Anda di halaman 1dari 36

SOAL UJI KOMPREHENSIF

1. Prioritas perbaikan tingkat rumah sakit yang mempunyai dampak luas dan meyeluruh
sebagai berikut, kecuali:
a. Pelayanan klinis prioritas
b. Pelayanan manajemen prioritas
c. Perbaikan sistem
d. Manajemen risiko
e. Tujuan strategis rumah sakit
2. Identifikasi risiko dilakukan sebagai bagian dalam proses manajemen risiko di rumah sakit
dikelompokkan dalam kategori dibawah ini kecuali:
a. Risiko operasional
b. Risiko strategik
c. Risiko keuangan
d. Risiko kelayakan
e. Risiko kepatuhan
3. Pernyataan yang benar terkait kegiatan PMKP adalah:
a. Indikator mutu prioritas RS (IMP-RS) dan Indikator mutu prioritas Unit (IMP-Unit)
dibuat profil indikator
b. Validasi data indikator dilakukan setiap bulan
c. Pengumpulan data dan validasi data di unit dilakukan oleh oleh staf pengumpul data.
d. Pelaporan kegiatan hasil program PMKP dilaporkan ke Direktur setiap 6 bulan
e. Rumah sakit menganalisa efisiensi biaya dan sumber daya terhadap semua prioritas
perbaikan yang ditetapkan direktur
4. Peran Komite mutu dalam memandu manajemen risiko termasuk hal-hal dibawah ini kecuali:
a. Membuat daftar risiko rumah sakit
b. Membuat profil risiko rumah sakit
c. Membuat analisa FMEA setiap tahun
d. Membuat laporan kepada Direktur setiap 6 bulan
e. Menerapkan program manajemen risiko
5. Serah terima yang dilakukan di rumah sakit termasuk dibawah ini:
a. Serah terima antar PPA
b. Serah terima dari IGD ke ruang perawatan
c. Serah terima dari ruang perawatan ke unit pelayanan diagnostik
d. Serah terima dari rawat nap ke kamar operasi
e. Semua benar
6. Skrining pasien risiko pasien rawat jatuh di rawat jalan mempertimbangkan hal- hal berikut:
a. Kondisi pasien
b. Diagnosis pasien
c. Situasi
d. Lokasi
e. Semua benar
7. Program nasional yang ada di Standar Akreditasi Kementerian Kesehatan 2021 adalah:
a. Program Resistensi Anti Mikroba
b. Program Pelayanan Lansia
c. Program HIV/AIDS
d. Program Malaria
e. Program Imunisasi
8. Salah satu kegiatan yang harus ada dalam program KB Rumah Sakit adalah:
a. Konseling khusus peserta KB
b. KB Paska Sectio
c. Pengadaan mobil KB
d. KB Paska Persalinan dan Paska Keguguran
e. Semua benar
9. Pada RS Kelas C yang struktur nya terdiri dari Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian dan
Kepala Seksi, maka yang disebut pimpinan rumah sakit adalah:
a. Direktur
b. Kepala Seksi
c. Kepala Bidang
d. Tata Usaha
e. Ketua Komite Mutu
10. Proses penggunaan obat yang ada di standar PKPO meliputi aktivitas:
a. Pemilihan – Pengadaan – Penyimpanan - Distribusi
b. Perencanaan-Pengadaan-Peresepan-Penyiapan
c. Peresepan-Penyiapan-Pemberian-Pemantauan
d. Peresepan-Pemberian-Pemantauan-Evaluasi
e. Perencanaan-Pengadaan-Distribusi-Pemberian
11. Batas waktu obat dapat digunakan (Beyond Use Date=BUD) berbeda dari tanggal
kedaluwarsa (Expiration Date=ED) dalam hal:
a. BUD ditetapkan untuk obat yang sudah dilakukan perubahan: dipindahkan dari wadah
asli, dilakukan peracikan
b. BUD ditetapkan oleh produsen
c. BUD ditulis sebagai bulan dan tahun
d. BUD ditetapkan berdasarkan uji stabilitas
e. BUD paling lama 1 bulan
12. Pelatihan manajemen informasi yang diberikan kepada PPA, pimpinan rumah sakit, kepala
departemen, kepala unit dan staf terkait bertujuan untuk, kecuali:
a. Memberi pemahaman mengenai keamanan dan kerahasiaan data dan informasi
b. Membantu menjalan tugas mereka secara efisien, efektif dan aman
c. Membantu pengumpulan data indikator mutu unit/departemen
d. Menggunakan data dan informasi untuk pengambilan keputusan
e. Memahami peran mereka pada saat terjadi waktu henti (down time)
13. Semua yang tercantum di bawah ini termasuk dalam dokumen internal rumah sakit tingkat
unit sesuai dengan maksud dan tujuan MRMIK 3, kecuali :
a. Kebijakan tingkat unit
b. Pedoman pengorganisasian
c. Program kerja unit
d. Panduan pelaksanaan unit
e. Standar operasional prosedur
14. Data ICRA yang dikumpulkan pada kegiatan konstruksi di rumah sakit meliputi semua hal di
bawah ini, kecuali :
a. Anggaran pencegahan dan pengendalian infeksi terkait konstruksi
b. Identifikasi tipe / jenis konstruksi
c. Identifikasi kelompok risiko pasien
d. Matriks pengendalian infeksi
e. Monitoring pelaksanaan
15. Penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi komite / tim PPI kepada komite mutu
sesuai standar PPI.5 diberikan setiap:
a. 1 bulan sekali
b. 3 bulan sekali
c. 6 bulan sekali
d. 1 tahun sekali
e. Sesuai ketentuan rumah sakit
16. Hal-hal di bawah termasuk di dalam pengkajian terhadap kemampuan dan kemauan belajar
pasien:
a. Keterbatasan fisik dan kognitif
b. Hambatan emosional dan motivasi
c. Nilai-nilai dan pilihan pasien
d. Kesediaan pasien untuk menerima informasi
e. Semua pernyataan di atas benar
17. Pilih salah satu dari pernyataan dibawah ini yang kurang tepat:
a. Materi edukasi u n t u k pasien dan keluarga s e l a l u t e r s e d i a dan diperbaharui
secara berkala.
b. Edukasi berkelanjutan harus diberikan kepada semua pasien rawat inap di rumah
sakit.
c. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) harus diberikan pelatihan dan terampil
melaksanakan komunikasi efektif.
d. Terdapat bukti bahwa edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga telah
diberikan dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami.
e. Hasil pengkajian digunakan oleh staf klinis untuk membuat perencanaan
kebutuhan edukasi.
18. Hal-hal yang harus kita hindari saat melakukan telusur adalah:
a. Melibatkan staf di unit tempat kita melakukan telusur
b. Serius namun bersahabat
c. Berfokus pada individu dan situasi
d. Memberikan edukasi sambil mengevaluasi
e. Menggunakan pertanyaan terbuka
19. Berikut ini merupakan jenis telusur yang digunakan untuk pelayanan kompleks:
a. Telusur dokumen
b. Telusur pasien
c. Telusur unit
d. Telusur sistem
e. Telusur lingkungan
20. Rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang-undangan termasuk mengenai
bangunan dan proteksi kebakaran dan rumah sakit harus memahami fasilitas fisik dan
lingkungan yang dimilikinya sehingga data yang dikumpulkan dapat dibuat strategi untuk
mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas fasilitas, hal yang harus dilakukan adalah:
a. Inspeksi ruang pelayanan secara berkala
b. Inspeksi fasilitas secara berkala dan sesuai permintaan
c. Inspeksi fasilitas secara berkala dan proaktif
d. Inspeksi semua area dan lokasi secara berkala dan sewaktu-waktu
e. Inspeksi fasilitas secara berkala dan secara aktif memperbaikinya
21. Rumah sakit harus waspada terhadap risiko kebakaran yang selalu ada dalam lingkungan
perawatan dan pelayanan kesehatan, upaya seperti penyimpanan dan penanganan bahan-
bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti
oksigen, penggunaan bahan yang non combustible, bahan yang waterbase dan lainnya
adalah upaya yang dilakukan untuk?
a. Melakukan pengendalian kebakaran melalui pengurangan risiko
b. Melakukan identifikasi kebakaran melalui pengurangan risiko
c. Melakukan penanggulangan kebakaran melalui pengurangan risiko
d. MelakukanC analisa kebakaran melalui pengurangan risiko
e. Melakukan pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko
22. Yang termasuk kegiatan pendidikan di rumah sakit pada Bab PPK yang harus dievaluasi
adalah?
a. Pendidikan Kedokteran
b. Pendidikan Kedokteran Gigi
c. Pendidikan Keperawatan
d. Pendidikan Kefarmasian
e. Semua betul
23. Pemilik/Representasi Pemilik, Pimpinan Rumah Sakit dan Pimpinan Institusi Pendidikan
membuat kajian tertulis terhadap hasil evaluasi program pendidikan kesehatan yang
dijalankan di rumah sakit sedikitnya setiap?
a. Setiap triwulan
b. Setiap semester
c. Setahun sekali
d. Setia pada gelombang panerimaan peserta didik
e. Tiga tahun sekali
24. Rumah sakit harus mempunyai dokumentasi yang paling sedikit meliputi hal di bawah ini,
kecuali :
a. Surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan
b. Ijazah, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik yang menjadi persyaratan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
c. Klasifikasi akademik
d. Identifikasi kompetensi peserta pendidikan klinis
e. Laporan pencapaian prestasi akademik
25. Orientasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup:
a. Program rumah sakit tentang jaminan mutu pasien
b. Program pengendalian infeksi
c. Program keamanan penggunaan antibiotik
d. Sasaran kesehatan pasien.
e. Program kesehatan dan kesejahteraan pasien
26. OPPE dilakukan untuk:
a. Staf medis
b. Staf keperawatan
c. Tenaga kesehatan lainnya
d. Staf medis dan keperawatan
e. Semua tenaga kesehatan di rumah sakit
27. Uraian tugas diperlukan untuk tenaga kesehatan dibawah ini:
a. Tenaga kesehatan ditugaskan di bidang manajerial
b. Tenaga kesehatan melakukan dua tugas yaitu di bidang menajerial dan di
bidang klinis
c. Tenaga kesehatan yang sedang mengikuti pendidikan dan bekerja dibawah
supervisi
d. Tenaga kesehatan yang diizinkan untuk memberikan pelayanan sementara
dirumah sakit
e. Semua benar
28. Rumah sakit telah menetapkan peraturan internal staf medis (medical staf
bylaws) yang mengatur proses dibawah ini kecuali :
a. Penerimaan
b. Kredensial
c. Penilaian kinerja
d. Rekredensial
e. Jasa medis
29. Orientasi umum dan khusus dilakukan kepada :
a. Staf medis
b. Staf non klinis
c. Mahasiswa
d. A dan B benar
e. A, B dan C benar
30. Jika izin dari dokter pelamar telah diverifikasi dari sumber yang mengeluarkan,
tetapi dokumen lain seperti edukasi belum diverifikasi maka :
a. Dokter tidak boleh diangkat menjadi anggota staf medis
b. Dokter tetap boleh diangkat menjadi anggota staf medis
c. Dokter menjadi anggota staf medis dan dapat melakukan praktek mandiri
d. Dokter diangkat menjadi anggota staf medis, di supervisi dan kewenangan
klinis dapat diberikan untuk kurun waktu tidak melebihi 90 hari
e. Dokter diangkat menjadi anggota staf medis, di supervisi dan kewenangan
klinis dapat diberikan untuk kurun waktu 3 tahun
31. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam hal menghitung kebutuhan staf di
setiap unit pelayanan :
a. Pelayanan unggulan dari rumah sakit
b. Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
c. Pengaturan shift yang ada di unit pelayanan tersebut
d. A dan B benar
e. A, B dan C benar
32. Berikut adalah hal yang harus dilakukan oleh rumah sakit terkait dengan
pelatihan resusitasi jantung paru untuk stafnya :
a. Seluruh staf di rumah sakit harus diberikan pelatihan teknik resusitasi dasar.
b. Seluruh staf yang bertugas di IGD dan unit perawatan intensif harus
mendapatkan pelatihan bantuan hidup lanjut
c. Pelatihan bantuan hidup ini harus diperbaharui sedikitnya setiap setahun
sekali jika pelatihan yang diadakan adalah pelatihan internal.
d. Dalam survei, lebih penting staf dapat mendemonstrasikan kemampuan
melakukan resusitasi daripada bukti bahwa staf telah mengikuti pelatihan
BHD atau bantuan hidup lanjut dan telah lulus.
e. Pelatihan bantuan hidup dasar atau lanjut ditetapkan oleh rumah sakit sesuai
dengan tugas atau perannya.
33. Berikut yang tidak termasuk dalam lingkup program kesehatan dan keselamatan
staf sesuai standar akreditasi ini :
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Pendidikan, pelatihan terkait cara pemberian asuhan pasien yang aman
c. Pendidikan, pelatihan terkait pengelolaan kekerasan di tempat kerja
d. Pengelolaan kesehatan mental staf, misalnya dalam keadaan pandemi
e. Pengalokasian anggaran untuk biaya pengobatan staf
34. Yang dimaksudkan sebagai proses verifikasi terhadap dokumen kredensial
adalah :
a. Proses memeriksa validitas dokumen kredensial dengan meminta calon
tenaga kesehatan melampirkan bukti legalisir dari dokumen kredensial yang
diajukan.
b. Proses memeriksa validitas dokumen kredensial dengan mengirimkan email
/ surat / telepon ke fakultas / rumah sakit / perhimpunan yang mengeluarkan
dokumen.
c. Proses memeriksa validitas dokumen kredensial dengan menghubungi
pihak yang memberikan referensi / rekomendasi kepada tenaga kesehatan
yang melamar
d. A dan B benar
e. A, B dan C benar
35. Penilaian kinerja staf medis berkelanjutan setiap tahun dapat terdiri dari data-
data sebagai berikut :
a. Angka kepatuhan terhadap Panduan Praktik Klinik (PPK)
b. Angka Infeksi Luka Operasi dari tindakan yang dilakukan oleh staf medis
yang bersangkutan.
c. Rasionalitas penggunaan obat, diagnostik, darah dan produk darah.
d. A dan B benar
e. A, B dan C benar
36. Pelatihan manajemen informasi yang diberikan kepada PPA, pimpinan rumah
sakit, kepala departemen, kepala unit dan staf terkait bertujuan untuk, kecuali :
a. Memberi pemahaman mengenai keamanan dan kerahasiaan data dan informasi
b. Membantu menjalan tugas mereka secara efisien, efektif dan aman
c. Membantu pelaksanaan proses audit di rumah sakit
d. Menggunakan data dan informasi untuk pengambilan keputusan
e. Memahami peran mereka pada saat terjadi waktu henti ( down time )
37. Semua yang tercantum di bawah ini termasuk dalam dokumen internal rumah
sakit tingkat unit sesuai dengan maksud dan tujuan MRMIK 3, kecuali :
a. Kebijakan tingkat unit
b. Pedoman pengorganisasian
c. Program kerja unit
d. Panduan pelaksanaan unit
e. Standar operasional prosedur
38. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menjaga keamanan data dan
informasi di rumah sakit, kecuali :
a. Memiliki program back up dan atau penyimpanan di luar lokasi rs ( cloud )
b. Melakukan enkripsi untuk semua data manual dan elektronik
c. Menyimpan dokumen fisik rekam medik dalam ruangan yang aman dari panas, air dan
api
d. Akses khusus bagi ruangan server
e. Memastikan semua perangkat lunak keamanan dan pembaharuan sudah
menggunakan versi terkini dan terbaru.
39. Pilihlah satu dari pernyataan di bawah ini yang kurang tepat :
a. Perencanaan terhadap manajemen informasi melibatkan PPA, pimpinan rumah sakit,
dan kepala departemen.
b. Rumah sakit melakukan evaluasi secara berkala terhadap perencanaan manajemen
informasi yang dibuat.
c. Rumah sakit melakukan upaya perbaikan terhadap hasil pemantauan dan evaluasi
dari manajemen informasi.
d. Pelatihan manajemen data dan informasi di rumah sakit dilakukan agar seluruh staf
dapat menjaga keamanan data dan informasi
e. Pelatihan manajemen data dan informasi dilakukan sesuai dengan misi rumah sakit,
ukuran, layanan yang diberikan, kompleksitas dan sumber daya yang tersedia.
40. Pelatihan manajemen informasi di rumah sakit berfokus pada semua hal di
bawah ini, kecuali :
a. Pemantauan dan evalusi untuk mengkaji proses kerja dan proses keperawatan
b. Melaksanakan pekerjaan secara efektif melalui penggunaan 1 ( satu ) user name dan
password dalam satu unit keperawatan.
c. Menyelenggarakan proses keperawatan secara efisien dan aman
d. Komunikasi yang mendukung partisipasi pasien dan keluarga dalam perawatan
e. Pemahaman dan penerapan strategi untuk pengelolaan data, informasi, dan
dokumentasi selama waktu henti ( downtime ) yang direncanakan dan tidak terencana
41. Proses otorisasi yang efektif meliputi semua hal di bawah ini, kecuali :
a. Siapa yang memiliki akses
b. Informasi apa yang dapat diakses
c. Proses untuk menjaga keakuratan data
d. Siapa yang harus dihubungi untuk mendapatkan otorisasi
e. Proses apabila terjadi pelanggaran dalam keamanan dan integritas data
42. Sistem keamanan informasi di rumah sakit harus di pantau efektivitasnya.
Berikut ini adalah fungsi dari pemantauan sistem keamanan informasi di rumah
sakit :
a. Identifikasi kerentanan sistem
b. Pemantauan terhadap pelanggaran sistem keamanan informasi
c. Identifikasi aktivitas penggunan sistem informasi
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan b benar
43. Rumah sakit memiliki beberapa tingkatan dokumen internal seperti disebutkan
di bawah ini, kecuali :
a. Dokumen tingkat korporasi
b. Dokumen tingkat rumah sakit
c. Dokument tingkat departemen
d. Dokumen tingkat unit klinis
e. Dokumen tingkat unit non klinis
44. Penyebaran informasi di rumah sakit harus dapat memenuhi kebutuhan internal
dan eksternal rumah sakit. Contoh penyebaran informasi yang memenuhi
kebutuhan tersebut adalah :
a. Memberikan data spesifik sesuai kebutuhan
b. Menyediakan laporan sesuai dengan frekuensi dan format yang dibutuhkan
c. Menyediakan kebutuhan terhadap klarifikasi data
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a, b benar
45. Mana dari pernyataan di bawah ini yang kurang tepat :
a. Setiap pasien memiliki nomor rekam medik sesuai dengan ketetapan rumah sakit.
b. Rekam medis pasien memuat rencana pulang ( discharge planning ) untuk pasien
kebutuhan kompleks
c. Rekam medis memuat ringkasan pasien pulang ( discharge summary )
d. Rekam medis mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan hasil pengobatan
e. Rekam medis berisikan data-data yang mendukung penetapan diagnosis pasien
46. Mana dari pernyataan di bawah ini yang kurang tepat :
a. Rekam medis meningkatkan kesinambungan pelayanan di antara PPA
b. PPA harus mencantumkan identitas secara jelas saat memasukkan informasi ke
dalam rekam medis.
c. PPA harus mencantumkan tanggal dan jam / waktu pada saat memasukkan informasi
ke dalam rekam medis.
d. Rumah sakit menetapkan prosedur untuk melakukan koreksi penulisan rekam medis
berbasis kertas
e. Rumah sakit menentukan jenis informasi di dalam rekam medis yang akan disimpan
abadi ( permanen ).
47. Dokumen tata naskah mencakup beberapa hal dibawah ini, kecuali :
a. Peninjauan dan persetujuan semua dokumen oleh pihak yang berwenang sebelum
diterbitkan
b. Proses dan frekuensi peninjauan dokumen serta persetujuan berkelanjutan
c. Pemeliharaan identitas dan keterbacaan dokumen
d. Penyimpanan dokumen yang sudah tidak terpakai ( obsolete ) sesuai peraturan
perundangan sekaligus memastikan bahwa dokumen tersebut tidak disalahgunakan.
e. Identifikasi pada saat penerbitan awal dokumen.
48. Data ICRA yang dikumpulkan pada kegiatan konstruksi di rumah sakit meliputi
semua hal di bawah ini, kecuali :
a. Anggaran pencegahan dan pengendalian infeksi terkait konstruksi
b. Identifikasi tipe / jenis konstruksi
c. Identifikasi kelompok risiko pasien
d. Matriks pengendalian infeksi
e. Monitoring pelaksanaan
49. Penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi komite / tim PPI kepada
komite mutu sesuai standar PPI.5 diberikan setiap :
a. 1 bulan sekali
b. 3 bulan sekali
c. 6 bulan sekali
d. 1 tahun sekali
e. Sesuai ketentuan rumah sakit.
50. Komite / tim PPI di rumah sakit di dalam melaksanakan kegiatannya di rumah
sakit melibatkan :
a. Perawat PPI / IPCN / IPCLN
b. Ahli epidemiologi
c. Ahli statistik
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a,b benar
51. Mekanis koordinasi antara Komite / tim PPI dengan pimpinan rumah sakit dan
seluruh staf yang terlibat meliputi :
a. Menetapkan kriteria untuk mendefinisikan infeksi terkait pelayanan kesehatan
b. Menetapkan metode pengumpulan data ( surveilans )
c. Membuat strategi untuk menangani risiko PPI dan pelaporannya
d. Komunikasi dengan semua unit untuk memastikan semua program berkelanjutan
dan proaktif
e. Semua jawaban di atas benar
52. Data surveilans yang dikumpulkan di rumah sakit meliputi data :
a. Saluran pernapasan, saluran kemih, alat invasif intravaskular, luka operasi,
MDRO, Emerging and re-emerging disease
b. Saluran pernapasan , saluran kemih, saluran pencernaan, alat invasif intravaskular,
luka operasi, MDRO, Emerging and re-emerging disease
c. Saluran pernapasan , saluran kemih, saluran limfatik, alat invasif intravaskular,
luka operasi, MDRO, Emerging and re-emerging disease
d. Saluran pernapasan , saluran pencernaan, alat invasif intravaskular, luka operasi,
MDRO, Emerging and re-emerging disease
e. Saluran pernapasan , saluran kemih, saluran pencernaan, alat invasif intravaskular,
luka operasi, Emerging and re-emerging disease
53. Pengkajian risiko pengendalian infeksi ( ICRA ) di buat oleh rumah sakit sebagai
dasar
pembuatan program PPI setiap :
a. 1 bulan sekali
b. 3 bulan sekali
c. 6 bulan sekali
d. 1 tahun sekali
e. Sesuai ketentuan rumah sakit.
54. Mana dari pernyataan di bawah ini yang paling tepat :
a. Rumah sakit menetapkan frekuensi pembersihan, jenis cairan pembersih yang
digunakan, staf yang bertanggung jawab untuk pembersihan, dan kapan suatu
area membutuhkan pembersihan lebih sering.
b. Rumah sakit menetapkan frekuensi pembersihan, peralatan dan cairan pembersih
yang digunakan, staf yang bertanggung jawab untuk pembersihan, dan kapann
suatu area membutuhkan pembersihan lebih sering.
c. Rumah sakit menetapkan peralatan dan cairan pembersih yang digunakan, staf
yang bertanggung jawab untuk pembersihan, dan kapan suatu area membutuhkan
pembersihan lebih sering.
d. Rumah sakit menetapkan frekuensi pembersihan, peralatan dan cairan pembersih
yang digunakan dan staf yang bertanggung jawab untuk pembersihan.
e. Rumah sakit menetapkan frekuensi pembersihan, peralatan dan cairan pembersih
yang digunakan dan kapan suatu area membutuhkan pembersihan lebih sering.
55. Penanganan linen dan londri di rumah sakit meliputi kegiatan di bawah ini :
a. Pengumpulan, pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi,dan
penyimpanan
b. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi dan penyimpanan
c. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi, penyimpanan dan
penggunaan selanjutnya.
d. Pemilahan, pencucian, setrika / press, distribusi, penyimpanan dan penggunaan
selanjutnya.
e. Pengumpulan, pemilahan, pencucian, setrika / press, pelipatan, distribusi,
penyimpanan dan penggunaan selanjutnya.
56. Peralatan medis dan alat medis habis pakai yang menyentuh selaput lendir atau
kulit yang intak memerlukan disinfeksi / sterilisasi :
a. Tingkat 1
b. Tingkat 2
c. Tingkat 3
d. Tingkat 4
e. Tingkat 5
57. Penetapan ketentuan penggunaan Kembali alat medis sekali pakai meliputi :
a. Alat dan material yang dapat dipakai kembali
b. Jumlah maksimum pemakaian ulang dari tiap alat
c. Proses pembersihan alat
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan b benar
58. Risiko langsung yang dapat terjadi pada pasien dengan penggunaan kembali
alat medis sekali pakai adalah :
a. Risiko infeksi
b. Risiko kinerja alat yang tidak sesuai
c. Risiko akibat sterilitas alat yang tidak adekuat
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan b benar
59. Risiko kontaminasi / infeksi silang pada proses pengelolaan makanan di
rumah sakit dapat diperoleh antara lain melalui :
a. Proses penerimaan dan pencucian / pembersihan bahan makanan mentah
b. Proses pembersihan / pencucian alat makan dan pembersihan permukaan
c. Proses penyimpanan bahan makanan
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan b benar
60. Hal-hal di bawah termasuk di dalam pengkajian terhadap kemampuan dan
kemauan belajar pasien :
a. Keterbatasan fisik dan kognitif
b. Hambatan emosional dan motivasi
c. Nilai-nilai dan pilihan pasien
d. Kesediaan pasien untuk menerima informasi
e. Semua pernyataan di atas benar
61. Pilih salah satu dari pernyataan dibawah ini yang kurang tepat :
a. Materi edukasi u n t u k pasien dan keluarga s e l a l u t e r s e d i a dan diperbaharui
secara berkala.
b. Edukasi berkelanjutan harus diberikan kepada semua pasien rawat inap di rumah
sakit.
c. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) harus diberikan pelatihan dan terampil
melaksanakan komunikasi efektif.
d. Terdapat bukti bahwa edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga telah
diberikan dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami.
e. Hasil pengkajian digunakan oleh staf klinis untuk membuat perencanaan kebutuhan
edukasi.
62. Mana dari pernyataan di bawah ini yang kurang tepat :
a. Terdapat tim PKRS di rumah sakit yang mengkoordinasikan pemberian edukasi kepada
pasien dan keluarga.
b. Rumah sakit telah menerapkan pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
menggunakan media, format, dan metode yang yang telah ditetapkan .
c. Tim atau unit PKRS menyusun program kegiatan promosi kesehatan rumah sakit setiap
bulannya, termasuk kegiatan edukasi rutin sesuai dengan misi rumah sakit, layanan,
dan populasi pasiennya.
d. Rumah sakit telah menerapkan pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
menggunakan media, format, dan metode yang yang telah ditetapkan
e. Rumah sakit membuat regulasi mengenai pengelolaan kegiatan PKRS dan proses
komunikasi antara rumah sakit dengan pasien dan keluarga.
63. Mana dari pernyataan di bawah ini yang kurang tepat :
a. Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga mengenai asuhan dan pelayanan
b. yang disediakan oleh rumah sakit serta akses untuk mendapatkan layanan tersebut.
c. Informasi harus diberikan secara langsung kepada pasien dan keluarga
d. Rumah sakit menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga terkait alternatif
asuhan dan pelayanan di tempat lain, apabila rumah sakit tidak dapat memberikan
asuhan dan pelayanan yang dibutuhkan pasien
e. Status sosial ekonomi tidak menghalangi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan Akses informasi kepada pasien dan keluarga diberikan
secara tepat waktu.
64. Hal di bawah ini yang merupakan cerminan dari nilai yang dianut pasien adalah
:
a. Pemilihan kelas kamar perawatan
b. Pemilihan dokter spesialis berdasarkan informasi dari keluarga dekat
c. Pemilihan makanan halal dan non halal
d. Pemilihan personil perawat berdasarkan pengalaman perawatan sebelumnya
e. Pemilihan atribut pemberian makanan
65. Komunikasi dan edukasi yang diberikan selama perawatan meliputi :
a. Hasil pengkajian
b. Diagnosis, rencana asuhan dan hasil pengobatan
c. Hasil pengobatan yang tidak diharapkan
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan b benar
66. Pasien dan keluarga diberikan edukasi dalam bahasa yang mudah mereka
pahami.
Maka langkah-langkah yang dapat dibuat oleh rumah sakit untuk memastikan hal ini
adalah :
a. Menyediakan penerjemah
b. Mencari staf rumah sakit yang dapat berkomunikasi dengan pasien / keluarga
menggunakan bahasa yang sama
c. Menyediakan leaflet, alat peraga, video edukasi dan materi lainnya
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a,b benar
67. Hal di bawah ini yang merupakan cerminan dari pilihan yang dianut pasien
adalah :
a. Pilihan untuk tidak menggunakan bantuan alat penunjang kehidupan
b. Pemilihan jenis antibiotika tertentu
c. Pilihan untuk tidak mendapatkan / melanjutkan pengobatan
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a,b benar
68. Untuk menjamin kesinambungan edukasi, maka rumah sakit menerapkan
beberapa
hal di bawah ini, diantaranya adalah :
a. Melakukan identifikasi sumber-sumber di komunitas yang dapat menunjang
promosi kesehatan dan edukasi berkelanjutan.
b. Menjalin kerjasama jejaring dengan sumber-sumber di komunitas yang dapat
menunjang promosi kesehatan dan edukasi berkelanjutan.
c. Edukasi diberikan untuk pasien dengan rencana pemulangan kompleks.
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a,b benar
69. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diberikan pelatihan sehingga terampil
dalam
melaksanakan komunikasi efektif dan memberikan edukasi secara :
a. Komprehensif
b. Konsisten dan efektif
c. Kolaboratif
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban ( c ) benar
Tehnik Telusure
70. Hal-hal yang harus kita hindari saat melakukan telusur adalah :
a. Melibatkan staf di unit tempat kita melakukan telusur
b. Serius namun bersahabat
c. Berfokus pada individu dan situasi
d. Memberikan edukasi sambil mengevaluasi
e. Menggunakan pertanyaan terbuka
71. Berikut ini merupakan jenis telusur yang digunakan untuk pelayanan kompleks
:
a. Telusur dokumen
b. Telusur pasien
c. Telusur unit
d. Telusur sistem
e. Telusur lingkungan
72. Untuk melihat bagaimana staff memberikan pelayanan kepada pasien maka
digunakan telusur :
a. Telusur dokumen
b. Telusur pasien
c. Telusur unit
d. Telusur sistem
e. Telusur lingkungan
73. Jenis telusur yang dapat memicu dilakukannya telusur sistem adalah :
a. Telusur dokumen
b. Telusur pasien
c. Telusur unit
d. Telusur sistem
e. Telusur lingkungan
74. Telusur yang melihat bagaimana sistem di dalam rumah sakit saling
berkoordinasi
satu dengan yang lainnya tergambar dalam :
a. Telusur dokumen
b. Telusur pasien
c. Telusur unit
d. Telusur sistem
e. Telusur lingkungan
75. Manfaat dari metode telusur adalah :
a. Mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai RS
b. Meningkatkan validitas hasil survey
c. Meningkatkan kerjasama tim surveyor
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan b benar
76. Mana dari pernyataan dibawah ini mengenai teknik telusur yang kurang tepat
a. Pertanyaan diajukan menggunakan pertanyaan terbuka
b. Lakukan penilaian standar berdasarkan proses yang diterapkan di rumahsakit,
bukan terhadap individu
c. Lakukan telusur dokumen secara terpisah tanpa melibatkan staf drumah
sakit untuk menilai akurasi dokumen
d. Perlakukan semua staf di rumah sakit dengan rasa hormat
e. Tidak mengganggu pelayanan pasien
77. Berikut ini adalah bahasa tubuh ( body language ) yang baik saat melakukan
telusur
lapangan, kecuali :
a. Berpakaian sopan dan rapi
b. Buatlah staff merasa nyaman
c. Jelaskan tujuan telusur
d. Bertanya kepada 1 staf di unit pelayanan secara terus menerus untuk menilai
konsistensi jawaban
e. Sampaikan terima kasih saat telusur sudah selesai
78. Perbandingan yang kita lakukan pada saat melakukan telusur adalah
perbandingan
temuan di lapangan dengan :
a. Membandingkan hasil telusur dengan pengalaman pribadi
b. Membandingkan hasil telusur dengan panduan praktek klinis
c. Membandingkan hasil telusur dengan informasi berbasis bukti
d. Membandingkan hasil telusur dengan hasil “peer review”
e. Membandingkan hasil telusur dengan standar akreditasi
79. Berikut ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan dalam menjelaskan hasil
temuan kepada staf di unit, kecuali :
a. Berikan dalam suasana edukatif
b. Jaga kenyamanan staf dengan bersikap “non-punitive”
c. Buatlah suasana serius untuk menjaga ketertiban survey
d. Buatlah suasana yang positif
e. Menjaga sikap tubuh ( body language ) yang positif
80. Berikut ini adalah persiapan surveyor dalam melakukan telusur, kecuali :
a. Memastikan kita memahami standar akreditasi secara menyeluruh
b. Berlatih melakukan telusur
c. Berlatih cara bertanya
d. Berlatih menggunakan ceklis
e. Belajar melakukan klarifikasi melalui drill down

81. Proses perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil telusur dilakukan


berdasarkan
hal-hal di bawah ini :
a. Kesenjangan ( gap ) yang terjadi antara kondisi di lapangan dengan hasil
yang
diharapkan
b. Berfokus pada perbaikan proses dan sistem
c. Berfokus pada perbaikan staf yang bertugas
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a dan benar
82. Rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang-undangan termasuk
mengenai bangunan dan proteksi kebakaran dan rumah sakit harus memahami
fasilitas fisik dan lingkungan yang dimilikinya sehingga data yang dikumpulkan
dapat dibuat strategi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas
fasilitas, hal yang harus dilakukan adalah:
a. Inspeksi ruang pelayanan secara berkala
b. Inspeksi fasilitas secara berkala dan sesuai permintaan
c. Inspeksi fasilitas secara berkala dan proaktif
d. Inspeksi semua area dan lokasi secara berkala dan sewaktu-waktu
e. Inspeksi fasilitas secara berkala dan secara aktif memperbaikinya
83. Rumah sakit harus waspada terhadap risiko kebakaran yang selalu ada dalam
lingkungan perawatan dan pelayanan kesehatan, upaya seperti penyimpanan
dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas
medis yang mudah terbakar seperti oksigen, penggunaan bahan yang non
combustible, bahan yang waterbase dan lainnya adalah upaya yang dilakukan
untuk?
a. Melakukan pengendalian kebakaran melalui pengurangan risiko
b. Melakukan identifikasi kebakaran melalui pengurangan risiko
c. Melakukan penanggulangan kebakaran melalui pengurangan risiko
d. Melakukan analisa kebakaran melalui pengurangan risiko
e. Melakukan pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko
84. Bila di rumah sakit memiliki entitas non-rumah sakit atau tenant/penyewa lahan
maka rumah sakit wajib memastikan bahwa tenant/penyewa lahan tersebut
mematuhi program pengelolaan fasilitas dan keselamatan. Program yang harus
disampaikan adalah?
a. Keselamatan, utilitas, pengelolaan B3 dan limbah, penanganan bencana dan
kedaruratan dan proteksi kebakaran.
b. Keselamatan, pengelolaan B3 dan limbah, penanganan bencana dan kedaruratan
dan proteksi kebakaran.
c. Keselamatan dan keamanan, pengelolaan B3 dan limbah, penanganan bencana dan
kedaruratan dan proteksi kebakaran.
d. Keselamatan dan keamanan, pengelolaan B3, penanganan bencana dan kedaruratan
dan proteksi kebakaran.
e. Keamanan dan utilitas, pengelolaan B3, penanganan bencana dan kedaruratan dan
proteksi kebakaran.
85. Pimpinan rumah sakit dan penanggung jawab fasilitas keselamatan rumah sakit
bertanggung jawab untuk mengetahui dan menerapkan hukum dan peraturan
perundangan. Kepatuhan persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan:
a. Bangunan, prasarana dan peralatan medis rumah sakit
b. Gedung, bangunan, prasarana dan peralatan medis rumah sakit
c. Bangunan, sistem utilitas dan peralatan medis rumah sakit
d. Gedung, sistem utilitas, prasarana dan peralatan medis rumah sakit
e. Sarana utilitas, prasarana dan peralatan medis rumah sakit
86. Penanggung jawab MFK menyusun Program Manajemen fasilitas dan
keselamatan rumah sakit meliputi (1- 10) setiap tahun. Dalam program tersebut
termasuk melakukan pengkajian dan penanganan risiko yang selanjutnya akan
dimasukkan dalam daftar risiko manajemen fasilitas keselamatan (MFK).
Berdasarkan daftar risiko tersebut, akan dibuat?
a. Profil risiko MFK yang akan menjadi dasar dalam pemantauan risiko di fasilitas dan
lingkungan rumah sakit.
b. Profil risiko MFK yang akan menjadi prioritas dalam pemantauan risiko di fasilitas dan
lingkungan rumah sakit.
c. Lingkup risiko MFK yang akan menjadi prioritas dalam pemantauan risiko di fasilitas
dan lingkungan rumah sakit.
d. Daftar risiko MFK yang akan menjadi prioritas dalam pemantauan risiko di fasilitas dan
lingkungan rumah sakit.
e. Profil risiko MFK yang akan menjadi prioritas dalam pengendalian risiko di fasilitas dan
lingkungan rumah sakit.
87. Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait
keselamatan di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar
risiko/risk register. Keselamatan di dalam standar ini adalah memberikan
jaminan tidak akan menimbulkan risiko fisik bagi pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung, hal tersebut meliputi:
a. Bangunan, prasarana, lingkungan, properti, teknologi medis dan informasi, peralatan,
dan sistem
b. Bangunan, utilitas, lingkungan, aset, properti, teknologi medis dan informasi,
peralatan, dan sistem
c. Bangunan, prasarana, lingkungan, properti, peralatan medis dan sistem utilitas,
peralatan, dan sistem lainnya
d. Bangunan, prasarana, lingkungan, properti, teknologi dan informasi, peralatan, dan
sistem utilitas.
e. Bangunan, aset penting dan kritikal, lingkungan, properti, teknologi medis dan
informasi, peralatan, dan system penunjang.
88. Keamanan adalah perlindungan terhadap properti milik rumah sakit, pasien,
staf, keluarga, dan pengunjung dari bahaya kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan oleh orang yang tidak berwenang. Insiden keamanan dapat
disebabkan oleh individu baik dari luar maupun dalam rumah sakit yang dapat
menimpa personal sehingga harus dilindungi. Siapa sajakan dari personal yang
garus dilindungi tersebut.
a. Anak-anak, orang dewasa, orang lemah fisik, dan lanjut usia, yang tidak dapat
melindungi diri mereka sendiri atau memberi isyarat untuk bantuan.
b. Anak-anak, lanjut usia, dan pasien rentan yang tidak dapat melindungi diri mereka
sendiri atau memberi isyarat untuk bantuan.
c. Anak-anak, lanjut usia, dan pasien rentan yang tidak dapat melindungi diri mereka
sendiri atau memberi isyarat untuk bantuan.
d. Anak-anak, orang dewasa, lanjut usia, dan pasien rentan yang tidak dapat melindungi
diri mereka sendiri atau memberi isyarat untuk bantuan.
e. Anak-anak, orang dewasa, lanjut usia, dan pasien rentan
89. Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait keamanan
di rumah sakit dan menerapkan proses untuk mengelola dan memantau
keamanan sehingga rumah sakit harus melindungi semua individu yang berada
di lingkungan rumah sakit. Perlindungan individu tersebut dilakukan terhadap
adanya potensi bahaya berupa?
a. Kekerasan dan kejahatan
b. Kekerasan, kejahatan dan ancaman
c. Kekerasan dan ancaman
d. Kekerasan, kejahatan, ancaman dan hal yang tidak menyenangkan
e. Kekerasan, kejahatan dan penganiyaan.
90. Rumah sakit melakukan identifikasi menyeluruh untuk semua area di mana
bahan berbahaya berada dan harus mencakup informasi tentang jenis setiap
bahan berbahaya yang disimpan, jumlah (misalnya, perkiraan atau rata-rata)
dan lokasinya di rumah sakit. Informasi terkait dengan jenis B3 tersebut terdapat
pada?
a. Material Safety Data sheet
b. Lembar Data Keselamatan Bahan
c. Lembar Data Keamanan Bahan
d. Lembah Data Keselamatan
e. Lembar Dara Keamanan
91. Rumah sakit menerapkan prosedur untuk menanggapi paparan bahan
berbahaya, termasuk pertolongan pertama seperti akses ke tempat pencuci
mata mungkin diperlukan untuk pembilasan segera dan terus menerus untuk
mencegah atau meminimalkan cedera. Rumah sakit harus melakukan penilaian
risiko untuk mengidentifikasi di mana saja lokasi pencuci mata diperlukan, Hal
yang perlu dipertimbangkan adalah?
a. Sifat fisik bahan kimia berbahaya.
b. Sifat bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh staf untuk melakukan aktivitas kerja
mereka
c. Sifat kimia berbahaya yang digunakan saat digunakan oleh staf untuk melakukan
aktivitas kerja mereka
d. Sifat fisik bahan kimia yang digunakan saat digunakan oleh staf untuk melakukan
aktivitas kerja.
e. Sifat fisik bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh staf untuk melakukan aktivitas
kerja.
92. Mengubah karakteristik biologis dan/atau kimia limbah sehingga potensi
bahayanya terhadap manusia berkurang atau tidak ada. Pernyataan tersebut
adalah tujuan dari?
a. Pengolahan limbah medis rumah sakit
b. Pengolahan limbah rumah sakit
c. Pengolahan limbah padat rumah sakit
d. Pengolahan sampah rumah sakit.
e. Pengolahan limbah padat dan cair rumah sakit .
93. Rumah sakit yang memiliki tempat pencuci mata harus memastikan
pemeliharaan yang tepat, termasuk pembersihan mingguan dan pemeliharaan
preventif tahunan. Alternatif untuk stasiun pencuci mata tergantung pada:
a. Jenis paparan/eksposur ditempat kerja.
b. Jenis risiko dan paparan/eksposur di tempat kerja.
c. Jenis risiko dan potensi paparan/eksposur.
d. Jenis risiko dan potensi bahaya
e. Jenis risikonya yang ada ditempat kerja.
94. Pengkajian risiko kebakaran Fire Safety Risk Assessment (FSRA) merupakan
salah satu upaya untuk menilai risiko keselamatan kebakaran. Pernyatan yang
benar bahwa rumah sakit melakukan pengkajian risiko kebakaran meliputi hal
dibawah ini kecuali?
a. Pemisah / Kompartemen untuk mengisolasi asap / api).
b. Laundry / binatu, ruang linen, area berbahaya termasuk ruang di atas plafon.
c. Pintu keluar darurat Kebakaran (emergency exit).
d. Sistem dan peralatan listrik darurat/alternatif serta jalur kabel dan instalasi Listrik.
e. Tempat pengelolaan arsip
95. Rumah sakit harus memastikan bahwa semua yang di dalam faslitas dan
lingkungannya tetap aman jika terjadi kebakaran, asap, dan keadaan darurat
non-kebakaran serta memastikan semua staf memahami proses proteksi
kebakaran. Termasuk pelatihan yang harus dilakukan oleh staf adalah?
a. Pelatihan penggunaan APAR yang dilakukan setiap tahun
b. Pelatihan penggunaan APAR dan simulasi kebakaran setiap tahun
c. Pelatihan penggunaan APAR, hidran dan simulasi kebakaran setiap tahun
d. Pelatihan penggunaan APAR, hidran dan simulasi kebakaran
e. Pelatihan penggunaan APAR dan hidran setiap tahunnya
96. Rumah sakit menetapkan dan menerapkan proses pengelolaan peralatan medik
serta menetapkan staf yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan ini. Hal-hal
yang dilakukan oleh staf yang kompeten tersebut adalah?
a. Pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan serta kalibrasi
b. Pemeriksaan (inspeksi), uji fungsi, dan pemeliharaan serta kalibrasi yang
didokumentasikan
c. Pemeriksaan (inspeksi), uji fungsi, uji kesesuaian, uji paparan dan pemeliharaan serta
kalibrasi
d. Uji fungsi dan pemeliharaan serta kalibrasi yang didokumentasikan
e. Pemeriksaan (inspeksi), uji fungsi, dan pemeliharaan yang didokumentasikan
97. Rumah sakit perlu menerapkan proses pengelolaan sistem utilitas dan
komponen kritikal (yang merupakan bagian dari progam Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan) sekurang- kurangnya meliputi seperti yang disampaikan
dibawah ini, kecuali:
a. Ketersediaan air dan listrik 24jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam
seminggu secara terus menerus;
b. Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas, memetakan
pendistribusiannya, dan melakukan update secara berkala;
c. Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di
daftar inventaris;
d. Jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar atas kriteria
seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman RS;
e. Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat
secara keseluruhan atau sebagian saat terjadi kebakaran.
98. Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua
sistem utilitas (sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif sehingga harus
mempunyai daftar inventaris lengkap sistem utilitas. Dan rumah sakit harus
menentukan komponen yang berdampak pada:
a. Bantuan hidup, pengendalian infeksi, pendukung lingkungan, dan komunikasi.
b. Bantuan hidup, pengendalian infeksi dan pendukung lingkungan.
c. Bantuan hidup, pengendalian paparan infeksi dan pendukung lingkungan,
d. Bantuan hidup, pengendalian darurat, pendukung lingkungan, dan komunikasi.
e. Bantuan hidup, pengendalian infeksi dan komunikasi.

99. Rumah sakit menerapkan proses penanganan bencana untuk menanggapi


bencana yang berpotensi terjadi di wilayah rumah sakitnya yang dapat dilakukan
dengan menggunakan tools atau instrumen HVA (Hazard Vulnerability
Analysis). Yang dimaksud dengan HVA adalah?
a. Instrumen untuk menilai kerentanan Rumah Sakit terhadap kondisi darurat dan/atau
bencana yang dapat terjadi dil Rumah Sakit
b. Instrumen untuk memastikan kerentanan Rumah Sakit terhadap kondisi darurat
dan/atau bencana baik yang berasal dari internal maupun eksternal Rumah Sakit
c. Instrumen untuk menilai kerentanan Rumah Sakit terhadap kondisi darurat dan/atau
bencana yang berasal dari internal Rumah Sakit
d. Instrumen untuk menilai kerentanan Rumah Sakit terhadap kondisi darurat dan/atau
bencana yang berasal dari eksternal Rumah Sakit
e. Instrumen untuk menilai kerentanan Rumah Sakit terhadap kondisi darurat dan/atau
bencana baik yang berasal dari internal maupun eksternal Rumah Sakit
100. Rumah sakit melakukan penilaian risiko prakontruksi/Pre Construction Risk
Assessment (PCRA) pada waktu merencanakan pembangunan baru (proyek
konstruksi), renovasi dan pembongkaran. Yang bukan merupakan proses
penilaian risiko dari pra konstruksi adalah?
a. Pencegahan dan pengendalian infeksi;
b. Utilitas;
c. Bencana alam dan non alam
d. Bahan dan limbah berbahaya;
e. Keselamatan kebakaran;
101. Pelatihan tentang pengelolaan fasilitas dan program keselamatan mencakup
vendor, pekerja kontrak, relawan, pelajar, peserta didik, peserta pelatihan, dan
lainnya, sebagaimana berlaku untuk peran dan tanggung jawab individu, dan
sebagaimana ditentukan oleh rumah sakit. Untuk pelatihan yang tepat bagi
cakupan tersebut diatas dapat berupa?
a. Keselamatan, Keamanan, Pengolahan B3 dan Limbah, Keselamatan kebakaran dan
kewaspadaan bencana
b. Keselamatan, kesehatan, Keamanan, Pengolahan B3 dan Limbah, Keselamatan
kebakaran dan kewaspadaan bencana
c. Keselamatan, Pengolahan B3 dan Limbah, Keselamatan kebakaran dan
kewaspadaan bencana
d. Keselamatan, Keamanan, Pengolahan B3, Keselamatan kebakaran dan
kewaspadaan bencana
e. Keselamatan, kesehatan, Pengolahan B3 dan Limbah, Keselamatan kebakaran dan
kewaspadaan bencana
102. Proses penggunaan obat yang ada di standar PKPO meliputi aktivitas:
a. Pemilihan – Pengadaan – Penyimpanan - Distribusi
b. Perencanaan-Pengadaan-Peresepan-Penyiapan
c. Peresepan-Penyiapan-Pemberian-Pemantauan
d. Peresepan-Pemberian-Pemantauan-Evaluasi
e. Perencanaan-Pengadaan-Distribusi-Pemberian

103. Batas waktu obat dapat digunakan (Beyond Use Date=BUD) berbeda dari tanggal
kedaluwarsa (Expiration Date=ED) dalam hal:
a. BUD ditetapkan untuk obat yang sudah dilakukan perubahan: dipindahkan dari wadah
asli, dilakukan peracikan
b. BUD ditetapkan oleh produsen
c. BUD ditulis sebagai bulan dan tahun
d. BUD ditetapkan berdasarkan uji stabilitas
e. BUD paling lama 1 bulan
104. Pernyataan yang benar tentang kajian sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan
obat di rumah sakit:
a. Mengumpulkan data hasil telusur dan kesalahan obat
b. Mengevaluasi efektivitas sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
c. Dilakukan oleh Instalasi Farmasi
d. Merupakan review proses penggunaan obat
e. Membandingkan dengan data tahun sebelumnya
105. Pernyataan yang benar tentang formularium rumah sakit:
a. Mempertimbangkan aspek kebutuhan, khasiat dan keamanan
b. Disusun oleh Tim Farmasi dan Terapi, disahkan oleh Direktur Rumah Sakit
c. Disusun oleh Instalasi Farmasi, disahkan oleh Tim Farmasi dan Terapi
d. Dievaluasi setahun sekali tingkat kepatuhan peresepan dan perencanaannya
e. Dievaluasi setahun sekali tingkat kepatuhan perencanaan dan pengadaannya
106. Upaya yang dapat dilakukan rumah sakit untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan
pemberian obat emergensi:
a. Troli emergensi diletakkan di area terbuka
b. Obat disusun secara alfabetis
c. Penempatan obat dibuat seragam di seluruh troli emergensi
d. Segel obat sudah dibuka
e. Kunci troli dipegang oleh perawat yang sedang bertugas
107. Informasi yang harus tercantum dalam label obat dan zat kimia yang digunakan untuk
peracikan obat:
a. Nama obat, kekuatan/konsentrasi, tanggal kedaluwarsa, peringatan khusus
b. Nama obat, kekuatan/konsentrasi, tanggal pembuatan, simbol B3
c. Nama obat, tanggal kedaluwarsa, instruksi penyimpanan, simbol B3
d. Nama obat, kekuatan/konsentrasi, instruksi penyimpanan, simbol B3
e. Nama obat, kekuatan/konsentrasi, tanggal pembuatan, peringatan khusus
108. Pernyataan yang benar tentang standar peresepan:
a. Mencantumkan identitas pasien, nama obat, dosis dan jumlah obat
b. Resep PRN/jika perlu, mencantumkan dosis maksimal sehari
c. Mencantumkan berat badan untuk pasien anak
d. Mencantumkan hasil pemeriksaan laboratorium
e. Resep obat emergensi harus dibuat kurang dari 5 menit
109. Pernyataan yang benar tentang pengkajian resep:
a. Dapat dilakukan setelah obat disiapkan
b. Apoteker harus diberi kemudahan akses terhadap informasi klinis pasien
c. Pengkajian resep aspek klinis dapat dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian dan
apoteker
d. Pengkajian resep aspek farmasetik dan klinis dapat dilakukan oleh tenaga teknis
kefarmasian dan apoteker
e. Pengkajian resep aspek farmasetik antara lain: stabilitas, kontraindikasi
110. Verifikasi obat sebelum pemberian obat ke pasien meliputi:
a. identitas pasien, nama obat, dosis, rute, waktu pemberian
b. Identitas pasien, nama obat, bentuk sediaan, rute, waktu pemberian
c. Identitas pasien,nama obat, konsentrasi, rute, waktu pemberian
d. Identitas pasien, nama obat, konsentrasi, kecepatan infus, waktu pemberian
e. Identitas pasien, nama obat, dosis, rute, kecepatan infus, waktu pemberian
111. Pernyataan yang benar tentang program pengendalian resistansi antimikroba:
a. Dilakukan oleh Komite/Tim PPRA yang bertanggung jawab langsung kepada Diektur
Rumah Sakit
b. Laporan PPRA dikirimkan kepada Kementerian Kesehatan dan BPOM
c. Penatagunaan Antimikroba dilaksanakan oleh apoteker
d. Pengelompokan antibiotik AWaRe dibuat berdasarkan struktur kimia
e. Panduan penggunaan antimikroba dibuat agar penggunaannya tidak berlebihan
112. Program PONEK meliputi :
a. Pelayananan Emergency kebidanan 24 jam setiap hari
b. Pelayanan ASI Eksklusif
c. Pelayanan perawatan kangguru
d. Semua benar
113. Hal penting yang bisa membuat program PONEK berhasil adalah :
a. harus ada alat alat yang canggih
b. Gedung RS harus bagus
c. Adanya pembinaan jejaring pelayanan
d. Para spesialis mahir menggunakan alat Kesehatan modern
114. Pelayanan TB Paru khusus MDR wajib dilakukan pada :
a. semua rumah sakit
b. rumah sakit rujukan MDR
c. rumah sakit yang ada spesialis paru
d. rumah sakit yang banyak menerima rujukan kasus MDR
115. Cara mencegah drop out pada pelayanan TB Paru
a. melakukan rujuk balik ke FKTP
b. membuat laporan ke dinas Kesehatan setahun sekali
c. memiliki daftar pasien yang memeriksa dahak di rumah sakit
d. Semua benar
116. Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai standar pelayanan
bagi rujukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan satelitnya dengan langkah-langkah
sebagai berikut
a. Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
b. Meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Therapy (ART) atau bekerjasama
dengan rumah sakit yang ditunjuk.
c. Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).
d. semua benar
117. Organisasi pelaksana program terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten dari unsur:
a. Staf Medis.
b. Pemilik rumah sakit
c. Tim humas rumah sakit
d. a dan c benar
118. Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan kasus
wasting dengan menyiapkan sebagai:
a. Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk memastikan kasus,
penyebab dan tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak.
b. Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.
c. Rumah sakit dapat melaksanakan pendampingan klinis dan manajemen serta
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dengan kelas di bawahnya dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)di wilayahnya dalam tata laksana
stunting dan gizi buruk.
d. Semua benar
119. “RS Amina adalah RS Pendidikan yang menyelenggarakan pelayanan dan juga sebagai
wahana Pendidikan kedokteran dan keperawatan”
Bagaimana mekanisme RS agar dapat menyampaikan kondisi RS Pendidikan yang
menjadi hal bagi pasien
a. Dokter menyampaikan ke Penanggung jawab keluarga tentang kondisi RS
b. Perawat menyampaikan ke pasien saat orientasi
c. Informasi dalam general consent
d. Mahasiswa memperkenalkan diri
120. “Pimpinan RS bertanggung jawab dalam mengelola perlakuan rumah sakit terhadap
pasiennya. Sehingga pimpinan perlu memahami hak pasien serta tanggung
jawabnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”
RS menetapkan regulasi tentang hal dan kewajiban Pasien. Peraturan Perundangan
yang mengatur Hak Pasien
a. UU RS No.42 Tahun 2009
b. UU RS No.43 Tahun 2009
c. UU RS No.44 Tahun 2009
d. UU RS No.45 Tahun 2009
e. UU RS No.46 Tahun 2009
121. Kasus (vignete) : “Seorang keluarga pasien sedang marah di IGD karena yang
memberikan asuhan kepada istrinya yang adalah dokter laki-laki. Manurut keyakinan
keluarga pelayanan pasien harus sesuai keyakinannya dan tidak berlainan jenis. Suami
pasien menyayangkan mengapa RS tidak mengerti atas keinginan masyarakat”
Kondisi ketidaknyamanan keluarga di IGD hingga marah karena tidak dilayani sesuai
keyakinan tidak akan terjadi jika dilakukan identifikasi agama dan keyakinan serta nilai
pribadi. RS harus menggali nilai dan keyakinan dalam pelayanan Kesehatan. Staf yang
pertama kali harus melaksanakan identifikasi nilai pribadi dan keyakinan adalah
Pilihan jawaban (boleh lebih dari satu)
a. Dokter di IGD
b. Staf di Admisi
c. Perawat di rawat Inap
d. Perekam Medis
e. Staf Humas
122. Kasus (vignete) : “Rumah Sakit harus memastikan bahwa pelaksanaan permintaan
persetujuan pelepasan informasi kepada pihak luar oleh pasien misalnya: asuransi,
BPJS, perusahaan, Dinas Kesehatan telah dilaksanakan”

Bukti dokumen persetujuan pelepasan informasi diperoleh melalui;


Pilihan jawaban
a. Inform Concern
b. General Concern
c. Penjelasan verbal
d. Perjanjian Kerja Sama
e. Penjelasan tertulis
123. Kasus (vignete) “Saat wawancara dengan keluarga pasien yang sedang persiapan
Endoskopi, didapatkan hasil bahwa pasien dan keluarga belum mendapatkan
informasi tujuan intervensi dan prosedur.”
Inform consent seharusnya dilaksanakan sebelum intervensi oleh petugas yang
kompeten, Inform consent ditulis di RM.
Pilihan jawaban
a. Dokter yang akan meleksanakan Endoskopi
b. Dokter dan Perawat
c. Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA)
d. DPJP
e. Doter Anastesi
124.Kasus (vignete) “Pengkajian pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan
tentang kebutuhan asuhan, pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan
pengobatan berkelanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana,
bahkan ketika kondisi pasien berubah”
Pengkajian awal dilaksanakan oleh PPA yang kompeten, di RS Pengkajian awal
dilaksanakan oleh
Pilihan jawaban
a. Dokter dan Perawat
b. Dokter, Perawat dan Dietizen
c. DPJP dan PPJA
d. Dokter nanti dilengkapi oleh dokter
e. Perawat nanti dilengkapi oleh dokter
125.Kasus (vignete) :Seorang pasien datang ke IGD pada hari sabtu pagi, kemudian
setelah mendapatkan serangkaian intervensi di IGD, pasien dipindahkan ke ruang
rawat di Sabtu siang. Keluarga mengeluh sampai minggu malam di ruang rawat,
DPJP belum datang memeriksa, hanya ada perawat yang melaksanakan pengkajian
dan dan Tindakan keperawatan.
Pertanyaan soal
Standar apa yang tidak sesuai
Pilihan jawaban
a. Screening pasien
b. Kesinambungan asuhan dari IGD
c. Interkolaborasi
d. Kerangka waktu maksimal pelaksanaan asesmen awal
126.Kasus (vignete) : Seorang surveyor sedang telusur tertutup RM, dan sedang
memeriksa RM Ps. Dengan Dx. Medis DM Type 2, usia 67 th, ada katarak dan
gangrene di ekstremitas bawah
Pertanyaan soal
Pada asesmen awal perawat, apa yang perlu diperhatikan disamping
pengkajian fisik
Pilihan jawaban
a. Riwayat keluarga, Pengobatan, kemampuan merawat diri
b. Kecemasan, masalah sscial, kebutuhan edukasi, status fungsional,
skrining nutrisi, keyakinan
c. Riwayat penyakit, obat-obat yang dibawa, risiko jatuhm skrining nutrisi
d. Pengkajian luka, pengkajian fisik, sosial, budaya, spiritual
e. Kebutuhan Perencanaan pulang sejak awal masuk
127.Kasus (vignete)
Perkembangan pasien harus dievaluasi dengan melaksanakan asesmen ulang
dengan interval
waktu berdasarkan kondisi dan asuhan untuk melihat respons pasien,terhadap tata
laksana / asuhan dan kemudian dibuat rencana kelanjutan asuhan dan atau rencana
pemulangan.
Pertanyaan soal
Ketentuan asesmen ulang pada pasien adalah:
Pilihan jawaban
a. Medis melaksanakan asesmen ulang hanya pada kondisi yang kurang sesuai
b. Perawat mencatat CPPT tiap shift pagi
c. Perawat melakukan asesmen ulang di nursing note saja
d. Perawat melaksanakan asesmen ulang minimal satu kalai per shift
e. Perawat hanya mencatat CPPT tiap pergantian shift
128.Kasus (vignete) : Surveior sedang telusur ke unit Laboratorium dan wawancara
dengan kepala palayanan laboratorium terkait staf
Pertanyaan soal
Hal yang perlu ditanyakan terkait staf laboratorium adalah
Pilihan jawaban
a. Jumlah staf laboran dan asal pendidikan
b. Surat tugas kepala laboratorium, SPK dan RKK kepala maupun staf
c. Kebersihan lingkungan
d. SPK dan RKK perawat untuk menjadi laboran
e. Kalibrasi alat
129.Kasus (vignete) : Pelayanan resusitasi diartikan sebagai intervensi klinis pada pasien
yang mengalami kejadian mengancam hidupnya seperti henti jantung atau paru.
Pertanyaan soal
Hal yang perlu ditelusur adalah
Pilihan jawaban
a. Menanyakan kepada pasien dan keluarga
b. Menanyakan kepada kepala ruangan bagaimana melaksanakan EWS
c. Mengobservasi sheet monitoring tanda-tanda vital
d. Melihat CPPT dan wawancara ke perawat
e. Wawancara bagaimana melaksanakan ESW, form EWS dan bukti pelatihan
130.Kasus (vignete) :Pelayanan resusitasi diartikan sebagai intervensi klinis pada pasien
yang mengalami kejadian mengancam hidupnya seperti henti jantung atau paru.
Pertanyaan soal
Hal yang perlu ditelusur terkait pelayanan resusitasi
Pilihan jawaban
a. Wawancara dengan kepala anestesi, kesiapan alat, obat bantuan hidup dasr,
sertifikat BHD
b. Sertifikat BHD, simulasi code blue, chek alat resusitasi, tim code blue
c. Simulasi code blue, SK tim code blue, serifikat
d. Simulasi code blue, video Latihan code blue
e. Wawancara bagaina melaksanakan code blue
131.Kasus (vignete) : Saat surveyor telusur ke ruang rawat dan melaksanakan
wawancara dengan pasien usia 50 th dengan Dx. TB, tampak pasien kondisi umum
sakit sedang, terlihat lemah, mengeluh tidak nafsu makan, dan screening nutrisi
MST> 2
Pertanyaan soal
Hal yang perlu ditelusur lebih lanjut
Pilihan jawaban
a. Skrining nutrusi
b. Terapi DPJP
c. Adanya bukti terapi gizi terintegrasi, CPPT dietizen
d. Terapi makanan parenteral
e. Peran perawat
132.Kasus (vignete) :Saat surveyor telusur tertutup pada RM pasien yg meninggal
dengan Dx. Stroke Hemoragie, didapatkan data, selama 3 hari pasien, GCS nya 5
dengan status fungsional, dibantu total semua Aktivitas Daily Livingnya, keluarga
memutuskan untuk DNR.
Pertanyaan soal
Hal yang perlu dinilai dalam RM terkait implementasi standar asuhan pada pasien
menjelang ajal
Pilihan jawaban
a. Konsultasi pemindahan ke ruang intensif
b. Pengobatan stroke dan pelibatan pasien
c. Asesmen Ulang dan asesmen awal terminal
d. Konsultasi dengan bimbingan rohaniawan, pelibatan keluarga
e. Pelibatan keluarga, Asuhan psikososial
133.Kasus (vignete) : Saat surveyor telusur pasien dengan dx. Ca Mamae dengan
kemoterapi dan juga mendapatkan tranfusi
Pertanyaan
Hal yang perlu ditelusur lebih lanjut terkait asuhan pasien dengan tranfusi
Pilihan jawaban
a. Inform consent, permintaan darah, kecocokan darah, monitoring pasien
b. Identifikasi, tes kecocokan, monitoring pasien
c. Monitoring, identifikasi, inform consent
d. Inform consent, identifikasi, kecocokan, pemberian, tes kesocockan, monitoring
e. Inform consent, tes kecocokan, pengadaan, identifikasi pasien, , monitoring
134.Pada saat melaksanakan survey gawat darurat, hal dibawah ini perlu dinilai kecuali :
a. Triase kegawatdaruratan
b. Petugas atau orang yang membawa pasien
c. Tindakan awal dan stabilisasi pasien
d. Alur rujukan bila tidak sesuai dengan kemampuan rumah sakit
e. Kompetensi dan kewenangan staf
135.Transfer pasien dalam rumah sakit, hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Kondisi dan kelayakan pasien sebelum ditransfer
b. Kriteria petugas atau staf yang akan melakukan transfer
c. Jenis monitoring dan obat emergency (bila diperlukan)
d. Evaluasi selama transfer dan proses serah terima pasien
e. Benar semua
136.Untuk pelayanan sedasi dan anestesi, hal yang perlu dievaluasi adalah:
a. Rumah sakit menetapkan sistim pelayanan sedasi dan anestesi
b. Kompetensi dan kewenangan staf yang melakukan sedasi dan anestesi
c. Pemantauan dan evaluasi pelayanan sedasi dan anestesi
d. Pemberian informasi kepada pasien dan atau keluarga tentang sedasi atau
anestesi
yang akan dilakukan
e. Benar semua
137.Hal yang dievaluasi untuk tindakan sedasi dan anestesi kecuali:
a. Pengkajian praanestesi dan prainduksi
b. Monitoring selama sedasi dan anestesi
c. Monitoring selama di ruang pulih
d. Diagnosis pasca bedah
e. Kriteria keluar dari ruang pulih
138.Hal yang dievaluasi untuk pelayanan bedah kecuali:
a. Dilakukan pengkajian prabedah sebelum tindakan
b. Informasi yang diberikan DPJP kepada pasien dan atau keluarga
c. Monitoring kondisi fisiologis dan perubahannya selama pembedahan
d. Rencana asuhan pasca bedah
e. Laporan pembedahan
139.Hal yang tidak dievaluasi pada laporan pembedahan:
a. Prosedur operasi yang dilakukan dan rincian temuannya
b. Jenis obat anestesi yang dipergunakan
c. Nama dokter bedah dan asistennya
d. Spesimen operasi yang diambil untuk diperiksa
e. Diagnosis pasca bedah
140.Rencana asuhan pasca operasi meliputi:
a. Pengobatan yang diberikan
b. Posisi pasien atau kondisi tertentu sesuai kebutuhan pasca operasi
c. Monitoring, pemeriksaan laboratorium atau radiologi sesuai kebutuhan pasien
d. Rencana asuhan dengan PPA lain
e. Benar semua
141.Pengkajian pra sedasi atau pra anestesi penting dilakukan karena:
a. Dapat mengidentifikasi masalah saluran pernafasan
b. Dapat mengidentifikasi potensi masalah karena komorbid pasien
c. Dapat mengidentifikasi potensi masalah karena pemberian obat sedasi atau
anestesi
d. Merencanakan jenis sedasi atau anestesi sesuai dengan kebutuhan pasien
e. Benar semua
142.Hal yang tidak dievaluasi pada alur untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit
adalah:
a. Efektifitas saat penerimaan, pengkajian dan tindakan pasien
b. Informasi ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit
c. Informasi mengenai identitas pasien
d. Asuhan yang sama kepada pasien diseluruh area rumah sakit sesuai dengan
kebutuhan pasien
e. Adanya koordinator yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan alur pasien
agar
tidak terjadi penumpukan
143. Asuhan pasien secara terintegrasi mencakup :
a. Keterlibatan pasien dan keluarga
b. Keterlibatan para dpjp dan PPA sesuai bidang keahliannya sebagai tim
interdisiplin
c. Perencanaan asuhan secara interdisiplin (dapat dilakukan dengan case meeting)
d. Informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perkembangan
asuhan
e. Benar semua
KUNCI JAWABAN 22 E 45 B 68 E 91 E
NO JAWABAN 23 C 46 D 69 E 92 A
1 B 24 E 47 E 70 C 93 C
2 D 25 B 48 A 71 D 94 E
3 A 26 A 49 B 72 B 95 C
4 C 27 E 50 D 73 B 96 B
5 E 28 E 51 E 74 D 97 D
6 E 29 E 52 A 75 D 98 A
7 C 30 D 53 D 76 C 99 E
8 D 31 B 54 B 77 D 100 C
9 A 32 E 55 A 78 E 101 A
10 C 33 E 56 B 79 C 102 C
11 A 34 B 57 D 80 D 103 A
12 C 35 E 58 D 81 E 104 B
13 D 36 C 59 A 82 C 105 B
14 A 37 D 60 E 83 E 106 C
15. B 38 B 61 B 84 D 107 A
16. E 39 A 62 C 85 A 108 C
17. B 40 B 63 C 86 B 109 B
18 C 41 D 64 C 87 A 110 A
19 D 42 D 65 D 88 D 111 A
20 C 43 C 66 D 89 B 112 A
21 E 44 D 67 D 90 D 113 C
114 B 137 D
115 D 138 C
116 D 139 B
117 D 140 E
118 D 141 E
119 C 142 C
120 C 143 E
121 B
122 C
123 A
124 C
125 D
126 B
127 D
128 B
129 E
130 B
131 C
132 D
133 E
134 B
135 E
136 E

Anda mungkin juga menyukai