File kepegawaian dilengkapi dan dievaluasi secara berkala paling lambat dua tahun
sekali
Dilemma etik
Pertimbangan etik
Untuk memastikan pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya, * 0/1
telusur yang dilakukan oleh surveior adalah:
Melihat dokumen bukti pemahaman pasien tentang hak dan kewajibannya dan
diverifikasi dengan wawancara dengan pasien
Melihat dokumen bukti pemahanan pasien tentang hak dan kewajibannya yang
ditanda tangani oleh pasien dan petugas
Melihat hasil evaluasi penyampaian informasi petugas tentang hak dan kewajiban
pasien.
Peran aktif dari puskesmas dan klinik dalam mensukseskan program prioritas *1/1
nasionalditunjukkan dalam standar akreditasi dengan:
Puskesmas dan klinik mencatat dan melaporkan pelaksanaan program promotif dan
preventif terkait dengan PPN
Dalam upaya keselamatan pasien, pengunjung, dan petugas, untuk mencegah *1/1
terjadinya infeksi, maka pada pekerjaan konstruksi harus dilakukan:
ICRA Konstruksi
Telusur untuk membuktikan ketersediaan APAR dan pemeliharaan APAR pada *0/1
instrumen akreditasi klinik adalah:
Tersedia SPO pemeliharaan APAR, ketersediaan APAR dan bukti pemeliharaan APAR
Tersedia APAR, tersedia SPO dan bukti pemeliharaan APAR, observasi proses
pemeliharaan APAR, dan simulasi penggunaan APAR
Tersedia APAR, tersedia SPO dan bukti pemeliharaan APAR, wawancara proses
pemeliharaan APAR, dan simulasi penggunaan APAR
Dalam standar akreditasi puskesmas dipersyaratan melakukan pemeriksaan *1/1
kesehatan berkala bagi pegawai dalam pelaksanaan program K3.
Pemeriksaan kesehatan berkala sesuai dengan PMK 52 tahun 2018
dilaksanakan:
Keanggotaan tim etik yang diminta pada pokok pikiran pada standar 1.2.5. * 1/1
penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan
pertimbangan etik dalam pengambilan keputusan pelayanan adalah sebagai
berikut:
Perwakilan pelayanan UKM, perwakilan pelayanan UKP, perwakilan dari tim mutu,
dan perwakilan dari administrasi dan manajemen
Kontrak klinis
Kontrak manajemen
Perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak yang dibutuhkan oleh klinik maupun
puskesmas
Program Prioritas Nasional yang ada pada standar akreditasi Puskesmas * 1/1
adalah:
Pelayanan KB
Pengendalian penyakit menular dan tidak menular dan factor risiko dan penurunan
stunting
Terdapat daftar inventaris B3, penyimpanan dengan benar, MSDS, dan bukti
dilakukan pembuangan limbah B3 dengan benar dan bukti monitoringnya
Terdapat bukti kompetensi dari petugas yang diberi tanggung jawab mengelola B3
dan limbah B3
Terdapat petugas yang diberi tanggung jawab mengelola B3 dan limbah B3 yang
melakukan monitoring tiap hari terhadap penyimpanan B3 dan pembuangan limbah
B3
Dilakukannya upaya untuk mencegah terjadinya salah sisi, salah pasien, dan *0/1
salah Tindakan operatif, dibuktikan dengan adanya:
Bukti pengisian surgical safety checklist, bukti penandaan sisi operasi oleh petugas
kesehatan
Kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi, SPO pelaksanaan surgical safety
checklist, bukti penandaan sisi operasi oleh operator yang akan melakukan, dan
bukti pengisian surgical safety check-list
Bukti pengisian surgical safety checklist, bukti penandaan sisi operasi oleh perawat,
dan adanya kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi
Kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi dan bukti pengisian surgical safety
checklist oleh operator atau perawat yang ditunjuk oleh operator
Kegiatan dibawah ini adalahkegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat: * 1/1
Sebagai dasar untuk menyusun rencana program manajemen fasilitas dan *1/1
keselamatan dan menyusun disaster plan, fasilitas pelayanan kesehatan perlu
melakukan analisis risiko dengan menggunakan alat:
Profil Risiko
Register Risiko
ICRA Program
Asesmen risiko yang dilakukan dalam Hazard Vulnerability Assessment terdiri *1/1
dari 4 kelompokyaitu:
Dalam standar akreditasi puskesmas maupun standar akreditasi kinik pada * 1/1
pelayanan kesehatan perseorangan meminta puskesmas dan klinik
memerhatikan hak dan kewajiban pasien dan pemberdayaan pasien. Kedua
hal tersebut membuktikan bahwa puskesmas dan klinik menerapkan prinsip:
Continuity of Care
Coordination of Care
Untuk mendaftar semua risiko yang mungkin dan pernah terjadi sebagai dasar untuk
menyusun perencanaan program dan anggaran fasyankes
Jika terjadi pegawai terpapar penyakit infeksi, kekerasan atau cedera akibat * 1/1
kerja, sesuai yang diminta dalam standar akreditasi, puskesmas harus
melakukan:
Mengisolasi pegawai yang terpapar infeksi, dan memberi bantuan hukum untuk
pegawai yang mengalami kekerasan, dan mengupayakan kompensasi untuk
pegawai yang cedera akibat kerja
Melihat hasil pelaporan INM dan melihat ketersediaan media penyuluhan kebersihan
tangan
Menganalisis insiden keselamatan pasien dengan derajat risiko rendah atau sedang
Untuk menganalisis dan mendisain ulang suatu proses yang mempunyai banyak
potensi risiko agar minimal risiko
Untuk mencari akar masalah pada proses yang menyebabkan insiden keselamatan
pasien
Menganalisis insiden keselamatan pasien dengan derajat risiko tinggi atau sangat
tinggi
Untuk telusur bahwa identifikasi pasien dilakukan sesuai yang diminta dalam *0/1
standar akreditasi klinik, surveior melakukan:
Melihat adanya regulasi berupa kebijakan identifikasi pasien, melihat dokumen bukti
pelaksanaan, melakukan wawancara tentang proses identifikasi pasien, dan
meminta simulasi pelaksanaan identifikasi pasien
Pada program MFK, fasilitas pelayanan kesehatan menetapkan dan * 0/1
melaksanakan proses untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi
efisien dan efektif, sehingga harus dilakukan:
Tersedia daftar inventaris sistem utilitas dan peralatan medis serta pemeliharaannya
untuk menjamin keselamatan pasien dan petugas
Bukti implementasi pelaksanaan pencegahan risiko jatuh dapat dilihat dari: * 1/1
Pelaksanaan skrining risiko jatuh oleh petugas dilini depan dan perawat
Pelaksanaan skrining cepat risiko jatuh oleh petugas yang pertama menerima
pasien.
KTD dan kejadian sentinel harus dilaporkan ke KNKP setelah selesai dilakukan
investigasi sesuai ketentuan batas waktu pelaporan
Semua jenis insiden keselamatan pasien harus dilaporkan ke KNKP dalam batas
waktu 2 x 24 jam
KTD dan kejadian sentinel harus dilaporkan ke KNKP dalam batas waktu 2 x 24 jam
1
*
25/25
A. Register Risiko
B. Profil Risiko
C. Profil Risiko,dan Hazard Vulnerablity Assessment (HVA)
D. ICRA Program
4 Program Prioritas Nasional yang ada pada standar akreditasi Puskesmas adalah:
*
25/25
A. Pelayanan KB
B. Penurunan AKI/AKB dan Penurunan stunting
C. Peningkatan cakupan imunisasidan Pelayanan KB
D. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular dan factor risikodan penurunan stunting
1
2
6. Salah satu program MFK adalah pengendalian B3 dan limbah B3, untuk
memastikan program tersebut berjalan dengan baik, maka bukti-bukti telusur
adalah:
*
25/25
A. Petugas mampu memeragakan pembuangan limbah dengan benar
B. Terdapat daftar inventaris B3, penyimpanan dengan benar, MSDS, dan buktidilakukan
pembuangan limbah B3 dengan benar dan bukti monitoringnya
C. Terdapat petugas yang diberi tanggung jawab mengelola B3 dan limbah B3 yang
melakukan monitoring tiap hari terhadap penyimpanan B3 dan pembuangan limbah B3
D. Terdapat buktikompetensidari petugas yang diberi tanggung jawab mengelola B3 dan limbah
B3
8. Dilakukannya upaya untuk mencegah terjadinya salah sisi, salah pasien, dan
salah Tindakan operatif, dibuktikandengan adanya:
*
25/25
A. Kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi, SPO pelaksanaan surgical safety checklist, bukti
penandaan sisi operasi oleh operator yang akan melakukan, dan bukti pengisian surgical safety
check-list
B. Kebijakan dan SPO penandaan sisi operasidan bukti pengisian surgical safety checklist oleh
operator atau perawat yang ditunjuk oleh operator
2
3
C. Bukti pengisian surgical safety checklist, bukti penandaan sisi operasi oleh perawat, dan
adanya kebijakan dan SPO penandaan sisi operasi
D. Bukti pengisian surgical safety checklist, bukti penandaan sisi operasi oleh petugas
kesehatan.
C. Pelaksanaan skrining risiko jatuh oleh petugas dilini depan dan perawat
D. Dokumentasi bukti pelaksanaan skrining risiko jatuh, observasidan wawancara pelaksanaan
skrining risiko jatuh (Benar)
B. Adanya pelabelan LASA dan high alert padaobat-obat yang perlu diwaspadai
C. Adanya kebijakan dan SPO pengelolaan obat yang perlu diwaspadaidan bukti penyimpanan
yang benar
D. Adanya kebijakan dan SPO pengelolaan obat yang perlu diwaspadaidan bukti penyimpanan
yang benar dan wawancara pelabelan obat yang perlu diwaspadai
3
4
A. Melakukan analisis kebutuhan SDM, memperhatikan jenis dan jumlah pelayanan yang
disediakan, dan peraturan perundangan terkait dengan standar kebutuhan SDM di puskesmas
atau di klinik
A. Visi, misi, dan tujuan Puskesmas/Klinik, analisis kebutuhan masyarakat akan jenis dan jumlah
pelayanan, evaluasi capaian kinerja, peluang perkembangan ke depan, dan analisis risiko
A. Adanya program pembinaan jaringan dan jejaring, adanya indikator kinerja pembinaan
jaringan dan jejaring, dan bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasinya
B. Adanya indikator kinerja pembinaan jaringan dan jejaring dan capaian indikator serta
analisisnya
C. Adanya program pembinaan jaringan dan jejaring dan bukti pelaksanaannya
D. Adanya penanggung jawab pembinaan jaringan dan jejaring, program pembinaan monitoring
kesesuaian pelaksanaan dengan jadwal pelaksanaan, dan bukti pelaksanaan kegiatan pembinaan
jaringan dan jejaring.
4
5
16. Indikator kinerja pelayanan UKM yang diminta dalam standar akreditasi
disusun berdasarkan:
*
25/25
A. Standar pelayanan minimal dan kebijakan/pedoman dari Kementerian Kesehatan
B. Standar pelayanan minimal dan Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas
C. Standar pelayanan minimal, dan kebijakan/ pedoman pelayanan UKM yang disusun oleh
Puskesmas
D. Standar pelayanan minimal, kebijakan/pedoman dari Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi, dan kebijakan/pedoman dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota
A. Sekalidalam setahun
B. Empat kali dalam setahun
C. Enam kali dalam setahun
D. Dua kali dalam setahun
20. Standar kuantitas untuk kunjungan ANC sesuai yang diminta dalam standar
akreditasi Puskesmas adalah:
5
6
*
25/25
A. Pemenuhan standar pelayanan antenatal memenuhi 10 T
B. Standar kunjungan minimal enam kali selama periode kehamilan (K6): satu kali pada
trimester pertama, duakali pada trimester kedua, dan tiga kali pada triemester ketiga
C. Standar kunjungan minimal empat kali selama periode kehamilan (K4): satu kali pasda
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga
D. Pemenuhan standar pelayanan antenatal 10 T dan kunjungan minimal empat kali selama
pediode kehamilan
21. Bukti peran aktif dari klinik untuk mendukung pencapaian program prioritas
nasional adalah:
*
0/25
A. Dalam standar akreditasi klinik tidak meminta peran aktif klinik dalam pencapaian program
prioritas nasional
B. Buktiketerlibatan klinik dan promotive dan preventif untuk program prioritas nasional
6
7
25. Dalam standar akreditasi puskesmas maupun klinik: Keterlibatan pasien dan
keluarga dalam asuhan pasien ditunjukkandengan adanya:
*
25/25
A. Bukti PPA memberikan edukasi pada pasien dan keluarga yang dicatat dalam rekam medis
pasien
B. Bukti bahwa pasien atau keluarga mengetahui rencana asuhan, diagnosis, dan kemungkinan
hasil asuhan yang diberikan, dan bukti adanya informed consent ketika akan dilakukan Tindakan
yang memerlukan informed consent
C. Adanya buktidilakukan rencana pemulangan pada pasien yang membutuhkan sejak awal pada
perencanaan asuhan
D. Adanya bukti pasien dijelaskan tentang hak dan kewajiban pasien pada saat pasien pertama
kali datang ke puskesmas atau ke klinik.
26. Untuk melakukan penilaian dan telusur terhadap pelaksanaan skrining, yang
dilakukan oleh surveyor adalah:
*
25/25
A. Adanya bukti-buktidilakukan skrining baikoleh sekuriti, petugas pendaftaran dan perawat
atau bidan
B. Adanya SPO skrining, bukti pelaksanaan skrining, observasi pelaksanaan skrining dan
wawancara petugas dan pasien terkait dengan pelaksanaan skrining
C. Adanya buktidilakukan skrining di pendaftaran dan kajian awal oleh perawat pada pelayanan
rawat jalan dan wawancara dengan petugas pendaftaran dan pasien terkait dengan pelaksanaan
skrining
D. Adanya panduan skrining pada pendaftaran dan bukti pelaksanaan skrining
A. Status fisik, psikososial-spiritual, Riwayat kesehatan pasien, Riwayat penggunaan obat, dan
skrining gizi pasien
7
8
28. Untuk menilai Perencanaan dan pelaksanaan asuhan pasien dilakukan sesuai
dengan standar akreditasi, surveyor melakukan penelusuran bukti sebagai berikut:
*
25/25
A. Adanya SPO perencanaan dan pelaksanaan asuhan pasien
B. Adanya pedoman pelayanan kesehatan perseorangan
C. Adanya dokumen bukti rencana asuhan terintegrasi, bukti pelaksanaan asuhan yang
didokumentasikan dalam rekam medis, dan bukti evaluasi terhadap rencana asuhan
D. Adanya SPO perencanaan asuhan, SPO pelaksanaan asuhan dan bukti-bukti pelaksanaanya
sesuaidengan pedoman yang disusun oleh Puskesmas atau Klinik.
29. Peran aktif dari klinik dalam mensukseskan program prioritas nasional
dibuktikandengan:
*
0/25
A. Bukti pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program promotive dan preventif terkait dengan
program prioritas nasional
B. Bukti pencatatan dan pelaporan program promotive dan preventif, dan pencatatan dan
pelaporan pelaksanaan program prioritas nasional (Benar)
C. A d an y a b u k tik lin ik s eb ag aijejar ing puskesmas
D. Adanya bukti penatalaksanaan program nasional sesuai jenis klinik dan sesuai standar tata
laksana program prioritas nasional
8
9
D. Adanya buktikelengkapan isi rekam medis, keterbacaan, dan kerahasiaan rekam medis
32. Pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pasien rawat inap baik di Puskesmas
maupun di Klinik dilakukan pada saat:
*
25/25
A. Pasien masuk rawat inap
B. Pasien masukke pelayanan gawat darurat
C. Pasien masuk rawat inap dan pasien yang akan pulang
D. Pasien pada saat masukke fasyankes, transfer antar unit, dan ketika pasien inap akan pulang
34. Untuk penilaian standar tata Kelola Klinik, tata Kelola SDM dan PMKP
pada klinik, dilakukan oleh:
*
25/25
A. Surveyor bidang UKP dan PMKP
B. Surveyor bidang tata Kelola SDM dan UKM
C. Surveyor bidang tata Kelola sumber daya dan UKM
35. Untuk menilai dilemma etik, K3, MFK, dan audit internal dilakukan oleh:
*
0/25
9
10
D. Surveyor bidang UKM dan Tata Kelola pelayanan dan penunjang (Benar)
A. Hybrid
B. Full luring
C. Hybrid, atau Full luring, atau Full daring
D. Full luring atau Hybrid
A. Hybrid
B. Full luring
C. Full daring
D. Full luring atau hybrid
38. Persyaratan untuk mengajukan survei perdana bagi Puskesmas antara lain
adalah:
*
25/25
A. Memiliki perizinan berusahadan sudah teregristrasi, bukti pengisian ASPAK terupdate 60 %
dan 100 % divalidasioleh Dinas Kesehatan, seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki
STR, minimal 100 % tenaga medis memiliki SIP
B. Memiliki perizinan berusahadan sudah teregristrasi, bukti pengisian ASPAK terupdate 100 %
dan 100 % divalidasioleh Dinas Kesehatan, seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki
STR, minimal 100 % tenaga medis memiliki SIP
C. Memiliki perizinan berusahadan sudah teregristrasi, bukti pengisian ASPAK terupdate 100 %
dan divalidasioleh Dinas Kesehatan, seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki STR,
minimal 80 % tenaga medis memiliki SIP
39. Persyaratan untuk mengajukan survei perdana bagi klinik antara lain adalah:
*
25/25
10
11
A. Memiliki perizinan berusahadan sudah teregristrasi, bukti pengisian ASPAK terupdate 100 %
dan 100 % divalidasioleh Dinas Kesehatan, 80 % tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki
STR dan SIP yang masih berlaku, dan pelaporan INM tiga bulan terakhir
B. Memiliki perizinan berusahadan sudah teregristrasi, bukti pengisian ASPAK terupdate 100 %
dan 100 % divalidasioleh Dinas Kesehatan, seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki
STR dan SIP yang masih berlaku, dan pelaporan INM tiga bulan terakhir
11
1. Audit internal dalam standar akreditasi puskesmas merupakan cara untuk melakukan:
*
10/10
A. Pengawasan dan pengendalian dalam manajemen puskesmas
B. Menilai efektivitas sistem manajemen mutu
C. Menilai efektivitas proses pelayanan klinis
D. Menilai efektivitas sistem pengendalian mutu
10/10
A. Identifikasi pasien, Kebersihan Tangan, Kepuasan pasien, Penggunaan APD
B. Kebersihan tangan, kepuasan pasien, penggunaan APD, dan pelayanan ANC sesuai standar
C. Kepuasan pelanggan, identifikasi pasien, pelayanan ANC sesuai standar, dan pelayanan pasien tb
sensitive obat
D. Identifikasi pasien, kebersihan tangan, kepuasan pelanggan, dan kepatuhan pencegahan risiko jatuh
0/10
A. Pengumpulan, pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi,dan penyimpanan (benar)
B. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi dan penyimpanan
C. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi, penyimpanan dan penggunaan selanjutnya.
D. Pemilahan, pencucian, setrika / press, distribusi, penyimpanan dan penggunaan selanjutnya. (salah)
4. Untuk membuktikan bahwa komunikasi efektif dilakukan sebagai salah satu implementasi sasaran
keselamatan pasien, surveyor melakukan:
10/10
A. Wawancara dan bukti pelaksanaan komunikasi efektif antara professional pemberi asuhan dengan
pasien
B. Wawancara dan bukti pelaksanaan edukasikepada pasien dilakukan dengan efektif dalam rekam medis
C. Adanya SPO komunikasi efektif, bukti pelaksanaan komunikasi efektif antar PPA yang
didokumentasikan dalam rekam medis, dan wawancara proses pelaksanaannya
D. Adanya SPO komunikasi efektif antar PPA, antara PPA dan pasien, dan bukti adanya edukasi pasien
oleh PPA dalam rekam medis
1
5. Pengawasan menurut PMK No 44/ 2016 tentang Manajemen Puskesmas meliputi aspek:
*
0/10
A. Kesesuaian pelaksanaan terhadapjadwal yang direncanakan
B. Kesesuaian pelaksanaan terhadapjadwaldan capaian kinerja yang direncanakan
C. Meliputi aspek administratif, capaian program, sumber daya, dan tehnis pelayanan
D. Meliputi aspek capaian program, tehnis pelayanan, kesesuaian jadwal pelaksanaan, dan aspek efisiensi
penggunaan sumber daya (salah)
10/10
A. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasipihak swasta
B. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri
C. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Puskesmas difasilitasioleh Pembinaan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dituangkan dalam perencanaan Puskesmas
D. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiridan difasilitasioleh Puskesmas
10/10
A. Upaya promotif dan preventif
B. Upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
C. Pendekatan individu, keluarga, dan masyarakat
D. Pendekatan promotive, preventif, kuratif, rehabilitative dan pemberdayaan masyarakat
10/10
A. Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan bukti pelaksanaan proses pelayanan yang
memperhatikan hak dan kewajiban pasien
B. Adanya bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan pembuatan general consent
C. Adanya SPO tentang pemenuhan hak pasien berkebutuhan khususdan evaluasinya
D. Adanya bukti sosialisasidan pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban pasien
10/10
A. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola, satu orang untuk UKM, satu orang
untuk UKP
2
B. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu orang untuk UKP, dan
satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program prioritas nasional
C. Dua orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk bidang tata Kelola sumber daya dan UKM, dan
satu orang untuk bidang tata Kelola pelayanan dan penunjang
D. Dua orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk bidang tata Kelola sumber daya, tata kelola
pelayanan dan penunjang, dan satu orang untuk bidangUKM dan program prioritas nasional
10. Pemberian skor 10 pada regulasi dan kelengkapan dokumen bukti untuk puskesmas adalah
:*
0/10
A. Kelengkapan ≥ 80 %
B. Kelengkapan ≥ 90 %
C. Kelengkapan ≥ 70 %
D. Kelengkapan ≥ 85 %
1. Pemberian skor 10 pada regulasi dan kelengkapan dokumen bukti untuk puskesmas adalah:
*
10/10
A. Kelengkapan ≥ 80 %
3
B. Kelengkapan ≥ 90 %
C. Kelengkapan ≥ 70 %
D. Kelengkapan ≥ 85 %
10/10
A. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola, satu orang untuk UKM, satu orang
untuk UKP
B. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu orang untuk UKP, dan
satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program prioritas nasional
C. Dua orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk bidang tata Kelola sumber daya dan UKM, dan
satu orang untuk bidang tata Kelola pelayanan dan penunjang
D. Dua orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk bidang tata Kelola sumber daya, tata kelola
pelayanan dan penunjang, dan satu orang untuk bidangUKM dan program prioritas nasional
10/10
A. Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan bukti pelaksanaan proses pelayanan yang
memperhatikan hak dan kewajiban pasien
B. Adanya bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan pembuatan general consent
D. Adanya bukti sosialisasidan pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban pasien
10/10
A. Upaya promotif dan preventif
4
C. Pendekatan individu, keluarga, dan masyarakat
10/10
A. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasipihak swasta
C. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Puskesmas difasilitasioleh Pembinaan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dituangkan dalam perencanaan Puskesmas
6. Pengawasan menurut PMK No 44/ 2016 tentang Manajemen Puskesmas meliputi aspek:
*
10/10
A. Kesesuaian pelaksanaan terhadapjadwal yang direncanakan
C. Meliputi aspek administratif, capaian program, sumber daya, dan tehnis pelayanan
D. Meliputi aspek capaian program, tehnis pelayanan, kesesuaian jadwal pelaksanaan, dan aspek efisiensi
penggunaan sumber daya
7. Untuk membuktikan bahwa komunikasi efektif dilakukan sebagai salah satu implementasi
sasaran keselamatan pasien, surveyor melakukan:
*
10/10
A. Wawancara dan bukti pelaksanaan komunikasi efektif antara professional pemberi asuhan dengan
pasien
B. Wawancara dan bukti pelaksanaan edukasikepada pasien dilakukan dengan efektif dalam rekam medis
C. Adanya SPO komunikasi efektif, bukti pelaksanaan komunikasi efektif antar PPA yang
didokumentasikan dalam rekam medis, dan wawancara proses pelaksanaannya
D. Adanya SPO komunikasi efektif antar PPA, antara PPA dan pasien, dan bukti adanya edukasi pasien
oleh PPA dalam rekam medis
5
8. Penanganan linen dan laundry meliputikegiatan :
*
10/10
A. Pengumpulan, pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi,dan penyimpanan
10/10
A. Identifikasi pasien, Kebersihan Tangan, Kepuasan pasien, Penggunaan APD
B. Kebersihan tangan, kepuasan pasien, penggunaan APD, dan pelayanan ANC sesuai standar
C. Kepuasan pelanggan, identifikasi pasien, pelayanan ANC sesuai standar, dan pelayanan pasien tb
sensitive obat
D. Identifikasi pasien, kebersihan tangan, kepuasan pelanggan, dan kepatuhan pencegahan risiko jatuh
10. Audit internal dalam standar akreditasi puskesmas merupakan cara untuk melakukan:
*
10/10
A. Pengawasan dan pengendalian dalam manajemen puskesmas