Anda di halaman 1dari 4

1.

Menurut Donabedian mutu pelayanan kesehatan :


a. Hanya ada 1 definisi yang tepat untuk mendefinisikan mutu pelayanan ke1sehatan, yaitu kepuasan
pasien
b. Diusulkan 3 definisi mutu : defnisi absolut, definisi individual, definisi sosial
c. Mutu pelayanan kesehatan adalah memenuhi keinginan pelanggan
d. Mutu pelayanan kesehatan adalah meminimalkan variasi proses

2. Variasi proses dalam pelayanan kesehatan disebabkan karena :


a. Bervariasinya input
b. Bervariasinya SDM
c. Sistem tidak diukur, dimonitor, dikendalikan, dipelihara dengan baik tidak disempuirnakan secara
berkesinambungan
d. Tidak ada standar outcome

3. Memnimalkan risiko dan menghindari terjadinya sesuatu kejadian yang dapat membahayakan pasien oleh
eror tenaga kesehatan adalah termasuk dalam dimensi mutu :
a. Kenyamanan (amenity)
b. Keselamatan (safety)
c. Manajemen risiko
d. Kompetnsi teknis (teknikal kompeten)

4. Standar mutu menurut Donabedia meliputi :


a. Standar struktur, proses dan outcome
b. Standar input, proses, dan produk
c. Standar sarana, SDM dan proses
d. Standar manajemen, standar pelayanan dan standar kepemimpinan

5. Penyempurnaan mutu yang berkesinambungan dilakukan dengan :


a. Standarisasi
b. Penerapan SOP
c. Mengikuti siklus PDCA
d. Pendokumentasian yang baik

6. Suatu aksi sosial yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung
terhadap perilaku dan fungsi tenaga kesehatan dan / atau organisasi kesehatan adalah :
a. Akreditasi
b. Regulasi
c. Peraturan pemerintah
d. Kebijakan pemerintah

7. Salah satu bentuk audit eksternal untuk menilai sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan apakah
sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan disebut :
a. Akreditasi
b. Regulasi
c. Audit mutu eksternal ISO 9001 ; 2008
d. Audit perijinan

8. Perbedaan antara akreditasi dan ISO 9001 : 2008 adalah :


a. Audit pada akreditasi hanya pada manajemen mutu
b. Audit ISO hanya pada sistem manajemen mutu
c. Audit ISO hanya pada pelayanan klinis
d. Audit pada akreditasi hanya pada sistem pelayanan klinis
9. BAB II dari standar akreditasi puskesmas adalah :
a. Layanan klinis yang berorintasi pasien
b. Upaya puskesmas yang berorientasi sasaran
c. Peningkatan mutu klinis keselamatan pasien
d. Kepemimpinan dan manajemen puskesmas

10. Lokasi pendirian puskesmas harus sesuai dengan tata ruang daerah :
a. Pendirian puskesmas dilakukan dengan pertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediasan
pelayanan dengan jumlah penduduk
b. Pendirian puskesmas harus sesuai dengan rencana tata ruang kota
c. Pendirian puskesmas harus mengikuti persyaratan dari dinas lingkungan hidup
d. Lokasi puskesmas harus berada pada daerah di luar pemukiman penduduk

11. Persyaratan minimal pengaturan ruang puskesmas adalah :


a. Ruangan harus tersedia sesuai dengan harapan pasien
b. Mengikuti tata ruang daerah
c. Paling tidak tersedia ruang pendaftaran dan ruang periksa dokter
d. Ketersediaan ruangan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan

12. Media informasi di pendaftaran harus memperhatikan :


a. Dicetak dengan format yang menarik memperhatikan latar belakang budaya
b. Dicetak dengan huruf yang jelas agar menarik perhatian
c. Jelas mudah diakses dan dipahami pasien
d. Tidak harus memperhatikan latar belakang budaya dan bahasa

13. Informasi yang perlu disediakan di pendaftaran pasien di puskesmas menurut standar akreditasi
a. Jumlah dan jenis karyawan yang ada di puskesmas
b. Tahapan dan prosedur pelayanan klinis dan jenis pelayanan yang tersedia
c. Jenis dan jumlah tenaga dokter yang melayani di klinik lain yang bekerja sama
d. Informasi dalam berbagai bahasa

14. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas yang sesuai dengan standar akreditasi
a. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan merespon harapan masyarakat
b. Mengacu pada perencanaan strategis dinas kesehatan kabupaten kota
c. Direncanakan sesuia dengan survey kepuasan pelanggan
d. Dikaji bersama dengan sektor terkait

15. Yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi yang merupakan tanggung jawab dari upaya program
puskesmas :
a. Penyusunan rencana pelaksanaan upaya puskesmas berdasarkan surveilans epidemiologo dan survey
kepuasan
b. Pencapaian tujuan, pencapaian kinerja, pelaksanaan dan penggunaan sumber daya, melalui
komunikasi dan koordinasi yang efektif
c. Rencana upaya program puskesmas mengikuti arahan dari kepala dinas kesehatan kabupaten / kota
d. Menyusun rencana berdasarkan survei kepuasan sasaran program / upaya puskesmas.

16. Dipersyararatkan dalam standar akreditasi bahwa peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan
dengan cara :
a. Pelaporan kejatian tidak diharapkan kepada dinas kesehatan kabupaten / kota
b. Membentuk dan menetapkan panitia mutu dan keselamatan pasien dengan program yang jelas,
dilaksanakan dan ditindaklajuti
c. Ditetapkan indikator dan standar keselamatan
d. Dilaksanakannnya pengukuran indikator-indikator mutu dan keselamatan pasien
17. Metode survey akreditasi meliputi :
a. Pemeriksaan apakan pelaksanaan pelayanan sesuia dengan standar layanan yang ada pada standar
akreditasi
b. Telaah dokumen dan telusur
c. Telaah dokumen dan bukti pelaporan ke dinas kesehatan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh
pemerintah
d. Penilaian dengan skoring sesuai dengan elemen penilaian

18. Untuk menyusun standar prosedur opersaional dalam pelayanan perlu memperhatikan :
a. Pasien sebagai pengguna prosedur agar dapat mengikuti alur pelayanan dengan baik
b. Kebijakan dan alur pelayanan yang dibakukan oleh puskesamas dengan acuan yang jelas
c. Disusun sesuai dengan alur yang biasa dilakukan
d. Indikator dan target kinerja pelayanan yang ditetapkan

19. Langkah awal yang perlu dilakukan jika melakukan penyiapan survey akreditasi adalah :
a. Penyusunan dokumen dan instrumen survey
b. Meminta profil puskesmas yang akan disurvey
c. Menyusun rencana survey akreditasi
d. Menyiapkan pedoman wawancara untuk survey akreditasi

20. Surveyor mengikuti alur asuhan, tindakan, pelayanan yang diberikan pasien, hubungan kerja antar petugas
pemberi pelayanan dan unit kerja terkait serta identifikasi masalah pada proses pelayanan merupakan
kegiatan telusur :
a. Telusur pasien secara individual
b. Telusur pelayanan klinis berbasis sistem
c. Telusur sistem berbasis individual
d. Telusur pasien berdasar SOP

21. Peran staf puskesmas dalam metode telusur :


a. Surveyor wajib berdiskusi dengan staf yang memberi asuhan / pelayanan langsung
b. Surveyor akan berdiskusi dengan berbagai staf yang terlibat dalam asuhan, tindakan, dan layanan
pasien, pengelolaan dan pelaksanaan upaya puskesmas
c. Staf tidak harus memenuhi permintaan surveyor untuk menyiapkan daftar pasien yang akan dilihat
oleh surveyor
d. Jika staf yang dibutuhkan tidak ada, surveyor mewajibkan yang bersangkutan untuk dihadirkan

22. Yang tidak boleh dilakukan oleh surveyor adalah :


a. Menampilkan diri sebagai penasihat dan pembimibg
b. Meminta fasilitas menginap sewajarnya
c. Menyatakan kelulusan atau ketidaklulusan selama survey
d. Memberikan rekomendasi sesuai dengan temuan selama survey

23. Penetapan keputusan akreditasi puskesmas adalah :


a. Tidak terakreditasi, terakreditasi dasar, terakreditasi madya, terakreditasi utama dan terakreditasi
paripurna
b. Terakreditasi dasar jika pencapaian nilai bab I, II, III tidak kurang dari 70 %
c. Terakreditasi paripurna jika pencapaian nilai semua bab tidak kurang dari
d. Terakreditasi jika pencapaian nilai semua bab antara 70 75 %

24. Rekomendasi harus dibuat oleh surveyor ketika :


a. Nilai elemen penilaian = 0
b. Nilai elemen penilaian < 10
c. Nilai elemen penilaian > 5
d. Nilai elemen penilaian = 5
25. Hirarki dokumen mutu adalah sebagai berikut :
a. SPO, kebijakan mutu, pedoman mutu, pelaksanaan SOP
b. Kebijakan mutu, pedoman mutu, SOP
c. SOP, pedoman mutu, pelaksanaan SOP
d. SOP, pelaksanaan SPO kerangka acuan program

Anda mungkin juga menyukai