Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL

APLIKASI NANDA, NOC, NIC


A. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor
hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan
nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan
progesteron
C. ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN DAN BERAT JANIN
YANG DILAHIRKAN
 Abortus
 Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan
 Umur hamil sebelum 28 minggu
 Berat janin kurang dari 1000 gram
 Persalinan prematuritas
 Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
 Berat janin kurang dari 2.449 gram
 Persalinan Aterm
 Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
 Berat janin diatas 2500 gram
 Persalinan Serotinus
 Persalinan melampaui umur 42 minggu
 Pada janin terdapat tanda postmaturitas
 Persalinan Presipitatus
 Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam
D. BENTUK PERSALINAN

1. Persalinan Spontan

Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.

2. Persalinan Bantuan

Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi dengan
forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.

3. Persalinan Anjuran

Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban.
E. PENYEBAB MULAINYA PERSALINAN

a. Perubahan Kadar Hormon

- Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)


- Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
- Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon ini akan
disupresi)

b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :

- Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan
mengadakan kontraksi
- Produksi dan pelepasan prostaglandin
- Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan perubahan
hormonal

c. Tekanan Janin
- Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia akan
menyebabkan:
 Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
 Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.
F. TANDA-TANDA PERSALINAN
Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat
perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi
sekitar 2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin mulai menetap lebih jauh kedalam
pelviks. Tekanan pada diafragma berkurang seperti memperingan berat badan bayi dan
memungkinkan ibu untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan
lebih bertekan pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1. Persalinan Palsu
 Terjadi lightening
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :
o Kontraksi Braxton hicks
o Ketegangan dinding perut
o Ketegangan ligamentum rotandum
o Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
 Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
o Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
o Dibagian bawah terasa sesak
o Terjadi kesulitan saat berjalan
o Sering miksi ( beser kencing )
 Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan
karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan keseimbangan
estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang
sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )
o Rasa nyeri ringan di bagian bawah
o Datangnya tidak teratur
o Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
o Durasinya pendek
o Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Persalinan Sejati
 Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
 Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
 Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
 Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
 Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
 Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan :
 Pendataran dan pembukaan
 Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
 Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
 Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan .
Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya
ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
G. TAHAP-TAHAP PERSALINAN
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini
terbagi dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase
aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering
selama fase aktif.
2. Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit.
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN


a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi
dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebalotot-otot rahim yang
terjadi sementara waktu disebut kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan
retraksi mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan
dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan
kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu.
b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum dilahirkan
untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resisten yang
ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling penting
(karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai dengan plasenta
selaput dan cairan ketuban atau amnion.
d. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi paling
tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita tersebut yang
berkenan dengan kehadiran anaknya terkena akibat yang merugikan.
I. LANGKAH- LANGKAH PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
1) Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai
6 cm peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat
dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral
2) Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan
episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan
melakukan adaptasi
3) Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi
robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi
4) Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung
dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna
menyesuaikan os aksiput kearah punggung
5) Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah
untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah
kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi
6) Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender
sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas
bebas dari hambatan
7) Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
 Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan
sempurna
 Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm
sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc
 Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang
masuk ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus
hemolitik dan kern ikterus
8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya
9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan
 Kateterisasi kandung kemih
 Menjahit luka spontan atau luka episiotomi
J. KOMPLIKASI DALAM PERSALINAN
- Persalinan lama
- Perdarahan pasca persalinan
- Malpresentasi dan malposisi
- Distosia bahu
- Distensi uterus
- Persalinan dengan parut uterus
- Gawat janin
- Prolapsus tali pusat
- Demam dalam persalinan
- Demam pasca persalinan
K. PENATALAKSANAAN
1. Kala I
 Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan
kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
 Penanganan
o Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
o Jika ibu tsb tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan
perubahan posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.
o Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
o Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang
akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
o Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air
besar/.kecil.
o Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan
kipas angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
o Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minum
o Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
 Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada
persalinan dan setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada
pada partogram.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
 Warna cairan amnion
 Dilatasi serviks
 Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in
partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang
wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika
serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak
terdapat perubahan maka diagnosanya adalah persalinan palsu.
Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam
 Kemajuan Persalinan dalam Kala I
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :
 Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi
 Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan
 Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :
 Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten
 Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase
aktif
 Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
 Kamajuan pada kondisi janin
 Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180
denyut permenit ) curigai adanya gawat janin
 Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna
digolongkan kedalam malposisi atau malpresentasi
 Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani
penyebab tersebut.
 Kemajuan pada kondisi Ibu
Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :
 Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau
kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia
secukupnya.
 Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan
 Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera
berikan dektrose I.V.
2. Kala II
 Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5
– 6 cm.

o Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar


merasa nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu
o Menjaga kebersihan diri
o Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
o Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu
o Mengatur posisi ibu
o Menjaga kandung kemih tetap kosong
o Memberikan cukup minum

paling nyaman
o Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambik
nafas
o Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin
tidak mengalami bradikardi ( < 120 )
 Kemajuan persalinan dalam Kala II
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:
 Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir
 Dimulainya fase pengeluaran
Temuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua
 Tidak turunnya janin dijalan lahir
 Gagalnya pengeluaran pada fase akhir
 Kelahiran kepala Bayi
 Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat kepala bayi lahir
 Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat
 Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan
 Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah
 Periksa tali pusat:
o Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui
kepala bayi
o Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting
diantara kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.
 Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
 Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya
 Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
 Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan
 Lakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu belakang
 Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil
menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk
mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya
 Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya
 Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi
 Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m )
tinggalkan bayi tsb bersama ibunya
 Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai
resusitasi bayi
 Klem dan potong tali pusat
 Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.
 Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan
kepala bayi terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.
3.Kala III
 Manajemen Aktif Kala III
 Pemberian oksitosin dengan segera
 Pengendalian tarikan tali pusat
 Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
 Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat
pelepasan plasenta :
 Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi
 Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna
menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
 Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama
kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial – kearah
belakang dan kearah kepala ibu.
 Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
 Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )
 Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus
dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
 PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
 Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem
pada tali pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke
atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan
memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
 Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar
menimbulkan kontraksi.
 Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15
menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari
pemberian oksitosin dosis pertama.
 Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau
vagina atau perbaiki episotomi.
4. Kala IV
 Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan
bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – sio ibu
melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu
ke dunia luar.
 Penanganan
 Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama
jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila
uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan
perdarahan .
 Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada
jam I dan setiap 30 menit selama jam II
 Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan
minuman yang disukainya.
 Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
 Biarkan ibu beristirahat
 Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
 Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
 Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih
dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
 Ajari ibu atau keluarga tentang :
 Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
 Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Kala I :
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian
presentasi,dilatasi/regangan, tegangan emosional
2) Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan
vagina berulang
Kala II :
1. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi,
dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif
2. Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan,
pola kontraksi hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.
3. Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi,pencetusan
kelahiran disproporsi, sefalopelvik ( CPD ).
Kala III :
1. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan
cairan secara tidak disadari, atonia uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen
plasenta
2. Nyeri ( akut ) berhubungan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan
3. Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis
situasI
Kala IV :
1. Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek2 obat-obatan , trauma mekanis/ jaringan,
edema jaringan, kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.
2. perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan
anggota keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta
4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
5. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga
berencana, EGC, Jakarta
6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE INTRANATAL

Nama Mahasiswa : Hindrayanti


Tempat Praktek : Ruang VK RSAB Harapan Kita Jakarta
Tanggal Praktek : 27 Maret s/d 01 April 2008
Tanggal Pengkajian : 31 Maret 2008

DATA UMUM

Nama : Ny. TW Nama Suami : Tn D


Umur : 30 Tahun Umur : 32 Tahun
Alamat : Jakarta Pekerjaan :
Swasta
Pekerjaan : Swasta Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Islam Tanggal Masuk RS : 31 Maret
2008
Suku Bangsa : Betawi NO. RM : 17-91-
37
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : D3

DATA UMUM KESEHATAN

1. Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg


2. Berat badan sebelum Hamil : -
3. Masalah kesehatan khusus : ( - )
4. Obat-obatan : ( - )
5. Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu : ( - )
6. Diet Khusus : ( - )
7. Menggunakan alat bantu : gigi tiruan / kaca mata/kontak lensa /alat dengar,lain-lain :
(- )
8. Frekuensi BAB 1 x / hari, Masalah : ( - )
9. Frekuensi BAK > 3x / hari, Masalah : ( - )
10. Kebiasaan waktu tidur : Tidur Malam 7 jam, Tidur siang 2-3 jam, masalah gangguan
tidur : ( - )

DATA UMUM MATERNITAS

1. Kehamilan ini direncanakan : Ya


2. Status Obstetricus : G2 P1 A0 , Usia Kehamilan : 38-39 minggu
3. HPHT : 09 Juli 2007, Tafsiran Partrus : 16 April 2008
4. Jumlah anak di rumah :

No. Jenis Cara Tempat BB Komplikasi Keadaan Umur


kelamin Lahir Persalinan lahir Selama saat ini
Dan proses
penolong persalinan
1. Laki-laki Spontan Di RS 2700gr (-) Sehat 4 thn
2. Hamil ini.

5. Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji


6. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali
7. Masalah kehamilan yang lain :
a. Trimester I : mual ( +),muntah ( +), tekanan darah tinggi ( - ), oedema
tungkai (-)
b. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( -)
c. Trimester III : -
8. Masalah Kehamilan Sekarang ;

Keluhan : merasa mules mulai jam 00.00, disertai flek kontraksi belum teratur, lendir
darah sudah keluar, air ketuban ( -).

9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami selama
penggunaan alat kontrasepsi : tak terkaji
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan ASI sampai
usia 2 tahun dan disertai PASI .

11. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan : -


12. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orang tua serta
keluarga lainnya.
13. Masalah persalinan yang lalu : ( - )

RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )


Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 31 Maret 2008, kontraksi belum
teratur,lendir darah sudah keluar, air ketuban ( -). Selanjutnya pagi harinya tanggal 31
Maret 2008 dari IGD masuk di ruang VK jam 06.00 dengan keluhan kenceng-kenceng,
lendir darah ( + ) , air ketuban ( - ), lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut
dan terus meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112 X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2
°C, pasien mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada oedema,
dilakukan palpasi : Janin tunggal, letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk
panggul , Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.
2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) : His 3 kali dalam
10 menit lamanya 40 – 70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30 Wib).
3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup kuat.
4. Pemeriksaan fisik:

 Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 ‘ C , P = 20 x/m
 Kepala/ Leher : Oedema (-),conjungtiva anemis (-),sclera (-
),penglihatan :dbn,kelenjar tiroid (-)vena jugularis(-),bekas operasi (-)
 Dada ( Jantung ,paru-paru ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2
reguler.
 Paru-paru :Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
 Payudara :Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.
 Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.
 Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
 Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
 Refleks : + /+.

5. Pemeriksaan Dalam

Jam Dilakukan Oleh Hasil


Pemeriksaan
06.30 Bidan R KU : Tenang, Pembukaan 2 – 3 cm,portio
lunak, selaput ketuban ( + ), presentasi
kepala , kepala masuk panggul, H1 –
H2,lendir darah ( + ), Air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, aterm dlm
persalinan kala I fase laten
10.30 Dokter His kuat, DJJ ( + ) , portio tipis ,
pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi
kepala, H 2, lender darah ( + ), air ketuban
( -)
Kesimpulan : Second gravid, hamil
aterm,dlm persalinan kala I fase aktif.

6. Ketuban Utuh, pecah ( - )


7. Laboratorium :

Tanggal dan Hasil pemeriksaan Interpretasi


jenis normal
pemeriksaan
(- ) (-)
Tidak dilakukan
pemeriksaan

8. Therapi yang diberikan :

Tanggal Jenis therapi Rute therapi dosis Indikasi therapi


31 Maret 2008 Pospargin IM 1 amp kontraksi His
PP IM 1 juta Ui Mencegah infeksi

DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak dikaji.
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan
bahwa kehamilan ini memang direncanakan, dan merasa bahagia akan kelahiran
putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang : Tidak dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji.

LAPORAN PERSALINAN

1. Kala I :

Tanggal Jam Hasil Observasi


31Maret Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40
2008 detik, kekuatan sedang, air ketuban ( - ),DJJ 147
X/mnt, lokasi ketidaknyamanan pinggang
menjalar ke perut dan terus meningkat, pasien
mengeluh nyeri , merintih dan tampak kesakitan,
kepala turun di H1 – H2, Vital Sign : TD : 110/80
Jam 09.00
mmHg, N : 100 x/m, R : 24 x/m, SB : 36,5 °C
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 - 40
detik, kekuatan his : semakin Kuat, air ketuban (
Jam 10.30 - ), Vital sign : TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/m, R
: 24x/m, SB : 36,4’C, DJJ : ( + ), 148 X/mnt,
teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 – 100
Jam 11.45 mmHg, kekuatan His : cukup kuat, pembukaan
8 cm, selaput ketuban ( +), DJJ ( + ), portio tipis
, pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi
kepala, H 2, lender darah ( + ), air ketuban ( -)
His ( +) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40 -45
detik,kekuatan His : kuat, ibu tampak ingin
mengejan , pembukaan lengkap, selaput
ketuban ( +), pecah sendiri, DJJ ( + ), pimpin
persalinan

Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kencang-kencang, rasa tak nyaman pada
pinggang, menjalar keperut dan terus meningkat.

DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi

2. DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.


DS : -
DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina berulang.

2. Kala II

Tanggal Jam Hasil Observasi


31Maret Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
2008 perineum menonjol, His ( + ), frekuensinya 2 – 3
menit, lamanya 45 -50 detik, kekuatan His ;
Kuat, VT : Pembukaan lengkap, kepala turun di
H 3- H4 , presentasi kepala, urine ( - ) Ibu
Jam 11.50 dipimpin untuk mengejan.
Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855 gr,PBL :
50 cm, LK/LD : 30/ 30 cm, A/S : 8 – 9 , Bayi
Normal , tidak ada cacat bawaan.

Keadaan Umum Bayi baru Lahir :


Berat badan : 2855 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar perut : 28 cm
APGAR SCORE ;
NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5 menit
1. Tgl 31 Maret Denyut jantung 2 2
2008,jam 11.50
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : -

DX Keperawatan : Nyeri b.d. Fisiologis: Proses persalinan

3. Kala III

Tanggal Jam Hasil Observasi


31 Maret Jam.10.30 Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta dilahirkan
2008 secara spontan lengkap, bentuk oval, insersi
sentral, perdarahan 100 cc,selaput ketuban
utuh, Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 94 x/m.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tamapak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang dan perut dan vagina

DX Keperawatan : Nyeri b.d. Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.

2. DO : terdapat luka epis


DS : -

DX Keperawatan : Risiko infeksi b.d. Trauma jalan lahir (luka episiotomi).

4. Kala IV :

Tanggal Jam Hasil Observasi

16 mei 2003 Jam Kontraksi uterus baik, TFU 2jari bawah pusat,
13.35 perdarahan pervaginam ±50 CC, luka epis baik.
Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 84 x/m, R 24
x/m, SB : 36,4 ‘C.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes

DX Keperawatan : Fatigue b.d. Proses persalinan.

KALA I

N Ja DX. KEP Tujuan Intervensi Implementas Evaluasi


o m i
1 31- Nyeri b.d. Setelah 6 jam tindakan 1. Managemen 07.30 Jam 11.30
04- Fisiologis: keperawatan ibu mampu nyeri  Mengkaji nyeri Subyektif :
2008 his dan beradaptasi dengan
 Lakukan pengkajian klien:  Ibu mengatakan
07.0 penurunan nyerinya nyeri secara PQRST. nyeri semakin
0 kepala ke Kriteria: komprehensif yang  Mengatur hebat
panggul. Ibu mampu melakukan meliputi lokasi, lingkungan dibandingkan
pursed lip breathing. karakteristik, yang beberapa jam
Tidak mengejan sebelum awitan, durasi, nyaman: sebelumnya.
waktunya. frekuensi, kualitas, Menyarankan Ibu mengatakan
intensitas atau penunggu meskipun
berat dan faktor satu orang nyerinya terasa
presipitasi bergantian, tapi akan
 Ekspresikan membersihka berusaha untuk
penerimaan n tempat tidur bertahan.
tentang nyeri ibu, menjaga Obyektif
 Kurangi rasa takut ibu tetap
 Ekspresi meringi
dengan kering. s menahan sakit.
meluruskan setiap 10.00  Tampak gelisah.
misinformasi  Mengajarkan Mampu
2. Manajemen ibu untuk melakukan nafas
lingkungan melakukan dalam ketika
 Implementasikan nafas dalam timbul his.
tindakan untuk ketika his
 Tidak mengejan
kenyamanan fisik timbul. sebelum
seperti  Menganjurkan pembukaan
menciptakan ibu untuk lengkap.
suasana yang merubah  Sering mengubah
nyaman, posisi tidur posisi tidur.
meminimalkan miring-miring. Tanda vital: TD:
stimulasi  Menganjurkan 110/80 mmHg,
lingkungan ibu untuk N: 98 x/mnt, R:
 Ibu bersalin tidak 24 x/mnt, S: 36,2
biasanya merasa mengejan oC.

panas dan banyak sebelum


keringat atasi dianjurkan. Assesment
dengan cara: Rasa nyeri
gunakan kipas semakin kuat
angina/AC, Kipas dan sering, ibu
biasa dan mampu
menganjurkan ibu beradaptasi
mandi sebelumnya dengan
3. Edukasi : kondisinya.
prosedur/perawata
Planing
n
 Berikan support
 Demonstrasikan
ibu untuk tidak
pereda nyeri non
mengejan
invasif/ non
sebelum
farmakologis :
waktunya.
massage,
 Dampingi ibu
distraksi/imajinasi,
sampai
relaksasi,
pembukaan
pengaturan posisi
lengkap.
yang nyaman
 Evaluasi nyeri
 Jika ibu tsb tampak his.
kesakitan
dukungan/asuhan
yang dapat
diberikan; lakukan
perubahan posisi,
sarankan ia untuk
berjalan, dll.
 Anjurkan ibu untuk
tidak mengejan
sebelum
pembukaan
lengkap
 Anjurkan ke
keluarga intuk
mendampingi dan
melakukan
massage pada
punggung atau
paha ibu
2 07.3 Resiko Setelah tindakan 3 jam ibu1. Kontrol infeksi 07.30 11.00
0 infeksi b.d. menunjukkan menunjukka
 Terapkan pencegahan Mengukur Subjektif
pemeriksaa n kontrol terhadap infeksi. universal tanda vital.  Ibu mengatakan
n dalam Kriteria:  Berikan hygiene yang baik. Mencuci mengerti adanya
berulang. Ibu bebas dari tanda dan 2. Proteksi infeksi tangan resiko infeksi
gejala infeksi.  Monitor tanda dan sebelum dan karena ketuban
Ibu mampu menjelaskan gejala infeksi sesudah sudah pecah.
tanda dan gejala infeksi. lokal/sistemik melakukan Objektif
 Cuci tangan tindakan  Tanda vital: TD:
sebelum dan 110/80 mmHg,
sesudah Menganjurka N: 98 x/mnt, R:
melakukan n agar orang 24 x/mnt, S: 36,4
tindakan. terdekat saja oC.
 Gunakan sarung yang  Tidak terdapat
tangan steril dalam menunggui tanda-tanda
tindakan 11.00 infeksi.
pemeriksaan  Mengukur
dalam. tanda vital. Assessment
 Pertahankan Mencuci  Tidak ada tanda-
kesterilan selama tangan tanda infeksi
melakukan sebelum dan
Planning
tindakan sesudah
 Pertahankan
3. Monitor tanda melakukan
kesterilan saat
vital tindakan.
melakukan
 Pantau suhu tubuh
tindakan.
dan denyut nadi Menggunaka
 Pantau tanda-
tiap 8 jam n sarung tanda infeksi.
4. Managemen tangan steril  Anjurkan ibu dan
lingkungan saat keluarga untuk
 Jaga kebersihan melakukan menjaga
tempat tidur, pemeriksaan kebersihan diri
lingkungan dalam. dan lingkungan
5. Pendidikan sekitarnya.
kesehatan
 Berikan penjelasan
tentang mengapa
klien menghadapi
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi
6. Administrasi
medikasi
 Berikan antibiotik
sesuai program

KALA II

No Jam DX. KEP Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi

1 31- Nyeri b.d. Setelah 15 1. Managemen nyeri 1145 11.50


03- Fisiologis: menit  Kurangi rasa takut dengan Membantu ibu Subjektif
08 Proses tindakan meluruskan setiap mensupport  Ibu
Jam persalinan. keperawatan misinformasi tungkai. mengatakan
11.45 ibu mampu  Berikan bantal pada  Membantu sakit ketika
beradaptasi bawah punggung dan memimpin meneran.
dengan Bantu support kedua meneran.
nyerinya tungkai ibu.  Menganjurksn ibu Objektif
Kriteria:  Bantu memimpin pola untuk merilekskan Ibu tampak
Ibu mampu nafas ibu. otot dasar pelvis meringis
mengatur  Anjurkan ibu utk
 Memberikan menahan
pola nafas merilekskan otot dasar dukungan pada ibu sakit.
ketika pelvis. dengan  Pola nafas ibu
meneran. 2. Manajemen memberikan teratur.
Ibu mampu lingkungan semangat.  Ibu mampu
meneran  Implementasikan tindakan  Melibatkan suami meneran
dengan tepat untuk kenyamanan fisik dalam proses dengan tepat.
dan benar. seperti menciptakan kelahiran
Assesment
Tidak terjadi suasana yang nyaman, (menemani ibu).
 Ibu mampu
ruptur di meminimalkan stimulasi Menganjurkan ibu
beradaptasi
perineum. lingkungan mengatur
3. Edukasi : nafasnya: selalu dengan
prosedur/perawatan mengambil nafas nyerinya.
 Demonstrasikan pereda dalam untuk
nyeri non invasif/ non mengisi awal dan Planing
farmakologis : massage, akhir kontraksi dan Monitor nyeri
distraksi/imajinasi, keluarkan ibu.
relaksasi, pengaturan perlahan-lahan,  Anjurkan ibu
posisi yang nyaman. mengejan panjang untuk ettap
 Anjurkan ibu mengatur dan kuat, ketika mengatur pola
pola nafas :sebelum diminta menahan nafas dan
meneran tarik dua kali tidak mengejan minta suami
nafas dlm lalu baru dulu menganjurkan terus
meneran, ulangi lagi ibu untuk berusaha memberikan
sampai berakhirnya rileks kepala dukungan.
kontraksi dan berhenti bagian belakang Berikan
meneran bersandar. informasi
 Anjurkan pada ibu untuk mengenai
konsentrasi saat keadaan
meneran bayinya.
4. Edukasi : proses
penyakit
 Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri

KALA III

No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi


1 11.55 Nyeri b.d. Setelah 1. Managemen 11.55 12.00
Fisiologis: tindakan 15 nyeri  Melakukan monitor Subjektif
Involusi menit ibu
 Monitor pelepasan pelepasan plasenta.  Ibu mengatakan
uterus, mampu plasenta.  Memberitahu ibu perutnya terasa
luka beradaptasi  Lakukan pemijatan jenis kelamin dan melilit dan mules
episiotomi. dengan pada fundus uteri. keadaan bayinya. juga terasa nyeri
nyerinya.  Lakukan Melakukan masase pada jalan lahirnya.
Kriteria: perawatan/memper fundus uteri.
Tampak baiki perineum.  Melakukan Objektif
tenang.  Anjurkan ibu untuk observasi perineum.  Tanda vital: TD:
Menyatakan menggunakan  Memimpin ibu 120/84 mmHg, N:
dapat tehnik nafas dalam melakukan nafas 94 x/m, R: 24 x/mnt,
menahan untuk mengurangi dalam. S: 36,4 oC.
nyeri. rasa nyeri  Menganjurkan TFU 2 jari di bawah
 Anjurkan keluarga untuk pusat.
suami/keluarga menemani ibu.  Ekspresi menahan
untuk menemani Menganjurkan suami nyeri.
ibu. untuk melakukan Dilakukan
2. Manajemen masase pada putting kateterisasi urine
lingkungan ibu. keluar
 Implementasikan Mengatur suhu Kontraksi uterus (+),
tindakan untuk ruangan kuat.
kenyamanan fisik (menghidupkan  Plasenta lahir
seperti menciptakan kipas angin) dan spontan lengkap,
suasana yang membatasi Perdarahan 50 cc.
nyaman, penunggu ibu.
meminimalkan  Mengukur tanda- Assesment
stimulasi tanda vital.  Nyeri masih aktual.
lingkungan
Planning
3. Edukasi :
 Monitor tanda vital.
prosedur/perawatan
 Lakukan pengkajian
 Demonstrasikan
nyeri.
pereda nyeri non
 Anjurkan
invasif/ non
penggunaan nafas
farmakologis :
dalam dan distraksi
massage,
(diajak bicara).
distraksi/imajinasi,
relaksasi,
pengaturan posisi
yang nyaman
 Anjurkan pada ibu
untuk
konsentrasi saat
meneran
 Beri dukungan pada
ibu untuk
beradaptasi dengan
bayi.

2 11.55 Risiko Kontrol infeksi 7. Infection control 11.55 12.00


infeksi b.d. selama  Terapkan  Melakukan toileting Subjektif
Trauma perawatan 3 pencegahan luka sebelum
 -
jalan lahir hari. Kriteria: universal. menjahit.
(luka Tidak terdapat  Berikan hygiene  Melakukan observasi Objektif
episiotomi). tanda-tanda yang baik. luka episiotomi.  Luka episiotomi
infeksi.  Jahit luka dengan  Menjahit luka dengan sepanjang 3 cm.
teknik aseptic teknik aseptik.  Dilakukan jahitan
 Jaga kesterilan alat  Menjaga kesterilan dengan cat gut dan
yang digunakan. alat. zide sebanyak 4.
 Gunakan  Memakai sarung  Tanda vital: TD:
sarungtangan steril tangan streril. 120/84 mmHg, N: 90
dalam melakukan  Mengukur tanda vital. x/mnt, R: 22 x/mnt,
rindakan.  Menjaga kebersihan S: Afebris.
8. Infection luka dan tempat  Tidak terdapat tanda-
protection tidur ibu. tanda infeksi.
 Monitor tanda dan  Luka tampak basah.
gejala infeksi
lokal/sistemik Assessment
 Amati faktor-faktor  Tidak terjadi infeksi.
yang menaikkan
Planning
infeksi/memperlamb
 Gunakan teknik
at penyembuhan
aseptic dalam
luka : infeksi luka,
perawatan luka.
nutrisi dan hidrasi
 Berikan antibiotik
tidak adekuat,
sesuai order.
penurunan suplai
 Anjurkan ibu untuk
darah.
menjaga hygiene.
9. Vital sign
monitoring
 Monitor tanda vital.
10. Incision site care
 Rawat luka post
episiotomi dengan
cara steril.
 Pantau kondisi luka,
waspadai tanda-
tanda infeksi
11. Health Education
 Berikan penjelasan
tentang mengapa
klien menghadapi
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi
12. Administrasi
medikasi
 Berikan antibiotik
sesuai program

KALA IV

No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi


1 12.30 Fatigue Ibu mampu1. Konservasi 12.30 13.45
b.d. melakukan energi  Mengukur tanda Subjektif
Proses konservasi  Monitor tingkat vital.  Ibu mengatakan
persalinan. energi stelah kelemahan ibu.  Memonitor tingkat masih merasa
tindakan 6 Monitor tanda-tanda kelemahan.
 lungkrah, rasanya
jam. Kriteria: vital ibu.  Membersihkan ibu ingin tidur.
Ibu  Berikan periode dan mengembalikan
menyatakan istirahat yang ke ruang istirahat. Objektif
lelah cukup.  Menganjurkan ibu Tampak lemah.
berkurang.  Fasilitasi ibu untuk untuk mencona Tanda vital: TD:
Ibu mampu istirahat. istirahat. 120/80 mmHg, N: 90
mengatur pola  Berikan Menganjurkan ibu x/mnt, R: 22 x/mnt,
untuk makan dan S: 36,7 C.
o
istirahat- makanan/nutrisi
aktivitas. pada ibu. minum.  Mau makan dan
 Berikan tambahan 13.35 minum.
minuman peroral Menjaga ketenangan  Tampak tenang,
pada ibu ruangan. tidur bersama
 Berikan suplai Menganjurkan bayinya.
oksigen yang kepada ibu untuk
Asessment
cukup bagi ibu. tidak banyak
 Tujuan belum
 Ciptakan bergerak dulu.
tercapai.
lingkungan yang
tenang. Planing
 Batasi aktivitas ibu.  Lanjutkan intervensi.
 Libatkan keluarga  Fasilitasi ibu untuk
untuk memberikan beristirahat: Jaga
support. ketenangan
ruangan, kebiasaan
sebelum istirahat.

Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-persalinan-


normal_6.html#ixzz4wFAnxA3y

Anda mungkin juga menyukai