Anda di halaman 1dari 4

LOKAKARYA TAHAP I TIM PENJAMIN MUTU EKSTERNAL

11-14 NOPEMBER 2020

SOAL PRETEST

1. Kata kunci pada saat penetapan kriteria HAIs pada pasien yang dilakukan tindakan
atau perawatan adalah

a. Melindungi pasien dari infeksi yang terjadi saat datang ke Fasyankes


b. Melindungi pengunjung dari resiko paparan penularan infeksi
c. Melindungi petugas kesehatan agar terhindar dari penularan penyakit infeksi
d. Melindungi pasien saat masuk rawat tidak dalam masa inkubasi atau infeksi
terjadi infeksi saat pulang rawat

2. Kewaspadaan Standar adalah :

a. Dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan di semua fasilitas pelayanan


kesehatan baik yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi, terutama saat
memberikan pelayanan kepada pasien atau di masyarakat
b. Dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan di semua fasilitas pelayanan
kesehatan pada pasien yang diduga memiliki diagnosa penyakit yang
penularannya melalui kontak, droplet dan airborne
c. Suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada pasien ,
petugas dan pengunjung
d. Mengawasi kegiatan yang dilakukan petugas untuk mencegah terpapar pada
penyakit infeksi

3. Sistem manajemen mutu meliputi:

a. Input, proses, output, outcome


b. Perencanaan mutu, penggerakan dan pelaksanaan mutu, pengawasan,
pengendalian, dan penilaian mutu
c. Perencanaan mutu, jaga mutu, kendali mutu, dan peningkatan mutu
d. Perencanaan mutu, sumber daya mutu, proses penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu, dan pengukuran mutu

4. Salah satu upaya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu adalah menerapkan Tata
Graha (5 R) yang meliputi secara berurutan sebagai berikut:

a. Ringkas, rawat, rapih, resik, ramping


b. Ringkas, Rapi, rawat, rajin, ramping
c. Rajin, rawat, ringkas, rapih, resik
d. Ringkas, rapih, resik, rawat, rajin

5. Hasil penilaian indikator mutu ditindak lanjuti dengan upaya perbaikan mutu/kinerja
yang berkesinambungan. Perbaikan mutu yang berkesinambungan adalah:
a. Mengikuti siklus POACE
b. Suatu komitmen dan pendekatan untuk meningkatkan proses secara
berkesinambungan mengikuti siklus PDSA
c. Upaya perbaikan yang hanya dilakukan jika ada masalah, setelah melalui proses
analisis
d. Upaya perbaikan yang dilakukan secara individual oleh penanggung jawab
program/pelayanan.

6.Alasan utama untuk memberdayakan pengguna pelayanan dalam pelayanan di Fasilitas


Kesehatan Tingkat Pertama adalah:

a. Memberikan kesempatan pasien untuk berpartisipasi dalam perbaikan


b. Memperbaiki sistem pelayanan pada lini depan
c. Merupakan bentuk dari kewajiban pelanggan
d. Mencegah keluhan pelanggan dan masyarakat

7. Upaya untuk mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan dalam pemberian pelayanan
merupakan upaya untuk memenuhi dimensi mutu sebagai berikut:

a. Berorientasi pasien (patient centeredness)


b. Aman (Safety)
c. Efektif (Effectiveness)
d. Tepat waktu (Timeliness)

8. Pasien Alergi terhadap Penisilin”. Kalimat tersebut adalah :

a. Penyebab
b. Risiko
c. Akibat
d. Insiden

9.Yang dimaksud dengan ISK pada kejadian infeksi adalah:

a. Bersifat lokal dan dapat dicegah dengan pelaksanaan bundles urine kateter
b. Pemasangan urine kateter yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasyankes
c. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh pemasangan urine kateter
d. Infeksi yang terjadi akibat dipasang urine kateter pada saluran kemih setelah 2
hari kalender ditemukan tanda tanda kearah infeksi

10. Pertimbangan dalam memilih indikator prioritas dalam menilai atau memonitor
mutu/kinerja pelayanan adalah:

a. Belum adanya indicator yang ditetapkan untuk suatu pelayanan tertentu


b. Indikator prioritas tidak boleh ditetapkan dengan cara consensus
c. Jika tidak ada consensus untuk memilih indicator tertentu, maka indicator tersebut
tidak boleh digunakan
d. Dipersyaratkan oleh peraturan perundangan, high risk-high cost-hight volume-
problem prone, dan pertimbangan ketersediaan data

11. Audit Klinis adalah:

a. Proses peningkatan mutu untuk meningkatkan pelayanan pasien dan outcome


pelayanan melalui kajian sistematik dengan kriteria yang jelas terhadap pelayanan
klinis oleh praktisi klinis
b. Audit internal yang dilakukan oleh auditor internal terhadap penyelenggaraan
pelayanan klinis di Puskesmas/FKTP dengan menggunakan kriteria audit yang
jelas yang disusun berdasar pedoman pelayanan klinis
c. Audit kinerja yang dilakukan terhadap kinerja praktisi klinis yang bekerja di
Puskesmas
d. Audit kinerja pelayanan klinis untuk menilai kinerja dokter dan perawat yang
memberikan Pelayanan Kesehatan Perseorangan di Puskesmas/FKTP

12. Audit berbeda dengan inspeksi dalam hal:

a. Tidak perlu ditetapkan standar sebagai kriteria pembanding pada waktu


Menyusun rencana audit
b. Audit dilakukan antara atasan kepada bawahan untuk menilai kinerja anak buah
c. Inspeksi dapat dilakukan secara peer review dengan menggunakan standar
pembanding yang direncanakan
d. Sifat terencana, sistematis dengan standar/kriteria pembanding yang jelas

13. Proses manajemen risiko yang dimasukkan dalam Daftar risiko adalah, kecuali :

a. Komunikasi dan konsultasi


b. Identifikasi risiko
c. Analisa risiko
d. Penanganan risiko

14. Analisa Insiden keselamatan pasien meliputi hal-hal dibawah ini kecuali :

a. Masalah terkait asuhan pelayanan


b. Masalah terkait pelayanan
c. Penyebab intermediate
d. Faktor Kontributor

15. Penggunaan Antibiotik yang bijak dalam program PPI adalah

a. Pengumpulan data pola mikroorganisme pada HAIs dan pasien dengan resiko
infeksi
b. Melakukan pendataan penggunaan anti biotik dalam surveilans
c. Monitoring kesesuaian antara pemberian antibiotik dan pola mikroorganisme
d. Semua di atas benar

16. Masalah mutu terjadi akibat adanya variasi proses, upaya untuk mengatasi variasi
proses pada pelayanan kesehatan dapat dilakukan pengendalian proses melalui:

a. Penetapan indikator untuk penilaian kinerja


b. Standardisasi
c. Perbaikan mutu berkesinambungan melalui PDCA
d. Kecukupan sumber daya

17. Tahapan Proses Manajemen risiko adalah sebagai berikut :

a. Komunikasi & konsultasi, Penetapan konteks, Penilaian risiko, Penanganan


risiko, Monitor dan reviu, Evaluasi risiko
b. Komunikasi & konsultasi, Penetapan konteks, Penilaian risiko, Penanganan
risiko, Monitor dan reviu.
c. Komunikasi & konsultasi, Penetapan konteks, Identifikasi risiko, Analisa risiko,
Penanganan risiko, Monitor dan reviu,
d. Penetapan konteks, , Identifikasi risiko, Analisa risiko, Penanganan risiko,
Monitor dan reviu, Evaluasi risiko, Komunikasi & konsultasi,

18. Pencegahan dan pengendalian infeksi yang selanjutnya disingkat PPI bertujuan :

a. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan


diantara pasien, petugas dan pengunjung dan masyarakat sekitar fasyankes
b. Mengidentifikasi Petugas Kesehatan dan Pasien di Fasyankes
c. Menghilangkan resiko kejadian infeksi pada pasien di fasyankes
d. Menghilangkan resiko kejadian infeksi pada pasien saat pelaksanaan prosedur
pelayanan kesehatan dilakukan oleh petugas

19.Root Cause Analysis adalah alat manajemen mutu untuk:

a. Melakukan disain proses secara proaktif


b. Melakukan analisis masalah sampai mengenali akar penyebab masalah
c. Khusus untuk melakukan analisis insiden keselamatan pasien
d. Analisis akar penyebab masalah dengan menggunakan diagram tulang ikan

20. Yang tidak termasuk Kejadian Tidak diharapkan (KTD) adalah :

a. Pasien mengalami gatal-gatal & kemerahan karena salah pemberian obat


b. Pasien mengeluh pusing setelah disuntik obat yang sudah kadaluarsa
c. Pasien terpeleset di lobi dan mengalami lecet
d. Bayi Ibu A tertukar dengan Bayi Ibu B

Anda mungkin juga menyukai