Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBAHASAN
A. PROBLEM
Kehamilan merupakan masa terjadinya perubahan yang besar dalam tubuh
seorang perempuan. Perubahan ini tidak hanya berhubungan dengan bentuk dan
berat badan, tetapi juga perubahan biokimia, fisiologis, bahkan emosional yang
merupakan konsekuensi dari pertumbuhan janin dalam rahim. (Emilia, 2010).
Kecemasan akan dirasakan berbeda selama kehamilan dan kecemasan trimester
ketiga lebih tinggi dibanding trimester sebelumnya (Varney et al.,2010).
Kecemasan dan depresi di negara maju sekitar 7-20% dan di negara berkembang
lebih dari 20% (Biaggi et al.,2016). Ibu hamil mengalami perubahan yang
signifikan pada fungsi fisiologis dan psikologis, proses penyesuaian diri terhadap
keadaan baru pada ibu hamil dapat menyebabkan kecemasan (Aprianawati dan
Sulistyorini, 2007).
Olahraga yang teratur dalam masa kehamilan sangat diperlukan bagi ibu
hamil, beberapa olah raga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil diantaranya, senam
hamil, jalan kaki, senam air, dan yoga. Prenatal Yoga adalah modifikasi dari yoga
klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi wanita hamil yang dilakukan dengan
intensitas yang lebih lembut dan perlahan (Sindhu, 2009). Prenatal Yoga dapat
menurunkan stress, meningkatkan kualitas hidup, memberi rasa nyaman,
mengurangi nyeri persalinan (Curtis et al.,2012).

B. INTERVENTION
Dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian inferensial kuantitatif,
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Pretest-posttest Control Group
Design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pre-test (pengamatan
awal) terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan (x) yaitu prenatal yoga setelah
diberikan perlakuan, kemudian dilakukan kembali post-test (pengamatan akhir)
hal ini dilakukan untuk perbedaan yang dihasilkan antara pre-test dan post-test.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravidarum trimester
III di Wilayah Kerja Puskesmas Bangsongan Kabupaten Kediri sejumlah 36 ibu
hamil primigravidarum trimester III. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 32
responden yang dijadikan 16 kelompok perlakuan dan 16 kelompok kontrol.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random
sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS).

C. COMPARATION
1. Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan (Maharani dan Hayati, 2020)
Pada jurnal pembanding pertama, populasi pada penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Putri Ayu dengan jumlah 315 orang. Sampel dalam penelitian ini 10% dari
populasi yaitu Ibu hamil 32 orang dengan usia kehamilan 20 – 40 minggu dan
tanpa penyulit. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil sebelum melakukan
prenatal gentle yoga mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 17 responden
(53,1%). Ibu hamil setelah melakukan prenatal gentle yoga mengalami kecemasan
ringan yaitu sebanyak 23 responden (71,9%). Dilihat dari hasil penelitian, terdapat
penurunan kecemasan pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan prenatal
yoga.
Dari uji statistik menggunakan uji T-test tidak berpasangan mendapatkan
hasil bahwa ada pengaruh prenatal gentle yoga terhadap kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan dengan p-value <0,001 (CI 95%). Prenatal gentle
yoga berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian utama,
yaitu prenatal yoga berpengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil.

2. Pengaruh Senam Prenatal Yoga terhadap Penurunan Kecemasan Ibu


Hamil Trimester III (Ashari dkk, 2019)
Pada jurnal pembanding kedua, populasi pada penelitian ini adalah semua
ibu hamil yang telah masuk pada fase trimester ketiga dan terdaftar dalam wilayah
kerja Puskesmas Pattingalloang serta Puskesmas Tamalate Kota Makassar pada
tahun 2018. Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling hingga
didapatkan sampel sebanyak 120 ibu hamil yang dibagi menjadi 2 grup, yaitu
grup I (kelompok intervensi) sebanyak 60 ibu hamil yang mendapatkan intervensi
senam prenatal yoga dan grup II (kelompok kontrol) sebanyak 60 ibu hamil yang
tidak mendapatkan intervensi senam prenatal yoga, tetapi diberi media
komunikasi berupa leaflet terkait penurunan kecemasan ibu hamil. Hasil
penelitian menunjukkan pada awal penelitian (pre-test) baik kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol sama-sama menunjukkan tingkat kecemasan sedang
yang paling tinggi dengan presentase total yaitu 45%. Ibu hamil yang memiliki
tingkat kecemasan sedang pada kelompok intervensi sebesar 50,0% lebih tinggi
dari kelompok kontrol yaitu sebesar 40,0%. Pada akhir penelitian (post-test) di
kelompok intervensi lebih banyak pada tingkat kecemasan ringan yaitu sebesar
61,7% berbeda dengan kelompok kontrol masih lebih banyak pada tingkat
kecemasan sedang, yaitu sebesar 45,0%.
Test didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) untuk kelompok
intervensi artinya terdapat perbedaan rerata perhitungan tingkat kecemasan pada
awal dan akhir penelitian sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai
signifikansi 0,162 (p>0,05) sehingga tidak terdapat perbedaan kecemasan pada
kelompok kontrol. Analisis dengan menggunakan Mann Whitney U Test, sebelum
intervensi didapatkan nilai signifikansi 0,634 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan
rerata tingkat kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, tetapi
sesudah intervensi didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), artinya terdapat
perbedaan rerata tingkat kecemasan yang signifikan antara kelompok intervensi
senam prenatal yoga dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan
hubungan yang signifikan antara intervensi senam prenatal yoga dalam
menurunkan kejadian kecemasan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas
Pattingalloang dan Puskesmas Tamalate Kota Makassar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian utama, yaitu prenatal yoga berpengaruh
dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil.

3. The Effect of Prenatal Yoga on Anxiety and Depression in Kudus, Central


Java (Yulianti et.al, 2018)
Pada jurnal pembanding ketiga, menggunakan rancangan penelitian
eksperimental dengan desain RCT (randomized controlled-trial). Dilakukan di
klinik Budi Luhur di Kudus dari 27 Desember hingga 7 Februari 2018. Sample
yang digunakan yaitu simple random sampling Sebanyak 102 ibu hamil dibagi
menjadi 2 kelompok. 51 wanita hamil dalam kelompok kontrol dan 51 wanita
hamil dalam kelompok yoga prenatal. Yoga prenatal diberikan dalam waktu 1
bulan dan 2 kali tindak lanjut. Hasil analisis uji Mann Whitney menunjukkan
bahwa secara signifikan terdapat penurunan rata-rata kecemasan dan depresi pada
kelompok prenatal yoga. Hasil tindaklanjut 1 menunjukkan rata-rata kecemasan
pada kelompok yoga lebih rendah (13,53) dari kelompok kontrol (23,06). Pada
tindak lanjut 2 kecemasan kelompok yoga lebih rendah (13,22) dibandingkan
kelompok kontrol (23,86) dan kedua perbedaan ini signifikan secara statistik pada
p <0,001. Hasil tindak lanjut 1 menunjukkan rata-rata depresi pada kelompok
yoga (16,61) lebih rendah daripada kelompok kontrol (25,73). Pada tindak lanjut 2
rata-rata depresi kelompok yoga (16,24) lebih rendah dari pada kelompok kontrol
(25,82).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian utama, yaitu prenatal yoga berpengaruh
dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil.

4. Effects Of Yoga On Anxiety And Depression For High Risk Mothers On


Hospital Bedrest (Gallagher et.al, 2020)
Pada jurnal pembanding keempat, penelitian dilakukan di tertiary medical
center dengan 932 bangsal, Amerika Serikat bagian tenggara dari Mei 2012
hingga Mei 2014. 79 sampel ibu hamil yang diperintahkan dokter untuk
beristirahat di tempat tidur dibagi menjadi dua kelompok: 48 responden
menerima sesi yoga dua mingguan (kelompok intervensi) atau 31 responden tidak
menerima yoga (kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
kecemasan yang dirasakan (5,88±2,91) secara signifikan lebih rendah pada
kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok kontrol (9,03±3,97) dengan p
<0,001. Demikian pula, pasien di kelompok intervensi memiliki tingkat depresi
yang lebih rendah secara signifikan (3,33±2,26) dibandingkan kelompok kontrol
(6,06±3,58) dengan p <0,001). Hasil menunjukkan bahwa yoga adalah strategi
yang efektif untuk mengurangi kecemasan dan depresi pada ibu berisiko tinggi
tirah baring di rumah sakit.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian utama, yaitu prenatal yoga berpengaruh
dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil.

D. OUTCOME
Hasil penelitian ini terdapat pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat
kecemasan ibu hamil primigravidarum trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangsongan. Untuk hasil analisa data dengan menggunakan Uji Mann whitney
menunjukkan hasil uji perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida
trimester III pada saat post-test antara kelompok yang kontrol dan kelompok yang
mendapatkan perlakuan mempunyai nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 yang lebih
kecil dari alpha 0.05, sehingga Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III pada saat post
test antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Dimana pada ibu hamil
primigravida trimester III yang mendapatkan prenatal yoga mempunyai tingkat
kecemasan yang lebih rendah daripada tingkat kecemasan ibu hamil pada
kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian prenatal
yoga pada ibu hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan mereka.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan pemberian prenatal yoga efektif
menurunkan kecemasan pada ibu hamil karena gerakan prenatal yoga disesuaikan
dengan kondisi wanita hamil yang dilakukan dengan intensitas yang lebih lembut
dan perlahan. Pemberian prenatal yoga ini merupakan suatu upaya untuk
menurunkan stress pada ibu hamil, meningkatkan kualitas hidup, memberi rasa
nyaman, mengurangi nyeri persalinan. Penelitian ini bisa diterapkan pada
pelayanan kesehatan untuk mensosialisasikan manfaat dari prenatal yoga dan
menerapkan program prenatal yoga di masyarakat. Responden juga dapat
melakukan prenatal yoga secara mandiri ketika sudah diajarkan dan tidak terdapat
risiko dalam pengaplikasian tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
referensi untuk penanganan kecemasan pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai