Versi 1
1. Sistem manajemen mutu meliputi:
a. Perencanaan mutu, sumber daya mutu, proses penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu, dan pengukuran mutu
b. Perencanaan mutu, jaga mutu, kendali mutu, dan peningkatan mutu
c. Perencanaan mutu, penggerakan dan pelaksanaan mutu, pengawasan, pengendalian,
dan penilaian mutu
d. Input, proses, output, outcome
2. Puskesmas mempunyai kewajiban membina jaringan dan jejaring. Yang dimaksud
dengan jejaring adalah:
a. Rumah sakit, serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain, upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, dan lintas sektor terkait lainnya di wilayah kerjanya
b. Rumah sakit, puskesmas pembantu, puskesling, dan praktik bidan desa
c. Klinis swasta, rumah sakit, puskesmas pembantu dan praktik bidan desa
Puskesmas pembantu, praktik bidan desa, puskesling
3. Masalah mutu terjadi akibat adanya variasi proses, upaya untuk mengatasi variasi proses
pada pelayanan kesehatan dapat dilakukan pengendalian proses (process control) melalui:
a. Standarisasi
b. Kecukupan sumber daya
c. Penetapan indikator untuk penilaian kinerja
d. Perbaikan mutu berkesinambungan melalui PDCA untuk penyempurnaan
6. Obat di farmasi suatu Klinik Utama tidak ditata dengan baik, obat LASA tidak
diidentifikasi dan tidak diberi label adalah:
a. Kondisi berpotensi cedera
b. Insiden Keselamatan Kerja
c. Kejadian tidak cedera
d. Kejadian tidak diharapkan
11. Untuk mencegah agar tidak terjadi penularan dari pasien tuberculosis kepada petugas,
maka petugas memakai:
a. Pasien yang sakit tuberculosis menggunakan masker N95
b. Petugas menggunakan masker N95
c. Tidak perlu menggunakan masker, cukup dengan hand hygiene saja
d. Petugas menggunakan masker biasa
12. Berikut merupakan syarat mengajukan usulan survei akreditasi Klinik, kecuali:
a. Ada bukti pengisian Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) minimal
60% yang telah terupdate 100% dan 100% divalidasi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
b. Ada bukti pelaporan IKP melalui aplikasi mutu fasilitas pelayanan kesehatan untuk 3
bulan terakhir bagi survei perdana dan 12 bulan terakhir bagi survei ulang
c. Seluruh Tenaga Medis dan tenaga kesehatan di Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan (pemberi asuhan) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan
Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku dan dibuktikan melalui SISDMK
d. Ada bukti pelaporan INM melalui aplikasi mutu fasilitas pelayanan kesehatan untuk
3 bulan terakhir bagi survei perdana dan 12 bulan terakhir bagi survei ulang
e. Memiliki perizinan berusaha dan sudah teregistrasi di Kemenkes
1. Obat di farmasi suatu Klinik Utama tidak ditata dengan baik, obat LASA tidak
diidentifikasi dan tidak diberi label adalah:
e. Kondisi berpotensi cedera
f. Insiden Keselamatan Kerja
g. Kejadian tidak cedera
h. Kejadian tidak diharapkan
12. Di bawah ini adalah kelengkapan bukti di tetapkannya program PPI di Klinik, kecuali:
a. Terdapat bukti pelaksanaan program PPI yang sesuai dengan pelayanan kesehatan,
risiko dan sumber daya yang ada di klinik
b. Terdapat Program PPI yang ditetapkan oleh Penanggung jawab klinik.
c. Observasi dan wawancara pelaksanaan program PPI.
d. Terdapat SK penetapan penanggung jawab PP
14. Variabel yang digunakan untuk memprioritaskan failure modes yang akan diupayakan
solusi pada waktu melakukan FMEA meliputi:
a. Probability, Detectability. Occurrence
b. Severity dan Detectability
c. Occurrence. Seventy. Detectability
d. Detectability, Reliability, Specificity
15. Klinik menyusun manajemen risiko fasilitas meliputi beberapa hal di bawah ini, kecuali:
a. B3 serta limbah B3
b. Keselamatan dan Keamanan
c. Sistem Proteksi Radiasi
d. Peralatan medis
Versi 3
4. Untuk mendisain ulang suatu proses agar minimal dari risiko maka dilakukan:
a. Failure Mode and Effect Analysis
b. Continuous Quality improvement dengan metoda PDSA
c. Root Cause Analysis
d. Severity Assessment
7. Salah satu upaya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu adalah menerapkan Tata
Graha (5 R) yang meliputi secara berurutan sebagai berikut:
a. Ringkas, rapih, resik, rawat, rajin
b. Ringkas, rawat, rapih, resik, ramping
c. Rajin, rawat, ringkas, rapih, resik
d. Ringkas, Rapi, rawat, rajin, rampin
9. Akar Penyebab kejadian pada sistem ketika melakukan RCA dapat berupa:
a. Akar penyebab masalah hanya akibat tidak tersedianya sumber daya yang memadai
b. Tidak berfungsinya sistem kendali tidak dapat dianggap sebagai akar masalah
c. Akar penyebab masalah bukanlah masalah pada sistem maupun tidak tersedianya
sumber daya yang memadai
d. Kegagalan sistem (system failure), Ketidak mampuan sistem (system incapability),
dan Tidak adanya atau tidak berfungsinya sistem kendali
10. Untuk mendapatkan hasil Akreditasi paripurna, maka kriteria yang harus dicapai adalah:
a. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 75
b. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80%
c. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 90 95
d. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 85
11. Sebagai upaya untuk mengelola risiko kebakaran, yang perlu dilakukan oleh Puskesmas
adalah:
a. Menyediakan APAR dan alat deteksi kebakaran untuk mengantisipasi kebakaran
dan simulasi penggunaan APAR yang wajib dikerjakan dengan benar oleh semua
karyawan
b. Menyediakan Topi pelindung jika terjadi kebakaran, dan APAR minimal satu buah
di Puskesmas
c. Melakukan indentifikasi risiko kebakaran, menyediakan dan melakukan inspeksi,
pengujian dan pemeliharaan alat deteksi kebakaran dan APAR. menyediakan jalur
evakuasi, edukasi dan simulasi penanggulangan kebakaran
d. Menyediakan APAR minimal satu buah di Puskesmas
13. Manfaat grafik sarang laba-laba dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) adalah:
a. Menganalisis kinerja pelayanan UKP. UKM, dan Manajemen
b. Menganalisis kinerja capaian program, keterkaitan dengan data lain, dan
menyimpulkan kerasionalan kinerja
c. Memudahkan melihat pencapaian kinerja pelayanan UKP
d. Memudahkan melihat pencapaian kinerja program prioritas nasional
15. Pengelolaan peralatan perawatan pasien dalam PPI di FKTP (Puskesmas dan Klinik
Pratama) termasuk dalam:
a. Kewaspadaan transmisi
b. Kewaspadaan standar
c. Kewaspadaan isolasi
d. Sterilisasi peralatan perawatan
Versi 4
7. Tindakan disiplin dalam upaya penegakan etika dan disiplin profesi tenaga
a. Pencabutan kewenangan klinis sementara atau selamanya
b. Peringatan tertulis, limitasi (reduksi) kewenangan klinis, bekerja di b selamanya
c. Peringatan tertulis, bekerja di bawah supervisi dalam waktu tertentu
d. Peringatan tertulis, pencabutan kewenangan klinis sementara atau
8. Dalam memberikan pelayanan di Puskesmas, perlu dikelola akses masyarakat
a. Akses terhadap informasi hak dan kewajiban pasien, akses terhadap pel
b. Akses terhadap pelayanan klinis dan pelayanan UKM
c. Akses terhadap informasi dan pelayanan
d. Akses terhadap informasi, akses terhadap pelayanan, dan akses terhada
9. Pengelolaan system utilitas, meliputi:
a. Pengadaan, pengujian, dan pemeliharaan
b. inspeksi. pengujian (testing), pemeliharaan, dan perbaikan
c. Pengadaan, pemeliharaan, dan pemusnahan
a. Pengadaan, pembersihan (cleaning), perbaikan (repair), dan pemusnahan
10. Risk Control dalam proses manajemen risiko meliputi:
a. Penerimaan terhadap risiko (risk acceptance) buka merupa
b. Pengendalian biaya agar proses manajemen risiko dilaksanakan
c. Risk acceptance merupakan salah satu mekanisme risk control
d. Risk control sama dengan risk reduction