gerakan
sesuai arahan.
HASIL
Berdasarkan hasil pengkajian pada subyek studi kasus. Di dapatkan data ibu
hamil usia 24 dan 25 tahun yang memasuki kehamilan trimester ke tiga, setelah di
lakukan pengkajian dengan wawancara dan observasi, ibu hamil mempunyai rasa
cemas yang sama yang dapat di ukur dengan kuesioner Hamilton Anxiety Rating
Scale (HARS) setelah di berikan kuesioner pada ibu hamil di dapatkan total skor 26
dan 28 dapat di kategorikan kecemasan sedang dan kecemasan berat.
Berdasarkan keluhan utama dari kedua subyek, maka masalah keperawatan
yang muncul dari kedua subyek studi kasus adalah sama yaitu ansietas berhubungan
dengan kekhawatiran mengalami kegagalan.
21
19
R esp o n d en 1 R esp o n d en 2
PEMBAHASAN
Dari pengkajian yang telah di lakukan pada responden 1 dan 2 di temukan
masalah keperawatan yang muncul pada kasus adalah ansietas berhubungan dengan
kekhawatiran mengalami kegagalan, dan di ukur menggunakan kuesioner HARS di
dapatkan hasil bahwa responden 1 mendapatkan skor 26 (kecemasan sedang) dan
responden 2 mendapatkan skor 28 (kecemasan berat).
Kehamilan pada trimester ketiga menimbulkan ancaman atau ketakutan pada
ibu hamil yang belum pernah mengalami masa-masa persalinan. Terutama pada ibu
hamil primigravida. Tanda seseorang yang mengalami kecemasan akan menimbulkan
perubahan psikologis ataupun pikiranya. Pada trimester ketiga ibu hamil timbul rasa
baru yang akan menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu.
Kecemasan merupakan perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan rasa
khawatir karena suatu ancaman pada sistem pola keamanan seseorang. Bagi ibu hamil
kecemasan sering kali datang menghampirinya, kecemasan tersebut beranekaragam
rasanya, tergantung dari individu tersebut. Ada berbagai upaya untuk menurunkan
kecemasan pada ibu hamil trimester III yaitu salah satunya dengan menerapkan terapi
self healing senam yoga. (Ayu Permatasari et al., 2020)
Terapi self healing senam yoga yang di lakukan mencakup berbagai relaksasi,
mengatur posisi, mengatur napas, dan gerakan relaksasi yang mampu mengendalikan
rasa cemas serta khawatir sehingga bagi ibu hamil mendapatkan suatu perasaan
tenang, rileks yang dapat menurunkan rasa cemasnya. (Sulistiyaningsih & Rofika,
2020)
Hasil penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh (Effect et al., 2020), setelah
dilakukan prenatal yoga tingkat kecemasan ibu cenderung menurun, hal ini berkaitan
dengan rutinitas ibu hamil dalam melaksanakan yoga, serta melakukan beberapa
gerakan yoga yang membuat ibu hamil merasa relaks. Latihan prenatal yoga adalah
sebuah treatmen fisik yang ternyata juga dapat memberikan efek psikologis, karena
memberikan efek relaksasi pada tubuh seseorang dan mempengaruhi beberapa aspek
psikologis pada seseorang yang melakukanya yang dapat membantu menurunkan
kecemasan. (Setiani & Resmi, 2020)
Tingkat kecemasan ibu hamil trimester ketiga setelah melakukan prenatal
yoga rata-rata mengalami penurunan tingkat kecemasan setelah mengikuti prenatal
yoga hal ini di perkuat dengan penelitian dari (Ratmawati, Lia Aria. Sulistyorini,
2021). Menurut (Hayati, 2020) dalam penelitianya, menyebutkan bahwa dari segi
psikologis dengan menggunakan teknik-teknik pernapasan yoga dapat menenangkan
diri dan memusatkan pikiran. Selain itu, prenatal yoga juga di gunakan sebagai self
healing yang akan membantu ibu hamil saat di landa kecemasan dan ketakutan.
(Setiani & Resmi, 2020)
Menurut (Aswitami, 2017), rasa cemas yang di alami oleh ibu hamil itu di
sebabkan karena meningkatnya hormon progesteron. Selain membuat ibu hamil
merasa cemas, peningkatan hormon itu juga menyebabkan gangguan perasaan dan
membuat ibu hamil cepat lelah. Hormon lain yang meningkat selama kehamilan
adalah hormon adrenalin yang dapat menimbulkan ketegangan fisik pada ibu hamil
seperti mudah marah, gelisah dan tidak mampu memusatkan pikiran.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (S, 2022),
prenatal yoga terbukti berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil
primigravida trimester III. Gerakan senam yoga mengandung efek relaksasi yang
dapat menstabilkan emosi ibu hamil, sebab gerakan yoga memfokuskan perhatian
ritme napas, mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga
memberikan banyak manfaat. Hasil penelitian tersebut di sampaikan bahwa dari 10
responden yang mengalami kecemasan, setelah di berikan terapi senam yoga 6
responden mengalami penurunan tingkat kecemasan yang artinya dalam penelitian
tersebut, senam yoga mampu menurunkan tingkat kecemasan sebesar 40%.
(Sulistiyaningsih & Rofika, 2020)
Prenatal yoga berpengaruh terhadap kecemasan ibu hamil trimester III hal ini
dapat membantu ibu hamil dalam mengatasi keluhan selama trimester III, khususnya
keluhan tentang kecemasan menjelang persalinan, penurunan kecemasan yang di
pengaruhi oleh gerakan yoga ini merupakan akibat dari rasa nyaman yang di rasakan
ibu hamil selama mengikuti terapi yang di berikan, sehingga akan membuat otot-otot
menjadi relaks, pikiran tenang, dan meningkatkan kemampuan berkosentrasi.
(Mayestika & Hasmira, 2021)
KESIMPULAN STUDI
Dari hasil studi kasus yang di berikan melalui asuhan keperawatan pada
responden ibu hamil trimester ketiga dengan terapi self healing senam yoga pada
responden 1 dan responden 2 terdapat perubahan nilai tingkat kecemasan ibu hamil di
sembungharjo semarang. Dan dapat di simpulkan adanya pengaruh terapi self healing
senam yoga terhadap perubahan tingkat kecemasan dengan penurunan skor
kecemasan yang di ukur dengan kuesioner HARS (hamilton Anxiety Rating Scale).
2. Pengkajian
Kasus 1
Ny M mengatakan pada bulan januari telat datang bulan lalu mencoba test
kehamilan menggunakan testpack dan hasilnya garis 2, kemudian memeriksakan
di bidan terdekat dan di nyatakan positif hamil, pada trimester pertama Ny M
mengatakan sering mual muntah tetapi makan tetap lancar namun porsinya
sedikit. Ny M rutin memeriksakan kandunganya sebulan sekali. Pada trimester
kedua Ny M merasakan porsi makanya bertambah, serta memenuhi asupan
makanan yang cukup dan minum vitamin yang di berikan oleh bidan. Namun
terkadang merasakan sesak nafas ketika tidur telentang. Pada trimester kedua BB
naik 6 kg BB sebelum hamil 44kg BB saat hamil sekarang 50kg. Pada trimester
ketiga Ny M mengatakan pola tidur tidak terkontrol terkadang hanya tidur 4 jam
pada malam hari, sering kram, saat ini usia kehamilan Ny M 32 minggu Ny M
merasakan perut mulai kenceng-kenceng, tidak kuat duduk lama, takut serta
cemas karena akan menghadapi persalinan untuk pertama kalinya.
Kasus 2
Ny A mengatakan pada trimester pertama mengalami rasa mual muntah serta
tidak nafsu makan, pada trimester kedua Ny A terkadang masih merasakan mual
di pagi hari tetapi tidak muntah nafsu makan normal serta minum vitamin yang di
berikan oleh bidan, BB sebelum hamil 56kg BB saat hamil 65kg. Pada trimester
ketiga rasa cemas Ny A mulai muncul. Ny A mengatakan sering terbangun di
malam hari, sering mimpi buruk. Pada usia kehamilan 34 minggu ini Ny A
mengatakan cemas suami tidak bisa mendampingi saat persalinan karena bekerja
di luar jawa, Ny A mengatakan ingin melahirkan secara normal.
3. Analisa Data
Kasus 1
Kasus 2