Anda di halaman 1dari 46

KUMPULAN SOAL – SOAL

PENILAIAN PEMAHAMAN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS DAN KLINIK


SURVEIOR LPA

Puskesmas mempunyai kewajiban membina jaringan dan jejaring. Yang


dimaksud dengan jejaring adalah:
a. Puskesmas pembantu, praktik bidan desa, puskesling
b. Rumah sakit, puskesmas pembantu, puskesling, dan praktik bidan desa
c. Klinis swasta, rumah sakit, puskesmas pembantu dan praktik bidan desa
d. Rumah sakit, serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain, upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat, dan lintas sektor terkait lainnya
di wilayah kerjanya

Anggota tim FMEA adalah:


a. orang yang terlibat dalam suatu proses yang dianalisis
b. orang yang terlibat dalam suatu kejadian
c. anggota tim Keselamatan Pasien
d. anggota tim Mutu Puskesmas

Root Cause Analysis adalah alat manajemen mutu untuk:


a. Khusus untuk melakukan analisis insiden keselamatan pasien
b. Analisis akar penyebab masalah dengan menggunakan diagram tulang ikan
c. Melakukan analisis masalah sampai mengenali akar penyebab masalah
d. Melakukan disain proses secara proaktif

Dilakukannya Audit Internal dan Pertemuan Tinjauan Manajemen dalam PMK 44 tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas, merupakan pelaksanaan proses
manajemen:
a. Penggerakan dan Pelaksanaan
b. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
c. Perencanaan
d. Perencanaan dan Penggerakan Pelaksanaan
Berikut termasuk Tata Kelola Pelayanan Kesehatan di Klinik:
a. Pengelolaan Kerjasama terkait klinik, Mitra Bestari, Mutu Pelayanan Kesehatan di
Klinik, Penegakan Etika dan Disiplin Profesi Tenaga Medis dan tenaga Kesehatan
di Klinik
b. Pengelolaan SDM di Klinik, Pengelolaan Keuangan di Klinik, Kredensial dan
rekredensial di klinik, Mutu Pelayanan Kesehtan di Klinik
c. Kredensial dan Rekredensial di Klinik, Mitra Bestari, Mutu Pelayanan
Kesehatan di Klinik, Penegakan Etika dan Disiplin Profesi Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan di Klinik
d. Pengorganisasian Klinik, Mitra bestari, Pengelolaan Kerjasama terkait klinik,
Pengelolaan SDM di klinik

Penanggung jawab klinik harus memiliki SIP di klinik dan dapat merangkap sebagai
pemberi pelayanan, penanggung jawab klinik dapat menjadi penanggung jawab, pada:
a. dua klinik
b. a,b,c semua benar
c. satu klinik
d. tiga klinik

Struktur Organisasi di Klinik paling sedikit terdiri dari:


a. Penanggung Jawab Klinik, Penanggung Jawab Kegawatdaruratan
b. Penanggung Jawab Klinik yang juga merupakan pimpinan klinik, Penanggung
Jawab Kegawatdaruratan, Penanggung Jawab Kefarmasian
c. Penanggung Jawab Kegawatdaruratan, Penanggung Jawab kefarmasian
d. Penanggung Jawab kefarmasian, Penanggung Jawab Klinik

Alasan utama untuk memberdayakan pengguna pelayanan dalam pelayanan di


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah:
a. Memberikan kesempatan pasien untuk berpartisipasi dalam perbaikan
b. Merupakan bentuk dari kewajiban pelanggan
c. Memperbaiki sistem pelayanan pada lini depan
d. Mencegah keluhan pelanggan dan masyarakat

Register risiko disusun dengan tujuan:


a. Disusunnya daftar risiko dalam lingkungan kerja untuk dilaporkan ke Dinas
Kesehatan
b. Disusunnya daftar risiko yang mungkin terjadi sehingga upaya pencegahan
dan mitigasi dapat dilakukan
c. Disusunnya daftar risiko untuk keperluan pelaporan adanya risiko ke Dinas
Kesehatan
d. untuk memenuhi standar akreditasi

Untuk menjamin keamanan lingkungan fisik, Puskesmas perlu merencanakan dan


melaksanakan program MFK yang efektif Program tersebut meliputi:
a. Program manajemen risiko, program keselamatan pasien, dan program PPI
b. Program manajemen risiko, program keselamatan pasien, program PPI, program
keamanan dan keselamatan, program pengelolaan B3, dan program Pendidikan
dan pelatihan K3
c. Program keamanan dan keselamatan fasilitas, program pengelolaan B3 dan limbah
B3, program PPI,program pemeliharaan system utilitas, program manajemen risiko,
dan program pemeliharaan peralatan
d. Program keamanan dan keselamatan fasilitas, program penanganan bencana,
program penanganan kebakaran, program penanganana B3 dan limbah B3,
program pemeliharaan system utilitas, dan program pemeliharaan peralatan

Berdasarkan PMK 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat kesehatan Masyarakat,


Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktek Mandiri Dokter
dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi, Tahapan Kegiatan Akreditasi terdiri dari:
a. Persiapan, Pelaksanaan, Pascaakreditasi
b. Persiapan, Penilaian, Pascaakreditasi
c. Persiapan, Penilaian, Monitoring Evaluasi
d. Persiapan, Pelaksanaan, Penilaian, Pascaakreditasi
e. Pembombingan, Persiapan, Pelaksanaan, Penilaian, Pascaakreditasi

Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan:


a. sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan Kesehatan
b. seminggu sekali
c. setiap hari, setelah pasien pulang/keluar dari fasyankes
d. tiga hari sekali
Untuk mencegah penularan infeksi dilakukan penggunaan APD. Penggunaan sarung
tangan dilakukan :
a. Untuk menggantikan pentingnya mencuci tangan
b. Ketika memeriksa pasien lain tidak perlu melepas sarung tangan, langsung saja
lakukan hand rub tanpa melepas sarung tangan
c. Setiap kali memeriksa pasien
d. Kalau ada indikasi menggunakan sarung tangan

Kategori pemilahan peralatan/instrument dalam pemeliharaan peralatan medis menurut


Spaulding adalah:
a. Kotor, bersih, dan steril
b. Non kritikal, Semi kritikal, dan Kritikal
c. Kritikal dan non kritikal
d. Kritikal, Steril dan Non Kritikal

Upaya untuk mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan dalam pemberian pelayanan
merupakan upaya untuk memenuhi dimensi mutu sebagai berikut:
a. Efektif (Effectiveness )
b. Berorientasi pasien (patient centeredness)
c. Tepat waktu (Timeliness)
d. Aman (Safety)

Ketua tim PPI sesuai dengan PMK 27 tahun 2017, adalah:


a. Perawat IPCN yang telah mengikuti PPI dasar dan PPI Lanjut
b. Perawat IPCN
c. Dokter yang berminat dengan PPI dan telah mengikuti pelatihan PPI Dasar
d. Tenaga kesehatan yang berminat dengan PPI dan telah mengikuti pelatihan PPI
Dasar

Untuk Evaluasi Kinerja SDM di Klinik dinilai berdasarkan:


a. Kuantitas Target klinik
b. Perilaku kerja
c. a,b,c semua benar
d. Kualitas hasil kerja
Yang dimaksud dengan Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah:
a. Upaya agar tidak terjadi medical error
b. Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman
c. Upaya agar tidak terjadi cedera akibat kesalahan tindakan medis
d. Upaya agar tidak terjadi nursing error

Kajian risiko (risk assessment) meliputi:


a. Analisis risiko, menilai tingkat risiko dengan risk grading matrix, dan merencanakan
penanggulangannya
b. Identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko
c. Analisis risiko, rencana meminimalkan risiko, implementasi dan monitoring
d. Identifikasi risiko, analisis risiko, dan rencana meminimalkan risiko

Pada Penilaian Klinik dapat diberikan nilai 10 pada EP, apabila:


a. Jika pencapaian ≥ 80% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian
pelaksanaan dengan dokumen.
b. Jika pencapaian 100% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen.
c. Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan
bahwa seluruh dokumen telah disusun tetapi pelaksanaan belum sesuai dengan
dokumen
d. Jika pencapaian 20% - 79% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen
e. Tidak perlu diberikan rekomendasi pada hasil survey

Jika ada laporan kejadian KTD dari petugas ke tim Keselamatan pasien yang masuk
kategori hijau, maka yang dilakukan oleh tim Keselamatan Pasien adalah:
a. Segera melakukan verifikasi terhadap kejadian
b. Segera melakukan RCA
c. Menunggu laporan penyelesaian investigasi sederhana oleh unit kerja yang terkait
d. Segera melakukan investigasi sederhana
Kewaspadaan isolasi meliputi:
a. Hand hygiene 6 langkah pada 5 kesempatan
b. Kewaspadaan standard dan surveilans PPI
c. Hand hygiene dan penggunaan APD
d. Kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi

Di bawah ini adalah kelengkapan bukti di tetapkannya program PPI di Klinik, kecuali:
a. Terdapat Program PPI yang ditetapkan oleh Penanggung jawab klinik.
b. Terdapat bukti pelaksanaan program PPI yang sesuai dengan pelayanan
kesehatan, risiko dan sumber daya yang ada di klinik.
c. Terdapat SK penetapan penanggung jawab PPI.
d. Observasi dan wawancara pelaksanaan program PPI.

Jika Praktisi klinis melakukan Tindakan yang semestinya tidak dilakukan masuk dalam
kategori :
a. Ommission error ..tdk melakukan Tindakan yg seharusnya
b. Kondisi berpotensi cedera
c. Kejadian tidak cedera
d. Commision error …melakukan Tindakan yg seharusnya tdk dilakukan

Mitra bestari adalah :


a. Sekelompok tenaga Kesehatan dengan jenis profesi yang berbeda, memiliki
reputasi dan kompetensi sesuai dengan profesinya masing-masing
b. Sekelompok tenaga Kesehatan dengan jenis profesi yang berbeda, memiliki
kompetensi sesuai dengan profesinya masing-masing
c. Sekelompok tenaga Kesehatan dengan jenis profesi yang sama, memiliki
kompetensi sesuai dengan profesinya masing-masing
d. Sekelompok tenaga Kesehatan dengan jenis profesi yang sama, memiliki
reputasi dan kompetensi sesuai dengan profesinya masing masing

Variabel yang dipertimbangkan dalam melakukan risk assessment infeksi, misalnya


untuk pelayanan pasien Covid 19 meliputi:
a. Virulensi dari virus/mikroorganisme
b. Dampak dan kesiapan organisasi
c. Probabilitas dan kesiapan organisasi
d. Dampak dan probabilitas
Klinik utama dapat melakukan Tindakan bedah, kecuali Tindakan bedah yang :
a. a,b,c semua benar
b. Operasi sedang yang beresiko tinggi,atau
c. Operasi besar klasifikaso bedah kecil, sedang dan besar ditetapkan oleh yg
bersangkutan
d. Menggunakan anestesi umum dengan inhalasi dan/atau spinal

Pembagian area (layout) untuk ruang sterilisasi yang sesuai standar adalah :
a. Area bersih, area penyimpanan alat steril, area distribusi, area administrasi
b. Area kotor, area bersih, area dekontaminasi, area penyimpanan, area distribusi
c. Area kotor, area penyimpanan peralatan kotor, area bersih, area dekontaminasi,
area distribusi
d. Area kotor, area bersih, area proses sterilisasi, penyimpanan alat steril,
dan area distribusi

Tim surveyor memberikan laporan hasil survei terhadap klinik yang dinilainya kepada
Lembaga penyelenggara akreditasi paling lama :
a. 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak survei dinyatakan selesai
b. 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak survei dinyatakan selesai
c. 2 (dua) hari kerja terhitung sejak survei dinyatakan selesai
d. 5 (lima) hari kerja terhitung sejak survei dinyatakan selesai
e. 6 (enam) hari kerja terhitung sejak survei dinyatakan
selesai

Anggota tim FMEA adalah :


a. Orang yang terlibat dalam suatu kejadian
b. Anggota tim mutu Puskesmas
c. Anggota tim Keselamatan Psien
d. Orang yang terlibat dalam suatu proses yang dianalisa

Audit berbeda dengan inspeksi dalam hal :


a. Inspeksi dapat dilakukan secara peer review dengan menggunakan standar
pembanding yang direncanakan
b. Sifat terencana, sistematis dengan standar/kriteria pembanding yang jelas
c. Audit dilakukan antara atasan kepada bawahan untuk menilai kinerja anak buah
d. Tidak perlu ditetapkan standar sebagai kriteria pembanding padawaktu menyuun
rencana audit
Pengelolaan peralatan perawatan pasien dalam PPI di FKTP (Puskesmas dan Klinik
Pratama) termasuk dalam :
a. Kewaspadaan transmisi
b. Kewaspadaan isolasi
c. Kewaspadaan standar
d. Sterilisasi peralatan perawatan

Variabel yang digunakan untuk memprioritaskan failure modes yang akan diupayakan
solusi pada waktu melakukan FMEA meliputi:
a. Occure, severity, Detectability
b. Probability, Detectability, Occurrence
c. severity, Detectability
d. Detectability, reliability, Specificity

Tujuan dari pengelolaan system utilitas yg efektif adalah :


a. Keselamatan dan keamanan pasien, petugas dan pengunjung
b. Keamanan property Puskesmas dari pencurian dan kehilangan
c. Keselamatan lingkungan sekitar Puskesmas
d. Tidak tercemarnya lingkungan sekitar Puskesmas

Etika batuk:
a. diterapkan hanya untuk pasien/kasus infeksi dengan jenis transmisi airborne dan
droplet
b. diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi dengan jenis
transmisi airborne atau droplet
c. diterapkan hanya untuk pasien yang sakit batuk dan keluarganya
d. diterapkan hanya untuk pasien yang sakit batuk

Risk Control dalam proses manajemen risiko meliputi:


a. Risk control sama dengan risk reduction
b. Pengendalian biaya agar proses manajemen risiko dilaksanakan dengan efisien
c. Risk acceptance merupakan salah satu mekanisme risk control, disamping
risk reduction
d. Penerimaan terhadap risiko (risk acceptance) buka merupakan mekanisme risk
control
Hasil penilaian indikator mutu ditindak lanjuti dengan upaya perbaikan
mutu/kinerja yang berkesinambungan. Perbaikan mutu yang
berkesinambungan adalah:
a. Suatu komitmen dan pendekatan untuk meningkatkan proses
secara berkesinambungan mengikuti siklus PDSA
b. Mengikuti siklus POACE
c. Upaya perbaikan yang hanya dilakukan jika ada masalah, setelah
melalui proses analisis
d. Upaya perbaikan yang dilakukan secara individual oleh penanggung
jawab program/pelayanan.

Security dalam program keamanan dan keselamatan adalah:


a. Proteksi terhadap pasien terhadap kesalahan tindakan dokter maupun perawat
b. Proteksi terhadap petugas dari penyakit akibat kerja
c. Proteksi terhadap kesehatan pasien dan keluarga selama berada di fasilitas
pelayanan kesehatan
d. Proteksi terhadap individu dan/atau asset atau property Puskesmas terhadap
ancaman bahaya dan kehilangan

Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara periodik


melalui:
a. Lokakarya mini, audit internal dan pertemuan tinjauan manajemen
b. Penilaian indikator kinerja dan penilaian kinerja karyawan
c. Lokakarya mini dan audit internal
d. Supervisi, pemantauan capaian indikator kinerja, lokakarya mini, audit internal dan
pertemuan tinjauan manajemen

Analisis risiko adalah:


a. Menentukan estimasi risiko kuantitatif atau kualitasi dengan teknik evaluasi.
b. Menetapkan tingkat kegawatan risiko, melakukan RCA dan FMEA
c. Mengidentifikasi risiko, menetapkan tingkat kegawatan risiko,
mengidentifikasi penyebab dan akibat dari risiko
d. Mengenali risiko yang mungkin terjadi dan menganalisis
penyebab terjadinya
Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika
pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal
oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya.
Pengkajian Awal dilakukan:
a. 1 x 24 jam
b. 3 Jam
c. 1 jam
d. 12 jam

Struktur organisasi Puskesmas ditetapkan dengan:


a. SK Kepala Puskesmas
b. SK Bupati/Walikota dan SK Kepala Puskesmas
c. SK Kepala Daerah Kabupaten/Kota atau SK Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
d. SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan SK Kepala Puskesmas

Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang:


a. Dokter spesialis dibidang layanan primer
b. Dokter
c. a,b,c semua benar
d. dokter gigi

Tujuan hand hygiene adalah:


a. melindungi petugas fasilitas pelayanan kesehatan agar tidak dituntut karena
pasien tertular penyakit infeksi
b. melindungi pasien terhadap kuman berbahaya yang terbawa oleh tangan
petugas atau kulit pasien sendiri
c. melindungi keluarga petugas agar tidak tertular infeksi ketika
pulang ke rumah
d. melindungi petugas dari tertular infeksi sebelum makan

Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan yang berderajat risiko tinggi, setelah
dilakukan RCA disusun rencana tindak lanjut:
a. Rencana tindak lanjut langsung dilaksanakan oleh unit kerja yang terkait dengan
kejadian
b. Kepala Puskesmas melakukan tindak lanjut sesuai dengan rencana tindak lanjut
yang disusun oleh Tim Keselamatan Pasien dengan melibatkan unit kerja terkait
c. Tim Keselamatan Pasien menyusun rencana tindak lanjut, dan
melaksanakan tindak lanjut bersama unit kerja terkait setelah mendapat
persetujuan Kepala Puskesmas.
d. Rencana tindak lanjut langsung dilaksanakan tanpa persetujuan dari
Kepala Puskesmas

Yang dimaksud dengan kredensial adalah:


a. proses evaluasi terhadap tenaga Kesehatan untuk menentukan kelayakan
diberikan kewenangan klinis b. proses evaluasi terhadap tenaga medis dan tenaga
kesehatan untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis
b. proses evaluasi terhadap tenaga medis untuk menentukan kelayakan
diberikan kewenangan klinis
c. proses reevaluasi terhadap tenaga medis dan tenagan kesehatan untuk
menentukan kelayakan
d. diberikan kewenangan klinis

Standar pengelolaan farmasi di Puskesmas diatur dalam:


a. Permenkes 74/2016
b. Permenkes 43/2019
c. Permenkes 44/2016
d. Permenkes 37/2012

Tujuan pengelolaan limbah adalah:


a. agar petugas tidak tertular infeksi dari pasien
b. melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung, dan masyarakat
sekitar dari penyebaran infeksi dan cedera
c. agar sampah non infeksius dapat dikelola dengan baik
d. agar fasilitas pelayanan kesehatan tampak bersih
dan hygienis
Standar Klinik terdiri atas:
a. 3 Bab, 26 Standar, 104 EP
b. 3 Bab, 22 Standar, 104 EP
c. 3 Bab, 21 Standar, 105 EP
d. 5 Bab, 76 Standar, 315 EP
e. 3 Bab, 24 Standar, 110 EP

Yang dimaksud dengan budaya Keselamatan pasien adalah:


a. Budaya tidak menyalahkan dan mewajibkan manajemen yang bertanggung
jawab jika terjadi kesalahan
b. Budaya tidak menyalahkan meskipun terjadi pelanggaran terhadap aturan yang
sudah ditetapkan c. Budaya tidak menyalahkan dan budaya perlakuan yang
adil
c. Budaya yang mewajibkan manajemen bertanggung jawab untuk setiap
terjadinya kesalahan medis
d. yang dilakukan oleh praktisi klinis

Informasi terperinci yang disiapkan oleh produsen atau manufaktur atau importir dari
suatu bahan kimia yang menjelaskan mengenai sifat kimia dan fisika, bahaya yang ada,
batas bahaya yang diperbolehkan, cara penanganan yang aman, serta pertolongan
pertama dapat dilihat pada:
a.HMIS
b.MSDS
c.HMIG
d.Emergency Response Guide (ERG)

Terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien karena salah identifikasi, tetapi segera
diketahui dan obat segera ditukar dengan obat yang benar, kejadian tersebut adalah:
a. Kejadian sentinel
b. Kondisi potensial cedera
c. Kejadian tidak diharapkan yang berderajat risiko tinggi.
d. Kejadian nyaris cedera

Penyelenggaraan pelayanan elektronik rekam medis di Puskesmas, Klinik dan


Fasyankes yang lain diatur dalam:
a. PMK 24 tahun 2022
b. PMK 269 tahun 2008
c. PMK 9 tahun 2014
d. PMK 24 tahun 2020
Akar Penyebab kejadian pada sistem ketika melakukan RCA dapat berupa:
a. Akar penyebab masalah bukanlah masalah pada sistem maupun tidak tersedianya
sumber daya yang memadai
b. Akar penyebab masalah hanya akibat tidak tersedianya sumber daya yang
memadai
c. Kegagalan sistem (system failure), Ketidak mampuan sistem (system
incapability), dan Tidak adanya atau tidak berfungsinya sistem kendali
d. Tidak berfungsinya sistem kendali tidak dapat dianggap
sebagai akar masalah

Pemeliharaan peralatan yang terencana meliputi:


a. Pemeliharaan preventif dan pemeliharaan mendesak (urgent)
b. Pemeliharaan preventif dan pemeliharaan korektif
c. Pemeliharaan preventif dan pemeliharaan emergensi
d. Pemeliharaan mendesak (urgent) dan pemeliharaan emergensi

Dibawah ini 3 Kelompok Standar Akreditasi Klinik, kecuali :


a. Penyelenggaraan Keselamatan Perseorangan
b. Manajemen Risiko
c. Tata Kelola Klinik
d. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

Pengelolaan linen kotor:


a. Linen yang terkontaminasi segera dibungkus dan dimasukkan kantong
kuning di lokasi penggunaan
b. Jika terdapat faeces pada linen kotor, tidak perlu dibuang terlebih dahulu, langsung
masukkan kantong kuning, lalu dibawa ke londri
c. Linen kotor disortir dan dicuci di lokasi dimana digunakan baru kemudian linen
yang terkontaminasi dimasukkan kantong kuning, lalu dibawa ke londri
d. Di tempat penggunaan, linen kotor tidak perlu dipisahkan dari linen yang
terkontaminasi, langsung dimasukkan kantong kuning

Penggolongan usaha Klinik berdasarkan kemampuan pelayanannya terdiri atas :


a. Klinik penanaman modal dalam negri
b. Klinik rawat jalan
c. Klinik pratama dan klinik utama
d. Klinik rawat inap
Untuk mendisain ulang suatu proses agar minimal dari risiko maka dilakukan:
a. Severity Assessment
b. Root Cause Analysis
c. Failure Mode and Effect Analysis
d. Continuous Quality Improvement dengan metoda PDSA

Yang membedakan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Rumah Sakit:


a. Puskesmas mempunyai wilayah kerja, dan berfokus baik pada
pelayanan pasien, keluarga, dan masyarakat
b. Puskesmas diutamakan untuk melayani masyarakat saja
c. Puskesmas diutamakan untuk melaksanakan kegiatan UKM saja
d. Puskesmas berfokus pada pelayanan komunitas, sedang rumah sakit berfokus
pada individual pasien

Berikut merupakan syarat mengajukan usulan survei akreditasi Klinik, kecuali:


a. Ada bukti pengisian Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan
(ASPAK) minimal 60% yang telah terupdate 100% dan 100% divalidasi
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota b. Memiliki perizinan berusaha
dan sudah teregistrasi di Kemenkes
b. Seluruh Tenaga Medis dan tenaga kesehatan di Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan (pemberi asuhan) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
dan Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku dan dibuktikan melalui SISDMK
c. Ada bukti pelaporan INM melalui aplikasi mutu fasilitas pelayanan kesehatan
untuk 3 bulan terakhir bagi survei perdana dan 12 bulan terakhir bagi survei
ulang
d. Ada bukti pelaporan IKP melalui aplikasi mutu fasilitas pelayanan kesehatan
untuk 3 bulan terakhir bagi survei perdana dan 12 bulan terakhir bagi survei
ulang

Pengelolaan system utilitas, meliputi:


a. Pengadaan, pengujian, dan pemeliharaan
b. Pengadaan, pemeliharaan, dan pemusnahan
c. Inspeksi, pengujian (testing), pemeliharaan, dan perbaikan
d. Pengadaan, pembersihan (cleaning), perbaikan (repair),
dan pemusnahan
Seorang ibu salah menerima obat, tetapi sebelum obat diminum sudah dilakukan
penggantian, kejadian ini termasuk:
a. Kejadian Tidak Cedera
b. Kejadian Tidak Diharapkan dengan kategori risiko tinggi
c. Kondisi Berpotensi Cedera
d. Kejadian Nyaris Cedera

Untuk mendapatkan hasil Akreditasi paripurna, maka kriteria yang harus dicapai adalah:
a. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 90 %
b. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 85 %
c. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80 %
d. Seluruh Bab mendapat nilai minimal 75 %

Persyaratan khusus usaha kecuali:


a. Alamat klinik
b. Daftar SDM sesuai dengan kewenangan dan kompetensi dan
struktur organisasi
c. Daftar jenis pelayanan kesehatan pada klinik
d. Daftar sarana, prasarana, bangunan, peralatan dan daftar obat obatan dan
bahan habis pakai

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


Kesehatan yang menyediakan :
a. Pelayanan Medik Dasar
b. Pelayanan Spesialistik
c. Pelayanan Medik dasar dan Spesialistik
d. Pelayanan Medik Dasar dan/atau Spesialistik

Pelaporan terjadinya insiden di klinik dilakukan oleh:


a. Karyawan yang bekerja di klinik
b. Dokter yang bekerja di klinik
c. Dokter dan perawat yang bekerja di klinik
d. Siapa saja baik karyawan, pasien, maupun keluarga pasien dan
masyarakat boleh melaporkan jika terjadi insiden
Berdasarkan PMK 34 tahun 2022 tentang akreditas pusat kesehatan masyarakat, klinik,
laboratorium kesehatan, unit transfusi darah, tempat praktek mandiri dokter dan tempat
praktek mandiri dokter gigi, tahapan kegiatan akreditasi terdiri dari:
a. Persiapan, penilaian, Monitoring Evaluasi
b. Persiapan, penilaian, Pascaakreditasi
c. Penyelenggaraan pelaksanaan perrsiapan, pelaksanaan, Pascaakreditasi
d. Persiapan, pelaksanaan, Penialaian, Pascaakreditasi
e. Pembimbingan, persiapan, pelaksanaan, penilaian,
Pascaakreditasi

Yang dimaksud dengan risiko adalah:


a. Kerugian yang mungkin terjadi pada suatu satuan waktu atau kegiatan
akibat terpapar suatu hazard
b. Sesuatu yang dapat membahayakan yang dapat berupa agen kimiawi, fisik
maupun biologic
c. Sesuatu yang dapat membahayakan pasien maupun keluarga pasien
d. Sesuatu yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan

Yang diberi tanggung jawab oleh kepala puskesmas dalam upaya keselamatan pasien
di puskesmas sesuai dengan PMK No 11/2017 tentang keselamatan pasien:
a. Harus terbentuk tim keselamatan pasien
b. Seseorang atau tim yang diberi tanggung jawab oleh kepala puskesmas
c. Harus terbentuk komite
d. Tidak harus ada orang yang diberi tanggung jawab

Dalam pengelolaan SDM perlu disusun peta jabatan, uraian jabatan, dan kebutuhan
tenaga. Uraian jabatan disusun:
a. Berdasar jabatan-jabatan yang ada pada struktur yang meliputi uraian tugas,
wewenang dan tanggung jawab
b. Berdasar analisis kebutuhan masyarakat dan analisis kebutuhan SDM
c. Berdasar peta jabatan, meliputi uraian tugas pokok dan tugas terintegrasi
d. Berdasar analisis kompetensi, meliputi uraian tugas pokok dan tugas terintegrasi
dan wewenang

Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang dokter, dokter spesialis di bidang
layanan primer atau dokter gigi, selain itu:
a. Tidak dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, dan tidak harus memiliki
surat izin praktek (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
b. Dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, harus memiliki surat izin
praktek (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
c. Tidak dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, harus memiliki surat
izin praktek (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
d. Dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, Tidak harus memiliki surat izin
praktek
a. (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
BAB III, Standar Akreditasi klinik terdiri dari:
a. 13 Standar, 69 EP
b. 13 Standar, 67 EP
c. 15 Standar, 67 EP
d. 15 Standar, 65 EP

Masalah mutu terjadi akibat adanya variasi proses, upaya untuk mengatasi variasi
proses pada pelayanan kesehatan dapat dilakukan pengendalian proses (proces
control) melalui:
a. Standarisasi
b. Kecukupan sumber daya
c. Penetapan indikator untuk penilaian kinerja
d. Perbaikan mutu berkesinambungan melalui PDCA untuk penyempurnaan

Manajemen risiko dalam pelayanan puskesmas


a. Diterapkan baik untuk pelayanan UKM. UKP, dan manajemen
b. Hanya diterapkan untuk upaya kesehatan perseorangan dalam rangka
meningkatkan Keselamatan pasien
c. Diterapkan hanya untuk pelayanan UKM agar sasaran aman dan cedera
d. Diterapkan untuk mengurangi risiko manajerial terhadap kejadian insiden
Keselamatan pasien

Proses untuk menghilangkan mikroorganisme kecuali endospore pada berbagai


peralatan medis dengan menggunakan cara kimiawi atau panan adalah:
a. Disinfeksi Tingkat Tinggi
b. Sterilisasi
c. Perencamana dengan larutan enzimatik
d. Pembersihan dengan air sabun

Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan fasilitas maka klinik menyusun
manajemen fasilitas yang mencakup:
a. Keselamatan dan keamanan
b. Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
c. Penanggulangan Bencana
d. a.b,c semua benar
Jika pada analisis terhadap terjadinya insiden Keselamatan pasien, dengan
menggunakan risk grading matrix, ternyata masuk risiko sangat tinggi, maka yang
harus dilakukan adalah:
a. Dilakukan RCA, dan lakukan tindakan segera, perhatian sampai kepala faskes
b. Dilakukan tindaklanjut oleh tim peningkan mutu klinis dan keselamatan pasien
c. Dilakukan tindak lanjut oleh tim mutu puskesmas
d. Dilaksanakan investigasi oleh unit kerja yang bersangkutan dan
ditindaklanjuti
Jawaban : A/D

APD yang digunakan pada kewaspadaan transmisi kontak adalah:


a. gaun, apron, dan masker bedah
b. sarung tangan dan gaun
c. masker bedah dan sarung tangan
d. masker N95 dan sarung tangan.

Klinik menyusun manajemen risiko fasilitas meliputi beberapa hal di bawah ini, kecuali
a. Keselamatan dan Keamanan
b. Peralatan medis
c. Sistem Proteksi Radiasi
d. B3 serta limbah B3

Klinik menetapkan prosedur cuci tangan dengan berpedoman pada WHO yaitu :
a. cuci tangan 6 (enam) langkah dan 4 (empat) saat (momen)
b. cuci tangan 5 (lima) langkah dan 6 (enam) saat (momen)
c. Cuci tangan 4 (empat) langkah dan 6 (enam) saat (momen)
d. cuci tangan 6 (enam) langkah dan 5 (lima) saat (momen)

SDM Klinik Pratama paling sedikit bisa dengan pilihan:


a. 1 dokter, atau 1 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi.
b. 2 dokter, atau 2 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter gigi.
c. 2 dokter, atau 1 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi.
d. 2 dokter, atau 2 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis dibidang layanan primer, atau 2 dokter gigi.
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1983 tahun 2022 tentang Standar Akreditasi
Klinik, terdiri dari :
a. 4 Bab, 22 Standar, 499 Elemen Penilaian
b. 3 Bab, 26 Standar, 104 Elemen Penilaian
c. 3 Bab, 22 Standar, 104 Elemen Penilaian
d. 4 Bab, 26 Standar, 499 Elemen Penilaian

Sistem manajemen mutu meliputi:


a. Input, proses, output, outcome
b. Perencanaan mutu, jaga mutu, kendali mutu, dan peningkatan mutu
c. Perencanaan mutu, penggerakan dan pelaksanaan mutu, pengawasan,
pengendalian, dan penilaian mutu
d. Perencanaan mutu, sumber daya mutu, proses penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu, dan pengukuran mutu Clear my choice

Yang dimaksud dengan hazard adalah:


a. Kerugian yang terjadi akibat kesalahan dalam pelayanan
b. Kondisi yang berpotensi menimbulkan cacat
c. Sesuatu yang dapat membahayakan
d. Kesalahan pemberian obat yang berakibat fatal pada pasien

Sebagai dasar untuk menyusun rencana dan strategi menghadapi bencana perlu
dilakukan penilaian, yaitu:
a. Operating and Support Hazard Analysis
b. Hazard identification dan FMEA
c. Hazard identification dan RCA
d. Hazard Vulnerability Assessment

Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) sebagai bahan penyusunan RUK tahun depan, dilakukan pada:
a. Bulan Desember tahun lalu
b. Bulan Januari tahun lalu
c. Bulan Februari tahun ini
d. Bulan Januari tahun ini
PMKP Singkatan dari :
a. Pemantapan Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Pemantapan Mutu dan Kepuasan Pasien
c. Peningkatan Mutu dan Kepuasan Pasien
d. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

Petugas kesehatan tertusuk jarum suntik yang habis digunakan untuk memberikan
suntikan pada pasien adalah:
a. Kondisi berpotensi cedera
b. Insiden Keselamatan Kerja
c. Kejadian tidak cedera
d. Insiden Keselamatan Pasien

Identifikasi risiko dalam pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan cara:


a. Curah pendapat, adanya komplain, adanya keluhan, adanya
insiden, adanya hasil audit
b. Menunggu terjadinya insiden Keselamatan pasien
c. Berdiskusi dengan pasien sebagai wujud keterlibatan pasien dalam
manajemen risiko
d. Menunggu adanya laporan kejadian tidak diharapkan

Langkah awal dalam tahapan manajemen risiko adalah:


a. menyusun register risiko
b. melakukan evaluasi risiko
c. melakukan risk assessment
d. menetapkan lingkup manajemen risiko

Dengan memperhatikan rantai penularan penyakit, prinsip PPI adalah:


a. Memutus rantai penularan
b. Meningkatkan kekebalan tubuh host
c. Mengurangi virulensi dari mikroorganisme
d. Meningkatkan kekebalan tubuh resipien

M Klinik dengan rawat inap, tenaga kesehatan lain paling sedikit meliputi:
a. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan,
Tenaga Gizi Tenaga Ahli Tek
b. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan, Tenaga
Gizi, Tenaga Ahli Tekn
c. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan, Tenaga
Gizi Tenaga Fisioterapi
d. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan,
Radiografer, Tenaga Gia

Dibawah ini adalah upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di klinik, kecuali:
a. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik
b. Pelaporan Manajemen Risiko
c. Pelaporan indikator mutu klinik
d. Pelaporan insiden keselamatan pasien

Berdasarkan Kepdirjen no. 3991 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Survei Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi maka jumlah
hari survei untuk Klinik adalah:
a. 2 hari daring
b. 1 hari daring, 1 hari luring
c. 2 hari daring, 2 hari luring
d. 1 hari daring, 2 hari luring
e. 1 hari daring

Identifikasi pasien dengan benar bertujuan untuk memastikan ketepatan pasien yang
akan menerima layanan dan menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan
pasien. Identifikasi harus dilakukan minimal menggunakan dua identitas yang ada. Di
bawah ini yang tidak disarankan untuk digunakan dalam melakukan identifikasi adalah:
a. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
b. Umur
c. Nomor Rekam Medik
d. Nama OPELRES

Hazard Vulnerability Assessment dilakukan sebagai dasar untuk:


a. Penyusunan program MFK dan menyusun disaster plan
b. Penyusunan program manajemen risiko dan
keselamatan pasien
c. Identifikasi risiko pada pelayanan UKM
d. Identifikasi hazard pada pelayanan klinis
Dalam memberikan pelayanan di Puskesmas, perlu dikelola akses masyarakat
terhadap pelayanan, akses masyarakat meliputi:
a. Akses terhadap informasi, akses terhadap pelayanan, dan akses terhadap
penyampaian umpan balik
b. Akses terhadap pelayanan klinis dan pelayanan UKM
c. Akses terhadap informasi dan pelayanan
d. Akses terhadap informasi hak dan kewajiban pasien, akses terhadap pelayanan,
dan akses terhadap jenis pelayanan UKM

Jika seorang karyawan di Klinik melakukan kesalahan dan berakibat terjadinya insiden
keselamatan pasien, maka yang perlu dilakukan oleh karyawan tersebut adalah:
a. Tidak melaporkan supaya tidak terkena hukuman
b. Melakukan RCA kemudian melaporkan kepada Penanggung Jawab Klinik
c. Melaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien Klinik dan mengisi form laporan
insiden
d. Melaporkan secara lisan kepada Penanggung Jawab Klinik

Pertimbangan dalam memilih indikator prioritas dalam menilai atau memonitor


mutu/kinerja pelayanan adalah:
a. Belum adanya indicator yang ditetapkan untuk suatu pelayanan tertentu
b. Jika tidak ada consensus untuk memilih indicator tertentu, maka indicator
tersebut tidak boleh digunakan
c. Indikator prioritas tidak boleh ditetapkan dengan cara consensus
d. Dipersyaratkan oleh peraturan perundangan, high risk-high cost-high volume-
problem prone, dan pertimbangan ketersediaan data

Klinik yang menyelenggarakan rawat inap harus memiliki:


a. Ruang Perina, rawat inap, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi
b. Ruang rawat inap, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi,
laboratorium, dapur gizi
c. Ruang ICU, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi, laboratorium,
dapur gizi
d. Ruang High care, instlasai/ruang farmasi,
laboratorium, dapur gizi
Ketua tim PPI sesuai dengan PMK 27 tahun 2017, adalah:
a. Tenaga kesehatan yang berminat dengan PPI dan telah
mengikuti pelatihan PPI Dasar
b. Dokter yang berminat dengan PPI dan telah mengikuti pelatihan PPI
Dasar
c. Perawat IPCN
d. Perawat IPCN yang telah mengikuti PPI dasar
dan PPI Lanjut

Tujuan utama rencana asuhan adalah:


a. memperoleh hasil pemeriksaan kesehatan
b. memperoleh hasil klinis yang optimal
c. memperoleh data pasien selengkap-lengkapnya
d. memperoleh hasil pemriksaan medis

Pemantauan dan Pengendalian Mutu dilakukan melalui


a. Pelaporan kejadian Infeksi (Incidence Rate HAIs)
b. Pengukuran dan Pelaporan Indikator Mutu Klinik
c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
d. a,b,c semua benar

Agar manajemen risiko dan Keselamatan pasien dapat dilaksanakan sesuai dengan
standar akreditasi, maka:
a. Perlu disusun regulasi tentang penerapan manajemen risiko untuk pelayanan
UKM saja, sedangkan untuk Keselamatan Pasien disusun regulasi tentang
Keselamatan pasien dalam pelayanan klinis
b. Regulasi tentang manajemen risiko dan Keselamatan pasien disusun setelah
ada regulasi dari Dina Kesehatan Kabupaten/Kota
c. Tidak perlu disusun regulasi yang mengatur tentang manajemen risiko dan
Keselamatan Pasien, tiap-tiap unit langsung menerapkan manajemen risiko,
sedangkan penanggung jawab UKP langsung menerapkan Keselamatan pasien
dalam pelayanan UKP
d. Perlu disusun kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur-prosedur yang
terkait dengan manajemen risiko dan Keselamatan pasien
Audit Klinis adalah:
a. Audit kinerja yang dilakukan terhadap kinerja praktisi klinis yang bekerja di
Puskesmas
b. Audit internal yang dilakukan oleh auditor internal terhadap
penyelenggaraan pelayanan klinis di Puskesmas/FKTP dengan
menggunakan kriteria audit yang jelas yang disusun berdasar pedoman
pelayanan klinis
c. Audit kinerja pelayanan klinis untuk menilai kinerja dokter dan perawat yang
memberikan Pelayanan Kesehatan Perseorangan di Puskesmas/FKTP
d. Proses peningkatan mutu untuk meningkatkan pelayanan pasien dan outcome
pelayanan klinis oleh praktisi klinis.

Surveior akreditasi puskesmas dan klinik terdiri dari :


a. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola, satu orang untuk
UKM, satu orang untuk UKP (salah)
b. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu
orang untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program
prioritas nasional
c. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM,
satu orang untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan
program prioritas nasional
d. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu
orang untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program
prioritas nasional

Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu orang
untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program prioritas
nasional
a. Kesesuaian pelaksanaan terhadap jadwal yang direncanakan (?)
b. Kesesuaian pelaksanaan terhadap jadwal dan capaian kinerja yang direncanakan
c. Meliputi aspek administratif, capaian program, sumber daya, dan tehnis
pelayanan
d. Meliputi aspek capaian program, tehnis pelayanan, kesesuaian jadwal
pelaksanaan, dan aspek efisiensi penggunaan sumber daya

Audit internal dalam standar akreditasi puskesmas merupakan cara untuk melakukan:
a. Pengawasan dan pengendalian dalam manajemen puskesmas
b. Menilai efektivitas sistem manajemen mutu
c. Menilai efektivitas proses pelayanan klinis
d. Menilai efektivitas sistem pengendalian mutu
Indikator nasional mutu baik klinik maupun puskesmas meliputi :
a. Identifikasi pasien, Kebersihan Tangan, Kepuasan pasien, Penggunaan APD
b. Kebersihan tangan, kepuasan pasien, penggunaan APD, dan pelayanan ANC
sesuai standar
c. Kepuasan pelanggan, identifikasi pasien, pelayanan ANC sesuai standar, dan
pelayanan pasien tb sensitive obat
d. Identifikasi pasien, kebersihan tangan, kepuasan pelanggan, dan kepatuhan
pencegahan risiko jatuh.

Penanganan linen dan laundry meliputi kegiatan :


a. Pengumpulan, pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi,dan
penyimpanan
b. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi dan penyimpanan
c. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi, penyimpanan dan
penggunaan selanjutnya
d. Pemilahan, pencucian, setrika / press, distribusi, penyimpanan dan penggunaan
selanjutnya

Proses pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dilaksanakan dengan


cara:
a. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi
pihak swasta
b. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri
c. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Puskesmas difasilitasi oleh Pembinaan
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dituangkan dalam perencanaan Puskesmas
d. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dan difasilitasi
oleh Puskesmas.

Untuk membuktikan bahwa komunikasi efektif dilakukan sebagai salah satu


implementasi sasaran keselamatan pasien, surveior melakukan:
a. Wawancara dan bukti pelaksanaan komunikasi efektif antara professional pemberi
asuhan dengan pasien
b. Wawancara dan bukti pelaksanaan edukasi kepada pasien dilakukan dengan efektif
dalam rekam medis
c. Adanya SPO komunikasi efektif, bukti pelaksanaan komunikasi efektif antar
PPA yang didokumentasikan dalam rekam medis, dan wawancara proses
pelaksanaannya
d. Adanya SPO komunikasi efektif antar PPA, antara PPA dan pasien, dan bukti
adanya edukasi pasien oleh PPA dalam rekam medis
Surveior dalam pembobotan nilai baik TKSDM-UKM dan TK PP setelah menilai
kelengkapan dokumen pada elemen penilaian maka Pemberian skor 10 pada regulasi
dan kelengkapan dokumen bukti untuk puskesmas dengan kelengkapan adalah:
a. Kelengkapan ≥ 80 %
b. Kelengkapan ≥ 90 %
c. Kelengkapan ≥ 70 %
d. Kelengkapan ≥ 85 %

Bukti suatu fasyankes memperhatikan hak dan kewajiban pasien adalah:


a. Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan bukti pelaksanaan proses
pelayanan yang memperhatikan hak dan kewajiban pasien
b. Adanya bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan pembuatan general consent
c. Adanya SPO tentang pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus dan
evaluasinya
d. Adanya bukti sosialisasi dan pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban pasien

Penyelenggaraan Pelayanan UKM Puskesmas menurut standar akreditasi berorientasi


pada:
a. Upaya promotif dan preventif
b. Upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
c. Pendekatan individu, keluarga, dan masyarakat
d. Pendekatan promotive, preventif, kuratif, rehabilitative dan pemberdayaan
masyarakat

Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang :


a. dokter gigi
b. Dokter
c. a,b,c semua benar
d. Dokter spesialis dibidang layanan primer

Langkah awal dalam tahapan manajemen risiko adalah :


a. menetapkan lingkup manajemen risiko
b. melakukan risk assessment
c. menyusun register risiko
d. melakukan evaluasi risiko
Penggunaan ID card pada karyawan dan tamu, monitoring area berisiko kekerasan
dengan CCTV termasuk dalam program :
a. Program Keamanan dan Keselamatan Fasilitas Puskesmas
b. Program Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko
c. Program Pemeliharaan lingkungan Puskesmas
d. Program Mutu dan Manajemen Risiko Puskesmas

Pembagian area (layout) untuk ruang sterilisasi yang sesuai standar adalah :
a. area kotor, area bersih, area proses sterilisasi, area penyimpanan alat ster,
dan area distribusi
b. area bersih, area penyimpanan alat steril, area distribusi, area administrasi
c. area kotor, area bersih, area dekontaminasi, area penyimanan, area distribusi
d. area kotor, area penyimpanan peralatan kotor, area bersih, area dekontaminasi
area distribusi

SDM Klinik Pratama paling sedikit bisa dengan pilihan :


a. 2 Dokter, atau 2 Dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi
b. 2 Dokter, 1 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1 dokter
spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi
c. 2 Dokter, atau 2 Dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter gigi
d. 1 Dokter, 1 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1 dokter
spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi

Salah satu upaya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu adalah menerepkan
Tata Graha (5) R yang meliputi secara berurutan sebagai berikut :
a. Ringkas, Rapi, Rawat, Rajin, Ramping
b. Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin
c. Rajin, Rawat, Ringkas, Rapih, Resik
d. Ringkas, Rawat, Rapih, Resik, Ramping

Pengelolaan system utilitas, meliputi:


a. Pengadaan, pembersihan (cleaning), perbaikan (repair), dan pemusnahan
b. Inspeksi, pengujian (testing), pemeliharaan, dan perbaikan
c. Pengadaan, pengujian, dan pemeliharaan
d. Pengadaan, pemeliharaan, dan pemusnahan
Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang :
a. dokter gigi
b. Dokter
c. a,b,c semua benar
d. Dokter spesialis dibidang layanan primer

Langkah awal dalam tahapan manajemen risiko adalah :


a. menetapkan lingkup manajemen risiko
b. melakukan risk assessment
c. menyusun register risiko
d. melakukan evaluasi risiko

Penggunaan ID card pada karyawan dan tamu, monitoring area berisiko kekerasan
dengan CCTV termasuk dalam program :
a. Program Keamanan dan Keselamatan Fasilitas Puskesmas
b. Program Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko
c. Program Pemeliharaan lingkungan Puskesmas
d. Program Mutu dan Manajemen Risiko Puskesmas

Pembagian area (layout) untuk ruang sterilisasi yang sesuai standar adalah :
a. area kotor, area bersih, area proses sterilisasi, area penyimpanan alat ster,
dan area distribusi
b. area bersih, area penyimpanan alat steril, area distribusi, area administrasi
c. area kotor, area bersih, area dekontaminasi, area penyimanan, area distribusi
d. area kotor, area penyimpanan peralatan kotor, area bersih, area dekontaminasi
area distribusi

SDM Klinik Pratama paling sedikit bisa dengan pilihan :


a. 2 Dokter, atau 2 Dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi
b. 2 Dokter, 1 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1 dokter
spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi
c. 2 Dokter, atau 2 Dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1
dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter gigi
d. 1 Dokter, 1 dokter spesialis di bidang layanan primer, atau 1 dokter dan 1 dokter
spesialis di bidang layanan primer, atau 2 dokter gigi
Salah satu upaya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu adalah menerepkan
Tata Graha (5) R yang meliputi secara berurutan sebagai berikut :
a. Ringkas, Rapi, Rawat, Rajin, Ramping
b. Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin
c. Rajin, Rawat, Ringkas, Rapih, Resik
d. Ringkas, Rawat, Rapih, Resik, Ramping

Pengelolaan system utilitas, meliputi:


a. Pengadaan, pembersihan (cleaning), perbaikan (repair), dan pemusnahan
b. Inspeksi, pengujian (testing), pemeliharaan, dan perbaikan
c. Pengadaan, pengujian, dan pemeliharaan
d. Pengadaan, pemeliharaan, dan pemusnahan

Surveior akreditasi puskesmas dan klinik terdiri dari :


a. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola, satu orang untuk
UKM, satu orang untuk UKP (salah)
b. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu
orang untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program
prioritas nasional
c. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM,
satu orang untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan
program prioritas nasional
d. Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu
orang untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program
prioritas nasional

Tiga orang surveyor, yang meliputi satu orang untuk tata Kelola dan UKM, satu orang
untuk UKP, dan satu orang untuk mutu, keselamatan pasien, dan program prioritas
nasional
a. Kesesuaian pelaksanaan terhadap jadwal yang direncanakan (?)
b. Kesesuaian pelaksanaan terhadap jadwal dan capaian kinerja yang direncanakan
c. Meliputi aspek administratif, capaian program, sumber daya, dan tehnis
pelayanan
d. Meliputi aspek capaian program, tehnis pelayanan, kesesuaian jadwal
pelaksanaan, dan aspek efisiensi penggunaan sumber daya
Audit internal dalam standar akreditasi puskesmas merupakan cara untuk melakukan:
a. Pengawasan dan pengendalian dalam manajemen puskesmas
b. Menilai efektivitas sistem manajemen mutu
c. Menilai efektivitas proses pelayanan klinis
d. Menilai efektivitas sistem pengendalian mutu

Indikator nasional mutu baik klinik maupun puskesmas meliputi :


a. Identifikasi pasien, Kebersihan Tangan, Kepuasan pasien, Penggunaan APD
b. Kebersihan tangan, kepuasan pasien, penggunaan APD, dan pelayanan ANC
sesuai standar
c. Kepuasan pelanggan, identifikasi pasien, pelayanan ANC sesuai standar, dan
pelayanan pasien tb sensitive obat
d. Identifikasi pasien, kebersihan tangan, kepuasan pelanggan, dan kepatuhan
pencegahan risiko jatuh.

Penanganan linen dan laundry meliputi kegiatan :


a. Pengumpulan, pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi,dan
penyimpanan
b. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi dan penyimpanan
c. Pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi, penyimpanan dan
penggunaan selanjutnya
d. Pemilahan, pencucian, setrika / press, distribusi, penyimpanan dan penggunaan
selanjutnya

Proses pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dilaksanakan dengan


cara:
a. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi
pihak swasta
b. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri
c. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Puskesmas difasilitasi oleh Pembinaan
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dituangkan dalam perencanaan Puskesmas
d. Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dan difasilitasi
oleh Puskesmas.
Untuk membuktikan bahwa komunikasi efektif dilakukan sebagai salah satu
implementasi sasaran keselamatan pasien, surveior melakukan:
a. Wawancara dan bukti pelaksanaan komunikasi efektif antara professional pemberi
asuhan dengan pasien
b. Wawancara dan bukti pelaksanaan edukasi kepada pasien dilakukan dengan efektif
dalam rekam medis
c. Adanya SPO komunikasi efektif, bukti pelaksanaan komunikasi efektif antar
PPA yang didokumentasikan dalam rekam medis, dan wawancara proses
pelaksanaannya
d. Adanya SPO komunikasi efektif antar PPA, antara PPA dan pasien, dan bukti
adanya edukasi pasien oleh PPA dalam rekam medis

Surveior dalam pembobotan nilai baik TKSDM-UKM dan TK PP setelah menilai


kelengkapan dokumen pada elemen penilaian maka Pemberian skor 10 pada regulasi
dan kelengkapan dokumen bukti untuk puskesmas dengan kelengkapan adalah:
a. Kelengkapan ≥ 80 %
b. Kelengkapan ≥ 90 %
c. Kelengkapan ≥ 70 %
d. Kelengkapan ≥ 85 %

Bukti suatu fasyankes memperhatikan hak dan kewajiban pasien adalah:


a. Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan bukti pelaksanaan proses
pelayanan yang memperhatikan hak dan kewajiban pasien
b. Adanya bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien dan pembuatan general consent
c. Adanya SPO tentang pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus dan
evaluasinya
d. Adanya bukti sosialisasi dan pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban pasien

Penyelenggaraan Pelayanan UKM Puskesmas menurut standar akreditasi berorientasi


pada:
a. Upaya promotif dan preventif
b. Upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
c. Pendekatan individu, keluarga, dan masyarakat
d. Pendekatan promotive, preventif, kuratif, rehabilitative dan pemberdayaan
masyarakat
Kepatuhan klinik dalam menyediakan pencatatan rekam medik :
a. 3 (tiga) bulan untuk akreditasi pertama dan 12 (dua belas) bulan untuk survei
re-akreditasi
b. 1 (satu) bulan untuk akreditasi pertama dan 3 (tiga) bulan untuk survei re-akreditasi
c. 3 (tiga) bulan untuk akreditasi pratama dan 6 (enam) bulan untuk survei re-
akreditasi
d. (satu) bulan untuk akreditasi pertama dan 12(dua belas) bulan untuk survei re-
akreditasi
e. 6 (enam) bulan untuk akreditasi pertama dan 12 (dua belas) bulan untuk survei re-
akredjtasi

Klinik yang menyelenggarakan rawat inap harus memiliki


a. Ruang rawat inap, gadar, staf klinikt instlasai/ruang farmasi, laboratorium,
dapur gizi
b. Ruang ICIJ, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasit laboratorium, dapur gizi
c. Ruang Perina, rawat inap, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi
d. Ruang High care, instlasai/ruang farmasi, laboratorium, dapur gizi

Masalah mutu terjadi akibat adanya variasi proses, upaya untuk mengatasi variasi
proses pada pelayanan kesehatan dapat dilakukan pengendalian proses (process
control) melalui
a. Penetapan indikator untuk penilaian kinerja
b. Standarisasi
c. Perbaikan mutu berkesinambungan melalui PDCA untuk penyempurnaa
d. Kecukupan sumber daya

Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1983 tahun 2022 tentang Standar Akreditasi
Klinik, terdiri dari
a. 4 Bab, 26 Standar, 499 Elemen Penilaian
b. 3 Bab, 26 Standar, 104 Elemen Penilaian
c. 4 Bab, 22 Standart 499 Elemen Penilaian
d. 3 Bab, 22 Standart 104 Elemen Penilaian

Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan


a. Seminggu sekali
b. Setiap hari, setelah pasien pulang/keluar dari fasyankes
c. Tiga hari sekali
d. Sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan Kesehatan

Berdasarkan PMK 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat kesehatan Masyarakat,


Klinik,Laboratorium Kesehatant Unit Transfusi Darah ,Tempat Praktek Mandiri Dokter
dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi, Tahapan Kegiatan Akreditasi terdiri dari:
a. Persiapan, Pelaksanaan, Penilaian, Pascaakreditasi
b. Persiapan, penilaian, Pascaakreditasi
c. Persiapan, penilaian, Monitoring Evaluasi
d. Persiapan, Pelaksanaan, Pascaakreditasi
e. PembImbingan, Persiapan, Petaksanaan, Penilaian, Pascaakreditasi

Penggolongan usaha Klinik berdasarkan kemampuan pelayanannya


terdiri atas
a. Klinik pratama dan klinik utama
b. Klinik rawat jalan
c. Klinik rawat inap
d. Klinik penanaman modal dalam negri

Upaya untuk mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan dalam


pemberian pelayanan merupakan upaya untuk memenuhi dimensi mutu
sebagai berikut
a. Berorientasi pasien (patient centeredness)
b. Aman (Safety)
c. Efektif (Effectiveness)
d. Tepat waktu (Timeliness)

Struktur organisasi Puskesmas ditetapkan dengan:


a. SK Kepala Daerah Kabupaten/Kota atau SK Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
b. SK Kepala Puskesmas
c. SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan SK Kepala Puskesmas
d. SK Bupati/walikota dan Sk kepala Puskesmas

Tujuan pengelolaan limbah adalah


a. Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung, dan masyarakat sekitar
dari penyebaran infeksi dan cedera
b. Agar fasilitas pelayanan kesehatan tampak bersih dan hygienis
c. Agar petugas tidak tertular infeksi dari pasien
d. Agar sampah non infeksius dapat dikelola dengan baik
Seorang ibu salah menerima obat, tetapi sebelum obat diminum sudah dilakukan
penggantian, kejadian ini termasuk:
a. Kejadian Tidak Diharapkan dengan kategori resiko tinggi
b. Kejadian Tidak Cedera
c. Kejadian Nyaris Cedera
d. Kondisi Berpotensi Cedera

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


Kesehatan yang menyediakan :
a. Pelayanan Medik Dasar
b. Pelayanan Spesialistik
c. Pelayanan Medik Dasar dan Spesialistik
d. Pelayanan Medik Dasar dan / atau spesialistik

Pada Penilaian Klinik dapat diberikan nilai 5 pada apabila:


a. Jika pencapaian 20% - 79% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen
b. Jika pencapaian ≥ 79% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen.
c. Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta
dibuktikan bahwa seluruh dokumen telah disusun tetapi pelaksanaan belum
sesuai dengan dokumen
d. Jika pencapaian ≥ 20% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen.
e. Jika pencapaian < 20% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara.

Dengan memperhatikan rantai penularan penyakit, prinsip PPI adalah:


a. Meningkatkan kekebalan tubuh resipien
b. Meningkatkan kekebalan tubuh hos
c. Memutus rantai penularan
d. Mengurangi virulensi dari mikroorganisme
Pengelolaan system utilitas, meliputi
a. Pengadaan, pengujian, dan pemeliharaan
b. Pengadaan, pemeliharaan, dan pemusnahan
c. Pengadaan, pembersihan (cleaning), perbaikan (repair), dan pemusnahan
d. Inspeksi, pengujian (testing), pemeliharaan, dan perbaikan

Pada Penilaian Klinik dapat diberikan nilai 5 pada apabila:


a. Jika pencapaian 20% - 79% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen
b. Jika pencapaian ≥ 79% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen.
c. Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta
dibuktikan bahwa seluruh dokumen telah disusun tetapi pelaksanaan belum
sesuai dengan dokumen
d. Jika pencapaian ≥ 20% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan
dengan dokumen.
e. Jika pencapaian < 20% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh melalui metode
telusur, yaitu observasi dan wawancara.

Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan yang berderajat risiko tinggi, setelah
dilakukan RCA disusun rencana tindak lanjut:
a. Rencana tindak lanjut langsung dilaksanakan tanpa persetujuan dari Kepala
Puskesmas
b. Rencana tindak lanjut langsung dilaksanakan oleh unit kerja yang terkait dengan
kejadian
c. Tim Keselamatan Pasien menyusun rencana tindak lanjut, dan melaksanakan
tindak lanjut bersama unit kerja terkait setelah mendapat persetujuan Kepala
Puskesmas
d. Kepala Puskesmas melakukan tindak lanjut sesuai dengan rencana tindak lanjut
yang disusun oleh Tim Keselamatan Pasien dengan melibatkan unit kerja terkait

Anggota tim FMEA adalah:


a. orang yang terlibat dalam suatu kejadian
b. orang yang terlibat dalam suatu proses yang dianalisis
c. anggota tim Keselamatan Pasien
d. anggota tim Mutu Puskesmas

Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan yang berderajat risiko tinggii setelah
dilakukan RCA disusun rencana tindak lanjut:
a. Rencana tindak lanjut langsung dilaksanakan tanpa persetujuan dari Kepala
Puskesmas
b. Rencana tindak lanjut langsung dilaksanakan oleh unit kerja yang terkait dengan
kejadian
c. Tim Keselamatan pasien menyusun rencana tindak lanjut, dan melaksanakan
tindak lanjut bersama unit kerja terkait setelah mendapat persetujuan Kepala
Puskesmas
d. Kepala Puskesmas melakukan tindak lanjut sesuai dengan rencana tindak lanjut
yang disusun oleh Tim Keselamatan Pasien dengan melibatkan unit kerja terkait

Audit berbeda dengan inspeksi dalam hal


a. Tidak perlu ditetapkan standar sebagai kriteria pembanding pada waktu Menyusun
rencana audit
b. Audit dilakukan antara atasan kepada bawahan untuk menilai kinerja anak buah
c. Inspeksi dapat dilakukan secara peer review dengan menggunakan standar
pembanding yang direncanakan
d. Sifat terencanar sistematis dengan standar/kriteria pembanding yang jelas

Yang dimaksud dengan Resiko adalah :


a. Sesuatu yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan
b. Sesuatu yang dapat membahayakan pasien dan keluarga pasien
c. Kerugian yang meungkin terjadi pada suatu satuan waktu atau kegiatan
akibat terpapar suatu hazard
d. Sesuatu yang dapat membahayakan yang dapat berupa agen kimiawi , fisik,
maupun biologic

Penanggung Jawab Klinik Pratama adalah seorang dokter, dokter spesialis di bidang
layanan primer atau dokter gigi, selain itu
a. Dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, harus memiliki surat
izin praktik (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
b. Tidak dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, harus memiliki surat
izin praktik (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
c. Dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, Tidak harus memiliki surat
izin praktik (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
d. Tidak dapat merangkap sebagai pemberi layanan di klinik, dan tidak harus
memiliki surat izin praktik (SIP) di klinik dan dapat merangkap sebagai pemberi
pelayanan

Yang dimaksud dengan risiko adalah:


a. Kerugian yang mungkin terjadi jika terpapar sesuatu yang dapat
membahayakan
b. Sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya bagi orang, masyarakat, maupun
lingkungan
c. Kesalahan dalam melakukan tindakan medis
d. Kondisi yang berpotensi menimbukan cedera

Security dalam program keamanan dan keselamatan adalah :


a. Proteksi terhadap individu dan/ atau asset atau Property Puskesmas
terhadap ancaman bahaya dan kehilangan
b. Proteksi terhadap pasien terhadap kesalahan Tindakan dokter maupun perawat
c. Proteksi terhadap Kesehatan pasien dan keluarga selama berada di fasilitas
pelayanan Kesehatan
d. Proteksi terhadap petugas dari penyakit akibat kerja

Struktur organissasi dan SDM Klinik dilakukan dengan melakukan self asessment
yang ditandatangani oleh PJ Klinik dan distempel berikut kecuali
a. Setiap klinik harus memiliki kebijakan tentang struktur organisasi dan tata ke
(SOTK) yang menjabarkan seluruh kegiatan di Klinik
b. PJ Klinik Pratama harus seorang dokter, dokter gigi atau dokter spesialis di bidang
layanan primer
c. Dokter atau dokter gigi hanya dapat menjadi PJ untuk I Klinik
d. Sarana bangunan dan ruang klinik

Struktur Organisasi di Klinik paling sedikit terdiri dari :


a. Penanggung Jawab Klinik, Penanggung Jawab Kegawatdaruratan
b. Penanggung Jawab Kegawatdaruratan, Penanggung Jawab kefarmasian
c. Penanggung Jawab kefarmasian, Penanggung Jawab Klinik
d. Penanggung Jawab Klinik yang juga merupakan pimpinan klinik, Penanggung
Jawab Kegawatdaruratan, Penanggung Jawab Kefarmasian
Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) sebagai bahan penyusunan RUK tahun depan, dilakukan pada:
a. Bulan Januari tahun lalu
b. Bulan Januari tahun ini
c. Bulan Desember tahun lalu
d. Bulan Februari tahun ini

Di bawah ini standar dari BAB l, kecuali


a. Struktur Organisasi
b. Tata kelola Sumber Daya Manusia
c. Tata Keloîa Fasilitas dan Keselamatan
d. Tata Kelola Kerjasama

Identifikasi resiko dalam pelayanan Kesehatan dapat dilakukan dengan cara


a. Menunggu terjadinya insiden Keselamatan pasien
b. Curah pendapat, adanya komplain, adanya keluhan, adanya insiden, ad hasil
audit
c. Menunggu adanya laporan kejadian tidak diharapkan
d. Berdiskusi dengan pasien sebagai wujud keterlibatan pasien dalam manajemen
risiko

Pemeliharaan peralatan yang terencana meliputi :


a. Pemeliharaab preventif & pemeliharaan korektif
b. Pemeliharaan preventif & pemeliharaan emergensi
c. Pemeliharaab preventif & pemeliharaan mendesak
d. Pemeliharaan mendesak & pemeliharaab emergensi

Dibawah ini Upaya adalah Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
klinik,kecuali
a. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik
b. Pelaporan managemen risiko
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Pelaporan indikator mutu klinik

Dibawah ini standard dari BAB 1 ,kecuai :


a. Struktur organisasi
b. Tata Kelola sumber daya manusia
c. Tata Kelola fasilitas dan keselamatan
d. Tata Kelola Kerjasama

Puskesmas, TPMD, dan TPMDG dapat menunda jadwal survei tanpa denda atau ganti
rugi apabila terjadi hal hal berikut ini, kecuali :
a. Bencana alam
b. Bencana non alam
c. Peristiwa besar lain yang tidak terduga yang mengganggu operasional
d. Mogok massal yang menyebbabkan terhentinya pelayanan
e. Mutasi Pimpinan

SDM Klinik dengan rawat inap, tenaga kesehatan lain paling sedikit meliputi:
a. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Tenaga Keperawatan, Tenaga Gizi
Tenaga Ahli Tek
b. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan, Tenaga Gizi,
Tenaga Ahli Teknologi
c. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan, Tenaga Gizi
Tenaga Fisioterapi
d. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Keperawatan, Radiografer,
Tenaga Gizi

Pengelolaan klinik terdiri dari


a. tata kelol amanagemen di klinik, tata Kelola pelayanan Kesehatan klinik
b. tata Kelola pelaynan klinis di klinik, tata Kelola manajemen di klinik
c. Tata Kelola pelayanan klinis di klinik, tata Kelola pe;ayanan Kesehatan klinik
d. tata Kelola keuangan di klinik, tata Kelola pelayanan Kesehatan di klinik

Struktur organisasi puskesmas ditetapkan dengan :


a. SK kepala daerah / SK kelapa dinas Kesehatan
b. SK kepala puskesmas
c. SK kepala dinas Kesehatan dan SK kepala puskesmas
d. SK bupati dan SK kepala puskesmas

Salah satu upaya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu adalah menerapkan
Tata Graha (5 R) yang meliputi secara berurutan sebagai berikut
a. Ringkas, rawat, rapih, resik, ramping
b. Ringkas, Rapi, rawat, rajin,ramping
c. Rajin, rawat, ringkas, rapih, resik
d. Ringkas, rapih, resik, rawat, rajin

Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1983 tahun 2022 tentang Standar Akreditasi
Klinik, terdiridari±
a. 4 Bab, 22 Stdndar, 499 Elemen penilaian
b. 3 Bab, 26 Staridar; 104 Elemen penilaian
c. 4 Bab, 22 Standar, 499 Elemen penilaian
d. 3 Bab, 22 Standar, 104 Elemen Penilaian

Puskesmas, klinik,lab tansfusi darah, TPM,TPMD dan TPMDG memiliki jumlah hari
survei untuk klinik adalah
a. 1 hari daring 2 hari daring
b. 2 hari daring 2 hari luring
c. 1 hari daring 1 hari luring
d. 2 hari daring
e. 1 hari daring

Dibawah ini merupakan kegiatan persiapan akreditasi kecuali :


a. penerapan dan pengukuran standar akreditasi
b. penyusunan program peningkatan mutu
c. pelaporan IKP
d. pelporan dan pengukuran Indikator Mutu
e. Pengisian penilaia Mandiri

Dalam memberikan pelayanan di Puskesmas, perlu dikelola akses masyarakat


terhadap pelayanan, akses masyarakat meliputi:
a. Akses terhadap informasi, akses terhadap pelayanan, dan akses terhadap
penyampaian umpan balik
b. Akses terhadap pelayanan klinis dan pelayanan UKM
c. Akses terhadap informasi dan pelayanan
d. Akses terhadap informasi hak dan kewajiban pasien, akses terhadap pelayanan,
dan akses terhadap jenis pelayanan UKM
Tujuan pengelolaan limbah adalah:
a. agar petugas tidak tertular infeksi dari pasien
b. melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung, dan masyarakat sekitar dari
penyebaran infeksi dan cedera
c. agar sampah non infeksius dapat dikelola dengan baik
d. agar fasilitas pelayanan kesehatan tampak bersih dan hygienis

Root Cause Analysis adalah alat manajemen mutu untuk:


a. Khusus untuk melakukan analisis insiden keselamatan pasien
b. Analisis akar penyebab masalah dengan menggunakan diagram tulang ikan
c. Melakukan analisis masalah sampai mengenali akar penyebab masalah
d. Melakukan disain proses secara proaktif

Penyelenggaraan pelayanan elektronik rekam medis di Puskesmas, Klinik dan


Fasyankes yang lain diatur dalam:
a. PMK 24 tahun 2022
b. PMK 269 tahun 2008
c. PMK 9 tahun 2014
d. PMK 24 tahun 2020

SDM klinik dengan rawat inap,tenaga Kesehatan lain paling sedikit meliputi
a. apoteker dan tenaga Kesehatan teknis kefarmasian,tenaga keperawatan,
radiographer,tenaga gizi
b. apoteker dan tenaga Kesehatan teknis kefarmasian,tenaga keperawatan, tenaga
gizi,teaga ahli teknologi lab medik
c. apoteker dan tenaga Kesehatan teknis kefarmasian. tenaga keperawatan, tenaga
gizi,tenaga ahli teknologi lab medik
d. apoteker dan tenaga Kesehatan teknis kefarmasian,tenaga keperawatan, tenaga
gizi,tenaga fisioterapi

Dalam pengelolaan SDM perlu disusun peta jabatan, uraian jabatan, dan
kebutuhan tenaga. Uraian jabatan disusun:
a. Berdasar jabatan-jabatan yang ada pada struktur yang meliputi uraian tugas,
wewenang dan tanggung jawab
b. Berdasar analisis kebutuhan masyarakat dan analisis kebutuhan SDM
c. Berdasar peta jabatan, meliputi uraian tugas pokok dan tugas terintegrasi
d. Berdasar analisis kompetensi, meliputi uraian tugas pokok dan tugas terintegrasi
dan wewenang

Perencanaan Puskesmas disusun berdasar:


a. Hasil evaluasi program tahun yang lalu
b. Analisis kebutuhan masyarakat, analisis peluang pengembangan pelayanan, dan
analisis risiko, serta sesuai ketentuan peraturan perundangan
c. Analisis hasil PIS-PK dan hasil SMD dan MMD
d. Hasil SMD dan MMD dan evaluasi program tahun lalu

Informasi terperinci yang disiapkan oleh produsen atau manufaktur atau importir dari
suatu bahan kimia yang menjelaskan mengenai sifat kimia dan fisika, bahaya yang ada,
batas bahaya yang diperbolehkan, cara penanganan yang aman, serta pertolongan
pertama dapat dilihat pada:
a. HMIS
b. MSDS
c. HMIG
d. Emergency Response Guide (ERG)

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


Kesehatan yang menyediakan :
a. Pelayanan Medik Dasar
b. Pelayanan Spesialistik
c. Pelayanan Medik dasar dan Spesialistik
d. Pelayanan Medik Dasar dan/atau Spesialistik

Akar Penyebab kejadian pada sistem ketika melakukan RCA dapat berupa:
a. Akar penyebab masalah bukanlah masalah pada sistem maupun tidak tersedianya
sumber daya yang memadai
b. Akar penyebab masalah hanya akibat tidak tersedianya sumber daya yang
memadai
c. Kegagalan sistem (system failure), Ketidak mampuan sistem (system incapability),
dan Tidak adanya atau tidak berfungsinya sistem kendali
d. Tidak berfungsinya sistem kendali tidak dapat dianggap sebagai akar masalah

Identifikasi risiko dalam pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan cara:


a. Curah pendapat, adanya komplain, adanya keluhan, adanya insiden, adanya hasil
audit
b. Menunggu terjadinya insiden Keselamatan pasien
c. Berdiskusi dengan pasien sebagai wujud keterlibatan pasien dalam manajemen
risiko
d. Menunggu adanya laporan kejadian tidak diharapkan

Permenkes tentang standar usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan


berusaha berbasis risiko sector Kesehatan adalah
a. permenkes 9 th 2014
b. permenkes 14 th 2021
c. permenkes 30 th 2022
d. permenkes 34 tah 2022

Anggota tim FMEA adalah:


a. orang yang terlibat dalam suatu proses yang dianalisis
b. orang yang terlibat dalam suatu kejadian
c. anggota tim Keselamatan Pasien
d. anggota tim Mutu Puskesmas

Klinik yang menyelenggarakan rawat inap harus memiliki:


a. Ruang Perina, rawat inap, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi
b. Ruang rawat inap, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi, laboratorium, dapur gizi
c. Ruang ICU, gadar, staf klinik, instlasai/ruang farmasi, laboratorium, dapur gizi
d. Ruang High care, instlasai/ruang farmasi, laboratorium, dapur gizi

Untuk mencegah penularan infeksi dilakukan penggunaan APD. Penggunaan sarung


tangan dilakukan:
a. Untuk menggantikan pentingnya mencuci tangan
b. Ketika memeriksa pasien lain tidak perlu melepas sarung tangan, langsung saja
lakukan hand rub tanpa melepas sarung tangan
c. Setiap kali memeriksa pasien
d. Kalau ada indikasi menggunakan sarung tangan

Upaya untuk mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan dalam pemberian pelayanan
merupakan upaya untuk memenuhi dimensi mutu sebagai berikut:
a. Efektif (Effectiveness)
b. Berorientasi pasien (patient centeredness)
c. Tepat waktu (Timeliness)
d. Aman (Safety)

Variabel yang digunakan untuk memprioritaskan failure modes yang akan diupayakan
solusi pada waktu melakukan FMEA meliputi:
a. Occure, severity, Detectability
b. Probability, Detectability, Occurrence
c. severity, Detectability
d. Detectability, reliability, Specificity

Anda mungkin juga menyukai