Anda di halaman 1dari 23

KUMPULAN SOAL PRE TEST, POST TEST DAN UJIAN KOMPREHENSIF

LAFKESPRI

1. Yang dapat digunakan oleh surveyor program /upaya untuk membuktikan bahwa
program telah di rencanakan sesuai kebutuhan masyarakat, kecuali...
a. Notulen hasil rapat dengan tokoh masyarakat dan lintas sektor
b. SK Kepala Puskesmas tentang penetapan Tim Mutu Puskesmas
c. Dokumen hasil analisis identifikasi survei kebutuhan masyarakat
d. SOP identifikasi harapan masyarakat

2. Untuk membuktikan bahwa tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien


berfungsi dengan baik maka surveyor akan menilai :
a. Adanya bukti pembentukan tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien
b. Adanya monitoring kinerja oleh tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang mewajibkan semua unit untuk menindaklanjuti sesuai proses
PDCA
c. Tim mutu dan keselamatan pasien yang di tetapkan oleh Kepala
puskesmas menyusun rencana melaksanakan dan melakukan
monitoring program kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
d. Tim mutu dan keselamatan pasien memastikan proses penyusunan SPO
di lakukan di semua unit pelayanan yang terkait dengan pelayanan klinis
yang ada di puskesmas

3. Untuk menilai proses kredensial tenaga klinis di lakukan dengan cara memeriksa:
a. Adanya uraian tugas yang jelas pada semua tenaga klinis yang ada sebagai
bukti pelaksanaan kredensial
b. Adanya pencatatan data kepegawaian tenaga klinis yang lengkap seagai
salah satu kegiatan kredensial
c. Adanya Kebijakan dan prosedur kredensial yang meliputi penilaian
kompetensi petugas klinis dan upaya untuk peningkatan kompetensi
dalam memenuhi kecukupan kebutuhan tenaga klinis.
d. Pelayanan Klinis hanya di berikan oleh petugas klinis yang berijin

4. Untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Puskesmas maka surveyor melakukan:


a. Wawancara dengan Kepala Puskesmas dan penanggung jawab
Program/Upaya mengenai hasil kinerja Puskesmas
b. Observasi pelayanan klinis Puskesmas
c. Melihat huungan kinerja antara unit terkait di puskesmas
d. Analisis Pencapaian Indikator Kinerja Puskesmas untuk tiap Jenis
Pelayanan

5. Pada Waktu melakukan telusur individual, surveyor klinis melakukan hal dibawah
ini, kecuali
a. Mengikuti alur asuhan, tindakan,pelayanan yang diberikan kepada pasien
b. Menilai hubungan kerja antar petugas pemberi pelayanan dan unit kerja
terkait.
c. Mengevaluasi komunikasi antara berbagai disiplin dan unit pelayanan
d. Identifikasi masalah pada proses pelayanan pasien

6. Perencanaan Puskesmas utamanya di susun berdasarkan :


a. Penilaian Kinerja Upaya Puskesmas
b. Analisis kebutuhan dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait
yang bersifat komprehensif
c. Peluang pengembangan sesuai dengan perkembangan teknologi dan
informasi
d. pertimbangan akses terhadap pelayanan klinis

7. Pada waktu pelaksanaan exit conference, ketua surveyor melakukan, kecuali:


a. Penyampaian garis besar fakta-fakta yang di peroleh selama survei baik
positif maupun yang belum sesuai standar
b. Penyerahan kembali acara kepada kepala Puskesmas
c. Penyampaian Hasil penilaian kepada audiens
d. Penyampaian Rekomendasi yang perlu di tindaklanjuti oleh Puskesmas

8. Pelayanan obat di Puskesmas sesuai dengan persyaratan pada standard


akreditasi, maka :
a. Menyediakan berbagai jenis obat sesuai dengan kebutuhan dan
tersedia dalam jumlah yang memadai
b. Puskesmas tidak di wajibkan mempunyai tenaga apoteker yang ber SIPA
c. Pelayanan obat tersebut hanya boleh melayani Puskesmas tersebut
d. Tidak harus di susun pola ketenagaan

9. Format SOP yang di susun oleh FKTP....


a. Mengikuti Perda masing-masing apabila sudah ada yang mengatur
b. Wajib sesuai dengan Permenkes No. 35/2012 tentang pedoman
penyusunan SOP
c. Dalam satu Puskesmas boleh memakai dua metode penyusunan SOP
d. Puskesmas membuat format SOP sesuai kesepakatan internal
Puskesmas

10. Pada SOP setidaknya memuat hal sebagai berikut.kecuali..


a. Pengertian, Tujuan , Kebijakan, Referensi, langkah Prosedur Unit terkait
b. Tanggal diberlakukan
c. Judul SOP
d. Nama petugas yang terlibat dalam penyusunan

11. Yang di maksud rekam implementasi yaitu :


a. Semua dokumen yang di buat oleh petugas Puskesmas
b. Dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang dilakukan
dalam mencapai regulasi internal
c. Kebijakan dan SOP yang di buat oleh Puskesmas
d. Pedoman mutu Puskesmas

12. Untuk menilai bahwa rekam medis di kelola dengan baik, maka surveyor
menelusuri:
a. Ketersediaan kebijakan dan prosedur yang menjadi pedoman
pelayanan rekam medis dan pelaksanaannya
b. Adanya kebijakan pemanfaatan informasi rekam medis untuk penelitian
dan pengembangan
c. Adanya kebijakan pemanfaatan informasi rekam medis untuk klaim pasien
JKN
d. Kejelasan prosedur pemanfaatan rekam medis

13. Struktur standar akreditasi Puskesmas terdiri dari, kecuali :


a. Bab
b. Standar
c. Maksud dan tujuan → pokok pikiran
d. Kriteria

14. Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan
berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. uraian tugas yang menjadi tanggung jawabnya, baik uraian tugas pokok
maupun tugas tambahan
b. tata nilai yang disepakati
c. kode etik perilaku
d. semua benar
15. Program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan. Program MFK meliputi
hal-hal sebagai berikut
a. Manajemen keselamatan fasilitas. Keselamatan; Pendidikan MFK,
Manajemen bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3; Manajemen
kedaruratan dan bencana; Manajemen pengamanan kebakaran;
Manajemen alat Kesehatan; Manajemen sistem utilitas
b. Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas. Keselamatan;
Pendidikan MFK, Manajemen bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah
B3; Manajemen kedaruratan dan bencana; Manajemen pengamanan
kebakaran; Manajemen alat Kesehatan;
c. Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas. Keselamatan;
Manajemen bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3; Manajemen
kedaruratan dan bencana; Manajemen pengamanan kebakaran;
Manajemen alat Kesehatan; Manajemen sistem utilitas; Pendidikan
MFK.
d. Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas. Keselamatan;
Pendidikan MFK, Manajemen bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah
B3; Manajemen kedaruratan dan bencana; Manajemen pengamanan
kebakaran;; Manajemen sistem utilitas

16. Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah, ketidakte


rsediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan
masalah lainnya, di Puskesmas, pertama yang dilakukan dalam memilih masalah
prioritas melalui :
a. Urgensi, Seriousness, Growth
b. Fish Bone
c. Pohon Akar Masalah
d. Kesepakatan tim

17. Jika Cakupan hasil pelayanan kesehatan Puskesmas X dengan tingkat pencapaian
hasil 90% dan Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 8,2
maka hasil kinerja Puskesmas X termasuk kelompok :
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
d. Kurang Sekali

18. Jika pada analisis terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien, dengan mengg
unakan risk grading matrix, ternyata masuk risiko sangat tinggi, maka yang harus
dilakukan adalah :
a. Dilakukan RCA paling lama 45 hari, dan lakukan tindakan segera
b. Dilaksanakan investigasi oleh unit kerja yang bersangkutan dan
ditindaklanjuti.
c. Dilakukan tindak lanjut oleh tim peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien.
d. Dilakukan tindak lanjut oleh tim mutu puskesmas

19. Yang dimaksud dengan risiko adalah:


a. Sesuatu yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan
b. Sesuatu yang dapat membahayakan pasien dan keluarga pasien
c. Kerugian yang mungkin terjadi pada suatu satuan waktu atau kegiatan
akibat terpapar suatu hazard
d. Sesuatu yang dapat membahayakan yang dapat berupa agen kimiawi, fisik,
maupun biologic

20. Failure Mode and Effect Analysis adalah:


a. Alat mutu untuk menyelesaikan insiden keselamatan pasien yang tidak
termasuk dalam Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
b. Alat manajemen risiko untuk menyelesaikan jika terjadai Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD)
c. Alat manajemen risiko untuk menganalisis suatu proses yang bermasalah
dan mendisain model yang inovatif
d. Alat manajemen risiko untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci,
mengenali model- model kesalahan yang ada, untuk kemudian
ditindak lanjuti dalam perbaikan disain/prosedur

21. Hal-hal yang wajib dilakukan seorang surveior, yaitu kecuali :*


a. Bersikap ramah, santun dan terbuka;
b. Bersikap jujur dan tidak memihak;
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang
merupakan wakil dari lembaga penyelenggara akreditasi;
d. Mengirimkan laporan survei yang tidak sesuai dengan fakta dan
analisa yang ditemukan dilapangan.

22. Puskesmas dan Klinik, dapat menunda jadwal survei tanpa denda atau ganti rugi
apabila terjadi hal berikut, kecuali
a. Keadaan kahar (force majeure) antara lain bencana alam, bencana non
alam
b. peristiwa besar lain yang tidak terduga yang menganggu operasional;
c. Mogok kerja massal yang menyebabkan Puskesmas, Klinik, harus berhenti
pelayanannya.
d. Puskesmas atau klinik tidak mematuhi ketentuan kesepakatan
pelaksanaan survei yang telah ditanda tangani antara Puskesmas,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD atau TPMDG dengan
lembaga penyelenggara akreditasi.

23. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang benar:


a. Secara internal dilaporkan kepada penaggung jawab klinik secara
berjenjang.
b. Secara ekternal dilaporkan kepada pemilik/ klinik
c. KNC belum sampai terpapar dan tidak menyebabkan cedera
d. Grading biru harus dibuat investigasi paling lambat selama 14 hari.
e. Sentinel sebaiknya disimpan, tidak perlu dilaporkan.

24. Kewaspadaan Isolasi adalah:


a. Universal Precaution dan Kewaspadaan standar
b. Kewaspadaan standard dan kewaspadaan berdasarkan transmisi
c. Kewaspadaan standard dan kewaspadaan body substance isolation
d. Kewaspadaan standard dan kewaspadaan baku
e. Kewaspadaan transmisi dan kewaspadaan body substance isolation

25. Standar Akreditasi Klinik dan Istrumen survey akreditasi klinik yang akan digunakan
untuk pendampingan dan disiapkan untuk survey akreditasi klinik tertuang dalam
a. PMK Nomor 34 tahun 2022
b. Kep Menkes Nomor HK.01.07/1983/2022
c. Kepdirjen Yankes Nomor HK.01.02/105/2022 → HK.02.02/I/105/2023
d. b dan c benar

26. Yang merupakan bagian dari tata kelola sumber daya manusia dalam tata kelola
klinik adalah:
a. Perencanaan SDM
b. Pemetaan kebutuhan SDM
c. Rekruitmen SDM
d. Evaluasi kinerja SDM
e. Semua jawaban benar

27. Unsur yang wajib dimasukkan dalam struktur organisasi Klinik adalah:
a. Pemilik
b. Penanggung Jawab
c. Penanggung jawab kegawatdaruratan
d. Jawaban a, b dan c benar semua

28. Program Manajemen fasilias di klinik meliputi kecuali;


a. Keselamatan dan Keamanan
b. Penanggulangan Bencana
c. Pre Contruction Risk Assessment (PCRA)
d. Sampah domestik dan limbah
e. Peralatan medis

29. Pernyataan manakah yang tidak sesuai untuk Penyimpanan Limbah B3


a. Menyimpan limbah B3 di fasilitas penyimpanan limbah B3;
b. Menyimpan Limbah B3 Menggunakan Satu Wadah Yang Kuat
c. Penggunaan warna pada setiap kemasan dan/atau wadah limbah sesuai
karakteristik limbah B3; dan
d. Pemberian simbol dan label limbah b3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah limbah B3 sesuai karakteristik limbah B3

30. Berdasarkan PMK 11 tahun 2017 yang tidak termasuk dalam sasaran keselamatan
pasien di fasilitas Kesehatan adalah
a. Kepatuhan pemakaian APD
b. Mengidentifikasi pasien dengan benar
c. Meningkatkan komunikasi yang efektif
d. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai

31. Standard yang termuat dalam Bab I tentang Tata Kelola Klinik adalah:
a. Pengorganisasian Klinik
b. Tata Kelola SDM
c. Tata Kelola Kerja sama
d. Jawaban a dan b saja yang benar
e. Jawaban a, b dan c benar

32. Mengacu kepada Permenkes no 14 tahun 2021, yang berhak menduduki posisi
sebagai penanggung jawab klinik pratama adalah
a. Dokter umum
b. Dokter spesialis layanan primer
c. Dokter gigi
d. Jawaban a dan b saja yang benar
e. Jawaban a, b dan c benar
33. Berapa lama penyimpanan limbah infeksius, patologis dan benda tajam pada suhu
> 0° C
a. 2 x 24 jam
b. 90 hari
c. 180 hari
d. 360 hari
e. 24 jam

34. Warna kemasan dan/atau wadah Limbah B3 warna coklat digunakan untuk
a. Limbah radioaktif
b. Limbah infeksius dan Limbah patologis
c. Limbah sitotoksik; dan
d. Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan, dan
Limbah farmasi.
e. Limbah B3

35. Kelengkapan keselamatan dan kedaruratan Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 yang


harus dipenuhi, kecuali
a. Kotak Pertolongan Pertama
b. Spill Kit
c. APAR
d. Timbangan
e. Penanda Jalur

36. Ruang lingkup PMKP pada klinik adalah, kecuali


a. Pelaporan insiden keselamatan pasien menggunakan prosedur yg
ditetapkan
b. PP
c. Penerapan SKP
d. Penanggung jawab, seluruh staf dan bagian yang terlibat dalam upaya
peningkatan mutu
e. Ada penetapan, pengukuran, evaluasi dan analisa dari indikator mutu klinik.

37. Struktur organisasi mutu terdiri dari


a. Koordinator Keselamatan pasien
b. Koordinator Audit internal
c. Koordinator Mutu
d. Koordinator PPI
e. Semua betul
38. Yang benar dari pemilihan indikator prioritas klinik
a. Sesuai dengan visi misi klinik
b. Menetapkan masalah dengan metode 3H1P
c. Menetapkan masalah dengan metode 2H1P
d. Dapat dipilih salah satu indicator di masing- masing unit
e. Semua benar

39. Hirarki pengendalian risiko dari yang paling efektif hingga yang paling terakhir
a. Eliminasi, sibstitusi, pengendalian administrasi, pengendalian tehnis, APD
b. Eliminasi, pengendalian tehnis, substitusi, pengendalian administrasi, APD
c. APD, pengendalian administrasi, pengendalian tehnis, substitusi, eliminasi
d. Eliminasi, substitusi, pengendalian tehnis, pengendalian administrasi,
APD
e. APD, pengendalian tehnis, pengendalian administrasi, substitusi, eliminasi

40. Dalam PMK 11 tahun 2017 pasal 14 Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan
meliputi kecuali
a. Kejadian Tidak Diinginkan ( KTD )
b. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
d. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
e. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)

41. Yang benar sesuai PMK 11 Tahun 2017 adalah


a. 6 Standar Keselamatan, 6 Sasaran Keselamatan Pasien , 7 Langkah
menuju keselamatan pasien
b. 7 Standar Keselamatan, 6 Sasaran Keselamatan Pasien , 6 Langkah
menuju keselamatan pasien
c. 7 Standar Keselamatan, 6 Sasaran Keselamatan Pasien , 7 Langkah
menuju keselamatan pasien.
d. 7 Standar Keselamatan, 7 Sasaran Keselamatan Pasien , 7 Langkah
menuju keselamatan pasien.
e. 7 Standar Keselamatan, 5 Sasaran Keselamatan Pasien , 7 Langkah
menuju keselamatan pasien.

42. Pelaksanaan SKP ke 3 yaitu meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus di


waspadai adalah kecuali
a. LASA
b. HIGH ALERT
c. 5 moment
d. 6 benar
e. Double check

43. Yang merupakan implementasi komunikasi yang efektif adalah (kontra dengan
nomor 44)
a. SBAR
b. Tulisan dapat dibaca
c. Adanya daftar singkatan sesuai
d. Komunikasi verbal dengan TBaK
e. Rekam medis yang lengkap

44. Yang tidak termasuk dalam implementasi komunikasi yang efektif adalah (kontra
dengan nomor 43)
a. SBAR
b. Tulisan dapat dibaca
c. Adanya daftar singkatan yang sesuai
d. Komunikasi verbal dengan TBaK
e. Rekam medis yang lengkap

45. Dalam upaya memenuhi Sasaran Keselamatan Pasien poin Ketepatan identifikasi
pasien yang benar, berikut kegiatan yang benar adalah
a. Pemberian warna gelang merah untuk pasien dengan resiko alergi
b. Pengisian Rekam Medis dengan identifikasi yang lengkap
c. Melakukan prinsip 6 benar
d. Pemakaian gelang pasien kuning untuk pasien dengan infeksi
e. Pengisiam ceklist pasien

46. Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang didokumentasikan di


rekam medis pasien, merupakan salah satu penerapan sasaran keselamatan yaitu
a. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
b. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
c. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai
d. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar,
Pembedahan Pada PasienYang Benar
e. PPI

47. Memberikan tranfusi darah dengan mengecek kembali nama dan golongan darah
pasien termasuk dalam manajemen safety
a. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
b. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
c. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai
d. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar,
Pembedahan Pada PasienYang Benar
e. Kepatuhan Cuci tangan

48. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pelaksanaan Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi adalah
a. PMK Nomor 11 tahun 2017
b. PMK Nomor 27 tahun 2017
c. PMK Nomor 7 tahun 2019
d. PMK Nomor 56 tahun 2015
e. PMK nomor 40 tahun 2022

49. Berikut merupakan program PPI di Klinik adalah


a. Kewaspadaan standar, Pendidikan dan pelatihan, surveilans, pencegahan
infeksi dengan bundles, penggunaan antibiotik yang bijak
b. Kewaspadaan transmisi, Pendidikan dan pelatihan, surveilans,
pencegahan infeksi dengan bundles, penggunaan antibiotik yang bijak
c. Kewaspadaan Isolasi, Pendidikan dan pelatihan, surveilans,
pencegahan infeksi dengan bundles, penggunaan antibiotik yang
bijak
d. Kewaspadaan standar, kewaspadaan trasmisi, Pendidikan dan pelatihan,
surveilans, penggunaan antibiotik yang bijak
e. Kewaspadaan Isolasi, Kewaspadaan transmisi, Pendidikan dan pelatihan,
surveilans, pencegahan infeksi dengan bundles, penggunaan antibiotik
yang bijak

50. Yang merupakan syarat menjadi koordinator atau ketua tim PPI adalah (cermati
perbedaannya dengan nomor 51)
a. Pendidikan dokter, dokter gigi, perawat, bidan minimal Pendidikan Diploma
III
b. Memiliki pengalaman kerja 5 (dua) tahun di FKTP
c. Wajib mengikuti minimal pelatihan PPI Dasar
d. a dan b benar
e. a dan c benar

51. Yang merupakan syarat menjadi koordinator atau ketua tim PPI adalah (cermati
perbedaannya dengan nomor 50)
a. Pendidikan dokter, dokter gigi, perawat, bidan minimal Pendidikan Diploma
III
b. Memiliki pengalaman kerja 2 (dua) tahun di FKTP
c. Wajib mengikuti minimal pelatihan PPI Dasar
d. a dan b benar
e. a, b dan c benar

52. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah upaya untuk mencegah kejadian
infeksi kepada
a. Pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar klinik
b. Pasien
c. Petugas
d. Masyarakat sekitar klinik
e. Pengunjung

53. Bagian dari kewaspadaan standar yang menjadi Indikator Mutu Nasional adalah
a. Alat Pelindung Diri dan etika batuk
b. Alat Pelindung Diri dan penyuntikan yang aman
c. Kebersihan tangan dan pengendalian lingkungan
d. Kebersihan tangan dan pengelolaan linen
e. Alat Pelindung Diri dan kebersihan tangan

54. Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani.
Pelayanan pasien resiko tinggi antara lain
a. Pasien emergensi;
b. Pasien dengan penyakit menular
c. Pasien dialisis
d. a dan c benar
e. a,b dan c benar

55. Pernyataan yang benar tentang rekam medik


a. Rekam medis pada klinik wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
b. Rekam medis pada klinik wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka
waktu 10 (Sepuluh) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
c. Rekam medis pada klinik wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
berobat.
d. Rekam medis pada klinik wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka
waktu 15 (lima belas) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
e. Rekam medis pada klinik wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka
waktu 25 (dua puluh lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
berobat.

56. Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, meliputi


a. Pengkajian administratif
b. Pengkajian Farmasetik
c. Pengkajian Klinis.
d. a, b dan c benar
e. b dan c benar

57. Yang bukan merupakan implementasi program mutu dan keselamatan pasien
dalam pelayanan bedah:
a. Kajian pra bedah
b. Penggunaan Antimikroba secara bijak
c. Pelaksanaan surgical safety check list
d. a dan c
e. a dan b

58. Dalam menyusun dan melaksanakan program PPI klinik berdasarkan


a. Kemampuan keuangan
b. Kemampuan SDM
c. Kemampuan menyiapkan sarana dan prasarana
d. Melihat klinik sekitar
e. Pelayanan dan risiko infeksi yang ada

59. Klinik menetapkan prosedur skrining


a. Skrining bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pasien.
b. Skrining untuk mengetahui kemampuan klinik dalam memberikan
pelayanan.
c. Skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan
d. a, b dan c benar

60. Yang dimaksud proses pengkajian dilakukan secara komprehensif mencakup


berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga. Isi minimal kajian awal
meliputi:
a. Status fisik, psikososial-spiritual, riwayat kesehatan pasien, riwayat
penggunaan obat; dan screening gizi pasien, perkembangan pasien
dengan CPPT
b. Status fisik, psikososial, riwayat kesehatan pasien, riwayat penggunaan
obat; dan screening gizi pasien, perkembangan pasien dengan CPPT
c. Status fisik, psikososial-spiritual, riwayat kesehatan pasien, riwayat
penggunaan obat; dan screening gizi pasien
d. Status fisik, psikososial, riwayat kesehatan pasien, riwayat penggunaan
obat dan screening gizi pasien
e. Status fisik, psikososial-spiritual, riwayat kesehatan pasien, riwayat
penggunaan obat, perkembangan pasien dengan CPPT

61. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan
asuhan klinis, pernyataan yang benar dibawah ini
a. Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan status gizi
dan kebutuhan pasien.
b. Setiap pasien harus mengonsumsi makanan sesuai dengan standar angka
kecukupan gizi.
c. Keluarga pasien tidak diijinkan menyediakan makanan, karena kajian
kebutuhan pasien dan rencana asuhan dilaksanakan oleh ahli gizi di klinik
d. a dan b benar
e. a, b dan c benar

62. Pernyataan yang benar tentang kefarmasian di Klinik


a. Klinik secara berkala minimal 4 (empat) kali dalam setahun menetapkan
formularium yang mengacu pada Formularium Nasional.
b. Klinik secara berkala minimal 2 (dua) kali dalam setahun menetapkan
formularium yang mengacu pada Formularium Nasional.
c. Klinik secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam setahun menetapkan
formularium yang mengacu pada Formularium Nasional.
d. Klinik tidak perlu menetapkan formularium Nasional.
e. Pernyataan di atas tidak ada yang benar.

63. Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, meliputi


a. Pengkajian administratif,
b. Pengkajian Farmasetik,
c. Pengkajian Klinis.
d. a, b dan c benar
e. b dan c benar
64. Pernyataan yang benar tentang Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)
a. Pencatatan yang lengkap pada Rekam Medik termasuk pemeriksaan
penunjang
b. Pengkajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga
pemberi asuhan lainnya.
c. Pengkajian ulang berisikan perkembangan pasien dan dievaluasi
secara berkala oleh para Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
d. Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang rencana
asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan.
e. Catatan observasi klinis pada pasien

65. Isi rekam medis pelayanan gawat darurat yang harus dibuat:
a. Kondisi saat pasien tiba di fasilitas pelayanan 15indakan15
b. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut
c. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
d. a dan b benar
e. b dan c benar

66. Yang bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan oleh
orang atau badan yang tidak berhak terhadap rekam medis
a. Penanggung jawab rekam medis
b. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang memeriksa pasien
c. Penanggung jawab klinik
d. Petugas Rekam Medik yang bertugas pada saat hilang
e. Petugas sekuriti

67. Bukti yang bisa ditelusur untuk mengetahui bahwa obat emergensi yang tersedia di
unit-unit tertentu tidak kadaluarsa dan selalu tersedia
a. Langsung membuka kotak obat emergensi
b. Membaca kartu pemantauan obat emergensi
c. Menanyakan langsung kepada apoteker
d. Menanyakan langsung kepada petugas di unit tertentu
e. Lihat kartu stok di 15indak obat

68. Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien
dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang
tepat. Manakah pernyataan dibawah ini yang tepat tentang Elemen Penilaian (EP)
pada PKP 11 (pelayanan rujukan), kecuali
a. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien
b. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju dapat
memenuhi kebutuhan pasien
c. Pasien/keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi
persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan permintaan pasien
d. Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap)
e. Ada daftar jejaring rujukan klinik

69. Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien
dilaksanakan sehari hari dengan implementasi dapat terlihat sebagai berikut
a. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga
b. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA lainnya
c. Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya Panduan Praktek
Klinis (PPK), Alur Klinis, SPO, dan Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT).
d. Pelayanan mendukung keterlibatan pasien/keluarga dalam asuhan pasien
e. Semua benar

70. Penanganan keluhan pasien yang dilakukan di klinik harus diberikan secara
bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan keluarga. Contoh penanganan
keluhan pasien adalah sebagai berikut, kecuali
a. Penyampaian keluhan atau pengaduan dapat dilakukan dengan
pengaduan mengisi kotak saran
b. Penanganan keluhan dilakukan secara sistematis dan tidak
terdokumentasi dengan baik
c. Penanganan keluhan dilakukan berdasarkan prioritas dari efek
keselamatan pasien
d. Penyampaian penanganan yang telah dilakukan kepada pasien dilakukan
setelah kondisi dirasakan aman
e. Penanganan keluhan dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi

71. Apa saja elemen penilaian yang termasuk dalam hak pasien dan keluarga?
a. Tersedia bukti Petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien
beserta keluarganya
b. Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan dikomunikasikan dengan pasien
atau keluarga
c. Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus
d. Tersedia petugas, media atau tempat untuk menyampaikan keluhan
pelayanan bagi pasien atau keluarga
e. Semua benar

72. Pernyataan di bawah ini merupakan alur pengaduan terkait hak pasien dan
keluarga. Manakah yang tidak termasuk dalam alur pengaduan tersebut:
a. Pengaduan diterima dan dilakukan investigasi
b. Pengaduan yang diterima langsung dikoordinasikan dengan unit terkait
c. Ekskalasi dan koordinasi dengan unit terkait
d. Penyampaian solusi kepada pasien yang diwakilkan oleh orang lain
e. Kepuasan pasien

73. Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari
PKP 2 (pasien dan keluarga dalam proses asuhan):
a. Pasien dan keluarga mengetahui dan tidak menyetujui asuhan dan
pelayanan yang mereka terima di klinik.
b. Persetujuan khusus untuk 17indakan medik khusus dan risiko tinggi
(informed consent).
c. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan
yang mereka terima di klinik.
d. Informed consent sedikitnya memuat informasi dan penjelasan: nama,
17indakan, risiko 17indakan, kemungkinan komplikasi, 17indakan alternatif
dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
e. Persetujuan 17indakan kedokteran untuk 17indakan medik

74. Pada PKP 3 (Akses Pasien Klinik) didapati skrining harus dilakukan pada pasien
sebelum pasien diberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan. Adapun yang
menjadi tujuan skrining, kecuali:
a. Mengetahui kebutuhan pasien
b. Mengetahui kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan
c. Berbagai metode skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan
d. Mengetahui kemampuan non klinis dalam memberikan pelayanan
e. Memahami kebutuhan pasien

75. Elemen penilaian pada PKP 3 (Akses Pasien Klinik) meliputi, kecuali
a. Ada prosedur pendaftaran yang ditetapkan
b. Ada bukti pelaksanaan pendaftaran sesuai regulasi yang ditetapkan
c. Ada prosedur skrining yang ditetapkan
d. Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai regulasi yang ditetapkan
e. Tidak ada bukti pelaksanaan skrining sesuai regulasi yang ditetapkan
76. Semua pernyataan di bawah ini benar tentang maksud dan tujuan PKP 4
(Pengkajian Medis), kecuali
a. Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan.
b. Kajian Awal : Ketika pasien diterima di klinik oleh tenaga medis,
c. Proses kajian 18indak pasien tidak dievaluasi secara berkala
d. Kajian Awal : Status fisik, psikososial-spiritual, Riwayat Kesehatan pasien,
Riwayat penggunaan obat dan Screening gizi pasien
e. Kajian Ulang : perkembangan pasien dan dievaluasi secara berkala

77. Di bawah ini yang termasuk dalam elemen penilaian pada PKP 4 (Pengkajian
Pasien) adalah
a. Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis
yang dituangkan ke dalam rekam medis.
b. Kajian awal sekurang kurangnya memuat data angka 1) sampai angka 5)
c. Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT (Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi) dan terdokumentasi di Rekam Medik
d. Ada prosedur skrining yang ditetapkan
e. a, b dan c benar

78. Manakah kalimat dibawah ini yang paling tepat tentang maksud dan tujuan PKP 5
(rencana asuhan dan pelaksanaan):
a. Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/ 18indakan yang
diberikan kepada pasien.
b. Rencana asuhan memuat satu paket 18indakan yang dilakukan oleh
pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui
pengkajian.
c. Tujuan utama rencana asuhan adalah memperoleh hasil klinis yang
optimal.
d. Rencana asuhan terdokumentasi dengan baik di rekam medis pasien.
e. Semua benar

79. Manakah pernyataan di bawah ini yang paling tepat tentang tujuan upaya
18indakan18 dan preventif pelayanan klinik
a. Klinik menyelenggarakan pelayanan 18indakan18 dan preventif
sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung
program prioritas nasional seperti pemberian edukasi baik secara
langsung ataupun menggunakan media komunikasi seperti banner,
leafleat dan multi media.
b. Klinik menyelenggarakan pelayanan 18indakan18 dan preventif sesuai
dengan kebutuhan pasien
c. Klinik menyelenggarakan pelayanan 19indakan19 dan preventif sesuai
dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program
prioritas nasional
d. Klinik menyelenggarakan pelayanan 19indakan19 dan preventif sesuai
dengan kebutuhan pasien, masyarakat dan mendukung program prioritas
nasional sertam memberikan edukasi
e. Klinik menyelenggarakan pelayanan 19indakan19 dan preventif sesuai
dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program
prioritas nasional seperti pemberian edukasi baik secara langsung

80. Penyataan di bawah ini merupakan elemen penilaian PKP 6 (19indakan19 dan
preventif) adalah
a. Ada pelayanan 19indakan19 dan preventif yang dilakukan secara berkala.
b. Ada bukti pelaksanaan dan laporan pelaksanaan program 19indakan19
dan preventif
c. Ada pelayanan 19indakan19 dan preventif yang dilakukan secara berkala
d. a, dan b benar
e. a, b, dan c benar

81. Pasien diprioritaskan/harus didahulukan untuk mendapatkan penanganan, atas


dasar kegawatdaruratan sebagai
a. Ancaman jiwa yang mematikan dalam hitungan menit
b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal
e. Trauma berat

82. Perbedaan pelayanan bedah antara klinik pratama dengan klinik utama adalah
a. Klinik pratama dapat melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi umum
dan/atau spinal.
b. Klinik pratama dapat melakukan bedah kecil (minor) dengan anestesi
regional dan/atau spinal.
c. Klinik utama dapat melakukan 19indakan bedah kecuali bedah yang
menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/ spinal, operasi sedang
berisiko tinggi dan operasi besar
d. B dan C benar
e. a dan c benar
83. Elemen penilaian yang tidak terdapat pada PKP 8 (Pelayanan anestesi dan bedah)
adalah
a. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang
kompeten sesuai dengan peraturan perundangan
b. Ada bukti pelaksanaan kajian paska bedah
c. Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi
d. Ada bukti pemantauan dan evaluasi paska anestesi dan bedah
e. Ada bukti pemantauan pra anestesi

84. Elemen penilaian pada PKP 9 (pelayanan gizi) adalah sebagai berikut
a. Asuhan gizi dilakukan oleh petugas yang berkompeten sesuai dengan
aturan perundangan.
b. Disusun rencana asuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada
pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien
c. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan
pemesanan dan di dokumentasikan.
d. Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet pasien
dan keamanan atau kebersihan makanan
e. a, b, c dan d benar

85. Contoh Kasus :


Pada standar akreditasi klinik diterangkan tentang tata kelola klinik. Tata kelola klinik
yang baik akan memberikan pelayanan yang baik. Untuk hal tersebut Pemimpin
Klinik harus memiliki konsep “kepemimpinan yang efektif“, salah satu indikator
kepemimpinan yang efektif adalah adanyan kejelasan pembagian tugas dan peran
dari masing-masing pemangku kepentingan di klinik yaitu pemilik, penanggung
jawab, dan pemberi pelayanan tertuang dalam sebuah tata kelola klinik.
Dalam pendampingan, apa yang harus diperhatikan agar dokumen tata kelola klinik
tersebut dapat memenuhi standar dalam elemen penilaian:
a. Terdapat visi misi klinik, yang menerapkan tata kelola Sumber Daya
Manusia, menerapkan Tata Kelola Fasilitas dan membuat struktur
organisasi Klinik sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan yang berlaku.
b. Terdapat visi misi klinik, yang menerapkan tata kelola fasilitas dan
keselamatan dan membuat struktur organisasi klinik sesuai dengan
kebutuhan dan kebijakan yang berlaku.
c. Terdapat visi misi klinik, yang menerapkan tata kelola Sumber Daya
Manusia, menerapkan tata kelola Fasilitas dan Keselamatan serta
membuat struktur organisasi klinik sesuai dengan kebutuhan dan
kebijakan yang berlaku.
d. Terdapat visi klinik, yang menerapkan tata kelola sumber daya manusia,
menerapkan tata kelola fasilitas dan keselamatan dan membuat struktur
organisasi klinik sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan yang berlaku.
e. Terdapat visi misi klinik, yang menerapkan tata kelola sumber daya
manusia, menerapkan tata kelola fasilitas dan keselamatan dan membuat
struktur organisasi klinik

86. Contoh Kasus :


Petugas Laboratorium Klinik Menara Sehat Indonesia menjalankan tugasnya
dengan mengantar hasil Laboratorium atas nama Yuni , Perempuan Dewasa Muda,
ke Ruang Rawat Inap Klinik tersebut. Kemudian hasil Laboratorium dimasukkan
kedalam Status Pasien tersebut. Petugas Laboratorium tidak ada serah terima hasil
laboratorium dengan perawat Rawat Inap sehingga perawat tidak mengetahui sama
sekali hasil laboratorium telah selesai dan dapat digunakan untuk memberikan
informasi dokter yang merawat pasien.
Manakah Jenis Insiden Keselamatan Pasien yang paling tepat dari pernyataan di
atas :
a. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
b. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
c. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
d. Kondisi Potensial Cidera Signifikan (KPCS)
e. Kejadian Sentinel

87. Contoh Kasus :


Cairan Infus Asering yang akan dipasang kepada pasien diamprah dari Unit Farmasi
ke Unit Rawat Inap, oleh perawat rawat inap dilakukan pemberian Infus kepada
Pasien tersebut, kira-kira sudah berjalan 2 jam, pasien mengeluh bahwa semenjak
cairan tsb dipasang merasa badannya panas dan kemerahan. Kemudian cairan
tersebut diperhatikan oleh perawat bahwa sudah expired. Kejadian tersebut
termasuk :
a. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
b. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
c. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
d. Kondisi Potensial Cidera Signifikan (KPCS)
e. Kejadian Sentinel

88. Pada Standart Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien diterangkan tentang
upaya peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Mana pernyataan dibawah ini
yang paling tepat tentang upaya peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien :
a. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik, Pelaporan insiden
keselamatan pasien, Pelaporan indikator mutu klinik, Penerapan
manajemen risiko terintegrasi mencakup pelaksanaan proses manajemen
risiko yang dibuktikan dengan melakukan daftar risiko.
b. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik, Pelaporan insiden
keselamatan pasien, Penerapan manajemen risiko terintegrasi mencakup
pelaksanaan proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan melakukan
daftar risiko dan melakukan mitigasi resiko.
c. Penentuann dan evaluasi capaian indikator mutu klinik, Pelaporan insiden
keselamatan pasien, Pelaporan indikator mutu klinik, Penerapan
manajemen risiko terintegrasi mencakup pelaksanaan proses manajemen
risiko yang dibuktikan dengan melakukan daftar risiko dan melakukan
mitigasi resiko.
d. Pelaporan indikator mutu klinik, Penerapan manajemen risiko terintegrasi
mencakup pelaksanaan proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan
melakukan daftar risiko dan melakukan mitigasi resiko.
e. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik, Pelaporan
insiden keselamatan pasien, Pelaporan indikator mutu klinik,
Penerapan manajemen risiko terintegrasi mencakup pelaksanaan
proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan melakukan daftar
risiko dan melakukan mitigasi resiko.

89. Klinik menerapkan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) dalam pelayanan dan
asuhan pasien. Penerapan SKP melalui pengukuran, evaluasi, dan pelaporan
indikator SKP. Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik
bertujuan:
a. Agar klinik memperhatikan aspek-aspek strategis dalam pelayanan
yang bisa memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien.
b. Agar klinik bisa memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien.
c. Agar klinik memperhatikan aspek-aspek strategis dalam pelayanan yang
bisa memberikan pengaruh kebaikan.
d. Agar klinik memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan dalam pelayanan
yang bisa memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien.
e. Agar klinik memperhatikan aspek-aspek komunikasi dan koordinasi dalam
pelayanan yang bisa memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien

90. Klinik Daerah X telah mendapat pengakuan dari Dinas Kesehatan bahwa layanan
kesehatan Klinik tersebut telah memenuhi beberapa standar layanan kesehatan
tertentu. Pernyataan diatas merupakan pengertian dari?
a. Lisensi
b. Akreditasi
c. Sertifikasi
d. Organisasi
e. Standarisasi

91. Nyonya N, seorang pasien di Klinik X merasa tidak puas dengan kinerja pegawai
Klinik yang dirasakan olehnya. Ternyata hal ini juga dirasakan oleh beberapa
konsumen yang lain, sehingga pihak Klinik melakukan survei kepuasan pelanggan
untuk mengetahui pandangan pemakai jasa kesehatan terhadap hasil kerja
pelaksana pelayanan kesehatan. Dari pernyataan diatas, bagaimana cara yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut?
a. Kuesioner
b. Daftar tilik
c. Rekam medis
d. Catatan bidan
e. Hasil laboratorium

92. Pada saat melakukan pendampingan di temukan sebuah kursi roda dengan kondisi
rem yang sudah tidak berfungsi lagi, kondisi ini termasuk dalam?
a. Kejadian Sentinel
b. Kejadian Tidak Diharapkan
c. Kejadian Tidak Cedera
d. Kejadian Potensial Cedera
e. Kejadian Nyari Cedera

93.

Anda mungkin juga menyukai