SOAL PRETEST
1. Kata kunci pada saat penetapan kriteria HAIs pada pasien yang dilakukan tindakan
atau perawatan adalah
4. Salah satu upaya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu adalah menerapkan Tata
Graha (5 R) yang meliputi secara berurutan sebagai berikut:
5. Hasil penilaian indikator mutu ditindak lanjuti dengan upaya perbaikan mutu/kinerja
yang berkesinambungan. Perbaikan mutu yang berkesinambungan adalah:
a. Mengikuti siklus POACE
b. Suatu komitmen dan pendekatan untuk meningkatkan proses secara
berkesinambungan mengikuti siklus PDSA
c. Upaya perbaikan yang hanya dilakukan jika ada masalah, setelah melalui proses
analisis
d. Upaya perbaikan yang dilakukan secara individual oleh penanggung jawab
program/pelayanan.
7. Upaya untuk mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan dalam pemberian pelayanan
merupakan upaya untuk memenuhi dimensi mutu sebagai berikut:
a. Penyebab
b. Risiko
c. Akibat
d. Insiden
a. Bersifat lokal dan dapat dicegah dengan pelaksanaan bundles urine kateter
b. Pemasangan urine kateter yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasyankes
c. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh pemasangan urine kateter
d. Infeksi yang terjadi akibat dipasang urine kateter pada saluran kemih setelah 2
hari kalender ditemukan tanda tanda kearah infeksi
10. Pertimbangan dalam memilih indikator prioritas dalam menilai atau memonitor
mutu/kinerja pelayanan adalah:
13. Proses manajemen risiko yang dimasukkan dalam Daftar risiko adalah, kecuali :
14. Analisa Insiden keselamatan pasien meliputi hal-hal dibawah ini kecuali :
a. Pengumpulan data pola mikroorganisme pada HAIs dan pasien dengan resiko
infeksi
b. Melakukan pendataan penggunaan anti biotik dalam surveilans
c. Monitoring kesesuaian antara pemberian antibiotik dan pola mikroorganisme
d. Semua di atas benar
16. Masalah mutu terjadi akibat adanya variasi proses, upaya untuk mengatasi variasi
proses pada pelayanan kesehatan dapat dilakukan pengendalian proses melalui:
18. Pencegahan dan pengendalian infeksi yang selanjutnya disingkat PPI bertujuan :